Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL OBSERVASI TERKAIT FENOMENA LITERASI SAINS DI

SD

Dosen Pengampu :

Ni Wayan Rati, S.Pd., M.Pd.

Oleh Kelompok 7 ;

1. Ni Ketut Sri Asmini : 2111031115


2. Ni Ketut Sukma Dewi : 2111031280
3. I Gusti Lanang Agung Suastika : 2111031512
4. Niko Juur : 2111031231
5. Hellen Chrisanta Mandabayan : 2011031312

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil observasi ini dengan
baik yang berjudul “Laporan HAsil Observasi tentang Literasi Sains di SD Negeri 1
Banyuasri” dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini dapat terselesaikan,


berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait.Maka dari itu saya
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Ni Wayan Rati,
S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran IPA SD yang telah
membimbing kami dan teman- teman yang senantiasa sudah membantu.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki kesalahan-
kesalahanuntuk penyempurnaan selanjutnya. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menambah pengetahuan kita.

Singaraja, 23 Maret 2023

(Kelompok 7)

i
DAFTA ISI
HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI ................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang..........................................................................................1

1.2 Data Narasumber .....................................................................................1

1.3 Tujuan Observasi .....................................................................................2

1.4 Waktu & Tempat observasi .....................................................................2

BAB II HASIL OBSERVASSI

2.1 Kajian Teori ................................................................................................3

2.2 SD Negeri 1 Banyuasri ...............................................................................5

2.3 SD Negeri ...................................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................8

3.2 Saran ..........................................................................................................8


LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Literasi Sains adalah sebuah kemampuan seseorang untuk memahami proses
sains dan mendapatkan informasi ilmiah secara bermakna yang terdapat di dalam
kehidupan sehari-hari. Literasi sains merupakan salah satu kunci untuk menghadapi
berbagai tantangan pada abad 21. Penguasaan serta memiliki konsep dasar sains dan
teknologi akan sangat membantu dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan.
Namun demikian, bukan berarti semua orang harus menjadi pakar sains. National
Research Council (2012) menyatakan bahwa rangkaian kompetensi ilmiah yang
dibutuhkan pada literasi sains mencerminkan pandangan bahwa sains adalah ansambel
dari praktik sosial dan epistemik yang umum pada semua ilmu pengetahuan, yang
membingkai semua kompetensi sebagai tindakan. Petunjuk Belajar (Kemendikbud,
2017).
Di SD, literasi sains menjadi hal penting untuk memperkenalkan konsep-konsep
dasar sain kepada anak SD, literasi sain di SD di harapkan dapat membangun rasa ingin
tahu, keterampian berpikir kritis, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang baik
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memiliki dan menguasai konsep dasar sains
memungkinkan manusia untuk berperan dalam membuat pilihan yang berdampak pada
kehidupan. Pengembangan literasi sains untuk peserta didik sekolah dasar pada
dasarnya adalah menarik keterlibatan peserta didik dalam proses belajar dan
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Proses belajar sains dilakukan dalam
upaya memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses intuitif untuk akhirnya
sampai kepada suatu kesimpulan. Proses pengembangan literasi sains dilakukan melalui
observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi.

1.2 Data Narasumber


 SD NEGERI 1 BANYUASRI
a. Nama Narasumber : Ni Wayan Badri S.Pd
b. Jenis kelamin : Perempuan
c. Umur : 58 Tahun
d. Jabatan : Guru kelas 4

1
 SD NEGERI 2 BUSUNGBIU
a. Nama Narasumber : Nyoman Partitiniasih,M.Pd
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 56 Tahun
d. Jabatan : Guru Kelas 4

1.3 Tujuan Observasi


Adapun tujuan observasi yang kami lakukan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah di sekolah tersebut menerapkan literasi sains.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara guru membelajarkan keterampilan literasi
sains.
3. Untuk mengetahui metode dan media yang digunakan guru dalam
membelajarkan literasi sains.
4. Untuk mengetahui kendala yang di alami SD tersebut dalam membelajarkan
keterampilan literasi sains.

1.4 Waktu & Tempat Observasi


Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada 2 SD sekaligus yaitu pada :

a. Hari/Tanggal : Senin, 20 Maret 2023


b. Pukul : 10.00s/d selesai
c. Tempat : Ruang Guru SD Negeri 1 Banyuasri dan Ruang Guru SD Negeri
2 Busungbiu

2
BAB II

HASIL OBSERVASI

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Literasi Sains

Literasi sains menurut Programme for International Student Assessment


(PISA) (2003) diartikan sebagai sebagai kemampuan/kapasitas individu
menggunakan pengetahuan tentang sains, mengidentifikasi masalah, dan
membangun kesimpulan berdasarkan bukti-bukti sains mengenai isu-isu
sains, dalam rangka memahami serta membuat keputusan berkenaan dengan
alam dan interaksi manusia dengan alam (Griffin, Karin, dan Hema, 2014, h.
328). Dalam konteks PISA, kemampuan literasi sains merupakan
kemampuan seseorang dalam menggunakan pengetahuan sains,
menganalisis pertanyaan dan mengambil kesimpulan berdasarkan bukti-
bukti, untuk memahami dan membuat keputusan yang berhubungan dengan
alam dan aktivitasnya dengan manusia (Novili dkk, 2017, h. 57-58). Konsep
literasi sains mengharapkan siswa untuk memiliki rasa kepedulian yang
tinggi terhadap diri dan lingkungannya dalam menghadapi permasalahan
kehidupan sehari-hari dan mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan
sains yang telah dipahaminya. Definisi literasi sains pada PISA 2012 adalah:

a. Pengetahuan ilmiah individu dan kemampuan untuk menggunakan


pengetahuan yang dimilikinya untuk mengidentifikasi masalah,
memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, dan
menarik kesimpulan berdasarkan bukti yang berhubungan dengan isu
ilimiah;
b. Memahami karakteristik utama pengetahuan yang dibangun dari
pengetahuan manusia dan inkuiri;
c. Menyadari bagaimana sains dan teknologi membentuk material,
lingkungan intelektual dan budaya;
d. Adanya kemauan untuk terlibat dalam isu dan ide yang berhubungan
dengan sains (OECD, 2013).

3
2.1.2 Aspek Literasi Sains

a. Aspek Konteks Sains

Merupakan dimensi dari literasi sains yang mengandung pengertian


situasi yang ada hubunganya dengan penerapan sains dalam kehidupan
sehari-hari, yang digunakan menjadi bahan bagi penerapanproses dan
pemahaman konsep sains. Konteks PISA mencakup bidang-bidang
aplikasi sains dalam bentuk personal, sosial dan global, yaitu: (1) bidang
kesehatan; (2) sumber daya alam; (3) mutu lingkungan; (4) bahaya; (5)
dampak perkembangan mutakhir sains dan teknologi (Jufri, 2017, h.136).

b. Aspek kompetensi

Aspek yang pertama yaitu aspek kompetensi, biasa disebut pula dengan
proses sains merupakan aspek dari literasi sains yang berarti proses
seseorang dalam menjawab suatu pertanyaan atau memecahkan masalah
ilmiah. Untuk membangun kemampuan literasi sains pada diri siswa,
yang berlandaskan pada logika, penalaran dan analisis kritis dan kreatif,
maka kompetensi sains yang diukur dalam kemampuan literasi sains
menurut PISA dibagi menjadi tiga indikator, yaitu mengidentifikasi isu-
isu atau pertanyaan ilmiah, menjelaskan fenomena secara ilmiah dan
menggunakan bukti ilmiah (Jufri, 2017).
c. Aspek sikap
Sikap yang dimaksudkan menurut OECD tahun 2016 adalah
mengevaluasi sikap siswa terhadap ilmu pengetahuan dalam tiga bidang,
seperti minat sains, menilai pendekatan ilmiah dan kesadaran
lingkungan.
d.Aspek Pengetahuan

Aspek pengetahuan yang dimaksud yaitu penilaian terhadat pemahaman


peserta didik mengenai fakta, konsep,dan teori pokok yang membentuk
dasar dari pengetahuan ilmiah. Pengetahuan sains merujuk pada konsep-
konsep dasar dari sains yang diperlukan untuk memahami fenomena

4
alam dan perubahan yang dilakukan terhadap alam melalui kegiatan
manusia.

2.2 SD Negeri 1 Banyuasri

Dalam observasi yang kami lakukan, kami mewawancarai salah satu guru di
kelas IVB yang Bernama Ni Wayan Badri S.Pd. dalam observasi yang kami lakukan
kami mendapatkan informasi dari narasumber bahwa sekolah SD N 1 Banyuasri sudah
menerapkan sistem literasi, dan literasi yang digunakan seperti membaca buku
pembelajaran atau membaca cerita sebelum mulainya proses belajar mengajar. Selain
mengambil sebelum jam pelajaran mulai, literasi ini dilakukan setiap ada waktu luang.
Dalam mendukung literasi Sains Ipa, SD N 1 Banyuasri menyediakan perpustakaan
yang memiliki banyak judul buku, khususnya buku mengenai Pengetahuan, selain itu
ada juga buku cerita yang bisa di baca oleh siswa.

Dalam informasi yang diberikan oleh Ni Wayan Badri, beliau mengatakan


bahwa minat siswa dalam menjalankan literasi sangat rendah, dikarenakan sistem
teknologi sudah maju, dann kebanyakan siswa hanya berpacu dengan teknologi,
contohnya disaat guru memberikan tugas di rumah, kebanyakan siswa mengerjakan
dengan bantuan google, bukan dengan membaca buku, dikarenakan guru bisa
mengetahui yang mana jawaban dari buku dan yang mana jawaban hasil dari membaca
di buku. Selain itu Ketika guru mengadakan ulangan langsung tanpa melihat buku,
banyak siswa yang terlihat kebingungan dengan apa yang harus mreka kerjakan. Maka
dari itu, para guru disana melakukan tindak lanjut dengan apa yang diberikan,
contohnya seperti menanyakan kembali tentang materi yang sudah di bahas, selain itu
guru juga menerapkan saling tukar buku antar siswa khususnya buku cerita, agar siswa
mau meningkatkan minat bacanya. Pada saat literasi yang diberikan, nantinya siswa
akan disuruh untuk memberikan pendapat dengan apa yang sudah diamati , didengar,
atau dibaca. Dalam melaksanakan literasi sains Ipa, guru guru SD N 1 Banyuasri,
mengarahkan siswa untuk mengenal hewan, tumbuhan, bencana alam, dan lain lain.

5
2.3 SD Negeri 2 Busungbiu

Berdasarkan Observasi yang dilakukan di SD 2 Busungbiu , informasi yang


kami dapatkan bahwa SD 2 Busungbiu selalu menerapkan literasi sains kepada siswa-
siswinya. Literasi sains diterapkan bisa saja pada saat siswa praktik maupun ke
perpustakan untuk mencari buku bacaan sesuai dengan mata pelajaran yang mereka
dapatkan pada saat itu. Selain itu sekolah juga menerapkan literasi sains ini dengan cara
sebelum dimulainya pembelajaran siswa diberikan waktu selama 5 menit untuk
membaca buku pelajaran yang didapatkan pada saat itu yang kemudian guru akan
bertanya apa yang mereka dapatkan dari membaca buku tersebut. Menurut beliau,
dengan bimbingan para guru siswa tentunya dengan antusias melakukan literasi sains
tersebut. Kemudian dengan melakukan literasi sains, sedikit demi sedikit telah
menimbulkan perubahan ke arah yang positif. Ibu Nyoman Partitiniasih,M.Pd
mengatakan bahwa dalam melaksanakan literasi sains ini tentunya ada kendala-kendala
yang dialamai seperti biasanya ada alat-alat yang digunakan tetapi sekarang para guru
memikirkan bagaimana melakukan literasi itu dengan karya anak-anak sendiri. Karena
biasanya sekolah mendapat bantuan untuk alat-alat literasi seperti kit namun sekarang
harus memikirkan misalkan arahnya kea lam para guru bingung apa yang harus dipakai.

Meskipun dengan kendala seperti itu guru-guru di SD Negeri 2 Busungbiu


tentunya memiliki cara untuk mengatasinya seperti menggunakan bahan-bahan yang
mudah dicari dan tidak ribet yang terpenting kita bisa menjelaskan bagaimana cara
pembuatannya dan apa makna yang terkandung. Kemudian cara guru-guru
melaksanakan 3 indikator kompetensi pembelajaran keterampilan literasi sains, yaitu
mengetahui, memahami dan memaknaiyaitu dengan menggunakan metode pembelajran
yang tepat sehingga tidak meribetkan siswanya untuk melakukan literasi. Namun
Setelah diamati beliau mengatakan dengan kemajuannya teknologi ini hasilnya tidak
sesuai dengan yang diharapkan karena anak-anak sekarang lebih memilih yang instan-
instan saja sehingga tingkat kemampuan pemahamannya kurang. Tetapi dengan
menggunakan model literasi yang berhubungan dengan alam dan dengan bimbingan
guru juga tentunya anak-anak bisa menggali lagi informasi-informasi secara mendalam
karena menurut Ibu Nyoman Partitiniasih,M.Pd literasi sains sangat penting diterapkan
karena kehidupan kita sehari-hari itu berhubungan dengan sains apalagi dengan

6
kurikulum merdeka sekarang ini tidak membiasakan anak-anak dnegan apa yang ada di
online saja tentunya akan kembali ke dunia nyata atau alam.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa literasi sains yaitu


pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan,
memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil
simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan
teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk
terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains. Literasi sains memang sangat
penting bagi peserta didik karena dapat mengajak peserta didik untuk memahami
lingkungan hidup, kesehatan, ekonomi dan banyak permasalahan lainnya yang diper-
hadapkan kepada masyarakat modern. Apalagi masyarakat modern tidak lepas dari
penggunaan teknologi serta perkembangan ilmu pengetahuan.

3.2 Saran

Diperlukan upaya dari berbagai pihak untuk meningkatkan budaya literasi sains
di Indonesia, khususnya dari bidang kependidikan. Tenaga pendidik juga harus mampu
mengembangkan pembelajaran dalam kelas yang mampu meningkatkan kemampuan
literasi sains siswa salah satu langkah yaitu dengan student center learning, dimana
siswa yang aktif dalam pembelajaran, tidak hanya mendengar dan mencatat materi yang
disampaikan guru.

8
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. SD Negeri 1 Banyuasri

9
2. SD Negeri 2 Busungbiu

10

Anda mungkin juga menyukai