Anda di halaman 1dari 13

MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN

Vol. 32 No. 1 Januari 2017

REAKSI INVESTOR PASAR MODAL INDONESIA


TERHADAP PAKET KEBIJAKAN EKONOMI TAHAP I JOKOWI–JK
(Studi pada Saham LQ 45 Periode Agustus 2015–Pebruari 2016)

Agung Wibowo
Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang
Email : agungwibowo@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris reaksi investor pasar modal
Indonesia terhadap peristiwa pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK.
Populasi penelitian ini adalah saham-saham yang konsisten terdaftar dalam indeks LQ 45
selama periode penelitian. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa harga saham
harian lima hari sebelum dan lima hari setelah peristiwa. Uji statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis adalah Independent Sample t-test dan Uji beda Wilcoxon Signed Rank Test.
Hasil perhitungan Independent Sample t-test menunjukkan bahwa terdapat abnormal
return positif signifikan di sekitar tanggal peristiwa, yang berarti investor merespon peristiwa
pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK ini sebagai kabar baik. Hasil uji
Wilcoxon Signed Rank Test membuktikan bahwa terdapat perbedaan positif signifikan rata-
rata abnormal return antara sebelum dan saat peristiwa, dan terdapat perbedaan negatif
signifikan rata-rata abnormal return antara saat dan setelah peristiwa.

Kata Kunci : Pasar Modal, Studi Peristiwa, Abnormal Return, Reaksi Investor.

Abstract

This research aims to find empirical evidence of the Indonesian capital market
investors' reaction to the event announcement Economic Policy Package Phase I Jokowi - JK.
The study population was consistent stocks listed in LQ 45 index over the study period. The
data used are secondary data from daily stock price five days before and five days after the
event. The statistical test used to test the hypothesis is independent sample t-test and Wilcoxon
Signed Rank test.
The result of the calculation of Independent Sample t-test showed that there are
significant positive abnormal returns around the date of the event, which means that investors
respond to the event announcement Economic Policy Package Phase I Jokowi - JK as good
news. Results Wilcoxon Signed Rank Test proved that there is a significant positive difference
in the average abnormal return between the prior and current events, and there is a
significant negative difference in the average abnormal return between current events and
after an event.

Keywords: Capital Markets, Event Study, Abnormal Return, Investor reaction.

58 p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-446X (Online)


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

PENDAHULUAN kenaikan suku bunga bank sentral Amerika


Serikat.
Pasar modal, sebagai salah satu Bagi Indonesia, isu tappering off dan isu
instrumen perekonomian suatu negara, kenaikan suku bunga bank sentral Amerika
sangat dipengaruhi oleh berbagai peristiwa. Serikat, telah berdampak sangat mendalam
Semakin penting peran pasar modal dalam terhadap perekonomian, di mana IHSG yang
perekonomian suatu negara, semakin sensitif pada bulan Maret 2015 masih berada pada
pasar modal tersebut terhadap berbagai level 5.100, maka pada bulan September
peristiwa di sekitarnya (Suryawijaya & 2015, yaitu sebelum dikeluarkannya Paket
Setiawan, 1998). Kebijakan Ekonomi Jokowi – JK tahap I,
Suatu peristiwa akan sangat penting bagi IHSG telah menyentuh level 3.900.
investor di pasar modal apabila peristiwa Demikian juga, kurs US Dollar yang semula
tersebut memiliki kandungan informasi, pada bulan Maret 2015 masih berada pada
sebab dari informasi yang relevan, investor level Rp. 9.000, maka pada bulan September
di pasar modal dapat menilai prospek kinerja 2015 telah menyentuh level Rp. 14.800.
emiten, sehingga investor memiliki Beberapa event study yang telah
gambaran mengenai risiko dan expected dilakukan untuk menganalisis reaksi investor
return atas sekuritasnya dalam rangka pasar modal Indonesia terhadap peristiwa–
membentuk portofolio yang optimal. peristiwa ekonomi dalam negeri mem-
Informasi yang diperlukan oleh investor buktikan bahwa peristiwa–peristiwa tersebut
dalam rangka membentuk portofolio yang memiliki information content yang relevan
optimal, dapat berasal dari peristiwa (event) bagi para investor pasar modal, sehingga
internal perusahaan (emiten) maupun pasar modal bereaksi, misalnya pada
peristiwa eksternal perusahaan. Informasi peristiwa Likuidasi 16 Bank tahun 1997
yang berasal dari event-event internal (Manullang, 2004). Akan tetapi, pada
perusahaan akan mempengaruhi harga saham beberapa event study lainnya terhadap
perusahaan yang bersangkutan dan pada peristiwa-peristiwa ekonomi dalam negeri,
akhirnya dapat menghasilkan abnormal membuktikan bahwa tidak ada information
return bagi saham perusahaan tersebut, conent, sehingga pasar tidak bereaksi,
sedangkan informasi yang berasal dari even- misalnya pada peristiwa kenaikan harga
event eksternal perusahaan atau dari BBM tanggal 1 April 2002 dan peristiwa
lingkungan ekonomi makro, akan berpe- pengesahan gubernur BI tanggal 14 Mei
ngaruh pada fluktuasi harga dan volume 2003 (Manullang, 2004). Hal ini
perdagangan seluruh sekuritas pada pasar menunjukkan bahwa tidak semua peristiwa-
modal yang efisien (Suryawijaya & peristiwa ekonomi dalam negeri memiliki
Setiawan, 1998) information content, sehingga timbul per-
Peristiwa dikeluarkannya paket kebija- tanyaan apakah peristiwa dikeluarkannya
kan ekonomi tahap I oleh pemerintahan Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi –
Jokowi - JK, yang lebih dikenal sebagai JK memiliki information content bagi
Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – investor di Bursa Efek Indonesia?
JK, merupakan salah satu peristiwa yang Berdasarkan research gap tersebut,
menarik untuk diteliti dampaknya terhadap maka penelitian ini ditujukan untuk
investor pasar modal Indonesia (BEI). menemukan bukti empiris pada kondisi
Dampak Paket kebijakan ekonomi tahap I perekonomian yang berbeda dari kondisi
Jokowi – JK terhadap investor di Bursa Efek perekonomian pada penelitian-penelitian
Indonesia (BEI) ini menarik untuk diteliti sebelumnya. Pada penelitian ini, Paket
karena dikeluarkan ditengan-tengah derasnya Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi - JK
sentimen negatif terhadap perekonomian dikeluarkan di tengah-tegah derasnya
dunia, yaitu dimulainya tappering off dan isu sentimen negatif terhadap perekonomian
dunia, yaitu pada saat sedang berlangsung-

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-446X (Online) 59


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

nya tappering off dan isu kenaikan suku bertahan sampai ada informasi yang lebih
bunga bank sentral Amerika Serikat, baru lagi, yang relevan dengan aktiva
merosotnya perekonomian Tiongkok, dan tersebut, masuk ke pasar untuk merubahnya
default-nya Yunani dalam melakukan kembali ke harga keseimbangan yang lebih
pembayaran utang luar negerinya. baru lagi (Jogiyanto, 2003).
Bagaimana reaksi suatu pasar terhadap
suatu informasi untuk mencapai harga
TINJAUAN PUSTAKA keseimbangan yang baru merupakan hal
yang penting. Jika reaksi pasar adalah cepat
Pasar Modal Efisien
dan akurat untuk mencapai harga
Pengertian “pasar modal yang efisien”
keseimbangan baru, yang sepenuhnya
telah digunakan dalam beberapa konteks
mencerminkan informasi yang tersedia,
untuk menjabarkan karakteristik operasi
maka kondisi pasar seperti ini disebut
pasar modal. Terdapat perbedaan antara
dengan pasar yang efisien (Jogiyanto, 2003).
pasar modal yang efisien secara operasional
Jadi ada keterkaitan antara teori pasar modal
(efisien secara internal) dengan pasar modal
yang menjelaskan tentang keadaan
yang efisien dalam penetapan harga (efisien
keseimbangan dengan konsep efisiensi pasar
secara eksternal) (Jogiyanto, 2003). Dalam
yang menjelaskan bagaimana pasar
pasar yang efisien secara operasional, para
memproses informasi untuk menuju ke posisi
investor dapat memperoleh kualitas jasa
keseimbangan yang baru.
transaksi yang sebanding dengan biaya
Fama (1970) dalam Jogiyanto (2003)
intrinsik yang dikeluarkannya untuk
mengklasifikasikan efisiensi pasar menjadi
mendapatkan jasa-jasa tersebut. Jadi, dalam
tiga macam berdasarkan bentuk informasi-
pasar yang efisien secara internal, setiap
nya, yaitu informasi masa lalu, menjadi
tambahan biaya transaksi selalu diimbangi
efisiensi pasar bentuk lemah (weak form);
dengan peningkatan kualitas jasa transaksi.
informasi sekarang yang sedang dipublikasi-
Efisiensi penetapan harga mengacu pada
kan, menjadi efisiensi pasar bentuk setengah
pasar di mana harga-harga pada setiap saat
kuat (semi stong form); dan informasi privat,
sepenuhnya mencerminkan semua informasi
menjadi efisiensi pasar bentuk kuat (strong
yang tersedia sesuai dengan penilaian
form).
sekuritas. Di dalam pasar modal yang
Efisiensi pasar bentuk lemah (weak
memiliki persaingan sempurna, harga
form). Pasar dikatakan efisien dalam bentuk
keseimbangan (ekuilibrium) suatu aktiva
lemah jika harga-harga sekuritasnya secara
ditentukan oleh kekuatan tarik-menarik
penuh mencerminkan (fully reflect) infor-
antara penawaran dengan permintaan
masi masa lalu. Bentuk efisiensi pasar secara
agragate. Besarnya penawaran dan
lemah ini berkaitan dengan random walk
permintaan agregate suatu aktiva tersebut
theory, yang menyatakan bahwa data masa
dipengaruhi oleh informasi yang tersedia.
lalu tidak berhubungan dengan nilai
Dengan demikian, harga keseimbangan suatu
sekarang. Jadi nilai-nilai masa lalu tidak
aktiva mencerminkan konsensus bersama
dapat digunakan untuk memprediksi harga
antara semua pihak yang terlibat dalam pasar
sekarang. Ini berarti bahwa dalam pasar
tentang nilai dari aktiva tersebut berdasarkan
efisien bentuk lemah investor tidak dapat
informasi yang tersedia. Jika terdapat
menggunakan informasi masa lalu untuk
informasi baru yang relevan dengan suatu
mendapatkan abnormal return.
aktiva masuk ke pasar, maka informasi
Efisiensi pasar bentuk setengah kuat
tersebut akan digunakan untuk menganalisis
(semistrong form). Pasar dikatakan efisien
dan menginterpretasikan nilai aktiva yang
dalam bentuk setengah kuat jika harga-harga
bersangkutan. Akibatnya adalah akan terjadi
sekuritasnya secara penuh mencerminkan
pergeseran harga keseimbangan ke arah
(fully reflect) semua informasi yang
harga keseimbangan yang baru. Harga
dipublikasikan, termasuk informasi yang
keseimbangan yang baru ini akan tetap

60 ISSN: 0854-1442 (Print) 2503-4460 (Online)


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

berada di laporan-laporan keuangan peru- di pasar modal terhadap terjadinya suatu


sahaan emiten. peristiwa yang informasinya dipublikasikan
Efisiensi pasar bentuk kuat (strong (Jogiyanto, 2003). Informasi yang di-
form). Pasar dikatakan efisien dalam bentuk publikasikan tersebut dapat berupa (a)
setengah kuat jika harga-harga sekuritasnya informasi yang bersumber dari internal
secara penuh mencerminkan (fully reflect) perusahaan (corporate action), hanya
semua informasi yang tersedia , termasuk mempengaruhi harga sekuritas perusahaan
informasi privat. yang mempublikasikan informasi tersebut;
(b) informasi yang mempengaruhi harga-
Pengujian Efisiensi Pasar Modal harga sekuritas sejumlah perusahaan.
Untuk mengetahui apakah suatu pasar Informasi ini dapat berupa peraturan
modal efisien dalam bentuk lemah, setengah pemerintah atau peraturan dari regulator
kuat, atau kuat maka perlu diuji. Pengujian yang hanya berdampak pada harga-harga
ini dituangkan dalam suatu hipotesis yang sekuritas perusahaan-perusahaan yang
disebut sebagai Hipotesis Pasar Efisien atau terkena regulasi tersebut; maupun (c)
Efficient Market Hypothesis (EMH). Fama informasi yang mempengaruhi harga-harga
(1970) membagi pengujian efisiensi pasar sekuritas semua perusahaan yang terdaftar di
menjadi tiga, yaitu: pasar modal. Informasi ini dapat berupa
1. Pengujian–pengujian bentuk lemah peraturan pemerintah atau peraturan dari
(weak-form tests), yaitu menguji regulator yang berdampak pada semua
seberapa kuat informasi harga-harga perusahaan emiten.
masa lalu dapat memprediksi return di Kritzman (1994) menyebutkan bahwa
masa datang. tujuan dari event study adalah untuk
2. Pengujian-pengujian bentuk setengah mengukur hubungan antara suatu peristiwa
kuat (semi-strong-form tests), yaitu yang mempengaruhi sekuritas dengan return
menguji seberapa cepat informasi yang dari sekuritas tersebut. Event study juga
dipublikasikan tercermin pada harga dapat digunakan untuk mengukur dampak
sekuritas. suatu peristiwa ekonomi terhadap nilai
3. Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong- perusahaan (MacKinlay, 1997). Lamasigi
form tests) yaitu menguji apakah investor (2002) menyatakan bahwa event study
yang memiliki informasi privat bisa dikembangkan untuk menganalisis reaksi
mendapatkan abnormal return. investor pasar modal terhadap suatu
Selanjutnya, Fama (1991) mengganti peristiwa yang informasinya dipublikasikan.
nama ketiga macam pengujian efisiensi pasar Peristiwa tersebut dapat berupa peristiwa
tersebut menjadi sebagai berikut: ekonomi maupun peristiwa nonekonomi
1. Pengujian-pengujian efisiensi pasar yang tujuannya untuk mengetahui ada
bentuk lemah menjadi pengujian- tidaknya abnormal return yang diperoleh
pengujian terhadap pendugaan return pemegang saham. Jogiyanto (2003)
(tests for return predictability). menyatakan bahwa studi peristiwa dapat
2. Pengujian-pengujian efisiensi pasar digunakan untuk menguji dua hal, yaitu: (1)
bentuk setengah kuat menjadi studi-studi menguji kandungan informasi dari suatu
peristiwa (event studies). pengumuman, dan (2) menguji efisiensi
3. Pengujian-pengujian efisiensi pasar pasar bentuk setengah kuat.
bentuk kuat menjadi pengujian-pengujian Pengujian kandungan informasi dari
terhadap informasi privat (tests for pengumuman suatu peristiwa ditujukan
private information). untuk melihat reaksi investor di pasar modal
terhadap suatu pengumuman. Jika pengu-
Studi Peristiwa (Event Study) muman tersebut mengandung informasi,
Studi peristiwa (event study) adalah maka diharapkan investor di pasar akan
suatu studi yang mempelajari reaksi investor bereaksi pada saat pengumuman tersebut

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-446X (Online) 61


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

diterima. Reaksi investor ini ditunjukkan indeks harga saham gabungan naik,
dengan adanya perubahan harga dari demikian juga sebaliknya.
sekuritas yang bersangkutan. Reaksi investor 3. Market-adjusted Model
ini dapat diukur dengan menggunakan Model disesuaikan pasar (market-adjusted
abnormal return. Jadi, jika suatu pengu- model) menyatakan bahwa penduga yang
muman mengendung informasi, maka akan terbaik untuk mengestimasi return suatu
memberikan abnormal return kepada inves- sekuritas adalah return dari indeks pasar
tor di pasar modal. Sebaliknya, jika pada saat tersebut. Dengan menggunakan
pengumuman tersebut tidak mengandung model ini, maka tidak perlu menggunakan
informasi, maka tidak akan memberikan periode estimasi untuk membentuk model
abnormal return kepada investor di pasar estimasi, karena return sekuritas yang
modal. diestimasi adalah sama dengan return
indeks pasar.
Abnormal Return dan Expected Return
Seperti yang telah dijelaskan sebelum- Penelitian Terdahulu
Banyak penelitian telah dilakukan untuk
nya bahwa pengujian kandungan informasi
mengetahui keterkaitan antara informasi baru
dari suatu pengumuman ditujukan untuk
yang dipublikasikan dengan harga saham.
melihat reaksi investor di pasar modal
Sebagian besar dari event study yang
terhadap suatu peristiwa. Reaksi investor ini
dilakukan terkait langsung dengan aktivitas
dapat diukur dengan menggunakan abnormal
ekonomi atau bisnis dari emiten yang
return.
bersangkutan, seperti pengumuman laba,
Abnormal return menurut Jogiyanto
kebijakan dividen, pengumuman akuisisi
(2003) adalah selisih antara tingkat
atau merger. Namun, pada perkembangan
keuntungan sebenarnya (actual return)
selanjutnya, event study dilakukan juga
dengan tingkat keuntungan yang diharapkan
untuk menganalisis pengaruh peristiwa-
(expected return). Abnormal return atau
peristiwa yang terkait dengan ekonomi
excess return ini merupakan kelebihan dari
makro seperti perubahan kurs, suku bunga,
return yang sesungguhnya terjadi dari return
ataupun kebijakan ekonomi yang ditetapkan
normalnya. Return normal adalah return
oleh pemerintah terhadap perubahan harga
yang diharapkan investor dengan memper-
saham (Suryawijaya dan Setiawan, 1998)
timbangkan tingkat risikonya.
Husnan et al (1996) meneliti reaksi
Brown & Warner (1985) dalam
pasar terhadap pengumuman laporan
Jogiyanto (2003) menyatakan bahwa
keuangan dengan indikator Aktivitas
expected return dapat dihitung dengan
Volume Perdagangan (Trading Volume
menggunakan tiga model estimasi, yaitu :
Activity – TVA) dan Variabilitas Tingkat
1. Mean-adjusted Model
Keuntungan Sekuritas (Security Return
Model disesuaikan rata–rata (mean-
adjusted model) menyatakan bahwa return Variability – SRV). Dengan sampel 30 saham
perusahaan yang menerbitkan laporan
ekspektasi bernilai konstan, yang nilainya
keuangan bulan Desember 1993 dan Maret
sama dengan rata–rata return realisasi
1994 ditemukan perbedaan signifikan TVA
sebelumnya selama periode estimasi
antara sekitar pengumuman dengan pada hari
(estimation period).
pengumuman, antara sebelum dengan
2. Market Model
sesudah pengumuman, juga antara bulan
Model pasar (market model) atau model
Desember dengan bulan Maret baik sebelum
indeks tunggal (single index model)
pengumuman, sesudah pengumuman,
merupakan model yang didasarkan pada
maupun keseluruhannya. Pengujian terhadap
hasil pengamatan bahwa harga dari suatu
SRV menemukan perbedaan signifikan
sekuritas berfluktuasi searah dengan
antara sebelum dengan sesudah pengu-
indeks pasar. Kebanyakan saham
muman bulan Maret, dan antara sekitar
cenderung mengalami kenaikan harga jika
pengumuman dengan pada hari pengu-

62 ISSN: 0854-1442 (Print) 2503-4460 (Online)


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

muman bulan Desember. Peneliti mengambil asing maupun domestik tampak bahwa
kesimpulkan bahwa laporan keuangan bulan pengumuman penundaan pencairan bantuan
bulan Maret memberikan informasi baru bagi IMF memiliki kandungan informasi negatif
investor, sedangkan laporan keuangan bulan yang terlihat dari adanya negative abnormal
Desember biasanya hanya merupakan return yang signifikan sebelum dan setelah
konfirmasi searah terhadap laporan bulan pengumuman. Sedangkan pada pengujian
Maret. Cummulative Abnormal Trading Volume
Affandi & Utama (1998) melakukan Activity (CATVA) ditemukan adanya
pengujian efisiensi bentuk setengah penurunan rata-rata CATVA setelah pengu-
kuat di BEJ selama periode 1996–1997 muman, bahkan pada saham dominasi asing
dengan menggunakan event pengumuman mencapai CATVA negatif. Reaksi pasar
laba. Indikator yang digunakan adalah yang berlangsung dalam jangka waktu cukup
abnormal return. Hasil penelitiannya lama (sepuluh hari perdagangan) dapat
membuktikan bahwa pada tahun 1996 – memunculkan dugaan bahwa pasar modal
1997 BEJ belum mencapai efisiensi bentuk Indonesia belum efisien setengah kuat.
setengah kuat. Hal ini ditandai dengan
Indentifikasi Peristiwa
kurang cepatnya 31 harga saham menyesuai- Penelitian ini menguji reaksi investor di
kan diri terhadap pengumuman laba bursa efek Indonesia terhadap peristiwa
walaupun terdapat abnormal return yang ekonomi yang dipercaya memiliki dampak
signifikan di sekitar tanggal pengumuman. pada pasar modal. Peristiwa ekonomi
Studi peristiwa (Event study) terhadap tersebut adalah peristiwa diumumkannya
peristiwa makroekonomi antara lain Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi –
dilakukan oleh Susiyanto (1999) yang JK pada tanggal 9 September 2015
menganalisis peristiwa Reformasi Perbankan
Dengan tujuan menggerakkan ekonomi
tanggal 13 Maret 1999 dan peristiwa nasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Penerbitan Obligasi Pemerintah tanggal 28 pada Rabu, 9 September 2015, meluncurkan
Mei 1999. Dengan menggunakan sampel 17 Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I. Presiden
saham perusahaan perbankan ditemukan menyebutkan ada 3 (tiga) langkah dalam
adanya abnormal return yang signifikan di Paket Kebijakan Ekonomi tersebut, yaitu:
seputar kedua peristiwa tersebut walaupun 1. Mendorong daya saing industri nasional
tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal melalui deregulasi, debirokratisasi, serta
return yang signifikan antara sebelum dan penegakan hukum dan kepastian usaha;
sesudah peristiwa. Sedangkan pengujian 2. Mempercepat proyek strategis nasional
terhadap rata-rata Aktivitas Volume dengan menghilangkan berbagai
Perdagangan (Trading Volume Activity – hambatan, sumbatan dalam pelaksanaan
TVA) menunjukkan adanya perbedaan yang
dan penyelesaian proyek strategis
signifikanantara sebelum dan sesudah nasional;
peristiwa Reformasi Perbankan, tetapi tidak 3. Meningkatkan investasi di sektor
signifikan pada peristiwa Penerbitan properti. Dari sudut pandang investor di
Obligasi Pemerintah pasar modal, peristiwa ini dapat dianggap
Penundaan Pencairan Bantuan IMF yang sebagai peristiwa yang berdampak positif
terjadi pada bulan Maret 2000 merupakan bagi perekonomian Indonesia, sehingga
peristiwa ekonomi lain yang diteliti oleh diharapkan dapat menaikkan harga–harga
Mahgianti (2001). Obyek penelitiannya saham di BEI.
terdiri dari 37 saham yang sebagian besar
dimiliki oleh investor asing, sedangkan Hipotesis
pembandingnya adalah 36 saham yang Peristiwa pengumuman Paket Kebijakan
kepemilikannya didominasi oleh investor Ekonomi Tahap I Jokowi-JK, yang diharap-
domestik. Dari hasil pengujian Cummulative kan dapat mendorong kegiatan pere-
Abnormal Return (CAR) baik pada saham konomian dalam negeri, oleh para investor di

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-446X (Online) 63


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

pasar modal akan dipandang sebagai signifikan di sekitar terjadinya peristiwa


peristiwa yang memiliki kandungan tersebut, yaitu di dalam rentang event period-
informasi positif. Sebaliknya jika peristiwa nya, serta akan terdapat perbedaan rata–rata
pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi abnormal return antara sebelum dan saat
Tahap I Jokowi – JK tersebut dipandang serta antara saat dan setelah terjadinya
dapat menghambat kegiatan perekonomian pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi
dalam negeri, sehingga perusahaan tiak dapat Tahap I Jokowi – JK. Dari penjelasan
meningkatkan kemakmuran bagi para tersebut, maka diajukan hipotesis sebagai
pemegang sahamnya, oleh para investor di berikut.
pasar modal akan dipandang sebagai Ha1 : Terdapat Abnormal Return (AR)
peristiwa yang memiliki kandungan positif yang signifikan di sekitar
informasi negatif. Para investor di pasar terjadinya peristiwa pengumuman
modal akan bereaksi sesuai dengan Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I
kandungan informasi yang relevan bagi Jokowi – JK.
mereka. Ha2 : Terdapat perbedaan rata-rata abnormal
Peristiwa pengumuman Paket Kebijakan return positif yang signifikan antara
Ekonomi Tahap I Jokowi – JK yang sebelum dan saat terjadinya peristiwa
memiliki kandungan informasi yang relevan pengumuman Paket Kebijakan
bagi investor akan menimbulkan reaksi yang Ekonomi Tahap I Jokowi – JK.
tercermin melalui perubahan harga saham. Ha3 : Terdapat perbedaan rata-rata abnormal
Reaksi ini dapat diukur melalui indikator return negatif yang signifikan antara
abnormal return. Jika investor bereaksi saat dan setelah terjadinya peristiwa
terhadap peristiwa pengumuman Paket pengumuman Paket Kebijakan
Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK, Ekonomi Tahap I Jokowi – JK.
maka akan terdapat abnormal return yang

Peristiwa Pengumuman Paket Kebijakan


ekonomi Tahap I Jokowi-JK

Abnormal Return Signifikan Di Sekitar Peristiwa


(Ha1)

Rata-rata abnormal Rata-rata abnormal Rata-rata abnormal


Ha2 Ha3
return Sebelum return Saat Peristiwa return Setelah
Peristiwa Peristiwa

Gambar 1. Model Kerangka pemikiran Teoritis Reaksi Investor Pasar Modal Indonesia
Terhadap Peristiwa Pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Jokowi – JK

METODE PENELITIAN pertimbangan bahwa BEI sebagai emerging


market. Salah satu karakteristi emergin
Populasi dan Sampel market adalah pasar yang tipis (thin market),
Populasi penelitian ini adalah seluruh di mana sebagian besar sahamnya tidak aktif
saham yang secara konsisten terdaftar dalam diperdagangkan (saham tidur). Karena LQ
indeks LQ 45 selama periode penelitian. 45 terdiri atas saham-saham yang paling
Alasan pemilihan saham-saham LQ 45 aktif diperdagangkan di BEI, maka diharap-
sebagai populasi penelitian didasarkan pada

64 ISSN: 0854-1442 (Print) 2503-4460 (Online)


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

kan reaksi investor terhadap peristiwa tiwa (t-5) sampai dengan lima hari
pengumuman Paket kebijakan Ekonomi perdagangan setelah terjadinya peristiwa
Jokowi – JK akan tercermin melalui (t+5). Dengan event period selama 11 hari
pergerakan harga saham yang termasuk diharapkan reaksi investor BEI terhadap
dalam indeks LQ 45 tersebut. Adapun peristiwa pengumuman Paket Kebijakan
sampel penelitian ini diambil dengan teknik Ekonomi Jokowi sudah dapat terlihat.
purposive sampling, yaitu saham-saham Sedangkan menurut Affandi dan Utama
yang tidak melakukan corporate action (1998), apabila event period yang digunakan
selama periode peristiwa, dengan maksud terlalu panjang, maka dikawatirkan terdapat
untuk menghindari confounding effect. peristiwa lain yang juga menyebabkan reaksi
investor, sehingga hasil penelitian menjadi
Periode Penelitian bias. Adapun untuk mendapatkan expected
Tanggal suatu peristiwa dipublikasikan return selama periode peristiwa, digunakan
untuk pertamakalinya ditetapkan sebagai periode estimasi (estimation period) selama
Hari Peristiwa (event day – t0). Apabila 30 hari, yaitu dari 6 hari perdagangan saham
tanggal tersebut merupakan tanggal libur sebelum terjadinya peristiwa (t-6) hingga 35
perdagangan saham, maka tanggal perda- hari perdagangan saham sebelum terjadinya
gangan saham terdekat berikutnya ditetapkan peristiwa (t-35). Periode estimasi selama 30
sebagai event day. hari ini dipandang sudah memadai untuk
Periode peristiwa (event period) yang memprediksi expected return selama event
digunakan dalam penelitian ini adalah lima period.
hari perdagangan sebelum terjadinya peris-

t-35 t-6 t-5 t0 t+5


Estimation Period Event Period

t-35 t-5 t0 t+5


22/7/2015 2/9/2015 9/9/2015 16/9/2015

Gambar 2. Periode Penelitian

Pengukuran Variabel Actual return saham i pada hari t, dapat


Variabel penelitian ini adalah Reaksi dihitung dengan rumus:
Investor yang diukur dengan menggunakan P  Pi,t 1
abnormal return. Abnormal return R i  i,t
Pi,t 1
didefinisikan sebagai selisih antara tingkat
keuntungan sesungguhnya (actual return) Pi,t = harga saham i pada hari t.
dengan tingkat keuntungan yang diharapkan Pi, t-1 = harga saham i pada hari t-1.
(expected return). Secara matematis
abnormal return dirumuskan sebagai Pada penelitian ini, expected return dihitung
berikut: dengan menggunakan Mean-adjusted Model,
n
ARi,t  R i,t  E(R i )  Ri
ARi,t = abnormal return saham i pada hari dengan persamaan: E ( Ri )  t 1

t. n
Ri,t = actual return saham i pada hari t. Metode Pengumpulan Data
E(Ri) = expected return saham i. Penelitian ini menggunakan data sekun-
der yang dikumpulkan dari www.IDX.co.id,

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-446X (Online) 65


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

dan media masa. Adapun data yang HASIL DAN PEMBAHASAN


dikumpulkan adalah: Hasil perhitungan statistik deskriptif
1. Tanggal peristiwa publikasi Paket rata-rata abnormal return saham selama
Kebijakan Ekonomi Jokowi diperoleh periode penelitian disajikan pada Tabel 1.
dari media masa. Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
2. Saham-saham yang masuk indeks LQ 45 rata-rata abnormal return sebelum terjadinya
selama periode penelitian diperoleh dari peristiwa bertanda negatif (-), hal ini
www.IDX.co.id. menunjukkan bahwa belum ada reaksi dari
3. Harga penutupan saham-saham yang investor terhadap Paket Kebijakan Ekonomi
masuk Indeks LQ 45 pada 36 hari Tahap I Jokowi – JK. Pada saat terjadinya
sebelum sampai 5 hari setelah peristiwa peristiwa, rata-rata abnormal return bertanda
diperoleh www.IDX.co.id. positif (+) dan mengalami kenaikan sebesar
0.0217, hal ini menunjukkan adanya respon
Analisis Hasil Penelitian positif dari investor pasar modal Indonesia
Pengujian hipotesis adanya abnormal terhadap Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I
return signifikan pada periode peristiwa Jokowi – JK. Setelah terjadinya peristiwa,
pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi rata-rata abnormal return masih bertanda
Tahap I Jokowi – JK (Ha1) digunakan uji positif (+), namun telah mengalami
One Sample T – test di mana null hypothesis- penurunan sebesar 0,0175, hal ini
nya adalah rata-rata abnormal return pada mengindikasikan bahwa reaksi investor
hari t bernilai nol. Jika nilai signifikansi One terhadap peristiwa pengumuman paket
Sample T – test lebih kecil dari  = 0,05, kebijakan ekonomi tahap I Jokowi – JK
maka null hypothesis ditolak atau menerima sudah mulai menurun.
Ha1, artinya terdapat abnormal return Perhitungan rata-rata abnormal return
signifikan pada periode peristiwa (event saham secara harian selama periode
period) atau investor BEI bereaksi terhadap peristiwa pengumuman Paket Kebijakan
peristiwa pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK dapat dilihat
Ekonomi Tahap I Jokowi – JK. pada Tabel 2. Hasil perhitungan rata-rata
Pengujian hipotesis adanya perbedaan abnormal return selama lima hari sebelum
rata-rata abnormal return signifikan antara peristiwa (t-5) sampai dengan dua hari
sebelum dan saat (Ha2), antara saat dan sebelum peristiwa (t-2) menunjukkan nilai
setelah (Ha3) peristiwa pengumuman Paket yang bervariasi antara positif dan negatif, hal
Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK ini mengindikasikan bahwa pada periode t-5
digunakan alat uji Wilcoxon Signed Rank sampai dengan t-2 belum ada reaksi dari
Test pada tingkat signifikasi 5%, di mana invertor terhadap peristiwa pengumuman
null hypothesis-nya adalah beda rata-rata Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi –
abnormal return antara sebelum dan saat, JK. Pada periode t-1 sampai dengan t+3
antara saat dan setelah peristiwa pengu- terdapat abnormal return positif, hal ini
muman Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I mengindikasikan bahwa investor mulai
Jokowi – JK bernilai nol. Jika nilai bereaksi terhadap peristiwa pengumuman
signifikansi Wilcoxon Signed Rank Test lebih Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi –
kecil dari  = 0,05, maka null hypothesis JK. Sedangkan pada t+4 sampai dengan t+5
ditolak atau menerima Ha2, Ha3 artinya abnormal return tandanya bervariasi negatif
terdapat perbedaan rata-rata abnormal return dan positif, hal ini mengindikasikan bahwa
signifikan antara sebelum dan saat, antara reaksi investor terhadap peristiwa
saat dan setelah peristiwa pengumuman pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi
Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – Tahap I Jokowi – JK sudah hilang, dan bursa
JK atau investor BEI bereaksi terhadap efek berjalan normal.
peristiwa pengumuman Paket Kebijakan
Ekonomi Tahap I Jokowi – JK.

66 ISSN: 0854-1442 (Print) 2503-4460 (Online)


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

Tabel 1. Rata-Rata dan Standar Deviasi Hasil pengujian hipotesis adanya


Abnormal Return Selama Periode perbedaan rata-rata abnormal return
Peristiwa signifikan antara Saat dan Sebelum
Periode Rata-Rata Standar terjadinya peristiwa pengumuman Paket
Abnormal Deviasi Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK
Return
disajikan pada Tabel 4.
Lima hari sebelum -0,0001 0,0144
peristiwa
Dari Tabel 4 dapat diketahui bahwa
Pada saat peristiwa 0,0216 0,0390
Lima hari setelah 0,0041 0,0132 antara Saat dan Sebelum terjadinya peristiwa
peristiwa pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi
Sumber: Data sekunder diolah, 2015 Tahap I Jokowi – JK terdapat rata-rata
peningkatan abnormal return yang
Analisis Hasil Penelitian signifikan sebesar 0,022 sehingga dapat
disimpulkan bahwa memang terdapat
Pengujian Hipotesis Ha1 perbedaan rata-rata abnormal return yang
Terdapat Abnormal Return (AR) positif signifikan antara Sebelum dan Saat
signifikan di sekitar terjadinya peristiwa terjadinya peristiwa pengumuman Paket
pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK
Tahap I Jokowi – JK. atau Ha2 diterima.

Hasil pengujian adanya abnormal return


positif yang signifikan di sekitar peristiwa Pengujian Hipotesis Ha3
pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi
Tahap I Jokowi – JK (Ha1) disajikan pada Terdapat perbedaan rata-rata abnormal
Tabel 3. returns negatif yang signifikan antara Saat
dan Setelah terjadinya peristiwa
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa dari pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi
periode t-5 sampai dengan t-2 tidak terdapat Tahap I Jokowi – JK.
abnormal return yang signifikan, pada
periode t-1 sampai dengan t+3 terdapat Hasil pengujian hipotesis adanya
abnormal return yang signifikan, sedangkan perbedaan rata-rata abnormal return
pada periode t+4 sampai dengan t+5 kembali signifikan antara Saat dan Setelah terjadinya
tidak terdapat abnormal return yang peristiwa pengumuman Paket Kebijakan
signifikan, sehingga dapat disimpulkan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK disajikan
bahwa terdapat abnormal return yang pada Tabel 5.
signifikan di sekitar peristiwa pengumuman
Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa
JK. antara Saat dan Setelah terjadinya peristiwa
pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi
Tahap I Jokowi – JK terdapat rata-rata
penurunan abnormal return yang signifikan
Pengujian Hipotesis Ha2 sebesar -0,017 sehingga dapat disimpulkan
Terdapat perbedaan rata-rata abnormal bahwa memang terdapat perbedaan rata-rata
return positif yang signifikan antara Saat dan abnormal return yang signifikan antara
Sebelum terjadinya peristiwa pengumuman Setelah dan Saat terjadinya peristiwa
Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi
JK. Tahap I Jokowi – JK atau Ha3 diterima.

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-446X (Online) 67


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

Tabel 2. Abnormal Return Rata-Rata Selama Periode Peristiwa

Rata-Rata
Periode Tanggal Abnormal Keterangan
Return
t-5 02/09/2015 -0,0001
t-4 03/09/2015 Abnormal return tandanya bervariasi
0,0219
positif dan negatif menunjukkan belum
t-3 04/09/2015 -0,0085 ada reaksi dari investor
t-2 07/09/2015 -0,0286
t-1 08/09/2015 0,0149
t0 09/09/2015 0,0216
Abnormal return bertanda positif
t+1 10/09/2015 0,0015 menunjukkan ada rekasi dari investor
t+2 11/09/2015 0,0103
t+3 14/09/2015 0,0109
t+4 15/09/2015 -0,0058 Abnormal return bertanda positif dan
negatif menunjukkan sudah tidak ada
t+5 16/09/2015 0,0037 reaksi dari investor
Sumber: Data sekunder diolah, 2015

Tabel 3. Hasil Pengujian Abnormal Return pada Periode Peristiwa

Rata-Rata
Periode Signifikansi Keterangan
Abnormal Return
t-5 -0,000091 0.979 Tidak signifikan
t-4 0.021909 0,000 Signifikan
t-3 -0.008542 0.002 Tidak signifikan karena bertanda negatif.
t-2 -0.028620 0,000 Tidak signifikan karena bertanda negatif.
t-1 0.014856 0.003 Signifikan
t0 0.021624 0,001 Signifikan
t+1 0.001447 0.761 Tidak signifikan
t+2 0.010313 0.033 Signifikan
t+3 0.010911 0,001 Signifikan
t+4 -0.005791 0.045 Tidak signifikan karena bertanda negatif.
t+5 0.003702 0.331 Tidak signifikan
Sumber: Data sekunder diolah, 2015

Tabel 4. Hasil Pengujian Perbedaan Abnormal Return Sebelum dan Saat (H2a) Terjadinya
Peristiwa Pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi–JK.

Perbedaan Rata-Rata
Peristiwa Deviasi Standar Sig. (2-tailed)
Abnormal Return
Pair 1 Saat - Sebelum 0,0217178 ,0356874 ,000
Sumber: Data sekunder diolah, 2015

68 ISSN: 0854-1442 (Print) 2503-4460 (Online)


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

Tabel 5. Hasil Pengujian Perbedaan Abnormal Return Saat dan Setelah (Ha3) Terjadinya
Peristiwa Pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi–JK.

Perbedaan Rata-Rata
Peristiwa Deviasi Standar Sig. (2-tailed)
Abnormal Return
Pair 2 Setelah - Saat -0,0175111 ,0350448 ,002
Sumber: Data sekunder diolah, 2015

Pembahasan Meskipun demikian, secara umum dapat


Hasil pengujian Ha1 menyatakan bahwa disimpulkan bahwa investor pasar modal
terdapat Abnormal Return (AR) positif yang Indonesia merespon positif peristiwa ini,
signifikan di sekitar terjadinya peristiwa ditandai adanya abnormal return bernilai
pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi positif pada t-1 sampai t+3.
Tahap I Jokowi – JK. Munculnya abnormal Adanya reaksi positif dari para investor
return positif signifikan pada t-1 pasar modal Indonesia terhadap paket
mengindikasikan kemungkinan adanya Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK
kebocoran informasi dikalangan investor dibuktikan juga dengan diterimanya Ha2,
pasar modal di BEI. Isu-isu mengenai yaitu terdapat perbedaan rata-rata abnormal
dampak positif Paket Kebijakan Ekonomi return yang signifikan antara sebelum dan
Tahap I Jokowi – JK mulai beredar di saat terjadinya peristiwa pengumuman Paket
kalangan investor pasar modal Indonesia Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK.
sehingga timbul reaksi di kalangan investor Reaksi tersebut tepatnya terjadi sejak t-1.
yang pada akhirnya menyebabkan Sedangkan diterimanya Ha3, yaitu terdapat
munculnya abnormal return signifikan pada perbedaan rata-rata abnormal return negatif
periode t-1 tersebut. yang signifikan antara Saat dan Setelah
Selama periode t0 sampai dengan t+3 terjadinya peristiwa pengumuman Paket
terdapat abnormal return positif, yang Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK,
tertinggi yaitu pada t0, hal ini hal ini menguatkan dugaan bahwa reaksi
mengindikasikan bahwa pada periode t0 invertor terhadap Paket Kebijakan Ekonomi
tersebut investor pasar modal Indonesia Tahap I Jokowi – JK mulai hilang setelah
benar-benar bereaksi positif terhadap paket Paket Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi –
Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – JK. JK tersebut diumumkan, tepatnya yaitu sejak
Akan tetapi pada periode t+1, meskipun t+4.
abnormal return positif namun tidak
signifikan, hal ini diperkirakan bahwa
investor pasar modal Indonesia sempat SIMPULAN DAN SARAN
meragukan dampak positif paket Kebijakan
Simpulan
Ekonomi Tahap I Jokowi – JK terhadap
Berdasarkan analisis hasil penelitian
pemulihan ekonomi atau mungkin para
yang telah diuraikan di atas, dapat
investor perlu waktu untuk menganalisa
disimpulkan bahwa:
dampak paket Kebijakan Ekonomi tersebut.
1. Investor pasar modal Indonesia merespon
Pada periode t+2 sampai t+3 abnormal
informasi pengumuman Paket Kebijakan
return kembali signifikan hal ini
Ekonomi Tahap I Jokowi – JK sebagai
diperkirakan adanya invertor yang terlambat
kabar baik, sehingga mereka bereaksi
bereaksi. Pada t+4 abnormal return bertanda
positif, hal ini ditunjukkan oleh adanya
negatif (-) dan pada t+5 abnormal return
abnormal return positif signifikan mulai
tidak signifikan, hal ini menunjukkan bahwa
dati t-1 sampai t+3.
reaksi investor terhadap paket Kebijakan
Ekonomi Tahap I Jokowi – JK sudah hilang.

p-ISSN: 0854-1442 (Print) e-ISSN: 2503-446X (Online) 69


MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN
Vol. 32 No. 1 Januari 2017

2. Reaksi investor pasar modal Indonesia Kritzman, M. P. (1994). What Practitioners


terhadap peristiwa pengumuman Paket Need To Know About Event Studies.
Kebijakan Ekonomi Tahap I Jokowi – Financial Analyst Journal, November-
JK, dalam perspektif investasi di pasar December (1994), 17-20.
modal, tidak bersifat sesaat, hal ini
ditunjukkan oleh adanya abnormal return Lamasigi, T. A. (2002). Reaksi Pasar Modal
positif selama lima hari berturut-turut, Terhadap Peristiwa Pergantian
yaitu mulai dari t-1 sampai dengan t+3. Presiden Republik Indonesia 23 Juli
2001 : Kajian Terhadap Return Saham
Saran LQ-45 di PT Bursa Efek Jakarta.
Berikut ini beberapa saran yang dapat Proceeding Simposium Nasional
dijadikan pertimbangan bagi penelitian Akuntansi V.
selanjutnya:
MacKinlay, A. C. (1997). Event Studies in
1. Penelitian ini menggunakan mean- Economics and Finance. Journal of
adjusted model, dalam mengestimasi Economic Literature, Vol.XXXV
tingkat pengembalian yang diharapkan. (March).
Oleh sebab itu bagi penelitian
selanjutnya disarankan untuk mencoba Mahgianti, R. (2001). Perilaku Harga dan
menggunakan market adjusted model dan Volume Perdagangan (Studi Peristiwa
market model atau menggunakan ketiga Dampak Penundaan Pencairan Bantuan
model, kemudian hasil perhitungan IMF pada Saham Dominasi Asing
ketiga model tersebut dapat diper- dengan Pendekatan Koreksi Beta).
bandingkan untuk mengetahui Proceeding Simposium Nasional
dampaknya terhadap hasil penelitian. Akuntansi IV.
2. Penelitian ini hanya menggunakan satu Pope, P. & Inyangete, C. G. (1992).
indikator pengukur reaksi pasar, yakni Differential Information, The
abnormal return. Oleh karena itu bagi Variability of UK Stock Returns, and
penelitian selanjutnya disarankan untuk Earnings Announcements. Journal of
dapat mengembangkan indikator Business Finance & Accounting, June.
pengukur reaksi pasar lainnya, misalnya
frekuensi perdagangan saham dan bid- Suryawijaya, M. A., & Setiawan, F. A.
ask spread saham untuk memperkaya (1998). Reaksi Pasar Modal Indonesia
hasil penelitian. Terhadap Peristiwa Politik Dalam
Negeri (Event Study pada Peristiwa 27
DAFTAR PUSTAKA Juli 1996). Kelola, 7(1998).
Affandi, U. & Utama, S. (1998). Uji
Zaqi, M. (2006). Reaksi Pasar Modal
Efisiensi Bentuk Setengah Kuat pada
Indonesia Terhadap Peristiwa –
Bursa Efek Jakarta. Usahawan, 03
Peristiwa Ekonomi Dan Peristiwa –
(Maret).
Peristiwa Sosial-Politik Dalam Negeri
Husnan, S., Hanafi, M. M., & Wibowo, A. (Studi Pada Saham Lq45 Di Bej
(1996). Dampak Pengumuman Lapo- Periode 1999-2003), Tesis (tidak
ran Keuangan Terhadap Kegiatan dipublikasikan), Program Studi
Perdagangan Saham dan Variabilitas Magister Manajemen Program Pasca-
Tingkat Keuntungan. Kelola, V(11). sarjana Universitas Diponegoro
Semarang.
Jogiyanto, H.M. (2003). Teori Portofolio dan
Analisis Investasi, Edisi 3. Yogyakarta:
BPFE.

70 ISSN: 0854-1442 (Print) 2503-4460 (Online)

Anda mungkin juga menyukai