Anda di halaman 1dari 12

BAB 1

SIFAT-SIFAT
KOLIGATIF
LARUTAN
1.1 Kemolalan dan Fraksi Mol
1.2 Penurunan Tekanan Uap Larutan
1.3 Kenaikan Titik Didih dan
Penurunan Titik Beku
1.4 Tekanan Osmotik Larutan
1.5 Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
1.6 Penggunaan Sifat Koligatif
Larutan
Titik Didih dan Titik Beku Larutan
Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarutnya
disebut kenaikan titik didih (ΔTb = boilling point elevation).
Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan
disebut penurunan titik beku (ΔTf = freezing point deppression).
ΔTb = Tb larutan – Tb pelarut
Tb larutan = titik didih larutan
Tb pelarut = titik didih pelarut
ΔTb = kenaikan titik didih
ΔTf = Tf pelarut – Tf larutan
Tf larutan = titik beku larutan
Tf pelarut = titik beku pelarut
Δ Tf = penurunan titik beku
Hubungan Konsentrasi dengan ΔTb dan ΔTf
Untuk larutan encer, kenaikan titik didih (ΔTb) maupun
penurunan titik beku (ΔTf) sebanding dengan kemolalan larutan.

dengan, ΔTb = kenaikan titik didih


ΔTf = penurunan titik beku
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Kf = tetapan penurunan titik beku molal
m = kemolalan larutan
Diagram Fase atau Diagram P-T

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dari diagram fase:


a. Garis BC pada Gambar 1.6 disebut garis didih.
b. Garis BD pada Gambar 1.6 disebut garis beku.
c. Garis AB pada Gambar 1.6 disebut garis sublimasi.
d. Perpotongan antara garis didih dengan garis beku dan garis sublimasi
disebut titik tripel.
Osmosis

Osmosis adalah perembesan


molekul pelarut dari pelarut
ke dalam larutan, atau dari
larutan lebih encer ke larutan
lebih pekat, melalui selaput
semipermeabel.
Tekanan Osmosis
Hubungan Tekanan Osmotik dengan Konsentrasi Larutan
Menurut van't Hoff, tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat
dihitung dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal.

atau

dengan, π = tekanan osmotik


V = volum larutan (dalam liter)
n = jumlah mol zat terlarut
T = suhu absolut larutan (suhu kelvin)
R = tetapan gas (0,08205 L atm mol–1 K–1)
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Perbandingan antara harga sifat koligatif yang terukur dari
suatu larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif yang
diharapkan dari suatu larutan nonelektrolit pada konsentrasi
yang sama disebut faktor van't Hoff dan dinyatakan dengan
lambang i.

dengan α = derajat ionisasi elektrolit; n = jumlah ion yang dapat


dihasilkan oleh 1 satuan rumus senyawa elektrolit.
Misalnya, untuk NaCl: n = 2; untuk K2SO4: n = 3.
rumus-rumus sifat koligatif untuk larutan elektrolit
menjadi:

Khusus untuk tekanan uap, pertambahan jumlah partikel


diperhitungkan pada fraksi mol pelarut dan terlarut.
Penggunaan Sifat Koligatif Larutan
Sifat koligatif larutan dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari, ilmu pengetahuan, dan industri, antara lain:
1. membuat campuran pendingin
2. cairan antibeku
3. pencairan salju di jalan raya
4. menentukan massa molekul relatif
5. membuat cairan infus
6. desalinasi air laut (osmosis balik)

Anda mungkin juga menyukai