Anda di halaman 1dari 91

KARYA TULIS ILMIAH

DAMPAK PSIKOLOGIS DARI PEMBELAJARAN JARAK JAUH


TERHADAP SISWA SMP KOLESE KANISIUS JAKARTA
KELAS IX TAHUN AJARAN 2020-2021

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Sekolah sebagai Salah Satu Syarat
Kelulusan

 
Disusun Oleh: 
Arden Dosy (IX-3/01)
Benedictus Paulo Hartoyo (IX-3/02) 
Panji Harwidiyanto (IX-3/18) 
Samuel Wira Sulistyo (IX-3/22)
  
SMP KOLESE KANISIUS 
JAKARTA
2020
KARYA TULIS ILMIAH

DAMPAK PSIKOLOGIS DARI PEMBELAJARAN JARAK JAUH


TERHADAP SISWA SMP KOLESE KANISIUS JAKARTA
KELAS IX TAHUN AJARAN 2020-2021

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Akhir Sekolah sebagai Salah Satu Syarat
Kelulusan

 
Disusun Oleh: 
Arden Dosy (IX-3/01)
Benedictus Paulo Hartoyo (IX-3/02) 
Panji Harwidiyanto (IX-3/18) 
Samuel Wira Sulistyo (IX-3/22)
 
SMP KOLESE KANISIUS 
JAKARTA
2020

1
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah Berjudul:

DAMPAK PSIKOLOGIS DARI PEMBELAJARAN JARAK JAUH


TERHADAP SISWA SMP KOLESE KANISIUS KELAS IX
TAHUN AJARAN 2020-2021

Telah disetujui pada Februari 2021


Oleh:
Pembimbing                               Penguji 1                               Penguji 2

(                                 )        (                              )       (                                )

Mengetahui,
Kepala SMP Kolese Kanisius Jakarta,

(Bapak R. Susanto Dwi Nugroho, S.Pd)

2
Pernyataan Keaslian Karya

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Arden Dosy, IX-3/01               (                                     


)

2. Benedictus Paulo Hartoyo, IX-3/02   (                                      )

3. Panji Harwidiyanto, IX-3/18   (                                   


)

4. Samuel Wira Sulistiyo, IX-3/22      (                                      


)                             

Judul Karya Tulis Ilmiah:

DAMPAK PSIKOLOGIS DARI PEMBELAJARAN JARAK JAUH


TERHADAP SISWA SMP KOLESE KANISIUS KELAS IX
TAHUN AJARAN 2020-2021

Dengan ini menyatakan bahwa kami tidak melakukan penjiplakan dalam karya tulis ilmiah
ini. Apabila ditemukan bahwa pernyataan ini salah, maka kami siap menerima sanksi
berdasarkan ketentuan yang berlaku di SMP Kolese Kanisius.

Jakarta, 2021

3
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Allah atas kemurahan hati-Nya dan bantuan
yang telah Ia berikan selama ini sehingga proses penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah
Research Paper kita dapat berjalan dengan lancar. Kami juga ingin mengucapkan terima
kasih dan syukur kami terhadap segala pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungan selama proses penelitian dan penulisan karya tulis ilmiah kami baik dalam
bentuk materi maupun pikiran yang telah bermanfaat bagi.
Kami juga ingin berterima kasih secara khusus kepada:
1. Bapak R. Susato Dwi Nugroho, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Kolese Kanisius
Jakarta yang telah memperkenalkan proyek Research Paper dan penelitian karya
tulis ilmiah kepada kami.
2. Para Guru SMP Kolese Kanisius yang telah berpartisipasi dalam kegiatan dan
proses penyusunan proyek Research Paper dan mendampingi kami melalui seminar
Research Paper yang telah berlalu.
3. Para siswa kelas IX SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2020/2021 sebagai
responden dan subjek dari penelitian karya tulis ilmiah kami.
4. Ibu Ratnawati Dinoto, S.Pd.,Gr selaku guru pendamping kelompok Humaniora 16
yang telah memberikan bimbingannya dan masukan yang bermanfaat selama
pengerjaan dan penulisan penelitian karya tulis ilmiah kami.

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk mengetahui bagaimana Pembelajaran Jarak
Jauh dapat berdampak secara psikologi terhadap siswa SMP Kolese Kanisius. Semoga
karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi segala pihak dan dapat meningkatkan wawasan

4
terkait kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh, khususnya di SMP Kolese Kanisius. Semoga
karya tulis ilmiah ini dapat mengembangkan dan meningkatkan efektivitas Pembelajaran
Jarak Jauh.

Namun karena adanya keterbatasan pengalaman dan pengetahuan, kami ingin


meminta maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam karya tulis ilmiah ini. Mohon
bantuan dari pembaca untuk memberikan peneliti saran dan kritik yang membangun agar
karya tulis ilmiah ini dapat disempurnakan.

Penulis

5
MOTO

Berikut adalah kalimat-kalimat dan kata-kata motivasi yang menjadi penyemangat penulis
dalam penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini. 
No matter how hard you work, someone else is working harder.
Never enough money ever bought a second time.
A human will become stronger as obstacles and problems hit him.
Selalu yakin, sungguh-sungguh, dan konsisten. Tak ada yang tak mungkin.

6
HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ilmiah ini kami persembahkan kepada:

1. Karya tulis ilmiah ini kami persembahkan kepada orang tua peneliti yang telah senantiasa
membimbing kami dan memberikan dukungan kepada kami, khususnya dalam
menyelesaikan penelitian karya ilmiah ini.
2. Karya tulis ilmiah ini kami persembahkan kepada guru-guru kami tercinta di SMP Kolese
Kanisius yang telah membimbing kami selama ini.
3. Karya tulis ilmiah ini kami persembahkan kepada teman-teman kami yang senantiasa
mendukung kami dan membantu kami dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah kami.

7
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………...i
PENGESAHAN………………………………………………………………….ii
PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PENJIPLAKAN……………………iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...iv
MOTO……………………………………………………………………………vi
PERSEMBAHAN……………………………………………………………….vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………viii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..x
ABSTRAK…………………………………………………………………….....xii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………….......1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………3
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………..3
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………………4
1.5 Pembatasan Masalah…………………………………………………5
1.6 Sistematika Penyajian………………………………………………..6
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………7
2.1 Kajian Teori………………………………………………………….9
2.2 Penelitian Relevan…………………………………………………..28
2.3 Hipotesis…………………………………………………………….31
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………...32
3.1 Jenis Penelitian……………………………………………………...32

8
3.2 Variabel Independen………………………………………………...33
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………….34
3.4 Instrumen Penelitian ………………………………………………..35
3.5 Populasi dan Sampel………………………………………………...35
3.6 Teknik Pengumpulan Data……………………………………………36
3.7 Teknik Pengolahan Data……………………………………………....36
3.8 Analisis Data…………………………………………………………..37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………………………….38
4.1 Hasil Penelitian………………………………………………………...38
4.2 Pembahasan…………………………………………………………….53
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………54
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………..56
5.2 Saran……………………………………………………………………56
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………58

9
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3 Waktu
Penelitian………………………………………………………………………..33
Tabel 3.4 Instrumen
Penelitian………………………………………………………………………..34
Tabel 4.1 Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel
Minat……………………………………………………………………………39
Tabel 4.2 Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel
Sikap……………………………………………………………………………43
Tabel 4.3 Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel
Motivasi………………………………..………..………..………..…………...45
Tabel 4.4 Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel
Kreativitas……………………………..………..………..………..……………48
Tabel 4.5 Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel
Aktivitas……………………………….………..………..………..……………49

DAFTAR DIAGRAM
Diagram
4.1 Kelas………………………………………………………………………..38

DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Minat Belajar
Siswa……………………………………………………………………………40

10
Grafik 4.2 Sikap Siswa dalam
Pembelajaran……………………………………………………………………44
Grafik 4.3 Motivasi Belajar
Siswa……………………………………………………………………………46
Grafik 4.4 Kreativitas Siswa dalam
Pembelajaran……………………………………………………………………48
Grafik 4.5 Aktivitas
Pembelajaran…………………………………………………………………….50

11
ABSTRAK

Dampak Pembelajaran Jarak Jauh merupakan salah satu kendala yang dialami oleh
siswa dalam mengikuti pembelajaran. Banyak siswa yang terkena dampak dari
Pembelajaran Jarak Jauh. Dampak tersebut dibagi menjadi beberapa aspek yaitu Minat,
Sikap, Motivasi, kreativitas, dan Aktivitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode penelitian kuantitatif. . Dari hasil penelitian dan hasil analisa kami
tentang dampak psikologis dari pembelajaran jarak jauh terhadap siswa SMP Kolese
Kanisius Jakarta kelas IX, maka kami dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat dampak
psikologis dari pembelajaran jarak jauh terhadap siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta IX
tahun ajaran 2020 - 2021. Pembelajaran Jarak Jauh memberikan dampak positif terhadap
seluruh aspek-aspek psikologis siswa dalam mengikuti pembelajaran. Berdasarkan hasil
pengujian dari hipotesis pertama, kedua, ketiga, keempat, dan kelima. Pembelajaran Jarak
Jauh membawa dampak positif terhadap minat belajar siswa. Pembelajaran Jarak Jauh
membawa dampak positif terhadap sikap belajar siswa. Pembelajaran Jarak Jauh membawa
dampak positif terhadap motivasi belajar siswa. Pembelajaran Jarak Jauh membawa
dampak positif terhadap kreativitas siswa. Pembelajaran Jarak Jauh membawa dampak
positif terhadap aktivitas belajar siswa.

Kata Kunci : Dampak psikologis, pembelajaran jarak jauh

ABSTRACT

The impact of distance learning is one of the obstacles experienced by students in


participating in learning. Many students are affected by distance learning. The impact is
divided into several aspects, namely interests, attitudes, motivation, creativity, and
activities. The method used in this research is quantitative research methods. . From the
results of our research and the results of our analysis of the psychological impact of
distance learning on class IX students of Canisius College Junior High School Jakarta, we
can conclude that there is a psychological impact of distance learning on students of
Canisius College Junior High School Jakarta IX in the 2020-2021 academic year Distance
has a positive impact on all psychological aspects of students in participating in learning.
Based on the test results of the first, second, third, fourth, and fifth hypotheses. Distance
Learning has a positive impact on students' interest in learning. Distance Learning has a

12
positive impact on student learning attitudes. Distance Learning has a positive impact on
student motivation. Distance Learning has a positive impact on student creativity. Distance
Learning has a positive impact on student learning activities.

Keywords: Psychological impact, distance learning

13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sejak adanya pandemi COVID-19 proses pendidikan mengalami perubahan


yang cukup signifikan. Perubahan yang paling signifikan yaitu perubahan dalam
proses pembelajaran. Sebelum adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kami para
siswa dan guru bertemu dan belajar secara langsung di sekolah. Sekarang proses
pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang
kami alami sejauh ini menggunakan internet dan media lainnya yang membantu
komunikasi antara siswa dan guru. Sejak bulan Maret 2020 setelah menyelesaikan
Penilaian Tengah Semester ke- 2, sekolah membuat perubahan dalam proses
pembelajaran. Perubahan yang terjadi saat ini adalah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
secara daring. Hal ini menyebabkan siswa yang biasanya bertemu dan bertatap
muka secara langsung menjadi merasa canggung karena belum terbiasa dengan
sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Dengan dilaksanakannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tentu diperlukan


waktu untuk beradaptasi dengan sistem pembelajaran yang baru ini. Seluruh
komponen sekolah seperti guru, staf dan karyawan, serta siswa mengalami dan
menjalani proses adaptasi ini. Setiap orang memiliki kemampuan adaptasi yang
berbeda-beda. Di dalam proses adaptasi tersebut sering kali mengalami hambatan
dan tantangan. Di mana hambatan dan tantangan tersebut dapat menimbulkan
tekanan secara psikis dan emosi.

1
Berdasarkan pengalaman yang peneliti alami selama menjalani
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), perubahan yang signifikan kami rasakan antara lain:
pembelajaran yang sepenuhnya berbasis pada koneksi internet; media pembelajaran
menggunakan kelas virtual seperti zoom meeting, google meet, streaming youtube;
jenis penugasan dari beberapa bidang studi seperti pembuatan video; dan kurangnya
sarana prasarana yang mendukung proses pembelajaran jarak jauh seperti webcam,
microphone, wifi. Sarana prasarana yang mendukung proses pembelajaran jarak
jauh seperti microphone dapat mengurangi gangguan suara dari luar yang
menghambat proses pembelajaran. External webcam membantu agar wajah siswa
maupun guru dapat terlihat dengan jelas. Wifi memiliki performa yang lebih baik
dibandingkan kuota (data seluler).

Masalah yang sering kali timbul dalam proses pembelajaran disebabkan oleh
koneksi internet yang buruk atau tidak stabil. Koneksi internet yang tidak stabil
mengakibatkan kesulitan dalam penggunaan aplikasi pembelajaran seperti zoom
meeting, google meet, streaming youtube. Koneksi internet tidak stabil juga
menyebabkan kesulitan untuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas.
Permasalahan-permasalahan ini menjadi tekanan yang dapat menimbulkan stres,
cemas, takut, malas, lelah, mudah marah dan tersinggung, pesimis, tidak percaya
diri, rendahnya motivasi dan semangat belajar.

Berdasarkan pengalaman ini kami tertarik untuk meneliti dampak psikologis


dari Pembelajaran Jarak Jauh karena faktor psikologis ini sangat mempengaruhi
performa dan kinerja siswa dalam proses pembelajaran khususnya pada siswa SMP
Kolese Kanisius Jakarta.
 

2
1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apakah dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap minat belajar siswa
SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021?

1.2.2. Apakah dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap sikap belajar siswa
SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021?

1.2.3. Apakah dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap motivasi belajar siswa
SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021?

1.2.4. Apakah dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap kreativitas belajar


siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021?

1.2.5. Apakah dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap aktivitas belajar siswa
SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Mengetahui dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap minat belajar siswa
SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021?

1.3.2. Mengetahui dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap sikap belajar siswa
SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021?

3
1.3.3. Mengetahui dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap motivasi belajar
siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021?

1.3.4. Mengetahui dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap kreativitas belajar


siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021?

1.3.5. Mengetahui dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap aktivitas belajar


siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021?
 
1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Bagi Guru

a. Memberi masukan agar guru dapat merancang metode pembelajaran


yang lebih efektif, kreatif dan inovatif.

b. Memberi dukungan moril kepada siswa untuk tetap semangat dalam


melaksanakan proses pembelajaran.
 
1.4.2. Bagi Orang Tua

a. Memberi dukungan moril kepada putranya untuk tetap semangat dalam


melaksanakan proses pembelajaran.

b. Membimbing putranya selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)


berlangsung.

4
 
1.4.3. Bagi Siswa

a. Meningkatkan kemampuan beradaptasi siswa agar dapat menjalankan


proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan lebih optimal.

b. Membuat siswa mampu menjaga stabilitas emosi selama menjalankan


proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

1.4.4. Bagi Peneliti

a. Memahami lebih dalam mengenai dampak psikologis PJJ terhadap Siswa

b. Memperoleh pengalaman menulis karya ilmiah dengan sistematika yang


benar

1.5. Pembatasan Masalah

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX
tahun ajaran 2020-2021. Dalam penelitian ini kami membahas mengenai dampak psikologis
pada siswa. Selain itu, penelitian ini hanya membahas mengenai dampak psikologis yang
muncul dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dampak psikologis yang dimaksud di dalam
penelitian ini berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang dibuat.

5
1.6. Sistematika Penyajian

1.6.1. Bab I Pendahuluan

1.6.1.1. Latar Belakang, berisi mengenai alasan yang mendasari topik


penelitian dan mengapa penelitian dilakukan.

1.6.1.2. Rumusan Masalah, berisi masalah yang akan dibahas di


dalam penelitian, rumusan masalah dituliskan dalam bentuk
kalimat tanya.

1.6.1.3. Tujuan Penelitian, berisi tujuan dari penelitian yang


merupakan jawaban dari rumusan masalah.

1.6.1.4. Manfaat Penelitian, berisi penjabaran kegunaan atau manfaat


dari penelitian, baik manfaat dari dilaksanakannya penelitian
maupun dari hasil penelitian.

1.6.1.5. Pembatasan Masalah, berisi spesifikasi dan batasan dari


penelitian agar penelitian terarah dan untuk menghindari
pelebaran pokok masalah yang akan dibahas.

1.6.1.6. Sistematika Penyajian, berisi penjabaran dari struktur


penelitian

6
1.6.2. Bab II Landasan Teori

1.6.2.1. Kajian Pustaka, berisi teori yang akan digunakan dan


dijadikan landasan penelitian.

1.6.2.2. Penelitian yang Relevan, berisi kumpulan dari penelitian


yang sudah pernah dilakukan yang serupa dan sejenis dengan
topik penelitian.

1.6.2.3. Hipotesis, berisi dugaan semantara kita mengenai hasil dari


research paper.

1.6.3. Bab III Jenis Penelitian

1.6.3.1. Jenis Penelitian, berisi jenis penelitian yang akan digunakan


dalam penelitian

1.6.3.2. Variabel, berisi variable dari penelitian

1.6.3.3. Waktu dan Tempat Penelitian, berisi waktu dan tempat


penelitian

1.6.3.4. Instrumen, berisis instrument dari penelitian

7
1.6.3.5. Populasi dan Sampel Penelitian, berisi mengenai subjek
penelitian dan jumlah dari subjek penelitian dari penelitian.

1.6.3.6. Teknik Pengumpulan Data, berisi cara yang digunakan


peneliti untuk melakukan pengumpulan data.

1.6.3.7. Teknik Pengolahan Data, berisi cara yang digunakan untuk


mengolah data yang diperoleh serta cara yang digunakan untuk
mengambil kesimpulan.

1.6.3.8. Analisis Data, berisi cara analisis data yang digunakan

1.6.4. Bab IV Hasil dan Pembahasan, berisi hasil dari analisis data yang
dilakukan dan kesimpulan yang diambil dari hasil analisis data tersebut.

1.6.5. Bab V Penutup, berisi jawaban dari rumusan masalah penelitian serta
perbandingan antara hipotesis dengan kesimpulan atau hasil penelitian.

1.6.6. Daftar Pustaka, berisi kumpulan sumber–sumber yang digunakan untuk


mendukung penelitian.

 
 

8
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Pengertian Dampak

Menurut Soerjono Soekanto, (2005).  dampak adalah segala


sesuatu yang timbul akibat adanya suatu kejadian atau pembangunan
yang ada di dalam masyarakat dan menghasilkan perubahan yang
berpengaruh positif maupun negatif terhadap kelangsungan hidup.

(KBBI Online, 2010) Dampak secara sederhana bisa diartikan


sebagai pengaruh atau akibat. Dalam setiap keputusan yang diambil oleh
seorang atasan biasanya mempunyai dampak tersendiri, baik itu dampak
positif maupun dampak negatif

Pengertian Dampak Positif Dampak adalah keinginan untuk


membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada
orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung
keinginannya. Sedangkan positif adalah pasti atau tegas dan nyata dari
suatu pikiran terutama memperhatikan hal-hal yang baik. positif adalah
suasana jiwa yang 6 mengutamakan kegiatan kreatif dari pada kegiatan
yang menjemukan, kegembiraan dari pada kesedihan, optimisme dari

9
pada pesimisme. Positif adalah keadaan jiwa seseorang yang
dipertahankan melalui usaha-usaha yang sadar bila sesuatu terjadi pada
dirinya supaya tidak membelokkan fokus mental seseorang pada yang
negatif. Bagi orang yang berpikiran positif mengetahui bahwa dirinya
sudah berpikir buruk maka ia akan segera memulihkan dirinya. Jadi
dapat disimpulkan pengertian dampak positif adalah keinginan untuk
membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada
orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung
keinginannya yang baik.

Pengertian Dampak Negatif Dalam kamus besar Bahasa


Indonesia dampak negatif adalah pengaruh kuat yang mendatangkan
akibat negatif. Dampak adalah keinginan untuk membujuk, meyakinkan,
mempengaruhi atau memberi kesan kepada orang lain, dengan tujuan
agar mereka mengikuti atau mendukung keinginannya. berdasarkan
beberapa penelitian ilmiah disimpulkan bahwa negatif adalah pengaruh
buruk yang lebih besar dibandingkan dengan dampak positifnya. Jadi
dapat disimpulkan pengertian dampak negatif adalah keinginan untuk
membujuk, meyakinkan, mempengaruhi atau memberi kesan kepada
orang lain, dengan tujuan agar mereka mengikuti atau mendukung
keinginannya yang buruk dan menimbulkan akibat tertentu.

Dari beberapa Pengertian mengenai dampak di atas dapat


disimpulkan bahwa dampak adalah segala sesuatu yang timbul akibat
adanya perubahan dalam pembelajaran yang berpengaruh positif maupun
negatif terhadap psikologis siswa.

10
2.1.2. Definisi Psikologi

“Psikologi adalah disiplin ilmu yang mempelajari lebih dalam


mengenai mental, pikiran, dan perilaku manusia. Disiplin ilmu ini
meneliti alur pemikiran manusia dan alasan di balik perilaku dan
tindakan tersebut.” (dr. Rizal Fadli, 2019).

“Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu


terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia
secara ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para
psikolog. Para psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam
perilaku individu maupun kelompok. Selain juga mempelajari tentang
proses fisiologis dan neurobiologis yang mendasari perilaku.” (Loan
Rose Prasasti Estu, 2018, p.1).

Kata psikologi berasal dari Bahasa Inggris psychology. Kata ini


diadopsi dari Bahasa Yunani yang berakar dari dua kata yaitu psyche
yang berarti jiwa atau roh, dan logos berarti ilmu. Jadi secara mudah
psikologi berarti ilmu jiwa.

Berdasarkan dari beberapa pengertian psikologi pengertian di atas


psikologi merupakan ilmu kejiwaan yang dilakukan oleh psikolog yang
mempelajari mengenai kondisi mental, perilaku, alur pemikiran manusia
dan alasan di balik perilaku dan tindakan tersebut.

11
2.1.3. Aspek-Aspek Psikologi dalam Pembelajaran

“Aspek-aspek psikologis dalam pembelajaran diantaranya adalah


minat, sikap, motivasi dan aktivitas.” (Selvia Erita, 2016). Keempat
aspek tersebut merupakan aspek utama yang mempengaruhi kondisi
psikologis siswa dalam pembelajaran.

2.1.3.1. Minat

2.1.3.1.1. Pengertian Minat

Menurut pendapat Winkel, 1991 minat


menyatakan bahwa minat adalah
kecenderungan yang menetap dalam diri
subjek untuk merasa tertarik pada bagian atau
hal tertentu dan merasa senang berkecimpung
pada bidang itu. Seseorang yang memiliki
minat terhadap sesuatu hal akan merasa
tertarik dan senang melakukan berbagai
kegiatan dan usaha yang berkaitan dengan hal
tersebut.

Menurut pendapat Djali, 2008 minat


pada dasarnya merupakan penerimaan akan

12
sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri

Menurut Strong, (1961:337)


menyatakan bahwa minat memiliki lima
karakteristik, yaitu: (1) minat selalu berkaitan
dengan aktivitas, (2) minat bersifat menetap
(persistent), (3) minat seseorang dapat
memiliki intensitas tertentu, (4) penerimaan-
penolakan untuk berbuat, dan (5) kesiapan
untuk berbuat.

Berdasarkan dari beberapa pengertian


minat di atas maka minat adalah perasaan suka
yang berhubungan dengan suatu reaksi
terhadap suatu yang khusus atau situasi
tertentu yang orang memiliki minat atau
tertarik terhadap suatu hal dengan adanya rasa
senang.

“Minat merupakan suatu sifat yang


relatif menetap pada diri seseorang. Minat
besar sekali pengaruhnya terhadap belajar
sebab dengan minat seseorang akan
melakukan sesuatu yang diminatinya.
Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak

13
mungkin melakukan sesuatu.” (Aritonang, K.
T., 2008)

2.1.3.1.2. Faktor Minat

Menurut Taufani 2008, ada empat


faktor yang mendasari timbulnya minat yaitu:

a. Faktor dorongan dari dalam. Faktor


dorongan dari dalam adalah faktor yang
berasal dari diri kita sendiri. Sedapat
mungkin seseorang dapat memunculkan
dorongan dari dalam diri sendiri misalnya
pada saat pembelajaran yaitu untuk
mencapai suatu prestasi.

b. Faktor motivasi sosial. Motivasi berkaitan


erat dengan tujuan yang hendak dicapai
oleh individu yang belajar itu sendiri.
Apabila seseorang yang sedang belajar
menyadari bahwa tujuan yang hendak
dicapai bermanfaat baginya, maka
motivasi belajar akan muncul dengan
kuat.

14
c. Faktor emosional. Menurut Howard
Gardner dalam Cepi dan Risma (2008:19)
kecerdasan emosi terdiri atas banyak
kecakapan, diantaranya intrapersonal
intelligence. Intrapersonal intelligence
merupakan kecakapan mengenali
perasaan diri sendiri yang terdiri atas: 1)
Kesadaran diri, meliputi keadaan emosi,
penilaian pribadi, dan percaya diri.
2)Pengaturan diri, meliputi pengendalian
diri, dapat dipercaya, waspada,adaptif dan
inovatif.

d. Faktor eksternal. Faktor eksternal fasilitas


belajar, cara mengajar guru, sistem
pemberian umpan balik, dan sebagainya.

Berdasarkan pengertian dan faktor


yang mempengaruhi minat di atas, diketahui
bahwa proses Pembelajaran Jarak Jauh yang
sedang berlangsung saat ini berdampak pada
minat belajar siswa SMP Kolese Kanisius
Jakarta kelas IX Tahun Ajaran 2020-2021.

2.1.3.2. Sikap

2.1.3.2.1. Pengertian Sikap

15
Menurut Thurstone dalam Mueller, 1992
sikap sebagai jumlah seluruh kecenderungan dan
perasaan, kecurigaan dan prasangka, pra
pemahaman yang mendetail, ide -ide, rasa takut,
ancaman dan keyakinan tentang suatu hal khusus.

Menurut Umar Husein, 2007 sikap adalah


evaluasi, perasaan, dan cenderung seseorang
yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau
gagasan yang terdiri dari aspek keyakinan dan
evaluasi atribut.

Disimpulkan dari kedua pendapat diatas,


menjelaskan bahwa Sikap adalah pernyataan dari
evaluasi dan kecenderungan seseorang terhadap
sesuatu yang mendetail. Hal tersebut
mencerminkan sikap mereka terhadap hal yang
mereka tanggapi.

2.1.3.2.2. Faktor Sikap


Menurut Depdikbud (1997), faktor sikap yaitu:

a. Faktor dari diri individu adalah faktor yang


berasal dari diri individu yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar seperti
semangat belajar dan motivasi.

16
b. Faktor dari luar individu adalah faktor yang
datang dari luar individu antara lain faktor
guru, metode belajar, sarana prasarana yang
diberikan oleh guru.

c. Faktor guru seperti apakah guru memotivasi


siswa atau tidak dan metode belajar yang
menarik sehingga tidak terkesan
membosankan bagi siswa. Sarana prasarana
harus baik pula supaya dapat mendukung dan
memotivasi siswa agar memiliki sikap
semangat belajar.

d. Berdasarkan pengertian dan faktor yang


mempengaruhi sikap di atas, diketahui bahwa
proses Pembelajaran Jarak Jauh yang sedang
berlangsung saat ini berdampak pada sikap
siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX
Tahun Ajaran 2020-2021.

2.1.3.3. Motivasi

2.1.3.3.1. Pengertian Motivasi

Menurut Abraham H. Maslow (1943),


motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan
(energi) seseorang yang dapat menimbulkan

17
tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang
bersumber dari dalam diri individu itu sendiri
(motivasi intrinsik) maupun dari luar individu
(motivasi ekstrinsik).

Motivasi (movere) menurut Bimo


Walgito (dalam Erjati Abbas, 2014:80) berarti
“bergerak” atau to move. Jadi, motivasi
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat
dalam diri organisme yang mendorong untuk
berbuat atau merupakan driving force. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa pengertian
dasar motivasi ialah keadaan internal
organisme yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu.

Berdasarkan dari beberapa beberapa


sumber di atas, motivasi merupakan suatu
kekuatan dari individu maupun dari luar
individu yang menimbulkan antusiasme
manusia yang mendorong manusia untuk
melaksanakan suatu kegiatan.

2.1.3.3.2. Faktor Motivasi

18
Menurut Aritonang, K. T. (2008),
motivasi belajar meliputi beberapa faktor,
yakni:

a. Ketekunan dalam belajar, indikator


ketekunan dalam belajar berupa mengikuti
pembelajaran di kelas dan belajar di luar
pembelajaran sekolah.

b. Kemampuan menghadapi kesulitan,


indikator kemampuan menghadapi
kesulitan berupa sikap terhadap kesulitan
dan usaha dalam mengatasi kesulitan
tersebut.

c. Minat dan ketajaman perhatian dalam


belajar, indikator minat dan ketajaman
perhatian dalam belajar berupa semangat
dan fokus yang dimiliki dalam mengikuti
pembelajaran.

d. Prestasi belajar, indikator prestasi belajar


berupa prestasi akademik yang diperoleh
siswa.

e. Kemandirian dalam belajar, indikator


kemandirian dalam belajar berupa

19
penyelesaian tugas dan belajar di luar jam
pelajaran.

Berdasarkan pengertian dan faktor


yang mempengaruhi motivasi di atas,
diketahui bahwa proses Pembelajaran Jarak
Jauh yang sedang berlangsung saat ini
berdampak pada motivasi belajar siswa SMP
Kolese Kanisius Jakarta kelas IX Tahun
Ajaran 2020-2021.

2.1.3.4. Kreativitas

2.1.3.4.1. Pengertian Kreativitas

Menurut Mustaji (2005:6), kreativitas


merupakan salah satu tolak ukur potensi
kualitas sumber daya manusia, kreativitas
menempati urutan yang sederajat dengan
potensi sumber daya manusia lainnya seperti
kecerdasan, kepribadian dan keuletan.

Berdasarkan Echols (1997:10),


Kreativitas melahirkan aktivitas atau
kreativitas ditunjukkan oleh adanya aktivitas.
Orang yang mempunyai kreativitas tinggi

20
biasanya menghasilkan berbagai aktivitas.
Pembelajaran yang berbasis pada aktivitas
(active learning) akan menuntut kreativitas
berpikir lebih banyak dari pada pembelajaran
biasa.

Berdasarkan sumber - sumber dari atas


kreativitas merupakan salah satu tolak ukur
kualitas sumber daya alam. Kreativitas juga
melahirkan aktivitas sehingga biasanya orang
yang mempunyai kreativitas tinggi
menghasilkan berbagai aktivitas. Juga,
bermain sangat besar sumbangannya terhadap
daya kreativitas anak usia dini.

2.1.3.4.2. Faktor Kreativitas

Menurut Aris Priyanto (2014),


Keberhasilan kreativitas adalah
persimpangan/intersection  antara
keterampilan anak dalam bidang tertentu
(domain skills), keterampilan berfikir dan
bekerja kreatif, dan motivasi intrinsik. Jadi
faktor-faktor kreativitas adalah keterampilan
dalam bidang tertentu, keterampilan berpikir
dan bekerja kreatif, dan motivasi intrinsik.

21
Berdasarkan pengertian dan faktor
yang mempengaruhi kreativitas di atas,
diketahui bahwa proses Pembelajaran Jarak
Jauh yang sedang berlangsung saat ini
berdampak pada kreativitas belajar siswa SMP
Kolese Kanisius Jakarta kelas IX Tahun
Ajaran 2020-2021.

2.1.3.5. Aktivitas

2.1.3.5.1. Pengertian Aktivitas

Menurut Anton M. Mulyono (2001:26),


aktivitas adalah kegiatan atau keaktifan. Jadi
segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-
kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non-
fisik merupakan suatu aktivitas.

Berdasarkan Ahmad Susanto, (2016:1)


belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan
dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan,
nilai, dan sikap.

22
Berdasarkan dari beberapa sumber dari
atas maka aktivitas merupakan kegiatan dalam
bentuk fisik maupun non fisik. Belajar
merupakan salah satu contoh aktivitas dimana
terdapat interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap.

2.1.3.5.2. Faktor Aktivitas

Pembelajaran yang efektif adalah


pembelajaran yang menyediakan kesempatan
belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri.
Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam
kelas merupakan aktivitas mentransformasikan
pengetahuan, sikap, dan keterampilan (Martinis
Yamin, 2007: 75).

Terdapat 9 aspek untuk menumbuhkan


aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
(Martinis Yamin, 2007: 84) yaitu:

a. Memberikan motivasi pada siswa untuk


aktif dalam kegiatan pembelajaran.

23
b. Memberikan penjelasan pada siswa
mengenai tujuan yang akan dicapai dalam
pembelajaran.

c. Mengingatkan kompetensi prasyarat.

d. Memberikan topik atau permasalahan


sebagai stimulus siswa untuk berpikir
terkait dengan materi yang akan dipelajari.

e. Memberikan petunjuk kepada siswa cara


mempelajarinya

f. Memunculkan aktivitas dan partisipasi


siswa dalam kegiatan pembelajaran.

g. Memberikan umpan balik (feed back).

h. Memantau pengetahuan siswa dengan


memberikan tes.

i. Menyimpulkan setiap materi yang


disampaikan di akhir pelajaran.

Berdasarkan pengertian dan faktor


yang mempengaruhi Aktivitas di atas,
diketahui bahwa proses Pembelajaran

24
Jarak Jauh yang sedang berlangsung saat
ini berdampak pada aktivitas belajar siswa
SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX
Tahun Ajaran 2020-2021.

2.1.4. Pembelajaran Jarak Jauh

Menurut Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020, (2020), Pembelajaran
Jarak Jauh merupakan kegiatan memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
capaian kurikulum kenaikan kelas maupun kelulusan, memfokuskan
pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-
19, memberikan variasi aktivitas dan tugas pembelajaran belajar dari
rumah antar siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dari rumah, dan
memberikan umpan balik terhadap bukti atau produk aktivitas belajar
dari rumah yang bersifat kualitatif dan berguna bagi guru, tanpa
diharuskan memberi skor/nilai kualitatif.

Pembelajaran Jarak Jauh adalah aktivitas belajar-mengajar yang


dilakukan tanpa bertemu langsung, dilakukan secara online.
Pembelajaran Jarak Jauh dilaksanakan karena adanya pandemi COVID-
19 yang menghalangi kegiatan pembelajaran secara langsung. Era digital
sangat berdampak terhadap sektor pendidikan. Di tengah merebaknya
wabah COVID-19 belakangan ini, menerapkan pembelajaran berbasis
digital atau e-learning sangat bermanfaat untuk melindungi peserta didik

25
dari penyebaran virus COVID-19. Karena ada perubahan besar dan cepat
kita sebagai manusia dipaksa untuk beradaptasi terhadap situasi yang
sedang terjadi. Tentunya kita pasti akan ada kesulitan dalam beradaptasi.
Menurut Zapalska (2006) jika seorang siswa tertentu belajar terbaik
dengan cara tertentu, ia harus dihadapkan pada berbagai pengalaman
belajar untuk menjadi pembelajar online yang lebih fleksibel.

Menurut Dabbagh dan Ritland (dalam  Arnesi  dan  Hamid, 2015)


pembelajaran online adalah sistem belajar yang terbuka dan tersebar
dengan menggunakan perangkat pedagogi (alat bantu pendidikan),  yang
dimungkinkan  melalui  internet dan teknologi berbasis jaringan  untuk 
memfasilitasi pembentukan proses belajar dan pengetahuan melalui aksi
dan interaksi yang berarti.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran


Jarak Jauh merupakan kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan tanpa
bertemu langsung secara daring. Pembelajaran jarak jauh merupakan
metode belajar yang dilakukan karena pandemi COVID-19 dengan
tujuan melindungi peserta didik dari penyebaran virus COVID-19.
Pembelajaran Jarak Jauh menggunakan perangkat elektronik untuk
membantu melancarkan proses belajar mengajar.

2.1.5. E-Learning

Menurut Agustina Merry, (2013). E-learning adalah sebuah


proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Basis elektronik dapat

26
berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet, dan
perlengkapan multimedia.

Koran dalam Rusman (2013:316) menyatakan bahwa e-Learning


adalah pembelajaran yang menggunakan peralatan elektronik jaringan
(LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan materi pembelajaran,
interaksi, maupun bimbingan.
Berikut ini adalah karakteristik e-Learning yang dikemukakan oleh
Riyana (2007) :
a. Daya tangkap siswa terhadap materi pembelajaran tidak bergantung
kepada guru.
b. Sumber ilmu pengetahuan tersebar di mana-mana serta dapat diakses
dengan mudah oleh setiap orang.

c. Pengajar/lembaga pendidikan berfungsi sebagai pembimbing.

d. Diperlukan sebuah perombakan kebijakan sistem pendidikan,


kurikulum dan manajemen yang dapat mendukung pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pendidikan secara
optimal.

Menurut Ni Putu Diah Pebriyanti, (2019). keunggulan e-learning


terdiri dari:

a. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik


dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara

27
reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan
tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

b. Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau


petunjuk belajaryang  terstruktur  dan  terjadwal  melalui  internet, 
sehingga  keduanya  bisa  saling menilai sampai berapa jauh bahan
ajar yang dipelajari.

c. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap


saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar
tersimpan di komputer.

d. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan


dengan bahan yang  dipelajarinya,  ia  dapat  melakukan  akses  di 
internet  secara lebih  mudah.

Sedangkan kelemahan e-learning menurut Ni Putu Diah Pebriyanti,


(2019). terdiri dari:

a. Mahasiswa yang tidak yang tidak mempunyai motivasi belajar


yang tinggi cenderung gagal.

b. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.

c. Kurangnya personil dalam hal penguasaan bahasa pemrograman


komputer.

28
d. Kecenderungan  mengabaikan aspek  akademik atau  aspek sosial
dan sebaliknya mendorong adanya aspek bisnis/komersial.

2.2. Penelitian yang Relevan


ASPEK PSIKOLOGI PEMBELAJARAN DARING MASA
PANDEMI COVID-19 DENGAN CAPAIAN INDEKS PRESTASI
KUMULATIF MAHASISWA VOKASI

Perubahan yang terjadi dalam proses pembelajaran karena adanya pandemi,


berdampak pada aspek psikologi mahasiswa. Faktor yang mempengaruhi aspek
psikologi dalam pembelajaran yaitu intelegensi, lingkungan belajar dan metode
pembelajaran. Metode pembelajaran daring memerlukan adaptasi dengan pola
kebiasaan dan penggunaan teknologi. Pembelajaran mandiri, tidak langsung dan
penugasan yang banyak, memberikan efek psikologi dengan berbagai macam
keluhan fisik dan mental. Evaluasi pembelajaran daring melalui hasil pemahaman
(kognitif) dan afektif dengan mengacu pada indeks prestasi kumulatif yang di
dapatkan mahasiswa selama pembelajaran daring. Tujuan penelitian untuk
mengetahui hubungan aspek psikologi pembelajaran daring masa pandemi
Covid-19 dengan capaian Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa vokasi.

29
Desain penelitian menggunakan deskriptif cros sectional. Populasi dalam
penelitian adalah seluruh mahasiswa Prodi D3 Keperawatan STIKES Karya
Husada Semester 2. Teknik pengambilan data Total Sampling. Jumlah sampel 71
responden. Variabel independent yaitu aspek psikologi mahasiswa vokasi
menghadapi pembelajaran daring dan variable dependent adalah capaian Indeks
Prestasi Kumulatif mahasiswa. Pengukuran aspek psikologi menggunakan
instrument skala resiliensi aspek psikologi dan Indeks Prestasi Kumulatif
menggunakan penilaian acuan normatif. Jenis uji yang digunakan adalah Uji Chi
Square dengan nilai p <0,005.

Sebagian besar responden (59,15 %) mempunyai aspek psikologi positif


saat pembelajaran daring dan mempunyai capaian IPK sangat memuaskan (56,34
%). Hasil uji korelasi nilai menunjukkan significancy 0,000 maka ada
hubungan antara aspek psikologis pembelajaran daring dengan capaian
Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa vokasi.

Kondisi pembelajaran yang memberikan implikasi pada respon individu


memperlihatkan pendidikan sebagai institusi mampu menyiapkan mahasiswa
menghadapi pembelajaran daring dengan baik. Kondisi yang dapat menunjang
proses pembelajaran, fasilitator, perangkat akademik dan metode pembelajaran
yang cukup bervariatif, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengikuti
setiap proses pembelajaran. Target kompetensi yang diusahakan tetap optimal,
meskipun tidak ideal akan sangat membantu mahasiswa mencapai hasil
pembelajaran yang baik.

30
Kesimpulan penelitian capaian hasil belajar dapat dipengaruhi oleh minat,
motivasi, kemampuan kognitif, kemampuan membagi waktu, hubungan dengan
keluarga, penjelasan dosen dan suasana tempat tinggal, kondisi sosial dan
kemampuan individu dalam beradaptasi dengan kondisi pembelajaran.

Persamaan dari penelitian relevan dengan penelitian yang kami lakukan


adalah kedua penelitian menelusuri lebih dalam terkait aspek psikologi
Pembelajaran Jarak Jauh. Variabel dalam penelitian yang kami lakukan juga
memiliki kesamaan dengan penelitian relevan yaitu minat, sikap, motivasi,
kreativitas, dan aktivitas belajar. Kedua penelitian sama-sama menggunakan
kuesioner untuk mengumpulkan data. Selain itu, hasil dari penelitian ini memiliki
keselarasan dengan penelitian relevan, bahwa sebagian besar responden memiliki
sikap belajar yang positif. Namun, perbedaan utama dari penelitian relevan dengan
penelitian yang kami lakukan adalah perbedaan dari pengolahan dan analisis data.

2.3. Hipotesis

2.3.1. Ada dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap minat belajar siswa SMP
Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021 yaitu
berkurangnya minat belajar siswa.

2.3.2. Ada dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap sikap siswa SMP Kolese
Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021 yaitu adanya perubahan
sikap belajar siswa kearah yang negatif.

31
2.3.3. Ada dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap motivasi belajar siswa
SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021 yaitu
berkurangnya motivasi belajar siswa.

2.3.4. Ada dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap kreativitas siswa SMP
Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021 yaitu adanya
peningkatan kreativitas belajar siswa.

2.3.5. Ada dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap aktivitas siswa SMP
Kolese Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021 yaitu adanya
perubahan aktivitas belajar siswa kearah yang negative

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

“Penelitian dapat dibagi menurut bidang, tempat, pemakaian, tujuan, waktu,


jenis, metode, logika, dan filsafat. Jenis penelitian dibagi menjadi penelitian
historis, penelitian deskriptif, penelitian perkembangan, penelitian kasus dan
penelitian lapangan, penelitian korelasi, penelitian kausal komparatif, penelitian
eksperimental sungguhan, penelitian eksperimen semu, penelitian tindakan.”
(Usman dan Akbar, 2008: 3-6).

32
Jenis penelitian yang digunakan berupa jenis penelitian kuantitatif. Jenis
penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap suatu
fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kualitatif adalah
mengembangkan dengan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan
hipotesis yang berkaitan dengan fenomena yang terjadi.

3.2. Variabel

Variable Independent dalam penelitian ini yaitu Dampak Psikologis dan


Variable Dependent dalam penelitian ini adalah Pembelajaran Jarak Jauh.

3.3. Waktu dan Tempat Penelitian

3.3.1. Waktu Penelitian

 Tabel 3.3.1: Waktu Penelitian

Waktu Kegiatan

14     Desember 2020 Membuat kuesioner

18    Desember 2020 Menyebarkan  kuesioner ke  subjek penelitian dan


- 28 Januari 2020 mengumpulkan data

33
3.3.2. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di rumah masing-masing dan


dilakukan secara daring.

3.4. Instrumen Penelitian

Tabel 3.4: Instrumen Penelitian

NO VARIABEL NOTASI INDIKATOR


1

Minat X1

Faktor eksternal yang mendasari


timbulnya minat

Faktor internal yang mendasari timbulnya minat

Faktor motivasi sosial

34
Faktor emosional (keadaan emosi dan pengaturan diri)

Menerima (receiving)
Merespon (responding)
2 Sikap X2
Menghargai (valuing)
Bertanggung Jawab (responsible)
Ketekunan dalam belajar
Kemampuan menghadapi kesulitan
Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar
3 Motivasi X3 Prestasi belajar

Kemandirian dalam belajar

Keterampilan dalam bidang tertentu


4 Kreativitas X4
Keterampilan berfikir dan bekerja kreatif

5 Aktivitas X5 Faktor aktivitas

Tabel 3.3 Instrumen Penelitian

35
Berdasarkan indikator tabel 3.3, operasional variabel akan digunakan
untuk membuat instrumen penelitian berupa daftar pernyataan dalam
kuesioner. Daftar pernyataan kuesioner secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran.  Bagian pertama dari kuesioner berisi tentang data kelas. Bagian
kedua dari kuesioner berisi daftar pernyataan yang menggali tanggapan
responden tentang dampak psikologis dari Pembelajaran Jarak Jauh.

3.5. Populasi dan Sampel

Mengingat jumlah populasi dalam penelitian ini yang terbatas pada siswa
kelas IX di SMP Kolese Kanisius Jakarta, maka menggunakan beberapa acuan
berikut:

a. Sugiyono (2006) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian
kuantitatif antara 30 – 500.  

b. Gay dan Diehl (1996) dalam Kuncoro (2013: 126) menyatakan dibutuhkan
minimal 30 sampel untuk menguji ada atau tidaknya dampak yang muncul
dalam penelitian. 
Berdasarkan pendapat di atas, populasi dalam penelitian ini terdiri dari 168
siswa dan diambil sampel sebanyak 80 siswa.

   

3.6. Teknik Pengumpulan Data

36
Menurut Eko Nugroho (2018), kegiatan survei adalah kegiatan dengan
tujuan mengumpulkan informasi atau data dari sejumlah orang yang biasanya
menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terstruktur
terkait data yang ingin diperoleh (Eko Nugroho, 2018).

Dalam penelitian ini, kuesioner dibuat dalam bentuk Google Form, lalu
disebarkan kepada subjek penelitian melalui email organisasi sekolah. Pernyataan
kuesioner dibuat dalam bentuk skala Likert. 
 
3.7. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengolahan data yang digunakan adalah tabulasi
data. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2008), tabulasi adalah proses
menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara membuat tabel yang berisikan
data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat sebaiknya mampu
meringkas semua data yang akan dianalisis. Data di dalam penelitian ini diolah
menggunakan program Microsoft Excel.
 
3.8. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif.
Menurut Ali Muhson (2019), statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan mendeskripsikan/menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini hanya berupa akumulasi data
dasar dalam bentuk deskripsi semata dalam arti tidak mencari atau menerangkan
hubungan antar variabel, menguji hipotesis, atau melakukan penarikan kesimpulan.

37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Berikut adalah data yang diperoleh dari responden kuesioner yang


dipublikasikan. Responden terdiri dari 80 siswa SMP Kolese Kanisius kelas IX
Tahun Ajaran 2020/2021

38
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert, yakni sangat
sesuai (skala 5); sesuai (skala 4); cukup sesuai (skala 3); tidak sesuai (skala 2); dan
sangat tidak sesuai (skala 1).

Diagram 4.1: Kelas

Diagram di atas menunjukan persentase dari kelas responden yang mengisi


kuesioner. 

12,5% dari responden berasal dari kelas IX-1 yang terdiri dari 10 responden. 16,2%
dari responden berasal dari kelas IX-2 yang terdiri dari 13 responden. 23,7% dari
responden berasal dari kelas IX-3 yang terdiri dari 19 responden. 15% dari
responden berasal dari kelas IX-4 yang terdiri dari 12 responden. 12,5% dari
responden berasal dari kelas IX-5 yang terdiri dari 10 responden. 20% dari
responden berasal dari kelas IX-6 yang terdiri dari 16 responden

39
Tabel 4.1:  Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel Minat

  X1.1 X1. X1. X1. X1.5 X1. X1. X1. X1.9


2 3 4 6 7 8

ST 0 0 1 0 0 0 1 0 0
S

TS 2 5 12 2 2 1 2 2 12

CS 15 14 27 7 18 13 9 25 36

S 28 34 18 33 39 42 35 30 24

SS 35 27 22 38 21 24 33 23 8

Grafik 4.1: Minat Belajar Siswa

40
41
Berdasarkan grafik di atas, sebagian besar responden menyatakan bahwa
mereka merasa terganggu ketika sarana prasarana pembelajaran tidak berfungsi
dengan baik. Sarana prasarana tidak berfungsi dengan baik seperti gangguan
koneksi atau jaringan internet, tablet atau laptop mengalami masalah, kendala listrik
padam, sarana pembelajaran seperti meja, kursi, alat tulis, buku, dan kertas yang
kurang memadai yang menyebabkan siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik. Hal ini menyebabkan penurunan minat dan ketertarikan siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Sebagian besar dari responden menyatakan bahwa suasana di rumah yang
kondusif mendukung mereka untuk lebih semangat dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran. Suasana kondusif yang dimaksud adalah seperti rumah yang tidak
bising, anggota keluarga menjaga ketenangan selama proses pembelajaran, serta
ruangan belajar yang nyaman. Ruangan belajar yang nyaman adalah ruangan
dengan penerangan yang cukup, adanya sirkulasi udara yang baik, dan suhu udara
yang sesuai. Dengan demikian, suasana rumah yang kondusif akan membuat siswa
lebih semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. 

Sebagian besar dari responden menyatakan bahwa metode pembelajaran


guru yang tepat cukup membuat mereka tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran.
Namun, sebagian kecil dari responden merasa bahwa metode pembelajaran yang
digunakan oleh guru tidak berdampak terhadap ketertarikan mereka dalam
mengikuti pembelajaran. Metode pembelajaran guru yang menarik antara lain
metode pembelajaran yang memiliki interaksi antara guru dan siswa, lalu interaksi
antara siswa dan siswa, seperti kerja kelompok, diskusi kelompok. Guru
menjelaskan materi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh siswa.
Dengan metode pembelajaran yang tepat siswa akan lebih tertarik dalam mengikuti
pembelajaran.

42
Sebagian besar dari responden merasa senang dan akan berusaha
menyelesaikan tugas yang diberikan apabila batas waktu yang diberikan untuk
pengumpulan tugas sesuai dengan bobot tugas yang diberikan walaupun ada
sebagian kecil responden yang menyatakan bahwa mereka hanya merasa cukup
senang. Tugas dengan tingkat kesulitan yang tinggi memerlukan waktu yang lebih
lama untuk diselesaikan. Apabila waktu pengumpulan tugas sesuai dengan bobot
tugasnya, maka siswa dapat mengerjakan tugas dengan lebih nyaman serta merasa
tertarik untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugas tersebut. 
Sebagian besar dari responden menyadari pentingnya belajar dan
memperoleh ilmu pengetahuan untuk dirinya, walaupun ada sebagian kecil dari
responden yang menyatakan bahwa mereka cukup menyadari pentingnya belajar
dan memperoleh ilmu pengetahuan untuk dirinya. Pentingnya belajar dan
memperoleh ilmu pengetahuan antara lain untuk memperoleh pendidikan yang lebih
baik, mendapatkan ilmu pengetahuan untuk masa yang akan datang, dan
meningkatkan kemampuan berpikir siswa.

Sebagian besar dari responden menyatakan tetap memiliki keinginan untuk


terus berkembang meskipun dalam situasi PJJ, namun demikian ada sebagian kecil
responden yang menyatakan bahwa mereka cukup memiliki keinginan terus
mengembangkan diri dalam situasi PJJ. Keinginan untuk terus berkembang dalam
aspek akademik maupun non-akademik. Aspek akademik yang dimaksud yaitu
meningkatnya prestasi akademik yang ditunjukan dengan meningkatnya nilai dari
setiap bidang studi. Mengikuti berbagai lomba atau kompetisi yang diadakan
sekolah atau luar sekolah. Mengembangkan keterampilan lainnya di luar pelajaran
sekolah. 

43
Sebagian besar dari responden menyatakan bahwa mereka merasa semangat
ketika teman-teman mendukung suasana belajar yang menyenangkan pada saat PJJ.
Namun ada sebagian kecil responden merasa cukup bersemangat ketika teman-
teman mendukung suasana belajar yang menyenangkan saat PJJ. Dengan dukungan
dari teman-teman mereka menjadi lebih semangat dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Proses pembelajaran akan terasa lebih menyenangkan apabila
dilakukan bersama dengan teman-teman. 

Sebagian besar dari responden menyatakan bahwa mempertahankan emosi


positif membuat siswa merasa nyaman dalam mengikuti PJJ. Dalam proses
pembelajaran seringkali ada hal yang tidak sesuai dengan harapan siswa dalam hal
tugas, metode pembelajaran, ketika sarana dan prasarana kurang mendukung,
suasana belajar kurang mendukung. Namun, dengan berusaha untuk tetap gembira
dan semangat dalam mengikuti pembelajaran, siswa dapat merasa lebih nyaman
dalam mengikuti PJJ.

Sebagian besar dari responden menyatakan bahwa memiliki pengendalian


diri yang baik selama mengikuti PJJ cukup membangun minat belajar mereka.
Sebagian kecil dari siswa menyatakan bahwa pengendalian diri yang baik sangat
mempengaruhi minat belajar mereka. Walau demikian, ada sebagian kecil
responden yang menyatakan bahwa memiliki pengendalian diri yang baik selama
mengikuti PJJ tidak membangun minat belajar mereka. 

Tabel 4.2 : Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel Sikap

  X2.1 X2.2 X2.3 X2.4

ST 1 3 2 0

44
S

TS 1 10 4 2

CS 30 22 24 16

S 34 24 32 39

SS 14 21 18 23

Grafik 4.2 : Sikap Siswa dalam Pembelajaran

45
Sebagian besar responden menerima dan terbuka terhadap perubahan situasi
belajar yang terjadi selama PJJ. Selama PJJ situasi belajar mengalami perubahan
yang tidak dapat kita ubah. Namun ada beberapa responden yang cukup menerima
dan terbuka terhadap perubahan situasi belajar yang terjadi selama PJJ. Tentunya
setiap perubahan menuntut setiap orang untuk beradaptasi dengan  mengganti
kebiasaan lama dan menemukan kebiasaan belajar yang baru.

Selama PJJ, sebagian besar responden ternyata tetap menjawab apabila guru
memberikan pertanyaan. Namun ada pula sebagian kecil responden yang
menyatakan bahwa mereka tidak selalu menjawab pertanyaan dari guru. Menjawab
pertanyaan dari guru apabila ditanya, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis di
Zoom, Google Meet, Youtube, dan Whatsapp. Memberikan jawaban pada
pertanyaan guru menunjukan sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran.

46
Sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka menghargai usaha
sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan sekolah, walaupun ada sebagian kecil
dari responden yang menyatakan bahwa mereka tidak menghargai usaha sekolah
dalam menyelenggarakan kegiatan sekolah. Menghargai usaha sekolah dalam
menyelenggarakan kegiatan dengan cara mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
sekolah dengan semangat dan sungguh-sungguh agar kegiatan dapat berjalan
dengan baik dan lancar. Sikap siswa terhadap usaha sekolah dalam
menyelenggarakan setiap kegiatannya dapat mempresentasikan sikap siswa dalam
kegiatan pembelajaran.

Sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka mengerjakan tugas


yang diberikan guru dan mengumpulkannya tepat waktu, terlepas dari tugas tersebut
menyenangkan atau tidak. Mengerjakan tugas dan mengumpulkannya tepat waktu
artinya siswa bertanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran.

Tabel 4.3: Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel Motivasi

  X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6

ST 4 0 2 2 3 1
S

TS 6 1 5 2 11 1

CS 29 12 41 8 34 18

S 25 37 26 28 18 41

SS 16 30 6 40 14 19

47
Grafik 4.3 : Motivasi Belajar Siswa

Sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka termotivasi dan ada


melakukan kegiatan belajar di luar pembelajaran sekolah, walaupun ada sebagian
kecil dari responden yang menyatakan bahwa mereka tidak ada melakukan kegiatan

48
belajar di luar pembelajaran sekolah. Kegiatan belajar di luar sekolah berupa
kegiatan belajar secara mandiri maupun secara berkelompok di luar jam pelajaran.
Kegiatan belajar di luar sekolah dapat melalui berbagai media pembelajaran dan
media informasi seperti internet, buku, dan materi pelajaran yang diberikan oleh
guru. Kegiatan belajar di luar sekolah dapat dilakukan dengan membaca,
mengerjakan latihan soal, dan praktik langsung..

Sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka berusaha untuk


menyelesaikan tugas walaupun tugas tersebut sulit. Berusaha menyelesaikan tugas
artinya mencoba untuk mencari penyelesaian atau jawaban dari tugas tersebut
walaupun tugas tersebut sulit bagi siswa. 

Sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka cukup fokus dan


serius selama mengikuti pembelajaran, walaupun ada sebagian kecil responden
menyatakan bahwa mereka tidak fokus dan serius. Sebaliknya ada juga sebagian
kecil responden yang sangat fokus dan serius mengikuti pembelajaran. Fokus dan
serius mengikuti pembelajaran artinya siswa dapat mengikuti kegiatan pembelajaran
tanpa terganggu oleh situasi lingkungan sekitar dan tidak menyalahgunakan media
elektronik lainnya yang digunakan dalam pembelajaran. 

Selama PJJ ini diketahui dari data diatas, ternyata sebagian besar responden
memiliki keinginan yang sangat tinggi untuk mencapai prestasi. Namun sebaliknya
ada sebagian kecil dari responden tidak memiliki keinginan untuk mencapai prestasi
selama PJJ. Prestasi yang dimaksud adalah prestasi dibidang akademik maupun non
akademik. 

49
Sebagian besar responden menyatakan adakalanya para siswa meluangkan
waktu untuk belajar di luar jam pelajaran sekolah. Namun ada kalanya mereka tidak
melakukannya. Meluangkan waktu untuk belajar seperti mengerjakan tugas individu
maupun kelompok, membaca kembali dan menghafal materi pelajaran sehingga
para siswa dapat lebih mengerti ataupun memahami materi yang sedang diajarkan
guru.

Grafik diatas menyatakan bahwa sebagian besar responden tetap belajar dan
mengerjakan tugas dengan baik tanpa perlu diingatkan orang lain. Namun masih ada
sebagian kecil dari responden masih perlu diingatkan orang lain untuk belajar dan
mengerjakan tugas. 

Tabel 4.4: Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel Kreativitas

  X4.1 X4.2

ST 1 5
S

TS 1 7

CS 24 17

S 35 30

SS 19 21

Grafik 4.4:
Kreativitas Siswa dalam
Pembelajaran

50
Berdasarkan grafik di atas, sebagian besar responden selama PJJ ini
memperoleh ataupun meningkatkan suatu keterampilan dalam bidang tertentu.
Sebaliknya ada dua responden yang menyatakan bahwa mereka tidak meningkatkan
ataupun memperoleh ketermapilan lain selama PJJ. Grafik ini juga menyatakan
bahwa sebagian besar responden mampu mengatasi kebosanan selama PJJ dengan
melakukan berbagai aktivitas yang positif. Namun ada pula sebagian kecil
responden yang tidak mampu mengatasi kebosanan mereka.

Tabel 4.5: Frekuensi Jawaban Responden untuk Variabel Aktivitas

  X5.1 X5.2 X5. X5.4 X5.5 X5.6 X5.7 X5.8


3

ST 4 1 2 2 0 4 1 2
S

TS 7 7 4 1 2 6 0 4

CS 33 20 29 22 26 19 14 33

S 31 36 34 44 37 41 43 30

SS 5 16 11 11 15 10 22 11

51
Grafik 4.5: Aktivitas Pembelajaran

Berdasarkan grafik diatas, sebagian besar responden menyatakan bahwa


dalam PJJ ini guru memberikan motivasi pada siswa untuk aktif dalam kegiatan
pembelajaran. Namun, ada sebagian kecil responden menyatakan bahwa guru tidak
memberikan motivasi agar siswa aktif mengikuti pembelajaran. Guru dapat
memberikan motivasi pada siswa dengan memberikan pertanyaan untuk
menstimulasi siswa agar aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, guru dapat
membuat aktivitas belajar yang menarik. 

52
Menurut sebagian besar dari responden, guru memberikan penjelasan bagi
siswa mengenai tujuan dari pembelajaran. Namun sebaliknya ada delapan
responden yang menyatakan bahwa guru tidak memberikan penjelasan tentang
tujuan di pembelajaran. Dengan dijelaskannya tujuan, siswa-siswa mengerti apa
tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran. Guru akan menjelaskan tujuan dari
pembelajaran agar siswa mengerti maksud dari materi dan dasar dari materi yang
akan dilalui. 

Sebagian besar dari responden menyatakan bahwa selama PJJ ini guru
memberikan topik atau permasalahan sebagai stimulus untuk berpikir terkait dengan
materi yang dipelajari. Namun sebaliknya, terdapat lima responden yang
menyatakan bahwa guru tidak memberikan stimulus agar siswa berpikir terkait
materi yang dipelajari. 

Menurut sebagian besar responden dalam aktivitas pembelajaran, guru


memberikan petunjuk cara mengerjakan dan mempelajarinya. Namun sebaliknya,
ada tiga responden yang menyatakan bahwa guru tidak memberikan petunjuk cara
mengerjakan dan mempelajari materi. Guru memberikan cara mengerjakan dan
mempelajarinya untuk memastikan agar siswa lebih paham cara mengerjakan soal
dan paham mempelajari materi yang diberikan. Dengan itu, mempermudah siswa
belajar dan memastikan siswa mengerti apa yang diajarkan. 

Berdasarkan grafik  di atas diketahui bahwa sebagian besar responden


menyatakan ketika dalam kegiatan pembelajaran, guru memunculkan aktivitas dan
partisipasi siswa. Guru dalam kegiatan pembelajaran memunculkan aktifitas yang
menarik yang membuat siswa lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam

53
pembelajaran. Dengan memunculkan aktivitas dan partisipasi siswa, akan membuat
kegiatan pembelajaran lebih interaktif. 

Sebagian besar dari responden menyatakan bahwa guru memberikan umpan


balik pada siswa. Namun sebaliknya, terdapat sepuluh orang yang menyatakan
bahwa guru tidak memberikan umpan balik dalam proses pembelajaran. Umpan
balik dalam pembelajaran merupakan komentar yang diberikan guru terkait dengan
hasil kerja siswa. Hal tersebut digunakan untuk memberitahu secara langsung siswa
yang kurang baik dan menyemangatinya untuk lebih giat dalam belajar. 

Sebagian besar responden menyatakan bahwa guru memberikan tes tertulis


atau praktik. Guru memberikan tes tertulis atau praktik sebagai alat tes apakah siswa
sudah paham akan materi yang diberikan oleh guru tersebut dan seberapa paham
mereka dalam pembelajaran. Dengan itu guru akan tahu apa siapa siswa yang
kurang paham dan yang sudah paham materi.

Berdasarkan grafik diatas, diketahui sebagian besar responden menyatakan


bahwa guru tidak selalu memberikan kesimpulan di setiap materi. Namun sebagian
kecil responden menyatakan bahwa guru tidak memberikan kesimpulan di setiap
akhir pembelajaran. 

4.2. Pembahasan

4.2.1. Hipotesis Pertama

Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis pertama yaitu adanya


dampak perubahan minat belajar siswa kearah yang negatif. Dari jawaban

54
kuesioner yang dijawab oleh responden, Pembelajaran Jarak Jauh
membawa dampak positif terhadap minat belajar siswa. Dalam proses
Pembelajaran Jarak Jauh minat belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal,
faktor internal, faktor motivasi sosial, dan faktor emosional. 

4.2.2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis kedua adanya perubahan


sikap belajar siswa ke arah yang negatif. Dari jawaban kuesioner yang
dijawab oleh responden, Pembelajaran Jarak Jauh membawa dampak positif
terhadap sikap belajar siswa. Sikap positif yang ditunjukan selama PJJ
adalah adanya penerimaan terhadap situasi belajar, respon positif terhadap
pemanggilan guru, menunjukan sikap menghargai terhadap sekolah yang
menyelenggarakan setiap kegiatan pembelajaran, dan munculnya sikap
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru.

4.2.3. Hipotesis Ketiga

Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis ketiga adanya penurunan


motivasi belajar siswa. Dari jawaban kuesioner yang dijawab oleh
responden, Pembelajaran Jarak Jauh membawa dampak positif terhadap
motivasi belajar siswa. Dampak positif terhadap motivasi siswa selama PJJ
ditunjukan oleh ketekunan dalam mengikuti pembelajaran, kemampuan
menghadapi kesulitan, minat dan ketajaman perhatian dalam belajar dalam
arti fokus dan serius selama PJJ, keinginan untuk tetap berprestasi dalam
belajar, serta kemandirian dalam belajar.

55
4.2.4. Hipotesis Keempat

Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis keempat adanya


perubahan kreativitas siswa ke arah yang negatif. Dari jawaban kuesioner
yang dijawab oleh responden, Pembelajaran Jarak Jauh membawa dampak
positif terhadap kreativitas siswa. Dampak positif terhadap kreativitas
siswa selama PJJ ditunjukan oleh adanya keinginan untuk memperoleh
atau meningkatkan keterampilan dalam bidang tertentu, serta keterampilan
berpikir dan bekerja kreatif, dalam arti siswa mampu mengisi kebosanan
selama PJJ dengan berbagai aktivitas yang positif.

4.2.5. Hipotesis Kelima

Berdasarkan hasil pengujian dari hipotesis kelima adanya


perubahan aktivitas belajar siswa ke arah yang negatif. Dari jawaban
kuesioner yang dijawab oleh responden, Pembelajaran Jarak Jauh
membawa dampak positif terhadap aktivitas belajar siswa. Pembelajaran
Jarak Jauh membawa dampak positif terhadap aktivitas pembelajaran
siswa berupa dukungan oleh guru melalui pemberian motivasi agar siswa
aktif dalam pembelajaran. Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan
dari pembelajaran dan stimulus agar siswa berpikir terkait materi yang
dipelajari. Guru juga memberikan petunjuk bagaimana cara mengerjakan
suatu materi dan cara mempelajarinya. Guru memunculkan aktivitas dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran. Guru memberikan umpan balik dari
hasil kerja siswa dan memberikan tes berupa tertulis atau praktik untuk
memastikan siswa paham tentang materi pembelajaran. Guru

56
menyimpulkan dari materi yang disampaikan agar siswa memahami dan
memperoleh intisari dari materi yang disampaikan. 

Bab V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk


mengetahui dampak Pembelajaran Jarak Jauh terhadap aspek-aspek psikologis
seperti minat, sikap, motivasi, kreativitas, dan aktivitas belajar siswa SMP Kolese
Kanisius Jakarta kelas IX tahun ajaran 2020-2021. Data kami peroleh dengan
menyebarkan kuesioner kepada 80 siswa kelas IX SMP Kolese Kanisius tahun
ajaran 2020-2021.

Dari hasil penelitian dan hasil analisa kami tentang dampak psikologis dari
pembelajaran jarak jauh terhadap siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta kelas IX,
maka kami dapat menarik kesimpulan bahwa terdapat dampak psikologis dari
pembelajaran jarak jauh terhadap siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta IX tahun
ajaran 2020 - 2021. Pembelajaran Jarak Jauh memberikan dampak positif terhadap
seluruh aspek-aspek psikologis siswa dalam mengikuti pembelajaran.

5.2. Saran

57
5.2.1. Bagi Guru

a. Meningkatkan metode pembelajaran kreatif yang melibatkan interaksi


antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa untuk menarik minat
belajar siswa.

b. Membuat media pembelajaran yang kreatif dan menarik untuk siswa.

5.2.2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengkaji lebih banyak sumber


maupun referensi yang terkait dengan aspek psikologis lainnya agar hasil
penelitiannya lebih lengkap lagi.

b. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan wawancara dengan subjek


penelitian terkait dengan dampak psikologis dalam proses Pembelajaran
Jarak Jauh agar data yang diperoleh lebih lengkap.

58
DAFTAR PUSTAKA

Bayu. (2017). Pengertian Psikologi, Apa Saja yang Dipelajari, dan Manfaatnya

Mediana. (2020). Siswa Alami Dampak Psikologis Pembelajaran Jarak Jauh Paling Nyata

Muliyadi. (2015). Pengaruh Modernisasi Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Irmayanti, 2014. Aspek-aspek Psikologi dalam Proses Pembelajaran

Aritonang, K. T. (2008). Minat dan motivasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Jurnal pendidikan penabur, 7(10), 11-21.

Abraham H. Maslow. (1943). A Theory of Human Motivation

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan 2020. (2020). Panduan Pembelajaran Jarak Jauh

Ucu Rahayu. (2017). Manfaat Panduan Belajar yang Diintegrasikan dengan tutorial Online
(PBTO) dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar dan Keberhasilan Studi Mahasiswa
Pendidikan Jarak Jauh

59
Agus Purwanto. (2020). Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
Pembelajaran Online di Sekolah Dasar 
Nugroho, E. (2018). Prinsip-prinsip Menyusun Kuesioner. Universitas Brawijaya Press.
Usman, Husaini, Purnomo Setiady Akbar. (2008). Metodologi Penelitian Sosial. Bumi
Aksara
Muhson, A. (2006). Teknik analisis kuantitatif. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta.

Naeklan Simbolon. (2014). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Peserta Didik
Priyanto, A. (2014). pengembangan kreativitas pada anak usia dini melalui Aktivitas
bermain. Jurnal Ilmiah Guru Caraka Olah Pikir Edukatif, (2).
Agustina, M. (2013). Pemanfaatan E-Learning sebagai Media Pembelajaran. In Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI) (Vol. 1, No. 1).

Rusman. (2013). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan


Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: ALFABETA

Riyana, C. (2007). Konsep Dasar e-Learning. Dokumen presentasi pada perkuliahan e-


learning di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Ni Putu Diah Pebriyanti. (2019). Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Metode


Pembelajaran E-Learning

Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (2003: 234). Pengertian dampak menurut Kamus
Lengkap Bahasa Indonesia

60
LAMPIRAN

Lampiran Google Form Kuesioner

61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
Lampiran Daftar Pertanyaan Kuesioner

NO VARIABEL NOTASI INDIKATOR NOTASI ITEM PERNYATAAN NO. ITEM


Anda merasa terganggu
ketika sarana prasarana
pembelajaran (tablet,
internet, dll.) yang Anda
gunakan tidak berfungsi
Faktor X1.1 dengan baik. 1
eksternal yang Suasana yang kondusif di
1 Minat X1 mendasari rumah mendukung anda
timbulnya untuk semangat
minat X1.2 mengikuti PJJ. 2
Metode pembelajaran
guru yang tepat membuat
Anda tertarik mengikuti
X1.3 PJJ. 3

X1.4 Anda akan merasa 4

72
senang dan berusaha
menyelesaikan tugas
yang diberikan apabila
batas waktu
pengumpulan tugas
memang sesuai dengan
bobot tugasnya (tingkat
kesulitan tugas).
Anda menyadari akan
pentingnya belajar dan
memperoleh ilmu
Faktor internal
pengetahuan untuk diri
yang
X1.5 Anda. 5
mendasari
Anda tetap memiliki
timbulnya
keinginan untuk terus
minat
mengembangkan diri
meskipun dalam situasi
X1.6 PJJ. 6
Anda merasa semangat
ketika teman-teman
Faktor mendukung suasana
motivasi sosial belajar yang
menyenangkan pada saat
X1.7 PJJ. 7
Faktor X1.8 Mempertahankan emosi 8
emosional positif membuat Anda
(keadaan merasa nyaman dalam

73
mengikuti PJJ.
emosi dan Anda memiliki
pengaturan pengendalian diri yang
diri) baik selama mengikuti
X1.9 PJJ. 9
Anda menerima dan
terbuka terhadap
perubahan situasi belajar
Menerima (kegiatan belajar,
(receiving) pengumpulan tugas,
interaksi dan komunikasi
secara daring) yang
X2.1 terjadi selama PJJ. 10
Anda memberikan
Merespon
jawaban apabila guru
(responding)
X2.2 bertanya. 11
2 Sikap X2
Menghargai usaha
Menghargai sekolah dalam
(valuing) menyelenggarakan setiap
X2.3 kegiatan. 12
Anda mengerjakan tugas
yang diberikan guru dan
Bertanggung mengumpulkannya tepat
Jawab waktu, terlepas dari
(responsible) pekerjaan itu
menyenangkan atau
X2.4 tidak. 13

74
Anda mengikuti
Ketekunan pembelajaran di kelas
dalam belajar dan belajar di luar
X3.1 pembelajaran sekolah. 14
Anda tetap berusaha
Kemampuan
menyelesaikan tugas
menghadapi
meskipun tugas tersebut
kesulitan
X3.2 sulit. 15
Minat dan
ketajaman
perhatian Anda mengikuti PJJ
dalam belajar X3.3 dengan fokus dan serius. 16
3 Motivasi X3 Meskipun dalam situasi
PJJ, Anda tetap memiliki
keinginan untuk
Prestasi belajar
mencapai suatu prestasi
(akademik maupun non
X3.4 akademik). 17
Anda meluangkan waktu
untuk belajar di luar jam
X3.5 pelajaran sekolah. 18
Kemandirian
Anda tetap belajar dan
dalam belajar
mengerjakan tugas
dengan baik tanpa
X3.6 diingatkan orang lain. 19
4 Kreativitas X4 Keterampilan X4.1 Anda 20
dalam bidang memperoleh/meningkatk

75
an suatu keterampilan
tertentu dalam bidang tertentu
selama PJJ.
Anda mampu mengatasi
Keterampilan
kebosanan selama PJJ
berfikir dan
dengan berbagai aktivitas
bekerja kreatif
X4.2 yang positif. 21
5 Aktivitas X5 Faktor Guru memberikan
aktivitas motivasi pada siswa
untuk aktif dalam
X5.1 kegiatan pembelajaran. 22
Guru memberikan
penjelasan pada siswa
mengenai tujuan yang
akan dicapai dalam
X5.2 pembelajaran. 23
Guru memberikan topik
atau permasalahan
sebagai stimulus siswa
untuk berpikir terkait
dengan materi yang akan
X5.3 dipelajari. 24
Guru memberikan
petunjuk kepada siswa
cara mengerjakan atau
X5.4 mempelajarinya. 25
X5.5 Guru memunculkan 26

76
aktivitas dan partisipasi
siswa dalam kegiatan
pembelajaran.
Guru memberikan umpan
X5.6 balik (feedback) 27
Guru memantau
pengetahuan siswa
dengan memberikan tes
X5.7 tertulis atau praktik. 28
Guru menyimpulkan
setiap materi yang
disampaikan di akhir
X5.8 pelajaran. 29

77

Anda mungkin juga menyukai