Anda di halaman 1dari 27

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP DISORGANISASI KELUARGA PADA

MASYARAKAT POSKULON RT.04/RW.04

Karya Tulis

Diajukan untuk melengkapi tugas akhir kelas XII

Tahun Pelajaran 2019/2020

Oleh :

Nama : LIA KOMALA

NIS :

Kelas : XII IPS 2

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VI

SMA NEGERI 2 PADALARANG

BANDUNG BARAT

2019
LEMBAR PERSETUJUAN

Pengaruh Globalisasi Terhadap Disorganisasi Keluarg Pada Masyarakat


Rt.04/Rw.04

Oleh :

Nama : Lia Komala

NIS :

Kelas : XII IPS 2

Karya Tulis ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi syarat
sebagai

satu tugas akhir siswa kelas XII oleh :

Tanggal : Tanggal: Tanggal


Ainun Ramadhan,S. pd Rully Silvya, S.pd Nita Setiawati,M.pd

........................ ......................... .......................

Mengetahui,

Wakil kepala Sekolah


Bidang Kurikulum
……………………

LEMBAR PERNYATAAN

Kami menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang saya susun sebagai syarat
untuk memenuhi tugas akhir siswa kelas XII SMA Negeri 2 Padalarang ini seluruhnya merupakan
hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan tugas akhir yang saya
kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan
norma, kaidah, serta etika akademis.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian karya tulis ini bukan hasil karya kami
atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, kami bersedia menerima sanksi-sanksi dari
SMA Negeri 2 Padalarang sesuai peraturan yang berlaku di SMA Negeri 2 Padalarang.

Bandung Barat, (tanggal, bulan, tahun)

Yang membuat pernyataan,

(LIA KOMALA )

ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat alloh swt. karena atas berkat rahmat
dan hidayah-nya maka karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.solawat dan salam
senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi muhammad saw. karena atas jasanya kita
menjadi manusia yang berilmu pengetahuan. karya tulis ilmiah ini disusun sebagai bahan acuan
untuk membantu kita mempelajari apa itu arti globalisasi yang sangat mendunia sehingga
berdampak kebeberapa bidang salah satunya industrialisasi.

untuk itu, karya tulis ilmiah ini menyajikan hal-hal yang mengarahkan kita agar lebih
membentuk pribadi yang berwawasan luas dan tidak mudah terkena dampak globalisasi yang
sangat signifikan yang pada akhirnya berdampak pada beberapa hal.

Karya tulis ilmiah ini disusun juga untuk melengkapi tugas akhir kelas XII tahun pelajaran
2019/2020. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis mendapat banyak bantuan,
masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang tulus kepada :

1. Ainun Ramadhan, S. Pd., selaku pembimbing I juga sebagai guru mata pelajaran Sosiologi
yang telah memberikan banyak bantuan dan masukan terkait masalah yang diangkat
oleh penulis dalam pembuatan karya tulis ilmiah.

2. Rully Silvya, S. Pd., selaku pembimbing II juga sebagai guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang telah meberikan banyak bantuan serta masukkan terkait penyusunan
dan kaidah penulisan karya tulis ilmiah ini.

3. Nita Setiawati, M. Pd., selaku pembimbing III juga sebagai wali kelas yang telah
memberikan banyak bantuan, masukan, dan dukungan terkait pembuatan karya tulis
ilmiah ini.

Dengan ini saya menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh sempurna. oleh karena itu, saya
berharap kepada para pembimbing untuk memberi saran demi perbaikan karya ini. selain itu, saya
ucapkan terima kasih kepada semua pembimbing dan pihak-pihak lainnya yang telah memberikan
konstribusi besar demi terwujudnya karya tulis ilmia ini. semoga karya ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin yarabball alamiin.
Bandung,

DAFTAR ISI

LEMBARAN PERSETUJUAN i
LEMBARAN PERNYATAAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang penelitian 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Masalah 3

1.4 Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Globalisasi 3

2.2 Kelompok sosial 3

2.3 Keluarga 3

BAB III METODE PENELITIAN 4

3.1 Jenis penelitian .. 5

3.2 Sumber data .6

3.3 Teknik pengumpulan data ........... 7

3.4 Analisis data 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..9

4.1 Hasil Penelitian ........ 10

4.2 Pembahasan 11

BAB V PENUTUP .12

5.1 Simpulan .. 13

5.2 Saran ..................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................ ................................................................. 15


vi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Kata Globalisasi sudah tidak terdengar asing lagi pada setiap negara, tidak ada satu pun negara
yang mampu mengendalikannya. kata globalisasi itu pun mempunyai Arti tersendiri yaitu,
globalisasi adalah proses sesuatu informasi,pemikiran,gaya hidup,dan teknologi yang mendunia.
pada umumnya globalisasi berhubungan dengan perubahan menyeluruh pada bidang
ekonomi,industri,dan aspek-aspek kehidupan lainnya. lalu, dipengaruhi oleh banyak faktor,
diantaranya teknologi internet,infrastruktur telekomunikasi,transportasi,dan lain-lain. dengan
berbagai kemajuan dan kecanggihan teknologi informasi,komunikasi dan transportasi, kita
dapat merasakan betapa era pada zaman sekarang merupakan era kesenjangan yang tak
mengenal batas ruang, bahkan segala bentuk perilaku pun dapat dengan mudah dinilai orang
lain, saling mempengaruhi dan bahkan saling bertukar posisi secara bergantian. pada era zaman
sekarang pun ditandai oleh semangat kapitalisme dengan meningkatnya informasi, transportasi
dan industrialisasi.

Kemajuan Industrialisasi termasuk kedalam perkembangan globalisasi yang sangat pesat,


dimana manusia yang menghadapi persoalan industrialisasi akibat adanya globalisasi tersebut
akan lebih mengutamakan kebutuhan hidupnya yang kompleks maka mereka akan cenderung
lebih mengutamakan kebutuhan materi dan mengabiskan waktu untuk mencari penghasilan
demi tercapainya pemenuhan kebutuhan tersebut. dengan adanya industrialisasi tersebut maka
manusia yang sudah menjadi bagian masyarakat modern akan menjadikan perubahan peranan
anggota keluarga contohnya, yang dulunya ayah sebagai pekerja pabrik sedangkan, ibu sebagai
pekerja rumah tangga yang sama-sama untuk memenuhi kebutuhan nyatanya saat ini semua
fungsi berbalik dan masing-masing anggota keluarga tersebut berubah. maka,karena
perkembangan tersebut menimbulkan dampak positif dan negatif bagi seorang anak yang
keluarganya mengalami disorganisasi keluarga akibat adanya pengaruh globalisasi yang terutama
pada bidang industrialisasi tersebut tentu fungsi orang tua untuk menjalankan tugas sebagai keluarga
tidak dapat dilakukan dengan sempurna.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa Yang dimaksud dengan Globalisasi Dan Disorganisasi Keluarga?

2.Apakah Globalisasi berpengaruh terhadap disorganisasi keluarga


3.Bagaimana cara mengatasi kondisi Seorang Anak Yang mengalami Dampak globalisasi terhadap
Disorganisasi keluarga?

1.3 Tujuan Masalah.


Tujuan pembuatan karya tulis ilmiah ini untuk Mengetahui Bahwa Globalisasi itu Sangat
Menyebar Luaskan pengaruh-pengaruh yang Membuat Perubahan Dalam Berbagai Bidang
lalu,untuk lebih Mengetahui juga Dampak Positif maupun dampak negatif dengan adanya
globalisasi yang berpengaruh Pada disorganisasi keluarga dan mengetahui juga Cara mengatasi
pengaruh globalisasi tersebut agar dapat teratasi dan dapat ditangani oleh beberapa hal, dan
agar dampak tersebut tidak terjadi secara berulang-ulang dan masyarakat yang mengalami
disorganisasi keluarga tersebut dapat lebih memerankan fungsinya masing-masing.

1.4 Manfaat penelitian.


Keluarga merupakan fondasi bagi kehidupan masyarakat yang sangat tergantung pada tingkat
ketenangan, kebahagian,serta kesejahteraan anggotanya untuk menjamin kebahagian dalam
sebuah keluarga, akan tetapi jangan sampai era globalisasi membawa dampak yang sangat
signifikan dalam kehidupan keluarga apa lagi membawa dampak-dampak yang tidak baik. maka
dari itu manfaat dari penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu untuk Kita mempelajari Atau lebih
Mengerti bahwa kita selaku pemeran dalam sebuah keluarga harus lebih tahu apa itu arti
sebuah keluarga dalam kehidupan dan dengan cara apakah kita Bisa menyesuaikan diri dengan
era dizaman modern ini. lalu, kita Juga Dapat memahami arti sebuah waktu agar kebersamaan
dengan keluarga Lebih Penting Dari kesibukan yang lain maka dari itu Peranan dan fungsi dalam
Keluarga Pun tidak akan mengalami perubahan.

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1 Globalisasi
pengertian globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena adanya
pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, dan berbagai aspek kebudayaan lain.Tetapi
Globalisasi juga dapat diartikan sebagai proses integrasi internasional yang terjadi berkat
pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, atau aspek budaya lainnya. Kemajuan
sarana transportasi dan telekomunikasi, termasuk Internet, merupakan faktor pendorong utama
globalisasi yang menciptakan interdependensi ekonomi dan budaya.Proses globalisasi
memengaruhi dan dipengaruhi oleh bisnis dan organisasi pekerjaan, ekonomi, sumber
daya sosial-budaya, dan lingkungan alam.

2.1.1 Teori Globalisasi

Ada beberapa teori Globalisasi yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya adalah teori
yang dikemukakan oleh Cochrane dan Pain yang menyatakan bahwa ada 3 pemeran utama
penting dalam Globalisasi yaitu :

1. Teori Globalisasi Para Globalis

Para Globalis mengatakan bahwa dengan adanya Globalisasi ini akan membawa konsekuensi
secara langsung pada kehidupan di seluruh dunia bahwa nantinya akan ada serangan
budaya homogen yang menyebar ke seluruh dunia.Mengenai hal ini, para globalis yang
positif mengatakan bahwa hal tersebut bisa menjadikan masyarakat dunia yang memiliki
pemikiran yang lebih terbuka dan toleran terhadap budaya dari luar budayanya
sendiri,Namun para globalis negatif mengatakan bahwa hal tersebut bisa melunturkan
budaya asli masing-masing masyarakat dan menganggap itu juga salah satu upaya Negara
adidaya untuk menjajah budaya lain.

2. Teori Globalisasi Para Tradisionalis

dalam teori ini adalah orang-orang yang tidak menganggap bahwa Globalisasi tengah terjadi,
mereka menganggap bahwa proses yang saat ini terjadi adalah dampak dari perubahan yang
sudah terjadi sejak zaman dulu.

3. Teori Globalisasi Para Transformalis

adalah orang yang berada diantara globalis dan tradisionalis, yang menganggap

bahwa benar Globalisasi sedang terjadi namun terlalu dilebih-lebihkan.

4. Teori Globalisasi Lain

Teori Globalisasi yang kedua disebutkan seorang ahli bernama George Ritzer yang
mengatakan bahwa era Globalisasi ini ditandai dengan adanya perkembangan dalam bidang
komunikasi seperti munculnya telepon dan televisi kemudian diakhiri dengan kesadaran
masyarakat secara global mengenai hal tersebut.

menyebabkan Negara tidak terasa luas karena mudahnya berkomunikasi antar Negara
dalam segala bidang seperti halnya penukaran sebuah informasi ataupun perdagangan.

2.1.2 Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli

Berikut ini adalah beberapa pengertian globalisasi oleh beberapa ahli dari luar negeri.

 Menurut Laurence E. Rothernberg. Globalisasi merupakan suatu percepatan dari sebuah


interaksi dan penyatuan orang – orang, perusahaan dan pemerintahan dari Negara lain
yang berbeda.

 Menurut Anthony Giddens. Globalisasi ialah sebuah hubungan social yang intens secara
mendunia sampai meng hubungkan tempat lainnya antara satu kejadian yang telah
terjadi di tempat yang satu dengan lainnya yang kemudian menjadikan sebab terjadinya
perubahan pada masing – masing.

 Menurut Dr. Nayef R.F Al- Rodhan. Globalisasi ialah suatu proses yang terdiri dari sebab,
kasus serta konsekuenti dari persatuan transnasioanal juga transcultural secara besar –
besaran dalam kegiatan makhluk hidup.

 Menurut Emanuel Ritcher. Globalisasi ialah suatu jaringan secara global yang
menyatukan masyarakat secara bersama – sama yang sebelum itu tersebar dan terisolasi
kedalam dengan hubungan yang saling bergantung dalam satu dunia.

 Menurut Martin Albrow. Globalisasi ialah keseluruhan proses dari penduduk yang
terjalin dalam suatu komunitas dunia yang tunggal, yakni komunikas secara global.

Sumber : https:/www.Maxmanrue.com

https://Salamadian.com

2.2 Kelompok Sosial


Setiap kelompok sosial biasanya terbentuk karena individu-individu yang tergabung di dalamnya memiliki
kepentingan yang sama. Tujuan dan kepentingan yang sama tersebutlah yang mempererat hubungan
semua individu dalam satu kelompok.

Kelompok sosial sendiri berarti sekumpulan individu yang mempunyai pola perilaku yang sama dan
saling berinteraksi atau berhubungan satu sama lain. Dengan demikian diantara individu-individu
tersebut akan timbul hubungan yang lebih erat dan perasaan yang sama. Hubungan yang dihasilkan
dalam setiap kelompok sosial biasanya bersifat timbal balik.

Dalam sebuah kelompok sosial, karena semua anggota memiliki kesamaan tujuan dan/atau
kepentingan, kesadaran akan anggota lain biasanya sangat tinggi. Mereka yang bergabung dalam sebuah
kelompok sosial juga akan melakukan aktivitas yang sama, perasaan dan interaksi yang mirip. Hal ini
terjadi karena mereka ingin membentuk sebuah keseluruhan yang teratur.

2.2.1 BERBAGAI BENTUK KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial terbagi menjadi berbagai macam bentuk. Yang pertama adalah kelompok sosial primer
dan sekunder.

1. KELOMPOK SOSIAL PRIMER

Kelompok sosial primer adalah yang sangat sederhana dengan anggota yang saling kenal satu sama lain
dan memiliki kerjasama yang sangat erat. Contoh kelompok sosial primer yaitu kelompok sepermainan
dan keluarga. Hubungan dalam kelompok ini bersifat akrab dan informal.

2. KELOMPOK SOSIAL SEKUNDER

Terdiri dari beberapa orang yang hubungan dan sifatnya biasanya tidak berdasarkan pengenalan pribadi.
Kelompok ini biasanya tidak bersifat langgeng. Kelompok sosial ini lebih besar dari pada kelompok sosial
primer karena terdiri dari beberapa individu yang tidak terlalu akrab serta tidak kenal secara pribadi.
Kelompok ini rentan terkena konflik antar anggota. Bentuk kedua dari kelompok sosial disebut kelompok
formal dan kelompok informal.

3. KELOMPOK SOSIAL FORMAL

Kelompok sosial formal memiliki aturan yang tegas yang memang diciptakan oleh para anggotanya demi
mewujudkan hubungan yang harmonis antar setiap anggota kelompok. Contoh dari kelompok sosial
formal adalah organisasi masyarakat dan sebuah negara.

4. KELOMPOK SOSIAL INFORMAL

Kelompok sosial informal merupakan kelompok yang tidak mempunyai organisasi dan struktur yang
pasti. Banyak kelompok sosial informal yang terwujud karena berbagai pertemuan yang didasari oleh
kesamaan pengalaman dan kepentingan. Yang termasuk dalam kelompok sosial informal adalah
kelompok yang terdiri dari beberapa teman dekat.

2.2.2 PROSES PEMBENTUKAN SEBUAH KELOMPOK SOSIAL

1. ADANYA MOTIVASI UNTUK MENCAPAI TUJUAN BERSAMA

2. INTERAKSI SOSIAL MEMBANTU PERKEMBANGAN SEBUAH KELOMPOK SOSIA

3. TUJUAN DARI MASING-MASING INDIVIDU DALAM KELOMPOK SOSIA

4. PENGORGANISASIAN UNTUK MEMPERMUDAH KOORDINASI DI DALAM KELOMPOK SOSIAL

5. PERSEPSI TURUT MENDASARI TERBENTUKNYA SEBUAH KELOMPOK SOSIAL

6. KEBEBASAN INDIVIDU DALAM MENYAMPAIKAN PENDAPAT DAN IDE

2.2.3 FUNGSI DARI SETIAP KELOMPOK SOSIAL

Sedikitnya ada dua fungsi utama dari setiap kelompok sosial. Akan tetapi ada pula beberapa fungsi lain
dari kelompok sosial yang akan Anda temukan di bawah ini.

1.SARANA BAGI PARA INDIVIDU UNTUK MELAKUKAN BERBAGAI HAL

Misalnya, sarana untuk mengerjakan berbagai tugas yang sulit dikerjakan oleh satu orang. Atau
sarana untuk mendiskusikan pemikiran-pemikiran serta pemecahan masalah dan sarana sosialisasi
dan pelaksanaan keputusan.

2. MEMENUHI KEBUTUHAN DARI SETIAP INDIVIDU YANG TERGABUNG DALAM KELOMPOK TERSEBUT

Kebutuhan yang akan dipenuhi oleh kelompok sosial bisa berupa kebutuhan kasih sayang, dukungan,
serta persahabatan yang tentunya tidak dapat dicapai tanpa terlibatnya individu lain.

3. MEMBANTU MENGEMBANGKAN DIRI DAN PERSPEKTIF INDIVIDU

Dengan adanya kelompok sosial, setiap individu dapat mengembangkan, meningkatkan, dan
menegaskan identitas serta harga dirinya. Dengan berdiskusi dengan individu lain, setiap anggota
akan berkesempatan untuk menguji reaksi mereka ketika berhadapan dengan kenyataan yang tidak
sesuai dengan harapannya.

4. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN SEMANGAT DARI MASING-MASING INDIVIDU Kelompok


sosial membuat setiap individu merasa bahwa dirinya memiliki tempat untuk bernaung. Hal itu
dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dari setiap individu.
5.MENYEDIAKAN TEMPAT BAGI SEMUA INDIVIDU YANG TERGABUNG DI DALAMNYA

Para anggota kelompok sosial bebas untuk bercerita, mencurahkan isi hati atau perasaan, serta
berkeluh kesah. Berkat kelompok sosial, setiap individu dapat bertukar pikiran mengenai berbagai
topik yang sama-sama diminati oleh para individu. Kelompok sosial juga menjadi wadah untuk
bekerja sama demi meraih tujuan yang sama.

6.MENYATUKAN ANGGOTA DENGAN PEMIKIRAN ATAU TUJUAN YANG SAMA

Setiap individu yang bergabung dengan kelompok sosial bisa jadi memiliki latar belakang yang
berbeda. Kelompok sosial menyatukan anggota sehingga mereka dapat berbaur dan tidak terpecah
belah. Selain itu, kelompok sosial membantu masing-masing anggota untuk berani dalam
berinteraksi dengan orang asing atau banyak orang.

Sumber: https://thegorbalsia.com

https://id.m.wikipedia.org

2.3 Keluarga

Dilihat dari asal musal katanya, Keluarga berasal dari Bahasa Sang Seketra “kulawarga”. Kata kula ini
mengindikasikan maka sebagai “ras” dan warga artinya adalah “anggota”. Jadi secara singkat media
sosialisasi manusia yang berhubungan dengan pertalian atau hubungan darah, perkawinan, bahkan
melalui sistem pengembilan anak angkat (adopsi).

》Ada beberapa jenis keluarga, yakni:

 Keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak mereka yang
terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.

 Keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya.Keluarga luas
meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.

 Keluarga inti atau disebut juga dengan keluarga batih ialah yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.
Keluarga inti merupakan bagian dari lembaga sosial yang ada pada masyarakat. Bagi masyarakat
primitif yang mata pencahariaannya adalah berburu dan bertani, keluarga sudah merupakan
struktur yang cukup memadai untuk menangani produksi dan konsumsi. Keluarga merupakan
lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga lainnya berkembang karena kebudayaan yang
makin kompleks menjadikan lembaga-lembaga itu penting.

2.3.2 Bentuk keluarga


Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu berdasarkan lokasi dan
berdasarkan pola otoritas

[Berdasarkan lokasi]

 Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih
tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan
kaum kerabat istri;

 Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di
sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;

 Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar
kediaman kaum kerabat istri;

 Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar
pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat
istri pada masa tertentu pula (bergantian);

 Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati
tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun
istri;

 Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar
tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;

 Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup
terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .

[Berdasarkan pola otoritas]

 Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)

 Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua,
umumnya ibu)

 Equalitarian, yakni suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang

2.3.3 Fungsi yang dijalankan keluarga adalah:

1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk
mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.

2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota
masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga
merasa terlindung dan merasa aman.

4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan
suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama
anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.

5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota
keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan
kehidupan lain setelah dunia.

6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur
penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.

7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam
keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan
lainnya.

8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi
selanjutnya.

9. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

2.3.4 Peranan Keluarga

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan
dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan
dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.

Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:

 Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

 Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai
salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan
dalam keluarganya.
 Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya
baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Sumber: https://id.m.wikipedia.org

DosenSosiologi.com

10

BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, penelitian
kualitatif yaitu, penelitian yang tidak menggunakan perhitungan.atau diistilahkan dengan
penelitian ilmiah yang menekankan pada karakter alamiah sumber data. Sedangkan penelitian
kualitatif menurut Sukmadinata yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran
orang secara individu maupun kelompok.

Jenis penelitian ini adalah Studi Kasus, karena Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dan termasuk penelitian studi kasus maka hasil penelitian ini bersifat analisis-deskriptif
yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku yang diamati terutama terkait dengan
bagaimana metode pengaruh globalisasi terhadap disorganisasi keluarga pada masyarakat
poskulon.

3.2 SUMBER DATA

1.Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Kampung poskulon Rt.04 Rw.04 Des. kertamulya Kec.
padalarang Kab.Bandung barat. Lokasi dipilih karena subjek penelitian bertempat di kampung
poskulon.

2. Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian ini bermanfaat untuk pengetahuan Tentang apa Pengaruh Globalisasi
Terhadap Disorganisasi Keluarga Pada Masyrakat Poskulon Rt.04/Rw.04. Penelitian ini juga
menjelaskan Bagaimana Pengaruh Globalisasi terhadap disorganisasi keluarga Di Kehidupan
Anak-anak yang mengalaminya.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyusunan karya tulis ilmiah
ini, maka digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut, yaitu :

3.1.3Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk


memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Pada penelitian wawancara di
anggap lebih akurat dalam pengumpulan data karena langsung dari sumbernya,
serta data dapat diperoleh dengan cepat.

Dari pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa wawancara yaitu


mengadakan tanya jawab secara langsung dengan Narasumber.

3.2.3 Studi pustaka


Dilakukan dengan cara mempelajari referensi-referensi buku dan
browsing internet yang berhubungan dengan penelitian ini. Pengumpulan data
dengan memanfaatkan daftar pustaka ini adalah agar lebih mendukung objek suatu
penelitian dengan melakukan perbandingan teori-teori yang sudah ada dengan
praktek yang ada dilokasi sumber data.

3.4 ANALISIS DATA

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data.Pengelolaan data atau analisis data merupakan tahap yang penting dan
menentukan. Karena pada tahap ini data dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil
menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang diinginkan dalam penelitian.Dalam menganalisis data ini,
penulis menggunakan tehnik analisis deskriptif kualitatif, dimana tehnik ini penulis gunakan untuk
menggambarkan, menuturkan, melukiskan serta menguraikan data yang bersifat kualitatif yang telah
penulis peroleh dari hasil metode pengumpulan data.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian

Pada BAB IV ini peneliti memaparkan fokus dari penelitian ini yaitu Pengaruh Globalisasi
Terhadap Disorganisasi keluarga Pada masyarakat poskulon Rt.04 Rw.40. Dimana penelitian ini
menggunakan metode kulalitatif. Metode kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting).

Pada penelitian kualitatif, peneliti dituntut dapat menggali data berdasarkan apa yang
diucapkan, dirasakan dan dilakukan oleh sumber data. Pada penelitian kualitatif peneliti bukan
sebagaimana seharusnya apa yang dipikirkan oleh peneliti tetapi berdasarkan sebagaimana
adanya yang terjadi di lapangan, yang dialami, dirasakan dan dipikirkan oleh sumber
data.Dengan melakukan penelitian melalui pendekatan fenomenologis, maka peneliti harus
memaparkan, menjelaskan, menggambarkan data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui
wawancara mendalam yang dilakukan dengan para informan. Pada BAB IV ini dibagi menjadi
dua bagian agar lebih sistematis dan terarah yaitu sebagai berikut.

A. Wawancara Penelitian
Peneliti melakukan wawancara mendalam kepada Narasumber yaitu, Tentang Pengaruh Globalisasi
Terhadap Diaorganisasi keluarga pada masyarakat poskulon Rt.04 Rw.04. Ada pun Narasumber Sebagai
berikut :

1. Narasumber 1 ( Nazwa Avilia)

2. Narasumber 2 ( Dina Fauziah Sakilla)

3. Narasumber 3 (Mita Thalia Azahra)

B. DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

Pada deskripsi hasil penelitian, peneliti akan menampilkan beberapa Pertanyaan dan hasil pertanyaan
dari informanl yang menjelaskan mengenai Pengaruh Globalisasi Terhadap Disorganisasi Keluarga Pada
Masyarakat poskulon Rt.04 Rw.04.Pertanyaan Yang akan Dipertanyakan dalam penelitian ini: Pertama
apa Yang dimaksud dengan Globalisasi Dan Disorganisasi Keluarga.Kedua, Apakah Globalisasi
berpengaruh terhadap disorganisasi keluarga dan Ketiga,Bagaimana cara mengatasi kondisi Seorang
Anak Yang mengalami Dampak globalisasi terhadap Disorganisasi keluarga.

1.Apa yang dimaksud dengan Globalisai dan Diaorganisasi keluarga.

 Hasil wawancara dengan Narasumber 1 (Nazwa avilia) mengatakan bahwa :

"Kalo Menurut Saya ... Globalisasi Tuh kaya proses meningkatnya hubungan sosial dalam suatu
masyarakat dan membentuk hubungan sosial yang baru. Sedangkan, Disorganisasi keluarga merupakan
suatu ketidak harmonisan dalam keluarga dan terjadi akibat perceraian atau putusnya perkawinan."

 Hasil wawancara dengan Narasumber 2 (Dina Fauziah Sakilla) mengatakan bahwa :

" Kalo kata saya... Globalisai itu Suatu proses yang mendunia contohnya Dalam bidang kebudayaan Itu
masuknya Budaya Kpop ke indonesia dan menghapus kebudayaan lokal yang ada diindonesia.
sedangkan, Disorganisasi keluarga suatu kegagalan dalam Rumah tangga dan terjadi karena adanya
masalah dalam anggota anggota keluarga yang dianggap tidak memenuhi kewajiban keluarga."

 Hasil wawancara dengan Narasumber 3 (Mitha Thalia Azahra) mengatakan bahwa :

" Menurut saya... globalisasi itu suatu pengaruh yang sangat besar dan berpengaruh juga terhadap
kehidupan Masyarakat. sedangkan, Disorganisasi keluarga Kaya Suatu Keadaan dimana keluarga tersebut
kurang berkomunikasi Di dalam sebuah rumah tangga dan lebih Mementingkan Peranannya masing-
masing sehingga menimbulkan konflik yang berujung dengan perceraian atau bisa disebut kegagalan
dalam keluarga."

2.Apakah Globalisasi berpengaruh terhadap disorganisasi keluarga .


 Hasil Wawancara dengan Narasumber 1 ( Nazwa Avilia) Mengatakan bahwa:

"Menurut saya... sangat berpengaruh salah satu contohnya yaitu, pengaruh globalisasi dalam bidang
Komunikasi ( Handphone) , Sekarang Hp udah pada canggih dan banyak Sosmed Atau aplikasi muncul
dihp, kita ambil Contohnya Aja Facebook Itu situs online yang sangat mendunia hingga banyak orang
yang memakai aplikasi itu nah... Kalo kita Tidak bisa memakainya dengan baik atau tidak sesuai waktu.
itu akan menimbulkan konflik. Contohnya...( dalam rumah tangga) seorang istri slalu memposting-
posting dan memamerkan perhiasan atau makanan dll. itu bisa menimbulkan konflik karna disisi lain
suami dan anaknya merasa diacuhkan bahkan merasa bahwa dirinya tidaklah penting dibandingkan
kesibukannya bersosmed. nah..... kaitannya dengan Disorganisasi keluarga yaitu dia... Karna Munculnya
konflik bisa berakhir fatal apa lagi dalam sebuah rumah tangga ,bisa saja mengalami perceraian dengan
alasan kurang memberikan perhatian Terhadap suami dan anaknya."

 Hasil wawancara dengan Narasumber 2 (Dina Fauziah Sakilla) mengatakan bahwa :

" menurut saya ga terlalu sih... saya pribadi Juga merasakan pengaruh globalisasi dalam bidang
kebudayaan yah!!! Tapi kalo Kita bisa lebih mengatur Waktunya ga ada salahnya juga, meskipun kita
Merasakan pengaruh tersebut jangan sampai kita lupa sama peranan kita dalam anggota keluarga .
Contonya saya pribadi sewaktu-waktu sering diem didalam kamar dan lebih memilih nonton film
dibanding ngobrol atau kumpul bareng keluarga. tapi, Yah...sesekali aja sih jangan sampe terlalu sering
karna kalo kita Terus-menerus kaya gitu Kita malah akan merasa jauh dari keluarga dan merasa akan
adanya kurangnya intensitas komunikasi didalam keluarga kita sendiri."

 Hasil wawancara dengan Narasumber 3 (Mitha Thalia Azahra) mengatakan bahwa :

"Menurut saya... berpengaruh Karena, pada zaman sekarang dengan adanya pengaruh globalisasi maka
salah satu contohnya industrialisasi yang semakin pesat membuat semua orang lebih mengutamakan
kebutuhan hidup yang kompleks dan lebih menghabiskan banyak waktu untuk mencari penghasilan
akibatnya, fungsi orang tua untuk menjalankan peranannya tidak dapat dilakukan bahkan mereka harus
mengorbankan waktu bersama anggota keluarganya."

3.Bagaimana cara mengatasi kondisi Seorang Anak Yang mengalami Dampak globalisasi
terhadap Disorganisasi keluarga.

 Hasil Wawancara dengan Narasumber 1 ( Nazwa Avilia) Mengatakan bahwa:

" Sekarang dengan adanya pengaruh globalisasi banyaknya pabrik- pabrik yang di dirikan. maka dari itu
peran orang tua untuk mencari pekerjaan masuk kedalamnya dan Pastinya Saat kedua orang tua bekerja
maka anak akan merasa kurang perhatian dan terlalu bebas bersama teman temannya sehingga tidak
terkontrol oleh orang tuanya ...maka Cara mengatasinya, orang tua harus lebih mengutamakan peranan
didalam lembaga keluarga, meskipun harus memenuhi kewajiban sebagai orang tua Tentu, harus lebih
memperhatikan juga perasaan anak dan kegiatan apa saja yang dilakukan oleh anaknya."

 Hasil wawancara dengan Narasumber 2 (Dina Fauziah Sakilla) mengatakan bahwa :


"menurut saya... Cara mengatasinya yaitu, orang tua harus sering- sering berkomunikasi dengan anggota
keluarga agar adanya kedekatan, melakukan kegiatan-kegiatan bersama anak agar ikatan keluarga lebih
erat, dan memanfaatkan media sosialisasi bersama anak."

 Hasil wawancara dengan Narasumber 3 (Mitha Thalia Azahra) mengatakan bahwa :

" bagi orang tuanya Harus lebih menanamkan nilai dan norma kepada anaknya sebagai bekal kehidupan
selanjutnya,lebih banyak-banyak berkomunikasi antara orang tua dan anak agar anak mendapatkan
perhatian lebih dan memanfaatkan alat komunikasi Seperti hanphone untuk berkomunikasi meskipun
jarak yang menjadi permasalahannya tetap harus terjalin komunikasi antara orang tua dan anak.

4.2 Pembahasan

A. Pemahanman Tentang Globlisasi dan Disorganisasi keluarga.

Globalisasi merupakan perkembangan kontemporer yang memiliki pengaruh terhadap


munculnya berbagai kemungkinan perubahan dunia ( Winarto,2009:20). Pengaruh globalisasi
dapat menghilangkan berbagai hambatan yang membuat dunia semakin terbuka dan saling
membutuhkan antara satu sama lain. Dapat dikatakan bahwa globalisasi membawa perspektif
baru tentang konsep "Dunia Tanpa Batas" yang saat ini telah menjadi realita dan berpengaruh
secara signifikan terhadap perkembangan budaya yang akhirnya membawa perubahan baru.
Globalisasi juga sering diartikan sebagai internasionalisasi karena keduanya memiliki banyak
persamaan dari segi karakteristik, sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Beberapa
pihak mendefinisikan globalisasi sebagai sesuatu yang berhubungan dengan berkurangnya
kekuatan, peran dan batas-batas suatu negara. Dalam arti yang luas, globalisasi mengacu
kepada seluruh kegiatan masyarakat dunia. Bahkan, globalisasi dapat juga didefinisikan sebagai
intensifikasi hubungan sosial di seluruh dunia yang menghubungkan daerah-daerah terpencil
dengan berbagai cara, dimana kejadian-kejadian lokal terbentuk oleh peristiwa-peristiwa yang
terjadi di tempat lain dan sebaliknya. Dibawah ini tercantum beberapa definisi globalisasi
menurut para ahli.

Sedangkan, Disorganisasi keluarga adalah Suatu kondisi dimana tidak ada keserasian pada
bagian-bagian dari suatu kesatuan( idianto muin:2006). dan dikatakan sebagai suatu kondisi
tanpa aturan, kacau atau tercerai-cerai dikarenakan adanya masalah- masalah sosial yang
menyebabkan keretakan suatu hubungan. maka dari itu disorganisasi keluarga merupakan
sebuah kegagalan yang terjadi dalam sebuah keluarga, keagagalan yang dimaksud bisa berupa
sebuah perpecahan keluarga yang disebabkan oleh unit-unit dalam keluarga tersebut gagal
memenuhi kewajiban dan perannya didalam lembaga keluarga .

B.Pengaruh globalisasi terhadap disorganisasi keluarga


Pada penelitian ini faktor pengaruh Globalisasi merupakan salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi seperti yang tampak pada hasil Wawancara Pertanyaan no.2 setiap Narasumber
menyebutkan bahwa faktor pengaruh Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang
mendunia dan tidak mengenal batas wilayah akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan
menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia (Edison A. Jamli, 2005) Globalisasi
berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, dan terutama pada
bidang industrialisasi .Industrialisasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. industialisasi
berkembang pesat dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia. Oleh
karena itu pengaruh globalisasi tidak dapat dihindari kehadirannya.

terutama dalam bidang industialisasi yang dimana berpengaruh juga terhadap disorganisasi keluarga
karena, pada masyarakat modern yang mengutamakan globalisasi dan kebutuhan hidup yang kompleks
maka mereka cenderung lebih mengutamakan kebutuhan materi dan menghabiskan banyak waktu
untuk mencari penghasilan demi tercapainya pemenuhan kebutuhannya. (teori George Simmel)
akibatnya,mereka kurang berkomunikasi antara orang tua dan anak sehingga menyebabkan hubungan
yang kurang harmonis yang juga merupakan bentuk dari disorganisasi keluarga.

C. Mengatasi kondisi anak yang mengalami dampak Pengaruh globalisasi terhadap disorganisasi keluarga.

Anak adalah seorang yang dilahirkan dari perkawinan antara seorang perempuan dan seorang laki-
laki.pada umumnya orang berpendapat bahwa anak mempunyai masa kanak-kanak yang panjang dalam
rentang kehidupannya tetapi, kehidupan masa anak-anak sering kali tidak ada akhirnya
(Hurlock:1980) ,Manusia berkembang melalui beberapa tahapan yang berlangsung secara berurutan
terus menerus dan dalam tempo perkembangan yang tertentu.untuk lebih jelas tahap perkembangan
tersebut pada uraian sebagai berikut: - masa pra lahir : dimulai sejak terjadinya konsepsi lahir,- masa
jabang bayi: Satu hari-dua minggu,- masa bayi: dua minggu-satu tahun, - masa anak-anak awal: 1tahun-
6bulan,- Anak-anak lahir: 6 tahun - 12/13 Tahun,- Masa remaja: 12/13 tahun-21 tahun,-Masa dewasa:
21-40 tahun,- Masa tengah baya: 40-60 Tahun, - Masa tua: 60tahun-meninggal.

Maka dari itu, Anak Sangat membutuhkan Perhatian khusus dari Keluarga terutama orang tua. apa lagi
pada masyarakat modern saat ini disorganisasi keluarga banyak sering terjadi karena tidak adanya
keseimbangan dalam menghadapi persoalan moderinisasi terutama industrialisasi ini maka, orang tua
lebih cenderung mengutamakan kebutuhan dan menghabiskan waktunya mencari penghasilan
akibatnya, orang tua mengorbankan waktu bersama dengan anak-anaknya dan tidak lagi memperdulikan
kondisi anak. cara mengatasinya yaitu, terutama pada Faktor orang tua Harus lebih memberikan
perhatian khusus/lebih tehrhadap anak agar mereka tidak merasa teracuhkan, lebih meningkatkan
intesitas komunikasi yang intensif bersama anak agar mereka merasa lebih deket dengan kedua orang
tuanya dan, orang tua harus lebih sadar dengan kewajiban primernya yaitu, untuk menjalankan
sosialisasi bersama anak-anaknya.
BAB V

KESIMPULAN& SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang telah disampaikan, maka


dapat diambil kesimpulan Bahwa Pengaruh Globalisasi Terhadap Disorganisasi
keluarga pada Masyarakat poskulon Rt.04 Rw.04 Sangat berpengaruh apa lagi
Dengan Adanya Faktor pengaruh Globalisai di sertai faktor Keluarga Membuat
keduanya Sama-sama memiliki Arti Penting.Faktor Pengaruh globalisasi, akan
berpengaruh baik jika kita Sebagai Manusia Harus lebih bisa memanfaatkan
perkembangan pesat pada Zaman modernisasi ini dengan Baik Dan Cermat karna
Tidak semua faktor pengaruh globalisasi berdampak tidak baik bagi kehidupan
kita. sedangkan Faktor Keluarga, jika kita selalu dekat dengan keluarga dalam
kondisi sesulit apa pun dan sesibuk apa pun Kita Akan merasa akan selalu
diperhatikan, dikontrol oleh kedua orang tua kita karna , adanya kedekatan itulah
kita akan memiliki keharmonisan dengan keluarga.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari penelitian yang sudah dipaparkan diatas maka


peneliti memberikan saran Sebagai berikut :

1. Bagi setiap orang tua yang mempunyai kesibukan Atau hal-hal lain Jangan
sampai Lupa Terhadap perannya sebagai orang tua yang harus lebih
memperhatikan, mengontrol,dan menyanyangi anaknya Sebagai mana Tugas
mereka sebagai orang tua.

2. Bagi setiap Orang jangan terlalu beranggapan bahwa pengaruh globalisasi


Selalu Negatif , jika Kita merasakan pengaruh tersebut maka

cermatilah baik-baik Ubahlah Ketika yang salah Menjadi benar.

3. Bagi setiap anak Dalam Kondisi apa pun Harus lebih mengerti Dengan posisi
Orang tua Meskipun Mereka sibuk ingatlah! bahwa orang tua selalu sayang
kepada kita semua dan jangan beranggapan bahwa mereka sibuk lalu tidak perduli
terhadap kita.

Daftar pustaka:
Sumber internet :

https:/www.Maxmanrue.com

https://Salamadian.com

https://thegorbalsia.com

https://id.m.wikipedia.org

https://id.m.wikipedia.org

https:/ DosenSosiologi.com

https://www.google.com/search?
q=bab+4+kualitatif&oq=bab+4+kualitatif&aqs=chrome..69i57j0l3.5673j0j4&client
=ms-android-samsung&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?
q=teknik+pengumpulan+data&oq=teknik+pengumpu&aqs=chrome.0.0j69i57j0l2.
4928j0j4&client=ms-android-samsung&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8
https://pukate.blogspot.com/2016/11/contoh-karya-tulis-ilmiah-bab-3.html?m=1

https://www.google.com/search?
q=contoh+penulisan+mwtode+penelitian+dalam+karya+tulis+ilmiah&oq=contoh+penulisan+mwtode+pe
nelitian+dalam+karya+tulis+ilmiah&aqs=chrome..69i57j33.16244j0j4&client=ms-android-
samsung&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?
q=metode+penelitian+kuantitatif&oq=metode+penelitian&aqs=chrome.2.69i57j0l3.7775j0j4&client=ms-
android-samsung&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8

https://bukubiruku.com/metode-penelitian-kualitatif/

Sumber buku :

Modul pembelajaran Sosiologi SMA /MA Kelas X Semwster 1 (Musyawarah Guru mata pelajaran
(MGMP) SMAN 2 Padalarang Berdasarkan Kurikulum 2013 ).

Muhamad Taupan,ine Ariyani Suwita .2016. Sosiologi untuk SMA/MA kelas XII .Kelompok peminatan
ilmu-ilmu sosial. Globalisasi dan perubahan komunitas lokal

Anda mungkin juga menyukai