TIK:
1. Menghitung laju perpindahan panas konduksi pada permukaan
benda datar, silinder, dan bola.
2. Menghitung laju perpindahan panas konveksi pada permukaan
benda datar, silinder, dan bola.
3. Menghitung laju perpindahan panas radiasi pada permukaan benda
datar, silinder, dan bola
Tri Hartono 2007
3.1. Pendahuluan
Dalam bab II telah ttg penjabaran pers distribusi suhu untuk
benda dg permukaan bidang datar, silinder, dan bola
berongga. Selanjutnya hasil penjabaran pers tsb digunakan
dlm menghitung laju pp scr konduksi, konveksi, dan radiasi.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa pp dapat
berlangsung pada keadaan mantap (steady state) dan tidak
mantap (unsteady state). Demikian juga dengan arah aliran
panasnya, dapat terjadi dari satu arah atau dapat juga terjadi
lebih dari satu arah.
Dalam bab ini, pembahasan hanya ditujukan pada pp keadaan
mantap (steady state) dan aliran panas satu arah (satu
dimensi), serta tidak ada panas yang dibangkitkan maupun
disimpan oleh benda
Tri Hartono 2007
3.2 Laju Perpindahan Panas Konduksi
1 2 3
T0 T1 Gambar 8. Dinding
L1 datar terdiri dari tiga
T2 macam bahan berbeda
L2 tersusun secara seri
T3
x
L3
R1 R2 R3
Untuk L1 ≤ x < L2
T − T1 x − L1 T2 − T1
= ⇒ T= .( x − L1 ) + T1 ⇒ dT = T2 − T1
T2 − T1 L2 − L1 L2 − L1 dx L2 − L1
Untuk L2 ≤ x < L3
T − T2 x − L2 T3 − T2 T − T2
.( x − L2 ) + T2 ⇒ dT = 3
T3 − T2 = L3 − L2 ⇒ T=
L3 − L2 dx L3 − L2
T1 − T2
T −T
qx = -k2. A. 2 1 = ∆x 2
L2 − L1 k 2 .A
T2 − T3
T3 − T2
qx = -k3. A. = ∆x3
L3 − L2 k3 .A
Jika ketiga persamaan di atas digabungkan akan didapat
T0 − T3
∆T
qx = ∆x1 + ∆x 2 + ∆x3 = ………………….(3.2)
R1 + R2 + R3
k1 . A k 2 . A k 3 . A
1200 − 330
qx 1200 − 330 1200 − 330
a. = ∆x1 + ∆x 2 + ∆x3 = = 0,2 0,1 0,1 = 1141,9 W/m2
A k1 k2 k3 R1 + R2 + R3 + +
1,4 0,21 0,7
1200 − T
b. q x = ∆x1
A k1
1200 − T
1141,9 W/m2 = 0,2 ⇒ T = 1036,9 0K
1,4
Tri Hartono 2007
Gbr 9. Susunan dnding rumah tinggal
∆x2
x
Bahan 2a dan 2b tersusun k2 a . A2 a
∆x4
k4 a . A4 a
paralel sehingga qx = q2a + q2b
∆x1
dimana, k1 A
∆x3 ∆x4
k3 A
T0 T1 T2 k4b . A4b
T1 − T2 ∆x2 T4
q2a = ∆x 2 k2b . A2b
T3 ∆x4
k4 c . A4 c
k 2a .A
T1 − T2
q2b = ∆x 2 T0 T1 T2 T3
k 2b . A T4
Tri Hartono 2007
Rk1 Rk2 Rk3 Rk4
Sehingga perpindahan panas melalui dinding dengan ketebalan ∆x2 adalah
k 2 a . A2 a + k 2b . A2b T1 − T2
qx = ( T1 – T2 ). ( )= R
∆x 2 k2
∆x 2
dimana Rk2 =
k 2 a . A2 a + k 2b . A2b
Demikian pula untuk bahan 4a, 4b, dan 4c yang tersusun paralel dapat
dicari seperti langkah di atas dan dihasilkan
∆x 4
Rk4 =
k 4 a . A4 a + k 4b . A4b + k 4 c . A4 c
Perpindahan panas melalui dinding berdasarkan beda suhu antara kedua
permukaan dinding adalah
T0 − T4
qx = ∆x1 ∆x 2 ∆x3 ∆x 4 ……(3.3)
+ + +
k1 . A1 k 2 a . A2 a + k 2b . A2b k 3 . A3 k 4 a . A4 a + k 4b . A4b + k 4 c . A4 c
Tri Hartono 2007
Contoh Soal
Dinding rumah tinggal terdiri atas tiga lapisan yaitu paling luar batu bata
tebal 10 cm ( k = 0,45 W/m.0K ), bagian kedua berisi udara dengan
penyangga yang dibuat dari kayu berukuran penampang tebal 8,9 cm dan
tinggi 3,8 cm ( kkayu = 0,15 W/m 0K dan kudara = 0,0251 W/m 0K ). Sedang
bagian dalam dilapisi plaster tebal 1,3 cm ( k = 0,814 W/m 0K ).
Penampang lintang dinding rumah tinggal terlihat seperti gambar di bawah.
Suhu permukaan dalam 25 0C sedang permukaan batu bata 0 0C.
Hitung perpindahan panas melalui dinding rumah tinggal itu yang tingginya 3
m. Perpindahan panas konveksi udara yang ada pada lapisan kedua diabaikan
dan dinding yang dianalisis lebarnya 41 cm (sama dengan jarak antara kedua
penyangga).
Diketahui : Asumsi
Bata ∆x1= 10 cm = 0,1 m, k1 = 0,45 Perpindahan panas konveksi dalam
Kayu ∆x2a= 8,9 cm = 0,089 m, k2a = 0,15 ruang berisi udara diabaikan
Udara ∆x2b= 8,9cm = 0,089 m, k2b = 0,0251 Perpindahan panas konduksi yang
Plaster∆x3= 1,3 cm = 0,013 m, k3 = 0,814 terjadi hanya satu arah
Sifat – sifat bahan dianggap tetap
Tri Hartono 2007
10 cm 8,9 cm 1,3 cm
3,8 cm
L Gbr 11.
A T3 = 25 0C Susunan Seri-
S Paralel
T 0 = 0 0C BATU BATA UDARA T
E
3m
R
x
Rk2a
Rk1 Rk3
T0 T1
Rk2b T2 T3
T1 T2
T0
T3
Rk1 Rk2 Rk3
Tri Hartono 2007
Jawab
T −T ∆x 2
qx = 3 0 Rk2 =
R. + R + R k 2 a . A2 a + k 2b . A2b
k1 k2 k3
dimana
∆x1 ∆x3
Rk1 = Rk3 =
k1 .A1 k 3 .A3
0,1
Rk1 = = 0,181 ( 0K/W )
0,45.1,23
25 − 0
qx = = 8,66 W
0,181 + 1,71 + 0,013
k r1
T1
Note :
Tanda negatif menunjukkan bahwa arah perpindahan panas
adalah dari luar ke dalam (terbalik dengan pemisalan saat
penjabaran rumus).
k3
r2 k2
Gbr 13. Pipa berlapis
r1
k1
r3
Rk k1 k2 k3
dimana :
r r r
ln 2 ln 3 ln 4
Rk1= r1 Rk2= r2 Rk3= r3
2.π .k1 .L 2.π .k 2 .L 2.π .k 3 .L
Sehingga :
T1 − T4
qr = r2 r3 r4
ln ln ln
r1 r2 r3
+ +
2.π .L.k1 2.π .L.k 2 2.π .L.k 3
Tri Hartono 2007
2.π .L.(T1 − T4 )
qr = ..................(3.7)
r2 r3 r4
ln ln ln
r1 r2 r3
+ +
k1 k2 k3
Contoh Soal
Sebuah pipa tembaga berdiameter dalam 0,088 ft dan
berdiameter luar 0,0938 ft dijaga agar suhu permukaan
dalam tetap sebesar 70 0F, sedang permukaan luar pipa
diisolasi dengan bahan penyekat setebal 0,5 inch dan
permukaan luar isolasi bersuhu tetap 40 0F. Jika konduktivitas
panas pipa dan penyekat berturut-turut adalah 231 Btu/hr. ft.
0F dan 0,02 Btu/ hr. ft. 0F (tidak tergantung suhu).
Pipa
d2 0,0938
r 2= 2= 2 = 0,0469 ft, T2 = 40 0F r2
r1
r3 = r2 + tebal isolasi
k1
T1
0,5
= 0,0469 + 12 = 0,0866 ft k2
r 0,0469
ln 2 ln 4,398 × 10 −5
Rk1= r1 = 0,044 = L
2.π .k1 .L 2.π .231.L
r 0,0886 5,062
Rk2= ln 3 = ln =
r2 0,0469 L
2.π .k 2 .L 2.π .0,02.L
T1 − T2 70 − 40 L(30)
qr = Rk 1 + Rk 2 = 4,398 × 10 −5 5,062 = 4,398 × 10 −5 + 5,062
+
L L
qr
= 5,926 Btu/hr. ft
L
Contoh Soal
Jika dalam soal di atas ditanyakan berapa suhu yang terjadi
antara pipa dan penyekat, maka dapat dicari sebagai berikut :
Pipa
70 − T
5,926 =
4,398 × 10 −5
70 – T = 2,6 x 10-4
T = 70 – 2,6 x 10-4
T = ≈ 70 0F
Tri Hartono 2007
3.2.3. Bola Berongga
r2 − r1
dimana, Rk = ................(3.10)
4.π .k .r1 .r2
Tri Hartono 2007
Contoh Soal
Suatu reaktor berbentuk bola berongga terbuat dari bahan
baja dengan diameter dalam 1 m dan diameter luarnya 1,01
m. Jika konduktivitas bahan baja 8000 W/m. 0K, sedang
permukaan dalam bola dijaga agar bersuhu tetap 90 0C dan
luarnya 25 0C. Hitunglah perpindahan panas yang terjadi.
r1 = ½ = 0,5 m T1 = 90 0C
r2 = 1,01/2 = 0,505 m T2 = 25 0C
Rk = r2 − r1 = 0,505 − 0,5 = 1,97x10-7
4.π (8000)(0,505)(0,5)
4.π .k .r1 .r2
qr = T1 − T2 = 90 − 25 = 3,3x108 W
Rk 1,97 x10 − 7
r2 k2
k1
r3
dimana :
r2 − r1 r3 − r2 r4 − r1
Rk1 = 4.π .k .r .r Rk2= Rk3= 4.π .k 3 .r3 .r4
1 1 2 4.π .k 2 .r2 .r3
Sehingga
T1 − T4
qr = r2 − r1 r3 − r2 r4 − r3
+ +
4.π .k1 .r1 .r2 4.π .k 2 .r2 .r3 4.π .k 3 .r3 .r4
qr = 2,56 x 10-4 W
∆ti tp - tw ∆t0
H L a b c M d H E M f H g L h
= konst , L ,θ , , , 3 , , 2
L2T T LT LTθ L Mθ T θ
d 3 .∆T .ρ 2 .βg
Gr = = Bilangan Grashof
µ2
υ2
Tw = suhu permukaan plat
Tα = suhu zat yang mengalir terjauh dari permukaan plat
= tinggi plat tegak
Tw + Tα
Sifat-sifat fisis zat yang mengalir dihitung dari Trata-rata = 2
Untuk aliran turbulent n = 1/3 (lihat juga tabel 1.)
1 +
16
Laminer
Pr
Nu m = 0,825 + 0,387.Ra
1
6 untuk 10-1 < Ra < 1012
0,492 9
16
8
27 Turbulent
1 +
Pr
Tabel 1.
Jenis Gr. Pr konst. n Referensi
aliran
Laminer 104 – 109 0,59 1/4 Mc. Adams, 1954
Turbulent 109 - 1013 0,1 1/3 Bayley 1955 & Warner (1968)
lebar
Tw + Tα 400 − 300
Jadi Trata-rata = = = 350 0K
2 2
qw 600
Tw = Tα + = 300 + = 382,8 0K
hm 7,25
Tw + Tα 382,8 + 300
Trata-rata = 2 = = 341 0K ≈ 350 0K
2
Tri Hartono 2007
Perhitungan diulangi untuk mencari sifat-sifat udara pada 341 0K.
( Catatan : karena Trata-rata yang dihitung dengan pemisalan h =
6 W/m2. 0C hanya berbeda 9 0K, maka sifat fisis udara pada 341
0K dan 350 0K dapat diabaikan ).
Plat panas
5 10
menghadap ke bawah 3 x 10 – 3 x 10 0,27 1/4 Laminer
Penelitian yang dilakukan Fujii dan Imura (1972) untuk plat datar
dengan permukaan yang dipanaskan menghadap ke atas adalah :
Nu m = 0,13 ( Gr. Pr )1/3 untuk Gr. Pr < 2 x 108
…………….……..…. (3.23)
Nu m = 0,16 ( Gr. Pr )1/3 untuk 5 x 108 < Gr. Pr < 1011
………….....…. (3.24)
Sedangkan untuk plat datar dengan permukaan yang dipanaskan
menghadap ke bawah adalah :
Nu m = 0,58 ( Gr. Pr )0,2 untuk 106 < Gr. Pr < 1011 (Laminer)
………… (3.25)
Sifat-sifat fisis zat yang mengalir dihitung dari suhu rata-ratanya.
0,5
θ( 0 ) Grc
-15 5 x 109
-30 109
-60 108
-75 106
permukaan panas
permukaan panas
θ negatif θ positif
permukaan panas
Gambar 12. Konsep sudut θ untuk konveksi bebas pada plat yang dimiringkan
Tm = Tw – 0,25. ( Tw – Tα )
= 400 – 0,25. ( 400 – 300 ) = 375 0K
1
β = T = 1 = 2,67 x 10-3. 0K-1
m 375
βg.(Tw − Tα ). 3 2,67 × 10 −3.9,81.(400 − 300).(0,5) 3
Gr = = = 9,26 x 108
υ 2 (1,88 ×10 −5 ) 2
qw 600
Tw dihitung ulang, Tw = Tα + hm= 300 + 6,21 =
396,6 0K
Ternyata Tw terhitung hampir sama dengan Tw pemisalan, sehingga
suhu permukaan plat Tw = 396,6 0K
Morgan (1975), jika Ra antara 10-10 sampai 1012 berlaku pers.:
Nu m = h.d = konst. ( Ra )n
k
Tabel 4. Hubungan Konst. dan n
Ra konst. n
10-10 – 10-2 0,675 0,056
Sifat-sifat fisis zat
10-2 – 102 0, 0,148
dihitung dari suhu
rata-ratanya 102 – 104 0,85 0,188
104 – 107 0,48 0,25
m 8
1 + (0,492 / Pr) 9
16 27
1
Nu m
0,5
= 0,825 +
0,387.(211700) 6
= 3,326
8
1 + (0,492 / 0,697) 916 27
Nu m = 11,062
0,03.11,062
Nu m = hm .d , hm = = 9,2 (W/m2. 0C)
k 3,6 × 10 − 2
h h.d µ k
Sedangkan St = = . . µ
cp.ρ .u k u.ρ .d cp.
Nu = 0,027. Re . Pr . µ
0,8 0,33
w
0 ,8 0 , 33 0 ,14
0,381 23622.62,5.0,164 1,05.0,5.2,42 0,5
h = 0,164 .0,027. 0,5.2,42 . 0,381 .
0, 26
= 1837,2 Btu/hr.ft2. 0F
c). Colburn
Nu = 0,023. Re0,8. Pr0,33
0 ,8 0 , 33
h = 0,381 .0,023. 23622.62,5.0,164 . 1,05.0,5.2,42
0,164 0,5.2,42 0,381
= 1676,5 Btu/hr.ft . F 2 0
2B
µw
Tri Hartono 2007
dengan 0,48 < Pr < 16700
µ
0,0044 < µ < 9,75
w
Sifat-sifat cairan diambil pada suhu rata-rata cairan kecuali µw
dihitung pada suhu dindingnya.
Re . Pr . = Gz = Bilangan Graetz
d
0 ,14
µ
Nu = 1,86. (Gz ) 3 .
1
µw
10
w.cp.(80 − 20) = .4186.(80 − 20) = 6,65 m
= 1000
q s .π .d 2000.π .6 × 10 − 2
9
b) Pada suhu air keluar T = 80 atau T 0C = 5 .(80 + 32) =
176 0F
Kern (Tabel 4) k = 0,398 Btu/hr.ft. 0F= 0,398 x 1,73 W/m.0C
Fig. 14, µ = 0,36 cp = 0,36 . 1 x 10-3 Ns/m2
Jika data diambil dari Buku karangan JP Holman
Daftar A – 9 (hal 554), k = 0,678 W/m. 0C
µ = 3,06 x 10-4 Kg/m.s Pr = 1,9
Tri Hartono 2007
Q = h. A. ∆T
Q
= qs = h. ∆T = h. (T – T2)
A
T = suhu permukaan dalam pipa
T2 = suhu air keluar
Mencari h lebih dahulu ( laminer atau turbulent !! )
u.ρ .d
Cek Re = µ w = ρ. A. u = ρ. π 4 . d2. u
4.w
= ρ .d .u
π .d
4.w 4.10
1000
Re = π .µ.d = π .0,36 × 10 −3.6 × 10 −2 = 589,5 (laminer krn < 2100)
1 1
jadi qs = h. ( T – T2 )
qs
T= h + T2=
2000
+ 80= 126,4 0C
43,15
Nu = 1,86.
Re . Pr .
. ………. (3.39)
µw
cp.µ 2200.0,0172
Pr =
k
= 0,137 = 276,2
0 ,14
µ 0,0172
0 ,14
= = 0,9724
µw 0,021
Panas diberikan minyak = w. cp. ∆T
= u. ρ. A. cp. ( T1 – T2 )
= u. ρ. π/4. d2 cp. ( T1 – T2 ) .....(i)
Perpindahan panas konveksi = h. A. ∆T = U. A. LMTD
h identik dengan U (overall HTC )
π
atau u. ρ . d 2 .cp.(T1 − T2 ) = h. π. d. l. LMTD
4
1
.u.d .ρ .cp.(T1 − T2 ) = h. l. LMTD
4
1
Jika ruas kiri dan kanan dikalikan dengan
k
Tri Hartono 2007
1 cp h.d . .LMTD
( T1 – T2 ). .u.d .ρ . =
4 k k d
( T1 – T2 ). 1 u.d .ρ cp.µ = h.d
. . . .LMTD
4 µ k k d
1
.(T1 − T2 ). Re . Pr = Nu. .LMTD
4 d
1 =
.(120 − 80).48,84.276,2 Nu . .57,7
4 d
2337,9
Nu = …………………… (iii)
d
bila persamaan (iii) dimasukkan ke persamaan (3.39) diperoleh :
= 1,86. Re . Pr .
0 ,14
2337,9
. µ
3
d
d µw
1
2337,9 48,84.276,2 .3 0,9724
= 1,86.
d
1
1 3 d
54,29
=
d d
2
3
− 3
1
54,29 = d . d = d
d
= 400
l = 400.d = 400 . 2,5 x 10-2 = 10 m
Jika LMTD diabaikan, Perpindahan panas konveksi = h. A. ∆T
= h.A.(T1-T2)
Maka akan dihasilkan l = 17 m
Log λ, m
Infra merah Ultra violet
Sinar tampak
Contoh Soal
Suatu bujur sangkar yang sisinya 4 ft sejajar dengan bujur sangkar
yang lain dengan ukuran sama. Jarak keduanya adalah 2 ft dan
masing-masing mempunyai suhu 1000 0F dan 500 0F. Hitunglah
besarnya panas radiasi dari kedua bidang tersebut secara radiasi
langsung ?
Penyelesaian
3.1 Suatu Tanur terbuat dari Fire clay brick ( k = 0,85 Btu/hr. ft. 0F )
setebal 8 inch dilapisi dengan bahan koalin insulating brick ( k =
0,2 ) tebal 6 inch, dan 7 inch koalin insulating Fire brick (k = 0,1).
Berapa panas yang hilang tiap ft2 luas permukaan dinding, jika suhu
dinding bagian dalam dan luar tanur dijaga tetap sebesar 2200 0F
dan 200 0F ?
3.2 Suatu tanur tersusun dari bahan-bahan secara seri yaitu 7 inch Fire
clay brick ( k = 0,85 Btu/hr. ft. 0F ), 6 inch koalin insulating brick
( k = 0,2 ), dan koalin insulating fire brick ( k = 0,1 ) untuk
mengurangi panas yang hilang sebesar 100 Btu/hr. ft2. Jika suhu
dinding permukaan dalam dan laur tanur 1500 0F dan 100 0F.
Berapakah tebal koalin insulating fire brick yang diperlukan ?
3.3 Dua plat sejajar berukuran 0,5 m x 1 m terpisah pada jarak 0,5 m.
Salah satu plat dijaga pada suhu 1000 0C dan yang satu lagi 500 0C.
Berapa pertukaran panas radiasi antara kedua plat itu ?
Tri Hartono 2007
3.4 Pipa baja standar IPS ( di = 2,067 inch dan tebal pipa 0,154 inch )
digunakan untuk mengalirkan steam. Jika pipa tersebut dilapisi isolasi I
bahan magnesia setebal 2 inch, kemudian diisolasi lagi dengan isolator II
bahan cork setebal 2 inch. Hitunglah panas yang hilang tiap ft panjang
pipa, jika suhu permukaan pipa bagian dalam 250 0F suhu luar isolasi
cork 90 0F ? Tugas 2D4
k pipa = 26,1 Btu/hr. ft. 0F
k magnesia = 0,04 Btu/hr. ft. 0F
k cork = 0,03 Btu/hr. ft. 0F
3.5 Suatu bejana berbentuk bola ( tebal dinding bola sangat tipis ) dengan
diameter 0,5 ft dipanaskan dari dalam permukaannya. Bila bejana
tersebut dilapisi dengan penyekat ( k = 0,04 Btu/hr. ft. 0F ) setebal
0,1667 ft, sedang suhu permukaan dalam bola dan luar penyekat adalah
600 0F dan 180 0F. Hitunglah kehilangan panas tiap ft2 luas permukaan
bola ?
panas konduksi yang terjadi pada pi pa). Sifat-sifat fisis oil tetap sbb :
cp = 0,49 Btu/ hr.0F, ρ = 55 lb/ft3 , µ = 1,42 lb/hr. ft
k = 0,0825 Btu/hr.ft. 0F
Hitunglah : a) Bilangan Re tugas
b) Bilangan Pr
c) Suhu oil keluar
3.7 Conductivities suatu bahan berubah-ubah menurut persamaan k
= a + bT + cT3 dimana a, b, dan c merupakan konstanta.
Jabarkan suatu rumus untuk menghitung “kehilangan panas” tiap
satuan panjang pipa yg dibuat dari bahan di atas.
( Asumsikan : radius dalam dan luar pipa adalah r1 dan r2, sedang
pangkal/ujung pipa tersekat dengan sempurna )