Anda di halaman 1dari 99

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH RADIKALISME TERHADAP SISWA KELAS 9


SMP KOLESE KANISIUS JAKARTA KELAS 9 TAHUN
AJARAN 2020/2021

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Sekolah


Sebagai Syarat Kelulusan

Disusun Oleh :
Kenneth Emanuel Nursalim (IX-1/11)
Valerianus Alvin Tjuarsa (IX-1/27)
Wesley Nicolaus (IX-1/28)

SMP KOLESE KANISIUS


JAKARTA
2021

KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH RADIKALISME TERHADAP SISWA


KELAS 9 SMP KOLESE KANISIUS JAKARTA KELAS
9 TAHUN AJARAN 2020/2021

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Sekolah


Sebagai Syarat Kelulusan

Disusun Oleh :
Kenneth Emanuel Nursalim (IX-1/11)
Valerianus Alvin Tjuarsa (IX-1/27)
Wesley Nicolaus (IX-1/28)
SMP KOLESE KANISIUS
JAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah Berjudul:

PENGARUH RADIKALISME TERHADAP SISWA KELAS 9 SMP


KOLESE KANISIUS JAKARTA KELAS 9 TAHUN AJARAN 2020/2021

TAHUN AJARAN 2020-2021

Telah disetujui pada hari Jumat, 16 Oktober 2020

Oleh:

Pembimbing                               Penguji 1                               Penguji 2

(                                 )        (                              )       (                               
)

Mengetahui,
Kepala SMP Kolese Kanisius Jakarta,

(Bapak R. Susanto Dwi Nugroho, S.Pd)

4
Pernyataan Keaslian Karya

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Kenneth Emanuel Nursalim, IX-1/11             (                                      )

2. Valerianus Alvin Tjuarsa, IX-1/27 (             )

3. Wesley Nicolaus, IX-1/28 (  )

Judul Karya Tulis Ilmiah

PENGARUH RADIKALISME TERHADAP SISWA KELAS 9 SMP


KOLESE KANISIUS JAKARTA KELAS 9 TAHUN AJARAN 2020/2021

TAHUN AJARAN 2020-2021

Dengan ini menyatakan bahwa kami tidak melakukan penjiplakan dalam karya
tulis ilmiah ini. Apabila ditemukan bahwa pernyataan ini salah, maka kami siap
menerima sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di SMP Kolese Kanisius.

5
Jakarta, 2021

6
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, para peneliti telah dapat
menyelesaikan karya Research Paper kami, dalam rangka memenuhi salah satu
syarat kelulusan dari SMP Kolese Kanisius Jakarta.

Karya tulis ilmiah ini disusun guna peningkatan mutu kualitas kegiatan
belajar mengajar di SMP Kolese Kanisius. Hal yang dimaksud adalah untuk
mengukur seberapa jauh radikalisme telah menyebar di SMP Kolese Kanisius,
dan juga cara menghentikan penyebarannya. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat
menjadi bahan pembelajaran dan menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Para peneliti menyadari bahwa Research Paper ini masih jauh dari kata
sempurna. Para peneliti tidak menyangka bahwa Research Paper ini akan selesai
dengan baik dan tepat waktu dikarenakan waktu yang sangat terbatas. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan Research Paper ini. Kami juga menyampaikan permintaan
maaf kami jika ada kata-kata yang tidak berkenan.

Jakarta, 28 Januari 2021

Penulis dan peneliti

7
HALAMAN MOTTO

Motto:

1. "Deadline hanya sebuah angka, mengerjakan tetap dengan sepenuh hati.


2. "Coming together is a beginning. Keeping together is progress. Working
together is success." --Henry Ford

3. "Talent wins games, but teamwork and intelligence win championships."


--Michael Jordan

8
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ilmiah ini ditulis dengan sepenuh hati dan dengan ikhlas kami

persembahkan kepada:

1. Orang tua kami yang terus mendukung kami dalam seluruh proses

penulisan karya tulis ilmiah ini. Karena dukungan dan kasih sayang dari

Anda, kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan lancar.

Semoga orang tua kami dapat merasa senang dan bangga atas hasil

persembahan Research Paper kami.

2. Bapak Audy Bramara, S.S., M.Fil yang telah dengan tulus hati dan dengan

sabar membimbing kami dalam penulisan karya Research Paper kami ini.

Kami berharap dengan bimbingan Bapak Audy Bramara, S.S., M.Fil kami

bisa membuat karya tulis ilmiah ini dengan sebaik dan semaksimal

mungkin. Semoga hasil dari karya tulis ilmiah ini, di bawah bimbingan

Bapak bisa berguna dalam masa depan kami.

9
DAFTAR ISI

Judul i
HALAMAN PENGESAHAN ii
Pernyataan Keaslian Karya iii
KATA PENGANTAR iv
HALAMAN MOTTO v
HALAMAN PERSEMBAHAN vi
DAFTAR ISI vii
ABSTRAK ix
ABSTRACT x
BAB I 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan Penelitian 6
1.4 Manfaat Penelitian 7
1.5 Pembatasan Masalah 7
1.6 Sistematika Penyajian 8
BAB II 9
2.1 Kajian Pustaka 9
2.1.1 Pengertian. 9
2.1.2 Radikalisme 10
2.1.3 Ciri-Ciri Radikalisme Didalam Agama Islam 10
2.1.4 Ciri-Ciri Orang yang Sudah Terpapar Radikalisme 12
2.1.5 Cara Penyebaran Radikalisme 13
2.1.6 Faktor Penyebab Radikalisme 15
2.1.7 Bahaya Terpapar Radikalisme 16
2.1.8 Jenis Jenis Radikalisme 20
2.2 Penelitian Relevan 20
2.3 Hipotesis 21
2.4 Kerangka Berpikir 22
Bab III 23
3.1. Jenis Penelitian 23

10
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian 23
3.3. Sumber data Penelitian 24
3.4. Variabel dan Sampel Penelitian 24
3.5. Teknik Pengumpulan Data 25
3.6. Teknik Analisis Data 26
Bab IV 28
4.1 Proses Penyebaran Radikalisme 30
4.2 Dampak Penyebaran Radikalisme pada subjek 34
4.3 Tingkat keterpaparan 35
Bab V 39
5.1 Kesimpulan 39
5.2 Saran 40
5.3 Tinjauan Kritis 40
Daftar Pustaka 42
Lampiran 1 50

11
ABSTRAK

Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri


keberadaannya, terutama karena radikalisme bisa menyebar dengan sangat mudah.
Radikalisme bisa berkembang menjadi sentimen yang bersifat destruktif, dan
kami menemukan adanya kanisian yang terpapar radikalisme. Hal inilah yang
melatar belakangi penelitian kami, kami ingin mencari tahu pengaruh radikalisme
terhadap siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta Kelas 9 Tahun Ajaran 2020/2021.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana siswa SMP Kolese Kanisius
Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021 bisa terpapar radikalisme dan mengetahui
perubahan sikap apa yang terjadi pada mereka. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Kami mengumpulkan data
dengan cara mewawancarai narasumber. Narasumber kami adalah 5 orang Siswa
SMP Kolese Kanisius Jakarta 2020/2021, dan media wawancara adalah
menggunakan google meet video conference. Instrumen yang digunakan dalam
wawancara ini adalah daftar sejumlah pertanyaan yang kami gunakan untuk
wawancara. Berdasarkan hasil pengolahan data yang kami kumpulkan, dari 5
orang siswa yang kami wawancarai, 2 daripadanya kami temukan tidak terpapar
radikalisme dan 3 lainnya kami temukan terpapar radikalisme. Dampak dari
radikalisme terhadap masing-masing orang berbeda, tetapi semuanya memiliki
kesamaan yaitu sama-sama merupakan dampak yang negatif. Dari 3 orang yang
terpapar radikalisme, 1 diantaranya memiliki tingkat keterpaparan yang cukup
tinggi, dan 2 lainnya memiliki tingkat keterpaparan yang ringan. Berdasarkan

12BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
hasil dari penelitian kami, kami mendapatkan ada siswa yang benar terpapar
radikalisme. Hal ini juga menunjukkan Pengajaran SMP Kolose Kanisius belum
sepenuh berhasil dalam mendidik murid muridnya untuk terhindar dari
radikalisme, tapi pengajaran SMP Kolese Kanisius bisa dikatakan berhasil
mencegah radikalisme meskipun belum berhasil seutuhnya.

Kata kunci : Radikalisme, sikap, dampak, tingkat, keterpaparan, penyebaran,


proses

ABSTRACT

Radicalism is a problem that we can’t deny, especially because radicalism can


spread very easily. Radicalism can develop into destructive sentiments, and we
find that there are Kanisian who are exposed to radicalism. This is the background
of our research, we want to find out the effect of radicalism on students of
Canisius College Jakarta Junior High School, Class 9, Academic Year 2020/2021.
This study aims to see how students of Canisius College Jakarta Junior High
School, Class 9, Academic Year 2020/2021 can be exposed to radicalism and see
what changes in their attitudes are happening to them. The method that we used in
this research is qualitative research methods. We collect data by interviewing
sources. Our sources were 5 students of Canisius College Jakarta Junior High
School, Class 9, Academic Year 2020/2021, and the media that we used for the
interview is Google's video meeting conference. The instrument used in this
interview is a list of questions that we use for interviews. Based on the results of
data processing that we collected from the 5 students who were interviewed, 2 of

13BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
whom we did not find exposed to radicalism and the other 3 we found exposed to
radicalism. The impact of radicalism on every person is different, but all have the
same meaning as a negative impact. Of the 3 people who were exposed to
radicalism, 1 of them had a quite high level of exposure and 2 others had a mild
level of exposure. Based on our research results, we found that there were students
who were exposed to radicalism. This also shows that the teaching of Canisius
College Jakarta Junior High School has not been fully successful in educating its
students to avoid radicalism, but the teaching of Canisius College Jakarta Junior
High School can prevent radicalism even though it has not been completely
successful.

Keywords: Radicalism, attitude, impact, level, exposure, spread, process

Tetapi jika ditambahkan imbuhan isme, kata radikal yang awalnya bersifat
positif berubah menjadi sifat negatif, karena imbuhan isme memiliki makna suatu
paham atau ajaran.
Radikalisme adalah gerakan sosial yang menolak secara menyeluruh tertib
sosial yang sedang berlangsung dan ditandai oleh kejengkelan moral yang kuat
untuk menentang dan bermusuhan dengan kaum yang memiliki hak-hak istimewa
dan yang berkuasa.1 Informasi-informasi tentang radikalisme banyak tersembunyi
di seluk beluk internet dan media sosial lewat para publisher. Publisher adalah
sebutan untuk orang atau pemilik situs web maupun blog yang sudah terdaftar

1
Sartono Kartodirdjo. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. (Jakarta: Sinar
Harapan, 2015) Hlm. 38
14BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
atau sudah disetujui oleh pihak pengelola aplikasi periklanan untuk memasang
iklan di situs mereka.2 Dengan munculnya banyak publisher di berbagai media
sosial, tentunya media sosial dipenuhi dengan berbagai macam informasi. Banyak
publisher yang ada di internet, dari banyaknya publisher yang ada, pasti ada salah
satu menganut paham radikalisme. Mereka dapat menyebarkan paham radikalisme
di internet, para pembaca dapat meresap paham radikalisme yang mereka
sebarkan.
Dengan banyaknya informasi pada media sosial, tentunya informasi-informasi
yang dipublish tidak semuanya baik. Ada publisher yang memberikan informasi
yang positif bagi masyarakat, contohnya Bapak Nadiem Makarim yang
memberikan informasi tentang tiga dosa pendidikan. Sayangnya selain ada
publisher yang memberikan informasi yang positif bagi masyarakat, ada juga
publisher-publisher yang menyebarkan informasi yang buruk atau tidak benar,
contohnya website arrahmah.com yang berisi hal-hal tentang radikalisme.
Contohnya saja ada berita di website arrahmah.com yang menyatakan bahwa
Islamic State in Iraq and Syria (ISIS) akan menyiapkan teror natal dan berita
mengenai pembunuhan dua tokoh pemuka agama dari Mujaidin AQIM. Kabar
baiknya hal-hal ini dapat diberantas dengan pemberantas cyber crime.3

Namun seberapa besar kemampuan para pemberantas cyber crime, jika


diikuti dengan jumlah para publisher informasi yang buruk yang semakin naik.
Cyber crime adalah semua bentuk akses ilegal terhadap suatu transmisi data. 4
Cyber crime merupakan bentuk kegiatan yang tidak sah dalam suatu sistem
komputer termasuk dalam suatu tindak kejahatan. Tentunya para pemberantas
cyber crime semakin kewalahan mengatasi dan memilah mana informasi-

2
Andyka Yofan. Apa itu publisher? Publisher itu apa? Publisher Adalah? (2019)
https://medium.com/@yonline21/apa-itu-publisher-publisher-itu-apa-publisher-adalah-
d53407dcc1ce (Diakses pada Minggu, 18 Oktober 2020)
3
Arrahmah.com. (2016) https://arrahmah.com (Diakses pada Minggu, 18 Oktober 2020)
4
Andy. Mengenal Apa Itu Cyber Crime dan Jenis-Jenis Kejahatan di Dunia Maya. (2019).
https://qwords.com/blog/pengertian-cyber-crime/ (Diakses pada Minggu, 18 Oktober 2020)
15BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
informasi yang layak untuk dilihat dan informasi mana yang tidak layak tayang
dan harus secepat mungkin di tutup dan dihapus. Memilah yang mana publisher
yang menyebarkan kebaikan dan yang mana publisher yang menyebarkan ujaran
kebencian. Salah satu bagian kecil dari cyber crime adalah informasi tentang
radikalisme karena menyebarkan berita yang tidak benar. Memherikan informasi
Tetapi merupakan salah satu bagian yang paling berdampak dan berpengaruh dari
cyber crime. "Kapolri sudah bicara dengan Menkominfo, antara lain untuk
memonitor konten yang sifatnya menyebarkan radikalisme di jaringan media
online mereka," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Boy Rafli Amar di Mabes
Polri Jakarta, Senin (8/10/2016).5
Banyak sekali orang-orang yang menganut paham radikalisme yang
menyebarkan pahamnya tersebut kepada orang-orang lain disekitarnya yang belum
menganut paham radikalisme. Lewat mulut ke mulut atau bahkan lewat media sosial.
Beberapa dari penganut radikalisme ini ada yang bersifat sentimen. Sentimen
merupakan paham atau pandang yang didasarkan kepada perasaan yang berlebih.
Sentimen merupakan suatu hal yang buruk, terutama paham tentang sentimen agama.
Sentimen agama merupakan sebuah paham terhadap suatu agama yang dibesar-
besarkan. Paham ini juga dapat disebut sebagai bagian kecil dari radikalisme.
Banyak sekali para penganut sentimen ini yang bersifat destruktif.
Destruktif itu berarti bersifat menghancurkan. Peristiwa bom di gereja, "Ibu dan
dua anaknya yang berupaya masuk ruang kebaktian ini sempat dihalau oleh
seorang sekuriti di pintu masuk GKI jalan Diponegoro, Surabaya, sebelum

5
Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Polri dan Kominfo Pantau
Konten Radikalisme Bahrum Naim. (2020). https://www.kominfo.go.id/content/detail/7898/polri-
dan-kominfo-pantau-konten-radikalisme-bahrum-naim/0/berita (Diakses pada Jumat, 16 Oktober
2020)
16BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
kemudian (ketiganya) meledakkan diri di halaman gereja," kata Wakapolrestabes
Surabaya, Ajun Komisaris Besar Benny Pramono.6 Peristiwa musala dicoret-coret,
“Setelah menggunting sajadah, membuat tulisan tersangka memotong mic di TKP
pertama. Kemudian dia keluar dari TKP pertama, dia melanjutkan aksinya ke
musala kedua yang berjarak kurang lebih 400 meter dari lokasi pertama. Namun
musala kedua sudah dijadikan masjid kalau tidak salah. Itu juga digunting kabel
peralatan sound system," kata Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam
Indradi di Tangerang, Rabu (30/9/2020). 7
Kedua, kejadian tersebut menjadi sebgaaian kecil bukti yang membuktikan
bahwa seberapa destruktifnya paham sentimen agama. Orang-orang yang
memiliki paham sentimen agama destruktif biasanya juga bisa disebut dengan
teroris. Teroris-teroris adalah suatu kalangan yang bisa bergerak destruktif demi
agama atau pandanganya, teroris ini adalah kalangan yang paling dapat
mempengaruhi kalangan lain. Teroris bisa saja melakukan hal hal yang tidak
masuk akal seperti melakukan bom bunuh diri, mengancurkan tempat ibadah dan
banyak lainnya.
Teroris adalah kalangan yang paling mudah mempengaruhi, kata Ali yang
juga merupakan seorang mantan teroris. "Teroris itu sedikit atau banyak akan
terus bergerak dan menyebarkan pemahamannya. Tidak lama untuk memahamkan
seseorang, cukup dua jam, memprovokasi sampai siap bunuh diri," ujar Ali Imron
seorang mantan terosis saat menjadi narasumber acara Rosi bertajuk 'Cerita
6
Kriswanto Juni. Serangan bom di tiga gereja Surabaya: Pelaku bom bunuh diri ‘perempuan yang
membawa dua anak’. (2018). https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-44097913 (Diakses pada
Jumat, 16 Oktober 2020)
7
Rifa Bahtiar. Selain Coret ‘Saya Kafir’ di Musala, Pelaku juga Rusak Properti Masjid. (2020).
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5194108/selain-coret-saya-kafir-di-musala-pelaku-
juga-rusak-properti-masjid (Diakses pada Jumat, 16 Oktober 2020)
17BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Mantan Teroris' yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (8/6/2017) malam.
Menurut Ali, dia dapat membuat seseorang untuk bunuh diri hanya dalam waktu 2
jam. Hal ini tentunya sangat berbahaya jika orang-orang seperti ini berkeliaran
dan mempengaruhi masyarakat, dan paling parahnya jika hal tersebut sampai
mempengaruhi anak-anak atau remaja.
Kaum remaja dan anak-anak merupakan kaum yang masih polos.
Sebaiknya dihindarkan terhadap tindakan dan pengajaran terhadap radikalisme.
Hj. Zita Anjani, S.Sos., M.Sc. selaku Founder & principal of Kids Republic
Jakarta pada acara One Day Montessori Workshop mengatakan, masa keemasan
anak adalah masa krusial yang menentukan kecerdasan anak. Alasannya, kata dia,
pada usia 0-8 tahun kapasitas otak anak-anak yang digunakan sudah mencapai 70-
80 persen. Alhasil, pada masa tersebut, anak-anak sangat mudah menyerap
informasi yang didapatkannya. 8
Pada masa-masa tersebut adalah saat anak-anak mendapatkan Pendidikan
dasar disekolah. Pendidikan adalah sesuatu yang bertujuan baik dan mulia.
Pendidikan bertujuan untuk memanusiakan manusia, yang artinya bertujuan agar
manusia bisa lebih mengetahui dan memahami nilai nilai manusia, sehingga bisa
berbeda dari hewan hewan, karena DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) manusia
berbeda dengan hewan karena manusia bisa menggunakan akal.
Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

8
Tresnady Tomi. Kecerdasan Anak Ditentukan pada Masa Keemasan ini. (2016).
https://www.suara.com/health/2016/08/06/191813/kecerdasan-anak-ditentukan-pada-masa-
keemasan-ini (Diakses pada Sabtu,17 Oktober 2020).
18BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tetapi
muncul oknum guru yang menyebarkan paham tidak benar mengenai radikalisme
terhadap anak-anak. Radikalisme Pendidikan ini adalah salah satu faktor
menurunnya kualitas Pendidikan, menurut Nadiem Makarim yang merupakan
mentri Pendidikan Indonesia, radikalisme pendidikan ini merupakan salah satu
dari 3 dosa pendidikan terbesar, ia juga menyatakan bahwa potensi radikalisme
Pendidikan ini sedang meluas 2-3 tahun belakangan ini, bahkan Gus Yaqut
mengatakan “Angka 22 persen mahasiswa terpapar radikalisme di sebuah
Perguruan Tinggi Negeri saya kira sudah masuk kategori mengkhawatirkan.
Kenapa rektor kemudian bertindak seperti itu? Apa karena ada persoalan internal
di antara mereka? Atau memang rektor abai terhadap potensi itu,” yang artinya
radikalisme pendidikan ini sedang “Menggila” dan harus secepatnya ditangani
dengan baik
Fenomena atau fakta mengenai kekerasan yang didapat adalah sebagai
bentuk radikalisme yang bisa dilihat dari berbagai kasus yang diantara
lain; di suatu sekolah di Magelang, seorang siswa SD di pukul oleh
gurunya hanya karena siswa tersebut menyela pembicaraan guru yang
sedang memberi pengumuman mengenai suatu acara. Di salah satu SD di
Tanjung pinang ada juga oknum guru olahraga yang menendang siswa
didiknnya saat pembelajaran dengan alasan “mendidik” dan juga Di
Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan para guru mogok mengajar karena
alasan salah satu guru agama di sekolah tersebut di penjara 6 bulan
dikarenakan memukuli siswanya. Aksi mogok mengajar tersebut
dimaksudkan sebagai aksi protes agar oknum guru agama tersebut
bebaskan.9

9
M. Saekan Muchith. Ilmu Pendidikan Islam. (Kudus: STAIN Kudus Press, 2007). Hlm. 173.
19BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Banyak remaja-remaja yang terpapar radikalisme. Mereka dapat
mempelajari dan menyerap radikalisme. Sebagai contoh saja, saat demo Omnibus
Law banyak remaja yang turun ke jalan untuk memprotes Omnibus Law. Tetapi
saat ditanya apa itu Omnibus Law, mereka bahkan tidak mengerti. Ini merupakan
suatu bukti bahwa mereka diprovokasi untuk melakukan demo yang mereka
bahkan tidak ketahui tujuannya apa. Bahkan saat demo kemarin, banyak sekali
remaja yang bersifat rusuh dan destruktif. Mereka menghancurkan pagar gedung
DPR, membakar ban, dan banyak lagi hal destruktif yang mereka lakukan.
Hal yang paling berbahaya pada anak-anak saat adalah ini bukan tentang
perbuatan radikalisme kepadanya, melainkan saat anak-anak dan remaja
menerima mindset yang disebarkan oleh oknum guru yang memiliki paham
radikalisme. Dimana anak-anak dan remaja yang merupakan calon penerus bangsa
yang akan melanjutkan bangsa. Jika semua anak-anak melakukan hal yang tidak
baik, maka akan terus berputar dan kemudian turun lagi dan lagi, maka putaran ini
harus dihentikan secepat-cepatnya.
Dalam lingkungan SMP Kolese Kanisius, siswa diajarkan mengenai
toleransi seperti saat Ignatian Brotherhood pada awal kelas 7 sebagai bentuk agar
para siswa tidak saling membedakan dan bisa saling mengenal lebih baik.
Kanisian yang sudah melewati Ignatian Brotherhood seharusnya menjadi siswa
yang penuh toleransi dan tidak menganggap apa yang dipercaya orang lain adalah
buruk. Tetapi pada kenyataanya tidak semua Kanisian tersebut menjunjung
toleransi dan bahkan ada beberapa diantaranya malah terpapar radikalisme.
Kanisian seperti ini terkadang menganggap paham atau kepercayaan yang
dianutnya sebagai yang terbaik. Sebagai contohnya saja, kami menemukan bahwa
di grup WhatsApp ada sebuah tindakan radikalisme yang menyinggung berbagai
20BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
pihak. Intensi peneliti adalah untuk menemukan dan mengetahui bagaimana cara
radikalisme bisa masuk ke lingkungan Kanisius.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah radikalisme bisa menyebar di lingkungan kelas 9 SMP
Kanisius Jakarta tahun ajaran 2020-2021?
2. Apa dampak dari penyebaran radikalisme terhadap sikap di lingkungan? 
3. Sejauh mana tingkat keterpaparan radikalisme dalam lingkup siswa kelas 9
SMP Kolese Kanisius tahun ajarana 2020/2021?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengetahui bagaimana radikalisme bisa menyebar di lingkup kelas 9 SMP
Kanisius Jakarta angkatan 2020-2021.
2. Mengetahui dampak dari penyebaran radikalisme terhadap sikap di
lingkup kelas 9 SMP Kanisius Jakarta angkatan 2020-2021.
3. Mengetahui seberapa parah tingkat keterpaparan radikalisme di lingkup
kelas 9 SMP Kanisius Jakarta tahun ajaran 2020-2021 yang terpapar
radikalisme.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat Teoritis
1. Memberikan informasi kepada siswa SMP Kolese Kanisius Tahun
Ajaran 2020 - 2021 tentang radikalisme dan rasisme.

21BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
2. Memberikan ilmu pengetahuan kepada siswa SMP Kolese Kanisius
Tahun Ajaran 2020-2021 cara menghindari tindakan radikalisme
beserta alasan mengapa harus menghindari hal tersebut.
3. Memberikan ilmu pengetahuan cara untuk menghentikan “lingkaran
setan” yang dimana radikalisme selalu turun temurun ke angkatan
berikutnya.
4. Hasil Penelitian ini bisa digunakan kembali oleh peneliti selanjutnya
sebagai  referensi penelitian yang sejenis atau serupa.

Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan dan mengetahui lebih dalam mengenai
pengaruh / dampak radikalisme dan rasisme di lingkungan
masyarakat serta cara penanggulangannya.
2. Bagi Siswa
Siswa didik, diharapkan bisa menghindari dan lebih berhati-hati
dengan radikalisme dan rasisme serta bisa mengetahui cara untuk
mengubah mindset-nya menjadi lebih baik.

1.5 Pembatasan Masalah


Berdasarkan masalah digunakan peneliti dalam penelitian ini untuk
membatasi dan memfokuskan penelitian. Dalam penelitian berjudul
pembelajaran jarak jauh sebagai tantangan terhadap kesehatan mata siswa.
Peneliti membatasi masalah hanya pada:
1. Objek Penelitian
22BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
- Objek penelitian dari proyek ini adalah radikalisme dalam
dunia pendidikan
2. Subjek Penelitian
- Subjek penelitian dari penelitian ini adalah siswa SMP Kolese
Kanisius Jakarta kelas 9 tahun ajaran 2020-2021.

1.6 Sistematika Penyajian


Secara garis besar, penulisan Research karya ilmiah kami terdiri dalam 5 bab
yakni:
1. Bab 1. Pendahuluan
Pada bab ini dijelaskan latar belakang tentang alasan mengapa kami
memilih topik ini untuk dijadikan sebagai bahan penelitian. Di bab ini juga
kami mencari rumusan masalah yang akan dipecah dan kami temukan
solusinya, serta menjelaskan apa tujuan dan manfaat kami melakukan
penelitian ini.
2. Bab 2. Landasan Teori
Pada bab ini dijelaskan tentang landasan teori yang mendukung penelitian
kami, hasil penelitian yang berhubungan dengan penelitian kami, serta
hipotesis hipotesis yang kami buat.
3. Bab 3. Metode Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai penelitian kami yaitu cara memperoleh
data, variable dan sampel penelitian, serta waktu dan tempat kami
melakukan penelitian.
4. Bab 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

23BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Pada bab ini dijelaskan mengenai hasil data yang kami peroleh melalui
wawancara. Data yang kami peroleh kami akan olah kedalam 3 sub bab.
Arah penyajian data tertuju
5. Bab 5. Kesimpulan dan Saran 
Pada bab terakhir ini dibahas kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
kami lakukan serta saran mengenai penelitian ini.

24BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka


2.1.1 Pengertian.

Berikut merupakan pengertian-pengertian dari hal yang


memiliki hubungan dengan penelitian kami.
a. Pengertian Pengaruh
Pengaruh merupakan dorongan atau bujukan dan
bersifat membentuk atau merupakan suatu efek.10 “Pengaruh
adalah (1) daya yang menyebabkan sesuatu yang terjadi; (2)
sesuatu yang dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang
lain; (3) tunduk atau mengikuti karena kuasa atau kekuatan
orang lain“.11 Berdasarkan hal tersebut, pengaruh dibagi
menjadi pengaruh positif dan negatif. Pengaruh positif
merupakan pengaruh yang cenderung lebih menguntungkan,
sedangkan pengaruh negatif cenderung lebih merugikan.

b. Pengertian Radikalisme
Radikalisme bisa diartikan suatu sikap atau paham
yang secara ekstrim, revolusioner dan militant untuk
10
Hugiono dan Poerwantana. Pengantar Ilmu Sejarah. (Jakarta: PT Bina Aksara, 2000). Hlm.
163.
11
Badudu & Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2001). Hlm.
1031.
25BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
memperjuangkan perubahan dari arus utama yang dianut
masyarakat.12 Pengertian radikalisme menurut para ahli yaitu:
1. Radikalisme adalah gerakan sosial yang menolak secara
menyeluruh tertib sosial yang sedang berlangsung dan
ditandai oleh kejengkelan moral yang kuat untuk
menentang dan bermusuhan dengan kaum yang
memiliki hak-hak istimewa dan yang berkuasa.13
2. Radikalisme merupakan gerakan-gerakan keagamaan
yang berusaha merombak secara total tatanan sosial dan
politik yang ada dengan jalan menggunakan
kekerasan. 14
3. Radikalisme adalah pandangan yang ingin melakukan
perubahan yang mendasar sesuai dengan interpretasinya
terhadap realitas sosial atau ideologi yang dianutnya. 15
4. Radikalisme adalah paham politik kenegaraan yang
menghendaki perubahan dan perombakan besar sebagai
jalan untuk mencapai taraf kemajuan.16

12
Dina Angelina. Paham Radikalisme di Indonesia Menurut Ideologi Pancasila. (Madiun:
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Widya Yuwana, 2019). Hlm. 3.
13
Sartono Kartodirdjo. Ratu Adil. (Jakarta: Sinar Harapan, 2005). Hlm. 38.
14
Rubaidi, Radikalisme Islam, Nahdlatul Ulama Masa Depan Moderatisme Islam di Indonesia.
(Yogyakarta: Logung Pustaka, 2007) Hlm. 33.
15
Hasani, Ismail dan Bonar Tigor Naipospos. Radikalisme Agama di Jadebotabek & Jawa Barat:
Implikasinya terhadap Jaminan Kebebasan Beragama/Berkeyakinan. (Jakarta: Pustaka
Masyarakat Setara, 2010).
16
A Partanto Pius, M. Dahlan Al Barry. Kamus Ilmiah Populer. (Surabaya: Apollo, 1994).
26BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
2.1.2 Radikalisme

Radikalisme merupakan suatu sikap atau pemikiran yang


mendambakan perubahan secara total dan bersifat revolusioner
dengan “menjungkirbalikkan” nilai-nilai yang ada secara drastis
lewat kekerasan. Secara singkat, radikalisme adalah embrio
lahirnya terorisme.17

2.1.3 Ciri-Ciri Radikalisme Didalam Agama Islam

Seseorang atau kelompok yang terpapar paham radikalisme


ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:18
1. Mengklaim kebenaran tunggal dan menyesatkan kelompok lain
yang tak sependapat. Klaim kebenaran selalu muncul dari
kalangan yang seakan-akan mereka adalah Nabi yang tak
pernah melakukan kesalahan ma’sum padahal mereka hanya
manusia biasa. Oleh sebab itu, jika ada kelompok yang merasa
benar sendiri maka secara langsung mereka telah bertindak
congkak merebut otoritas Allah.
2. Radikalisme mempersulit agama Islam yang sejatinya samhah
(ringan) dengan menganggap ibadah sunnah seakan-akan wajib
17
Vanny Rahman El. Kerap Dikaitkan dengan Terorisme, Ternyata ini Makna Radikalisme.
(2019). https://www.idntimes.com/news/indonesia/vanny-rahman/kerap-dikaitkan-dengan-aksi-
teroris-apa-sih-makna-dari-radikalisme/1. (Diakses pada Sabtu, 5 Desember 2020).
18
Masduqi. Deradikalisasi Pendidikan Islam Berbasis Khazanah Pesantren. (Yogyakarta:
Pesantren Assalafiyyah Mlangi Yogyakarta, 2012). Hlm. 3-4.

27BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
dan makruh seakan-akan haram. Radikalisme dicirikan dengan
perilaku beragama yang lebih memprioritaskan persoalan-
persoalan sekunder dan mengesampingkan yang primer.
3. Berlebihan dalam beragama yang tidak pada tempatnya. Dalam
berdakwah mereka mengesampingkan metode gradual yang
digunakan oleh Nabi, sehingga dakwah mereka justru
membuat umat Islam yang masih awam merasa ketakutan dan
keberatan.
4. Kasar dalam berinteraksi, keras dalam berbicara dan emosional
dalam berdakwah. Ciri-ciri dakwah seperti ini sangat bertolak
belakang dengan kesantunan dan kelembutan dakwah Nabi.
5. Kelompok radikal mudah berburuk sangka kepada orang lain
di luar golongannya. Mereka senantiasa memandang orang lain
hanya dari aspek negatifnya dan mengabaikan aspek
positifnya. Berburuk sangka adalah bentuk sikap merendahkan
orang lain. Kelompok radikal sering tampak merasa suci dan
menganggap kelompok lain sebagai ahli bid’ah dan sesat.
6. Mudah mengkafirkan orang lain yang berbeda pendapat.
Kelompok ini mengkafirkan orang lain yang berbuat maksiat,
mengkafirkan pemerintah yang menganut demokrasi,
mengkafirkan rakyat yang rela terhadap penerapan demokrasi,
mengkafirkan umat Islam di Indonesia yang menjunjung
tradisi lokal, dan mengkafirkan semua orang yang berbeda
pandangan dengan mereka sebab mereka yakin bahwa
pendapat mereka adalah pendapat Allah.
28BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
2.1.4 Ciri-Ciri Orang yang Sudah Terpapar Radikalisme

Orang yang sudah terpapar radikalisme pastinya memiliki


berapa perbedaan dengan orang orang pada umumnya. Berikut ciri
ciri orang yang sudah terpapar dengan radikalisme:19

1. Anti Sosial
Orang-orang yang sudah terpapar radikalisme pada
umumnya memiliki sikap yang cukup anti sosial karena
mereka memiliki pemikiran pemikiran yang cukup berbeda
dengan orang yang lainnya. orang orang ini memilih untuk
menyindiri dan hanya bergaul dengan orang orang yang
memiliki paham yang sama dengannya. Biasanya bisa hilang
jika adanya pemimpin yang sudah mulai angkat bicara maka
orang orang ini akan mengikuti pemimpinnya tersebut.

2. Adanya Indikasi Memiliki Komunitas Komunitas Rahasia


dan Tertutup
Orang-orang yang memiliki paham radikalisme tentu
saja hanya bisa diterima pada orang orang yang juga memiliki

19
Ermalia Ayu Afria Ulita. 5 Ciri-ciri Orang Terpapar Radikalisme Menurut Bimnas Polda Bali
(2019). https://bali.idntimes.com/news/bali/ayu-afria-ulita-ermalia/ciri-ciri-orang-terpapar-
radikalisme-menurut-binmas-polda-bali/full. (Diakses pada Senin, 7 Desember 2020).

29BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
paham yang sama dan juga sudah terpapar radikalisme,
sehingga orang orang yang sudah terpapar akan membuat
komunitas komunitas rahasia dan tertutup supaya mereka bisa
diterima, Komunitas komunitas rahasia dan tertutup ini
biasanya mengatasnamakan agama

3. Sering Mengalami Sikap Emosional Ketika Membahas


Hal-Hal yang Berhubungan dengan Pahamnya
Orang-orang yang sudah terpapar radikalisme, akan
sering terlibat dan mengalami hal-hal yang berhubungan
dengan emosional saat membahas mengenai pandangan
pandangan seperti saat membahas mengenai politik dan
keagamaan. Orang orang yang seperti ini biasanya sering
marah, kesal ataupun merasa tidak nyaman jika ada orang-
orang yang memiliki pandangan yang berbeda dengannya.

4. Memiliki Kecurigaan dan Kritik yang Berlebihan pada


Orang yang Memiliki Pandangan yang berlawanan
Orang yang sudah terpapar oleh radikalisme akan
mencurigai dan mengkritik hal-hal yang berlawanan dengan
pandangannya secara berlebihan dan kurang masuk akal dan
tidak jarang menggunakan hal hal yang mereka sendiri tidak
mengerti untuk menyudutkan orang yang tidak memiliki
pandangan yang sama dengannya.

30BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
2.1.5 Cara Penyebaran Radikalisme

Radikalisme memang dapat menyebar cukup cepat, yang


dituju adalah anak kecil yang memang sedang rentan. “Orang yang
direkrut itu tidak ada yang bodoh, mereka hanya dibodohi” itulah
yang dikatakan oleh Mabes Polri Kombes Suharsono dari
Yogyakarta. Berikut beberapa cara penyebaran radikalisme:

1. Mengadakan Pertemuan-Pertemuan Rahasia dan Tertutup


yang Berkedok Keagamaan
Pertemuan rahasia bisa menjadi salah satu cara untuk
mendoktrin atau mencuci otak tapi dengan berkedok
keagamaan sehingga bisa mendapatkan keleluasaan dan
kebebasan dalam kegiatannya. Pertemuan ini biasanya
disebarkan melalui media-media sosial sehingga bisa menarik
perhatian para anak muda sehingga bisa ikut dalam pertemuan
tersebut. Dalam pertemuan pertemuan ini, banyak yang
mengatasnamakan agama dan membuat isi dari kitab suci pada
agama tersebut disalahartikan hanya untuk mempengaruhi
orang orang sehingga bisa menanamkan paham paham
radikalisme tersebut. 20

2. Penggunakan Media Internet dan Teknologi Informasi


20
Putra Lutfy Mairizal. Ini Tiga Cara Penyebaran Radikalisme di Indonesia. (2016)
https://nasional.kompas.com/read/2016/11/30/14081631/ini.tiga.cara.penyebaran.radikalisme.di.in
donesia. (Diakses pada 5 Desember 2020).
31BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Media internet atau penggunakan teknologi informasi
memang sedang berkembang pesat pada zaman sekarang ini,
dimana penggunaan teknologi informasi ini juga digunakan
oleh para orang orang luas bahkan juga anak anak yang
memang sedang sangat rentan. Tetapi, media internet dan
teknologi informasi ini juga digunakan kelompok radikal
dalam penyebaran pahamnya. Penyebaran paham radikal tidak
hanya dilakukan secara tatap muka. Penyebaran paham radikal
intoleran juga dilakukan melalui media internet. 21
Media internet dan juga teknologi informasi ini
digunakan dengan cara memberikan berita berita atau
informasi informasi palsu atau hoax yang membuat masyarakat
atau orang orang yang membaca menjadi terpengaruh dan anak
anak dan orang orang mengikutinya.

3. Menggunakan Mulut ke Mulut


Bahasa yang disampaikan dari mulut ke mulut hanya
bertahan sebentar saja, yaitu hanya pada saat si pengirim
menyampaikan informasi melalui ucapannya itu saja. Setelah
ucapan itu selesai, maka informasi yang berada di tangan si
penerima itu akan dilupakan dan tidak bisa disimpan lama.22

21
Mashabi Sania. Kepala BNPT: Penyebar Paham Radikalisme Manfaatkan Media Sosial. (2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/03/15343511/kepala-bnpt-penyebar-paham-
radikalisme-manfaatkan-media-sosial?page=all. (Diakses pada Sabtu, 5 desember 2020).
22
Sunarto Andang. Dampak Media Sosial Terhadap Paham Radikalisme. (Bengkulu, 2007) Hlm.
128.
32BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Penyebaran radikalisme bisa disebarkan melalui mulut
ke mulut dimana ada satu orang yang radikal menyebarkan
pahamnya pada orang lainnya, sehingga orang tersebut
memiliki kemungkinan bisa terpapar paham radikal tersebut.
Penggunaan mulut ke mulut bisa disebarkan melalui
percakapan 2 mata atau dalam suatu kelompok kecil yang
biasa dilakukan didalam keluarga ataupun didalam komunitas
kecil atau bahkan adanya pembicara atau orang yang
memimpin paham radikal tersebut sehingga bisa tersebar dan
memiliki banyak pengikut.

2.1.6 Faktor Penyebab Radikalisme

Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab atau


sumber masalah tumbuhnya paham radikalisme pada seseorang
adalah sebagai berikut:23
1. Pemahaman keagamaan yang literal, sepotong-sepotong
terhadap ayat-ayat Al-Quran. Pemahaman seperti itu hampir
tidak umumnya moderat, dan karena itu menjadi arus utama
(mainstream) umat.
2. Bacaan yang salah terhadap sejarah umat Islam yang
dikombinasikan dengan idealisasi berlebihan terhadap umat
Islam pada masa tertentu.
23
Azyumardi Azra. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Melenium
III. (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2012).
33BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
3. Deprivasi politik, sosial dan ekonomi yang masih bertahan
dalam masyarakat. Kelompok-kelompok ini dengan dogma
eskatologis tertentu bahkan memandang dunia sudah
menjelang akhir zaman dan kiamat, sehingga sekarang sudah
waktunya bertaubat melalui pemimpin dan kelompok mereka.
4. Masih berlanjutnya konflik sosial bernuansa intra dan antar
agama dalam masa reformasi.
5. Melalui internet, selain menggunakan media kertas, kelompok
radikal juga memanfaatkan dunia maya untuk menyebarkan
buku-buku dan informasi tentang jihad.

2.1.7 Bahaya Terpapar Radikalisme

Banyak sekali bahaya jika terpapar radikalisme. Berikut


merupakan bahaya jika terpapar radikalisme:24
1. Memakan banyak nyawa
Adanya aksi terorisme yang tujuan awalnya untuk
memerangi orang yahudi atau yang tidak beragami Islam,
tetapi justru dari penyerangan tersebut lebih banyak orang
Islam yang ikut melayang nyawanya dibanding sasaran yang
akan dimusnahkan. Hal ini jika dalam ilmu akuntansi maka

24
Sari Maya. 8 Bahaya Radikalisme dan Terorisme Seluruh Dunia. (2016).
https://guruppkn.com/bahaya-radikalisme-dan-terorisme. (Diakses pada Kamis, 12 November
2020).

34BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
dinamakan tidak balance (tidak seimbang). Contoh kasus yang
telah terjadi di Indonesia yaitu bom bunuh diri di Bali dan di
Jakarta.
Dalam kasus ini jutru banyak salah sasaran terjadi
hingga menghilangkan nyawa banyak orang yang bukan
merupakan sasaran dari penyerangan tersebut. Bagi para
terorisme dan radikalisme hal ini dianggap sebagai resiko dari
jihad, tetapi harusnya mereka berpikir kembali berapa banyak
nyawa yang tidak bersalah melayang. Justru mereka akan
mendapat dosa lebih banyak dibanding pahala yang didapat.
Dan dalam Islam yang benar tidak ada konsep bunuh diri itu
benar dalam kasus apapun.

2. Meresahkan banyak umat


Adanya gerakan terorisme dan radikalisme ini
meresahkan banyak orang karena mereka melakukan
penyerangan dengan tiba-tiba tanpa adanya pemberitahuan
terlebih dahulu. Masyarakat yang tidak tahu menahu tentang
hal ini akan semakin resah dan merasa tidak tenang karena
keamanan mereka terancam. Padahal membuat resah dan
ketidaknyamanan banyak orang merupakan kegiatan
mengganggu tatanan hidup orang banyak. Hal ini menurut
hukum negara tidak benar dan menurut hukum agama Islam
yang benar juga tidak benar.

35BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
3. Menimbulkan banyak kerusakan
Saat terjadi penyerangan para kaum terorisme dan
radikalisme kepada sasaran yang mereka anggap sebagai
musuh, maka akan menimbulkan banyak kerusakan di bumi.
Kerusakan tidak hanya terjadi pada hal fisik seperti gedung
atau bangunan tetapi juga kerusakan moral para pemuda.
Kerusakan fisik seperti bangunan sering sekali terjadi karena
mereka sering melakukan penyerangan dengan alat yang
benar-benar menghancurkan gedung seperti bom.
Dengan bom yang mereka ledakkan maka bangunan
akan runtuh dan akan menimbulkan kerugian banyak pihak.
Kerusakan yang terjadi tersebut tidak ada yang mau untuk
bertanggung jawab, apalagi para kaum terorisme dan
radikalisme, mereka hanya menyerang dengan asal
mendapatkan sasaran dapat meninggal. Untuk urusan atau
kerugian lain mereka tidak akan peduli.

4. Menimbulkan kerugian ekonomi


Adanya gerakan terorisme dan radikalisme jelas akan
menimbulkan kerugian ekonomi. Kerugian yang terjadi bisa
pada pihak pemerintah, swasta ataupun perorangan.
Pemerintah jika seperti jalan rusak atau gedung yang mereka
bom adalah gedung milik pemerintah. Kerugian pada pihak
swasta misalnya jika para teroris menyerang tempat-tempat
yang merupakan usaha swasta.
36BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Hal ini justru akan sangat menyakitkan pihak swasta.
Kemudian kerugian yang lain bisa terjadi juga pada pihak
orang perorangan hal ini bisa terjadi jika usaha perorangan
atau rumah atau barang milik perorangan ikut hancur akibat
ulah yang mereka buat. Dalam satu kasus juga bisa terjadi
kerugian ekonomi pada ketiga pihak yaitu pemerintah, swasta
dan perorangan. Kerugian ini jika dinominalkan ke nilai rupiah
tentunya akan sangat banyak.

5. Menghilangkan rasa saling kasih sayang


Gerakan terorisme ini mengajarkan seseorang bertindak
dengan kekerasan dan destruktif, seakan mereka bukanlah
manusia yang mempunyai hati dan tidak memiliki perasaan.
Mereka tanpa melihat kesalahannya tapi langsung
menghancurkannya. Padahal orang yang mungkin mereka
serang mereka anggap sebagai musuh yang bersalah belum
tentu benar-benar bersalah. Mereka melakukan hakim sendiri
dengan menuduh orang salah. Apalagi jika non islam maka
mereka dengan mudahnya untuk melakukan penyeranga.
Padahal yang benar menurut Islam melakukan penyerangan
dibolehkan jika orang lain mengganggu, seandainya tidak
maka haram membunuhnya.

6. Menghancurkan nasionalisme bangsa

37BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Adanya gerakan-gerakan ini sudah tentu akan
menghancurkan rasa nasionalisme bangsa. Mereka melakukan
penyerangan pada masyarakat-masyarakat sebangsanya sendiri
yang memang merupakan saudara sendiri. Hal ini jelas akan
menimbulkan perpecahan yang akan semakin menghancurkan
nasionalisme bangsa. Para pemuda harusnya diajarkan untuk
saling menghormati, menerima perbedaan serta saling
menyayangi agar jiwa nasionalisme semakin tinggi. Jika alasan
karena berjihad, maka berjihad banyak jalan lain yang bisa
dilakukan selain dengan penyerangan pada tanak air sendiri
yaitu bisa dengan jalan perbaikan ekonomi atau perbaikan
tingkat pendidikan.

7. Meracuni pikiran anak bangsa


Adanya gerakan terorisme dan radikalisme tentu akan
menjadi racun pada pikiran-pikiran anak bangsa. Mereka
adalah generasi penerus yang sebaiknya diberikan contoh yang
baik yaitu saling rukun dan gotong-royong bukan malah
melakukan penyerangan. Yang dilakukan oleh para teroris
akan menyebabkan anak bangsa dengan tidak langsung
berpikir keras. Anak muda pemikirannya masih susah
terkendali sehingga jika ada yang melakukan penyerangan
sering mereka terpancing emosi untuk melakukan penyerangan
balik. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran terhadap para
generasi penerus selanjutnya.
38BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
2.1.8 Jenis Jenis Radikalisme25

1. Radikalisme Statis
Adalah radikalisme yang berupa gagasann-gagasan
atau pemikiran-pemikiran dan tidak didalam bentuk kekerasan
2. Radikalisme Destruktif
Adalah bentuk radikalisme yang merusak dan
menggunakan metode-metode kekerasan demi mencapai
wujud yang ia inginkan sesuai dengan pandangannya.

2.2 Penelitian Relevan


Hasil Penelitian oleh Ahmad M. H. dengan judul penelitian
“Radikalisme di Kalangan Mahasiswa Surabaya” Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel Surabaya. Penelitian tersebut membahas tentang seberapa
rentannya perguruan tinggi sebagai sasaran  rekrutmen bagi gerakan-
gerakan yang bersifat radikal. Dalam penelitian ini juga dibahas tentang
bagaimana paham radikalisme bisa masuk ke kalangan mahasiswa di

25
Rudi Pardede. Tangkal berkembangnya paham radikalisme di pekanbaru ini langkah
yang harus dilakukan menurut rudi pardede. (2017)
https://www.goriau.com/berita/baca/tangkal-berkembangnya-paham-radikal-di-
pekanbaru-ini-langkah-yang-harus-dilakukan-menurut-rudi-pardede.html#:~:text=Ada
%20dua%20paham%20radikalisme%2C%20yaitu,wujud%20yang%20di%20cita
%2Dcitakan. (Diakses pada Kamis, 28 Januari 2021).

39BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Surabaya. Mereka juga membahas mengenai paham radikal dari sisi
agama Islam.
Hasil penelitian kedua oleh Muhammad S. M. dengan judul
penelitian “Radikalisme dalam Dunia Pendidikan”. Penelitian tersebut
membahas tentang bagaimana anak anak sangat mudah untuk dipengaruhi
oleh radikalisme karena anak-anak itu seperti spons. Pikiran dan
kepribadian mereka sangat mudah dibentuk.
Hasil penelitian ketiga oleh Angga N. dengan judul penelitian
“Faktor Faktor Penyebab Radikalisme dalam beragama”. Penelitian
tersebut membahas mengenai penyebab dari radikalisme dalam agama
agama yang ada di Indonesia, dimana banyak orang yang menggangap
agamanya adalah yang terbaik sedangkan agama yang lain buruk
Persamaan penelitian-penelitian di atas dengan penelitian kami
adalah membahas mengenai faktor yang membuat paham radikalisme bisa
masuk ke masyarakat dan membahas mengenai kalangan apa yang paling
berpotensi sebagai sasaran gerakan radikal. Perbedaannya dengan
penelitian kami adalah kami tidak hanya meneliti radikalisme pada agama
islam, dan kami juga meneliti bentuk radikalisme lainnya selain
radikalisme agama, contohnya radikalisme ras.

2.3 Hipotesis
Berdasarkan teori-teori dan studi pendahuluan atau penelitian relevan yang
ada diatas, maka dapat kami buat hipotesis:
1. Lingkungan kelas 9 SMP Kanisius Jakarta tahun ajaran 2020-2021
bisa terpapar radikalisme karena pengaruh dari media sosial yang
40BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
menyebarkan suatu berita palsu yang memojokan dan merugikan
suatu pihak, sehingga terpengaruh dan ikut memojokan pihak
tersebut.
2. Penyebaran radikalisme akan berdampak cukup besar kedepannya
bagi lingkungan kelas 9 SMP Kanisius Jakarta tahun ajaran 2020-
2021, karena radikalisme bisa memecahkan persatuan dan kesatuan
dan akan menimbulkan banyak masalah bahkan, tidak menutup
kemungkinan adanya kemungkinan untuk menimbulkan aksi aksi
terorisme
3. Siswa kelas 9 SMP Kolose Kanisius tahun ajaran 2020-2021
menurut kami belum terpapar cukup parah, atau masih dibilang
cukup ringan karena pengajaran didalam SMP Kolose Kanisius
yang berfokus pada toleransi.

2.4 Kerangka Berpikir

41BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
42BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Bab III
Metode Penelitian

3.1. Jenis Penelitian


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif ialah prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang diamati.26 Metode kualitatif dapat mendukung penelitian kami
dikarenakan kami memilih topik yang lebih meneliti pengalaman manusia.
Cara kami mengambil data pun dengan wawancara. Kami menggunakan
teknik wawancara, dimana pertanyaannya lebih bersifat spesifik, internal, dan
tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui darimana para siswa
mengetahui tentang radikalisme, melalui pendapat-pendapat dan jawaban
siswa yang kami wawancarai.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian


a. Waktu Penelitian
Penelitian kami dibagi dalam tiga rentang waktu, yaitu
penulisan bab 1, penulisan bab 2, dan penulisan bab 3. Berikut tabel
yang menunjukkan rentang waktu penulisan research paper kami.

Tabel 3.1. Perincian Tahapan Penelitian

26
Bogdan dan Taylor. Prosedur Penelitian. Dalam Moleong, Pendekatan Kualitatif. (Jakarta:
Rineka Cipta, 2012). Hlm.4.
43BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
b. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah masing-masing secara
daring

3.3. Sumber data Penelitian


Sumber data penelitian diambil dari beberapa Siswa SMP Kolese
Kanisius Jakarta kelas 9 Tahun Ajaran 2020-2021 melalui jenis data
primer yaitu wawancara (Google Meet, Zoom, Virtual Meeting, dll) dan
juga data sekunder yang diambil dari penelitian yang berhubungan, dan
berisi pendapat orang. Data primer ialah data yang diperoleh atau
dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian
atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Sedangkan data sekunder
adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan
penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.27

3.4. Variabel dan Sampel Penelitian


Arti variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

27
Hasan, M. Iqbal. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2002). Hlm. 58-82.
44BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.28 Variabel dibagi
menjadi 2 yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
Variabel bebas yaitu variabel yang variasinya mempengaruhi
variabel lain dalam suatu penelitian. Dapat pula dikatakan bahwa
variabel bebas adalah variabel yang pengaruhnya terhadap
variabel lain ingin diketahui. Variabel ini dipilih dan sengaja
dimanipulasi oleh peneliti agar efeknya terhadap variabel lain
tersebut dapat diamati dan diukur. Sedangkan variabel terikat
adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui
besarnya efek atau pengaruh variabel yang lain. Besar efek
tersebut diamati dari ada tidaknya, timbul hilangnya, besar
mengecilnya, atau berubahnya variasi yang tampak sebagai akibat
perubahan pada variable lain termaksud.29

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah radikalisme. Karena


tidak terikat variabel lain pada penelitian ini. Variabel terikat adalah siswa.
Karena dalam penelitian ini, siswa kelas 9 SMP Kolese Kanisius tahun
ajaran 2020-2021 menjadi bahan penelitiannya.
Sampel adalah bagian dari populasi yang datang untuk mewakili
dalam penelitian ini. Sampel merupakan bagian dari elemen-
elemen populasi yang hendak diteliti. Adapun ide dasar dari
pengambilan sampel adalah bahwa dengan menyeleksi bagian
dari elelmen-elemen populasi, kesimpulan tentang keseluruhan
populasi diharapkan dapat diperoleh.30
Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan unit analisis
yang ciri-cirinya akan diduga.31 Dalam penelitian ini, kami menggunakan
metode Purposive-Sampling. Purposive sampling adalah teknik
28
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 60.
29
Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. (Pustaka Pelajar: Yogyakarta, 2007). Hlm. 62.
30
Cooper, Donald R dan Pamela S. Schindler. Business Research Methods (New York: Mc Graw
Hill, 2001).
31
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei. (Jakarta: LP3ES, 1989)
45BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. 32 Jadi
kami melakukan observasi awal untuk menentukan 5 orang yang kami
indikasikan terpapar radikalisme.

3.5. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data pada penelitian ini merupakan
wawancara dan observasi. Metode wawancara (interview) adalah cara
pengumpulan yang dilakukan antara peneliti dengan subyek penelitian atau
responden atau sumber data.33 Observasi merupaka pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap unsur-unsur yang nampak dalam
suatu gejala pada objek penelitian, 34 observasi merupakan suatu proses
yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis
dan psikologis35, observasi merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung.36
Hasil jawaban dari wawancara bersifat subjektif karena situasi
yang dialami oleh setiap siswa akan berbeda. Jawaban yang bersifat
subjektif berarti jawaban tersebut tidak sepenuhnya fakta melainkan
perasaan dan keadaan yang dialami oleh siswa mengenai pertanyaan yang
diajukan pada saat dilakukan wawancara. Hasil dari pengamatan kami
32
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 85.
33
Budiyono. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Surakarta: UNS Press, 2003). Hlm. 52.
34
Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2014). Hlm. 46.
35
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 195.
36
Bambang Riyanto. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. (ed. 4, BPFE: Yogyakarta, 2010).
Hlm. 96.
46BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
digunakan sebagai bahan pelengkap dari hasil wawancara, agar hasil
penelitian kami tidak hanya asumsi dan melainkan memiliki dasar bukti
yang kuat.

3.6. Teknik Analisis Data


Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, sehingga dapat
mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang
lain.37
Teknik analisa pada penelitian kami terdiri dari 2 proses, yaitu
proses reduksi data dan proses triangulasi.38 Proses ini sangat penting
untuk suatu penelitian, karena tahap ini merupakan penyimpulan dari
segala hasil yang didapat dari penelitian. Analisis data pada penelitian kita
melalui tahap tahap sebagai berikut:
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan teknik pemilihan, pemusatan pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transportasi data kasar dari
data lapangan. Teknik reduksi data memfokuskan pada membuat
kesimpulan dan ringkasan dari sebuah data, juga mengolah data
yang mana yang dibutuhkan dan mana yang tidak dibutuhkan.
Reduksi data merupakan bentuk analisis yang menajamkan
dan mengerucutkan data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik
37
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 244.
38
Milles dan Huberman. Analisis Data Kualitatif. (Jakarta: Universitas Indonesia Press, 1992).
Hlm. 16.
47BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
sebuah kesimpulan sehingga dapat diverifikasi. Jadi dalam
penelitian kami, data disederhanakan melalui seleksi, ringkasan,
dan penggolongan.

2. Triangulasi
Teknik triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan
data yang memanfaatkan sesuatu yang membandingkan hasil
wawancara terhadap objek penelitian.39 Triangulasi mencari
dengan cepat pengujian data yang sudah ada dalam memperkuat
tafsir dan meningkatkan kebijakan serta program yang berbasis
pada bukti yang telah tersedia. Triangulasi dapat dilakukan dengan
berbagai Teknik yaitu wawancara, observasi, dan dokumen.
Triangulasi selain digunakan untuk melakukan verifikasi data juga
dilakukan untuk memperkaya data.40 Selain itu triangulasi juga
digunakan untuk menyelidiki validitas tafsiran terhadap data,
sehingga bersifat reflektif.
Ada empat macam triangulasi yaitu memanfaat penggunaan
sumber, metode, penyidik, dan teori. Pada penelitian ini, kami
hanya menggunakan tipe triangulasi yang memanfaatkan
penggunaan sumber, yaitu dari wawancara. Triangulasi dengan
sumber artinya mengecek kebenaran suatu informasi dalam

39
Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2004). Hlm. 330.
40
Nasution. Metode Peneiitian Naturalistik Kualitatif. (Bandung: Tarsito, 2003). Hlm. 115
48BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
penelitian, yaitu dengan membandingkan data hasil pengamatan
dengan data hasil wawancara.

49BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Bab IV
Hasil Penelitian

SMP Kolese Kanisius Jakarta memiliki slogan/nilai-nilai yang


dihidupi yakni competence, compassion, conscience, commitment, dan
Leadership. Nilai-nilai sekolah tersebut membantu para siswa SMP Kolese
Kanisius yang sering disebut para kanisian, untuk selalu terhindar dari
radikalisme. Melalui nilai Conscience, para kanisian selalu diajak untuk
berdiskresi. Para kanisian 4C 1L Nilai-nilai sekolah tersebut membantu
para siswa SMP Kolese Kanisius terhindar dari radikalisme.
Melalui nilai conscience, para siswa SMP Kolese Kanisius, yang
sering disebut para Kanisian, selalu diajak berdiskresi. Berdiskresi artinya
mengikuti suara hati yang mengarahkan kita pada perbuatan baik. Kita
selalu diajak untuk membuat keputusan yang terbaik untuk diri kita dan
sesama. Bersinggungan dengan tema radikalisme, seharusnya nilai ini
membangkitkan hasrat-hasrat kita, untuk mempersatukan kita dalam
perutusan yang bisa diartikan mencegah dan menetang keras radikalisme.
Nilai-nilai sekolah seharusnya melatih kita supaya kita menjadi orang
yang bertoleransi.
Nilai-nilai sekolah seharusnya dihidupi oleh setiap civitas
akademika. Tetapi kami telah menemukan bukti yang bertentangan dengan
hal tersebut. Kami menemukan bahwa ada beberapa kasus radikalisme
pada sekolah SMP Kolose Kanius kelas 9 angkatan 2020/2021, seperti
yang terjadi pada Robertus Conoray Lawantara (berikutnya akan disebut

50BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
dengan inisial RCL) yang tidak mau mentoleransi teman-temannya sendiri
dan bahkan teman seimannya. Dia menganggap bahwa teman-temannya
hanyalah sebuah aset atau liabilitas. Dari hasil wawancara yang kami
lakukan, kami mendapati bahwa RCL berkata bahwa semua temannya
hanya sebagai aset atau liabilitas, teman baik maupun biasa. RCL
mengatakan:

“Saya tidak pernah mentoleransi siapa-siapa bahkan orang yang sama


dengan agama saya. Saya hanya menganggap mereka sebagai antara aset
atau liabilitas, hanya itu saja. Tidak baik, mungkin, apakah seharusnya
saya memandang mereka sebagai teman, iya saya memandang mereka
sebagai teman, beberapa dari mereka bahkan menjadi teman saya, teman
dekat saya. Tetapi jika saya membutakan diri saya hanya ke agama saya
sendiri atau salah satu agama yang khusus maka saya pastinya tidak akan
bisa berkembang menjadi lebih baik. Itu sudah pasti karena pada suatu
saat saya pastinya bertemu dengan seseorang yang tidak akan berada di
level saya atau bahkan lebih dari level saya, jadi tetap harus terbuka
untuk semua kondisi, tetapi toleransi merupakan hal yang beda karena
saya tidak pernah mentoleransi siapa-siapa bahkan orang dari agama saya
sendiri. Semua orang saya taruh di standar yang sama, semua orang saya
harap mencapai standar yang sama. Jika orang tersebut tidak bisa
mencapai standar yang sama tidak apa-apa, itu bukan berarti saya benar-
benar tidak peduli dengan mereka. Mungkin mereka bisa lebih tinggi
dalam standar yang berbeda dan saya sesuaikan sesuai hal tersebut.
Tetapi saya tidak mentoleransi siapa-siapa bahkan orang dari agama
sendiri.“41

Dari kutipan wawancara diatas, RCL tidak mentolerir teman-


temannya dan menganggap mereka sebagai aset. RCL tidak ingin

41
Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul 16.50 - 17.11
WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam wawancara ini RCL mengatakan “Saya
tidak pernah mentoleransi siapa-siapa bahkan orang yang sama dengan agama saya. Saya hanya
menganggap mereka sebagai antara aset atau liabilitas, hanya itu saja“.
51BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
berempati terhadap teman-temannya. RCL percaya bahwa ajaran atau
budaya agama lain banyak yang tidak masuk akal. Hal tersebut
menunjukkan bahwa RCL terindikasi memiliki pandangan radikal.
Radikalisme yang tumbuh didalam benak RCL muncul dalam pernyataan
RCL dalam wawancara berikut:
“Suatu kepercayaan atau suatu ide yang dimiliki seseorang tidak dapat
dianggap secara total tidak masuk akal karena ide dan kepercayaan itu
diambil oleh orang tersebut. Artinya semua kepercayaan dan ajaran yang
didapatkan dari berbagai budaya dan berbagai agama, sebetulnya itu
relatif tergantung orang yang melihatnya. Contohnya, jika saya tidak
menyukai agama saya sendiri, agama katolik, maka saya bisa
menganggap bahwa semua ajarannya tidak masuk akal. Sebaliknya jika
saya mungkin saya seorang yang beragama budha tetapi ternyata saya
merasa bahwa semua ajaran agama memiliki makna tersendirinya saya
bisa menganggap tidak ada satupun ajaran agama yang tidak masuk akal.
Tetapi jika anda bertanya kepada saya, jika saya percaya terdapat suatu
ajaran atau budaya agama lain yang banyak tidak masuk akal, saya harus
menjawab iya. Karena itu jawaban yang benar, kita tidak bisa berbohong
karena kita semua tidak bisa memegang lebih dari 1 agama di dalam
kehidupan kita, kita hanya bisa memegang 1 atau tidak memegang sama
sekali. Jadi tentunya semua agama di luar agama anda bahkan agama
anda sendiri memiliki beberapa ajaran yang tidak masuk akal. Contohnya
ajaran saya mengajarkan bahwa jika saya ditampar di pipi kanan berikan
pipi kiri juga, menurut saya itu tidak masuk akal sama sekali hanya orang
bodoh yang akan memberikan pipi yang satu lagi. Tetapi ya, saya
menjawab ya, saya percaya bahwa ajaran atau budaya agama lain
termasuk ajaran budaya agama saya banyak yang tidak masuk akal.” 42

42
Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul 16.50 - 17.11
WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam wawancara ini RCL mengatakan
“Tetapi jika anda bertanya kepada saya, jika saya percaya terdapat suatu ajaran atau budaya agama
lain yang banyak tidak masuk akal, saya harus menjawab iya. Karena itu jawaban yang benar, kita
tidak bisa berbohong karena kita semua tidak bisa memegang lebih dari 1 agama di dalam
kehidupan kita, kita hanya bisa memegang 1 atau tidak memegang sama sekali.”
52BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Pandangan RCL tersebut menunjukkan bahwa dia tidak memiliki
toleransi terhadap orang diluar kepercayaannya. Bahkan ia tidak segan-
segan menggunakan Bahasa yang keras dan cenderung kasar pada orang
lain yang berbeda dengan keyakinannya. Pernyataan-pernyataan RCL
menunjukkan bahwa ia sangat meyakini apa yang ia percayai. Hal
tersebut terbukti dari pernyataannya yang berani, lugas, dan terang-
terangan. Bukti wawancara menunjukkan bahwa RCL tidak berpihak pada
agama tertentu termasuk agamanya sendiri. Ia cenderung mempercayai
rasio yang ia buat sendiri. Semua yang diluar rasionya dianggap tidak
masuk akal.
Kami mengambil satu contoh lagi untuk melakukan konfirmasi,
subjek kedua kami mengatakan sedikit percaya. Hal ini mengindikasikan
adanya tindakan intoleransi dan adanya indikasi indikasi radikalisme
terhadap sesama. Untuk data, kami telah memilih 5 orang sebagai
narasumber dari penelitian kami. Untuk Teknik memilih narasumber, kami
menggunakan Teknik Purposive-Sampling untuk berdasarkan berbagai
hasil pertimbangan

4.1 Proses Penyebaran Radikalisme


Dalam proses penyebaran radikalisme, siswa yang terpapar radikalisme
pasti memiliki beberapa faktor yang menjadi penyebab siswa tersebut bisa
terpapar radikalisme. Ada faktor internal dan juga ada faktor eksternal.
Berdasarkan hasil wawancara kami terhadap 5 siswa kelas 9 SMP Kanisius
Jakarta tahun ajaran 2020/2021, kami mendapatkan bahwa terdapat proses
penyebaran radikalisme di lingkungan kelas 9. Kami mewawancarai lima orang
53BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
tersebut, yang menurut kami terpapar radikalisme, dan kami menemukan 3 orang
yang terpapar radikalisme dan 2 lainnya tidak terpapar radikalisme.
Orang pertama yang kami wawancarai adalah RCL. Dalam wawancara
RCL mengatakan, Ia sangat sering mendengar orang terdekatnya berkata bahwa
agama atau pandangannya merupakan satu-satunya jalan kebenaran. Ketika
menanyakan identitas orang terdekatnya tersebut, untuk mengamankan identitas
orang tersebut, RCL menolak untuk mengatakan siapa orangnya. Orang terdekat
RCL ini bukan dari keluarga RCL tetapi orang ini sangat dekat dengan keluarga
RCL. RCL mengatakan,
“Contohnya mungkin saya tidak bisa berikan, karena jika saya berikan ada
terdapat salah contoh yang bukan merupakan keluarga saya tetapi sangat dekat
dengan keluarga saya dan sejujurnya memiliki posisi cukup tinggi dalam agama
saya. Jadi lebih baik jika saya kosongkan saja jawaban tersebut.“ 43
Orang terdekat RCL tersebut menunjukkan bahwa dia memiliki posisi
yang cukup tinggi didalam agamanya. Pernyataan-pernyataan RCL menunjukkan
bahwa orang terdekatnya sangat meyakini apa yang ia percayai. Hal tersebut
terbukti dari pernyataannya yang berani, lugas, dan terang-terangan. Pernyataan
ini telah mengarah secara keras dan menyimpang dengan pemikiran orang lain.
Orang terdekat RCL ini memiliki pandangan yang percaya bahwa agamanya yang
paling benar. Oleh karena itu, menurut kami RCL terpapar radikalisme karena
faktor pengaruh orang terdekat dan lingkungan di sekitarnya.

43
Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul 16.50 -
17.11 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam wawancara ini RCL
mengatakan “Contohnya mungkin saya tidak bisa berikan, karena jika saya
berikan ada terdapat salah contoh yang bukan merupakan keluarga saya tetapi
sangat dekat dengan keluarga saya dan sejujurnya memiliki posisi cukup tinggi
dalam agama saya. Jadi lebih baik jika saya kosongkan saja jawaban tersebut.“

54BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Orang kedua yang kami wawancarai yaitu Darren Harrison Mahardi
(setelah ini akan kami singkat DHM). DHM menyatakan bahwa dia pertama kali
mendengar mengenai radikalisme dari teman temannya. DHM mengatakan, “Jadi
teman saya ini sangat membela agamanya sehingga dia bilang jalan kebenaran
hanyalah agamanya, agama orang tersebut.“44 Pengalaman DHM dalam proses
menyebarnya radikalisme di dalam benaknya dipengaruhi oleh teman-temannya.
Bahkan, teman-temannya ini sangat membela agamanya dan berpikiran bahwa
tidak ada keselamatan diluar agamanya. sering mendengar juga dari temannya
bahwa agama atau kepercayaanya merupakan satu-satunya jalan kebenaran
sehingga DHM sedikit percaya terhadap hal tersebut. Oleh karena itu, menurut
kami DHM terpapar radikalisme karena faktor pertemanan yang kurang baik.
Orang ketiga yang kami wawancarai yaitu Benedictus Niscala Wastu
(setelah ini akan kami singkat menjadi BNW). BNW mengatakan “saya akan
menghina Kembali, karenakarena saya menyukai kerusuhan” 45sehingga menurut
kami BNW adalah salah satu orang yang terpapar radikalisme. Jika orang yang
tidak radikal tidak akan membalas hinaanhinaan tersebut. BNW mengatakan
bahwa ia mencari informasi-informasi yang berhubungan dengan agama melalui
Internet. Dilihat dari kelakuan BNW, kami menginterpretasikan bahwa BNW
terpapar radikalisme karena mendapatkan informasi mengenai agama, baik yang
benar maupun yang kurang benar dari Internet.
44
Wawancara dengan Darren Harison Mahardi tanggal, Minggu 17 Januari 2021. Pukul : 12.30-
12.38 WIB. Wawancara dilakukan oleh Emanuel Kenneth Nursalim. DHM berkata “Jadi teman
saya ini sangat membela agamanya sehingga dia bilang jalan kebenaran hanyalah agamanya,
agama orang tersebut”
45
Wawancara dengan Bhenedictus Niscala Wastu tanggal, Selasa 19 Januari 2021. Pukul : 13.20-
13.27 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. BNW berkata “saya akan menghina
Kembali, karena saya menyukai kerusuhan“

55BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Orang Keempat yang kami wawancarai yaitu Havier Ahara (selanjutnya
akan disingkat menjadi HA). HA merupakan salah satu orang yang kami temukan
tidak terpapar radikalisme. Ha mengatakan, “menurut saya tidak karena semua
agama dan budaya itu sifatnya sama mengenai kepecayaan manusia terhadap
sesuatu yang mistis, jadi terserah saja mau percaya atau tidak.” Saat ditanyai
mengenai apakah ada ajaran agama lain yang tidak masuk akal. HA juga
mengatakan
“Kalo rasa radikalisme sepertinya pikiran, nah menurut saya radikalisme
ini berkurang kan saya sekolah di Jakarta, dengan kata lain
pendidikannya lebih bagus dari pada daerah daerah di luar Jakarta,
karena pendidikan saya bagus setidaknya baik yah. Saya diajarkan untuk
menghargai keberagaman karena kan saya juga sebagai warga negara
Indonesia, pembelajaran PKN juga mengajarkan saya untuk menghargai
umat umat lain, agama juga mengajarkan saya seperti itu, tapi yahh
bukan Cuma pendidikan sih tapi lebih kayak lingkungan kita kayak
gimana, misal kalau saya di keluarga saya yahh lingkungan perumahan
saya yah aman aman saja nyaman nyaman saja, jadi tidak ada unsur
unsur radikalisme sih”. 46
Berdasarkan hasil wawancara tersebut, HA setuju bahwa pendidikan yang
baik dapat menghambat penyebaran radikalisme. HA diajarkan untuk menghargai
keberagaman. Sebagai warga Indonesia, HA berpendapat bahwa pembelajaran
PKN yang telah mengajarkannya untuk menghargai umat lain. Bahkan lingkungan
masyarakat HA dalam keadaan aman, tidak ada yang melakukan tindakan-
tindakan radikal. Oleh karena itu, menurut kami kualitas pendidikan dan pengaruh
lingkungan akan menjadi faktor dalam proses penyebaran radikalisme.47

46
Wawancara dengan Havier Ahara hari Selasa 19 Januari 2021. Pukul: 20.02-20.09 WIB.
Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam wawancara ini, HA berkata “ “kalo rasa
radikalisme sepertinya pikiran, nah menurut saya radikalisme ini berkurang kan saya sekolah di
Jakarta, dengan kata lain pendidikannya lebih bagus dari pada daerah daerah di luar Jakarta,
karena pendidikan saya bagus setidaknya baik yah.“
56BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Orang kelima yang kami wawancarai yaitu adalah (Josh Reiner yang
selanjutnya akan kami singkat menjadi JR). JR merupakan salah satu orang yang
kami temukan tidak terpapar radikalisme. JR mengatakan Ia akan merasa
tersinggung jika dihina namun, JR juga akan mengajak mereka yang menghina
untuk memberikan alasan mengapa mereka menghina kepercayaannya karena
menurutnya perlakuan tersebut tidaklah pantas untuk dilakukan sebagai warga
negara Indonesia yang seharusnya menjunjung tinggi perbedaan. Namun JR juga
mengatakan Ia akan membiarkannya karena terkadang menanggapi hal-hal
tersebut hanyalah memakan pancingan mereka untuk mengeluarkan emosi kita.
Oleh karena itu, menurut kami JR patut dijadikan contoh yang baik karena Ia
tidak terpapar radikalisme walaupun orang-orang di dekatnya banyak yang
menghina agamanya.
Dari 3 orang yang terpapar radikalisme, masing masing memiliki cara
terpapar yang berbeda-beda. Yang pertama yaitu terpapar radikalisme dari internet
dan yang kedua adalah pergaulan yang kurang baik dan yang terakhir yaitu
pengaruh keluarga atau orang orang terdekatnya. Salah satu dari 2 orang yang
tidak terpapar radikalisme mengatakan bahwa dari pengalamannya sendiri ada
faktor yang memperhambat radikalisme. Menurutnya pendidikan yang lebih
cukup baik dan pembelajaran seperti pada pelajaran Agama dan PKN yang
mengajarkan untuk mentoleransi umat-umat lainnya, dan juga pendidikan di
lingkungan dan pengaruh keluarga.

47
Wawancara dengan Havier Ahara tanggal, Selasa 19 Januari 2021. Pukul: 20.02-20.09 WIB.
Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus

57BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
4.2 Dampak Penyebaran Radikalisme pada subjek
Jika sudah terpapar radikalisme, pasti ada suatu dampak terhadap sikap
atau kepribadian dari siswa tersebut. Dari hasil wawancara, kami tidak
menemukan dampak dari pemikiran radikalisme yang baik, semua dampak dari
radikalisme hanyalah dampak buruk. Dampak buruk yang kami temukan
berdampak terhadap pemikiran dan sikap. Dari semua orang yang terpapar, pasti
mengalami dampak dari radikalisme walaupun sedikit.
Orang pertama yang kami wawancarai yaitu RCL, saat RCL ditanyai
mengenai apakah ada niatan niatan tertentu yang akan dilakukan, RCL berkata
bahwa dia tidak akan pernah melakukannya sendiri karena saya malas
mengotorkan tangannya , tetapi RCL tahu bahkan jika tidak dia lakukan sendiri,
seseorang akan merasa bosan melakukannya secara pribadi, dan RCL hanya perlu
menonton dan dia bisa merasakan ooh ini entertainment.
Sehingga menurut kami (berdasarkan apa yang telah RCL katakan) RCL
menjadi orang yang kurang memiliki rasa empati dan rasa humanity atau rasa
kemanusiaan karena sudah menganggap hal-hal yang tidak baik menjadi
entertaiment atau hiburan. Menurut kami, hal ini dapat memberikan dampak
negatif bagi diri RCL sendiri dan orang-orang disekitarnya.
Orang kedua yaitu DHM, DHM sangat ingin membalaskan dendamnya
jika ada orang yang menghina agamanya. DHM akan membandingkan agamanya
dengan agama orang yang menghina tersebut sebagai upaya membalaskan
dendamnya. DHM berkata “Ada sedikit ingin melakukan balas dendam”48

48
Wawancara dengan Darren Harison Mahardi tanggal, Minggu 17 Januari 2021. Pukul : 12.30-
12.38 WIB. Wawancara dilakukan oleh Emanuel Kenneth Nursalim. DHM berkata “Ada sedikit
ingin melakukan balas dendam.“
58BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Berdasarkan data, dampak terhadap sifat dari DHM hanya mencitrakan
radikalisme yang tingkatannya masih sedang. Dampak tersebut merupakan adanya
keinginan untuk melakukan balas dendam, tetapi hanya dengan membandingkan
agama.
Orang ketiga yaitu BNW, seperti DHM, ia tidak terima dan akan
membalas hinaan-hinaan yang dilontarkan pada agama BNW, BNW mengatakan
“saya akan menghina Kembali, karena saya menyukai kerusuhan” Menurut kami
BNW menjadi orang yang suka saling menghina dan suka saling menjelek jelakan
padahal agama seharusnya hanya perbedaan pandangan dan kepercayaan, tidak
seharusnya saling menghina dan saling menjelek jelekan. Perbuatan BNW berasal
dari benak pikirannya, yaitu untuk menghina untuk kesenangan pribadi. Hal ini
kami anggap buruk karena dapat menimbulkan kerusuhan.
Dari hasil penelitian kami, semua dampak radikalisme yang kami temukan
merupakan dampak negatif . Pada BNW dan DHM, mereka memiliki dampak
yang mirip, yaitu keinginan untuk membalaskan dendam karena mereka tidak
terima jika kepercayaan mereka dihina. Pada RCL, RCL menurut kami sudah
mulai kehilangan rasa kemanusiaan dan semakin berkurangnya rasa empati karena
ia sudah tidak menunjukkan rasa kasihan atau empati terhadap korban dari
kerusuhan akibat radikalisme, dan malahan menganggap hal tersebut sebagai
hiburan. Dari ketiga orang tersebut, bisa dikatakan bahwa radikalisme
menimbulkan banyak dampak negatif yang berbahaya bagi orang-orang dan
radikalisme harus segera ditumpas.

59BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
4.3 Tingkat keterpaparan
Setelah seseorang telah terpapar radikalisme, orang-orang tersebut bisa
dibeda-bedakan kembali melalui tingkat keterpaparannya. Dalam hal ini tingkat
keterpaparan yang dimaksud adalah tingkatan sudah seberapa jauh orang tersebut
terpengaruhi oleh paham radikalisme. Tingkat tertinggi merupakan tingkat
sentimental atau destruktif, dimana orang tersebut tidak ragu melukai orang lain
demi tujuannya. Orang yang tingkat keterpaparannya tinggi menurut kami adalah
saat dimana orang tersebut sudah mulai mengarah ke terorisme. Mereka mulai
kehilangan rasa empati mereka terhadap sesama manusia. Lalu orang yang tingkat
keterpaparannya sedang menurut kami adalah orang yang sudah memiliki suatu
pemikiran atau pemahaman yang sudah menyimpang. Yang terakhir, orang yang
tingkat keterpaparannya rendah menurut kami adalah orang yang tidak enggan
menghina kepercayaan orang lain atau dalam kata lain nilai toleransinya sudah
mengurang. Dari hasil wawancara, kami menemukan bahwa tingkat keterpaparan
radikalisme pada setiap siswa berbeda-beda.
Orang yang pertama yaitu RCL, RCL menurut kami memiliki tingkat
keterpaparan yang tinggi, walaupun tidak sampai ke tingkat sentimental. RCL
sudah mulai tidak mempercayai agama manapun, bahkan ia juga meragukan
kebenaran di dalam agamanya sendiri. RCL mengatakan
“Contohnya ajaran saya mengajarkan bahwa jika saya ditampar di pipi
kanan berikan pipi kiri juga, menurut saya itu tidak masuk akal sama
sekali hanya orang bodoh yang akan memberikan pipi yang satu lagi.
Tetapi ya, saya menjawab ya, saya percaya bahwa ajaran atau budaya
agama lain termasuk ajaran budaya agama saya banyak yang tidak masuk
akal.”49

49
Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul 16.50 - 17.11
WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam wawancara ini RCL mengatakan
60BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
RCL memiliki mindset khusus dan berbeda terhadap kehidupan beragama,
dimana dia tidak memedulikan hal tersebut sampai ke tahap yang tidak baik. Di
dalam wawancara Ia juga sempat mengatakan bahwa menurut dia keselamatan itu
tidak ada. RCL yakin bahwa ada agama yang memberikan pandangan yang
bohong seperti keselamatan yang palsu. RCL menanggap bahwa semua berakhir
ketika manusia sudah selesai melakukan pekerjaan mereka. RCL berkata,
“Ya, sangat sering, dan sejujurnya menurut saya tidak ada namanya
keselamatan atau reinkarnasi atau hal-hal konyol, semuanya berakhir
pada saat kamu sudah selesai melakukan pekerjaan anda. Tetapi apakah
menurut saya ada agama yang memberikan pandangan atau kepercayaan
bohong, iya ada.”50
Saat kami tampilkan mengenai video gereja yang dihancurkan, RCL tidak
berpendapat mengenai video tersebut melainkan ia hanya mengatakan bahwa
perasaannya ketika dia menonton video tersebut adalah kosong. RCL menanggap
bahwa itu adalah hal normal/biasa yang terjadi di suatu negara. Hal tersebut yaitu
agama minoritas di suatu negara dengan agama mayoritas yang berbeda, didorong
dan diperlakukan berbeda. RCL berkata,
“Baik, jadi pendapat saya, kosong. Sejujurnya kosong karena sejujurnya
saya tidak peduli sama sekali. Menurut saya hal ini sudah sangat biasa
terjadi sepertinya, agama minoritas di suatu negara dengan agama
mayoritas berbeda, didorong-dorong dan diperlakukan sebagai second
class citizen”51

“Contohnya ajaran saya mengajarkan bahwa jika saya ditampar di pipi kanan berikan pipi kiri
juga, menurut saya itu tidak masuk akal sama sekali hanya orang bodoh yang akan memberikan
pipi yang satu lagi”
50
Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul 16.50 - 17.11
WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam wawancara ini RCL mengatakan “Ya,
sangat sering, dan sejujurnya menurut saya tidak ada namanya keselamatan atau atau hal-hal
konyol, semuanya berakhir pada saat kamu sudah selesai melakukan pekerjaan anda. Tetapi
apakah menurut saya ada agama yang memberikan pandangan atau kepercayaan bohong, iya ada.”
51
Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul 16.50 - 17.11
WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam wawancara ini RCL mengatakan
61BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Berdasarkan perkataan dia saat wawancara, saat RCL mengatakan tidak
ingin melakukan suatu hal mau yang bersifat destruktif atau tidak karena
istilahnya tidak ingin mengotori tangannya. Meskipun tidak ada yang ingin
melakukannya, RCL akan senantiasa menunggu seseorang untuk melakukannya
karena seseorang akan merasa bosan, RCL juga sering melakukan interaksi yang
kasar RCL menganggap bahwa dia hanya perlu menunggu untuk orang lain
melakukan hal tersebut. Dia bahkan menganggap hal yang berbau destruktif
sebagai hiburan bagi dirinya. RCL mengatakan,
Saya tidak perlu melakukan hal tersebut. Saya tinggal menunggu untuk
orang lain melakukan hal tersebut, dan bahkan jika menurut saya
waktunya terlalu lama, bisa dipercepat saja. Saya tidak akan pernah
melakukannya sendiri karena saya malas mengotorkan tangan saya, tetapi
saya tahu bahkan jika tidak saya lakukan sendiri, seseorang akan merasa
bosan melakukannya secara pribadi, dan saya hanya perlu menonton dan
saya bisa merasakan “ooh ini entertainment”. 52

Orang kedua yang terpapar yaitu DHM, DHM menurut kami memiliki
tingkat keterpaparan yang masih rendah. Kami memastikan ini melalui
wawancaranya, DHM mengatakan, “Yang saya ingin lakukan sih membela agama
saya dan membalas perkataannya, sedikit membalas pertanyaannya karena
biasanya kesel begitu kan, emosi sesaat.“ Hal yang telah dinyatakan oleh DHM ini

“Baik, jadi pendapat saya, kosong. Sejujurnya kosong karena sejujurnya saya tidak peduli sama
sekali. Menurut saya hal ini sudah sangat biasa terjadi sepertinya, agama minoritas di suatu negara
dengan agama mayoritas berbeda, didorong-dorong dan diperlakukan sebagai second class citizen”
52
Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul 16.50 - 17.11
WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam wawancara ini RCL mengatakan “Saya
tidak perlu melakukan hal tersebut. Saya tinggal menunggu untuk orang lain melakukan hal
tersebut, dan bahkan jika menurut saya waktunya terlalu lama, bisa dipercepat saja. Saya tidak
akan pernah melakukannya sendiri karena saya malas mengotorkan tangan saya, tetapi saya tahu
bahkan jika tidak saya lakukan sendiri, seseorang akan merasa bosan melakukannya secara
pribadi, dan saya hanya perlu menonton dan saya bisa merasakan “ooh ini entertainment”
62BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
membantu kami untuk mengindikasi seberapa jauh tingkat keterpaparannya.
Berdasarkan faktor-faktor diatas, menurut kami tingkat keterpaparannya masih
cukup ringan.
Orang ketiga yang terpapar yaitu BNW, menurut kami BNW memiliki
tingkat keterpaparan yang masih rendah. BNW masih memiliki kepedulian
terhadap suatu agama, ia juga mengatakan “Ya, saya bahkan tidak terlalu peduli”
53
saat ditanyai apakah ia akan mentoleransi temannya yang beragama lain. Ia akan
tidak terima apabila ada yang menghina dan menjelek jelekan kepercayaannya,
jadi dengan ini, tingkat keterpaparannya menurut kami masih cukup rendah dan
hanya sebagai seseorang yang pasif (hanya membalas jika ada yang
memancing/mentriggernya). Pemikiran yang telah dipaparkan oleh BNW
menunjukkan bahwa dia tidak terima jika ada yang menghina kepercayaannya.
Data ini menunjukkan bahwa tingkat keterpaparan radikalisme dalam BNW masih
rendah.
Dari hasil wawancara, kami menemukan bahwa tingkat keterpaparan
radikalisme pada setiap siswa berbeda-beda. 2 dari antara 5 siswa yang kami
wawancarai, yaitu DHM dan BNW, masih memiliki tingkat keterparan yang
tergolong rendah. Hanya ada 1 siswa dari 5 siswa yang kami wawancarai, yaitu
RCL, yang memiliki tingkat keterpaparan yang tergolong cukup tinggi menurut
hasil wawancara kami. Hal baiknya adalah kami tidak menemukan siswa yang
sudah mencapai tingkat sentimental.

53
Wawancara dengan Bhenedictus Niscala Wastu tanggal, Selasa 19 Januari 2021. Pukul : 13.20-
13.27 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. BNW berkata “Ya, saya tidak terlalu
peduli”
63BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
64BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Bab V
Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan
Dalam bab yang terakhir ini, peneliti mencoba untuk menarik beberapa
kesimpulan dari apa yang telah dibahas dalam bab-bab sebelumnya. Maka dapat
kami tarik kesimpulannya sebagai berikut:
1. Radikalisme merupakan suatu sikap atau pemikiran yang bisa dikatakan
menyimpang atau salah karena radikalisme menganggap pahamnya adalah
yang terbaik dan berada diatas paham lainnya. Orang yang memiliki
pemikiran radikalisme biasanya menginginkan perubahan secara total pada
realita sesuai dengan paham dan keinginannya bahkan bisa menggunakan
kekerasan.
2. Radikalisme bisa menyebar didalam lingkungan kelas 9 SMP Kolose
Kanisius Jakarta tahun ajaran 2020/2021 melalui pengaruh dari lingkungan
sekitar, keluarga, orang-orang terdekat, teman-teman dan juga internet
seperti media sosial.
3. Dampak Radikalisme dapat merubah pemikiran dan pandangan serta bisa
saja menghilangkan atau mengurangi rasa kemanusiaan dan empati, orang
orang juga menjadi mudah tersinggung dan timbulnya rasa benci pada
suatu pandangan tertentu.
4. Tingkat keterpaparan radikalisme di dalam lingkup siswa kelas 9 SMP
Kolose Kanisius tahun ajaran tahun 2020/2021 bisa dikatakan masuk
didalam indikasi cukup rendah tapi didalam wawancara yang kami

65BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
lakukan, ada 1 siswa yang bisa dikatakan terpapar radikalisme cukup
tinggi.
5. Setelah wawancara, kami menemukan beberapa faktor yang bisa
menghambat radikalisme, faktor tersebut adalah lingkungan yang aman
dari radikalisme, keluarga dan orang orang terdekat yang tidak terpapar
radikalisme, pendidikan yang bisa dikatakan bagus dan mengajarkan
pentingnya toleransi karena dengan ini semua, pemikiran orang akan
menjadi terbuka dan bisa bertoleransi.

5.2 Saran
1. Kepada para siswa, kami menyarankan supaya bisa berpikir lebih terbuka
lagi dan bisa lebih lihai lagi dalam mengolah informasi yang didapatkan,
sehingga para siswa tidak mudah untuk terpengaruh pemikiran pemikiran
radikalisme.
2. Kepada para guru, kami menyarankan untuk mengendalikan jumlah tugas
yang akan diberikan kepada siswa dan berkoordinasi dengan guru lainnya
sehingga tugas yang diberikan tidak diberikan dalam satu waktu yang
sama, dengan itu, siswa tidak akan merasa terbebani dengan banyaknya
tugas dan ulangan dan siswa memiliki waktu istirahat yang cukup.

5.3 Tinjauan Kritis


Di dalam Research Paper kami ini masih ada beberapa hal-hal yang
menjadi kekurangan dan seharusnya masih bisa di perbaiki. Hal pertama yang
masih kurang dari Researh Paper kami adalah kami belum bisa menguasai

66BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
dengan baik landasan teori kami pada Bab 2. Dalam menyusun Bab 4 Hasil
Penelitian, kami masih belum menggunakan landasan teori kami secara maksimal.
Seperti misalnya pada bagian Sub-bab 4.3 terkait tingkat keterpaparan, seharusnya
kami menggunakan ciri-ciri radikalisme pada landasan teori kami untuk
menjelaskan dengan lebih baik tingkat keterpaparan siswa yang diwawancara.
Hal yang kedua adalah kami masih kurang dalam melakukan pengamatan
awal atau studi pendahuluan untuk mencari sampel penelitian. Buktinya, pada
tahap wawancara kami masih menemukan siswa-siswa yang ternyata tidak
terpapar radikalisme. Kami masih belum menggunakan waktu yang diberikan
untuk melakukan studi pendahuluan untuk mengamati siswa yang akan digunakan
sebagai sampel penelitian. Seharusnya kami lebih memanfaatkan waktu yang
diberikan dengan lebih maksimal untuk mencari bukti yang lebih banyak dan
mengamati lebih lama lagi siswa yang akan digunakan sebagai sampel penelitian
kami.
Hal yang ketiga adalah penggunaan bahasa kami dalam menuliskan
Research Paper. Di dalam Research Paper kami ini masih banyak kalimat-
kalimat yang masih kurang baku untuk digunakan dalam sebuah karya ilmiah.
Kami menyadari adanya kalimat-kalimat yang masih kurang tepat dalam karya
ilmiah kami, tetapi kami masih belum memiliki kemampuan berbahasa yang
cukup baik untuk menyampaikan hal yang ingin kami sampaikan dalam kalimat
yang baku. Seharusnya kami lebih banyak membaca referensi karya ilmiah supaya
bisa menggunakan bahasa yang tepat untuk menyusun Research Paper kami ini.
Untuk kedepannya kami akan mengingat dan memperbaiki kekurangan-
kekurangan kami di Research Paper kali ini untuk menjadi lebih baik dalam
menyusun karya ilmiah kami selanjutnya. Kami akan mempelajari landasan teori
67BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
penelitian kami dengan lebih baik untuk menyusun bab 4. Lalu kami akan
menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk melakukan pengamatan awal atau
studi pendahuluan supaya sampel penelitian yang kami ambil bisa menjadi lebih
baik lagi. Yang terakhir kami akan mengambangkan kemampuan berbahasa kami
supaya bisa menuliskan karya ilmiah dengan kalimat-kalimat baku yang baik.

68BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Daftar Pustaka

Andyka Yofan. Apa itu publisher? Publisher itu apa? Publisher Adalah? (2019)
https://medium.com/@yonline21/apa-itu-publisher-publisher-itu-apa-
publisher-adalah-d53407dcc1ce (Diakses pada Minggu, 18 Oktober 2020)
[1]

A Partanto Pius, M. Dahlan Al Barry. Kamus Ilmiah Populer. (Surabaya: Apollo,


1994). [2]

Andy. Mengenal Apa Itu Cyber Crime dan Jenis-Jenis Kejahatan di Dunia Maya.
(2019). https://qwords.com/blog/pengertian-cyber-crime/ (Diakses pada
Minggu, 18 Oktober 2020). [3]

Arrahmah.com. (2016) https://arrahmah.com (Diakses pada Minggu, 18 Oktober


2020). [4]

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007). Hlm.


62. [5]
Azyumardi Azra. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah
Tantangan Melenium III. (Jakarta : Kencana Prenada Media, 2012). [6]

Badudu & Zain. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2001). Hlm. 1031 [7]

69BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Bambang Riyanto. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. (ed. 4, BPFE:
Yogyakarta, 2010). Hlm. 96 [8]

Bogdan dan Taylor. Prosedur Penelitian. Dalam Moleong, Pendekatan Kualitatif.


(Jakarta: Rineka Cipta, 2012). Hlm. 4 [9]

Budiyono. Metodologi Penelitian Pendidikan. (Surakarta: UNS Press, 2003).


Hlm. 52 [10]

Cooper, Donald R dan Pamela S. Schindler. Business Research Methods (New


York: Mc Graw Hill, 2001). [11]

Dina Angelina. Paham Radikalisme di Indonesia Menurut Ideologi Pancasila.


(Madiun: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Widya Yuwana,
2019). Hlm. 3. [12]
Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami
Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019)
https://news.detik.com/berita/d-4787871/memahami-radikal-sampai-akar-
identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19 Oktober 2020). [13]

Ermalia Ayu Afria Ulita. 5 Ciri-ciri Orang Terpapar Radikalisme Menurut

70BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Bimnas Polda Bali (2019). https://bali.idntimes.com/news/bali/ayu-afria-
ulita-ermalia/ciri-ciri-orang-terpapar-radikalisme-menurut-binmas-polda-
bali/full. (Diakses pada Senin, 7 Desember 2020). [14]

Hasan, M. Iqbal. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.


(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002). Hlm. 58-82 [15]

Hasani, Ismail dan Bonar Tigor Naipospos. Radikalisme Agama di Jadebotabek


&
Jawa Barat: Implikasinya terhadap Jaminan Kebebasan
Beragama/Berkeyakinan. (Jakarta: Pustaka Masyarakat Setara, 2010). [16]

Hugiono dan Poerwantana. Pengantar Ilmu Sejarah. (Jakarta: PT Bina Aksara,


2000). Hlm. 163 [17]

Jesuit.id. Preferensi Kerasulan Universal (2017). https://uap.jesuits.id/wp/.


(Diakses pada Kamis 6 Desember 2020). [18]

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Polri dan Kominfo


Pantau Konten Radikalisme Bahrum Naim. (2020).
https://www.kominfo.go.id/content/detail/7898/polri-dan-kominfo-pantau-
konten-radikalisme-bahrum-naim/0/berita (Diakses pada Jumat, 16
Oktober 2020). [19]

71BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Kriswanto Juni. Serangan bom di tiga gereja Surabaya: Pelaku bom bunuh diri
‘perempuan yang membawa dua anak’. (2018).
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-44097913 (Diakses pada Jumat,
16 Oktober 2020). [20]

Masduqi. Deradikalisasi Pendidikan Islam Berbasis Khazanah Pesantren.


(Yogyakarta: Pesantren Assalafiyyah Mlangi Yogyakarta, 2012). Hlm. 3-4
[21]
Mashabi Sania. Kepala BNPT: Penyebar Paham Radikalisme Manfaatkan Media
Sosial. (2020).
https://nasional.kompas.com/read/2020/07/03/15343511/kepala-bnpt-
penyebar-paham-radikalisme-manfaatkan-media-sosial?page=all. (Diakses
pada Sabtu, 5 Desember 2020). [22]

Milles dan Huberman. Analisis Data Kualitatif. (Jakarta: Universitas Indonesia


Press, 1992) Hlm. 16 [23]

Moleong, Lexy J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. (Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya, 2004). Hlm. 330. [24]

M. Saekan Muchith. Ilmu Pendidikan Islam. (Kudus: STAIN Kudus Press, 2007).
Hlm. 173. [25]

Nasution. Metode Peneiitian Naturalistik Kualitatif. (Bandung: Tarsito, 2003).


Hlm. 115. [26]

72BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Putra Lutfy Mairizal. Ini Tiga Cara Penyebaran Radikalisme di Indonesia. (2016)
https://nasional.kompas.com/read/2016/11/30/14081631/ini.tiga.cara.peny
ebaran.radikalisme.di.indonesia. (Diakses pada 5 Desember 2020). [27]

Rifa Bahtiar. Selain Coret ‘Saya Kafir’ di Musala, Pelaku juga Rusak Properti
Masjid. (2020). https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-
5194108/selain-coret-saya-kafir-di-musala-pelaku-juga-rusak-properti-
masjid (Diakses pada Jumat, 16 Oktober 2020). [28]

Rubaidi, Radikalisme Islam, Nahdlatul Ulama Masa Depan Moderatisme Islam di


Indonesia. (Yogyakarta: Logung Pustaka, 2007) Hlm. 33. [29]

Rudi Pardede. Tangkal berkembangnya paham radikalisme di pekanbaru ini


langkah yang harus dilakukan menurut rudi pardede. (2017)
https://www.goriau.com/berita/baca/tangkal-berkembangnya-paham-
radikal-di-pekanbaru-ini-langkah-yang-harus-dilakukan-menurut-rudi-
pardede.html#:~:text=Ada%20dua%20paham%20radikalisme%2C
%20yaitu,wujud%20yang%20di%20cita%2Dcitakan. (Diakses pada
Kamis, 28 Januari 2021). [30]

Sari Maya. 8 Bahaya Radikalisme dan Terorisme Seluruh Dunia. (2016).


https://guruppkn.com/bahaya-radikalisme-dan-terorisme. (Diakses pada
Kamis, 12 November 2020). [31]

Sartono Kartodirdjo. Ratu Adil. (Jakarta: Sinar Harapan, 2005). Hlm. 38. [32]

73BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Sartono Kartodirdjo. Pendekatan Ilmu Sosial dan Metodologi Sejarah. (Jakarta:
Sinar Harapan, 2015) Hlm. 38 [33].

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei. (Jakarta:


LP3ES, 1989). [34]

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. (Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 60. [35]

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. (Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 85.[36]

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. (Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 195. [37]

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D. (Bandung: Alfabeta, 2009). Hlm. 244. [38]

Sunarto Andang. Dampak Media Sosial Terhadap Paham Radikalisme.


(Bengkulu:
Tidak Diterbitkan, 2007) Hlm. 128. [39]

Tresnady Tomi. Kecerdasan Anak Ditentukan pada Masa Keemasan ini. (2016).
74BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
https://www.suara.com/health/2016/08/06/191813/kecerdasan-anak-
ditentukan-pada-masa-keemasan-ini (Diakses pada Sabtu,17 Oktober
2020). [40]

Vanny Rahman El. Kerap Dikaitkan dengan Terorisme, Ternyata ini Makna
Radikalisme. (2019). https://www.idntimes.com/news/indonesia/vanny-
rahman/kerap-dikaitkan-dengan-aksi-teroris-apa-sih-makna-dari-
radikalisme/1. (Diakses pada Sabtu, 5 Desember 2020). [41]

Wawancara dengan Bhenedictus Niscala Wastu tanggal, Selasa 19 Januari 2021.


Pukul : 13.20-13.27 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus.
BNW berkata “Saya akan menghina Kembali, karena saya menyukai
kerusuhan“. [42]

Wawancara dengan Bhenedictus Niscala Wastu tanggal, Selasa 19 Januari 2021.


Pukul : 13.20-13.27 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus.
BNW berkata “Ya, saya tidak terlalu peduli”. [43]

Wawancara dengan Darren Harison Mahardi tanggal, Minggu 17 Januari 2021.


Pukul : 12.30-12.38 WIB. Wawancara dilakukan oleh Emanuel Kenneth
Nursalim. DHM berkata “Ada sedikit ingin melakukan balas dendam.“.
[44]

75BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Wawancara dengan Darren Harison Mahardi tanggal, Minggu 17 Januari 2021.
Pukul: 12.30-12.38 WIB. Wawancara dilakukan oleh Emanuel Kenneth
Nursalim. DHM berkata “Jadi teman saya ini sangat membela agamanya
sehingga dia bilang jalan kebenaran hanyalah agamanya, agama orang
tersebut”. [45]

Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul
16.50
- 17.11 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam
wawancara ini RCL mengatakan “Contohnya ajaran saya mengajarkan
bahwa jika saya ditampar di pipi kanan berikan pipi kiri juga, menurut
saya itu tidak masuk akal sama sekali hanya orang bodoh yang akan
memberikan pipi yang satu lagi”[46]

Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul
16.50
- 17.11 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam
wawancara ini RCL mengatakan “Contohnya mungkin saya tidak bisa
berikan, karena jika saya berikan ada terdapat salah contoh yang bukan
merupakan keluarga saya tetapi sangat dekat dengan keluarga saya dan
sejujurnya memiliki posisi cukup tinggi dalam agama saya. Jadi lebih baik
jika saya kosongkan saja jawaban tersebut.“.[47]

76BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul
16.50
- 17.11 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam
wawancara ini RCL mengatakan “Baik, jadi pendapat saya, kosong.
Sejujurnya kosong karena sejujurnya saya tidak peduli sama sekali.
Menurut saya hal ini sudah sangat biasa terjadi sepertinya, agama
minoritas di suatu negara dengan agama mayoritas berbeda, didorong-
dorong dan diperlakukan sebagai second class citizen”. [48]

Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul
16.50
- 17.11 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam
wawancara ini RCL mengatakan “Saya tidak pernah mentoleransi siapa-
siapa bahkan orang yang sama dengan agama saya. Saya hanya
menganggap mereka sebagai antara aset atau liabilitas, hanya itu saja“.
[49]

Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul
16.50
- 17.11 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam
wawancara ini RCL mengatakan “Saya tidak perlu melakukan hal tersebut.
Saya tinggal menunggu untuk orang lain melakukan hal tersebut, dan
bahkan jika menurut saya waktunya terlalu lama, bisa dipercepat saja.
Saya tidak akan pernah melakukannya sendiri karena saya malas
mengotorkan tangan saya, tetapi saya tahu bahkan jika tidak saya lakukan
77BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
sendiri, seseorang akan merasa bosan melakukannya secara pribadi, dan
saya hanya perlu menonton dan saya bisa merasakan “ooh ini
entertainment” [50]

Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul
16.50
- 17.11 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam
wawancara ini RCL mengatakan “Tetapi jika anda bertanya kepada saya,
jika saya percaya terdapat suatu ajaran atau budaya agama lain yang
banyak tidak masuk akal, saya harus menjawab iya. Karena itu jawaban
yang benar, kita tidak bisa berbohong karena kita semua tidak bisa
memegang lebih dari 1 agama di dalam kehidupan kita, kita hanya bisa
memegang 1 atau tidak memegang sama sekali.”. [51].

Wawancara dengan RCL dilakukan pada hari Selasa, 18 Januari 2021. Pukul
16.50
- 17.11 WIB. Wawancara dilakukan oleh Wesley Nicolaus. Dalam
wawancara ini RCL mengatakan “Ya, sangat sering, dan sejujurnya
menurut saya tidak ada namanya keselamatan atau atau hal-hal konyol,
semuanya berakhir pada saat kamu sudah selesai melakukan pekerjaan
anda. Tetapi apakah menurut saya ada agama yang memberikan
pandangan atau kepercayaan bohong, iya ada.”. [52].

78BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2014) Hlm. 46. [53].

Lampiran 1
Daftar Pertanyaan Wawancara

Daftar pertanyaan ini berfungsi untuk menjawab rumusan masalah dari


penelitian “Pengaruh Radikalisme terhadap Siswa kelas 9 SMP Kolese Kanisius
Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021. Berikut daftar pertanyaan yang menjawab
rumusan masalah kami.
Daftar Pertanyaan:
1. Apakah anda percaya bahwa ajaran atau budaya agama lain banyak yang
tidak masuk akal?

79BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
2. Bagaimana pendapat anda tentang (contoh kasus).
3. Kami mau meminta pendapat anda tentang video ini.
4. Apakah anda pernah mendengar orang terdekat anda berkata bahwa
kepercayaan anda merupakan satu2nya jalan kebenaran?
a. Jika berkenan, ceritakan siapa dan latar belakang orang yang
bersangkutan.
5. Jika pada pertanyaan 4 anda menjawab tidak, darimana anda mendapatkan
informasi tersebut?
a. Jika berkenan, ceritakan darimana informasi tersebut anda
dapatkan?
6. Setelah mendapatkan informasi tersebut. Apa yang anda rasakan?
7. Kan anda telah mendapatkan informasi tersebut, apa anda memiliki pikiran
untuk melakukan sesuatu?
a. Apakah anda masih bisa mentolerir teman anda yang berbeda
agama?
b. Pandangan anda terhadap agama lain?
c. Apa anda merasa eksklusif setelah mendapat informasi tersebut
d. Apa anda ada niatan untuk melakukan tindakan diluar akal sehat?54
8. Jika kepercayaan anda dihina, apa yang anda ingin lakukan?

Transkrip Wawancara 1

54
Pertanyaan yang di garis bawahi bersifat tentatif, dapat ditanyakan atau tidak. Tergantung
jawaban dari orang yang diwawancarai
80BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Transkrip wawancara peneliti dengan salah satu siswa SMP Kolese Kanisius
Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021.

Nama: Darren Harrison Mahardi


Hari/Tanggal: Minggu 17 Januari 2021
Pukul : 12.30-12.38 WIB
Tempat : Secara Online

Peneliti: Selamat siang Darren, apakah sudah siap diwawancarai?


Darren: Sudah siap
Peneliti: OK, pertanyaan pertama apakah anda percaya bahwa ajaran atau budaya
agama lain tidak masuk akal?
Darren: Sedikit percaya
Peneliti: Bagaimana pendapat anda tentang kasus pembubaran FPI?
Darren: Pendapat saya, menurut saya sih setuju ya. FPI sudah banyak melakukan
tindakan yang tidak baik di Indonesia. Misalnya, sebelum Habib Rizieq pulang ke
Indonesia tenang saja tuh. Tetapi setelah pulang memicu keributan masyarakat
Indonesia. Jadi menyebabkan masalah di sosial media.
Peneliti: Baik, sekarang saya akan menampilkan sebuah video, saya akan meminta
pendapat anda mengenai video ini. Saya akan share screen.
Darren: OK
Peneliti: Apakah sudah terlihat?
Darren: Sudah
Peneliti: Ini videonya.
Video Diputar
81BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Peneliti: Baik, itu videonya. Sekarang saya meminta pendapat anda mengenai
video tersebut.
Darren: Pendapat saya ya? Pendapat saya mengenai video tersebut, video terdapat
di sosial media. Saya melihat di komentar banyak umat Kristen-Katolik
memaafkan kejadian tersebut. Disini saya bilang orang disana mau gereja runtuh
karena hanya sebuah oknum. Mayoritas disana islam dan mereka ingin
menyingkirkan minoritas tersebut. Jadi menurut saya, saya sangat tidak setuju
dengan tindakan tersebut.
Peneliti: OK, sekarang kita akan lanjut ke pertanyaan berikutnya yaitu apakah
anda pernah mendengar orang terdekat anda seperti contohnya keluarga atau
teman anda berkata bahwa kepercayaan anda merupakan satu satunya jalan
kebenaran?
Darren: Bisa tolong diulangi?
Peneliti: Apakah anda pernah mendengar orang terdekat anda seperti contohnya
keluarga atau teman anda berkata bahwa kepercayaan anda merupakan satu
satunya jalan kebenaran?
Darren: Ada, dari teman
Peneliti: Ceritakan jika ada.
Darren: Jadi teman saya ini sangat membela agamanya sehingga dia bilang jalan
kebenaran hanyalah agamanya, agama orang tersebut.
Peneliti: Baik, setelah mendapatkan informasi-informasi tersebut apa perasaan
atau hal yang ingin anda lakukan?
Darren: Hal yang saya ingin lakukan adalah merubah pola pikir orang tersebut.

82BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Peneliti: Baik, sekarang kita akan lanjut ke pertanyaan selanjutnya. Kan anda telah
mendapatkan informasi tersebut, apakah anda ingin melakukan sesuatu?
Contohnya anda ingin melakukan balas dendam?
Darren: Ya engga sih sekedar menasehati.
Peneliti: OK, baik
Darren: Ada sedikit ingin melakukan balas dendam
Peneliti: Contoh balas dendamnya seperti apa?
Darren: Membandingkan agama.
Peneliti: Baik untuk pertanyaan terakhir. jika kepercayaan anda dihina, apa yang
anda ingin lakukan?
Darren: Saya membelanya
Peneliti: Dan terhadap orang yang menghina itu, apa yang anda ingin lakukan?
Darren: Yang saya ingin lakukan sih membela agama saya dan membalas
perkataannya, sedikit membalas pertanyaannya karena biasanya kesel begitu kan,
emosi sesaat.
Peneliti: Baik terimakasih Darren atas waktunya.
Darren: Baik sama-sama.

Transkrip Wawancara 2

Transkrip wawancara peneliti dengan salah satu siswa SMP Kolese Kanisius
Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021.

Nama: Conoray Lawantara


Hari/Tanggal: Minggu, 17 Januari 2021
83BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Pukul : 16.50–17.11 WIB
Tempat : Secara Online

Peneliti : Oke, selamat sore Conoray. Jadi apakah sudah siap untuk diwawancara?
Conoray : Selamat sore Wesley. Ya silakan saja, kita bisa mulai sekarang jika
anda mau.
Peneliti : Oke. Yang pertama apakah anda percaya bahwa ajaran atau budaya
agama lain banyak yang tidak masuk akal?
Conoray : Suatu kepercayaan atau suatu ide yang dimiliki seseorang tidak dapat
dianggap secara total tidak masuk akal karena ide dan kepercayaan itu diambil
oleh orang tersebut. Artinya semua kepercayaan dan ajaran yang didapatkan dari
berbagai budaya dan berbagai agama, sebetulnya itu relatif tergantung orang yang
melihatnya. Contohnya, jika saya tidak menyukai agama saya sendiri, agama
katolik, maka saya bisa menganggap bahwa semua ajarannya tidak masuk akal.
Sebaliknya jika saya mungkin saya seorang yang beragama budha tetapi ternyata
saya merasa bahwa semua ajaran agama memiliki makna tersendirinya saya bisa
menganggap tidak ada satupun ajaran agama yang tidak masuk akal. Tetapi jika
anda bertanya kepada saya, jika saya percaya terdapat suatu ajaran atau budaya
agama lain yang banyak tidak masuk akal, saya harus menjawab iya. Karena itu
jawaban yang benar, kita tidak bisa berbohong karena kita semua tidak bisa
memegang lebih dari 1 agama di dalam kehidupan kita, kita hanya bisa memegang
1 atau tidak memegang sama sekali. Jadi tentunya semua agama di luar agama
anda bahkan agama anda sendiri memiliki beberapa ajaran yang tidak masuk akal.
Contohnya ajaran saya mengajarkan bahwa jika saya ditampar di pipi kanan
berikan pipi kiri juga, menurut saya itu tidak masuk akal sama sekali hanya orang
84BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
bodoh yang akan memberikan pipi yang satu lagi. Tetapi ya, saya menjawab ya,
saya percaya bahwa ajaran atau budaya agama lain termasuk ajaran budaya agama
saya banyak yang tidak masuk akal.
Peneliti : Ok, lanjut saja ke pertanyaan kedua. Bagaimana pendapat anda tentang
pembubaran FPI apakah misalnya setuju atau mungkin menolak atau gimana?
Conoray : Menurut saya, saya cukup bosan dengan semua kasus FPI atau
mungkin kasus organisasi lainnya tetapi karena FPI dibubarkan itu one less lose
end atau satu masalah yang sudah ditangani. Karena saya sejujurnya tidak peduli,
mau organisasi apa agama apa saya hanya ingin menonton apa yang akan terjadi
karena itu menurut saya adalah entertaiment atau bentuk hiburan terindah yang
dapat ditawarkan oleh berbagai budaya hanya beberapa orang mencoba mengajak
rusuh dengan satu sama lain, lucu menurut saya. Tetapi saya menganggap bahwa
mungkin ini adalah hal yang paling baik karena jika dilihat dari posisi saya
sebagai seorang yang memiliki agama sendiri dan memiliki agama yang diserang
oleh FPI, saya jujur merasa "ya ini sangat menguntungkan bagi agama saya" tetapi
apakah ini menguntungkan bagi hiburan saya, mungkin tidak, saya tidak akan
melihat demo sebanyak waktu itu atau kerusuhan sebanyak waktu FPI sebelum
dibubarkan. Tetapi ya menurut saya ini merupakan hal yang baik dan juga hal
yang bisa diuntungkan atau diperuntungkan oleh berbagai agama lainnya.
Peneliti : Oke. Saya akan share screen mohon tunggu sebentar ya. Jadi kami akan
meminta pendapat anda tentang video yang akan saya tunjukkan.
Conoray : Baiklah.
Peneliti : Apakah sudah kelihatan?
Conoray : Ya wesley sudah kelihatan.
Video diputar
85BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Peneliti : Ya sudah selesai. Mungkin bisa dimintai pendapatnya.
Conoray : Baik, jadi pendapat saya, kosong. Sejujurnya kosong karena sejujurnya
saya tidak peduli sama sekali. Menurut saya hal ini sudah sangat biasa terjadi
sepertinya, agama minoritas di suatu negara dengan agama mayoritas berbeda,
didorong-dorong dan diperlakukan sebagai second class citizen. Permasalahannya
simple saya sejujurnya tidak peduli sama sekali karena agama apapun tidak ada
agama satupun di dunia ini yang tidak memiliki dosa sama sekali atau kesalahan
yang mereka lakukan. Oleh sebab itu saya rasa bahwa semua pihak memiliki
kesalahan sendiri, tetapi pada saat ini pihak yang melakukan agresi merupakan
pihak dengan kesalahan terbanyak. Contohnya itu hanya saya lihat-lihat gerejanya
itu tidak terlalu besar dan saya lihat juga itu sepertinya tidak terlalu dekat dengan
masjid, jadi itu saja saya merasa lucu. Dan satu lagi hal yang mungkin beberapa
orang tidak akan suka saya mengatakan ini tetapi saya benar-benar tidak peduli,
Agama Katolik bukan agama yang berdoa dengan teriak-teriak pada megaphone
dan speaker, teriak-teriak sampai semua orang tengah malam atau pagi-pagi buta
bisa mendengarnya. Jika Agama Katolik melakukan misa, mereka melakukannya
secara tertutup dan tidak teriak-teriak seperti orang barbarik. Jadi menurut saya ini
merupakan hal yang cukup konyol tetapi sejujurnya saya tidak peduli sama sekali
karena jika kita berbicara soal agama mana yang memiliki “dosa atau kesalahan
terbanyak”, semua agama memiliki kesalahan yang sama, mungkin kecuali
Budha, hanya itu saja. Tetapi menurut saya ini kurang cocok untuk dilakukan
terutama melihat kondisi gereja tersebut tidak terlalu besar dan sudah lusuh.
Selain itu menggunakan mesin berat itu dapat dianggap pekerjaannya lebih kotor
daripada memakai eksplosif, tetapi saya mengerti kenapa harus memakai mesin

86BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
berat karena itu masih terdapat orang-orang di sekitar lingkungannya. Itu saja
komentar saya, terima kasih banyak wesley.
Peneliti : Ok, sekarang lanjut ke pertanyaan berikutnya. Apakah anda pernah
mendengar orang terdekat anda berkata bahwa agama atau pandangan anda
merupakan satu-satunya jalan kebenaran?
Conoray : Ya, sangat sering, dan sejujurnya menurut saya tidak ada namanya
keselamatan atau reinkarnasi atau hal-hal konyol, semuanya berakhir pada saat
kamu sudah selesai melakukan pekerjaan anda. Tetapi apakah menurut saya ada
agama yang memberikan pandangan atau kepercayaan bohong, iya ada. Saya
tidak perlu menyebutkan sepertinya kita semua disini sudah tahu yang mana,
tetapi jika saya harus mengatakan secara straight forward, agama-agama yang lain
selalu akan dianggap memiliki kepercayaan yang tidak akan membawakan
keselamatan, karena saat hari pertama anda memasuki agama anda, hari pertama
anda percaya dengan agama anda, satu-satunya kepercayaan yang anda taruh
semua harapan anda dan doa anda adalah kepercayaan agama anda sendiri. Oleh
karena itu, kepercayaan agama lain dapat dikatakan sebagai palsu. Toleransi itu
sebetulnya tidak akan bekerja karena pada dasarnya kepercayaan yang berbeda
secara fundamental tidak akan bisa menyatu atau hidup berdampingan
kepercayaan yang mempercayai fundamental atau basic idea yang lain.
Peneliti : Ok, mungkin siapa yang mengatakan seperti itu mungkin ada beberapa
contoh?
Conoray : Contohnya mungkin saya tidak bisa berikan, karena jika saya berikan
ada terdapat salah contoh yang bukan merupakan keluarga saya tetapi sangat
dekat dengan keluarga saya dan sejujurnya memiliki posisi cukup tinggi dalam
agama saya. Jadi lebih baik jika saya kosongkan saja jawaban tersebut.
87BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Peneliti : Ok, lanjut lagi. Setelah mendapatkan informasi tersebut apakah ada
perasaan atau hal yang ingin anda lakukan?
Conoray : Perasaan atau hal yang ingin saya lakukan. Tidak, saya tidak pernah
merasa apa-apa karena perasaan dibutuhkan mungkin, menurut keluarga saya
perasaan dibutuhkan, menurut teman-teman saya dan guru saya perasaan
dibutuhkan, menurut saya mungkin tidak dibutuhkan, tetapi mungkin juga saya
salah. Tetapi merasa apapun, tidak. Karena jika harus mengatakan secara benar-
benar straight to the point, violence is enjoyment, violence is entertainment, jadi
saya merasa bahwa semakin banyak konflik yang ada, semakin besar keuntungan
yang bisa diambil oleh berbagai pihak dan semakin banyak entertainment yang
bisa saya dapatkan. Mungkin ini kurang cocok, tetapi saya selalu tertarik dengan
ide melihat dua pihak menghancurkan diri mereka dari dalam.
Peneliti : Baik, selanjutnya apa jika agama anda dihina apa yang anda lakukan?
Conoray : Pertama saya perlu tahu, saya perlu menganalisa beberapa berat saya
dihina. Misalkan teman saya biasanya bercanda kadang-kadang menghina secara
ringan, tidak apa-apa, semisalkan mengatakan bahwa kalo misa lebih serius atau
masa cuman 1 jam 1 minggu, itu tidak apa-apa, itu lumayan rileks. Tetapi jika
secara total langsung menghina seperti, saya tidak perlu menyebutkan apapun,
misal menjadi berat. Jika menghina sudah masuk ke level yang berat, beberapa hal
yang saya akan perhatikan adalah apakah orang tersebut dalam jangkauan fisik
saya
atau in my range, apakah orang itu jauh dari saya atau tidak (teman dekat saya
atau tidak), Maksud in my range, jika orang itu meledek saya lewat online, saya
tidak akan peduli, jika orang itu meledek saya face to face, tetapi jarak mereka
lebih dari 5 meter saya juga tidak akan peduli, tetapi jika jarak mereka 5 meter ke
88BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
bawah, ya sepertinya kita bisa estimasi apa yang akan terjadi. Tidak perlu
berbicara, tidak perlu mengatakan apa-apa jika sudah masuk hal yang seperti itu,
yang perlu dilakukan adalah aksi, dan ambil aksi secara cepat. Tidak berarti besar
atau kecil, tinggi atau pendek, jika orang tersebut berada di jangkauan 5 meter
atau lebih rendah, ya sepertinya anda sudah mengira apa yang akan terjadi (dikejar
lalu dipukul). Yang kedua maksudnya orang dekat atau orang jauh adalah apakah
orang ini sebetulnya teman dekat saya atau teman jauh saya, karena jika harus
dikatakan secara simple, saya benar-benar tidak peduli jika teman dekat saya
terkadang mengatakan saya mata sipit atau apa atau menghina yang cukup dapat
dianggap orang lain “rasis” atau berat, saya tidak peduli, saya benar-benar tidak
peduli. Tetapi jika itu seseorang yang tidak saya tahu, mau menghina berat atau
ringan, jika jaraknya 5 meter atau lebih rendah, he’s in my range. Tetapi menurut
saya, saya tidak peduli, saya tidak pernah peduli, saya tidak akan pernah peduli.
Agama saya mau atau tidak, saya benar-benar tidak peduli sama sekali.
Peneliti : Ok, sekarang lanjut. Apa pandangan anda terhadap kepercayaan lain?
Conoray : Saya tidak perlu menyebutkan secara tepat yang mana dan yang mana.
Secara gampang, ada agama yang percaya dongeng, ada agama yang percaya
buku modifikasi yang diisi dengan hal-hal tidak benar, ada agama yang percaya
dengan karma, dan ada agama yang percaya dengan kasih dan uang. Pandangan
saya terhadap agama lain selalu simple, itu bukan agama saya, saya tidak peduli
apa yang terjadi di dalam agama itu, saya tidak peduli orang-orangnya seperti apa,
saya tidak peduli moral mereka mau bagaimana, yang hanya akan saya urus
adalah agama saya sendiri karena saya tidak peduli jika pada esok hari salah satu
agama orang lain hilang atau dimusnahkan total, saya benar-benar tidak peduli.
Saya hanya peduli dengan agama saya dan itu sudah lebih dari cukup.
89BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Peneliti : Oke, apakah anda masih ingin mentolerir teman anda yang masih
memiliki kepercayaan lain.
Conoray : Saya tidak pernah mentoleransi siapa-siapa bahkan orang yang sama
dengan agama saya. Saya hanya menganggap mereka sebagai antara aset atau
liabilitas, hanya itu saja. Tidak baik, mungkin, apakah seharusnya saya
memandang mereka sebagai teman, iya saya memandang mereka sebagai teman,
beberapa dari mereka bahkan menjadi teman saya, teman dekat saya. Tetapi jika
saya membutakan diri saya hanya ke agama saya sendiri atau salah satu agama
yang khusus maka saya pastinya tidak akan bisa berkembang menjadi lebih baik.
Itu sudah pasti karena pada suatu saat saya pastinya bertemu dengan seseorang
yang tidak akan berada di level saya atau bahkan lebih dari level saya, jadi tetap
harus terbuka untuk semua kondisi, tetapi toleransi merupakan hal yang beda
karena saya tidak pernah mentoleransi siapa-siapa bahkan orang dari agama saya
sendiri. Semua orang saya taruh di standar yang sama, semua orang saya harap
mencapai standar yang sama. Jika orang tersebut tidak bisa mencapai standar yang
sama tidak apa-apa, itu bukan berarti saya benar-benar tidak peduli dengan
mereka. Mungkin mereka bisa lebih tinggi dalam standar yang berbeda dan saya
sesuaikan sesuai hal tersebut. Tetapi saya tidak mentoleransi siapa-siapa bahkan
orang dari agama sendiri.
Peneliti: Ini pertanyaan terakhir. Apakah mungkin anda memiliki niatan untuk
melakukan hal-hal yang tidak baik seperti mungkin membakar gereja, membakar
masjid, dll?
Conoray : Saya tidak perlu melakukan hal tersebut. Saya tinggal menunggu untuk
orang lain melakukan hal tersebut, dan bahkan jika menurut saya waktunya terlalu
lama, bisa dipercepat saja. Saya tidak akan pernah melakukannya sendiri karena
90BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
saya malas mengotorkan tangan saya, tetapi saya tahu bahkan jika tidak saya
lakukan sendiri, seseorang akan merasa bosan melakukannya secara pribadi, dan
saya hanya perlu menonton dan saya bisa merasakan “ooh ini entertainment”
Peneliti : Oke terima kasih Conoray atas waktunya, terima kasih untuk bersedia
diwawancara.
Conoray : Baiklah wesley, terima kasih banyak juga

Transkrip Wawancara 3

Transkrip wawancara peneliti dengan salah satu siswa SMP Kolese Kanisius
Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021.

Nama: Josh Reiner Sjahrudin


Hari/Tanggal: Selasa, 19 Januari 2021
Pukul : 20.09-20.26 WIB
Tempat : Secara Online

Peneliti: Selamat malam josh, apa sudah siap diwawancara?


Josh R. : Siap Kakak
Peneliti: Apakah anda percaya bahwa ajaran atau budaya agama lain banyak yang
tidak masuk akal?
Josh R. : Tidak. Karena saya percaya bahwa agama-agama lain memiliki
perbedaannya masing-masing dan saya merasa sebagai warga negara Indonesia,
kita harus menerima perbedaan tersebut dengan sikap toleransi dan kebersamaan

91BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Peneliti: Baik, Bagaimana pendapat anda tentang perempuan aceh yang ingin
pindah agama tetapi dipaksa balik agama oleh orang tuanya?
Josh R. : Menurut saya, perempuan Aceh tersebut memiliki haknya sendiri untuk
memilih agama atau kepercayaannya sendiri namun saya dapat mengerti mengapa
orangtuanya memaksa karena agama bukanlah sesuatu yang dapat dianggap
ringan. Namun tetap saja menurut saya seharusnya perempuan tersebut diberikan
kebebasan untuk memilih apakah akan pindah atau tidak dari agamanya ke agama
lain.
Peneliti: Baik, sekarang saya minta pendapat anda mengenai video berikut.
Sebentar saya akan kirimkan
Josh R. : Baik
Video Diputar
Josh R. : Menurut saya, pihak yang mendukung utk meruntuhkan bangunan gereja
tersebut menunjukkan betapa banyaknya orang-orang yang tidak menjunjung
toleransi antar agama yang sudah diajari kepada kita sejak kita kecil, saya juga
merasa kecewa karena sebagai bangsa yang sudah bersatu, seharusnya kita dapat
melakukan hal yang lebih baik dari hal-hal seperti ini yang cenderung
mengakibatkan konflik antara agama.
Peneliti: Baik, untuk pertanyaan berikutnya apakah anda pernah mendengar orang
terdekat anda berkata bahwa agama anda merupakan satu2nya jalan kebenaran?
Ceritakan jika berkenan
Josh R. : Tidak ada orang-orang di sekitar saya yang selama ini menganggap
agamanya satu2nya jalan kebenaran karena kita selalu diajari untuk menghargai
agama orang lain dan biarkanlah masing-masing percaya kepada kepercayaannya
sendiri. Jadi tidak. Jawabannya tidak. Makasih
92BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Peneliti: Baik, untuk pertanyaan terakhir. Jika kepercayaan anda dihina, apa yang
anda ingin lakukan?
Josh R. : Saya akan merasa tersinggung pastinya namun saya juga akan mengajak
mereka yang menghina untuk memberikan alasan mengapa mereka menghina
kepercayaan saya karena hak tersebut tidaklah pantas untuk dilakukan sebagai
warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi perbedaan. Namun, saya juga
akan membiarkannya karena terkadang menanggapi hal-hal tersebut hanyalah
memakan pancingan mereka untuk mengeluarkan emosi kita.
Peneliti: Baik, terimakasih atas waktunya
Josh R. : Baik makasih juga55

Transkrip Wawancara 4

Transkrip wawancara peneliti dengan salah satu siswa SMP Kolose Kanisius
Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021

Nama : Havier Ahara

Hari/Tanggal : Selasa,19 Januari 2021

Pukul : 20.02-20.09 WIB

Tempat : Melalui Google Meet Secara Online

55

93BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Peneliti : Selamat Malam Havier, apakah havier sudah siap untuk diwawancarai?

Havier : Iya, selamat malam juga Wesley Nicolaus, saya siap untuk diwawancarai

Peneliti : Oke langsung saja ke pertanyaan pertama, apakah anda percaya bahwa
ajaran atau budaya agama lain banyak yang tidak masuk akal?

Havier : menurut saya tidak karena semua agama dan budaya itu sifatnya sama
mengenai kepecayaan manusia terhadap sesuatu yang mistis, jadi terserah saja
mau percaya atau tidak.

Peneliti : Oke, bagaimana pendapat anda mengenai contoh kasus yaitu adalah
mengenai pembubaran FPI?

Havier : untuk pembubaran FPI menurut saya itu hanya melihatnya sebagai
ormas masyarakat ya, tapi dengan pembubaran FPI itu melanggar hak mereka
untuk membuat organisasi, tapi FPI lebih ke perpercahan bangsa kan? Kalo
dibiarkan saja, Jadi ada 2 sisi jadi saya netral saja

Peneliti : Jadi kita langsung ke pertanyaan ketiga, yaitu mengenai pendapat anda
mengenai suatu video, jadi saya akan sharscreen, mohon tunggu sebentar

Havier : Oke

Peneliti : Apakah sudah kelihatan?

Havier : ya sudah

Peneliti : saya mulai ya

Video diputar

94BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Peneliti : Baiklah itu saja videonya, apakah ada tanggapan Havier?

Havier : untuk tanggapan saya mengenai video tersebut…. ya… bagaimana yaa
itu saya melihat kalau orang orang muslim disana itu wilayah wilayah yang
sebutannya bukan pedalaman sih tapi perdesaan kan, wilayah wilayah yang
pendidikannya cukup kurang, karena pendidikannya kurang nah maka adanya
radikalisme, justru keberagaman di Indonesia tuh harusnya kan dipertahankan,
justru hal hal seperti itu seperti radikalisme muslim atau radikalisme islam,
radikalisme Kristen juga ada kan, harus dihilangkan yah menurut saya, kayak tadi
penggusuran gereja sudah melanggar itu udah melanggar hak kita untuk beribadah
kan? Ga sesuai dengan Pancasila kan pada dasarnya, y aitu aja

Peneliti : apakah adanya faktor untuk mengurangi rasa radikal seperti lingkungan
ato pendidikan?

Havier : kalo rasa radikalisme sepertinya pikiran, nah menurut saya radikalisme
ini berkurang kan saya sekolah di Jakarta, dengan kata lain pendidikannya lebih
bagus dari pada daerah daerah di luar Jakarta, karena pendidikan saya bagu
setidaknya baik yah, saya diajarkan untuk menghargai keberagaman karena kan
saya juga sebagai warga negara Indonesia, pembelajaran PKN juga mengajarkan
saya untuk menghargai umat umat lain, agama juga mengajarkan saya seperti itu,
tapi yahh bukan Cuma pendidikan sih tapi lebih kayak lingkungan kita kayak
gimana, missal kalau saya di keluarga saya yahh lingkungan perumahan saya yah
aman aman saja nyaman nyaman saja, jadi tidak ada unsur unsur radikalisme sih

Peneliti : jadi yang menjadi faktornya adalah pendidikan setelah itu orangtua dan
lingkungan yah

95BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Havier : iya

Peneliti : Terimakaih Havier karena sudah mau diwawancara

Havier : Iya sama-sama

Transkrip Wawancara 5

Transkrip wawancara peneliti dengan salah satu siswa SMP Kolose Kanisius
Jakarta Tahun Ajaran 2020/2021

Nama : Bhenedictus Niscala Wastu

Hari/Tanggal : Selasa,19 Januari 2021

Pukul : 13.20-13.27 WIB

Tempat : Melalui Google Meet Secara Online

Peneliti: Selamat siang Wastu, apakah sudah siap diawawancara?

Wastu : ya

Peneliti : baiklah langsung saja ke pertanyaan pertama, apakah anda percaya


bahwa ajaran atau budaya agama lain banyak yang tidak masuk akal?

96BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Wastu : bisa mohon diulangi?

Peneliti : apakah anda percaya bahwa ajaran atau budaya agama lain banyak yang
tidak masuk akal?

Wastu : Menurut saya itu hanya masalah prespektif dan saya tidak
mempermasalahkannya

Peneliti : oke langsung saja ke pertanyaan kedua, bagaimana pendapat anda


mengenai pembubaran FPI?

Wastu : Ya menurut saya sangat bagus untuk dibubarkan karena sering membuat
kerusuhan

Peneliti : oke, sekarang saya akan present screen mohon tunggu sebentar ya

Wastu : baiklah

Peneliti : Apakah videonya sudah terlihat?

Wastu : iya

Peneliti : baiklah saya akan putar langsung

Video Diputar

Wastu : Ya ini sangat meresahkan karena kebebasan beragama itu milik semua
orang, yang mengganggu harus dimusnahkan.

Peneliti : oke, selanjutnya Apakah anda pernah mendengar orang terdekat anda
berkata bahwa agama anda merupakan satu2nya jalan kebenaran?

Wastu : eehhh saya lupa


97BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
Peneliti : oh oke baiklah, kira kira dimana ya mendapatkan berita agama agama?

Wastu : dari Internet

Peneliti : setelah mendapatkan informasi informasi tersebut apakah ada rasa dan
yang ingin dilakukan?

Wastu : tidak ada

Peneliti : bagaimana pandangan anda mengenai kepercayaan lain?

Wastu : saya tidak begitu peduli, saya hanya memikirkan mengenai agama saya

Peneliti : Apakah anda mentolerir teman anda yang memiliki kepercayaan lain?

Wastu : ya, saya bahkan tidak terlalu peduli

Peneliti : oh oke, pertanyaan terakhir, jika agama anda dihina, apakah yang akan
anda lakukan?

Wastu : saya akan menghina Kembali, karena saya menyukai kerusuhan

Peneliti : oke baiklah, terimakasih Wastu karena sudah bersedia untuk


diwawancara

Wastu : oke, saya akan meninggalkan room ini

98BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)
99BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Radikalisme adalah permasalahan yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya. Kata
radikalisme diambil dari kata radikal bermakna secara mendasar (sampai kepada
hal yang prinsip). Arti selanjutnya, radikal juga berarti 'maju dalam berpikir atau
bertindak. Danu Damarjati. Memahami Radikal sampai Danu Damarjati. Memahami Radikal
sampai Akar, identik dengan Terorisme? (2019) https://news.detik.com/berita/d-
4787871/memahami-radikal-sampai-akar-identik-dengan-terorisme (Diakses pada Senin, 19
Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai