Kode Mata Kuliah : EKMA 4568 Jumlah sks : 3 SKS Nama Pengembang : Adisthy Shabrina Nurqamarani B.A. (Hons)., M.Sc Nama Penelaah : Dr.E.Andriyansah, S.E., M.M. Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai) Tahun Pengembangan : 2019 Edisi Ke- : 1
Skor Sumber Tugas
No Tugas Tutorial Maksimal Tutorial 1 Jelaskan karakteristik jasa dan implikasinya 15 Modul 1 terhadap pemasaran ! Kegiatan Belajar 1 2 Jelaskan dampak perubahan kekuatan politik, 30 Modul 1 ekonomi, social, budaya, dan teknologi terhadap Kegiatan peningkatan bisnis jasa Belajar 2 3 Jelaskan tiga tahapan proses konsumsi jasa 25 Modul 2 menurut Lovelock dan Writz (2014)!. Berikan Kegiatan contoh. Belajar 1 4 Jelaskan keterkaitan antara Positioning-Branding- 20 Modul Diferensiasi jika diapikasikan pada Kasus 2.Kegiatan Perusahaan, misal Hotel Santika Belajar 2. 5 Jelaskan dimensi-dimensi inovasi jasa yang harus 10 Modul 3. diperhatikan oleh penyedia jasa ! Berikan contoh ! Kegiatan Belajar 1. Jawab : 1. Jasa mempunyai karakteristik unik yang berbeda dibandingkan dengan produk yang dapat mempengaruhi aktivitas pemasaran. Keunikan karakteristik jasa dibandingkan produk terletak pada sifat yaitu: tak berwujud (intangibility), tak terpisahkan (inseparability), bervariasi (variability) dan dapat musnah (perishability) a. Tidak berwujud (Intangibility) Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, disentuh, diraba, didengar seperti yang dirasakan dari suatu produk. b. Tidak Terpisahkan (Inseparability) Pada produk fisik, aktivitas produksi dan dikonsumsi dilakukan terpisah. Produk dibuat dan dimasukkan dalam gudang kemudian didistribusikan melalui perantara kemudian baru dibeli untuk dikonsumsi. c. Bervariasi (Variability) Karakteristik unik lain dari jasa adalah bervariasi. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa tergantung pada siapa yang menyediakan, kapan, di mana dan kepada siapa. Jasa sangat bervariasi. d. Dapat musnah (Perishability) Jasa tidak dapat disimpan dan tidak tahan lama, dikembalikan dan dijual. Sebuah hotel yang mempunyai 100 kamar, hanya dapat menjual 60 kamar pada suatu hari, tidak dapat menyimpan 40 kamar kosong yang kemudian akan dijual sebanyak 10 kamar pada hari yang lain. Penghasilan yang seharusnya didapat dari 40 kamar akan hilang. Situasi ini disebabkan karena jasa tidak dapat disimpan. Demikian juga untuk jenis jasa lain seperti penerbangan, bioskop dan restoran. Untuk mengurangi kerugian, beberapa penyedia jasa seperti restoran dan hotel meminta konsumen untuk membayar sejumlah uang muka yang tidak dapat diminta kembali jika konsumen membatalkan reservasi 2. Pemasaran yang bergerak disektor jasa dipengaruhi berbagai variabel yang dapat dikontrol seperti bauran pemasaran jasa, dan juga variabel yang tidak dapat dikontrol yang dikenal dengan lingkungan. Kedua variabel ini berpengaruh terhadap pengambilan keputusan pemasaran jasa. Variabel yang berpengaruh terhadap perkembangan industri jasa adalah: konsumen, pesaing, teknologi-inovasi dan globalisasi/internasionalisasi, ekonomi, pemerintah dan sosial budaya Konsumen adalah salah satu alasan bagi perusahaan atau institusi mempertahankan keberadaannya. Oleh karena itu pada saat kebutuhan, keinginan dan harapan mereka berubah, pemberi jasa (services provider) harus melakukan perubahan juga. Bisnis retail makanan adalah salah contoh industri yang berubah secara dramatis dalam waktu 5-10 tahun belakangan ini. Bisnis food retailing adalah bisnis jasa yang menawarkan sesuatu yang diharapkan konsumen bersamaan dengan semakin luasnya dan bertambah bervariasinya berbagai pelayanan untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat perkotaan. Pesaing Peluang bisnis jasa yang menjanjikan dampak finansial yang menguntungkan telah mendorong munculnya banyak pihak untuk masuk di bisnis ini yang memicu persaingan tajam. Sebagai contoh bisnis jasa profesional di Indonesia, ada begitu banyak jasa konsultan di Indonesia, baik itu konsultan asing atau lokal yang berusaha mendapat kue bisnis dibidang ini. Untuk memenangkan persaingan penyedia jasa berusaha menawarkan jasa yang dapat memberikan solusi optimal bagi kliennya dan berusaha menciptakan reputasi (image) yang unggul. Tingginya tingkat persaingan dibisnis jasa ini meningkatkan penghasilan mereka. Teknologi berbasis komputer (computer based technology”) yang mengalami kemajuan pesat mendorong secara dramatis komunikasi bisnis dan mempercepat pengambilan keputusan. Kurang dari 10 tahun lalu mesin fax telah mendorong pengambilan keputusan bisnis lebih cepat. Namun perkembangan 5 tahun terakhir bahwa kontrak bisnis internasional dapat direview dan disetujui dalam waktu singkat dengan menggunakan internet dan dunia WWW (World Wide Web). Selain itu produktivitas dapat ditingkatkan sebab waktu yang dapat dihemat untuk menunggu dokumen dan kecepatan informasi. Teknologi secara mudah dapat digunakan untuk memonitor dan mengevaluasi keadaan pasar terutama perubahan pada konsumen. Dengan menggunakan teknologi komputer perusahaan jasa dapat mengembangakan sistim Informasi konsumen yang sangat penting dalam mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan serta harapan konsumen dalam pemenuhan kebutuhan. Globalisasi dan internasionalisasi Meningkatnya jumlah traveler dan eksekutif melakukan perjalanan bisnis antar negara menunjukkan suatu indikasi internasionalization service company. Perusahaan penerbangan penerbangan dan pengangkutan yang awalnya hanya beroperasi secara nasional, pada saat ini secara ekstensif membuka jaringan ke luar negeri. Sebagai contoh Garuda Indonesian Airways (GIA) saat ini melayani banyak jalur penerbangan ke luar negeri. Disusul oleh Lion yang juga dalam waktu dekat akan membuka jalur penerbangan ke beberapa negara Asia. Berbagai perusahaan jasa financial service, periklanan, hotel, restoran fast food sekarang beroperasi di beberapa negara. Ekonomi Inflasi merupakan salah satu indikator ekonomi penting di suatu negara. Tingginya tingkat inflasi berdampak penurunan daya beli masyarakat dan menurunnya pengeluaran konsumen untuk membeli barang/jasa. Beberapa perusahaan mencoba mengatasi inflasi melalui cost cutting , dengan cara mereview semua aspek dalam bisnisnya sehingga dapat memberikan produk berkualitas kepada konsumen dengan harga rendah. Perusahaan jasa perlu mencermati lingkungan ekonomi yang sangat dinamis karena berdampak pada perubahan perilaku konsumen dan pesaing. Dengan memahami lingkungen ekonomi secara baik, perusahaan dapat mengidentifikasi perubahan, dapat meramalkan penjualan potensial dan mengetahui ancaman. Pemerintah Regulasi pemerintah sangat berpengaruh terhadap sektor jasa. Berbagai ketentuan pemerintah seperti peraturan, penentuan produk, atribut, prosedur, inspeksi, geografi dan program standard harus diikuti oleh pelaku bisnis. Situasi ini sangat mempengaruhi perusahaan jasa untuk berkompetisi. Beberapa industri harus menyesuaikan regulasi pemerintah seperti: perbankan, Televisi, telekomunikasi. Selain itu dokter, pengacara, notaris harus punya lisensi sebelum membuka praktek. Ahli kecantikan, restoran harus mengikuti aturan tentang pajak dan sertifikat lisensi. Budaya Dan Sosial Keadaan sosial yang sangat berpengaruh perkembangan industri jasa adalah meningkatnya populasi lansia, pertumbuhan dual income family, dan meingkatnya jumlah wanita bekerja dan berkarir, bertambahnya jumlah single parent. Pada saat generasi baby boomer dewasa, persentase jumlah penduduk Indonesia usia tua bertambah dalam jumlah besar. Di Indonesia jumlah penduduk lansia diproyeksikan akan meningkat. Meningkatnya jumlah penduduk lansia juga dapat ditengarai dari meningkatnya jumlah pensiunan yang sebenarnya masih cukup produktif untuk beker part-time. Pada masa yang akan datang, jika perusahaan kekurangan tenaga kerja dapat menggunakan pensiunan paling tidak part-time basis. Penduduk lansia yang pada saat ini hidup lebih panjang dan punya kehidupan aktif, situasi ini akan mendorong permintaan jasa seperti pusat kesehatan, transportasi publik yang nyaman dan sarana rekreasi. 3. Jelaskan tiga tahapan proses konsumsi jasa menurut Lovelock dan Writz (2014)!. Berikan contoh. Atribut pencarian (search attributes) adalah atribut yang dapat di evaluasi sebelum membeli produk atau jasa seperti warna, gaya bau suara, tekstur, dll. Atribut pengalaman (experience attributes) atribut ini dapat di ketahui setelah di lakukan atau selama proses kosumsi berlangsung. Atribut keyakinan (tredence attributes) merupakan atribut yang paling sulit bagi konsumen untuk di evaluasi bahkan setelah mengkomsumsi suatu jasa. Sulit nya konsumen mengevaluasi kualitas service mobil, faktor higinitas makanan di restoran dan sampai sejauh mana keberhasilan operasi jantung yang di lakukan tim dokter di rumah sakit adalah contoh – contoh atribut keyakinan. 4. keterikatan antara positioning-branding- diferensiasi bagaimana jika aplikasi pada kasus perusahaan(hotel santika). Positioning adalah merupakan usaha perusahaan untuk membuat konsumen selalu mengingat produk/jasa/merek di banding apa yang di tawarkan pesaing. Untuk menonjolkan positioning perlu didukung oleh diferensiasi yang kuat (produk, layanan, personel. Positioning dan diferensiasi yang kuat akan memperkokoh brand (merek) organisasi. Brand merupakan kekayaan institusi/perusahaan yang sangat bernilai. Hal penting perlu di pahami bahwa brand mempunyai arti mendalam yang tidak hanya sekedar “a logo, slogan, catchy saying, mission statement atau puplicity campaign” tetapi brand adalah kepercayaan dan kredibilitas institusi/perusahaan. 5. ada enam dimensi penting yang harus di pahami oleh penyedia jasa dalam melakukan inovasi jasa yaitu : Service offering, ide ide baru yang ditawarkan penyedia jasa hendaknya lebih diarahkan sebagai solusi permasalahan konsumen. Jadi nilai yang di tawarkan merupakan suatu bentuk kolaborasi antara penyedia jasa dan konsumen. The new costumer interaction, penyedia jasa harus mampu membangun interaksi yang efektif dengan konsumen agar dapat memperoleh masukan dari konsumen mengenai apa yang benar – benar di butuhkan. Dalam dunia perbankan mesin atm merupakan inovasi jasa yang berdampak signifikan terhadap peningkatan layanan pihak bank kepada konsumen. Perkembangan pemanfaatan fitur – fitur atm juga tidak terlepas dari hasil korabolasi antara konsumen dan penyedia jasa perbankan The new value system, keterlibatan konsumen dalam menciptakan jasa baru (co- cretion) dapat memberikan manfaat baik bagi konsumen sendiri dan perusahaan. Melalui co-creation maka keterlibatan konsumen untuk memberikan ide- ide dalam pengembangan produk jasa menjadi sumber daya yang perlu di perhitungkan potensinya. New delivery system, potensi sumber daya yang ada di dalam perusahaan seperti sumber daya menusia, budaya dan organisasi harus dimanfaakan secara total agar dapat mendukung implementasi inovasi jasa. Information,communication and technologocal(ict), perkembangan ict harus benar benar di manfaatkan oleh penyedia jasa untuk mengembangkan inovasi jasa yang ditunjukan untuk memberikan kemudahan, kenyamanan,ketepatan, kecepatan dan akurat.