Anda di halaman 1dari 58

Tim Penyusun Modul Tes Bakat Skolastik

Program Pembimbingan Seleksi Guru PPPK 2021

Pengarah:
Dr. H. Eduart Wolok, ST, MT, IPM.
Dr. Hj. Yolanda Pateda, M.Pd.

Koordinator Tim Penyusun:


Bobby Gani, S.Si, M.Pd. (Kemampuan Verbal Dan Numerik)
Salahudin Olii, MT. (Kemampuan Analitik/Penalaran Dan Spasial)

Tim Penyusun:
Nisky Imansyah Yahya, S.Pd, M.Si.
Suhardiman Tamu, S.Kom, M.Pd.
Fiqi Garibaldi Umar, S.Pd.
Nur ‘Ain Supu, S.Si.

Tim Editor:
Erwin Asnawi, S.Pd.
Muh. Muhni Tasnim, S.Pd, Gr.
Machfud Cesar Ramdhani Buluati, S.Pd.
Haryati Octaviani Bempah, S.Pd, Gr.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat
menyelesaikan modul Tes Bakat Skolastik untuk Program Pembimbingan guru honor sebagai
calon peserta seleksi PPPK tahun 2021 oleh PGRI Gorontalo. Modul ini bertujuan untuk
membantu, membekali, mempersiapkan pengetahuan tenaga guru honor mengenai materi dan
keterampilan menjawab soal Tes Bakat Skolastik (TBS). Kami berharap bahwa modul ini juga
dapat menambah referensi bagi guru honor untuk pengembangan kompetensi.
Dalam modul ini memuat tentang uraian materi-materi yang berkaitan dengan
“Kemampuan Verbal, Numerik, Analitik, dan Spasial”. Selain itu untuk memudahkan
pemahaman juga terdapat kumpulan soal-soal latihan untuk dapat dipelajari oleh para guru
honor calon peserta seleksi PPPK. Materi yang ada dalam modul ini juga digunakan dalam
platform sekolahrakyat.ung.ac.id. Kami berusaha menyusun modul TBS ini sesuai dengan
kebutuhan sehingga dapat terjadi kegiatan belajar mengajar yang lebih komunikatif dan efektif
untuk hasil belajar yang maksimal.
Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan modul ini, semoga dapat memberikan andil dalam perjuangan Bapak/Ibu
guru honor dalam mengikuti seleksi PPPK. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan modul ini. Untuk itu, kritik dan saran bagi kesempurnaan modul ini sangat
kami harapkan. Semoga modul Tes bakat Skolastik ini dapat memberikan manfaat bagi
bapak/Ibu dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja.
Salam Solidaritas.

Gorontalo, Februari 2021


Ketua PGRI Provinsi Gorontalo,

Dr. H. Eduart Wolok, ST, MT, IPM.


NPA : 29010200726
KEMAMPUAN VERBAL
TES SINONIM

A. MATERI TES SINONIM


1. Pengertian Tes Sinonim
Tes sinonim merupakan salah satu bentuk tes kemampuan verbal yang dikerjakan dengan
menentukan bentuk Bahasa yang maknya mirip atau sama denga bentuk bahasa lain. Tes sinonim
sering disebut dengan tes persamaan kata.
Sinonim atau persamaan kata terdapat beberapa jenis, yaitu;
a. Sinonim Mutlak, merupakan kata-kata yang dapat bertukar tempat dalam konteks
kebahasaan apapun tanpa mengubah makna structural dan makna leksikal dalam rangkai
kata/frasa/kalusa/kalimat.
Contoh:
Kosmetik = alat kecantikan
Laris = laku, larap
Leksiografi = perkamusan
b. Sinonim Semirip, merupakan kata-kata yang dapat bertukar temapt dalam konteks
kebahasaan tertantu tanpa mengubah makna structural dan leksikal dalam rangkai
kata/frasa/klausa/kalimat tersebut saja.
Contoh:
Melatis = menerobos
Lahiriah = jasmaniah
c. Sinonim Selingkung, merupakan kata-kata yang dapat saling mengganti dalam satu konteks
kebahasaan tertentu saka secara structural dan leksikal.
Contoh:
Lemah = lemas
2. Tujuan dan Fungsi Tes Sinonim
• Mengetahui perbendaharaan kosa kata seseorang;
• Mengetahui kemampuan seseorang dalam mengartikan kata, sehingga diperoleh permsaan
arti dari kata tersebut;
• Mengetahui pengetahuan dan wawasan seseorang;
• Mengetahui ketelitian dan kejelian seseorang;
• Mengukur tingkat kewaspadaan dan kecermatan terhadap suatu indikasi yang sama, sekaligus
wawasannya. Salah satunya bahwa seseorang akan lebih cepat, efektif, dan efisien dalam
mengambil keputusan, ketika dihadapkan pada permasalahan yang memiliki prinsip serta tipe
yang sama dengan permasalahan yang pernah dihadapi.
B. TIPS DAN TRIK
Sebelum mengerjakan tes sinonim
• Perbanyak kegiatan membaca buku atau literatur yang mendukung, dalam tes ini keleluasaan
pengetahuan dan wawasan seseorang juga dapat dilihat;
• Perbanyak perbendaharaan kosa kata, dengan jeli mencari/membaca arti kosa kata yang baru
didapatkan/diperoleh di dalam kamus;
• Pelajari materi-materi tes sinonim. Dengan demikian, dapat mengerjakan tes dengan
sesungguhnya;
• Perbanyak berlatih dengan mengerjakan soal-soal persamaan kata (sinonim);
• Perbanyak perbendaharaan kata dan mengasah pengetahuan juga dapat dilakukan dengan
sering mengerjakan teka-teki silang;
• Persiapkan diri dengan istrahat yang cukup. Sering kali, seseorang sebenarnya memiliki
kemampuan untuk mengerjakan tes. Namun, ketegangan atau kondisi fisik yang kurang prima,
menyebabkan hasil tes yang tidak baik;
• Usahakan tiba di tempat ujian lebih awala, dan tidak terlambat;
• Persiapkan hal-hal yang perlu dibawa pada saat ujian, seperti kartu ujian, kartu identitas, dan
perlengkapan lainnya sebelum berangkat.
Saat mengerjakan tes sinonim
• Berdoalah sebelum mengerjakan tes;
• Dengarkan baik-baik arahan dari pengawas;
• Isilah identitas diri dengan lengkap dan rapi;
• Cermati waktu yang disediakan untuk mengerjakan tes;
• Gunakan waktu sebaik mungkin, bekerjalah denga cepat, tepat dan teliti;
• Jangan langsung menjawab soal tanpa membaca terlebih dahulu petunjuk soal pengerjaan
soal tes;
• Dalam menentukan persamaan kata, jangan terkecoh dengan memilih kata yang memiliki
bunyi mirip dengan soal. Kata yang memiliki bunyi mirip, bukan berarti memiliki arti yang mirip
atau sama;
• Dalam menentukan persamaan kata, bentuklah kalimat dengan menggunakan kata yang
disajikan sebagai soal. Tentukan kata yang tersedia dalam pilihan jawaban yang dapat
menggantikan kata dari soal, ke dalam kalimat dengan mengubah maksud atau arti kalimat;
• Berhati-hatilah dengan pilihan jawaban pengecoh. Dalam pilihan jawaban tes persamaan kata,
seringkali ditampilkan pula lawan kata dari soal. Hal ini dilakukan untuk menguji ketelitian dan
konsentrasi peserta tes.
• Tes sinonim dan tes antonym biasanya urutannya berdekatan. Oleh karena itu, berhati-hatilah
dalam memahami perintah soal dan memilih jawaban yang tepat.
C. CONTOH SOAL TES SINONIM YANG SERING MUNCUL
Solusi = Penyelesaian Muslihat = Tipuan
Kerangka = Rancangan Gasal = Ganjil
Realitas = Kenyataan Insomnia = Susah tidur
Kontra = Menentang Padan = Sebanding
Semboyan = Slogan Mayor = Besar
Usang = Rusak Andal = Tangguh
Nahas = Celaka Ilusi = Khayalan
Siklus = Daur Interpretasi = Penafsiran
Mukadimah= Pengantar Adaptasi = Penyesuaian
Persepsi = Tanggapan Proteksi = Perlindungan
Pemugaran = Perbaikan Pialang = Perantara
Akronim = Singkatan Logo = Lambang
Konsideran = Pertimbangan Negosiasi = Perundingan
Hipotesis = Anggapan dasar Tendensi = Kecenderungan
Absolut = Mutlak Baku = Standar
Fluktuasi = Gejolak Kesahihan = Kebenaran
Pailit = Bangkrut Endemic = Penyakit
Kompensasi= Ganti rugi Implisit = Terkandung
Sinkron = Sesuai Kredibilitas = Terpercaya
Elektik = Pilih-pilih Deskripsi = Paparan
Skeptis = Ragu-ragu Indah = Peduli
Akselerasi = Percepatan Paradigma = Kerangka berpikir
Akurat = Seksama Provokasi = Pancingan
Dampak = Pengaruh Realitas = Kenyataan
Dehidrasi = Kehilangan cairan tubuh Signifikan = Penting
Efektif = Berhasil guna Wahana = Sarana
Kudeta = Perebutan Agresif = Menyerang
Friksi = Perpecahan Aksi = Gerakan
Kendala = Hambatan Kuantitas = Jumlah
Konspirasi = Persekongkolan Permanen = Tetap
Konvensi = Kesepakatan Sportif = Jujur
Militan = Bersemangat tinggi Sparatis = Pemisahan
Negosiasi = Perdagangan Dinamis = Penuh semangat
Atensi = Minat
Optimal = Maksimal Asri = Indah

TES ANTONIM
A. MATERI TES ANALOGI
1. Pengertian antonym

Tes antonym merupakan salah tes bentuk kemampuan verbal yang dikerjakan dengan
menentukan bentuk Bahasa yang memilki makna atau arti berlawanan dengan bentuk Bahasa
lain. Tes antonym sering juga kita sebut dengan tes perlawanan kata.

Antonim atau perlawanan kata terdapat beberapa jenis

a. Antonim berpasangan , merupakan kata-kata yang secara makna jelas bertentangan


karena didasarkan pada makna pasangannya sehingga tidak bisa dipertentangkan tanpa
kehadiran makna pasangannya. Jika salah satu unsur dinegatifka, tidak serta-merta
memmunculkan pasangannya.
Contoh :
(ber)-dosa >< suci
Tidak ber-dosa ≠ suci
Istri >< Suami
Bukan istri ≠ suami
Pembeli >< penjual
Bukan pembeli ≠ penjual
b. Antonym melengkapi , merupakan kata-kata yang secara makna bertentangan, tetapi
kehadiran makna salah satu kata bersifat melengkapi kehadiran makna yang lain.
Contoh :
Pertanyaan >< jawaban
Mencari >< menemukan
c. Antonym berjenjang, merupakan kata-kata yang secara makna mengandung
pertentangan, tetapi pertentangan makna sifat berjenjang/bertahap/bertingkat.
Contoh :
Dingin >< hangat>< panas
Kaku >< luntur >< elastis
Mahal >< wajar >< murah
B. Tujuan dan fungsi antonym
- Mengetahui pembendaharaan kosakata seseorang
- Mengetahui kemampuan seseorang dalam menemukan lawan kata atau lawan
arti kata dari kata yang terdapat pada soal
- Mengetahui pengetahuan dan wawasan seseorang
- Tes antonym atau lawan kata juga bertujuan untuk melihat kebenaran secara
terbalik, sekaligus wawasan seseorang. Yang dimaksud dengan kebenaran
terbalik adalah seseorang mengetahui sesuatunya benar atau salah tidak hanya
secara fenomenologis, tetapi juga secara dialektis.
C. Tips dan trik
- Perbanyak kegiatan membaca buku atau literature yang mendukung, karena
seperti halnya tes sinonim dan antonym, dalam tes ini keleluasaan pengetahuan
dan wawasan seseorang juga dapat dilihat.
- Perbanyak perbendaharaan kosa kata, dengan jeli mencari/membaca arti kosa
kata yang baru didapatkan/ diperoleh, di dalam kamus.
- Pelajari materi-materi tes sinonim dan antonym. Hal ini dikarenakan kedua tes
ini sangat berkaitan. Dengan mengetahui makna sebuah kata, maka dapat
diketahui pula lawan makna atau arti kata tersebut. Dengan demikian dapat
mengerjakan tes dengan sesungguhnya.
- Perbanyak berlatih dengan mengerjakan soal-soal antonim.
- Perbanyak perbendaharaan kata dan mengasah pengetahuan juga dapat
dilakukan dengan sering mengerjakan teka-teki silang.
- Persiapkan diri dengan istirahat yang cukup. Sering kali, seseorang sebenarnya
memiliki kemampuan untuk mengerjakan tes. Namun, ketegangan atau kondisi
fisik yang kurang prima, menyebabkan hasil tes yang tidak baik.
- Usahakan tiba di tempat ujian lebih awal. Dan tidak terlambat.
- Persiapkan hal-hal perlu dibawa pada saat ujian, seperti kartu ujian, kartu
identitas, dan perlengkapan lainnya sebelum berangkat.
D. Contoh tes antonym yang sering keluar
Kera >< lembek Pro >< kontra
Naik >< turun Positif >< negative
Kaya >< miskin Jual >< beli
Surga >< neraka Maksiaml >< minimal
Laki-laki >< perempuan Antipasti >< simpati
Atas >< bawah Nyata >< maya
Mahal >< murah Datang >< pergi
Lebar >< sempit Manual >< otomatis
Rajin >< malas Teliti >< ceroboh
Tinggi >< rendah Gagal >< berhasil
Panjang >< pendek Hambatan >< dukungan
Pintar >< bodoh Vertica >< horizontal
Jujur >< bohong Makro >< mikro
Kebal >< rentan Virtual >< maya
Praktik >< teori Bukit >< lembah
Elastic >< kaku Para >< pasca
Imitasi >< asli Antagonis >< protagonis
Primitive >< modern Regresif >< progresif
Illegal >< sah Fakta >< opini
Kompromi >< pertentangan Gersang >< subur
Takut >< berani Destruktiuf >< konstruktif
Disanjung >< dihina Berata >< ringan
Poligami >< monogamy Amatir ><
Aktif >< pasif professional

TES ANALOGI
A. MATERI TES ANALOGI
1. Pengertian Tes Analogi
Tes analogi merupakan salah satu bentuk tes kemampuan verval yang dikerjakan dengan
menentukan hubungan makna antara dua kata. Tes analogi sering disebut juga dengan tes
padanan hubungan kata. Memalui tes ini, kemampuan dan pengetahuan seseorang dalam
mengartikan arti kata, fungsi kata, hubungan antar kata, dan pemakaian serta padanan fungsi
dengan kata yang lain dapat diketahui.
2. Tujuan dan Fungsi Tes Analogi
• Mengetahui kemampuan seseorang dalam menentukan persamaan hubungan makna antara
dua kata;
• Mengetahui kemampuan seseorang dalam mengartikan kata, fungsi kata, hubungan antar
kata, dan pemakaian serta padanan fungsi dengan kata yang lain;
• Mengetahui pengetahuan dan wawasan seseorang;
• Mengetahui ketelitian dan kejelian seseorang.
B. TIPS DAN TRIK
Sebelum mengerjakan tes analogi
• Perbanyak kegiatan membaca buku atau literature yang mendukung, karena seperti halnya
tes sinonim dan antonym, dalam tes ini keleluasaan pengetahuan dan wawasan seseorang
juga dapat dilihat;
• Perbanyak perbendaharaan kosa kata, dengan jeli mencari/membaca arti kosa kata yang baru
didapatkan/diperoleh di dalam kamus;
• Pelajari materi-materi tes analogi atau padanan hubungan kata. Dengan demikian, dapat
mengerjakan tes dengan sesungguhnya;
• Perbanyak berlatih dengan mengerjakan soal-soal padanan hubungan kata/analogi;
• Perbanyak perbendaharaan kata dan mengasah pengetahuan juga dapat dilakukan dengan
sering mengerjakan teka-teki silang;
• Persiapkan diri dengan istrahat yang cukup. Sering kali, seseorang sebenarnya memiliki
kemampuan untuk mengerjakan tes. Namun, ketegangan atau kondisi fisik yang kurang prima,
menyebabkan hasil tes yang tidak baik;
• Usahakan tiba di tempat ujian lebih awala, dan tidak terlambat;
• Persiapkan hal-hal yang perlu dibawa pada saat ujian, seperti kartu ujian, kartu identitas, dan
perlengkapan lainnya sebelum berangkat.
Saat mengerjakan tes analogi
• Berdoalah sebelum mengerjakan tes;
• Dengarkan baik-baik arahan dari pengawas;
• Isilah identitas diri dengan lengkap dan rapi;
• Cermati waktu yang disediakan untuk mengerjakan tes;
• Gunakan waktu sebaik mungkin, bekerjalah denga cepat, tepat dan teliti;
• Jangan langsung menjawab soal tanpa membaca terlebih dahulu petunjuk soal pengerjaan
soal tes;
• Hal yang paling penting dalam mengerjakan soal padanan kata adalah menemukan kata kunci
atau hubungan khusus dari dua atau lebih kata yang disajikan;
• Semakin khusus/spesifik, maka akan semakin mudah untuk menemukan hubungan yang
sesuai.
Misalnya:
BEBEK : AYAM
a. Kuda : Jalak
b. Sapi : Lele
c. Laron : Cicak
d. Kunang-kunangan : Kalkun
e. Nila : Hiu
Jika ditentukan hubungannya adalah sama-sama hewan, maka itu masih terlalu umum,
dan semua pilihan jawaban adalah benar. Tetapi, bila ditentukan hubungannya yang lebih
khusus/spesifik, bahwa BEBEK:AYAM adalah sama-sama ungags, maka jawaban yang tepat adalah
Nila : Hiu yaitu sama-sama ikan.
• Bila telah menemukan hubungan kata, tetapi masih mengalami kesulitan, maka buatlah kata
–kata tersebut menjadi sebuah kalimat dengan menggunakan analogi yang ada.
• Hubungan kata harus mempunyai urutan yang sejalan/searah dengan soal.
Misalnya:
KEPALA : TOPI
a. Kuas : Lukis
b. Bangku : Taman
c. Bibir : Lipstik
d. Gelang : Tangan
e. Sandal : Kaki
Topi dikenakan di kepala (urutannya topi dulu kaki). Bila menentukan jawabab, maka
urutannya juga harus dari belakang. Tidak boleh memilih ‘gelang dikenakan di tangan’, karena
urutannya terbalik. Jadi, hubungan kata yang mempunyai urutan sama dengan soal adalah lipstrik
dikenakan di bibir. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah jawaban C.
C. CONTOH TES ANALOGI YANG SERING MUNCUL
• MERPATI : NURI (kelompok burung)
Cupang : Pari (kelompok ikan)
• BELAJAR : PANDAI (banyak belajar agar pandai)
Berpikir : Arif (banyak berpikir agar arif)
• KAMPUNG : SAWAH (di kampung banyak dijumpai sawah)
Kota : Gedung ( di kota banyak dijumpai gedung)
• JANJI : BUKTI (janji harus disertai bukti)
Ucapan : Tindakan (Ucapan harus disertai tindakan)
• SUNGAI : JEMBATAN (agar bisa melewati sungai, harus mencari jembatan)
Masalah : Jalan keluar (agar bias melewati masalah, harus mencari jalan keluar)
• MATAHARI : TERANG (adanya matahari menjadi terang)
Api : Panas (adanya api menjadikan panas)
• UMUM : LAZIM (umum sama artinya denga lazim)
Langsing : Ramping (langsing sama artinya dengan ramping)
• SISWA : BELAJAR (tugas utama siswa adalah belajar)
Ilmuwan : Meneliti (tugas utama ilmuwan adalah meneliti)
• AIR : ES (air didinginkan menjadi es)
Uap : Air (uap didinginkan menjadi air)
• APOTEKER : OBAT (apoteker membuat obat)
Koki : Masakan (koki membuat masakan)
PAKET 1
1. Solusi = …. 8. Semboyan =…
A. Perumusan A. Power
B. Penyelesaian B. Slogan
C. Persiapan C. Bangkit
D. Pemrosesan D. Poster
E. Pembenaran E. Rumus
2. Kerangka =…. 9. Usang = ….
A. Rancangan A. Rusak
B. Rangkuman B. Baru
C. Rangkaian C. Kurang
D. Pangkal D. Pelan
E. Keadaan E. Keras
3. Kolusi = …. 10. Nahas = …
A. Penggelapan A. Nasib
B. Kecenderungan B. Celaka
C. Perdebatan C. Nadir
D. Perseteruan D. Takdir
E. Persekongkolan E. Mujur
4. Realitas = …. 11. Kendala >< …
A. Pemberitahuan A. Pendukung
B. Kenyataan B. Manifestasi
C. Permasalahan C. Bimbingan
D. Sandiwara D. Hambatan
E. Kehidupan E. Tambahan
5. Kontra = ….. 12. Bongsor >< …
A. Mendukung A. Tinggi
B. Menentang B. Terbesar
C. Kemungkinan C. Gemuk
D. Persoalan D. Kerdil
E. Menghasilkan E. Layu
6. Profit = ….. 13. Dependen >< …
A. Penghambat A. Dalam
B. Keterampilan B. Mandiri
C. Gambaran C. Korelasi
D. Kerugian D. Solid
E. Keuntungan E. Sosial
7. Juwita = …. 14. Kohesi >< …
A. Cinta A. Keras
B. Cantik B. Padat
C. Bintang C. Akuades
D. Suka D. Adhesi
E. Buruk E. Agresi
15. Maya >< … B. Kampung : Desa
A. Bayangan C. Ayah : Keluarga
B. Tiruan D. Adik : Kakak
C. Fana E. Saudara : Sahabat
D. Nyata 23. PANCI : SUP = … : ….
E. Jelas A. Air : Gelas
16. Profit >< … B. Panci : Wajan
A. Penghambat C. Poci : The
B. Keterampilan D. Kompor : Gas
C. Gambaran E. Api : Korek
D. Kerugian 24. BALON : UDARA = … : ….
E. Keuntungan A. Mobil : Sopir
17. Pasca >< … B. Tanah : Rumah
A. Sesudah C. Bantal : Kapuk
B. Sebelum D. Minyak : Wajan
C. Kemudian E. Semen : Pasir
D. Sedang 25. NANGKA : DURIAN = …. :
E. Sekarang ….
18. Labil >< … A. Rambutan : Nangka
A. Power B. Semangka : Salak
B. Pindah C. Apel : Pir
C. Stabil D. Sawo : Nanas
D. Ubah E. Sirsak : Pepaya
E. Aktif 26. GAMBYONG : PENARI = ….
19. Usang >< … :…
A. Rusak A. Film : Cerita
B. Baru B. Sandiwara : Naskah
C. Kurang C. Drama : Teater
D. Pelan D. Opera : Dramawan
E. Keras E. Sastrawan : Prosa
20. Nahas >< … 27. TELEVISI : RADIO = …. : ….
A. Nasib A. Telepon : Suara
B. Celaka B. Gambar : Video
C. Nadir C. Berita : Majalah
D. Takdir D. Surat kabar : Buletin
E. Mujur E. Video : Film
21. MADURA : JAGUNG = …. : 28. BENSIN : MOTOR =… : …
…. A. Sapi : Rumput
A. Gudeg : Jogja B. Ikan : Roti
B. Maluku : Sagu C. Burung : Udara
C. Kecak : Bali D. Pesawat : Mesin
D. Kelapa : Pantai E. Roda : Mobil
E. Padi : Sawah 29. BANK : UANG =…. : ….
22. PRESIDEN : NEGARA = …. : A. Baju : Tekstil
…. B. Pakaian : Laundry
A. Warga : Wilayah C. Masak : Dapur
D. Lumbung : Padi B. Jalan raya : Mobil
E. Kayu : Hutan C. Sekolah : Guru
30. PADI : SAWAH = …. : …. D. Sayur : Pasar
A. Udang : Tambak E. Labu : Sayur
PAKET 2
1. Penialian =…. 8. Suplemen = …
A. Perbaikan A. Hal pokok
B. Penilaian B. Inti sari
C. Uji coba C. Tambahan
D. Periksa D. Pembaruan
E. Evaluasi E. Sederhana
2. Pilu = … 9. Adaptasi = ….
A. Bulat A. Perpindahan
B. Sedih B. Lingkungan
C. Pikiran C. Penyesuaian
D. Ngilu D. Lestari
E. Godaan E. Perjalanan
3. Asih = …. 10. Gradasi = ….
A. Rasa A. Perubahan
B. Hati B. Variasi
C. Sedih C. Penegasan
D. Tajam D. Pemudaran
E. Kasih E. Perpaduan
4. Logat = … 11. Anomali >< …
A. Gaya A. Perbaikan
B. Usaha B. Penilaian
C. Dialek C. Uji coba
D. Gerak D. Periksa
E. Ekspresi E. Normal
5. Iklim = … 12. Surai >< …
A. Musim A. Bercerai-cerai
B. Suasana B. Berkumpul
C. Peralihan C. Berbincang
D. Alami D. Bersuara
E. Langit E. Berteriak
6. Siklus = …. 13. Suram >< ….
A. Arah A. Gelap
B. Urut B. Abu-abu
C. Daur C. Terang
D. Aturan D. Tajam
E. Suhu E. Cahaya
7. Revisi = … 14. Insinuasi >< …
A. Penambahan A. Sindiran
B. Pengurangan B. Ejekan
C. Pengarahan C. Celaan
D. Intruksi D. Langsung
E. Perbaikan E. Ekspresi
15. Lazim >< …. D. Air mata : Sapu tangan
A. Kebiasaan E. Jaket : Hawa dingin
B. Kebanyakan 23. RAMBUT : KERITING = …. :
C. Secara umum ….
D. Tidak biasa A. Ikal : lurus
E. Berbeda B. Hidung : Mancung
16. Lunglai >< … C. Mulut : Cerewet
A. Lemas D. Laptop : Pribadi
B. Tubuh E. Cita-cita: Masa depan
C. Lelah 24. LEMAS : ANEMIA = … : …
D. Sehat A. Patuh : Takut
E. Kuat B. Tubuh : Ideal
17. Aktif >< … C. Bangga : Prestasi
A. Pasif D. Olah raga : Sehat
B. Padat E. Senam : Basket
C. Kuat 25. DISERTASI : DOKTOR = … :
D. Resah …
E. Daya A. Buruh : Upah
18. Masif >< …. B. Padat : Kering
A. Pokok C. Kuat : Kokoh
B. Tiruan D. Skripsi : Sarjana
C. Utuh E. Presiden : Negara
D. Sekunder 26. MASIF : UTUH = … : …
E. Lemah A. Pokok : Primer
19. Entitas >< .. B. Tiruan : Asli
A. Perpindahan C. Bercerai : Menyatu
B. Lingkungan D. Sekunder : Tersier
C. Abstrak E. Lemah : Bodoh
D. Lestari 27. MATA : WAJAH = … : ….
E. Perjalanan A. Meja : Kursi
20. Pro >< … B. Lisan : Tulisan
A. Setuju C. Abstrak : Nyata
B. Variasi D. Cerek : Aluminium
C. Kontra E. Bantal : Ranjang
D. Posesif 28. PRO : SETUJU = … : ….
E. Lebih A. Asbak : Rokok
21. SUNGAI : LAUT =…. : …. B. Variasi : Individu
A. Hutan : pohon C. Kontra : Acuh
B. Kereta api : Stasiun D. Purnabakti : Pensiun
C. Sayur : Desa E. Lari : Lepas
D. Pegunungan : Teh 29. MASSA : KILOGRAM = …. :
E. Puncak : Sun rise ….
22. PAYUNG : HUJAN =… : … A. Rupiah : Uang
A. Sepatu : Skolah B. Rusak : Cacat
B. Tas : Buku C. Suhu : Fahrenheit
C. Baslem : Hangat D. Listrik : Dinamo
E. Malas: Rajin B. Nasabah : Bank
30. MURID : PERPUSTAKAAN = C. Penjual : Pembeli
…:… D. Pengrajin: Kesenian
A. Wilayah : Pulau E. Guru : Murid
PAKET 3
1. Primer = …. A. Lonjong
A. Sedang B. Bundar
B. Terutama C. Ellipsis
C. Pengganti D. Elastis
D. Mewah E. Ruang
E. Mahal 9. Debit =….
2. Elastis = …. A. Debing
A. Kenyal B. Debil
B. Empuk C. Hadiah
C. Lentur D. Piutang
D. Kuat E. Keringanan
E. Tebal 10. Isolasi = ….
3. Mukadimah =… A. Pengaturan
A. Inti Sari B. Pelestarian
B. Penutup C. Pemisahan
C. Rujukan D. Penyelesaian
D. Pengantar E. Perubahan
E. Perjanjian 11. Lihai >< …
4. Suplai =… A. Hilang
A. Pembekalan B. Terlatih
B. Perundingan C. Cerdik
C. Kebutuhan D. Bodoh
D. Pengeluaran E. Malas
E. Pemusatan 12. Lazim >< …
5. Tekad =… A. Aneh
A. Kemampuan B. Lumrah
B. Kemauan C. Umum
C. Maksud D. Kuat
D. Tujuan E. Tebal
E. Fungsi 13. Royal >< …
6. Busan = … A. Cerewet
A. Rias B. Kaya
B. Jahit C. Boros
C. Gaun D. Mewah
D. Kain E. Hemat
E. Baju 14. Mungkir >< …
7. Elegan =…. A. Membekali
A. Seirama B. Menghindar
B. Anggun C. Menyangkal
C. Bersih D. Mengakui
D. Selaras E. Menyetujui
E. Mewah 15. Lestari >< …
8. Elips =… A. Kekal
B. Subur B. Subur : Makmur
C. Makmur C. Air :Berenang
D. Binasa D. Ikan : Berenang
E. Kering E. Merak : Merpati
16. Jera >< … 24. DINGIN : SELIMUT = … : ….
A. Kapok A. Gunung : Kabut
B. Suka B. Hujan : Payung
C. Biasa C. Pantai : Panas
D. Serik D. Malam : Gelap
E. Benci E. Laut : Luas
17. Elegan >< … 25. BUSUR : PANAH = …. : …..
A. Seirama A. Pistol : Belati
B. Anggun B. Garis : Singgung
C. Bersih C. Senapan : Peluru
D. Buruk D. Indonesia : SS-1
E. Busuk E. Rusia : AK_47
18. Ekspre >< … 26. DARAT : MOBIL = …. : ….
A. Kaku A. Buaya : Darat
B. Kilat B. Ikan : Berenang
C. Tepat C. Kucing : Hutan
D. Lambat D. Air : Laut
E. Lentur E. Udara : Pesawat Terbang
19. Kentara >< … 27. LOKOMOTIF : KERETA = … : ….
A. Tampak A. Becak : Roda Tiga
B. Wujud B. Kuda : Andong
C. Abstrak C. Dokar : Kusir
D. Kental D. Pasar : Niaga
E. Kering E. Tentara : Pasukan
20. Dinamis >< .. 28. KEPAK : SAYAP = …. : ….
A. Gerak A. Hirup : Oksigen
B. Aktif B. Sandar : Kepala
C. Statis C. Hidung : Mancung
D. Ubah D. Hentak : Kaki
E. Beku E. Tarik : Tari
21. SENAPAN : BERBURU = …. : …. 29. MEJA : KAYU = … : ….
A. Berburu : Binatang A. Papan : Tulis
B. Peluru : Tajam B. Lantai : Tanah
C. Penangkap : Menangkap C. Perahu : Karet
D. Ikan : Pancing D. Lampu : Minyak
E. Terkam : Taring E. Motor : Bensin
22. KEPALA : HELM = …. : …. 30. TABLET : OBAT = … : ….
A. Keras : Kepala A. Pasir : Batu
B. Rumah : Atap B. Kayu : Arsitek
C. Rumah : Makan C. Emas : Cincin
D. Pilot : Pesawat D. Basket : Olahraga
E. Rumah : Lantai E. Koin : Logam
23. BURUNG : TERBANG = … : ….
A. Merak : Merah
PERTEMUAN 2: KEMAMPUAN NUMERIK (HITUNGAN DAN DERET)

A. Operasi Bilangan Bulat

Dalam tes ini, pada umummnya, mengambil soal hitungan biasa. Meskipun terlihat cukup
mudah, penilaian menitikberatkan pada kecepatan dan ketelitian dalam menjawab.

Persyaratan aturan internasional operasi hitung campuran adalah sebagai berikut.

1. Urutan operasi hitung campuran : kuadrat, penarikan akar, kali, bagi, tambah, kurang,.
2. Tambah dan kurang sama kuat, mana yang lebih depan dikerjakan terlebih dahulu.
3. Kali dan bagi sama kuat, mana yang lebih depan dikerjakan terlebih dahulu.
4. Kuadrat dan penarikan akar sama kuat.
5. Kali dan bagi lebih kuat dari tambah dan kurang.
6. Kuadrat dan penarikan akar lebih kuat dari kali dan bagi.

Contoh Soal 1:

Hasil dari 32 : 2 x 4 =….

Jawab: Maka urutan pengerjaannya (32 : 2 ) x 4 = 16 x 4 (BENAR)

Coba bandingkan dengan

32 : (2 x 4) = 32 : 8 =4 (SALAH)

Hasilnya jelas berbeda, untuk itu perhatikan urutannya.

Contoh Soal 2:

Hasil dari 32 + 24 : 6 -10 x 2 = .…

Jawab: Yang harus anda kerjakan pertama kali adalah operasi bagi, ( 24:6), kemudian operasi
kali, (10 x 2), sehingga

= 30 + (24 : 6) – (10 x 2) = 30 + 4 – 20

= 34 – 20

= 14

B. Operasi Pecahan
1. Pecahan Biasa
Pecahan dinotasikan dengan
𝑎
,b ≠0
𝑏

dimana a disebut pembilang dan b disebut penyebut.

TIPS
Operasi hitung dalam pecahan
1. Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan memiliki penyebut sama, maka
cukup lakukan penjumlahan / pengurangan pembilangnya, sedangkan penyebutnya
tetap sama.
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎+𝑏+𝑐
+ 𝑐 -𝑑 =
𝑏 𝑑
2. Jika pada penjumlahan atau pengurangan pecahan memiliki penyebut yang berbeda,
maka terlebih dahulu disamakan penyebutnya, kemudian dapat dilakukan
penjumlahan/pengurangan pembilangnya.
3. Pada perkalian pecahan, anda tidak perlu menyamakan penyebutnya, cukup kalikan
pembilang dengan pembilang, serta penyebyut dengan penyebut.
𝑎 𝑐 𝑎𝑥𝑐
𝑥 =
𝑏 𝑑 𝑏𝑥𝑑
4. Pada pembagian pecahan, pembagian pecahan pertama oleh pecahan kedua ekuivalen
dengan perkalian pecahan pertama dengan kebalikan pecahan kedua.
𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎𝑥𝑑
: = 𝑥 =
𝑏 𝑑 𝑏 𝑐 𝑏𝑥𝑐
2. Pecahan campuran
Pecahan campuran terdiri dari satu bilangan bulat dan diikuti oleh pecahan biasa.
Dinotasikan dengan :
𝑏
𝑎
𝑐
jika pecahan tersebut dinyatakan dalam pecahan biasa, maka akan dapat dituliskan :
𝑏 𝑏 (𝑎 × 𝑐) + 𝑏
𝑎 =𝑎+ =
𝑐 𝑐 𝑐
3. Desimal
Desimal adalah pecahan yang penyebutnya 10, 100, 1000, dan seterusnya.
9 3 43 7601
= 0,9 = 0,03 = 0,043 = 7,601
10 100 1000 1000

TIPS
1. Nilai suatu bilangan dalam bentuk desimal tidak berubah meskipun angka nol ditambah
pada angka terakhirnya.
0,31 = 0,310,0,31000000000000
2. Jika suatu bilangan merupakan pecahan campuran maka bilangan ditulis di depan koma
dan pecahan di belakang koma.
3
7 = 7,003
1000
3. PENJUMLAHAN/PENGURANGAN, susunlah terlebih dahulu agar bilangan berada
sesuai dengan nilai tempatnya.
4. PERKALIAN, pastikan jumlah angka decimal di belakang koma hasil perkalian sama
dengan jumlah angka desimal di belakang koma dari kedua bilangan tersebut.
5. PEMBAGIAN, buatlah bilangan pembagi menjadi bilangan bulat dengan
memindahkan tanda koma desimal ke kanan. Kemudian pindahkan juga tanda koma
desimal dari bilangan yang dibagi ke kanan dengan jumlah perpindahan yang sama

4. Persentase
Persentase adalah sebuah pecahan yang penyebutnya 100. Untuk mengubah bentuk
persentase menjadi bentuk pecahan dapat dilakukan dengan menuliskan :
𝑎
𝑎% =
100
TIPS
Beberapa bentuk persen yang ekuivalen dengan pecahan dan umum kita kenal sebagai
berikut :
1 1 4 1 1 2 2
20% = 50% = 80% = 33 % = 66 % =
5 2 5 3 3 3 3
1 3 1 1 1 3 1 5
25% = 60% = 12 % = 37 % = 88 % =
4 5 2 8 2 8 3 6
2 3 2 1 1 5 1 7
40% = 75% = 16 % = 62 % = 87 % =
5 4 3 6 2 8 2 8

Contoh
1
70 adalah 12 2 % dari…
a. 350
b. 460
c. 520
d. 560
e. 580
1 1
Dilihat dari table di atas bahwa 12 2 % = 8, Sehingga

1 1
70 = 12 %𝑃 = 𝑃
2 8
Jadi, 𝑃 = 70 × 8 = 560 (𝐷)

Deret Bilangan
Tipe deret bilangan yang biasanya muncul sebagai berikut.
1. Fibonnaci adalah deret bilangan dimana sebuah suku merupakan jumlah dari dua suku
sebelumnnya. Dua angka pertama merupakan nilai awal.

4 7 11 18 29 47 76

2. Larik
Larik adalah deret bilangan yang dapat dipisahkan menjadi beberapa subderet, jika
terdapat 2 subderet disebut 2 larik, terdapat 3 subderet disebut 3 larik demikian
seterusnya.

3. Tingkat
Tingkat adalah deret bilangan yang aturannya bertingkat

4. Kombinasi
Kombinasi adalah deret bilangan yang aturannya merupakan kombinasi dari ketiga
tipe diatas.

TIPS
• Pola bilangan dapat berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian,
pengakaran, pengkuadratan atau gabungan dari beberapa operasi tersebut.
• Langkah awal mencari pola/irama suatu deret adalah dengan memperhatikan
perubahan dari satu bilangan kebilangan yang lain kemudian ditentukan
apakah aturan operasi tersebut berlaku untuk seluruh deret atau tidak.
• Satu hal yang penting adalah bahwa semua angka yang terdapat pada soal
tidak boleh dihilangkan atau diabaikan.
Deret Huruf
Hampir sama dengan deret bilangan. Bedanya hanyalah anda harus mengubah huruf-
huruf itu menjadi angka.
TIPS
Gunakan huruf kelipatan lima untuk menghapal urutan huruf, yaitu EJOTY.
A 1
B 2
C 3
D 4
E 5

F 6
G 7
H 8
I 9
J 10
K 11
L 12
M 13
N 14
O 15

P 16
Q 17
R 18
S 19
T 20

U 21
V 22
W 23
X 24
Y 25

Z 26
PERTEMUAN 3: KEMAMPUAN NUMERIK (PERBANDINGAN)

PERBANDINGAN
1. Perbandingan Lurus
Dalam kasus ini, kedua variabelnya berbanding lurus. Artinya, jika kedua variabel dikali
atau dibagi dengan bilangan yang sama maka perbandingan tidak berubah.

Contoh
Berapa ons berat 6 apel jika berat 13 apel sama dengan 2600 gram?
a. 6
b. 9
c. 1,2
d. 1,5
e. 2,2
Dalam soal ini, kedua variabel berbandung lurus. Sehingga
6 𝑥 2600 × 6 1200
= →𝑥= = 1200 𝑔𝑟𝑎𝑚 = 𝑜𝑛𝑠 = 1,2 𝑜𝑛𝑠
13 2600 13 100
2. Perbandingan Terbalik
Dalam kasus ini, kedua variabelnya berbanding terbalik. Artinya,
a. Peningkatan salah satu nilai melalui perkalian akan menyebabkan penurunan pada
nilai kedua.
b. Penurunan salah satu nilai melalui pembagian akan menyebabkan peningkatan pada
nilai kedua.
Contoh
Untuk membangun sebuah proyek, dibutuhkan 6 orang pekerja dalam waktu 12 hari.
Berapa lama pembangunan rumah tersebut jika dikerjakan oleh 9 orang pekerja?
a. 7 hari
b. 8 hari
c. 9 hari
d. 10 hari
e. 11 hari
Variabel pekerja dan waktu pengerjaan berbanding terbalik. Artinya, makin banyak
pekerja maka waktu yang diperlukan makin sedikit. Jadi
6 𝑥 12 × 6
= →𝑥= = 8 ℎ𝑎𝑟𝑖
9 12 9
PERTEMUAN 4: KEMAMPUAN NUMERIK (ALJABAR DAN ARITMETIKA
SOSIAL)
PERTIDAKSAMAAN

1. Tanda Pertidaksamaan
> : lebih besar
≥ : lebih besar sama dengan
< : lebih kecil
≤ : lebih kecil sama dengan
2. Sifat Pertidaksamaan
a. Jika a dan b bilangan real maka berlaku salah satu di antara 3 hubungan, yaitu
a>b, atau a=b, atau a<b
b. Jika a> b dan b > c maka a > c
c. Jika a > b maka
a±c>b±c
d. Jika a > b dan c > 0 maka
𝑎 𝑏
𝑎 × 𝑐 > 𝑏 × 𝑐 dan 𝑐 > 𝑐
e. Jika a > b dan c > b maka
𝑎 𝑏
𝑎 × 𝑐 > 𝑏 × 𝑐 dan <
𝑐 𝑐
f. Jika m genap dan a>b maka
𝑎𝑚 > 𝑏 𝑚 untuk a > 0 dan b > 0
𝑎𝑚 < 𝑏 𝑚 untuk a <0 dan b < 0
g. Jika n ganjil dan a>b maka
𝑎𝑛 > 𝑏 𝑛
h. Jika a > b maka
1 1
> 𝑏 Jika a dan b bertanda sama
𝑎
1 1
< 𝑏 Jika a dan b berbeda tanda
𝑎

3. Operasi Aljabar pada Sebuah Interval


a. Penjumlahan
Untuk menjumlahkan interval, cukup jumlahkan ujung masing-masing interval.
Contoh
Jika -3 < x < 4 dan 1 < y < 6 maka …
a. -1 < x+y < 7
b. 0 < x+y < 8
c. 1 < x+y < 9
d. -2 < x+y < 10
e. 3 < x+y < 11
Jumlahkan ujung-ujung interval, sehingga
-3 < x < 4
1<y<6 +
-2 < x+y < 10

b. Pengurangan
Untuk mengurangkan interval, kalikan salah satu interval dengan sehingga
mengakibatkan tanda berbalik arah. Selanjutnya, gunakan sifat penjumlahan
interval.

Contoh
Jika 2 < x <5 dan -1< y < 6 maka…
a. -1 < x-y < 7
b. -2 < x-y < 6
c. -3 < x-y < 5
d. -4 < x-y < 6
e. -5 < x-y < 3
Karena yang ditanyakan adalah interval x-y maka yang dikalikan dengan (-)
adalah interval, sehingga
−1 < 𝑦 < 6 → 1 > −𝑦 > −6 → −6 < −𝑦 < 1
Jadi
2<x<5
-6 < -y < 1 +
-4 < x-y < 6

c. Perkalian
Untuk mengalikan interval, kalikan ujung-ujung intervalnya. Ada 4 kemungkinan
hasil perkalian. Selanjutnya, nilai yang paling kecil dan paling besar menjadi batasan
interval perkalian tersebut.

Contoh
Jika −3 < 𝑥 < 1 dan −2 < 𝑦 < 4 maka
a. −12 < 𝑥𝑦 < 6 d. −6 < 𝑥𝑦 < 4
b. −4 < 𝑥𝑦 < 6 e. −6 < 𝑥𝑦 < 12
c. 4 < 𝑥𝑦 < 6

Kalikan ujung-ujung interval. Ada 4 kemungkinan, yaitu


• (−3) × (−2) = 6
• (−3) × 4 = −12
• 1 × (−2) = −2
• 1×4 =4
Sehingga diperoleh nilai yang terkecil -12 dan terbesar 6. Jadi,
−12 < 𝑥𝑦 < 6

d. Pengkuadratan
Untuk mengkuadratkan sebuah interval perlu dicermati terlebih dahulu ujung-ujung
intervalnya. Bukan sekadar mengkuadratkan ujungnya. Perhatikan bentuk-bentuk
berikut!

2 < 𝑥 < 5 ⇒ 4 < 𝑥 2 < 25


−1 ≤ 𝑥 ≤ 5 ⇒ 0 < 𝑥 < 25, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡𝑖 0
−3 ≤ 𝑥 ≤ 1 ⇒ 0 < 𝑥 2 < 9, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑚𝑒𝑙𝑒𝑤𝑎𝑡𝑖 0
−5 ≤ 𝑥 ≤ −3 ⇒ 9, 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 25 > 9

Contoh

Jika −10 ≤ 𝑥 ≤ 6 dan −2 < 𝑦 < 3 maka pernyataan yang salah adalah…

a. −12 ≤ 𝑥 + 𝑦 ≤ 9 d. −200 < 𝑥 2 𝑦 < 300


b. −13 ≤ 𝑥 − 𝑦 ≤ 8 e. −54 ≤ 𝑥𝑦 2 ≤ 90
c. −30 ≤ 𝑥𝑦 ≤ 20
Karena soal meminta pernyataan yang salah, maka harus dibktikan satu per satu
a. −12 ≤ 𝑥 + 𝑦 ≤ 9, BENAR
−10 < 𝑥 < 6
−2 < 𝑦 < 3
−12 < 𝑥 + 𝑦 < 9
b. −13 ≤ 𝑥 − 𝑦 ≤ 8, BENAR
−10 < 𝑥 < 6
−3 < −𝑦 < 2
−13 < 𝑥 − 𝑦 < 8
c. −30 ≤ 𝑥𝑦 ≤ 20, BENAR
Kemungkinan hasil perkalian ujung-ujungnya adalah
= {20, −30 − 12,18}. Jadi, −30 ≤ 𝑥𝑦 ≤ 20
d. −200 < 𝑥 2 𝑦 < 300, BENAR
Kuadratkan terlebih dahulu interval x,
−10 ≤ 𝑥 ≤ 6 ⇒ 0 ≤ 𝑥 2 ≤ 100
Kemudian kalikan interval 𝑥 2 dengan interval 𝑦 yang menghasilkan 4 kemungkinan,
yaitu {0, −200,300}. Jadi, −200 < 𝑥 2 𝑦 < 300
e. −54 ≤ 𝑥𝑦 2 ≤ 90, SALAH
Kuadratkan terlebih dahulu interval y,
−2 ≤ 𝑦 ≤ 3 ⇒ 0 ≤ 𝑦 2 ≤ 9
Kemudian kalikan interval 𝑦 2 dengan interval 𝑥 yang menghasilkan 4 kemungkinan,
yaitu {0, −90,0,54}. Jadi, −90 ≤ 𝑥𝑦 2 ≤ 54

ARITMETIKA SOSIAL
1. Untung dan Rugi
Dalam transaksi jual beli seseorang dikatakan memperoleh untung jika harga jual
lebih besar daripada harga beli dan rugi jika harga beli lebih besar daripada harga
jual.

𝑈𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 – 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑖


𝑅𝑢𝑔𝑖 = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑖 – 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙

Selanjutnya persen untung dan rugi dapat dihitung dengan

𝑈𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔
%𝑈𝑛𝑡𝑢𝑛𝑔 = × 100%
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑖
𝑅𝑢𝑔𝑖
%𝑅𝑢𝑔𝑖 = × 100%
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑖

Contoh
Arman dibelikan sebuah gadget oleh ayahnya seharga Rp 1.500.000,00. Karena Arman tidak
menyukai tipenya kemudian gadget tersebut dijual kembali dengan harga Rp 1.350.000,00.
Maka Arman mengalami…
A. Untung 5%
B. Untung 10%
C. Rugi 5%
D. Rugi 10%
E. Rugi 15%
Karena harga beli lebih besar dari pada harga jual maka Arman menderita kerugian, yaitu
sebesar Rp 1.500.000,00 − Rp 1.350.000,00 = Rp 150.000,00. Jadi, persentase
kerugiannya adalah…
𝑅𝑝 150.000
%𝑅𝑢𝑔𝑖 = × 100% = 10%
𝑅𝑝 1.500.000
2. Bruto, Tara dan Netto
Bruto adalah berat kotor atau atau berat media ditambah berat benda. Tara adalah berat media
(tempat). Dan Netto adalah berat bersih (bendanya). Hubungan ketiganya dapat dinyatakam
dengan
B=T+N
Contoh
Pada sekarung gula, terdapat tukisan bruto 100 kg dan tara 1 %. Berat bersih gula tersebut
adalah…
A. 97,5 kg
B. 98 kg
C. 98,5 kg
D. 99 kg
E. 99,5 kg
Tara dihitung dari brutonya, sehingga
𝑇 = 1% × 100 𝑘𝑔 = 1 𝑘𝑔
𝐽𝑎𝑑𝑖, 𝑁 = 𝑏 − 𝑡 = 100 𝑘𝑔 − 1 𝑘𝑔 = 99 𝑘𝑔

PENGAYAAN:
Perpangkatan dan Akar
BIlangan berpangkat sering disebut eksponen, yang dinotasikan dengan
𝑎𝑛 = ⏟
𝑎 × 𝑎 × …×𝑎
𝑛 𝑘𝑎𝑙𝑖

a disebut sebagai bilangan pokok

TIPS
Sifat dasar operasi pangkat dan akar
1. 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛 = 𝑎𝑚+𝑛
𝑎𝑚
= 𝑎𝑚−𝑛
𝑎𝑛

2. (𝑎 × 𝑏)𝑚 = 𝑎𝑚 × 𝑏 𝑚
𝑎 𝑎𝑚
(𝑏 ) = 𝑏 𝑚
3. √𝑎 × √𝑏 = √𝑎 × 𝑏
√𝑎 𝑎
= √𝑏
√𝑏

4. (𝑎 ± 𝑏)2 =𝑎2 ± 2𝑎𝑏 + 𝑏 2


5. (𝑎 + 𝑏)(𝑎 − 𝑏)=𝑎2 − 𝑏 2
Contoh
Setengah dari 4−19 adalah…
a. 2−37
b. 2−38
c. 2−39
d. 2−40
e. 2−41
Setengah dari 4−19 dapat dinyatakan dengan
1
4−19 = 2−1 × (22 )−19 = 2−1 × 2−38 = 2−1−38 = 2−39
2

WAKTU, JARAK, DAN KECEPATAN


Perhitungan waktu, jarak dan kecepatan menggunakan rumus

𝑠 =𝑣×𝑡

1. Sistem Satuan Panjang


Setiap turun satu langkah dikali 10 , dua langkah dikali 100 dan seterusnya.
Sedangkan setiap naik satu langkah dibagi 10, naik 2 langkah dibagi 100 dan
seterusnya.

1 km = 10 hm = 100 dam = 1.000 m


1.000 mm = 100 cm = 1 m
2. Sistem Satuan Waktu
1 milenium = 1.000 tahun 1 semester = 6 bulan
1 abad = 100 tahun 1 catur wulan = 4 bulan
1 dekade = 10 tahun 1 triwulan = 3 bulan
1 dasawarsa = 10 tahun 1 bulan = 30 hari
1 windu = 8 tahun 1 minggu = 7 hari
1 lustrum = 5 tahun 1 hari = 24 jam
1 tahun = 12 bulan 1 jam = 60 menit
1 tahun = 52 minggu 1 jam = 3.600 detik
1 tahun = 365 hari 1 menit = 60 detik

HIMPUNAN
1. Macam-macam Himpunan
a. Himpunan Kosong
Himpunan yang tidak mempunyai anggota di dalamnya.
Dinotasikan : "∅" atau “{ }”
b. Himpunan Bagian
Himpunan yang menjadi bagian dari himpunan lain.
Dinotasikan : “⊂”
c. Himpunan Semesta
Himpunan di mana anggotanya merupakan semua unsure dalam ruang yng
dibicarakan dan dinotasikan dengan “huruf S”.
2. Operasi Himpunan
a. Irisan
Notasi : A∩B ={𝑥 ∣ 𝑥 ∈ 𝐴 ∧ 𝑥 ∈ 𝐵}
b. Gabungan
Notasi : A∪B ={𝑥 ∣ 𝑥 ∈ 𝐴 ∨ 𝑥 ∈ 𝐵}
c. Selisih
Notasi : A-B ={𝑥 ∣ 𝑥 ∈ 𝐴 ∧ 𝑥 ∉ 𝐵}
d. Simetri
Notasi :
A+B ={𝑥 ∣ 𝑥 ∈ (A ∪ B ) ∧ 𝑥 ∉ (A ∩ B)} = {𝑥 ∣ 𝑥 ∈ (𝐴 − 𝐵) ∪ (𝐵 − 𝑎)}
3. Bilagan Kardinal
Bilangan kardinal menyatakan banyaknya anggota himpunan tersebut
• n( A∪B) = n(A) + n(B) - n(A∩B)
• n( A∪B∪C) =n(A) + n(B) + n(C) – (n(A∩B)+ n(A∩C) +n(B∩C))
= n (A∩B∩C)

Contoh

Dari hasil survey di sebuah perumahan yang dihuni 60 keluarga, diperoleh data sebagai
berikut : 25 orang berlangganan Kompas, 28 orang berlangganan Kedaulatan Rakyat, 23
orang berlangganan Jawa Pos, 6 orang berlangganan Kompas dan Jawa Pos, 8 orang
berlangganan Kedaulatan Rakyat dan Jawa Pos, 5 Orang berlangganan ketiganya. Dari data
tersebut, banyaknya keluarga yang hanya berlangganan satu Koran saja ada sebanyak…
a. 14 Keluarga
b. 20 Keluarga
c. 35 Keluarga
d. 49 Keluarga
e. 55 Keluarga

Untuk memudahkan penyelesaian, gunakan diagram venn. Soal tersebut terdiri dari 3
himpunan, yaitu yang berlangganan Kompas, Kedaulatan Rakyat, dan Jawa Pos.

K = keluarga yang berlangganan Kompas

KR = keluarga yang berlangganan Kedaulatan Rakyat

JP = keluarga yang berlangganan Jawa Pos

Maka

Sehingga
60 = (19 − 𝑥) + 𝑥 + 5 + 1 + (20 − 𝑥) + 3 + 14
⇔ 60 = 62 − 𝑥
⇔𝑥=2
Jadi, Banyaknya keluarga yang hanya berlangganan satu koran adalah
(20 − 𝑥) + 14 + (19 − 𝑥) = 53 − 2𝑥 = 53 − 4 = 49

Statistika
Statistika terkait dengan penyajian data baik ukuran pemusatan data atau penyebaran data. Di
antara ukuran pemusatan data adalah
1. Rata-rata (Mean)
𝑥1 + 𝑥2 + ⋯ + 𝑥𝑛
𝑥̅ =
𝑛
Rata-rata gabungan
𝑥̅1 . 𝑁1 + 𝑥̅2. . 𝑁2 + ⋯ + 𝑥̅𝑛 . 𝑁𝑛
𝑥̅𝑔𝑎𝑏 =
𝑁1 . 𝑁2 + ⋯ + 𝑁𝑛

Contoh:
Rataan tinggi 15 siswa adalah 152 cm. Jika tinggi badan Budi masuk dalam perhitungan
tersebut maka nilai rataan menjadi 152,5 m. Tinggi badan Budi adalah……
A. 150 cm C. 155 cm E. 165 cm
B. 152 cm D. 160 cm
Diketahui n1 = 15, 𝑥̅ 1 = 152, n2 = 1, 𝑥̅ 2 = 152,5
Dengan menggunakan rataan gabungan maka diperoleh :
(15 𝑥 152)+𝐵𝑢𝑑𝑖
152,5 = 15+1

152,5 x 16 = ( 15 x152) + Budi


Budi = 2440-2280 = 160

2. Nilai yang sering muncul (modus)


3. Kuartil bawah (Q1), median (Q2), dan kuartil atas (Q3)

Sistem Metrik

1. Satuan Luas

Beberapa konversi satuan luas :


1 hm2 = 1 hektar
1 dam2 = 1 are
1 km2 = 100 hm2
= 10.000 dam2
= 1.000.000 m2
1 mm2 = 0,01 cm2
= 0,0001 dm2
= 0,000001 m2

2. Satuan Volume
Beberapa konversi satuan volume:
1 dm3 = 1 liter
1 cm3 = 1 cc
1 km3 = 1000 hm3
= 1.000.000 dam3
1 mm3 = 0,001 cm3
= 0,000001 dm3

3. Satuan Berat
Beberapa konversi satuan berat:
1 pon = 500 gr = 0,5 kg
1 ton = 10 kw
= 1.000 kg
= 10.000 hg
1 mg = 0,1 cg
= 0,01 dg
= 0,001 gr

Contoh Soal

1. Nilai dari (-2011) + (-2009) + (-2007) + ……..+ 2011 + 2013 + 2015 +2017 adalah………
a) 2014
b) 4022
c) 4032
d) 6045
e) 6055
Jawaban: (D)
Trik:
Perhatikan bahwa beberapa bilangan saling menghilangkan misalnya : (-2011) dengan 2011
• (-2009) dengan 2009
• Dan seterusnya
Sehingga bilangan yang tersisa hanyalah 2013 + 2015 + 2017 = 6045
2. Nilai 2011 – 2009 + 2007 - 2005 + 2003 – 2001 + 1999 – 1997 adalah…
a) 6
b) 8
c) 10
d) 12
e) 16
Jawaban: (B)
Trik:
Bilangan tersebut dikelompokkaan dua-dua menjadi
2011 – 2009 = 2
2007 – 2005 = 2
2003 – 2001 = 2
1999 – 1997 = 2
Jadi, jumlah seluruhnya adalah 8.

3. 397 x 397 + 104 x 104 + 2 x 397 x 104 =….


a) 250.001
b) 250.101
c) 251.001
d) 260.101
e) 261.001
Jawaban: (C)
Trik:
Gunakan sifat (a+b)2 = a2 + 2ab + b2. Pilihlah angka yang mudah dikuadratkan!
(397 + 104)2 = 5012
= (500+1)2
= 5002 + 2.500.1 + 12
= 250.000 + 1000 + 1
= 251.001

753 𝑥 753+247 𝑥 247−753 𝑥 247


4. =⋯
753 𝑥 753 𝑥 753+247 𝑥 247 𝑥 247

1
a) 1000
1
b)
506
253
c) 500
451
d) 700
e) Bukan salah satu di atas
Jawaban: (A)
Trik :
Gunakan pemisalan agar angkanya tidak ribet.
Misalkan a = 753 dan b = 247 maka
𝑎2 −𝑎𝑏+ 𝑏2 𝑎2 −𝑎𝑏+ 𝑏2
= (𝑎+𝑏)(𝑎2 −𝑎𝑏+ 𝑏2)
𝑎3 + 𝑏3

1 1 1
= = =
𝑎+𝑏 753+247 1000
5. Bilangan yang paling mendekati hasil bagi 599 dengan 19 adalah….
a) 20
b) 25
c) 30
d) 35
e) 40
Jawaban(C)
Trik:
Digunakan nilai pendekatan, ambil bilangan yang dekat dengan 599 yaitu 600
599 600
≈ = 30
19 20

1 1 2 2 1 1
6. − 3 𝑥 3 + [(3 − 2): 6] = ⋯
2

5
a)
18
9
b) 10
c) 1
10
d) 9
23
e) 18
Jawaban: (E)

Trik:
Kerjakan terlebih dahulu operasi perkaliannya! Sehingga
1 2 2
x =9
3 3

Selanjutnya,kerjakan yang di kurung terlebih dahulu !


2 1 1 1 1
[(3 − 2): 6]= 6 ∶ =1
6

1 2 9−4+18 23
Jadi, 2 − +1= =18
9 18
70 50 12 2.1
7. Hasil dari 240 + + 120 + 7,2 adalah….
360
35
a) 45
75
b) 90
148
c) 180
295
d) 360
593
e) 720
Jawaban: (C)
Trik:
210+100+72+210 592
= 720
720
296
= 360
148
= 140
8. Pilihlah diantara bilangan-bilangan berikut ini yang bernilai paling kecil!
1
a) x 120
7
b) 0,32 x 60
2
c) 163% x120
d) 12,5%x 160
e) 8% x 240
Jawaban: (A)
Trik
Gunakan angka yang sama sebagai pembanding karena disoal terdapat bilangan
60,120,160,dan 240 maka kita akan gunakan bilangan 480 sebagai pembanding.
1 1 1 1
• 7 x 120 =7 x (4 𝑥 480)= 28 x 480 = 3,5% x 480
1
• 0,32 x 60 = 0,32 x (8 x 480) = 0,04 x 480 =4%x 480
2 2 1
• 16 3 % x 120 = 16 3 % x (4 𝑥 480)= 4,17% x 480
1
• 12,5% x 160 = 12,5% x (3 x 480) = 4,17% x 480
1
• 8% x 240 = 8% x (2 x 480) = 4%x 480

Terlihat jelas bahwa jawaban A adalah bilangan paling kecil


1
9. 1− 1 = ….
1−
1+1

a) -2
b) -1
c) 0
1
d) 2
e) 1
Jawaban: (B)
Trik
Kerjakan dari pecahan paling bawah (Dalam)

1 1
1− 1 =1− 1 =
1− 1−
1+1 2

1
1− 1 = 1-2
2

= -1
3
10. 2− 1 =…
1−
2+2

a) -6
b) -2
c) -1
d) 2
e) 6

Jawaban: (B)
Trik
Kerjakan dari pecahan yang paling bawah ( dalam)!
3 3
2− 1 =2− 1 =
1− 1−
2+2 4

3
2− 3 = 2-4
4

= -2

11. nilai 7 merupakan 35% dari bilangan …


a) 2,45
b) 20
c) 50
d) 200
e) 245
Jawaban: (B)
Trik
35
𝑥=7
100
7 × 100
𝑥=
35
𝑥 = 20
12. 12,5% dari 512 adalah …
a) 24
b) 26
c) 28
d) 210
e) 212
Jawaban: (B)
Trik
1 29
x 512 = = 29-3 = 26
8 23
1
13. 33 3 % dari (0,125 + 0,043 + 0,021 ) adalah …

a) 0,630
b) 0,540
c) 0,063
d) 0,054
e) 0,189
Jawaban: (C)
Trik
1 1
33 3 % merupakan nama lain dari , sehingga
3
1 1
(0,125 + 0,043 + 0,021 ) = ( 0,189) = 0,063
3 3

3
14. nilai 260% dari 1 adalah …
4

a) 2,45
b) 4,35
c) 4,55
d) 24,5
e) 455
Jawaban: ( c )
Trik
260 7 13×7 91
x = = = 4,55
100 4 20 20

15. nilai 20% dari 15% dari 200% adalah …

a) 6
b) 7
c) 35
d) 60
e) 70
Jawaban: (A)
Trik
20 15 20
x ( 100 × 200) = x 30 = 6
100 100
34 6,1 56 12,5
16. nilai desimal yang terdekat dengan nilai terbesar dari pecahan-pecahan , , ,
33 6 55 12,4
26
, adalah …
25

a) 1,181
b) 1,040
c) 1,030
d) 1,014
e) 1,181

Trik
Gunakan angka yang sama sebagai pembanding.
34 1 1
• = 1 33 = 1 + 33
33
6,1 61 1 1
• = 60 = 1 60 = 1 + 60
33
56 1 1
• = 1 55 = 1 + 55
55
12,5 125 1 1
• = 124 = 1 124 = 1 + 124
12,4
26 1 1
• = 1 25 = 1 + 25
25

Semua bilangan berbentuk


1
1+𝑥
26
Jadi, bilangan yang terbesar adalah yang nilai x nya kecil, yaitu 25 , sehingga nilai desimalnya
adalah 1,040
17. manakah bilangamn berikut yang paling kecil ?
A. 0,45 x 0,65
B. 0,23 x 0,95
C. 0,33 x 0,85
D. 0,42 x 0,72
E. 0,46 x 0,64
Jawaban (B)
Trik
Gunakan angka yang sama sebagai pembanding
45 65 2925
• 0,45 x 0,65 = 100 x 100 = 10.000
23 95 2185
• 0,23 x 0,95 = 100 x 100 = 10.000
33 85 2805
• 0,33 x 0,85 = 100 x 100 = 10.000
42 72 3024
• 0,42 x 0,72 = 100 x 100 = 10.000
46 64 2944
• 0,46 x 0,64 = 100 x 100 = 10.000

Jadi bilangan yang paling kecil adalah 0,23 x 0,95


18. jika 5% dari suatu bilangan adalah 6, maka 20% dari bilangan tersebut adalah ….
A. 1,2
B. 4,8
C. 24
D. 120
E. 600
Jawaban ( C )
5 6 ×100
𝑥 =6 x= = 120
100 5
20
Jadi = 100 x 120 = 24

𝑞 32
19. =
12,5% 𝑞

Nilai q pada persamaan diatas adalah ….


A. 1
B. 2
C. 4
D. 6
E. 8
Jawaban ( B )
1
q2 = 12,5% x 32 = 8 x 32 = 4

jadi q = ±2

8 𝑝
20. 𝑝 = 12,5

Nilai q pada persamaan diatas adalah ….


A. 100
B. 64
C. 16
D. 10
E. 8
Jawaban ( D )
p2 = 12,5 x 8 =100
jadi p = ±10

Pertemuan 5 KEMAMPUAN ANALITIK


KEMAMPUAN PENALARAN LOGIS

SILOGISME KATEGORIS
Silogisme adalah setiap penyimpulan di mana dari dua keputusan/ pernyataan
(premis-premis) disimpulkan suatu keputusan/ pernyataan yang baru (kesimpulan).
Keputusan yang baru itu berhubungan erat sekali dengan premis-premisnya.
Keeratannya terletak dalam hal ini: Jika premis-premisnya benar, dengan sendirinya
atau tidak dapat tidak, kesimpulannya benar.
Ada dua macam silogisme, yaitu silogisme kategoris dan silogisme hipotesis.
Silogisme kategoris adalah silogisme yang premis-premis dan kesimpulannya berupa
keputusan kategoris. Silogisme ini dapat dibedakan menjadi:
● Silogisme kategoris tunggal, karena terdiri atas dua premis;
● Silogisme kategoris tersusun, karena terdiri atas lebih dari dua premis;
Silogisme hipotetis, adalah silogisme yang terdiri atas satu premis atau lebih yang
berupa keputusan hipotetis. Silogisme ini juga dapat dibedakan menjadi:
- Silogisme hipotetis kondisional, yang ditandai dengan ungkapan- ungkapan: ‘jika…
(maka)…;
- Silogisme hipotetis disjungtif, yang ditandai dengan ungkapan:….,atau ...;
- Silogisme hipotetis konjungtif, yang ditandai dengan ungkapan: tidak sekaligus…
dan …
5. Silogisme kategoris tunggal merupakan bentuk silogisme yang terpenting.
Silogisme ini terdiri atas tiga term, yakni subyek (S), predikat (p), dan term-antara (M).
Setiap manusia (M) dapat mati (P) atau M – P
Si Fulan (S) adalah manusia (M) atau S – M
Jadi, Si Fulan (S) dapat mati (P) atau S – P
Untuk itu perlu menentukan:
- Menentukan dahulu kesimpulan mana yang ditarik;
- Mencari apakah alasan yang disajikan (M, term-antara); dan
- Menyusun silogisme berdasarkan subyek dan predikat (kesimpulan) serta term-
antara (M).

Hukum-hukum yang perlu ditaati dalam silogisme kategoris:


a. Menyangkut term-term.

1) Silogisme tidak boleh mengandung lebih atau kurang dari tiga term. Kurang dari
tiga term berarti tidak ada silogisme. Lebih dari tiga term berarti tidak adanya
perbandingan. Kalaupun ada tiga term, ketiga term itu haruslah digunakan dalam arti
yang sama tepatnya. Kalau tidak, hal itu sama saja dengan menggunakan lebih dari
tiga term.
Misalnya:
Kucing itu mengeong
Binatang itu kucing
Jadi, binatang itu mengeong

2) Term subyek dan predikat dalam kesimpulan tidak boleh lebih luas daripada dalam
premis-premis. Artinya, term subyek dan predikat dalam kesimpulan tidak boleh
universal, kalau dalam premis-premis particular. Ada bahaya ‘latius hos’. Istilah ini
sebenarnya merupakan singkatan dari hukum silogisme yang 3 berbunyi: ‘Latius hos
quam praemiisae conclusion non vult’. Isi ungkapan yang panjang ini sama saja
dengan ‘generalisasi’. Baik ‘Latius hos’ maupun ‘generalisasi’ menyatakan
ketidakberesan atau kesalahan penyimpulan, yakni menarik kesimpulan yang terlalu
luas. Menarik kesimpulan yang universal pada hal yang benar hanyalah kesimpulan
dalam bentuk keputusan yang particular saja.
Misalnya:
Kucing adalah makhluk hidup
Manusia bukan kucing
Jadi, manusia bukan makhluk hidup

3) Term-antara (M) harus sekurang-kurangnya satu kali universal. Jika term-antara


particular baik dalam premis major maupun minor, mungkin sekali term-antara itu
menunjukkan bagian-bagian yang berlainan dari seluruh luasnya. Kalau begitu
termantara tidak lagi berfungsi sebagai term-antara dan tidak lagi menghubungkan
(memisahkan) subyek dan predikat.
Misalnya:
Banyak orang kaya yang kikir
Si Fulan adalah orang kaya
Jadi, Si Fulan adalah orang yang kikir.

b. Mengangkut keputusan-keputusan.
1) Jika kedua premis (yakni major dan minor) afirmatif atau positif, maka
kesimpulannya harus afirmatif dan positif pula.
2) Kedua premis tidak boleh negatif, sebab term-antara (M) tidak lagi berfungsi
sebagai penghubung atau pemisah subyek dan predikat. Dalam silogisme sekurang-
kurangnya satu, yakni subyek atau predikat, harus dipersamakan dengan term-antara
(M):
Misalnya:
Batu bukan binatang
Kucing bukan batu
Jadi, kucing bukan binatang
3) Kedua premis tidak boleh partikular. Sekurang-kurangnya satu premis harus
universal.
Misal:
Ada orang kaya yang tidak tenteram hatinya
Banyak orang yang jujur teteram hatinya
Jadi, orang-orang kaya tidak jujur
4. Kesimpulan harus sesuai dengan premis yang paling lemah.
Keputusan particular adalah keputusan yang ‘lemah’ dibandingkan dengan keputusan
yang universal. Keputusan negatif adalah keputusan yang ‘lemah’ dibandingkan
dengan keputusan afirmatif atau positif. Oleh karena itu:
- Jika satu premis partikular, kesimpulan juga particular;
- Jika salah satu premis negatif, kesimpulan juga harus negatif;
- Jika salah satu premis negatif dan partikular, kesimpulan juga harus negatif dan
partikular. Kalau tidak, ada bahaya ‘latius hos’ lagi. Misalnya:
Beberapa anak puteri tidak jujur
Semua anak puteri itu manusia (orang)
Jadi, beberapa manusia (orang) itu tidak jujur

1. Jika Reva membeli rok, maka ia juga membeli syal.


Jika Reva membeli syal, maka Sasa membeli jaket.
Sasa membeli celana.
A. Sasa dan Reva membeli rok
B. Reva tidak membeli rok
C. Reva membeli syal dan jaket
D. Reva dan Sasa membeli celana
E. Reva membeli rok dan syal

Jawaban: B. Reva tidak membeli celana.


Jika Reva membeli rok, maka ia juga membeli syal. Jika Reva membeli syal maka
Sasa membeli jaket. Jika Sasha membeli celana maka Sasa tidak membeli jaket.
Reva pun juga tidak membeli syal. Artinya, Reva tidak membeli rok.

2. Setiap pembelian 4 celana gratis 1 kaus


Setiap pembelian 12 kaus gratis 1 celana
Luna membeli 10 celana dan 25 kaus.
A. Luna mendapat 12 celana dan 27 kaus
B. Luna mendapat 10 celana dan 26 kaus
C. Luna mendapat 12 celana dan 25 kaus
D. Luna mendapat 11 celana dan 27 kaus
E. Luna mendapat 11 celana dan 26 kaus

Jawaban: A. Luna mendapat 12 celana dan 27 kaus.


Setiap pembelian 4 celana gratis 1 kaus. Setiap pembelian 12 kaus gratis 1 celana.
Jika Luna membeli 10 celana, maka ia mendapat gratis 2 kaus. Jika Luna membeli
25 kaus, maka ia mendapat gratis 2 celana. Luna akhirnya mendapat 12 celana dan
27 kaus.

3. Semua buku pelajaran berada di rak baris A


Buku sejarah berada di baris A dan novel di rak baris B
A. Buku sejarah bukan termasuk buku pelajaran
B. Novel dan buku sejarah berada di rak yang bersebelahan
C. Novel bukan termasuk buku pelajaran
D. Semua novel berada di rak baris A
E. Buku kesehatan dan novel berada di rak yang bersebelahan

Jawaban: C. Novel bukan termasuk buku pelajaran.


Semua buku pelajaran berada di rak baris A. Jika buku sejarah berada di baris A
dan novel berada di rak baris B, maka novel bukan termasuk buku pelajaran.

4. Tidak diizinkan membawa makanan dan minuman di dalam perpustakaan.


Ada murid yang membawa makanan dan minuman.
A. Beberapa murid minum jus di dalam perpustakaan
B. Beberapa murid juga membawa makanan dan minuman
C. Beberapa murid tidak mematuhi peraturan perpustakaan
D. Murid yang tidak membawa makanan dan minuman tidak masuk ke perpustakaan
E. Murid yang membawa makanan dan minuman tidak diperbolehkan masuk
perpustakaan

Jawaban: E. Murid yang membawa makanan dan minuman tidak diperbolehkan


masuk perpustakaan.
Peraturan di perpustakaan adalah tidak diperbolehkan membawa makanan dan
minuman di dalam perpustakaan. Jika ada murid yang membawa makanan dan
minuman, maka ia tidak diperboehkan masuk perpustakaan.

5. Semua hewan herbivora memakan daun-daunan


Harimau memakan daging.
A. Harimau makan daun-daunan
B. Semua hewan herbivora memakan daging
C. Harimau adalah hewan herbivora
D. Harimau bukan hewan herbivora
E. Semua hewan herbivora adalah ahrimau

Jawaban: D. Harimau bukan hewan herbivora.


Semua hewan herbivora memakan daun-daunan. Jika harimau memakan daging,
maka harimau bukan termasuk hewan herbivora.

6. Calon mahasiswa harus mengikuti Ospek di universitasnya masing-masing.


Desta adalah calon mahasiswa.
A. Semua calon mahasiswa tidak mengikuti Ospek di universitasnya
B. Desta harus mengikuti Ospek di universitasnya
C. Desta tidak harus mengikuti Ospek di universitasnya
D. Desta lulus Ospek di universitasnya
E. Desta tidak boleh mengikuti Ospek di universitasnya

Jawaban: B. Desta harus mengikuti Ospek di universitasnya.


Calon mahasiswa harus mengikuti Ospek di universitasnya masing-masing. Jika
Desta adalah calon mahasiswa, maka ia harus mengikuti Ospek di universitasnya.

7. Semua kaftan terbuat dari sutra.


Sebagian kain sutra bermotif bunga-bunga.
Semua kain sutra berasal dari ulat sutra.
A. Kaftan bermotif polos tidak terbuat dari kain sutra
B. Semua kaftan bermotif bunga-bunga terbuat dari kain sutra
C. Kain sutra yang polos bukan berasal dari ulat sutra
D. Beberapa kaftan berasal dari ulat sutra
E. Semua bahan kaftan terbuat dari ulat sutra

Jawaban: E. Semua kaftan terbuat dari ulat sutra.


Semua kaftan terbuat dari kain sutra. Semua kain sutra berasal dari ulat sutra.
Namun sebagian kain sutra bermotif bunga-bunga. Artinya, semua kaftan terbuat
dari ulat sutra, dengan corak yang berbeda-beda salah satunya bunga-bunga.

8. Pohon mangga madu lebih tinggi dari pohon rambutan.


Pohon mangga madu paling rendah dibanding dengan jenis pohon mangga lainnya.
A. Pohon mangga arum manis lebih tinggi dibanding pohon rambutan
B. Pohon rambutan lebih tinggi dibanding pohon mangga madu
C. Semua pohon mangga tingginya sama dengan pohon rambutan
D. Pohon rambutan lebih tinggi dibanding dengan pohon mangga arum manis
E. Pohon rambutan tingginya sama dengan pohon mangga tali jiwo

Jawaban: A. Pohon mangga arum manis lebih tinggi dibanding pohon rambutan.
Pohon mangga madu lebih tinggi daripada pohon rambutan. Jika pohon mangga
madu paling rendah dibanding dengan jenis pohon mangga lainnya, maka semua
pohon mangga lebih tinggi daripada pohon rambutan. Semua jenis pohon mangga,
seperti pohon mangga madu, pohon mangga arum manis dan pohon mangga tali jiwo
lebih tinggi dibanding pohon rambutan.

9. Semua jepit yang berwarna merah muda diletakkan di atas meja rias.
Beberapa jepit yang berwarna emas diletakan diatas meja rias.
A. Ada jepit berwarna merah muda yang dimasukan dalam laci
B. Semua jepit berwarna merah muda dimasukan dalam laci
C. Beberapa jepit berwarna emas di masukan dalam laci
D. Beberapa jepit berwarna merah muda dan semua jepit berwarna emas diletakkan
di meja rias
E. Semua jepit berwarna merah muda dan emas di letakkan di atas meja rias
Jawaban: C. Beberapa jepit berwarna emas di masukkan dalam laci.
Semua jepit yang berwarna merah muda diletakkan di atas meja rias. Jika beberapa
jepit yang berwarna emas diletakkan di atas meja rias, maka ada beberapa jepit
berwarna emas yang dimasukkan dalam laci atau dimasukkan dalam tas rias.

Pertemuan 7 KEMAMPUAN ANALITIK


KEMAMPUAN PENALARAN UMUM
Soal TBS penalaran umum ini adalah jenis soal yang ditampilkan melalui teks
atau paragraf bacaan, beberapa soal yang muncul terkadang memunculkan
grafik/tabel/kurva. Bukan hanya membaca, tapi kamu juga dituntut untuk memahami
informasi yang disampaikan. Selain itu kamu juga akan bertemu dengan deret
aritmatika, persamaan linear, pola bilangan, pecahan dan perbandingan.

Daripada penasaran, yuk kita pelajari contoh soal TBS penalaran umum di bawah ini
!
acalah artikel di bawah ini dengan saksama!

Virus corona telah menjangkiti lebih dari 1,2 juta jiwa dan membunuh lebih dari
70.000 orang. Pertama kali ditemukan di Wuhan, Tiongkok, pada akhir 2019 lalu, virus
corona kini telah menyebar ke 208 negara. Untuk mencegah penularan COVID-19,
berbagai negara kemudian memberlakukan karantina dalam berbagai wujud dan
tingkatan. Di Asia Pasifik, negara-negara seperti Tiongkok, India, Singapura, Taiwan,
Vietnam, Selandia Baru dan Australia melarang kedatangan warga asing. Negara-
negara Eropa pun melakukan lockdown untuk melindungi warga mereka. Berikut
datanya:
Kebijakan untuk mengunci perbatasan bagi penumpang umumnya diambil
hanya dengan mempertimbangkan kepentingan dalam negeri, tanpa koordinasi
dengan negara tetangga. “Tanpa koordinasi antarnegara untuk memutuskan kapan
pembatasan itu berakhir, dampak ekonomi dari virus ini akan berlangsung cukup
lama,” kata Julien Chaisse, Profesor Hubungan Internasional di City University of
Hong Kong, dikutip Nikkei.
Maskapai nasional Jerman, Lufthansa pun melaporkan pemangkasan 50%
rute. Seperti Cathay Pacific, Lufthansa berupaya menghindari Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK) dengan kebijakan cuti tanpa gaji. Di Amerika Serikat (AS), United Airlines
memangkas penerbangan domestik sebanyak 20% serta ke Kanada sebesar 10%.
Sedangkan JetBlue mengurangi penerbangannya sebesar 5%. Kedua maskapai ini
pun terpaksa merumahkan karyawan hingga waktu yang belum ditentukan.
Di Tanah Air, AirAsia Indonesia telah menutup semua rute domestik hingga
Juni 2020. Di luar itu, maskapai lain pun harus terbang dengan penumpang yang
terbatas. Jalanan sepi dan pertokoan yang tutup menjadi pemandangan lazim di kota-
kota metropolitan dunia. Nikkei mengestimasi, sepertiga populasi bumi terdampak
karantina akibat virus corona.
Dengan seruan untuk tinggal di rumah, pariwisata global praktis lumpuh. World
Travel and Tourism Council (WTTC) memperkirakan, sektor pariwisata akan
mengalami penyusutan hingga 25% akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020.
“Wabah ini menghadirkan ancaman serius terhadap industri pariwisata,” kata Direktur
WTTC Gloria Guevara, dikutip BBC.
(https://katadata.co.id/telaah/2020/04/07/globalisasi-dan-rantai-pasok-dunia-yang-
terkunci-pandemi-covid-19)

Jawablah beberapa soal di bawah ini.


1. Berdasarkan paragraf 1 dan 2, manakah di bawah ini simpulan yang PALING
MUNGKIN benar?
a. COVID-19 yang berlangsung lama akan berpengaruh juga pada bidang lain,
contohnya bidang industri
b. Kebijakan mengurangi virus akan menambah korban
c. Lockdown menjadi satu-satunya cara mengurangi penyebaran virus
d. Faktor utama COVID-19 menyebar ke 208 negara disebabkan karena
terlambatnya proses karantina
e. Koordinasi antarnegara tidak diperlukan
2. Berdasarkan paragraf 5, manakah pernyataan di bawah ini yang salah
a. Kelumpuhan pariwisata global
b. Penyusutan sektor pariwisata
c. Pekerja di sektor tourism akan kehilangan pekerjaan
d. COVID-19 jadi ancaman serius hanya bagi sektor industri pariwisata
e. Seruan kepada masyarakat global untuk tinggal di rumah
3. Berdasarkan grafik, manakah pernyataan yang salah?
a. Jumlah kasus COVID-19 di Austria memiliki kemungkinan bertambah.
b. Kasus terbanyak COVID-19 saat Eropa menerapkan lockdown ditemukan di
Italia.
c. Selisih jumlah kasus antara negara Belanda dan Norwegia lebih banyak
dibandingkan selisih kasus antara negara Austria dan Denmark.
d. Jumlah kasus COVID-19 di Belanda memiliki kemungkinan bertambah.
e. Denmark menjadi negara yang memiliki kasus COVID-19 paling sedikit di
Eropa.
Pembahasan
1. Berdasarkan paragraf ke-1, pernyataan yang benar terdapat pada opsi B. Sesuai
dengan bacaan di atas, khususnya pada kalimat ketiga dikatakan bahwa “Untuk
mencegah penularan COVID-19, berbagai negara kemudian memberlakukan
karantina dalam berbagai wujud dan tingkatan.”
Jadi, jawabannya adalah B.
2. Berdasarkan paragraf 5, dilihat bahwa paragraf tersebut membicarakan dampak
COVID-19 dalam lingkup yang menyeluruh, tidak terpaku pada suatu negara saja. Hal
tersebut dibuktikan dari kalimat pertama yang berbicara tentang kelumpuhan
pariwisata secara global. Opsi D adalah pernyataan yang salah karena COVID-19 ini
memang menjadi ancaman serius, namun, bukan hanya ancaman bagi industri
pariwisata Indonesia, melainkan industri pariwisata global.
Jadi jawabannya adalah D.
3. Berdasarkan grafik tersebut, pernyataan C adalah pernyataan yang salah.
Alasannya karena selisih kasus antara Belanda dan Norwegia berjumlah 470,
sedangkan selisih kasus antara Austria dan Denmark berjumlah 538.
Berdasarkan hal tersebut, seharusnya selisih kasus antara Belanda dan Norwegia
lebih sedikit dibandingkan dengan selisih kasus antara Austria dan Norwegia.
Jadi, jawabannya adalah yang C

Suatu proyek pembangunan terdiri atas beberapa jenis proyek kecil, yakni proyek P,
Q, R, S, T, dan U. Proyek kecil ini berkaitan satu dengan yang lain sehingga tiap-tiap
jenis pekerjaan diatur sebagai berikut:
● Proyek Q tidak boleh dikerjakan bersamaan dengan proyek S
● Proyek P boleh dikerjakan bersama dengan proyek T
● Proyek Q hanya boleh dikerjakan bersama dengan proyek R
● Proyek T dikerjakan jika dan hanya jika proyek U dikerjakan
1. Jika pekerja tidak mengerjakan proyek R, maka . . . . . .
a. Pekerja tidak akan mengerjakan proyek Q
b. Pekerja tidak akan mengerjakan proyek S
c. Pekerja tidak akan mengerjakan proyek P
d. Pekerja tidak akan mengerjakan proyek U
e. Pekerja tidak akan mengerjakan proyek T
PEKERJA TIDAK AKAN MENGERJAKAN PROYEK Q (A)
Karena proyek Q dikerjakan bersama R.

2. Jika pekerja sudah mengerjakan proyek T, maka . . . . . .


a. Pekerja juga mengerjakan proyek U
b. Pekerja tentu akan mengerjakan proyek P
c. Pekerja hanya akan mengerjakan proyek R
d. Pekerja tidak mengerjakan proyek R
e. Pekerja tidak mengerjakan proyek S
PEKERJA JUGA MENGERJAKAN PROYEK U (A)
Karena proyek T dikerjakan setelah proyek U.
3. Jika minggu kedua pekerja wajib mengerjakan proyek U dan tidak boleh
mengerjakan proyek R, maka . . . . . .
a. Pekerja tidak boleh mengerjakan proyek Q
b. Pekerja juga mengerjakan proyek P
c. Pekerja juga mengerjakan proyek Q
d. Pekerja juga mengerjakan proyek T
e. Pekerja juga mengerjakan proyek S
PEKERJA JUGA MENGERJAKAN PROYEK T (D)
Dalam minggu ke-2 yang harus dikerjakan adalah proyek U dan tidak proyek R, maka
proyek T dikerjakan.

(Soal nomor 4-7)


Apri, Oki, dan Deni berada disebuah toko pakaian. Mereka sepakat untuk membeli
jaket dengan warna yang sudah ditentukan yaitu hitam, cokelat, hijau dan merah
dengan peraturan:
1. Apri tidak membeli jaket warna hitam.
2. Jika ada yang membeli jaket warna cokelat, maka tidak ada yang memilih warna
hijau.
3. Jika Oki membeli jaket warna merah, maka deni memilih warna hijau.

4. Pada pernyataan tersebut, jika Apri membeli jaket warna hijau, dan Oki membeli
jaket warna hitam, maka pernyataan yang benar adalah .....
a. Oki dan Deni sama-sama membeli jaket warna merah
b. Deni bisa membeli jaket warna hitam atau pun merah
c. Hanya Oki yang bisa membeli jaket warna hitam
d. Apri juga bisa membeli jaket warna cokelat
e. Apri dan Deni bisa membeli jaket warna hijau
Apri membeli jaket warna hijau, maka tidak ada yang membeli jaket warna cokelat.
Oki membeli jaket warna hitam, artinya Deni tidak membeli jaket warna hijau.
Kemungkinan:

Apr Oki Deni


Hijau Hitam Hitam
- - Merah

Deni bisa membeli baju warnah hitam ataupun merah. Jadi, jawaban yang tepat
adalah Deni bisa membeli jaket warna hitam ataupun merah. Jawaban: B

5. Berdasarkan kondisi pada nomor 4, maka jaket yang bisa dibeli Deni adalah .....
a. Hanya hitam saja
b. Merah dan hijau
c. Hitam dan merah
d. Cokelat dan hijau
e. Semua warna jaket bisa
Dilihat dari penjelasan nomor 4:
Apri Oki Deni
Hijau Hitam Hitam
- - Merah

Jaket yang bisa dibeli Deni adalah Hitam dan Merah. Jadi, jawaban yang tepat adalah
jaket yang bisa dibeli Deni warna hitam dan merah. Jawaban: C

6. Jika tak ada seorang pun yang membeli jaket warna cokelat dan merah, maka
pernyataan yang benar adalah .....
a. Oki hanya bisa membeli jaket warna hitam saja
b. Deni bisa membeli jaket warna hijau dan hitam
c. Apri bisa membeli jaket warna hijau dah hitam
d. Oki hanya bisa membeli jaket warna hijau saja
e. Oki bisa membeli jaket warna hijau dan hitam
Apri tidak membeli jaket warna hitam. Jika tidak ada yang membeli jaket warna
cokelat, maka ada yang membeli jaket warna hijau. Jika tak ada yang membeli jaket
warna merah, Deni tidak memilih jaket warna hijau.
Apri Oki Deni
Hijau Hijau Hitam
- Hitam -

Jadi, jawaban yang tepat adalah Oki bisa membeli jaket warna hijau dan hitam.
Jawaban: E

7. Berdasarkan kondisi pada nomor 6, maka warna jaket yang bisa dibeli oleh Oki
adalah .....
a. Hijau dan hitam
b. Hijau saja
c. Cokelat saja
d. Hitam saja
e. Cokelat atau hijau.
Dilihat dari penjelasan nomor 6:
Apri Oki Deni
Hijau Hijau Hitam
- Hitam -
Jaket yang bisa dibeli Oki berwarna Hijau dan Hitam. Jadi, jawaban yang tepat adalah
Hijau dan Hitam. Jawaban: A

(Soal nomor 8 - 10 berdasarkan informasi di bawah ini!)


Keluarga Pak Wahyu memiliki 5 orang anak, Doni lahir sebelum Feni, Feni lahir
sesudah Juna tetapi sebelum Melly, Juna lahir sesudah Doni, Emil lahir sesudah
Melly.
8. Urutan kelahiran dari yang paling tua adalah .....
a. Doni - Feni - Melly - Juna – Emil
b. Juna - Doni - Melly - Emil – Feni
c. Juna - Doni - Feni - Melly – Emil
d. Doni - Feni - Juna - Melly – Emil
e. Doni - Juna - Feni - Melly – Emil
Feni < Doni
Melly < Feni < Juna
Juna < Doni
Emil < Melly
Urutan kelahiran anak Pak Wahyu dari yang paling tua:
Doni - Juna - Feni - Melly - EmilJadi, jawaban yang tepat adalah Doni - Juna - Feni -
Melly - Emil.
Jawaban: E
9. Anak sulung dari keluarga Pak Wahyu adalah .....
a. Juna
b. Feni
c. Doni
d. Melly
e. Emil
Urutan kelahiran anak Pak Wahyu dari yang paling tua:
Doni - Juna - Feni - Melly – Emil. Anak sulung Pak Wahyu adalah Doni. Jadi, jawaban
yang tepat adalah Doni. Jawaban: C
10. Anak Bungsu dari keluarga Pak Wahyu adalah .....
a. Juna
b. Melly
c. Doni
d. Emil
e. Feni
Urutan kelahiran anak Pak Wahyu dari yang paling tua: Doni - Juna - Feni - Melly –
Emil. Anak bungsu Pak Wahyu adalah Emil.. Jadi, jawaban yang tepat adalah Emil.
Jawaban: D

Anda mungkin juga menyukai