Anda di halaman 1dari 15

Pedoman Umum Cara Kerja

Yang Benar di Laboratorium


Kesehatan dan Keselamatan Kerja

 Setiap kegiatan yang dilakukan di Laboratorium


Puskesmas dapat menimbulkan bahaya/risiko
terhadap petugas yang berada di dalam laboratorium
maupun lingkungan sekitarnya.
 Untuk mengurangi/ mencegah bahaya yang terjadi,
setiap petugas laboratorium harus melaksanakan
tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kegiatan tersebut merupakan upaya kesehatan dan
keselamatan kerja laboratorium.
lanjutan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan:


A. Di Tempat Kerja dan Lingkungan Kerja
1. Desain Tempat Kerja Yang Menunjang K3
- Ruang kerja dirancang khusus untuk memudahkan
proses kerja di laboratorium;
- Tempat kerja disesuaikan dengan posisi atau cara
kerja;
- Pencahayaan cukup dan nyaman;
- Ventilasi cukup dan sesuai;
- Prosedur kerja tersedia di setiap ruangan dan mudah
dijangkau jika diperlukan;
- Dipasang tanda peringatan untuk daerah berbahaya.
lanjutan

2. Sanitasi Lingkungan
- Semua ruangan harus bersih, kering dan higienis;
- Sediakan tempat sampah yang sebelah dalamnya dilapisi
dengan kantong plastik dan diberi tanda khusus;
- Tata ruang laboratorium harus baik sehingga tidak dapat
dimasuki/ menjadi sarang serangga atau binatang
pengerat;
- Sediakan tempat cuci tangan dengan air yang mengalir
dan dibersihkan secara teratur;
- Petugas laboratorium dilarang makan dan minum dalam
laboratorium;
- Dilarang meletakkan hiasan dalam bentuk apapun di dalam
laboratorium.
Proses Kerja, Bahan dan Peralatan Kerja

1. Melaksanakan praktek laboratorium yang benar setiap


petugas laboratorium harus mengerti dan melaksanakan
upaya pencegahan terhadap bahaya yang mungkin
terjadi, dapat menggunakan setiap peralatan
laboratorium dan peralatan kesehatan dan keselamatan
kerja dengan benar, serta mengetahui cara mengatasi
apabila terjadi kecelakaan di laboratorium
2. Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan
keselamatan kerja, seperti tempat cuci tangan dengan
air yang mengalir dan alat pemadam kebakaran.
3. Petugas wajib memakai alat pelindung diri (jas
laboratorium, masker, sarung tangan, alas kaki tertutup)
yang sesuai selama bekerja.
lanjutan

4. Jas laboratorium yang bersih harus dipakai terus


menerus selama bekerja dalam laboratorium dan
harus dilepaskan serta ditinggalkan di laboratorium
(hati-hati dengan jas laboratorium yang berpotensi
infeksi).
5. Untuk menghindari kecelakaan, rambut panjang
harus diikat ke belakang dengan rapi.
6. Petugas harus mencuci tangan secara higienis dan
menyeluruh sebelum dan setelah selesai melakukan
aktifitas laboratorium dan harus melepaskan baju
proteksi sebelum meninggalkan ruang laboratorium.
lanjutan

7. Dilarang melakukan kegiatan percobaan


laboratorium tanpa ijin pejabat yang berwenang.
8. Dilarang makan, minum (termasuk minum dari
botol air) dan merokok di tempat kerja.
9. Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih.
Kaca pecah, jarum atau benda tajam dan barang sisa
laboratorium harus ditempatkan di bak/peti dalam
laboratorium dan diberi keterangan.
10. Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan
dalam bak/ peti kuning (menjadi limbah medis/
infeksius) yang diberi tanda khusus.
lanjutan

11. Semua tumpahan harus segera dibersihkan.


12. Dilarang menggunakan mulut pada waktu
memipet, gunakan karet penghisap.
13. Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan
kepada penanggung jawab Laboratorium.
14. Tas/kantong/tempat sampah harus ditempatkan di
tempat yang ditentukan.
15. Pengelolaan spesimen
lanjutan

 Setiap spesimen harus diperlakukan sebagai bahan


infeksius
 Harus mempunyai loket khusus untuk penerimaan
spesimen
 Setiap petugas harus mengetahui dan melaksanakan
cara pengambilan, pengiriman dan pengelolaan
spesimen dengan benar
 Semua spesimen darah dan cairan tubuh harus
disimpan pada wadah yang memiliki konstruksi yang
baik dengan karet pengaman untuk mencegah
kebocoran ketika dipindahkan.
lanjutan

- Saat mengumpulkan spesimen harus berhati-hati guna


menghindari pencemaran dari luar kontainer atau
laboratorium.
- Setiap orang yang memproses spesimen darah dan cairan
tubuh (contoh: membuka tutup tabung vakum) harus
menggunakan sarung tangan dan masker.
- Setelah memproses spesimen-spesimen tersebut harus cuci
tangan dan mengganti sarung tangan.
- Jarum yang telah digunakan harus diperlakukan sebagai
limbah infeksius dan dikelola sesuai ketentuan yang berlaku.
- Permukaan meja laboratorium dan alat laboratorium harus
Didekontaminasi dengan desinfektan setelah selesai
melakukan kegiatan laboratorium
lanjutan

16. Pengelolaan bahan kimia yang benar


- Semua petugas harus mengetahui cara pengelolaan
bahan kimia yang benar (antara lain penggolongan
bahan kimia, bahan kimia yang tidak boleh
tercampur, efek toksik dan persyaratan
penyimpanannya).
- Setiap petugas harus mengenal bahaya bahan
kimia dan mempunyai pengetahuan serta
keterampilan untuk menangani kecelakaan.
- Semua bahan kimia yang ada harus diberi
label/etiket dan tanda peringatan yang sesuai.
lanjutan

17. Pengelolaan Limbah


a. Limbah Padat
Limbah padat terdiri dari limbah/sampah umum dan limbah khusus
seperti benda tajam, limbah infeksius, limbah sitotoksik, limbah toksik,
limbah kimia, limbah B3 dan limbah plastik.

Fasilitas Pembuangan Limbah Padat:


1) Tempat Pengumpulan Sampah
 Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya.
 Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup, minimal terdapat satu
buah untuk masing-masing kegiatan.
 Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi
sampah.
 Setiap tempat pengumpulan sampah harus dilapisi plastik sebagai
pembungkus sampah dengan label dan warna seperti digambarkan pada
tabel 7 sebagai berikut:
Gambar dan Warna label Pada Tempat
Pengumpulan Sampah

No. Kategori Warna Lambang Keterangan


tempat/kantong
plastik
pengumpulan
sampah
1. Radio aktif Merah Sampah berbentuk
benda tajam, ditampung
dalam wadah yang
2. Infeksius/to kuning kuat/tahan benda tajam
ksik/kimia Sebelum dimasukkan
ke dalam kantong yang
3.. Sitotoksik Ungu sesuai dengan
kategori/jenis
sampahnya
4. umum hitam Domestik”
(Warna
putih)
lanjutan

2. Tempat Penampungan Sampah Sementara


Tersedia tempat penampungan sampah yang tidak
permanen, yang diletakkan pada lokasi yang mudah
dijangkau kendaraan pengangkut sampah. Tempat
penampungan sampah sementara dikosongkan dan
dibersihkan sekurang-kurangnya satu kali dalam 24 jam.
3) Tempat Pembuangan Sampah Akhir
a) Sampah infeksius, sampah toksik dan sitotoksik dikelola
sesuai prosedur dan peraturan yang berlaku.
b) Sampah umum (domestik) dibuang ke tempat
pembuangan sampah akhir yang dikelola sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku.
lanjutan

b. Limbah Cair
Limbah cair terdiri dari limbah cair umum/ domestik,
limbah cair infeksius dan limbah cair kimia.

Cara menangani limbah cair:


1) Limbah cair umum/domestik dialirkan masuk ke dalam
septik tank.
2) Limbah cair infeksius dan kimia dikelola sesuai dengan
prosedur dan peraturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai