oleh :
1.Yusrina Zaharini
2. Faizah Melani.
3.Muhammad Badrus
4.Muhammad Ilham
KRAKSAAN PROBOLINGGO
Pembahasan
B. Unsur-unsur kelengkapan peta antara lain adalah judul peta, orientasi, skala
peta, simbol peta, legenda, garis astronomis, inset, lettering, serta sumber dan
tahun pembuatan peta. Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang
datar dengan skala tertentu. Ilmu yang mempelajari peta disebut kartografi.-
unsurgkapan peta berguna untuk mempermudah membaca peta. Kelengkapan
peta, antara lain sebagai berikut:
1. Judul peta ditulis di bagian atas peta. Pada umumnya ditulis dengan huruf
besar. Judul peta berfungsi memberikan kejelasan isi peta.
2. Skala. Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan keadaan
sebenarnya. Misalnya, peta Kalimantan memiliki skala 1:100.000.
Artinya, 1 cm di peta sama dengan 100,000 cm keadaan sebenarnya. Ada
dua macam jenis skala, yaitu skala angka dan skala garis.
3. Simbol. Simbol peta adalah bentuk atau tanda. Melambangkan penjelasan
tertentu pada peta. Simbol digunakan untuk mewakili objek tertentu.
Simbol dalam peta dapat berbentuk simbol titik, garis, dan warna.
Simbol warna, contohnya:
a) Hijau menggambarkan dataran rendah
b) Kuning menggambarkan dataran tinggi
c) Coklat menggambarkan pegunungan/gunung
d) Putih menggambarkan puncak salju
e) Biru menggambarkan perairan.
4. Keterangan/legenda. Keterangan/legenda adalah kumpulan beberapa
simbol yang digunakan pada peta. Keterangan/legenda berada pada
bagian yang kosong. Legenda harus dipahami oleh pembaca peta. Dengan
demikian, pembaca mengetahui tujuan pembuatan peta.
5. Arah mata angin. Arah mata angin merupakan petunjuk arah pada peta.
Arah mata angin berguna untuk mempermudah membaca peta, Arah mata
angin ada delapan, antara lain utara (U), timur laut (TL), timur (T),
tenggara (TG), selatan(S), barat daya (BD), barat (B), dan barat laut (BL).
Pada peta, arah utara selalu berada di atas. Sementara itu, arah selatan
berada di bawah.
6. Indeks adalah daftar nama pada atlas. Daftar nama pada indeks disusun
berdasarkan abjad. Fungsi indeks memberi keterangan halaman, kode
tempat dan nama. Contoh, Pemalang, 40 P4, Artinya, kota Pemalang
berada di halaman 40, kode P menunjukkan kolom P. Adapun kode 4
menunjukkan lajur 4.
7. Garis tepi peta. Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta,
Fungsi garis tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis.
8. Garis astronomis. Garis-garis yang tegak disebut garis bujur. Sementara
yang garis-garis yang mendatar disebut garis lintang. Garis astronomis
berguna untuk menentukan letak suatu tempat atau wilayah. Misalnya,
letak Provinsi DKI Jakarta itu di antara 106°22′ sampai 106°58’ Bujur
Timur (BT) dan 5°19′ sampai 6°24″Lintang Selatan (LS).
Lettering pada Peta – Salah satu komponen atau unsur peta dalam
pembuatannya yaitu lettering peta. Lettering pada suatu peta sangat diperlukan.
Lettering juga hampir sama pentingnya dengan komponen/unsur-unsur peta
lainnya seperti penskalaan peta, simbol-simbol peta, serta bebera unsur lainnya.
Lettering harus diupayakan secara hati-hati dan benar. Kesalahan pada lettering
akan menimbulkan kebingungan pembaca peta, sehingga sulit dibaca dan
ditafsirkan oleh pengguna. Jadi pemahaman atas tata penamaan atau lettering pada
suatu peta sangatlahpenting.
Corak atau macam huruf, meliputi ketebalan garis dan huruf serta coretan pada
awal dan akhir setiap huruf (Serif).
Bentuk huruf, meliputi huruf besar, huruf kecil, kombinasi huruf- besarkecil,
tegak (Romana, upright), miring (italic). Huruf-huruf yang dipakai pada kartografi
modern disebut Sans Serif (gothic).
Ukuran huruf, dinyatakan dalam istilah point size. Satu point size memiliki tinggi
lebih kurang 0,35 mm (1/27 inci). Point size merupakan jarak tepi atas (ascender)
dan tepi bawah (descender).
Berikut ini kami akan memberikan penjelasan lebih rinci mengenai bagaimana
metode lettering peta (poin no. 5 faktor lettering di atas):
1) Stick up lettering
Metode ini paling baik dibandingkan dengan metode lain nya karena
memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
Lebih cepat;
Tidak membutuhkan keahlian khusus dan Jika posisi huruf atau nama
kurang tepat, masih dapat diperbaiki. Umumya stick up lettering dicetak pada
plastik yang balikannya diberi perekat. Cara penempelannya dilakukan dengan
memotong nama demi nama atau huruf demi huruf. Cara lain penempelannya
dilakukan dengan mengosok setiap huruf. Ada dua jenis cara mereproduksi stick
up lettering yaitu nonimpact (photography, electronic) dan impact (dengan mesin
ketik atau pencetakan).
Khusus untuk penempatan nama atau huruf dalam tata lettering peta juga akan
diulas lebih rinci (poin no. 6 pada faktor lettering di atas). Penempatan nama
sering merupakan pekerjaan yang sukar terutama untuk peta yang padat dengan
nama-nama fenomena. Penempatan nama harus jelas dan mudah dibaca para
pengguna. Ada beberapa ketentuan atau aturan tentang penempatan nama, yaitu
sebagai berikut.
Nama-nama dalam suatu lembar peta harus teratur susunannya, sejajar dengan tepi
bawah peta (peta skala besar) atau sejajar dengan grid (peta skala kecil).
Nama-nama harus terletak bebas satu dengan lainnya dan diusahakan tidak
terganggu simbol-simbol lainnya. Namanama tidak boleh saling berpotongan
kecuali apabila ada nama yang huruf-hurufnya memiliki jarak yang jelas.
Nama-nama yang terpusat di suatu titik lokasi harus diatur sedemikian rupa
sehingga terlihat tidak terlalu mepet.
Aturan Penempatan Nama pada Peta [a) Salah & b) Benar] Demikian penjelasan
seputar Lettering pada Peta yang dapat kami bagikan pada kesempatan kali ini
SIMBOLISASI PETA
Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada pada
permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya.
Uraian berikut ini akan menjelaskan satu demi satu mengenai pengertian simbol
serta pembagiannya.
Pada peta, Anda juga akan melihat simbol-simbol, gunanya agar informasi yang
disampaikan tidak membingungkan. Simbol-simbol dalam peta harus memenuhi
syarat, sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat.
Syarat-syarat tersebut adalah: sederhana, mudah dimengerti dan bersifat umum
(seperti disepakati oleh para kartografer).
Berdasarkan simbol batang yang terdapat pada peta dan harga setiap ruasnya (1
ruas harganya 100.000 ton padi), dapat disimpulkan wilayah (propinsi) yang
produksi padinya terbanyak adalah Kalimantan Selatan dan paling sedikit adalah
Kalimantan Timur
Berdasarkan simbol lingkaran pada gambar 2.9, dapat disimpulkan bahwa 1/4
bagian 25%) tanah digunakan untuk lain-lain (selain pertanian, perkebunan dan
hutan). Sedangkan 3/8 bagian (37,5%) digunakan untuk pertanian, 3/8 bagian
(37,5%) lagi digunakan untuk perkebunan dan kehutanan.
Pada simbol lingkaran, luas lingkaran mencerminkan jumlah data.
g) Simbol bola, digunakan untuk menyatakan isi (volume), makin besar simbol
bola menunjukkan isi (volume) makin besar dan sebaliknya makin kecil simbol
bola berarti isi (volume) makin kecil.
Peta penduduk pada simbol bola, isi bola mencerminkan jumlah data.
Berdasarkan besarnya simbol bola, wilayah yang simbol bolanya lebih besar
menunjukkan jumlah penduduknya lebih banyak.
Simbol-simbol yang Anda lihat pada peta, ada yang menyatakan jumlah dan ada
yang hanya membedakan. Berdasarkan sifatnya, simbol peta dibedakan menjadi
dua macam yaitu: simbol yang bersifat kualitatif dan bersifat kuantitatif.
Peta ini meng-gambarkan tingkat kepadatan penduduk. Makin rapat jarak antara
titik menunjukkan daerah tersebut tingkat kepadatan penduduknya makin tinggi.
Dapat disimpulkan daerah A memiliki kepadatan penduduk tertinggi
dibandingkan dengan daerah B dan C.
Simbol yang bersifat kuantitatif antara lain: simbol titik, batang, lingkaran, bola
dan dapat pula dengan perbedaan warna.