Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DALAM

PELAKSANAAN TUGAS PEMERINTAH DI LINGKUNGAN DINAS


PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KUTAI
BARAT

Rosa Erna Sari


Dra. Hj. Nanik Pujiastuti, M.Si dan H. Marsuq, S.Sos, M.Si
1
Administrasi Negara, Fisipol, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia.
2
Dosen Fisipol, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 75124, Indonesia.

ABSTRAK
Standar Operasional Prosedur (SOP) bisa diartikan sebagai suatu petunjuk
organisatoris yang menetapkan suatu tindakan baku. SOP berisi petunjuk yang
menjelaskan cara yang diharapkan dan diperlukan oleh pekerja/petugas dalam
melakukan/menyelenggarakan pekerjaan mereka.
Dalam pemerintahan, penerapan SOP merupakan sebuah keharusan dengan
dikeluarkannya peraturan Menteri Pemerintahan dan Aparatur Negara Nomor 35
Tahun 2012. Dalam hal pemerintahan, SOP bermanfaat untuk membantu kinerja
pemerintah untuk lebih efektif dan efisien dalam pelayanan masyarakat.
Penerapan SOP dalam pelayanan pemerintahan perlu diperhatikan antara
struktur organisasi dan pembagian tugas dalam pemerintahan serta dikaitkan dengan
beberapa hal penting dalam penerapan SOP, yakni: efisiensi, konsistensi, minimalisasi
kesalahan, penyelesaian masalah, perlindungan tenaga kerja (pegawai), peta kerja dan
batasan pertahanan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengangkat judul, yakni: “Implementasi Standar Operasional
Prosedur dalam Pelaksanaan Tugas Pemerintah Di Lingkungan Dinas Pekerjaan
Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Kutai Barat.”

Kata Kunci: Standar Operasional Prosedur dan Pelaksanaan Tugas

I. PENDAHULUAN pesat khususnya pembangunan bidang


pekerjaan umum dan Penataan Ruang
Pada tahun anggaran 2018 ini tidak dapat dipungkiri sangat
Pemerintah Kabupaten Kutai Barat mendukung meningkatnya
telah melaksanakan berbagai pembangunan ekonomi masyarakat
pembangunan dalam rangka Kabupaten Kutai Barat. Percepatan
mewujudkan visi yang telah ditetapkan pembangunan ini bertujuan pula agar
dalam RPJMD tahun 2016-2021. masyarakat dapat mengembangkan
Pembangunan infrastruktur yang
dilaksanakan pemerintah daerah sangat
575
potensi yang dimilikinya untuk Implementasi Standar Operasional
mewujudkan keluarga yang sejahtera. Prosedur Administrasi Pemerintahan
(SOP-AP) dalam lembaga pemerintah
Menciptakan sebuah organisasi diharapkan dapat mengubah citra
yang efektif dan efisien memang tidak lembaga pemerintah yang selama ini
semudah seperti membalikkan telapak dianggap selalu lamban dan berbelit-
tangan, perlu ada komitmen dan kerja belit dalam hal pelayanan pada
keras dalam membangun organisasi masyarakat. Selain itu, diharapkan juga
tersebut; misalnya lembaga dapat memberbaiki kinerja jajaran
pemerintah, untuk menciptakan birokrasi pemerintahan yang ada di
lembaga pemerintah yang profesional, Indonesia ini agar tidak tertinggal
efektif dan efisien tidaklah mudah. Hal dengan negara-negara lain dalam
ini dikarenakan dalam lembaga berbirokrasi.
pemerintah didalamnya terdapat
banyak kepentingan yang berbeda, Implementasi Standar Operasional
budaya serta perilaku setiap individu di Prosedur (SOP) dalam proses
dalamnya tentunya juga berbedabeda.6 penyelenggaraan administrasi
Oleh sebab itu pemerintah Indonesia pemerintahan dinilai penting karena
ini melakukan reformasi birokrasi yang Standar Operasional Prosedur
salah satunya dengan menerapkan Administrasi Pemerintahan (SOP-AP)
Standar Operasional Prosedur dapat menjadi pedoman atau acuan
Administrasi Pemerintahan (SOP-AP) untuk melaksanakan tugas pekerjaan
dalam setiap kegiatan tata kelola sesuai dengan fungsinya. Standar
lembaga pemerintah. Berdasarkan operasional prosedur juga dapat
Permenpan& RB Nomor 35 Tahun dijadikan alat penilaian kinerja instansi
2012 Pasal 3: “standard operasional pemerintah.
prosedur administrasi pemerintahan
(SOPAP) adalah standar operasional Bahwa pelaksanaan SOP dalam
prosedur dari berbagai proses penyelengaraan pemerintahan
penyelenggaraan administrasi memiliki multi fungsi baik sebagai alat
pemerintahan yang sesuai dengan deteksi potensi penyimpangan dari
peraturan perundang-undangan yang tugas pokok dan fungsi; sebagai alat
berlaku.” koreksi atas setiap penyimpangan yang
terjadi; sebagai alat evaluasi untuk
Salah satu aspek penting sebagai meningkatkan kinerja setiap satuan
tolok ukur dalam menilai kinerja kerja ke tingkat yang lebih efektif,
instansi pemerintah yang profesional, efisien, profesional, transparan dan
efektif dan efisien dalam handal.” Dinas Pekerjaan Umum Dan
melaksanakan program kerjannya Penataan Tata Ruang Kabupaten Kutai
adalah dengan menerapkan Standar Barat ditetapkan sebagai salah satu
Operasional Prosedur Administrasi lembaga pemerintah yang
Pemerintahan (SOP-AP) di seluruh mengimplementasikan undang-undang
proses penyelenggaraan administrasi keterbukaan informasi publik.
pemerintahan. Standar operasional
prosedur adalah dokumen yang berisi
serangkaian instruksi tertulis yang
Selain itu, bidang sekretariat
dibakukan mengenai berbagai proses
secara umum mempunyai tugas
penyelenggaraan administrasi
administrasi yang mewakili
perkantoran yang berisi cara
kelembagaan secara menyeluruh
melakukan pekerjaaan, waktu,
daripada bidang lainnya yang telah
pelaksanaan, tempat penyelenggaraan
fokus pada bidang pemerintahan yang
dan aktor yang berperan dalam
sejalan dengan Permenpan Nomor 21
kegiatan.
576
Tahun 2008 yaitu tentang pedoman Suatu organisasi atau Dinas yang
penyusunan standar operasional memiliki tujuan yang luas, jumlah
prosedur (SOP) administrasi kerjanya pun akan menjadi lebih
pemerintahan banyak dan beragam. Dalam keadaan
yang demikian, suatu organisasi atau
Melihat pentingnya Standar Dinas dituntut mampu menyediakan
Operasional Prosedur (SOP) dalam sejumlah pegawai sesuai dengan jenis
mendukung kemajuan suatu organisasi dan beban kerja yang ada. Akan tetapi
tersebut harus berusaha untuk pegawai yang ada belumlah cukup
mendapatkan organisasi atau instansi sehingga perlu adanya pembagian
yang tepat baik kualitas maupun tugas agar masing-masing pegawai
kuantitasnya. Berkaitan dengan ini memperoleh tugas sendiri-sendiri
maka tindakan yang paling tepat untuk untuk dipertanggung jawabkan,
dilakukan adalah mengadakan Standar
Operasional Prosedur (SOP). Hal ini Dalam hal ini dengan adanya
amat penting dan tidak boleh diabaikan Standar Operasional Prosedur (SOP)
karena bisa saja terjadi tenaga kerja yang akan diterapkan dilingkungan
yang diperoleh Dinas tidak sesuai dinas menjadi lebih baik untuk
dengan standar yang ditetapkan. kemajuan organisasi maupun instansi.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan
Terpilihnya pegawai yang tepat fungsinya Dinas Pekerjaan Umum dan
dapat memperkokoh suatu organisasi Penataan Ruang Kabupaten Kutai
dalam pencapaian tujuan. Keliru Barat dipimpin oleh seorang Kepala
memilih pegawai, dapat sangat Dinas. Adapun tugas kepala dinas
merugikan baik dari segi waktu, biaya tersebut adalah melaksanakan urusan
maupun semangat kerja. Dalam dalam bidang Pekerjaan Umum dan
melaksanakan seleksi, suatu organsasi Penataan Ruang dan melakukan tugas
sebaiknya menentukan persyaratan lainnya yang diberikan Bupati.
yang harus dipenuhi oleh seorang Standar Operasional Prosedur
calon tenaga kerja sebelum mereka (SOP) adalah sebuah petunjuk buku
ditolak atau diterima. Hal ini bertujuan yang sifatnya tertulis. SOP menurut
agar seleksi bisa dilaksanakan pandangan Tambunan (2008 : 79)
subyektif mungkin. Setelah adalah pedoman yang berisi prosedur-
melaksanakan seleksi, tahap prosedur operasional yang ada dalam
selanjutnya yang harus dilakukan suatu organisasi yang digunakan untuk
adalah penempatan, yaitu memastikan, bahwa semua keputusan
menempatkan orang yang tepat pada dan tindakan serta penggunaan
jabatan yang tepat. Tenaga kerja yang fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan
ditempatkan pada jabatan tertentu oleh orang-orang didalam organisasi
hendaknya sesuai dengan pengetahuan, berjalan secara efektif, konsisten,
kemampuan dan ketrampilan yang standard dan sitematis.
dimiliki. Hal ini dilakukan oleh Dinas
untuk mencapai tujuan yang telah Dengan adanya Standar
ditetapkan sebelumnya. Operasional Prosedur,
penyelenggaraan administrasi
Pada dasarnya setiap organisasi pemerintahan dapat berjalan dengan
atau Dinas yang didirikan mempunyai pasti. Berbagai bentuk penyimpangan
tujuan bahwa kelak kemudian hari dapat dihindari atau sekalipun terjadi
akan mengalami pertumbuhan dan penyimpangan di lingkungan
perkembangan yang pesat didalam pemerintahan, hal tersebut dapat
ruang lingkup yang baik. Luas ditemukan penyebabnya dan bisa
sempitnya tujuan tergantung dari besar diselesaikan dengan cara yang tepat.
kecilnya organisasi yang bersangkutan. Apabila semua kegiatan sudah sesuai
577
dengan yang ditetapkan dalam Standar tahap awal hingga penarikan
Operasional Prosedur, maka secara kesimpulan sehingga disebut model
bertahap kualitas pelayanan publik alir.
akan lebih profesional, cepat dan b. Mendeskripsikan data, biasanya
mudah. dalam bentuk frekuensi, ukuran
Dalam pemerintahan, penerapan tendensi sentral maupun dispresi,
SOP merupakan sebuah keharusan sehingga dapat dipahami
dengan dikeluarkannya peraturan karakteristik datanya.
Menteri Pemerintahan dan Aparatur IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Negara Nomor 35 Tahun 2012. Dalam 4.1.Hasil Penelitian
hal pemerintahan, SOP bermafaat Untuk merealisasikan rencana kerja
untuk membantu kinerja pemerintah pembangunan daerah bidang pekerjaan
untuk lbih efektif dan efisien dalam umum maka Pemerintah Kabupaten
pelayanan masyarakat. Kutai Barat melalui Dinas Pekerjaan
II. RUMUSAN MASALAH Umum telah melakukan berbagai
Bagaimanakah Implementasi kegiatan-kegiatan pengembangan
Standar Operasional Prosedur dalam infrastruktur seperti pembukaan,
Pelaksanaan Tugas Pemerintah Di pembangunan dan peningkatan badan
Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum jalan, pembangunan jembatan,
Dan Penataan Tata Ruang Kabupaten pembangunan dan pemeliharaan
Kutai Barat sudah dijalankan ? drainase, pembangunan dan
III. METODE PENELITIAN rehabilitasi bangunan, pengadaan dan
Penelitian ini merupakan peningkatan penerangan listrik,
penelitian deskriptif dengan pengadaan air bersih dan lain-lain.
pendekatan kualitatif. Penelitian
Dalam pelaksanaan kegiatan
deskriptif kualitatif merupakan
pembangunan tersebut Dinas Pekerjaan
penelitian yang bertujuan untuk
Umum mengalami kendala sebagai
menggambarkan dan mendeskripsikan
berikut :
peristiwa maupun fenomena yang
terjadi di lapangan dan menyajikan 1. Masih belum lengkap dan validnya
data secara sistematis, faktual, dan data dasar / data base
akurat mengenai fakta-fakta atau pembangunan bidang pekerjaan
fenomena-fenomena yang terjadi di umum sehingga belum tersedianya
lapangan. data yang akurat untuk menyusun
Data Dalam penelitian ini rencana pembangunan;
pengumpulan data dilakukan dengan 2. Masih kurangnya Sumber Daya
menggunakan beberapa teknik, yaitu Manusia (SDM) aparatur yang
sebagai berikut: memiliki kemampuan dan
1. Observasi keterampilan khusus bidang
2. Wawancara Pekerjaan Umum.
3. Dokumentasi 3. Belum maksimalnya perencanaan
Data Teknik analisis data yang dan penerapan tata-bangunan dan
digunakan dalam penelitian ini adalah lingkungan kawasan Kabupaten.
dengan teknik kualitatif yaitu teknik 4. Ketersediaan infrastruktur dan
analisis interaktif, yang memiliki layanan ke-PU-an belum merata ke
langkah-langkah sebagai berikut : semua golongan masyarakat
a. Tujuan dari analisa data pada (umumnya, golongan masyarakat
dasarnya adalah meyederhanakan yang berada di daerah terisolir dan
data dalam bentuk yang mudah di di kawasan perbatasan, belum
baca dan di pahami, bahwa analisa mendapat layanan yang setara
data pada penelitian kualitatif dengan layanan bagi golongan
dilakukan secara mengalir dari

578
masyarakat yang tinggal di kegiatan pembangunan
kawasan pemerintahan). daerah dapat segera
4.2.1. Pelaksanaan Standar dilaksanakan untuk
Operasional Prosedur Administrasi percepatan pembangunan
Pemerintahan Di Lingkungan Dinas masyarakat;
Pekerjaan Umum Dan Penataan 2. Masih lambatnya
Tata Ruang Kabupaten Kutai Barat pengesahan DPA karena
adanya perubahan kegiatan-
Berdasarkan hasil wawancara yang kegiatan;
diperoleh dari para responden, 3. Belum tersedianya data
diketahui bahwa pelaksanaan SOP dasar atau data base
dalam pemerintahan, telah pembangunan bidang
dipraktekkan di lokasi penelitian, pekerjaan umum yang belum
dalam hal ini adalah masyarakat. lengkap dan belum akurat
Dalam hal Prosedur Pelayanan sehingga Dokumen
diketahui bahwa hal itu telah dilakukan Perencanaan Pembangunan
dengan baik. bidang pekerjaan umum
4.2.Pembahasan yang sesuai dengan kondisi
nyata di lapangan;
4.3.1. Implementasi terhadap 4. Masih kurangnya Sumber
Kebijakan Nasional Daya Manusia yang
memiliki pengetahuan dan
Kebijakan merupakan suatu
ketrampilan khusus dalam
keputusan yang diambil untuk
bidang pekerjaan umum;
menggambarkan prioritas pelaksanaan
5. Terisolirnya daerah
tugas dengan mempertimbangkan
perbatasan dan daerah
sumberdaya yang dimiliki serta
terpencil karena letak
kendala-kendala yang ada dalam kurun
geografis yang sulit
waktu tertentu agar pencapaian tujuan
dijangkau sehingga hasil
dapat sesuai dengan rencana secara
pembangunan masih belum
efisien dan efektif yang sesuai dengan
merata.
misi yang di emban oleh Perangkat
Daerah dalam rangka mewujudkan visi
4.3.2. Faktor pendorong
yang telah dirumuskan dan dapat
pelayanan
memenuhi standard penyelenggaraan
good governance dan akuntabilitas Selain faktor-faktor
publik. Oleh sebab itu kebijakan yang penghambat diatas terdapat pula
digariskan dalam penyelenggaraan faktor pendorong pelayanan
fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan bidang pekerjaan umum kepada
Penataan Ruang Kabupaten Kutai masyarakat seperti :
Barat dalam kurun waktu tahun 2016
sampai dengan tahun 2021 adalah 1. Komitmen pemerintah
sebagai berikut : daerah Kabupaten Kutai
Barat yang memprioritaskan
peningkatan pembangunan
4.3.2. Faktor penghambat pelayanan infrastruktur berbasis
kampung dan kecamatan;
Faktor-faktor yang menghambat
2. Selain itu komitmen
pelayanan pada bidang pekerjaan
pemerintah daerah
umum adalah :
meningkatkan
1. Terbatasnya Pendapatan Asli pengembangan SDM
Daerah (PAD) sehingga berbasis kampung;
tidak semua rencana
579
3. Adanya peningkatan memperjelas pencapaian sasaran
anggaran bidang pekerjaan yang ingin diraih dari masing-
umum dari tahun masing misi.
sebelumnya.
4.3.3. Telaahan Rencana Tata Berdasarkan misi dan
Ruang Wilayah dan faktor–faktor kunci keberhasilan,
Kajian Lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan
Hidup Strategis Penataan Ruang Kabupaten Kutai
Barat menetapkan tujuan yang
Penetapan Rencana Tata sebagai berikut :
Ruang Wilayah Kabupaten Kutai
Barat belum tuntas dipengaruhi 1. Meningkatkan kualitas
oleh kebijakan/peraturan Menteri perencanaan,
Kehutanan sehubungan dengan pengembangan, dan
Kawasan Budidaya Kehutanan pengendalian ke PUan demi
(KBK) dan Kawasan Budidaya perwujudan pembangunan
Non Kehutanan (KBNK) yang yang berkelanjutan
belum terbit, dan penetapan (termasuk adaptasi dan
kawasan strategis yang ada di mitigasi perubahan iklim).
RTRWN dan RTRW Propinsi yang 2. Meningkatkan kualitas
juga belum terbit berkaitan dengan lingkungan ke PUan dan
tapal batas wilayah kawasan cakupan pelayanan
strategis. (infrastruktur) Bidang Bina
Marga, Permukiman (Cipta
Penanganan penataan Karya), Sumber Daya Air
bangunan gedung dan lingkungan dan Bidang Penataan Ruang
telah diupayakan dengan dan Perumahan untuk
peningkatan kapasitas meningkatkan
kelembagaan pemerintah daerah kesejahteraan masyarakat.
melalui kegiatan sosialisasi Izin 3. Meningkatkan
Mendirikan Bangunan di beberapa pembangunan kawasan
kecamatan di Kutai Barat. strategis, wilayah tertinggal
4.3.4. Tujuan dan sasaran Renja (wilayah terisolir dan
Dinas Pekerjaan Umum kawasan perbatasan) dan
dan Penataan Ruang penanganan kawasan
rawan bencana untuk
4.3.4.1. Tujuan mengurangi kesenjangan
antar wilayah.
Tujuan merupakan
4.3.4.2. Sasaran
penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi dan meletakkan Sasaran Dinas Pekerjaan
kerangka prioritas untuk Umum dan Penataan Ruang
memfokuskan arah semua Kabupaten Kutai Barat merupakan
program dan kegiatan dalam bagian integral dalam proses
melaksanakan misi. Tujuan perencanaan strategis dan
dicanangkan untuk jangka waktu merupakan dasar yang kuat untuk
5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan mengendalikan dan memantau
dengan mengacu kepada pencapaian kinerja.
pernyataan visi dan misi sehinggar
umusannya harus dapat Adapun sasaran strategis
menunjukkan suatu kondisi yang Dinas Pekerjaan Umum dan
ingin dicapai di masa Penataan Ruang sebagai berikut :
mendatang.Tujuan disusun guna

580
a. Memenuhi kebutuhan kontribusi bagi pencapaian misi
infrastruktur di bidang dan visi Dinas Pekerjaan Umum
jalan, jembatan dan dan Penataan Ruang Periode 2016
drainase sebagai – 2021.
pengembangan fasilitas 4.3.4.4. Penerapan SOP Dalam
jalur penghubung kegiatan pembangunan
daerah terisolir yang Kinerja organisasi publik
mempunyai peran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang
terhadap pergerakan beraneka ragam. Dalam konteks
perekonomian penerapan SOP dalam lingkungan
kerakyatan. organisasi publik, Winarno (2012 :
b. Melakukan 207) mengatakan bahwa salah satu
pengembangan, faktor yang menentukan pengaruh
penataan dan implementasi kebijakan SOP
pengelolaan lingkungan terhadap kinerja pegawai di
permukiman yang sehat, lingkungan organisasi adalah
aman, nyaman dan struktur organisasi.
lestari berdasarkan Struktur organisasi-
fungsi kawasan dan organisasi yang melaksanakan
konsep keruangan. kebijakan memiliki pengaruh
c. Memenuhi kebutuhan penting pada implementasi. Salah
infrastruktur di bidang satu aspek struktural paling dasar
sumber daya air dengan dari suatu organisasi adalah
melakukan prosedur-prosedur kerja ukuran
pemeliharaan/pengelola dasarnya (standard operating
an kawasan perairan procedures, SOP). Dengan
(danau, sungai, maupun menggunakan SOP para pelaksana
rawa) serta melakukan dapat memanfaatkan waktu yang
pengembangan daerah tersedia. Selain itu SOP juga
irigasi dalam rangka menyeragamkan tindakan-tindakan
mendukung ketahanan dari para pejabat dalam organisasi-
penyediaan pangan. organisasi. Selanjutnya Winarno
d. Menerapkan sistem (2012 : 209) menyatakan bahwa
pemerintahan ke-PU-an SOP memiliki manfaat bagi
yang baik dan efisien, organisasi-organiasi dengan
dengan menciptakan prosedur-prosedur perencanaan
tata kerja yang efektif yang luwes dan kontrol yang besar
serta mengembangkan atas program-programnya.
SDM yang profesional. Dari pandangan Winarno
4.3.4.3. Program dan Kegiatan diatas tentang pengaruh
implementasi atau penerapan
Target Rencana Strategis kebijakan SOP dalam orgniasasi ini,
Dinas Pekerjaan Umum dan diketahui bahwa implementasi
Penataan Ruang Kabupaten Kutai kebijakan SOP dalam organisasi
Barat untuk Tahun Anggaran 2020 berpengaruh terhadap kinerja
dijabarkan lebih lanjut kedalam pegawai di pemerintahan. Teori
sejumlah program, didalam setiap diatas sesuai dengan apa yang
program terdapat sejumlah terjadi di lapangan. Pemerintah
kegiatan yang merupakan Dinas Pekerjaan Umum adalah
operasionalisasi/penjabaran lebih salah satu pemerintahan tingkat
lanjut dari program sebagai arah bawah yang melaksanakan tugs di
dan pencapaian tujuan dan sasaran bidang pemerintahannya dengan
strategik yang memberikan
581
berpedoman pada Standar kemudahan dalam hal pelayanan
Operasional Prosedur yang kepada masyarakat.
diintruksikan Menteri Pemerintahan 5.2. SARAN
dan Aparatur Negara. Penerapan ini
menyebabkan sehingga semua Berdasarkan pembahasan di
urusan pemerintahan dalam hal atas, maka ada beberapa saran dan atau
pelayanan kepada masyarkat dapat implikasi yang dikemukakan, yakni :
berjalan dengan baik sesuai dengan
1. Karena selama ini, penilaian
prinsip-prinsip SOP.
akuntabilitas kinerja instansi
Sesuai dengan kriteria SOP,
pemerintah Di Lingkungan Dinas
pemerintah yang menerapkannya
Pekerjaan Umum Dan Penataan
dalam pembangunan . Hal itu
Tata Ruang Kabupaten Kutai Barat
nampak dalam prosedur pelayanan
umumnya didasarkan pada standar
yang ditemukan dalam observasi
eksternal padahal sebagai bentuk
dan wawancara serta studi
organisasi publik, instansi
dokumentasi.
pemerintah memiliki karakteristik
V.PENUTUP
khusus yakni sifat birokratis dalam
internal organisasinya. Oleh karena
5.1. KESIMPULAN
itu apabila pedoman yang sifatnya
Berdasarkan pada uraian internal ini jika digabungkan
diatas, dapat disimpulkan bahwa dengan pedoman eksternal
(penilaian kinerja organisasi publik
1. Standar operasional prosedur di mata masyarakat) berupa
sebagai alat penilaian kinerja responsivitas, responsibilitas, dan
berorientasi pada penilaian kinerja akuntabilitas, maka akan mengarah
internal kelembagaan, terutama pada terwujudnya akuntabilitas
dalam hal kejelasan proses kerja di kinerja instansi pemerintah
lingkungan organisasi termasuk kecamatan yang handal.
kejelasan unit kerja yang 2. Hasil kajian menunjukkan semua
bertanggungjawab, tercapainya satuan unit kerja instansi
kelancaran kegiatan operasional dan pemerintah Di Lingkungan Dinas
terwujudnya koordinasi, fasilitasi Pekerjaan Umum Dan Penataan
dan pengendalian yang Tata Ruang Kabupaten Kutai Barat
meminimalisir tumpang tindih memiliki SOP, karena itu
proses kegiatan di lingkungan sub- seharusnyalah setiap satuan unit
sub bagian dalam organisasi kerja pelayanan publik instansi
pemerintahan Kabupaten Kutai pemerintah memiliki standar
Barat.. operasional prosedur sebagai acuan
2. Pelayanan tentang permohonan dalam bertindak dan bisa
pembangunan misalkan : perbaikan mempermudah kerja para pegawai
jembatan, irigasi, jalan oleh Dinas Di Lingkungan Dinas Pekerjaan
Pekerjaan Umum di bidang Umum Dan Penataan Tata Ruang
Pengaturan Dan Pemangunan Tata Kabupaten Kutai Barat.
Ruang Dan Bangunan , pelayanan DAFTAR PUSTAKA
legalisasi surat, pelayanan
pembuatan surat dinas dalam rangka Peraturan Menteri Pemerintahan dan
penerapan SOP di bidang Aparatur Negara Nomor 35 Tahun
pemerintahan sudah dilakukan 2012 Redaksi Citra Umbara,
dengan baik dan mendatangkan Penjelasan atas Undang-undang
hasil yang memuaskan, yakni Republik Indonesia Nomor32 Tahun
terciptanya ketertiban dan 2004, Tentang OTODA 2004-2013,
(Bandung: Citra Umbara,2013).
582
Tanjung, Adrian dan Bambang Winarno, Budi, Kebijakan Publik;
Subagjo, Panduan Praktis Menyusun Teori, Proses, dan Studi Kasus (Edisi
StandardOperasional Prosedur (SOP) dan RevisiTerbaru), (Yogyakarta:
Instansi Pemerintah, (Yogyakarta: Caps, 2012).
TotalMedia, 2012)
Sumber-sumber lain :
Eko Maulana Ali,(2012:192)
Kepemimpinan Transformasional http://puspiptek.ristek.go.id/media.php
dalam birokrasipemerintahan. ?module=detailberita&id=1948-
bimbingan-teknis-penyusunan-standar-
Goggin, Malcolm. L., Ann O’M. operasional-prosedur-sop.html
Bowman, James P. Lester, dan Peraturan Menteri Pemerintahan dan
Laurence J. O’Toole Jr. (1990). Aparatur Negara Nomor 35 Tahun
Implementation Theory and Practice: 2012 Redaksi Citra Umbara,
toward a thirdgeneration. (Glenview: Penjelasan atas Undang-undang
Sctott, Foresman/Litte, Brown.USA). Republik Indonesia Nomor32 Tahun
2004, Tentang OTODA 2004-2013,
Koentjaraningrat, “Kamus Istilah (Bandung: Citra Umbara,2013).
Antropologi”. (Jakarta : Pusat
Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Redaksi Sinar Grafika, Undang-
Departement Pendidikan dan Undang Pemda UU RI No. 23 Tahun
Kebudayaan, 1984). 2014 tentangPemerintah Daerah,
(Jakarta: Sinar Grafika, 2014).
Lincoln, Yvona S, dan Egon G., Guba,
Naturalistic Inquiry, (Beverly Hills: Undang-Undang Nomor 32 Tahun
Sage Publications, 1985). 2004 tentang Pemerintah Daerah
Ismail Nawawi, 2009, Perilaku
Moelong, Lexy J. Metodologi Administrasi, ITS Press, Surabaya, hal.
Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). 30-31
(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,
2007). 15 Sondang P. Siagian, 1992,
Kerangka Dasar Ilmu Administrasi,
Purwanto, Erwan Agus dan PT. Rineka Cipta, Jakarta, hal. 2 16
Sulistyastuti, Implementasi Kebijakan GK. Manila, 1996, Praktek Manajemen
Publik, (Yogyakarta: Gava Media, Pemerintahan Dalam Negeri, PT.
2012). Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal.
14 17Meity Taqdir Qodratillah, dkk,
Sarman dan Mohammad Taufik 2011, Kamus Bahasa Indonesia untuk
Makarao, Hukum Pemerintahan Pelajar, Badan Pengembangan dan
Daerah DiIndonesia, (Jakarta: Rineka Pembinaan Bahasa Kemendikbud, hal.
Cipta, 2011). 404 18 Ricky W. Griffin, 2004,
Manajemen, terj. Gina Gania,Erlangga,
Sugiyono, Metode Penelitian Jakarta, hal. 209
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010). 9Darmono, 2007, Pengembangan
Standard Operating Prosedure untuk
Tanjung, Adrian dan Bambang Perpustakaan Perguruan Tinggi, Jurnal
Subagjo, Panduan Praktis Menyusun FKP2T, Tahun 2, No 1, hal. 32 20 A.
StandardOperasional Prosedur (SOP) Jalaluddin Sayuti, 2012, “Pentingnya
Instansi Pemerintah, (Yogyakarta: Standar Operasional Prosedur Kerja
TotalMedia, 2012). untuk Meningkatkan Kinerja
Karyawan dalam Perusahaan,” Jurnal
Ilmiah (online), Vol. IV, No.3, diakses
583
pada 05 Desember 2013 dari Prosedur Administrasi Pemerintahan,
http://portal.kopertis2.or.id:8080/jspui/ hal 2-3
bitstream/123456789/223/1/1.JALAL
UDIN.pdf 21Kencana Bayu Aji, 2012,
Pedoman Penyusunan SOP, diakses
pada Desember 2013 dari
http://www.slideshare.net/mobile/kenc
anabayuaji/pedoman-penyusunan-sop.
22Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi
(MenPAN & RB) Nomor 35, Pedoman
Penyusunan Standar Operasional

584

Anda mungkin juga menyukai