Stambuk : 18402077 Kelas : MK.IV.6 Ringkasan Manajemen Pemasaran Jasa (Rambat Lupiyoadi – A. Hamdani) Seiring dengan Meningkatnya kesejahtraan masyarakat maka komsumsi akan barang- barang, selain kebutuhan primer seperti sandang, pangan, papan, juga semakin meningkat. begitu juga dengan kebutuhan untuk mengomsumsi produk-produk jasa yang timbul dari kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kenyamanan dan kepuasan yang dikenal dengan “great leap forward” atau kemajuan yang luar biasa dalam dunia jasa. Komsumsi jasa terutama travel, penginapan restoran, hiburan, komunikasi, kesehatan, dan keuangan adalah sector jasa yang sangat dikomsumsi dan memiliki pengaruh besar atas perkembangan perekonomian. Perkembangan Industri Jasa Peran Jasa dalam perekonomian dunia dan di Indonesia dapat dilihat dari pertumbuhan sektor ini. Di Indonesia, industry jasa(industry tersier) Juga terus mengalami perkembangan. Dari sisi pertumbuhannya, industry ini mengalami peningkatan pada tahun1983-1994 sebesar 40%, menjadi 42,1%. Padahal pada periode yang sama industry primer mengalami penurunan tajam sebesar 44% atau menjadi hanya 27% (sumber BPS). Meskipun tidak terlalu tinggi peningkatannya, tetapi pada tahun 1983 berkontribusi sebanyak 32% dan pada tahun 1994 sudah mencapai 35% dari tital PBD. Demikian juga dalam pangsa tenaga kerja. Industri ini pada tahun 1990 sudah menyerap kurang lebih 14% total tenaga kerja Indonesia. Perkembangan- perkembangan ini diperkirakan akan terus terjadi terlebih setelah tahun 1980-an pemerintah mengulirkan kebijakan deregulasi perbankan sektor riil serta globalisasi ekonomi. Faktor yang Mendorong Pertumbuhan Bisnis Jasa 1. Perubahan Demografis. Perubahan demografis salah satunya dapat dilihat dari peningkatan tingkat harapan hidup, yang pada akhirnya menhasilkan peningkatan jumlah populasi usia lanjut/pensiunan. Pertumbuhan kota meningkatkan permintaan akan infrastrustur dan dukungan jasa 2. Perubahan Psikografis. Perkembangan teknologi informasi mendorong terjadinya perubahan terhadap perilakuy yang serba instan, mobilitas tinggi, akses luas, dan kemudahan komsumsi belanja melalui jaringan e-business cenderung meningkat 3. Perubahan social. peningkatan jumlah wanita dalam angkatan kerja membuat wanita tidak hanya berfungsi sebagai ibu rumah tangga tetapi juga sebagai pekerja. kualiatas hidup yang semakin meningkat membuat keluarga kecil dengan dua sumber mepunyai uang yang sengaja dialokasikan untuk membeli jasa perawatan kesehatan. 4. Perubahan Perekonomian. Meningkatnya spesialisasi dalam suatu perekonomina menghasilkan ketergantungan yang lebih besar terhadap jasa yang bersifat terspesialisasi. 5. Perubahan Politik dan Hukum. Internasionalisasi menghasilkan peningkatan dan permintaan baru akan jasa yang lebih professional. Dibukanya hambatan-hambatan ekonomi dalam kerangka perdagangan golabal, membawa dampak terhadap peraturan hokum, tata kerja, dan politik suatu Negara. Situasi Strategi di Sektor Jasa Sektor jasa mengalami masa puncaknya semenjak golongan menengah keatas di Amerika Serikat pada decade terakhir. tetapi pada era baru terjadi konsolidasi dan peperangan perubatan pasar yang terjadi karna adanya penawaran yang berlebihan disetiap bidang sector jasa. ahasl ini terjadi di sector jasa seperti penerbangan, broker, hotel, finensial, pers, sampai bisnis ritel. Implikasi dunia bisnis jasa membutuhkan analisis strategi yang tepat untuk membantu perkembangannya dan untuk bersaing dengan competitor lain. Pengertian Jasa Pada dasarnya jasa merupakan semua aktifitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau konstruksi yang umumnya dihasilkan dan dikomsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah konsumen. Kotler (1994) mendefinisan jasa sebagai berikut “ setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik Atau sebaliknya” Sementara perusahaan yang memberikan operasi jasa adalah perusahaan yang memberikan konsumen produk jasa baik yang berwujud atau tidak, seperti transportasi, hiburan, restoran, dan pendidikan. Dari berbagai definisi diatas Nampak bahwa didalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan produsen (jasa), Jadi Jasa bukanlah suatu barang, melainkan suatu proses atau aktifitas yang tidak berwujud. Karakteristik dan Klarifikasi Jasa Griffin (1996) menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut: Intangibility ( tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu di beli. Nilai tak terwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan, dan kenyamanan Unstorability (Tidak dapat disimpan). Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Customization (kustomisasi). Jasa sering kali didesain khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Ada beberapa cara mengklarifikasikan produk jasa ini. Pertama, didasarkan pada tingkat kontak konsumen. Kedua, berdasarkan kesamaannya dengan operasi manufaktur (Griffin 1996). Berdasarkan tingkat konsumen, jasa dapat dibedakan kedalam kelompok system kontak tinggi (hight-countact system) adalah konsumen harus meberikan bagian dari system untuk menerima jasa dan system kontak rendah ( low-contsct system) konsumen tidak perlu menjadi bagian untuk menerima jasa. Berdasarkan kesamaanya dengan oprasi manufaktur jasa dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu jasa murni ( pure service) merupakan jasa yang tergolong kontak tinggi, tanpa persediaan atau dengan kata lain sangat berbeda dengan jasa manufaktur. Jasa semimanufaktur (quasimanufacturing service), merupakan jasa yang tergolong kontak rendah, memiliki kesamaan dengan manufaktur, dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari proses produksi jasa. Jasa Campuran (mixed servive) merupakan kelompok jasa yang tergolong kontak menengah , gabungan beberapa sifat jasa murni dan jasa semimanufaktur. Berdasarkan klasifikasi Organinbasi Perdagangan Dunia ( World Trade Organization- WTO) sesuai dengan GATS/WTO- Central Product Classification/GTM.GNS/W/120, ruang lingkup klasifikasi bisnis jasa meliputi: 1. jasa bisnis 2. jasa komunikasi 3. jasa konstruksi dan jasa teknik 4. jasa distribusi 5. jasa pendidikan 6. jasa lingkungan hidup 7. jasa keuangan 8. jasa kesehatan dan jasa social 9. jasa kepariwisataan dan jasa perjalanan 10. jasa rekreasi, budaya, dan olahraga 11. jasa transportasi, 12. dan lain-lain Kunci Sukses Jasa Lima langkah yang dapat dilakukan untuk meraih sukses didunia jasa yaitu: a. Memperbarui Jasa Yang Ditawarkan Hal penting adalah adaptasi dan memperbarui jasa yang ditawarkan, daripada melakukan rancangan “paket” yang sangat sempurna pada peluncuran pertama Ekonomi jasa. jasa biasanya memerlukan prasarana (infrastruktur) dan biaya yang tetap dan substansial. Contoh: tingkat kunjungan rumah makan siap saji ditentukan oleh kecepatan pelayanan dan ketersediaan produk Kebutuhan konsumen. Bila pada produk barang melihat perubahan pasar sebagai ancaman bagi biaya produksi ataupun efisiensi pabrik, Jasa yang ditawarkan harus mengikuti kemauan pasar dan nilai yang benar-benar diinginkan konsumen. Perpanjangan jasa. Jasa melihat perubahan pasar sebagai sumber kesempatan untuk melakukan inivasi dan peningkatan jasa. Kunci peningkatan jasa. Peningkatan (perbaikan) jasa merupakan kunci bagi sector jasa, sama seperi inovasi teknologi bagi produk. Teknik mendeteksi masalah juga bisa dikembangkan melalui beberapa tingkatan yang berbeda: Survei, dilakukan pada saat proses jasa berlangsung. Mendeteksi permasalahan secara lebih mendalam analisis isi computer, yaitu suatu pengembangan dalam riset perilaku layanan jawab untuk menganalisis masalah yang terjadi mengenai konsumen mnereka b. Melokalisasi system point of service Ketersediaan sangatlah penting, jasa tidak bisa disimpan sehingga sebaiknya digunakan sesegera mungkin tepat disaat sedang dibutuhkan Meniru cara distribusi Koran, menunjukkan bahwa dampak penting penyampaian produk jasa bagi konsumen dari segi system lokalisasi point of sevice adalah soal distribusi. c. Melakukan Kontrak Layanan untuk Mengikat Konsumen Perusahaan yang bergerak dibidang jasa berusaha menarik dan mempertahankan konsumen dengan system kontrak atau member status keanggotaan (member) dengan berbagai fasilitas dan kemudahan-kemudahan tertentu, guna untuk mengurangi (menghambat) tingkat perpindahan konsumen ke pesaing lain. d. Menggunakan Kekuatan Informasi Seperti yang kita ketahui bahwa bisnis jasa adalah suatu bisnis yang sangat sensitif terhadap kemajuan terknologi dan informasi karena data-data mengenai konsumen, transaksi dan karyawan-karyawan adalah informasi yang sangat penting yang dapat membedakan jasa tersebut dengan pesaing. e. Menetapkan Nilai Strategis Jasa Bagi Konsumen Nilai strategis adalah sebuah fungsi dari desain strategis bisnis dan terhadap metodologi sehingga dapat menjawab semua masalah jasa. Kunci sukses perubahan orientasi adalah tergantung pada langkah-langkah yang diambil dalam bisnis jasa.