Anda di halaman 1dari 5

KARAKTERISTIK STATIS SENSOR

1. Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk:
a. Mengetahui karakteristik statis sensor suhu
b. Membandingkan karakteristik statis dua buah sensor

2. Dasar Teori

Sensor merupakan perangkat yang terdiri dari transduser dan konverter. Transduser
digunakan untuk merubah energi dari besaran fisis menjadi energi lain, sedangkan konverter
merubah energi menjadi sinyal listrik.
Idealnya, sensor dalam menghasilkan sinyal dari besaran fisis tidak peka terhadap
masukan lain selain dari besaran fisis yang diambil. Misalnya sensor suhu seharusnya hanya
peka dengan suhu, dan tidak peka terhadap tekanan, tegangan catu, dan besaran atau faktor
lain. Hal ini disebut dengan sensitifitas sensor. Sensor/transduser sangat berpengaruh pada
karakteristik keseluruhan sistem pengukuran, maka penting sekali untuk mendeskripsikan
perilaku sensor tesebut. Dalam banyak sistem pengukuran jika kuantitas yang diukur
mengalami perubahan secara perlahan (bukan fungsi waktu), maka hanya perlu mengetahui
karakteristik statik dari sensor. Selain itu, karakteristik statik juga berpengaruh terhadap
perilaku dinamik dari sensor, yakni perilakunya ketika kuantitas yang diukur berubah
terhadap waktu.
Karakteristik statis sensor meliputi :
Akurasi/Ketepatan
Akurasi (A) adalah nilai/harga terdekat dengan mana suatu pembacaan instrumen
mendekati harga yang sebenarnya dari variabel yang diukur. Jadi akurasi menyatakan tingkat
kedekatan hasil pengukuran terhadap nilai yang sesungguhnya. Nilai sesungguhnya pada
umumnya ditetapkan berdasarkan standar pengukuran yang diterima. Nilai Akurasi dapat
ditentukan dengan persamaan berikut.
∑ | − |
=

Dimana xi adalah sinyal keluaran pada titik pengukuran ke k, dan yi adalah nilai sinyal
sebenarnya (bisa berasal dari pengukuran alat/sensor standar) pada titik pengukuran ke k, dari
seluruh titik pengukuran sebanyak K.
Presisi/Ketelitian/Kesaksamaan
Presisi adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
serupa pada pengukuran yang berulang dalam koordinat atau keadaan yang serupa pula. Nilai
presisi dapat ditentukan dengan persamaan berikut.

∑ | ( ) − ( ) |
=

Dimana x(k)n adalah sinyal keluaran pada titik pengukuran ke k pada percobaan
pengukuran ke n, dari seluruh titik pengukuran sebanyak K.

Sensitivitas/Kepekaan
Kepekaan (S) adalah perbandingan antara perubahan amplitudo sinyal keluaran atau
respons instrumen terhadap perubahan amplitudo sinyal masukan (sinyal masukan/keluaran
dapat berarti variabel yang diukur). Jika nilai sensitivitas tersebut konstan untuk setiap titik
pengukuran, maka sensor/transduser tersebut bersifat linier. Sensitivitas dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut.

∑ | − |
=
∑ | − |
Dimana xn adalah sinyal keluaran pengukuran ke n, dan yn adalah sinyal masukan
pada pengukuran ke n, dari seluruh total pengukuran N. Pada kasus pengukuran karakteristik
statik sensor, maka xn merupakan data pengukuran sensor yang diuji, sedangkan yn adalah
data pengukuran sensor standar.

Linieritas
Linieritas mendeskripsikan suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan
kemiringan/slope yang sama di setiap koordinat pengukuran pada kurva hubungan antara
masukan dan keluaran. Jadi linieritas merupakan ukuran untuk mendapatkan nilai yang sama
pada perbandingan antara perubahan besaran keluaran dan perubahan besaran masukan di
setiap titik pengukuran. Nilai linieritas dapat ditentukan dengan menentukan slope dari suatu
garis nilai keluaran dan masukan (standar).
3. Bahan dan Alat praktikum
1. Alat
a. Gelas Pyrek
b.Autonics TK4L termometer controller
c. Pemanas air
d.Power supply
e. Digital Multimeter
f. Mikrokontroler/arduino board
2. Bahan
a. Termokopel type K MAX6675
b. Sensor suhu DS18b20
c. Resistor 4,7K ohm
d.Breadboard/papan proyek elektronika
e. Air
f. Kabel konektor

4. Langkah Kerja
Praktikum ini dilaksanakan dengan tata-laksana sebagai berikut:
1. Susunlah perangkat percobaan sebagaimana Gambar 2. Air dimasukkan dalam
gelas beaker, kemudian letakkan termocouple dari temperature controller
Autonics TK4L didalam gelas beaker, serta sensor suhu DS18B20 dan MAX6675
yang digunakan.

Gambar 1. Skema Percobaan Karakteristik Sensor Suhu


2. Buatlah rangkaian Arduino dan sensor MAX6675 dan DS18B20 sebagaimana
skematik pada Gambar 2.

Gambar 2. Rangkaian Arduino untuk Karakteristik Sensor Suhu

3. Buatlah program Arduino sebagaimana contoh pada program yang diberikan,


kemudian upload pada Arduino dan jalankan Terminal Monitor pada Arduino
IDE, sehingga dapat dibaca suhu keluaran kedua sensor.
4. Panaskan air dengan menyalakan pemanas air (kompor listrik).
5. Amati suhu pada Termometer Standar (Autonics TK4L), kemudian baca
pengukuran suhu oleh Arduino melalui Terminal Monitor.
6. Lakukan pengukuran suhu dari suhu kamar (sekitar 26oC) hingga 70oC.
7. Matikan kompor/pemanas, dinginkan atau ganti air, kemudian ulangi untuk
percobaan kedua denga tata cara yang sama. Percobaan diulangi sebanyak 5 kali.
8. Isikan seluruh data percobaan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Tabel data percobaan

Suhu Termometer Pengukuran Termokople modul Pengukuran Suhu sensor


Standar MAX6675 DS18b20
(Autonics TK4L) 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Suhu kamar (26oC)
27 oC
28 oC


69 oC
70 oC
9. Lakukan pengolahan data, dengan menghitung nilai Akurasi, Presisi, dan
Sensitivitas dari sensor DS18b20 dan modul sensor MAX6675.
10. Berikan pembahasan dan kesimpulan dari percobaan yang Anda lakukan, dan
buatlah didalam Laporan Praktikum.

Sketch Arduino untuk percobaan karakteristik sensor dengan sensor DS18B20 dan
MAX6675. Sebelum membuat program, pastikan bahwa Arduino IDE telah ditambahkan
library OneWire.h, MAX6675.h, dan DallasTemperature.h. Cara untuk menambah library
adalah dengan masuk pada menu Sketch  Include Library  Manage Libraries …. Lalu
ketikkan pada kolom pencarian MAX6675, DallasTemperature, dan OneWire. Setelah
ditemukan, pastikan koneksi internet tersedia, selanjutnya klik install.

/*tambahkan library Max6675 dan DallasTemperature pada Arduino IDE Anda


*/

#include "max6675.h"
#include <OneWire.h>
#include <DallasTemperature.h>
#define ONE_WIRE_PIN 2 //tentukan pin data DS18B20

int thermoDO = 6; //Tentukan pin untuk kaki DO/SO MAX6675.


int thermoCS = 5; //Tentukan pin untuk kaki CS MAX6675.
int thermoCLK = 4; //Tentukan pin untuk kaki CLK MAX6675.

MAX6675 sensorMAX6675(thermoCLK, thermoCS, thermoDO);


OneWire oneWire(ONE_WIRE_PIN);
DallasTemperature sensorDS18B20(&oneWire);

float suhu_DS18B20=0;
float suhu_MAX6675=0;

void setup() {
Serial.begin(9600);
sensorDS18B20.begin();
delay(500); //delay penstabil MAX6675
}

void loop() {
// pembacaan suhu melalui sensor DS18B20
sensorDS18B20.requestTemperatures();
suhu_DS18B20=sensorDS18B20.getTempCByIndex(0);

// pembacaan suhu melalui sensor MAX6675


suhu_MAX6675= sensorMAX6675.readCelsius();

Serial.print("Suhu MAX6675 = ");


Serial.println(suhu_MAX6675);
Serial.print("Suhu DS18B20 = ");
Serial.println(suhu_DS18B20);
Serial.println();
delay(500);
}

Anda mungkin juga menyukai