Anda di halaman 1dari 31

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah :

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : VII / II (Genap)

Tahun Pelajaran : 2021/2022

Materi Pokok : Pemanasan Global

Alokasi Waktu : 1 Kali Pertemuan (2 x 45 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong


royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah


abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD)

1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam


jagad raya melalui pengamatan fenomena alam fisis dan
pengukurannya.

Indikator

1.1.1 Menunjukkan kekaguman akan kebesaran Tuhan yang


menciptakan alam semesta, khususnya fenomena alam yang
berkaitan dengan gejala pemanasan global.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan,
melaporkan, dan berdiskusi.

Indikator

2.1.1 Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dan jujur dalam mengumpulkan
informasi tentang gejala pemanasan global.

2.1.2 Menunjukkan sikap kritis dan bekerjasama dalam melakukan


praktikum dan diskusi kelompok.

3.9 Menganalisis gejala pemanasan global dan dampaknya bagi kehidupan


dan lingkungan.
Indikator
3.9.1 Mengidentifikasi gejala pemanasan global.
3.9.2 Menjelaskan proses terjadinya efek rumah kaca
3.9.3 Menjelaskan penyebab terjadinya efek rumah kaca.
3.9.4 Mengidentifikasi penyebab utama penipisan ozon.
3.9.5 Menganalisis hubungan antara penipisan ozon dan efek rumah
kaca dalam kaitannya dengan pemanasan global setelah diberikan
suatu masalah.
3.9.6 Menganalisis terjadinya pemanasan global dan cara mengurangi
dampaknya setelah diberikan suatu permasalahan di lingkungan.

4.8 Menyajikan ide / gagasan pemecahan masalah gejala pemanasan global


dan dampaknya bagi kehidupan dan lingkungan.
Indikator
4.8.1 Merangkai simulasi efek rumah kaca setelah diberikan beberapa
alat-alat pendukung.
4.8.2 Mengambil data percobaan dengan benar menggunakan alat yang
telah disediakan.
4.8.3 Mengolah data-data yang telah diberikan pada lembar kerja siswa.

C. Tujuan Pembelajaran

3.9.1 Melalui studi pustaka, observasi dan diskusi kelompok, siswa dapat
mengidentifikasi gejala pemanasan global.
3.9.2 Melalui studi pustaka, observasi dan diskusi kelompok siswa dapat
menjelaskan proses terjadinya efek rumah kaca setelah diberikan suatu
simulasi.
3.9.3 Melalui studi pustaka, observasi dan diskusi kelompok, siswa dapat
menjelaskan penyebab terjadinya efek rumah kaca.
3.9.4 Melalui studi pustaka, observasi, diskusi kelompok, dan penugasan,
siswa dapat menuliskan kembali paling sedikit tiga contoh gas-gas
rumah kaca.
3.9.5 Melalui studi pustaka, observasi dan diskusi kelompok, siswa dapat
menganalisis hubungan antara penipisan ozon dan efek rumah kaca
dalam kaitannya dengan pemanasan global setelah diberikan suatu
masalah.
3.9.6 Melalui studi pustaka, observasi dan diskusi kelompok, siswa dapat
menganalisis terjadinya pemanasan global dan cara mengurangi
dampaknya setelah diberikan suatu permasalahan di lingkungan.
4.8.1 Melalui praktikum, studi pustaka, dan diskusi kelompok, siswa dapat
merangkai simulasi efek rumah kaca setelah diberikan beberapa alat-
alat pendukung.
4.8.2 Melalui praktikum, studi pustaka, dan diskusi kelompok, siswa dapat
mengambil data percobaan dengan benar menggunakan alat yang telah
disediakan.

D. Materi Pembelajaran

1. Pengertian dan Gejala pemanasan global


Mungkin anda pernah membayangkan berada di dalam mobil yang
tertutup rapat pada siang hari. Sinar matahari dengan leluasa dapat
memasuki ruangan mobil melalui kaca mobil, sehingga menyebabkan
udara di dalam mobil menjadi lebih panas. Udara di dalam mobil
menghangat, karena panas sinar matahari yang masuk tidak dapat leluasa
keluar. Sehingga panas tersebut terperangkap di dalam mobil.

Demikian halnya dengan pemanasan global. Matahari


memancarkan radiasinya ke bumi menembus lapisan atmosfer bumi.
Radiasi tersebut akan dipantulkan kembali ke angkasa, namun sebagian
gelombang tersebut diserap oleh gas rumah kaca, yaitu CO2, CH4, N2O,
HFCs dan SF4 yang berada di atmosfer. Sebagai akibatnya gelombang
tersebut terperangkap di dalam atmosfer bumi. Peristiwa ini terjadi
berulang-ulang, sehingga menyebabkan suhu rata-rata di permukaan bumi
meningkat. Peristiwa inilah yang disebut dengan pemanasan global.

Apakah Penyebab Pemanasan Global? Pemanasan global


merupakan fenomena global yang disebabkan oleh aktivitas manusia di
seluruh dunia, pertambahan populasi penduduk, serta pertumbuhan
teknologi dan industri. Oleh karena itu peristiwa ini berdampak global.
Beberapa aktivitas manusia yang menyebabkan terjadinya pemanasan
global terdiri dari:

Konsumsi energi bahan bakar fosil. Sektor industri merupakan


penyumbang emisi karbon terbesar, sedangkan sektor transportasi
menempati posisi kedua. Menurut Departemen Energi dan Sumberdaya
Mineral (2003), konsumsi energi bahan bakar fosil memakan sebanyak
70% dari total konsumsi energi, sedangkan listrik menempati posisi kedua
dengan memakan 10% dari total konsumsi energi. Dari sektor ini,
Indonesia mengemisikan gas rumah kaca sebesar 24,84% dari total emisi
gas rumah kaca.

Indonesia termasuk negara pengkonsumsi energi terbesar di Asia


setelah Cina, Jepang, India dan Korea Selatan. Konsumsi energi yang
besar ini diperoleh karena banyaknya penduduk yang menggunakan bahan
bakar fosil sebagai sumber energinya, walaupun dalam perhitungan
penggunaan energi per orang di negara berkembang, tidak sebesar
penggunaan energi per orang di negara maju. Menurut Prof. Emil Salim,
USA mengemisikan 20 ton CO2/orang per tahun dengan jumlah penduduk
1,1 milyar penduduk, Cina mengemisikan 3 ton CO2/orang per tahun
dengan jumlah 1,3 milyar penduduk, sementara India mengemisikan 1,2
ton CO2/orang dengan jumlah 1 milyar penduduk.

Dengan demikian, banyaknya gas rumah kaca yang dibuang ke


atmosfer dari sektor ini berkaitan dengan gaya hidup dan jumlah
penduduk. USA merupakan negara dengan penduduk yang mempunyai
gaya hidup sangat boros, dalam mengkonsumsi energi yang berasal dari
bahan bakar fosil, berbeda dengan negara berkembang yang mengemisikan
sejumlah gas rumah kaca, karena akumulasi banyaknya penduduk.

Sampah. Sampah menghasilkan gas metana (CH4). Diperkirakan 1


ton sampah padat menghasilkan 50 kg gas metana. Sampah merupakan
masalah besar yang dihadapi kota-kota di Indonesia. Menurut Kementerian
Negara Lingkungan Hidup pada tahun 1995 rata-rata orang di perkotaan di
Indonesia menghasilkan sampah sebanyak 0,8 kg/hari dan pada tahun 2000
terus meningkat menjadi 1 kg/hari. Dilain pihak jumlah penduduk terus
meningkat sehingga, diperkirakan, pada tahun 2020 sampah yang
dihasilkan mencapai 500 juta kg/hari atau 190 ribu ton/tahun. Dengan
jumlah ini maka sampah akan mengemisikan gas metana sebesar 9500
ton/tahun. Dengan demikian, sampah di perkotaan merupakan sektor yang
sangat potensial, mempercepat proses terjadinya pemanasan global.

Kerusakan hutan. Salah satu fungsi tumbuhan yaitu menyerap


karbondioksida (CO2), yang merupakan salah satu dari gas rumah kaca,
dan mengubahnya menjadi oksigen (O2). Saat ini di Indonesia diketahui
telah terjadi kerusakan hutan yang cukup parah. Laju kerusakan hutan di
Indonesia, menurut data dari Forest Watch Indonesia (2001), sekitar 2,2
juta/tahun. Kerusakan hutan tersebut disebabkan oleh kebakaran hutan,
perubahan tata guna lahan, antara lain perubahan hutan menjadi
perkebunan dengan tanaman tunggal secara besar-besaran, misalnya
perkebunan kelapa sawit, serta kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan
oleh pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan Hutan Tanaman
Industri (HTI). Dengan kerusakan seperti tersebut diatas, tentu saja proses
penyerapan karbondioksida tidak dapat optimal. Hal ini akan
mempercepat terjadinya pemanasan global.

Menurut data dari Yayasan Pelangi, pada tahun 1990, emisi gas
CO2 yang dilepaskan oleh sektor kehutanan, termasuk perubahan tata guna
lahan, mencapai 64 % dari total emisi CO2 Indonesia yang mencapai
748,61 kiloTon. Pada tahun 1994 terjadi peningkatan emisi karbon
menjadi 74%.

2. Dampak pemanasan global

Dampak Pemanasan Global Sebagai sebuah fenomena global,


dampak pemanasan global dirasakan oleh seluruh umat manusia di dunia,
termasuk Indonesia. Posisi Indonesia sebagai negara kepulauan,
menempatkan Indonesia dalam kondisi yang rentan menghadapi
terjadinya pemanasan global. Sebagai akibat terjadinya pemanasan
global, Indonesia akan menghadapi peristiwa :
Pertama, Kenaikan temperatur global, menyebabkan mencairnya
es di kutub utara dan selatan, sehingga mengakibatkan terjadinya
pemuaian massa air laut, dan kenaikan permukaan air laut. Hal ini akan
menurunkan produksi tambak ikan dan udang, serta terjadinya pemutihan
terumbu karang (coral bleaching), dan punahnya berbagai jenis ikan.
Selain itu, naiknya permukaan air laut akan mengakibatkan pulau-pulau
kecil dan daerah landai di Indonesia akan hilang. Ancaman lain yang
dihadapi masyarakat yaitu memburuknya kualitas air tanah, sebagai
akibat dari masuknya atau merembesnya air laut, serta infrastruktur
perkotaan yang mengalami kerusakan, sebagai akibat tergenang oleh air
laut.

Kedua, Pergeseran musim sebagai akibat dari adanya perubahan


pola curah hujan. Perubahan iklim mengakibatkan intensitas hujan yang
tinggi pada periode yang singkat serta musim kemarau yang panjang. Di
beberapa tempat terjadi peningkatan curah hujan sehingga meningkatkan
peluang terjadinya banjir dan tanah longsor, sementara di tempat lain
terjadi penurunan curah hujan yang berpotensi menimbulkan kekeringan.
Sebagian besar Daerah Aliran Sungai (DAS) akan terjadi perbedaan
tingkat air pasang dan surut yang makin tajam. Hal ini mengakibatkan
meningkatnya kekerapan terjadinya banjir atau kekeringan. Kondisi ini
akan semakin parah apabila daya tampung badan sungai atau waduk
tidak terpelihara akibat erosi.

Kehutanan. Terjadinya pergantian beberapa spesies flora dan


fauna. Kenaikan suhu akan menjadi faktor penyeleksi alam, dimana
spesies yang mampu beradaptasi akan bertahan dan, bahkan
kemungkinan akan berkembang biak dengan pesat. Sedangkan spesies
yang tidak mampu beradaptasi, akan mengalami kepunahan. Adanya
kebakaran hutan yang terjadi merupakan akibat dari peningkatan suhu di
sekitar hutan, sehingga menyebabkan rumput-rumput dan ranting yang
mengering mudah terbakar. Selain itu, kebakaran hutan menyebabkan
punahnya berbagai keanekaragaman hayati.
Perikanan. Peningkatan suhu air laut mengakibatkan terjadinya
pemutihan terumbu karang, dan selanjutnya matinya terumbu karang,
sebagai habitat bagi berbagai jenis ikan. Suhu air laut yang meningkat
juga memicu terjadinya migrasi ikan yang sensitif terhadap perubahan
suhu secara besar-besaran menuju ke daerah yang lebih dingin. Peristiwa
matinya terumbu karang dan migrasi ikan, secara ekonomis, merugikan
nelayan karena menurunkan hasil tangkapan mereka.

Pertanian. Pada umumnya, semua bentuk sistem pertanian


sensitif terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim berakibat pada
pergeseran musim dan perubahan pola curah hujan. Hal tersebut
berdampak pada pola pertanian, misalnya keterlambatan musim tanam
atau panen, kegagalan penanaman, atau panen karena banjir, tanah
longsor dan kekeringan. Sehingga akan terjadi penurunan produksi
pangan di Indonesia. Singkatnya, perubahan iklim akan mempengaruhi
ketahanan pangan nasional.

Kesehatan. Dampak pemanasan global pada sektor ini yaitu


meningkatkan frekuensi penyakit tropis, misalnya penyakit yang
ditularkan oleh nyamuk (malaria dan demam berdarah), mewabahnya
diare, penyakit kencing tikus atau leptospirasis dan penyakit kulit.
Kenaikan suhu udara akan menyebabkan masa inkubasi nyamuk semakin
pendek sehingga nyamuk makin cepat untuk berkembangbiak. Bencana
banjir yang melanda akan menyebabkan terkontaminasinya persediaan
air bersih sehingga menimbulkan wabah penyakit diare dan penyakit
leptospirosis pada masa pasca banjir. Sementara itu, kemarau panjang
akan mengakibatkan krisis air bersih sehingga berdampak timbulnya
penyakit diare dan penyakit kulit. Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA) juga menjadi ancaman seiring dengan terjadinya kebakaran
hutan.

 Tahun 2005 merupakan tahun terpanas. NASA melaporkan bahwa


temperatur rata-rata global telah meningkat 0,060 C.
 Pencairan Artik terbesar terjadi di tahun 2005. Hasil foto salah satu
satelit menunjukkan area yang tertutup es permanen merupakan area
tersempit pada akhir musim panas tahun 2005.
 Tahun 2005 merupakan tahun dengan air di Karibia terpanas, lebih
lama dari yang pernah terjadi dan menyebabkan terjadinya pemutihan
karang (coral bleaching) besar-besaran di sepanjang wilayah mulai dari
Karibia hingga Florida Keys, Amerika Serikat.
 Tahun 2005 tercatat sebagai tahun dengan nama badai terbanyak.
Terdapat 26 nama badai yang melampaui daftar nama resmi. Pada tahun
ini juga terdapat sekitar 14 badai, yang disebut sebagai badai hebat
(hurricane), karena memiliki kecepatan angin melebihi 119 km/jam.
Rekor tahun sebelumnya hanya 12 badai dalam setahun. Tahun 2005
juga merupakan tahun dengan kategori 5 badai terbanyak dengan
kecepatan angin 249 km/jam. Tahun 2005 merupakan tahun yang
mengalami kerugian termahal akibat badai.
 Tahun 2005 merupakan tahun terkering yang pernah terjadi sejak
beberapa dekade lalu di Amazon, Amerika Selatan. Dan Amerika
bagian barat menderita akibat kekeringan yang panjang.

Gambar 1  Hutan Hujan Tropika di Indonesia


Sumber: http://andimanwo.wordpress.com

Fungsi hutan yang paling penting adalah produksi oksigen. Tanpa


adanya oksigen maka tidak akan ada kehidupan karena seluruh makhluk
hidup di dunia ini, baik hewan, manusia, dan tumbuhan, membutuhkan
oksigen dalam melangsungkan hidupnya. Fungsi hutan sebagai penghasil
oksigen tak dapat dipisahkan dengan fungsi hutan sebagai penyerap
karbon. Dalam menjalankan kedua fungsi tersebut, proses interaksi antara
hutan dan lingkungan yang terjadi sangat berkaitan proses fotosintesis dan
siklus karbon. Hutan, yang merupakan kumpulan dari banyak pohon,
menjalankan proses fotosintesis (yang merupakan salah satu bagian dari
siklus karbon) yang menyerap karbondioksida di atmosfer dan kemudian
disimpan dalam bentuk biomassa berupa daun, batang, akar, maupun buah,
serta menghasilkan oksigen ke udara yang akan dipergunakan oleh
manusia, hewan, dan tumbuhan dalam melakukan respirasi (Gambar 2).
Proses fotosintesis yang dijalankan oleh pohon-pohon dalam hutan
tersebut sangat berguna dalam mengurangi dampak perubahan iklim global
(global climate change mitigation) karena dapat mengurangi jumlah
karbon di udara sebagai gas rumah kaca penyebab pemanasan global
(global warming). 

Gambar 2  Fotosintesis sebagai bagian dari siklus karbon.


Jika dikaitkan dengan karakternya, fungsi hutan tropika tersebut
diatas dapat terjadi karena hutan tropika mempunyai karakter yang selalu
hijau sepanjang tahun (evergreen) dan menjalankan proses siklus hara
tertutup (closed nutrient cycle). Karakter hutan tropika yang evergreen
mengakibatkan fotosintesis dapat terjadi sepanjang tahun sehingga daya
serap terhadap karbon di udara di hutan tropika akan lebih tinggi
dibanding hutan dan ekosistem lainnya yang berada di luar kawasan tropis
(hutan temperate, hutan boreal, padang rumput, gurun, dan sebagainya).
Karakter hutan tropika yang selalu hijau tersebut juga mengakibatkan
pertumbuhan tinggi dan diameter pohon-pohon dalam hutan dapat
berlangsung sepanjang tahun sehingga menghasilkan biomassa sebagai
simpanan karbon yang besar. Selain itu, dalam proses siklus hara tertutup,
daun-daun yang berguguran dan batang pohon yang mati (nekromassa) di
lantai hutan terdekomposisi kedalam tanah oleh bakteri pengurai dan
menghasilkan berbagai unsur hara yang kemudian diikat oleh
mikroorganisme dalam tanah seperti mikoriza dan rhizobium yang
bersimbiosis dengan akar. Proses siklus hara tertutup tersebut
mengakibatkan banyak karbon di udara hasil penyerapan dalam proses
fotosintesis yang juga tersimpan dalam tanah.

3. Tindakan Untuk Mencegah Global Warming


 Dalam Hal Makanan dan Minuman
1. Kurangi konsumsi daging bervegetarian adalah yang terbaik! 
2. Makan dan masaklah dari bahan yang masih segar.
3. Beli produk lokal
4. Daur ulang aluminium, plastik, dan kertas.
5. Beli dalam kemasan besar.
6. Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap
dibiarkan tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.
7. Hindari fast food!. 
8. Bawa tas yang bisa dipakai ulang.
9. Gunakan gelas yang bisa dicuci. 
10. Berbelanjalah di lingkungan sekitar Anda. 
11. Tanam pohon setiap ada kesempatan.

 Di Rumah
1. Turunkan suhu AC Anda.
2. Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC.
3. Gunakan pemanas air tenaga surya.
4. Matikan lampu tidak terpakai dan jangan tinggalkan air menetes.
5. Gunakan lampu hemat energi.
6. Maksimalkan pencahayaan dari alam.
7. Hindari posisi stand by pada elektronik Anda! 
8. Jika pengisian ulang baterai Anda sudah penuh, Segera Cabut!. 
9. Kurangi waktu dalam membuka lemari es Anda. 
10. Jangan membeli bunga potong.
11. Potong makanan dalam ukuran yang lebih kecil.
12. Gunakan air dingin untuk mencuci dan cucilah dalam jumlah
banyak.
13. Gunakan deterjen dan pembersih ramah lingkungan.
14. Gunakan ulang perabotan rumah Anda.
15. Donasikan mainan yang sudah tidak pantas untuk umur anak Anda.
16. Jika menggunakan deodorant atau produk-produk semprot lainnya,
jangan menggunakan aerosol.
17. Pilihan spray dengan kemasan botol kaca akan lebih baik. Aerosol
juga penyumbang besar dalam pencemaran udara kita.

 Dalam Pekerjaan
1. Makan siang dikantor.
2. Gunakan kertas lebih sedikit.
3. Matikan peralatan kantor Anda.
4. Gunakan e-banking.
5. Bagi industri, mulailah untuk menggunakan sumber energy yang
dapat diperbaharui (tenaga angin, air, surya, dll)

 Dalam Perjalanan
1. Berliburlah di dalam negeri dan gunakanlah transportasi darat!
2. Kurangi perjalanan bisnis Anda.
3. Gunakan handuk hotel Anda lebih dari satu hari.

 Mengemudi
1. Gunakan mobil antar jemput untuk sekolah anak Anda,
2. Ganti bahan bakar Anda! 
3. Cek tekanan angin ban dan jadwal service Anda. 
4. Sewa mobil saat diperlukan.
5. Matikan mesin saat menunggu di sekolah anak Anda atau saat terjadi
kemacetan total.
6. Berbagilah! Carilah rekan kerja, 
7. Belajarlah cara mengemudi yang baik! 
8. Ganti perseneling lebih awal bisa mengurangi konsumsi BBM
hingga 15%.
9. Elektronik Go rechargeable ! 
10. Utamakan hemat energi saat membeli peralatan elektronik.
11. Gunakan lebih lama, jangan mudah berganti alat elektronik yang
memiliki fungsi sama!Jika dilakukan, donasikan barang Anda yang
lama.

 Alat kebersihan
1. Cleaner, greener, meaner
2. Pastikan rumah Anda memiliki sirkulasi udara yang baik.
Ini sangat penting agar energi dan racun sekitar kita cepat bersih.
Terutama saat membersihkannya.
3. Untuk kesegaran ruangan, tempatkan tumbuhan yang bisa hidup di
dalam ruangan, akan sangat membantu kesegaran lingkungan Anda.
4. Untuk penanganan barang beracun, segera hubungi dinas kebersihan
atau lingkungan di lingkungan Anda.

E. Pendekatan / Model / Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode : Studi pustaka, ceramah, diskusi, observasi,
presentasi, penugasan.
Media Pembelajaran
1. Media/Alat : Video kejadian, Laptop
2. Bahan Ajar

Sumber Belajar
1. Buku IPA Kelas VII Kemdikbud
2. Buku lain yang menunjang
3. Multimedia interaktif dan Internet

F. Kegiatan Pembelajaran

1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Guru :
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
• Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan
sebelumnya
• Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
• Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
• Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
• Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-
sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi :
 Pengantar tentang Pemanasan Global
• Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
• Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
• Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
• Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator,
dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
• Pembagian kelompok belajar
• Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 menit)

Sintak Model Kegiatan Pembelajaran


Pembelajaran

Stimulation KEGIATAN LITERASI


(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi Pemanasan
rangsangan) Global dengan cara :
• Melihat (tanpa atau
dengan Alat)
Menayangkan
gambar/foto/video
yang relevan.
• Mengamati
o Lembar kerja materi Pengantar tentang
Pemanasan Global
o Pemberian contoh-contoh materi Pengantar
tentang Pemanasan Global untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
• Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di
sekolah dengan membaca materi dari buku paket
atau buku-buku penunjang lain, dari
internet/materi yang berhubungan dengan
Pengantar tentang Pemanasan Global
• Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Pengantar tentang Pemanasan Global.
• Mendengar
Pemberian materi Pengantar tentang Pemanasan
Global oleh guru.
• Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran mengenai
materi Pemanasan Global

Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)


statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
identifikasi masalah) berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
Mengajukan pertanyaan tentang materi :
• Pengantar tentang Pemanasan Global:
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk
mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.

Data KEGIATAN LITERASI


collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
(pengumpulan data) untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
melalui kegiatan:
 Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pengantar
tentang Pemanasan Global yang sedang dipelajari
dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang
disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.
 Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan
mencari dan membaca berbagai referensi dari
berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan
pemahaman tentang materi Pengantar tentang
Pemanasan Global yang sedang dipelajari.
 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang
belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan
membaca yang akan diajukan kepada guru
berkaitan dengan materi Pengantar tentang
Pemanasan Global yang sedang dipelajari.
 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan
materi Pengantar tentang Pemanasan
Global yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok
untuk:
 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama
membahas contoh dalam buku paket mengenai materi
Pengantar tentang Sistem Pernapasan.
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi
Pengantar tentang Pemanasan Global yang telah
diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan
atau mempresentasikan materi dengan rasa
percaya diri Pengantar tentang Pemanasan
Global sesuai dengan pemahamannya.
 Saling tukar informasi tentang materi :
 Pengantar tentang Pemanasan Global
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti,
jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
COLLABORATION (KERJASAMA) dan
Data CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
processing Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
(pengolahan Data) data hasil pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari Materi :
 Pengantar tentang Pemanasan Global
Mengolah informasi dari materi Pengantar tentang
Pemanasan Global yang sudah dikumpulkan dari
hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil
dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung
dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai
materi Pengantar tentang Pemanasan Global

Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data
atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :
 Pengantar tentang Pemanasan Global
antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara
bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)


(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Pengantar tentang Pemanasan Global berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan,
tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir
sistematis, mengungkapkan pendapat dengan
sopan.
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara
klasikal tentang materi :
 Pengantar tentang Pemanasan Global
 Mengemukakan pendapat atas presentasi yang
dilakukan tentanag materi Pengantar tentang
Pemanasan Global dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan.
 Bertanya atas presentasi tentang materi Pengantar
tentang Pemanasan Global yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa
:
Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang
materi :
 Pengantar tentang Pemanasan Global
 Menjawab pertanyaan tentang materi Pengantar
tentang Pemanasan Global yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar kerja
yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa berkaitan dengan materi
Pengantar tentang Pemanasan Global yang
akan selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Pengantar tentang Pemanasan Global yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.

Kegiatan Penutup (15 Menit)


Peserta didik :
 Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-
point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi
Pengantar tentang Pemanasan Global yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Pengantar
tentang Pemanasan Global yang baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah
atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa untuk materi
pelajaran Pengantar tentang Pemanasan Global
 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta
diberi nomor urut peringkat, untuk penilaian tugas
projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Pengantar
tentang Pemanasan Global.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Pengantar tentang
Pemanasan Global kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik.

A. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses
pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No Nama Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode


BS J TJ DS
Siswa Skor Sikap Nilai
J

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria


3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta
didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan
dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru
hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini,
menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria
penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu.
Berikut Contoh format penilaian :

No Pertanyaan Ya Tidak Jumlah Skor Kode


Skor Sikap Nilai
1 Selama diskusi, saya ikut serta
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan
kesempatan untuk berbicara.
3 Saya ikut serta dalam membuat
kesimpulan hasil diskusi
kelompok.
4 ...
Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50


2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100)
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Jumlah Skor Kode
Aspek yang Skala
No Skor Sikap Nilai
Dinilai
25 50 75 100
1. Intonasi
2. Pelafalan
3. Kelancaran
4. Ekspresi
5. Penampilan
6. Gestur

- Penugasan
Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa
mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
1. Kesesuaian respon
dengan pertanyaan
2. Keserasian
pemilihan kata
3. Kesesuaian
penggunaan tata
bahasa
4. Pelafalan
Kriteria penilaian (skor)
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
KUIS FISIKA I
Pertemuan Pertama

Bahasan : Pemanasan Global


Alokasi waktu : 15 Menit
Kelas : VII
Semester : II (Genap)

PETUNJUK UMUM

1. Kuis ini memuat 4 soal essay.


2. Tuliskan jawabanmu pada satu lembar kertas double folio dengan
mencantumkan identitas diri berupa nama, kelas, dan nomor absen
di pojok kiri atas kertas double folio tersebut.
3. Kerjakanlah terlebih dahulu soal yang kamu anggap mudah.
4. Jawablah ke-4 soal tersebut dengan jelas dan tepat.

SOAL
1. Apakah pengertian pemanasan global! (20 Point)
2. Jelaskanlah gejala pemanasan global yang terjadi di Sarolangun! (20)
3. Jelaskan dampak pemanasan global dalam kehidupan sehari-hari di daerah
sarolangun, pada bidang ! (20 point)
a. Kesehatan
b. Pertanian
4. Apakah tindakan untuk mencegah pemanasan global menurut pendapat
anda ? (60 point)
KUNCI JAWABAN
No Soal Jawaban
1. Apakah pengertian pemanasan Pemanasan global adalah
global ?
meningkatnya suhu rata – rata
dipermukaan bumi.

2. Jelaskanlah gejala pemanasan Gejala pemanasan global yang terjadi


global yang terjadi di
Sarolangun! di Sarolangun (salah satu kabupaten di
provinsi Jambi) ditandai :

- Kenaikan suhu di atas rata -


rata 40o
- Perubahan cuaca yang tidak
menentu
- Pergeseran musim sebagai
akbat adanya perubahan pola
curah hujan

3. Jelaskan dampak pemanasan Dampak pemanasan global sebagai


global dalam kehidupan sehari- berikut :
hari di daerah sarolangun, pada
- Bidang Kesehatan
bidang !
a. Meningkatnya penyakit
a. Kesehatan tropis yang ditularkan
b. Pertanian oleh nyamuk (malaria
dan demam berdarah)
b. Mewabahnya diare
c. Penyakit kulit
- Bidang Pertanian
a. Keterlambatan musim
tanam dan panen
b. Kegagalan penanaman
atau panen karena banjir
dan kekeringan

4. Apakah tindakan untuk Semua pendapat peserta didik yang


mencegah pemanasan global berhubungan dengan pertanyaan
menurut pendapat anda ? dianggap benar.
LKS

PEMANASAN GLOBAL

Tujuan :

Menyelidiki penyebab pemanasan global

Alat dan Bahan :

Alat tulis

Langkah Kerja :

1. Amati kegiatan-kegiatan sehari-hari di lingkungan sekitar yang


menghasilkan gas-gas rumah kaca.
Contoh :

2. Carilah literatur-literatur yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan


tersebut !
3. Jawab beberapa soal di bawah ini !
Analisis :

1. Jelaskan hubungan antara peristiwa-peristiwa tersebut dengan pemanasan


global !
Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.............
2. Apa yang menyebabkan pemanasan global ?
Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.............

3. Apa yang kamu ketahui tentang efek rumah kaca ?


Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.............

4. Apa yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca ?


Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.............

5. Gas-gas apa saja yang menyebabkan terjadinya efek rumah kaca ?


Jawab : ...........................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.............
Kesimpulan :

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PENILAIAN KOGNITIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : VII / II (Genap)

Materi : Pemanasan Global

Skor Kuis Nilai


No Nama Siswa
Soal 1 Soal 2 Soal 3 Soal 4

Anda mungkin juga menyukai