Anda di halaman 1dari 3

Mind Map Mudahkan Siswa Bikin Cerpen

26 MARET 2019, 08: 05: 59 WIB | EDITOR : ALI MUSTOFA

Dian Novita Elly, S. Pd.; Guru SMA 1 Bae, Kudus (dok pribadi)


Share this         

MENULIS cerpen merupakan proses kreatif menuangkan peristiwa dalam


bentuk cerita. Peristiwa tersebut dapat berupa pengalaman pribadi maupun
dialami orang lain. Meskipun ide cerita berupa peristiwa yang tidak jauh dari
kehidupan sehari-hari, terkadang menulis cerpen dirasa sangat sulit. Hal
tersebut juga dialami peserta didik dalam pembelajaran menulis cerpen.

Berdasarkan pengalaman dalam pembelajaran menulis cerpen banyak


kesulitan yang ditemui. Kesulitan yang dikeluhkan peserta didik di antaranya
adalah tidak mempunyai bahan cerita. Bingung memilih tema cerita. Sulit
memulai menulis. Tidak dapat membuat struktur cerita. Sampai dengan
alasan tidak berbakat menjadi penulis. Kesulitan-kesulitan tersebut semakin
menambah peserta didik merasa putus asa. Akhirnya tidak tertarik dengan
pembelajaran menulis cerpen. Keadaan tersebut mengakibatkan nilai
keterampilan menulis teks cerpen menjadi rendah dan sulit mencapai nilai
tuntas.

Berdasarkan kenyataan itu, perlu cara agar peserta didik menguasai


kompetensi menulis cerpen. Salah satunya menggunakan model mind map.
Konsep model mind map adalah mengembangkan gagasan melalui rangkaian
peta. Dengan adanya peta ini, diharapkan siswa tidak akan putus cerita di
tengah jalan karena sudah ada peta gagasan yang memandunya. Hal itu
seperti menemukan lokasi dengan panduan peta. Siswa akan menempatkan
satu gagasan utama atau tema kemudian siswa akan membuat cabang-
cabang gagasan berupa peristiwa-peristiwa yang mendukung gagasan utama.

Pada prinsipnya pembelajaran menulis cerpen menggunakan model mind


map adalah mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang saling berhubungan
dengan tema cerita. Tema cerita dapat dianggap sebagai kata kunci.
Selanjutnya kata kunci tersebut  diletakkan di tengah atau di atas kemudian
siswa mengidentifikasi peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya dengan
kata kunci tersebut.Sehingga membentuk suatu alur cerita mulai dari
orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi dan koda (struktur cerpen).

Adapun tahapan dalam pembelajaran menulis cerpen dengan menggunakan


model mind map sebagai berikut. Pertama, tentukan satu tema yang akan
dijadikan cerpen. Tema tersebut kemudian dianggap sebagai kata kunci.
Kedua, tentukan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kata kunci.
Misalnya, kata kuncinya cita-cita maka peristiwa yang berkaitan. Di antaranya
nama cita-cita, cara meraihnya, kendala dalam meraihnya, solusinya dan hasil
yang dicapai. Peristiwa tersebut dipetakan sesuai struktur cerpen yaitu
orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
Ketiga, hasil pemetaan alur tersebut kemudian ditulis dalam bentuk kerangka
cerpen sesuai dengan yang sudah dipetakan pada tahap sebelumnya.
Peristiwa-peristiwa dalam cerpen memiliki hubungan sebab akibat yang dapat
dihubungkan satu dengan yang lainnya seperti halnya peta. Dalam membuat
kerangka cerpen ditambahkan keterangan untuk memperjelas deskripsi
peristiwa dalam peta yang sudah dibuat sebelumnya. Keempat, kembangkan
kerangka cerpen tersebut menjadi sebuah cerpen. Dalam pengembangan
kerangka dapat pula alur cerita di buat tidak urut (mundur) namun untuk
latihan awal dibuat alur maju saja agar peserta didik tidak bingung.

Penggunakan model mind map dalam pembelajaran menulis cerpen ditujukan


untuk memudahkan peserta didik dalam mengidentifikasi peristiwa. Sesuai
dengan tema. Identifikasi peristiwa tidak akan melenceng dari kata kunci yang
sudah ditentukan. Cerita tidak akan keluar dari tema dan tidak putus di tengah
jalan. Dengan begitu peserta didik akan berfikir secara struktural dan
sistematis. Peserta didik tidak akan kehilangan alur cerita karena sudah
dikonsep terlebih dahulu dalam bentuk peta pikiran. Peta tersebutlah yang
akan memandu peserta didik dalam menulis cerpen. (*)

Anda mungkin juga menyukai