Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Muhammad Donny Chandra (1710115110013)
3. Penurunan Harga
Dengan adanya transportasi yang baik, mudah dan murah, maka akan
menurunkan harga produksi dan harga barang jadi. Kemudian, banyak para
pedagang atau pengusaha yang masuk ke dalam pasar, sehingga
memperbesar persaingan yang mengakibatkan terjadinya penurunan harga.
4. Terjadinya Spesialisasi Antar Wilayah
Setiap daerah mempunyai produksi yang mempunyai keunggulan,
seperti bahan baku yang melimpah dan murah, modal yang memadai,
tenaga kerja terampil yang sesuai dan lain-lain. Sehingga akan terjadi
surplus pada setiap daerah dengan produk unggulannya.
6. Terjadinya Urbanisasi
Dengan adanya transportasi yang baik, mudah dan murah, maka akan
membuat daerah urban (kota) akan lebih padat dan lebih banyak didatangi
masyarakat terdapat banyak aktivitas ekonomi (kesempatan kerja).
Keterangan:
(1) Sumber bahan baku tersebar di berbagai tempat atau daerah
(2) Pemasaran bahan baku kepada pemakai (perusahaan industri atau
dijual ke pasar). Untuk pemasaran bahan baku, dibutuhkan moda
transportasi untuk mengangkut atau membawanya dari sumber bahan
baku.
(3), (4) dan (5) pengelohan bahan baku menjadi barang jadi. Dalam
pabrik digunakan juga transportasi untuk mengangkut seperti derek,
truk, forklift.
(6) pemasaran barang jadi dilakukan oleh perusahaan industri yang
dipasarkan kepada perusahan niaga (bergerak dalam pemasaran) atau
langsung kepada konsumen (7).
3.1 KESIMPULAN
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Muhammad Donny Chandra (1710115110013)
Pada kegiatan transportasi abad ini, justru diwarnai oleh konflik dari
transportasi itu sendiri, seperti menimbulkan korban jiwa, harta, waktu,
kebisingan, merubah wajah kota dan lebih parah lagi kerusakan lingkungan.
2.1 PEMBAHASAN
2. Polusi Udara
Kendaraan, kapal, kereta api, dan pesawat adalah sumber polusi dalam
bentuk emisi gas yang mempengaruhi kualitas udara yang menyebabkan
kerusakan kesehatan manusia. Dari sektor transportasi, sumber polusi udara
yaitu:
a) kualitas bahan bakar minyak
b) emisi (pembuangan) kendaraan bermotor
c) sistem manajemen transportasi, lalu lintas dan tata ruang kota
Polusi udara umumya memberikan dampak terhadap manusia seperti
kesulitan bernapas, batuk, asma, kerusakan fungsi paru-paru, penyakit
pernapasan kronis, mata iritasi, sakit kepala. Polusi udara juga memberikan
dampak terhadap lingkungan. Ketika gas sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen
oksida (NO2) di atmosfer tercampur dengan air hujan, maka terciptalah
hujan asam. Hujan asam sangat berdampak pada kerusakan lingkungan.
4. Polusi Air
Kegiatan transportasi laut berdampak pada kondisi hidrologi. Bahan
bakar, kimia dan emisi berbahaya lainnya dari kapal dan pelabuhan dapat
mencemari sungai, danau, rawa dan lautan. Faktor yang membuat kualitas
air tercemar yaitu pengerukan laut, limbah, ballast water (air yang mengalir
disamping badan kapal), dan tumpahan minyak.
5. Polusi Tanah
Tumpahan minyak dari kendaraan, ganti oli kendaraan dibuang
sembarangan dan masuk ke dalam tanah. Bahan kimia yang digunakan
untuk perawatan sambungan rel kereta api juga dapat masuk ke dalam
tanah. Itu semua dapat mencemari kualitas tanah.
6. Kemacetan
Pertambahan kendaraan yang terus-menerus di kota tanpa diimbangi
dengan pembangunan sarana dan prasarana yang memadai, akan
mengakibatkan bertumpuknya kendaraan di suatu jalan sehingga terjadilah
kemacetan. Kemacetan menimbulkan dampak negatif antara lain:
a) kerugian waktu
b) pemborosan energi
c) meningkatkan polusi udara
d) meningkatkan stress pengguna jalan
7. Perubahan Penggunaan Lahan
Perbaikan dan pembukaan jalan sebagai sarana transportasi, dapat
menyebabkan perubahan penggunaan lahan yang tidak terkendali. Penataan
tata ruang yang tidak terkendali dapat menimbulkan bencana seperti banjir
dan erosi.
Dari dampak yang sudah disebutkan diatas, terdapat solusi yang dapat
ditawarkan untuk mengurangi dampak transportasi terhadap perubahan
lingkungan adalah sebagai berikut:
1. Mendorong peningkatan kebijakan yang sudah diterapkan Pemerintah
a) Kebijakan Ride Sharing (transportasi online)
b) Kebijakan 3 in 1 (mobil pribadi yang berpenumpang 3 orang atau lebih
yang diperbolehkan lewat)
c) Kebijakan Carpooling (dengan satu mobil, ditumpangi oleh beberapa
orang yang sebelumnya memakai kendaraan pribadi untuk beraktivitas
sehari-hari)
d) Kebijakan Bike to Work (berangkat bekerja dengan memakai sepeda)
2. Menyediakan sarana transportasi umum, yang cepat, murah, dan nyaman
serta dapat menjangkau seluruh kota.
3. Menyediakan sarana dan fasilitas untuk jalur sepeda, jalur pejalan kaki yang
dapat mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan.
4. Membatasi penggunaan kendaraan pribadi.
5. Menggunakan sumber energi alternatif
Tenaga alternatif yang bisa dimanfaatkan seperti tenaga angin, air,
biomassa, surya, panas bumi, nuklir dll. Memang relatif mahal tetapi dapat
hemat dalam jangka waktu panjang karena lebih efisien.
6. Menggalakkan penanaman pohon
Penanaman pohon adalah cara yang baik untuk mengurangi emisi CO2.
Pohon menyerap CO2 dari atmosfer dan menghasilkan lingkungan yang
kaya O2.
7. Menghemat pemakaian listrik
Masih banyak pembangkit listrik yang menggunakan mesin diesel
sebagai energi pembangkitnya. Semakin banyak pemakaian listrik maka
semakin banyak minyak bumi yang harus dipakai untuk memenuhi
kebutuhan listrik masyarakat. Dengan melakukan penghematan listrik,
maka telah membantu mengurangi pemakaian minyak bumi.
3.1 KESIMPULAN