Tahap pertama yang dilakukan adalah uji klasifikasi. Hasil uji klasifikasi
menunjukkan antibodi monoklonal WDSSB5 termasuk klas IgG dan subklas IgGI.
Selanjutnya penetuan spesifisitas antibodi monoklonal WDSSB5 dilakukan dengan
metode Dot Blotting. Metode ini digunakan untuk mengetahui jenis antigen yang dapat
dikenali oleh antibodi tapi tidak dapat mengetahui berat molekul protein antigen. Kadar
protein antibodi monoklonal WDSSB5 diperiksa dengan metode Biorad Mikro Assay
dan didapatkan kadar protein sebesar 11 ug/ul menggunakan larutan standar Bovin
Serum Albumin (BSA). Namun, protein tersebut masih berupa Crude Protein karena
belum dilkaukan purifikasi.
Pada hasil optimasi diperoleh kadar terkecil antibodi monoklonal yaitu 2,2 ug/ul
dengan volume 20 ul berhasil mendeteksi antigen DEN-3 yang diinokulasi pada sel
C6/36 yang di inkubasi selama 4 hari dengan positif rate 100%. Dari hasil uji sensitivitas
dan spesifisitas menunjukkan antibodi monoklonal WDSSB5 mampu mendeteksi
antigen DEN-1, 2, 3, dan 4 pada sel C6/36 dan sensitif mulai inkubasi 1 hari lebih awal
sebelum siklus hidup virus Dengue berlangsung sempurna. Antibodi monoklonal
WDSSB5 ini mampu mengenali semua serotype dari Dengue namun belum mampu
mengetahui spesifisitasnya terhadap virus Chikungunya.