5 Soal 4 Distribusi Frekuensi Dan Curah Hujan Rancangan
5 Soal 4 Distribusi Frekuensi Dan Curah Hujan Rancangan
135060400111040
SOAL 4
A. Distribusi Gumbel
Menurut Gumbel (1941), persoalan tertua adalah berhubungan dengan nilai-nilai
ekstrim yang datang dari persoalan banjir. Tujuan teori statistic nilai ekstrim adalah
untuk menganalisis hasil pengamatan nilai – nilai ekstrim tersebut untuk
memperkirakan nilai ekstrim berikutnya
Gumbel menggunakan teori nilai ekstrim untuk menunjukkan bahwa dalam
deret nilai – nilai ekstrim X1, X2, X3, …. Xn, dengan sample – sample yang sama besar,
dan X merupakan variable berdistribusi eksponensial, maka probabilitas kumulatifnya
P, pada sembarang nilai diantara n buah nilai Xn akan lebih kecil dari nilai X tertentu
−a ( X −b )
1
Tr( X )=
1−P( X )
Ahli-ahli teknik sangat berkepentingan dengan persoalan – persoalan
pengendalian banjir sehingga lebih mementingkan waktu balik Tr(X) daripada
probabilitas P(X), untuk itu rumus di atas di ubah menjadi :
Tr ( X )−1
[
Yt=−ln −ln
Tr ( X ) ]
Faktor frekuensi K untuk distribusi Gumbel ditulis dengan rumus berikut:
Yt−Yn
K=
Sn
Dengan
Yt = reduced variate
Yn = reduced mean yang tergantung dari besarnya sample n
Sn = reduced standar deviation yang tergantung pada besarnya sample n
B. Log Pearson III
n . ∑ (log x−log x )3
Cs=
(n−1).( n−2 ). Sd 3
Hitung logaritma debit dengan waktu balik yang dikehendaki dengan rumus:
Metode Gumbel Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000
Tr YT K Sd . K R rancangan
Contoh Perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :
n = 12
X = 232,0694
Sd = 41,5191
Dari tabel Gumbel diperoleh :
Yn = 0.5035
Sn = 0.9833
Tr = 2, dari tabel Gumbel diperoleh Yt = 0.3665
Yt−Yn
K = Sn
= -0,1393
Hujan Rancangan
X = X +K .Sd
= 232,0694 + (-0,1393 x 41,5191)
= 227,2853
2. Data Thiessen
Metode Gumbel Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000
Tr YT K Sd . K R rancangan
Contoh Perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :
n = 12
X = 233,1594
Sd = 42,0406
Dari tabel Gumbel diperoleh :
Yn = 0.5035
Sn = 0.9833
Tr = 2, dari tabel Gumbel diperoleh Yt = 0.3665
Yt−Yn
K = Sn
= -0,1393
Hujan Rancangan
X = X +K .Sd
= 233,1594 + (-0,139 x 42,0406)
= 227,3026
3. Data Isohyet
Metode Gumbel Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000
Hujan Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000
Tr YT K Sd . K R rancangan
Contoh Perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :
n = 12
X = 234,9230
Sd = 43,0187
Dari tabel Gumbel diperoleh :
Yn = 0.5035
Sn = 0.9833
Tr = 2, dari tabel Gumbel diperoleh Yt = 0.3665
Yt−Yn
K = Sn
= -0,1393
Hujan Rancangan
X = X +K .Sd
= 234,9230 + (-0,1393 x 43,0187)
= 227,0764
Komentar :
Dari tabel diatas terlihat bahwa adanya perbedaan hasil perhitungan distribusi
gumbel pada ketiga metode. Metode isohyet memiliki hasil cenderung lebih besar
dibanding yang lain. Hal ini terjadi karena masing-masing distribusi mempunyai sifat-
sifat khas tersendiri dan perbedaan jumlah data. Dengan demikian setiap data hidrologi
harus diuji kesesuaiannya.
B. METODE LOG PEARSON III
1. Data Aritmatic Mean
Metode Log Pearson Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000
log X = 2,3605
Sd log X = 0,0840
Cs = -1,0628
Hujan Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000
Contoh perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :
log X = 2,3605
Sd log X = 0,0840
Cs = -1,0628
1
×100 %=50 %
Tr = 2, maka Pr = 2
Untuk nilai Cs = -1,0628 dan nilai Pr = 50 %, dari tabel distribusi Log Pearson
III di dapat nilai K = 0,1738
log X = 2,3605
Sd log X = 0,0846
Cs = -0,9985
Hujan Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Hujan Rancangan
Contoh perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :
log X = 2,3605
Sd log X = 0,0846
Cs = -0,9985
1
×100 %=50 %
Tr = 2, maka Pr = 2
Untuk nilai Cs = -0,9985 dan nilai Pr = 50 %, dari tabel distribusi Log Pearson
III di dapat nilai K = 0,1637
log X = 2,3636
Sd log X = 0,0858
Cs = -0,9814
Hujan Rancangan dengan Kala Ulang 2, 5, 10, 25, 50, 100, 200, 1000
Contoh perhitungan :
Hujan rancangan untuk kala ulang 2 tahun
Data yang diketahui :
log X = 2,3636
Sd log X = 0,0858
Cs = -0,9814
1
×100 %=50 %
Tr = 2, maka Pr = 2
Untuk nilai Cs = -0,9814 dan nilai Pr = 50 %, dari tabel distribusi Log Pearson
III di dapat nilai K = 0,1610
Tabel 4.14 Perbandingan Curah Hujan Rancangan Metode Log Pearson III
Komentar:
Tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan hujan rancangan dengan uji
distribusi Log Pearson III. Sama seperti pada uji distribusi gumbel, pada uji distribusi
Log Pearson III metode isohyet memiliki hasil cenderung lebih besar dibanding yang
lain. Hal ini terjadi karena masing-masing distribusi mempunyai sifat-sifat khas
tersendiri dan perbedaan jumlah data. Dengan demikian setiap data hidrologi harus diuji
kesesuaiannya.