Ar ruhani dianggap sebagai magis sejati yang terbagi lagi ke dalam dua
tingkatan, yaitu magis tinggi yang mendasarkan kekuatannya kepada
Tuhan dan magis rendah yang bersandar pada kekuatan setan. Magis
tingkat tinggi yang bergantung pada kekuatan misterius Tuhan, malaikat,
atau agen-agen spiritual yang baik lainnya selalu dipraktikkan untuk tujuan
baik, seperti melakukan tindakan, menggunakan benda, atau kata-kata
yang dianggap memiliki kekuatan magis untuk mencegah kemalangan.
Dengan kata lain, magis tingkat rendah digunakan untuk maksud-maksud
jahat melalui perantara iblis. Pelakunya disebut sahir, tukang sihir.
Pembagian magis menjadi dua ka tegori ini sesuai dengan istilah magis
putih dan hitam.
Kedua, ada jenis al simiya atau magis alami, yaitu praktik magis dengan
menggunakan bahan-bahan alami, seperti wangi-wangian, obat-obatan,
tanpa melalui perantara kekuatan suprana tu ral. Lane juga membahas
astrologi, geomansi, dan alkimia yang waktu itu po puler dan banyak dikaji
oleh orang-orang Mesir. Ilmu-ilmu tersebut umumnya dianggap berbeda
dengan magis. Terdapat praktik magis yang dilakukan secara luas, namun
tidak didasarkan atas bentuk-bentuk magis atau “ilmuilmu” yang disebutkan
di atas. Ilmu ini disebut ilmu al rukkah atau kebijaksanaan yang biasa
dipraktikkan oleh wanitra.
Ringkasan :