Anda di halaman 1dari 1

Halaman 1 dari 1

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)


Dokumen : PENANGANAN BOTTOM ASH
Nomor : Berlaku Tanggal :
Revisi : Halaman :

a. Tujuan:
SOP ini bertujuan untuk mengatur tata cara penampungan dan pengemasan bottom ash sebagai sisa pembakaran
yang dihasilkan unit insinerator.

b. Ruang Lingkup:
SOP ini berlaku untuk petugas/operator yang bertanggung jawab mengoperasikan unit insinerator.
c. Definisi:
Dalam SOP ini terdapat beberapa istilah sebagai berikut:
1. Limbah B3 medis adalah limbah (padat) B3 keluaran kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah infeksius,
limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah sitotoksis, limbah kimiawi, limbah raio aktif,
limbah container bertekanan, dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi yang diangkut ke UPTD
Insinerator DLH Provinsi Sumatera Barat.
2. Ruang bakar I merupakan unit pembakaran limbah b3 medis dengan suhu pembakaran minimal 800°C.
3. Siklon merupakan unit operasi pengumpul debu yang menggunakan prinsip kerja gaya sentrifugal digunakan
untuk memisahkan gas dan material/debu yang terbawa dalam aliran.
4. Bottom Ash merupakan abu hasil sisa pembakaran yang jatuh ke dasar unit insinerator.

d. Tahapan Pelaksanaan:
1. Bottom ash ditampung dari unit Ruang Bakar I, siklon A dan siklon B.
2. Penampungan bottom ash menggunakan jumbo bag ukuran 500 kg di masing-masing unit.
3. Jika jumbo bag sudah terisi ¾ bagiannya, tutup rapat jumbo bag dengan klip pengunci plastik.
4. Kemudian jumbo bag bottom ash diserahkan ke ruang penyimpanan limbah B3 non spesifik menggunakan
forklift, untuk dikelola lebih lanjut (SOP Penyimpanan Limbah B3 Non Spesifik).

Paraf Persetujuan : Paraf Persetujuan :


Kepala Dinas Kepala UPTD
Lingkungan Hidup Insinerator
Prov. Sumbar

Tanggal, bulan, tahun : Tanggal, bulan, :


persetujuan tahun persetujuan

Anda mungkin juga menyukai