Pengaruh Media Sosial Terhadap Proses Pembelajaran Jarak Jauh Siswa Siswi Kelas 10 Sma Santa Theresia
Pengaruh Media Sosial Terhadap Proses Pembelajaran Jarak Jauh Siswa Siswi Kelas 10 Sma Santa Theresia
Disusun oleh :
Kelompok 37 Kelas X IPS 1
Saya menyatakan bahwa proposal penelitian ilmiah kelas X yang berjudul PENGARUH
SISWI KELAS 10 SMA SANTA THERESIA ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar
karya kami sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain
dan kami tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan caracara yang tidak sesuai
dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, kami siap
menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada kami apabila kemudian ditemukan adanya
pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya kami ini, atau ada klaim dari pihak lain
Disusun oleh:
Disusun oleh:
Sekretaris,
Disusun oleh:
Disetujui oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala
rahmat dan karunianya pada penulis, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal
penelitian ilmiah kelas X yang berjudul: Pengaruh Media Sosial Terhadap Proses Pembelajaran
Proposal penelitian ilmiah ini ditulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk
Kenaikan Kelas di SMA Santa Theresia, Jl. Haji Agus Salim 75 Jakarta Pusat.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ilmiah ini dapat diselesaikan berkat
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, penulis berterima kasih kepada
semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi dalam
penyelesaian proposal penelitian ilmiah ini. Secara khusus pada kesempatan ini penulis
1. Albertus Noegroho, S.Pd, sebagai Kepala SMA Santa Theresia yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyusun proposal penelitian ilmiah sebagai
2. Antonius Doso Edi Prijanto, S.Pd dan Margaretha Sri Hastuti, M.Si, sebagai guru
proposal penelitian ilmiah ini dari awal hingga proposal penelitian ilmiah ini dapat
diselesaikan.
3. Keluarga penulis, yaitu orang tua, kakak, dan adik yang telah senantiasa memberi
dukungan, menemani, dan memberikan fasilitas yang penulis butuhkan dalam penulisan
simpati dan bantuan sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ilmiah ini masih belum sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak/para pembaca agar proposal
penelitian ilmiah ini dapat memberi sumbangsih bagi dunia pendidikan secara khusus dan
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN......................................................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................... iv
KATA PENGANTAR................................................................................ v
DAFTAR ISI............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam berkomunikasi. Media sosial adalah
sebuah media online, yang para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi,
dan menciptakan isi-isinya melalui jejaring sosial. Jejaring sosial merupakan bentuk media
sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Beberapa contoh
media sosial yang sedang berkembang saat ini yaitu Instragam, Twitter, Tiktok, dan lain-lain.
Penulis mengambil tema “Pengaruh Media Sosial Terhadap Proses Pembelajaran Jarak
Jauh Siswa Siswi Kelas 10 SMA Santa Theresia” karena pada saat ini sosial media sangat
menghantui dunia ini, semua orang pasti memakai sosial media. Di saat pandemi sekarang
semua sekolah mengadakan PJJ atau pembelajaran jarak jauh. Jadi, penulis ingin mengetahui
berdampak positifkah media sosial untuk proses Pembelajaran Jarak Jauh siswa siswi kelas 10
SMA Santa Theresia disaat PJJ ini atau malah berbuat sebaliknya. Penulis juga ingin
mewaspadai akibat kecanduan media sosial ini, karena jumlah remaja yang kecanduan sangat
I. 2. Rumusan Masalah
Dalam penulisan ini agar penulis tetap berfokus pada tema, penulis mengambil
1. Apa dampak positif dan negatif penggunaan media sosial selama pada siswa siswi kelas
I. 3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dampak positif dan negatif penggunaan media sosial selama Pembelajaran
2. Mengetahui penggunaan media sosial terhadap proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
I. 4. Manfaat Penulisan
Penulis menjadi tahu banyak wawasan baru tentang media sosial, remaja, dan banyak
lagi berdasarkan berbagai sumber-sumber. Penulis juga mewaspadai diri dari kekurangan juga
mengambil hal bermanfaat dari sosial media. Penulis juga mengajak pembaca untuk lebih
I. 5. Sistematika Penulisan
Penulisan ini disusun dalam banyak bab-bab berdasarkan rumusan masalah yaitu Bab
I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Pembahasan,
Bab V Penutup
BAB II
LANDASAN TEORI
II . 1 Media Komunikasi
Menurut Sadiman (2002:6) media komunikasi adalah media yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar, sedangkan menurut
Latuheru (1988: 11) media komunikasi adalah segala bentuk dan saluran yang dapat digunakan
dalam suatu proses penyajian informasi. Contoh umum dari media komunikasi seperti internet,
Berdasarkan bentuknya, media komunikasi di bedakan menjadi empat, yaitu media cetak,
media audio, media visual, dan media audio visual. Media Cetak merupakan berbagai macam
barang yang dicetak dan bisa dipakai sebagai sarana untuk menyampaikan suatu pesan informasi,
seperti: surat kabar/koran, brosur, buletin dan lain sebagainya. Yang kedua, Media Audio
merupakan suatu bentuk media komunikasi yang penerimaan informasinya hanya dapat
tersampaikan melalui indra pendengaran, contohnya: radio. Yang ketiga, Media Visual
merupakan suatu bentuk media komunikasi yang penerimaan pesan informasinya hanya dapat
tersampaikan melalui indra penglihatan, contohnya: foto. Sedangkan Media Audio Visual
merupakan suatu bentuk media komunikasi yang dapat dilihat sekaligus didengar, jadi untuk
mengakses pesan informasi yang disampaikan memakai indra penglihatan dan juga indra
II . 2 Interaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, yang
menyangkut hubungan antar individu, antar kelompok, atau antara individu dengan kelompok.
Berdasarkan fungsinya, interaksi sosial dibedakan menjadi tiga, yaitu Interak si Sosial Individu
dengan Individu, yang berarti interaksi yang terjadi antara dua individu, baik secara langsung
maupun tak langsung. Yang kedua, Interaksi Kelompok dengan Kelompok yang berarti, interaksi
yang terjadi antara dua kelompok yang berbeda, baik secara langsung maupun tak langsung.
Yang terakhir, Interaksi Individu dengan Individu yang berarti, interaksi yang terjadi antara
II . 3 Media Sosial
Sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi,
dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Berikut
Menurut Michael Cross (2013) media sosial adalah sebuah istilah yang
dalam suatu kolaborasi, saling bertukar informasi, dan berinteraksi melalui isi pesan yang
berbasis web.
dan fitur yang tersedia bagi pengguna pun selalu mengalami perubahan. Hal ini menjadikan
media sosial lebih hypernym dibandingkan sebuah referensi khusus terhadap berbagai
3. Melaksanakan transformasi manusia yang tadinya pemakai isi pesan berganti jadi pesan
itu sendiri.
5. Sebagai media komunikasi antara pengusaha maupun tokoh masyarakat dengan para
Ada juga beberapa manfaat dari media sosial secara umum yaitu :
Beberapa media sosial yang akan penulis teliti adalah Instagram, Twitter, dan Tiktok.
1. Instagram adalah sebuah aplikasi sosial yang populer dalam kalangan pengguna telefon
pintar (Smartphone). Nama Instagram diambil dari kata “Insta” „Inst yang asalnya
“Instan” dan “gram” dari kata “telegram”. Jadi Instagram merupakan gabungan dari kata
Instan-Telegram. Dari penggunaan kata tersebut dapat diartikan sebagai aplikasi untuk
mengirimkan informasi dengan cepat, yakni dalam bentuk foto yang berupa mengelola
foto, mengedit foto, dan berbagi (Share) ke jejaring sosial yang lain. Inilah beberapa
Dengan banyaknya pengguna di instagram, kamu pasti akan menjumpai akun dengan
aktivitas share info atau ilmu pengetahui dan bidang – bidang tertentu. Misalnya seperti
akun yang membagikan info kesehatan, info unik atau misteri, info destinasi wisata, dan
sebagainya.
Instagram bisa melakukan kegiatan share foto atau video dan melalui perpesanan (Direct
Message).
Selain itu, saat ini juga terdapat fasilitas live record atau Insta Story dimana
memungkinkan perekam video bisa membagikan aktivitasnya melalui live video sekaligus
1. Twitter adalah layanan jejaring sosial yang masuk kedalam kategori microblogging.
Twitter menjadi suatu wadah bagi individu atau kelompok untuk mempublikasikan pesan
pendek kepada pengguna lainnya secara gratis. Ada beberapa fungsi dari aplikasi Twitter
Twitter bukan hanya sekedar sosial media yang dapat digunakan untuk bertukar pesan
saja, melainkan dapat digunakan untuk menemukan orang-orang di seluruh penjuru dunia.
dunia. Berita tersebut dapat diperoleh dari berbagai akun-akun resmi yang berfokus pada
Terdapat banyak akun twitter yang selalu membagikan kata-kata bijak melalui
postingannya. Dengan begitu, Anda dapat mengikuti (follow) akun mereka untuk
2. Tiktok adalah sebuah aplikasi yang memberikan efek spesial yang unik dan menarik
yang bisa digunakan oleh para pengguna aplikasi ini dengan mudah untuk membuat
video pendek yang keren dan bisa menarik perhatian banyak orang yang melihatnya. Ada
Selain itu aplikasi untuk membuat video pendek ini juga dilengkapi dengan dukungan
musik yang cukup banyak sehingga para pengguna bisa membuat video pendek disertai
dengan tarian, gaya bebas dan masih banyak lagi. Hal ini bisa mendorong kreatifitas
seseorang untuk membuat video pendek sebagus mungkin dan menarik perhatian banyak
orang.
2 . 4 Remaja
1. Pengertian Remaja
Remaja merupakan orang yang berada dalam tahap transisi antara masa kanak-kanak dan
dewasa. Dalam lain kata, remaja adalah manusia yang masih berumur belasan tahun; tidak dapat
disebut anak-anak maupun dewasa. Maka, masa remaja dapat disebut masa peralihan manusia
dari anak-anak menuju dewasa. Menurut Siti Sundari, masa remaja merupakan peralihan dari
masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk
memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Menurut Zakiah Darajat, bahwa remaja
“adolescence” diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa
yang mencakup perubahan biologis kognitif dan sosial-emosional. Menurut Hurlock, remaja
berasal dari kata latin adolescence yang berati tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah
adolescence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional
Menurut Calon, bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau
peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak.
Menurut Sri Rumini, masa remaja ini juga ditandai dengan adanya perkembangan fisik yang
dalam perkembangan fisik pada masa remaja ini terbilang pesat di antara tahap-tahap
perkembangan manusia. Selain perubahan-perubahan fisik, remaja ini juga akan mengalami
perubahan secara psikologis. Dalam perkembangan jiwa pada masa remaja juga semakin mantap,
yang pada akhir masa remaja, jiwanya sudah tidak mudah terpengaruh serta sudah mampu
memilih dan menyeleksi. Remaja juga mulai belajar bertanggung jawab pada dirinya, keluarga,
dan lingkungan. Pada remaja ini akan mulai sadar dengan dirinya sendiri dan tidak mau
diperlakukan seperti anak-anak lagi. Menurut Santrock, bahwa adolescence diartikan sebagai
masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan
sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk
masuk ke golongan orang dewasa. Remaja berada di antara anak dan orang dewasa, oleh karena
itu remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai.” Remaja
masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun
psikisnya. Namun fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada masa amat
potensial, naik dilihat dari aspek kognitif, emosi, maupun fisik. Menurut Y. Singgih D. Gunarso
(1998), bahwa remaja ialah permulaannya ditandai oleh perubahan-perubahan fisik yang
mendahului kematangan seksual. Kurang lebih bersamaan dengan perubahan fisik ini, juga akan
dimulai proses perkembangan psikis remaja pada waktu mereka melepaskan diri dari ikatan
orang tuanya, kemudian terlihat perubahan-perubahan kepribadian yang terwujud dalam cara
Perubahan fisik adalah perubahan pada diri seseorang mengenai perubahan jasmani. Hal
yang mencakup perubahan fisik adalah tinggi badan, berat badan, dsb. Perubahan fisik yang
dialami laki-laki merupakan hal seperti pertumbuhan tulang-tulang, testis membesar, tumbuh
bulu kemaluan, awal perubahan suara, ejakulasi, perubahan tinggi badan mencapai tingkat
maksimum setiap tahunnya, tumbuh rambut-rambut halus di wajah, tumbuh bulu ketiak, rambut-
rambut di wajah tambah tebal dan gelap, tumbuh bulu di dada, dan sebagainya.
pertumbuhan payudara, tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di kemaluan, mencapai
pertumbuhan ketinggian badan yang maksimum setiap tahunnya, menstruasi, tumbuh bulu
ketiak. Dan sebagainya. Perubahan psikis adalah perubahan mengenai rohani seseorang,
Beberapa perubahan psikis yang terjadi pada masa remaja, antara lain, adalah keadaan
emosi yang tidak stabil, perasaan menjadi sangat peka/ sensitif, sikap mental agresif, dan mulai
muncul pada saat remaja. Contohnya adalah ketidakmatangan intelektual dan emosional.
Penerimaan, perkembangan seksual yang meningkat, krisis identitas, dan ikatan kelompok yang
kuat.
Menurut Havigurst (dalam Muhammad Ali, 2008), tugas perkembangan adalah tugas
yang muncul pada saat atau sekitar satu periode tertentu dalam kehidupan individu dan jika
berhasil akan menimbulkan dase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan
tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal akan menimbulkan rasa tidak bahagia dan
Khususnya tugas perkembangan masa remaja difokuskan pada upaya meningkatkan sikap
& perilaku kekanak-kanakan serta berusaha untuk mencapai kemampuan bersikap dan
8. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang diperlukan untuk memasuki dunia
dewasa
Berdasarkan pendapat yang tertera diatas, dapat disimpulkan bahwa tugas perkembangan
remaja merupakan sikap dan perilaku tiap individu dalam menyikapi lingkungan sekitarnya,
sistematis di mana konseling, penyajian materi pembelajaran, dan penyeliaan dan pemantauan
keberhasilan belajar siswa dilakukan oleh sekelompok tenaga pengajar yang memiliki tanggung
jawab yang saling berbeda. Pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh dengan menggunakan
bantuan media. Kebalikan dari sistem pendidikan jarak jauh adalah pendidikan langsung atau
tatap muka, suatu sistem pembelajaran yang terjadi karena adanya kontak langsung antara tenaga
Menurut Mac Kenzie, Christensen, dan Rigby, 1968, suatu metode pembelajaran yang
menggunakan korespondensi sebagai alat komunikasi antara tenaga pengajar dan siswa ditambah
adanya interaksi antar siswa di dalam proses pembelajaran. Menurut Peters, 1973, suatu metode
untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dikelola berdasarkan
pada penerapan konsep „ban berjalan‟ (division of labor), prinsip-prinsip organisasi, dan
pemanfaatan media secara ekstensif terutama dalam reproduksi bahan ajar sehingga
memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada siswa dalam jumlah yang banyak pada saat
yang bersamaan di manapun mereka mereka berada. Merupakan suatu bentuk industri dari
Menurut Law, 1971, sistem pendidikan yang tidak mempersyaratkan adanya tenaga
Menurut Holmberg, 1977, suatu bentuk pendidikan yang meliputi beragam bentuk
pembelajaran pada berbagai tingkat pendidikan yang terjadai tanpa adanya penyeliaan tutor
secara langsung dan/atau terus-menerus terhadap siswa dalam satu lokasi yang sama, namun
Menurut Moore, 1973 suatu metode pembelajaran dimana proses penngajaran terjadi
secara terpisah dari proses belajar sehingga komunikasi antara tenaga pengajar dan siswa harus
difasilitasi dengan bahan cetak, media elektronik, dan media-media yang lain
adanya karakter industrialisasi pada pendidikan jarak jauh. Hal ini memang menjadi salah satu
isu terkait dengan pendidikan jarak jauh yang sering diangkat oleh para ahli terutama di Amerika
seperti Keegan, Peters, Garrison dan Anderson. Pendidikan jarak jauh memang diselenggarakan
dengan tujuan pragmatis untuk efesiensi dan efektifitas proses dan hasil pendidikan. Salah
satunya untuk menjangkau peserta didik yang tidak memungkinkan untuk belajar dengan cara
tatap muka dalam jumlah yang banyak dengan biaya pendidikan minimal.
Menurut Amarforamar, 2020. Adanya fasilitas e-moderating sehingga guru dengan murid
didiknya bisa berkomunikasi secara mudah menggunakan fasilitas internet tanpa ada batasan
tempat, jarak, dan waktu. Para siswa dapat me-review maupun belajar bahan pelajaran tiap saat
dan dimanapun bila diperlukan. Apabila peserta didik butuh tambahan info berhubungan dengan
kurikulum yang dipelajarinya, murid dapat langsung mengakses internet dengan mudah. Baik
pihak pendidik dan peserta bisa melakukan diskusi melalui internet yang dapat dihadiri peserta
dengan jumlah yang banyak, dengan begitu semua peserta bisa menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan lebih luas. Melalui pendidikan jarak jauh peran peserta didik yang dahulunya pasif
secara daring, cukup menggunakan laptop atau smartphone pembelajaran bisa langsung diakses
di mana pun dan kapan pun. Waktu belajar yang lebih fleksibel, karena di rumah saja, waktu
yang dimiliki menjadi lebih luang sehingga dapat mereview materi pembelajaran ataupun
mengeksplor dan mempelajari hal baru. Merekam penjelasan dari pengajar, peserta didik dapat
merekam materi yang diajarkan guru ataupun dosen saat berlangsungnya proses belajar mengjar
sehingga dapat diulang untuk dipelajari kembali. Sumber pembelajaran yang mudah diakses,
biasanya buku menjadi sumber belajar yang selalu digunakan, tetapi karena keadaan seperti
sekarang pelajar belum bisa berkunjung ke perpustakaan. Walau begitu, kini sumber belajar
seperti jurnal-jurnal ataupun e-book dapat dengan mudah didapatkan di internet. Menghemat
biaya, untuk para pelajar yang terbiasa pulang pergi dengan jarak rumah ke kampus atau sekolah
yang jauh dapat menghemat biaya dan juga waktu karena tidak perlu mengeluarkan ongkos lebih
Menurut Amarforamar, 2020. Berkurangnya interaksi antar siswa dan guru bahkan antar
sesama murid didik lainnya dalam sistem pembelajaran tersebut. Karena hal ini juga bisa
memperlambat terbentuknya nilai atau values pada proses pembelajaran. Adanya kecenderungan
mengabaikan aspek sosial maupun akademik sehingga mendorong timbulnya dimensi bisnis atau
komersial. Proses belajar lebih ke arah pelatihan ketimbang pendidikan. Sebagian siswa jadi tak
mempunyai motivasi belajar yang tinggi malah cenderung gagal. Support administratif sangat
dibutuhkan untuk proses pembelajaran ini. Sehingga baik pendidik dan peserta harus
menyiapkan segala hal dibutuhkan untuk memenuhi pendidikan daring jarak jauh.
Menurut Hilda Salamah, 2020. Kendala dalam sinyal, tidak semua daerah mempunyai
jaringan internet yang stabil dan beberapa daerah di Indonesia masih ada yang belum terjangkau
akses internet. Sehingga untuk beberapa orang kesulitan untuk mengaksesnya dan tak jarang
ketika melakukan pertemuan via daring sering kali menjadi terputus-putus karena kendala sinyal.
Sarana dan prasarana yang kurang memadai, keadaan ekonomi setiap orang tidak dapat
disamaratakan, ada beberapa peserta didik yang bahkan tidak mempunyai sarana dan prasarana
yang menunjang terlaksananya PJJ, seperti laptop atau gawai dan kuota yang mencukupi.
banyaknya tugas yang diberikan oleh para pengajar, tugas-tugas yang diberikan ini dirasa sangat
membebani, sehingga banyak siswa ataupun mahasiswa yang mengeluhkan hal ini, tugas
kelompok pun menjadi sebuah tantangan untuk dilakukan karena tidak bisa berdikusi dengan
Pemahaman terhadap materi yang disampaikan oleh pengajar pun belum tentu dapat
terserap dengan baik oleh semua peserta didik. Entah itu karena kendala sinyal yang tidak stabil
saat guru atau dosen menjelaskan sehingga penjelasan tidak sepenuhnya terdengar ataupun
keadaan rumah yang memang kurang mendukung untuk melakukan kegiatan belajar.
Rasa jenuh dan bosan, para pelajar pun merasa jenuh dan bosan karena tidak dapat
bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan teman-temannya. Terlebih lagi bagi para siswa
kelas 1 jenjang sekolah dasar hingga menengah atas dan mahasiswa baru yang harus berkenalan
METODOLOGI PENELITIAN
Jadi penulis menjalankan penelitian dengan metode korelatif. Dalam artian penulis
membandingkan antara dua hal yaitu sosial media dan kesehatan mental peserta didik. Penelitian
korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut
Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat
hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian.
Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan
korelasi (Mc Millan dan Schumacher, dalam Syamsuddin dan Vismaia, 2009:25).
1. Populasi
Populasi adalah totalitas nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan maupun pengukuran
kuantitatif atau kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai suatu obyek yang lengkap dan
jelas. Arikunto menyatakan bahwa populasi adalah semua anggota kelompok orang, kejadian
atau obyek yang telah dirumuskan secara jelas. Moh. Nasir Menyatakan populasi adalah
kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditentukan. Ibnu Hajar
menyatakan bahwa kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama
(homogen) itulah disebut populasi. Kesimpulan dari berbagai pendapat tersebut dapat dinyatakan
bahwa populasi merupakan sejumlah individu atau elemen yang ada dalam wilayah penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah 80 siswa/siswi kelas 10 X IPA dan X IPS SMA Santa
Theresia, Menteng, Jakarta Pusat tahun pembelajaran 2021-2022. Rincian data populasi
Data-data yang digunakan penulis dalam penelitian ini diperoleh dari artikel-artikel di
internet, hasil penelitian ahli, serta hasil penelitian yang dilakukan penulis. Bentuk penelitian
yang dilakukan penulis merupakan penelitian kuantitatif dimana data diperoleh dari data
Penelitian kuantitatif itu penelitian pada sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dan
terukur. Analisis Korelasi (Hubungan) Analisis Regresi (Prediksi) Penelitian kuantitatif itu
memiliki data berupa angka-angka, dan ada analisis statistik. Sumber: responden/nara sumber
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan terhadap dua hal pokok, yaitu uji persyaratan
analisis dan pengujian hipotesis. Pengujian persyaratan analisis maupun pengujian hipotesis
penelitian dilakukan dalam taraf signifikansi 0,05. Pengujian persyaratan analisis dan pengujian
Bagian ini ini berisi rencana pelaksanaan penelitian dan dirumuskan dalam tabel rencana