FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM SARJANA REGULER
DEPOK
NOVEMBER 2019
1. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Laporan Mata Kuliah Proyek ini adalah hasil karya penulis sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah penulis nyatakan dengan benar.
1. Keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan tanpa henti baik secara moral
dan materiil.
2. Bapak Dr. Nuraziz Handika S.T, M.T, Ibu Dr. Ir. Wiwik Rahayu DEA, dan Bapak
Rossy Armyn M S.T, M.T selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu,
pikiran, dan tenaga dalam memberikan ilmu dan membimbing penulis selama
perkuliahan dan masa asistensi sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktu.
3. Seluruh dosen Mata Kuliah Proyek yang telah memberikan materi dan bimbingan
selama proses pembelajaran dan penyusunan makalah ini.
Penulis mendoakan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati semua pihak yang telah
membantu Penulis dalam pengerjaan laporan ini. Laporan ini tentu jauh dari kata sempurna,
maka dari itu Penulis dengan tangan terbuka menerima kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Penulis berharap laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca. Akhir kata
Penulis mengucapkan terimakasih.
DAFTAR ISI
BAB 1 9
BAB 2 12
BAB 3 19
BAB 4 1
BAB 5 14
5.1 KESIMPULAN 14
5.2 SARANA Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA 4
LAMPIRAN 2
DAFTAR GAMBAR
Tujuan
● Memberikan tempat istirahat kendaraan;
● Menunjang kelancaran arus lalu-lintas.
Jenis Fasilitas Parkir
● Parkir di badan jalan (on street parking )
● Parkir di luar badan jalan (off street parking )
Penempatan Fasilitas Parkir
a. Parkir di badan jalan (on street parking )
● Pada tepi jalan tanpa pengendalian parkir
● Pada kawasan parkir dengan pengendalian parkir
b. Parkir di luar badan jalan (off street parking)
● Fasilitas parkir untuk umum adalah tempat yang berupa gedung parkir
atau taman parkir untuk umum yang diusahakan sebagai kegiatan
tersendiri.
● Fasilitas parkir sebagai fasilitas penunjang adalah tempat yang berupa
gedung parkir atau taman parkir yang disediakan untuk menunjang
kegiatan pada bangunan utama.
Pada umumnya posisi kendaraan adalah 900 . Dari segi efektifitas ruang, posisi
sudut 900 paling menguntungkan.
Pola ini diterapkan apabila ketersediaan ruang cukup memadai (lebar ruas > 5,6
m).
Untuk volume kendaraan yang parkir di Stasiun Lenteng Agung terbilang relatif tidak
ramai. Berikut adalah hasil survei penulis pada saat rush hour:
Tabel 2.2 Hasil Survei Parkir Official
Sumber: Analisa Penulis
Untuk jumlah pengguna KRL yang melakukan pick-up maupun drop off adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.3 Hasil survey pick up-drop off
Jadi menurut hasil survei. Dapat disimpulkan bahwa parkiran Lenteng Agung
membutuhkan sekitar 110 motor per hari. Namun agar dapat tetap digunakan sejalan dengan
berjalannya pertumbuhan lalu lintas, maka diambil angka 150 motor per hari.
Matriks di atas adalah analisa prioritas material desain untuk parkiran. Dimana 1
adalah yang tertinggi, dan 4 adalah yang terendah.
1. Perhitungan Dimensi
a. Elemen Balok
Penentuan dimensi balok didasari dari elemen lentur, pada perencanaan ini
terdapat balok dengan berbagai jenis yang diklasifikasikan atas dasar
bentangnya dan digunakan tinggi balok terbesar sebagai acuan untuk semua
jenis balok. Tinggi balok minimum adalah L/12 berdasarkan SNI 03-2847-
2013, maka perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 2.1
b. Elemen Kolom
Kolom merupakan batang tekan bertikal dari rangka struktur yang memikul
beban dari balok dan pelat dan meneruskan beban seluruh bangun ke pondasi.
Pada perencanaan kolom bangunan ini memiliki dimensi yang ditentukan
berdasarkan perhitungan menggunakan Software SAP2000 dimana didapatkan
nilai gaya terbesar (Ultimate) dijadikan acuan penentuan dimensi kolom secara
keseluruhan.
c. Elemen Pelat
Desain Pelat merupakan pelat merupakan pelat beton bertulang dengan bidang
yang arahnya horizontal, dan beban yang tegak lurus dengan struktur. Pelat
sendiri terbagi atas 2 jenis yaitu pelat satu arah dan dua arah. Klasifikasi tersebut
berdasarkan panjang dan lebar bentang pelat, pada bangunan ini akan digunakan
pelat satu arah karena semua pelat memiliki dimensi 4.5 m x 2.75 m berdasarkan
Gambar 1.1. Tebal Pelat yang digunakan sebagai acuan adalah tebal pelat Panel
Luar dengan Balok Tepi dengan Bentang 4.5 m. Maka Tebal Pelat minimum
0.13636 m dan diambil tebal 150 mm.
Beban Gempa :
Beban Angin diabaikan karena desain bangunan gedung parkir yang tidak memiliki
dinding sehingga bersifat aerodinamis
Kombinasi Pembebanan
Balok
o Desain section dari balok diinput ke dalam SAP2000 melalui
Define=>Frame Section. Data yang diinputmeliputi lebar balok, tinggi
balok, striffness modifier, tulangan yang akan digunakan. Input
dilakukan akan seperti gambar berikut.
Pelat
o Desain section dari balok diinput ke dalam SAP2000 melalui
Define=>Area Section. Data yang diinputmeliputi lebar balok, tinggi
balok, striffness modifier, tulangan yang akan digunakan. Input
dilakukan akan seperti gambar berikut.
Gambar 3.5 Section Properties dari Pelat
Kolom
o Desain section dari balok diinput ke dalam SAP2000 melalui
Define=>Frame Section. Data yang diinputmeliputi lebar balok, tinggi
balok, striffness modifier, tulangan yang akan digunakan. Input
dilakukan akan seperti gambar berikut.
Sesuai dengan apa yang direncakan pada sub-bab sebelumnya dan akan seperti
gambar berikut. Pada bagian gempa kami menambahkan kombinasi +- 1 Gempa X +-
0,33 Gempa Y dan +- 0,33 Gempa X +- 1 Gempa Y pada setiap kombinasi beban
yang terdapat gempanya.
Hasil dari Run Analysis yang didapatkan juga nilai As dari Longitudinal Rebar
(Tulangan longitudinal) yang dibutuhakn dari section member.
Terlihat dari gambar tersebut bahwa apabila nilai P positif menandakan gaya tarik
aksial dan P negatif menandakan gaya tekan aksial. Sama halnya pada M2 dan M3,
M positif menandakan gaya momen searah jarum jam dan M negatif sebaliknya.
Setelah itu, didapatkan sebuah output frame dari hasil analisis SAP sebagai
berikut
Pada tabel tersebut dapat dilihat gaya dalam dari gaya aksial, momen x, dan
momen y pada struktur kami. Setelah mendapatkan As dari SAP untuk balok
sehingga kami mendapatkan jumlah tulangan dengan diameter tulangan sebesar D14
sebanyak 4 tulangan untuk tulangan tarik dan D14-150 mm untuk tulangan geser.
Detail balok dapat dilihat pada gambar yang terlampir. Untuk tulangan kolom, kami
menggunakan tulangan D28 sebanyak 8 tulangan dengan diameter sengkang sebesar
D14-150 mm. Detail kolom dapat dilihat pada gambar terlampir
BAB 4
ANALISI PERHITUNGAN STRUKTUR BAWAH
Sumber: Scele
Grafik 4.2 Perbandingan Cone Resistance dan Friction Rasio
Dari data sondir didapatkan bahwa dari kedalaman 0-6 meter tanah berjenis silty clay, sedangkan
dari kedalaman 6-14 meter tanah berjenis sandy silt dan clayey silt.
4.2. PERHITUNGAN FONDASI FOOTPLAT
BENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
A. DATA FONDASI FOOT PLAT
DATA TANAH
DIMENSI FONDASI
BAHAN KONSTRUKSI
Kuat tekan beton, f c' = 25.0 MPa
Kuat geser foot plat arah x, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
V c = [ 1 + 2 / b c ] * √ f c' * b * d / 6 * 1218.750 kN
-3
10 =
V c = [ a s * d / b + 2 ] * √ f c' * b * d / 2166.667 kN
-3
12 * 10 =
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10-3 = 812.500 kN
f * Vc ≥ Vux
Kuat geser foot plat arah y, diambil nilai terkecil dari Vc yang diperoleh dari pers.sbb. :
V c = [ 1 + 2 / b c ] * √ f c' * b * d / 6 * 1181.250 kN
-3
10 =
V c = [ a s * d / b + 2 ] * √ f c' * b * d / 2047.500 kN
-3
12 * 10 =
Vc = 1 / 3 * √ fc' * b * d * 10-3 = 787.500 kN
f * Vc ≥ Vux
Tegangan geser pons, diambil nilai terkecil dari fp yang diperoleh dari pers.sbb. :
f * Vnp ≥ Pu
E. PEMBESIAN FOOTPLAT
Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 1.07802
Rn = Mn * 106 / ( b * d2 ) = 1.14756
Dari hasil perhitungan diatas, maka digunakan pondasi dengan luas 1.5 m x 1.5 m dengan
tulangan utama D28-200 dan tulangan susut D14-200.
BAB 5
SPESIFIKASI METODE KONSTRUKSI
Truk yang kami gunakan adalah HINO FM 260 JD. Dimensi dari truk ini
adalah 8,5 x 2,5 x 2,7 meter. Kapasitas bak yang dimiliki truk ini adalah 20 m3
sehingga sangat menambah produktivitas setelah tanah diambil menggunakan
excavator. Kecepatan kosong dan kecepatan isi disini digunakan untuk
mendapatkan waktu isi siklus. Kecepatan isi kami dapatkan dari rata-rata
kecepatan disaat bak terisi penuh sebesar 40 km/jam dan kecepatan kosong
didapatkan dari kecepatan max yang dapat truk capai yaitu 60 km/jam. Waktu
tempuh isi didapatkan sama seperti
mendapatkan dari persamaan = didapatkan sebesar 45,5 menit
sedangkan waktu tempuh kosong didapatkan 3,45 menit. Waktu unloading dan manuver dari truk
juga termasuk dari waktu siklus truk yang didapatkan sebesar 3 dan 5 menit. Fa atau faktor efesiensi
alat didapatkan sebesar 0,8. D atau berat isi material didapatkan sebesar 1,87 ton/m3 karena yang
diangkut ini adalah tanah lempung. Sehingga didapatkan produktivitas sebesar 11,28 m3/jam.
2.5.4 Bulldozer
sebesar 1 menit dan q adalah kapasitas pisau didapatkan sebesar 2,56 m2. Sehingga produktivitas
d. Pengembangan Jadwal
Pengembangan jadwal berarti menentukan kapan suatu aktibitas dalam proyek akan
dimulai dan kapan harus selesai. Pembuatan jadwal proyek merupakan proses iterasi
dari proses input yang melibatkan estimasi durasi dan biaya hingga penentuan jadwal
proyek.
e. Pengendalian Jadwal
Pengendalian jadwal merupakan proses yang memastikan apakah kinerja yang
dilakukan sudah sesuai dengan alokasi waktu yang sudah direncanakan atau tidak.