Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIK PROFESI NERS MATERNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN KEMOTERAPI

Disusun oleh:
Indah Pratiwi, S. Kep
NIM. 2011436940

Dosen Pembimbing:
Ns. Indah Putri Irdelia, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
1. Definisi kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian obat untuk membunuh sel kanker. Tidak seperti
radiasi atau operasi yang bersifat lokal, kemoterapi merupakan terapi sistemik yang
berarti obat menyebar ke seluruh tubuh dan dapat mencapai sel kanker yang telah
menyebar atau metastaseke tempat lain (Rasjidi, 2007).
Obat-obat anti kanker ini dapat digunakan sebagai terapi tunggal, tetapi
kebanyakan berupa kombinasi karena dapat lebih meningkatkan potensi sitotoksik
terhadap sel kanker. Selain itu, sel-sel yang resisten terhadap salah satu obat mungkin
sensitif terhadap obat lainnya.
2. Tujuan penggunaan kemoterapi
a. Terapi adjuvant :
Kemoterapi diberikan sesudah operasi, dapat sendiri atau bersamaan dengan
radiasi dan bertujuan untuk membunuh sel yang telah bermetastase
b. Terpai neodjuvan :
Kekmoterapi yang diberikansebelum operasi unutk mengecilkan massa tumor,
biasanya dikombinasi dengan radioterapi
c. Kemoterapi primer :
Digunakan sendiri dalam penatalaksanaan tumor, yang kemungkinan kecil unutk
diobati, dan kemoerapi hanya untuk mengontrol gejalanya
d. Kemoterapi induksi :
Digunakan sebagai terapi pertama dari beberapa terapi berikutnya
e. Kemoterapi kombinasi :
Menggunakan 2 atau lebih agen kemoterapi
3. Cara pemberian kemoterapi
a. Pemberian per oral
b. Pemberian secaraintra-muskulus
c. Pemberian secara intravena
d. Pemberian secara intra-arteri
4. Fisiologi kemoterapi
Suatu sel normal akan berkembang mengikuti siklus pembelahan sel yang
teratur. Beberapa sel akan membelah diri dan membentuk sel baru dan sel yang lain
akan mati. Sel abnormal akan membelah diri dan berkembang secara tidak terkontrol,
yang pada akhirnya akan terjadi suatu massa yang dikenal sebagai tumor.
Siklus sel sangat penting dalam kemoterapi sebab obat kemoterapi mempunyai
target dan efek merusak yang berbeda bergantung siklus selnya. Obat kemoterapi aktif
pada saat sel sedang bereproduksi (bukan pada fase G0), sehingga sel tumor yang
aktif merupakan taregt utama dari kemoterapi. Namun, oleh karena itu sel yang sehat
juga bereproduksi, maka tidak tertutup kemungkinan mereka juga akan terpengaruh
oleh kemoterapiyang akan muncul sebagai efek samping obat
5. Efek samping kemoterapi
Efek samping kemoterapi meliputi:
a. Anemia
b. Trombosistopenia
c. Leukopenia
d. Mual muntah
e. Alopesia (rambut rontok)
f. Stomatitis
g. Reaksi alergi
h. Neurotoksik
i. Ekstravasasi (keluarnya obat vesikan atau iritan jaringan subkutan yang berakibat
timbulnya rasa nyeri, nekrosis jaringan, dan ulserasi jaringan)
j. Konstipasi
k. Penurunan berat badan
l. Fatigue (kelelahan)
m. Penurunan nafsu makan
n. Perubahan rasa dan nyeri
o. Gangguan psikologis (ketidakberdayaan, kecemasan, harga diri rendah, depresi,
dll)
6. Askep pasien kemoterapi
a. Pengkajian
Riwayat pasien dan keluarga :
1) Pengetahuan tentang jenis kanker & stadium
2) Pengobatan kanker sebelumnya;
a) Perilaku pasien/ keluarga terhadap pengobatan
b) Pengalaman efek samping dan tingkat keparahannya
c) Cara untuk meminimalkan efek samping
d) Efektifitas untuk menurunkan insiden dan keparahan efek samping
3) Diet ( Asupan nutrisi)
4) Pengobatan alternatif /komplementer
5) Pengetahuan tujuan dari pengobatan

Evaluasi Fisik
Pemeriksaan Fungsi Sistem :
Fungsi hemopoietik Fungsi neurologi
Rongga mulut & kulit Fungsi Kardiovaskuler
Fungsi pernapasan Fungsi Perkemihan
Fungsi salaluran Cerna Fungsi Reproduksi
Pengkajian psikososial

Respons pasien dan keluarga terkait dengan pengetahuan tentang penyakit &
pengobatannya, misalnya pengalaman kemoterapi, support sistem dan orang-orang
terdekat

Data penunjang (lab...)

b. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri
2) Kurangnya pengetahuan: protokol, nama obat, efek samping
3) Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan
4) Perubahan membran mukosa mulut
5) Gangguan eliminasi: diare, konstipasi
6) Gangguan body image
7) Disfungsi seksual
8) Resiko infeksi
9) Dll
c. Intervensi keperawatan
1) Protokol kemoterapi
2) Efek samping dan toksisitas
3) Nilai laboratorium
4) Inform concent
5) Kesiapan pasien
6) Pengetahuan pasien & keluarga
7) Safe handling prosedur
8) Pemilihan area penusukan dan pemberian
9) Pemberian obat-obat prekemoterapi
10) Pemberian obat kemoterapi sesuai prosedur
11) Mengkaji tanda-tanda infiltrasi
12) Melakukan flusing setiap pemberian obat
13) Dokumentasi : pemberian, area penusukan, pendidikan kesehatan, respons
pasien
d. Evaluasi
Respons pasien dan atau keluarga
1) Menjelaskan protokol obat yang diberikan, jadwal, cara, kontrol, pemeriksaan
laboratorium
2) Menjelaskan dan melakukan secara mendiri untuk meminimalkan komplikasi
3) Mengetahui dan bertidak bila ada perubahan yang harus dilaporkan atau
ditangani dengan segera
4) Menjaga area penusukan vena sentral, inplant fort, intracavity cateter
EBNP PASIEN KEMOTERAPI

1. Judul Penelitian : Effects of Reflexology and Progressive Muscle Relaxation on Pain,


Fatigue, and Quality of Life during Chemotherapy in Gynecologic Cancer Patients

2. Penelitian Oleh : Hacer Alan Dikmen, PhD dan Fusun Terzioglu, PhD

3. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui pengaruh pijat refleksi dan latihan kekuatan otot
progresif terhadap nyeri, fatigue, dan kualitas hidup selama kemoterapi pada pasien kanker
ginekologi

4. Metode Penelitian : Responden dibagi menjadi empat kelompok: kelompok yang mendapat
intervensi pijat refleksi, kelompok yang mendapat intervensi latihan relaksasi otot progresif
(PMR), kelompok yang mendapat kedua intervensi yaitu relaksasi otot progresif dan pijat
refleksi, dan kelompok kontrol.

5. Hasil yang diukur : Skala nyeri, fatigue, dan kualitas hidup responden

6. Sampel : 80 responden yang mengalami kanker ginekologi

7. Hasil : Pada kelompok yang mendapat intervensi pijat refleksisekaligus PMR didapatkan
hasil berupa penurunan yang signifikan terhadap nyeri dan kelelahan dan adanya peningkatan
kualitas hidup (p <0,05). Pada kelompok PMR saja, tingkat nyeri dan kelelahan menurun
secara signifikan (p<0.05), tetapi tidak ada perubahan signifikan yang teridentifikasi pada
QoL (p>0.05).

8. Kesimpulan : PMR/relaksasi otot progresif dan pijat refleksi dapat diberikan kepada pasien
kanker ginekologi selama kemoterapi untuk mengurangi rasa sakit dan kelelahan dan
meningkatkan kualitas hidup pasien kanker

Anda mungkin juga menyukai