GERAK LURUS
Di susun oleh:
Nama : Rosianah
NIM : 1413162040
Kelas/Semester : Biologi-A/II
Kelompok :4
Asisten Praktikum : Sutisna
Vivi Sophie Elfada
LABORATORIUM BIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SYEKH NURJATI
CIREBON
2014
GERAK LURUS
A. Tujuan
1. Dapat memahami konsep satuan waktu dalam gerak.
2. Mampu mentransformasikan dalam bentuk data besaran jarak, kecepatan,
percepatan dan waktu.
3. Mampu membuat grafik hubungan antara jarak dan waktu, jarak dan
kuadrat waktu, menurunkan rumus eksperimennya, serta
membandingkannya dengan rumus matematis.
4. Dapat memahami konsep percepatan tetap pada gerak lurus dipercepat
beraturan.
B. Dasar Teori
Gerak didefinisikan sebagai perubahan tempat atau kedudukannya baik
hanya sekali maupun berkali-kali. Di dunia sains, gerak memiliki nilai besaran
skalar dan vektor. Kombinasi dari kedua besaran tersebut dapat menjadi besaran
baru yang disebut kecepatan dan percepatan. Gerakan pada sebuah benda
umumnya dipengaruhi oleh dua jenis energi, yakni Energi Potensial dan Energi
kinetik. Berdasarkan perubahannya gerak dapat dibagi menjadi dua jenis, gerak
Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus.
Dapat pula jenis gerak ini disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang
waktu yang sama terjadi perpindahan yang besarnya sama. Gerak lurus terbagi
menjadi 2 bagian yaitu Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus
Beraturan (GLB). Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak lurus suatu obyek,
dimana dalam gerak ini kecepatannya tetap atau tanpa percepatan, sehingga jarak
yang ditempuh dalam gerak lurus beraturan adalah kelajuan kali waktu. Gerak
lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus suatu obyek, di mana
kecepatannya berubah terhadap waktu akibat adanya percepatan yang tetap.
Akibat adanya percepatan rumus jarak yang ditempuh tidak lagi linier melainkan
kuadratik (Sutrisno,1979)
Hukum gerak Newton adalah hukum sains yang ditemukan oleh Isaac
Newton mengenai sifat gerak benda. Hukum-hukum ini merupakan dasar dari
untuk membuktikan banyak hasil mengenai gerak objek. Dalam volume ke tiga
dan hukum gerak newton ini, dapat menjelaskan Hukum gerakan planet Kepler
(Cromer, 1994)
dengan kecepatan tetap akan terus bergerak dengan kecepatan tersebut kecuali ada
gaya resultan yang bekerja pada benda itu. Jika sebuah benda dalam keadaan
diam, benda tersebut tetap diam kecuali ada gaya resultan yang bekerja pada
1. Power supplay
2. Ticker timer
3. Trolley
4. Pita kertas
5. Beban
6. Kabel penghubung
7. Benang
D. Prosedur Kerja
1. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Alat dirangkai, dengan menghubungkan kabel penghubung sesuai AC dan
DC nya pada power supplay
3. Kemudian kabel dihubungkan dengan ticker timer sesuai dengan AC dan
DC
4. Lalu kertas karbon ditaruh diatas kayun ticker timer
5. Kertas pita ditaruh dibawah kertas karbon
6. Pita kertas dihubungkan atau ditempelkan pada trolley yang telah dipasang
benang yang terhubung dengan beban
7. Setelah itu benang ditaruh pada katrol ketika melakukan percobaan
E. Hasil Pengamatan
Tabel pengamatan gerak lurus:
Tegangan Beban S t v (kecepatan) ∆v (V2-V1) ∆v Keterangan
a= (m/s2)
jarak (m) waktu (s) (m/s) t
Perhitungan !
Tegangan 3 volt dan beban 100 gr
a. Dik : s = 1,6 .10-2 m
t = 0,4 s
Dit : v = ?
Jawab : v = s
t
= 1,6 .10-2
0,4
= 4. 10-2 m/s
∆v = Vakhir – Vawal
= 9,25.10-2 – 4. 10-2
= 5,25 m/s
a = ∆v = 5,25 = 13,125 m/s2
t 0,4
Power suplay 3 volt beban 150 gr
a. V = S = 1,3 .10-2 = 3,25 .10-2
t 0,4
b. V = S = 1,5 .10-2 = 3,75 .10-2
t 0,4
F. Pembahasan
Praktikum kali megenai gerak lurus, berdasarkan teori gerak lurus adalah
suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus. Dapat pula jenis gerak ini
disebut sebagai suatu translasi beraturan. Pada rentang waktu yang sama terjadi
perpindahan yang besarnya sama. Untuk menentukan gerak lurus pada praktikum
kali ini dapat dilakukan dengan cara, sebagai berikut: Disiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan, kemudian alatnya dirangkai dengan menghubungkan kabel
penghubung sesuai AC dan DC nya pada power supplay, lalu kabel dihubungkan
dengan ticker timer sesuai dengan AC dan DC, kertas karbon ditaruh diatas kayun
ticker timer, kertas pita ditaruh dibawah kertas karbon, kemudian pita kertas
dihubungkan atau ditempelkan pada trolley yang telah dipasang benang yang
terhubung dengan beban setelah itu benang ditaruh pada katrol ketika melakukan
percobaan.
Pengamatan pada tegangan = 3 volt yang menggunakan beban = 100 gr
terdapat tujuh pengamatan, berdasarkan hasil pengamatan pada pengamatan
pertama menghasilkan nilai s = 1,6 x 10-2 m, t = 0,4 s, v = 4 x 10-2 m/s, ∆v = 5,25
x10-2 m/s2, a = 13,125 x 10-2 m/s2, jika pengamatan kedua dan ketiga menghasilkan nilai
yang sama s = 2,1 x 10-2 m, t = 0,4 s, v = 5,2 x 10-2 m/s, ∆v = 5,25 x10-2 m/s2, a =
13,125 x 10-2 m/s2, jika pengamatan keempat menghasilkan nilai s = 2,4 x 10-2 m, t =
0,4 s, v = 6 x 10-2 m/s, ∆v = 5,25 x10-2 m/s2, a = 13,125 x 10-2 m/s2, jika pengamatan
kelima menghasilkan nilai s = 2,8 x 10-2 m, t = 0,4 s, v = 7 x 10 -2 m/s, ∆v = 5,25 x10-2
m/s2, a = 13,125 x 10-2 m/s2, jika pengamatan keenam menghasilkan nilai s = 3,5 x 10-2
m, t = 0,4 s, v = 8,75 x 10-2 m/s, ∆v = 5,25 x10-2 m/s2, a = 13,125 x 10-2 m/s2 dan
pengamatan terakhir yang ketujuh menghasilkan nilai s = 3,7 x 10-2 m, t = 0,4 s, v = 7
x 10-2 m/s, ∆v = 5,25 x10-2 m/s2, a = 13,125 x 10-2 m/s2, pada pengamatan pertama
sampai ketujuh tersebut merupakan jenis GLBB (Gerak Lurus Berubah
Beraturan).
Pengamatan pada tegangan = 3 volt yang menggunakan beban =
150 gr terdapat lima pengamatan, berdasarkan hasil pengamatan pada
pengamatan pertama menghasilkan nilai s = 1,3 x 10-2 m, t = 0,4 s, v =
3,25 x 10-2 m/s, ∆v = 4,75 x10-2 m/s2, a = 11,875 x 10-2 m/s2, jika pengamatan
kedua menghasilkan nilai s = 1,5 x 10-2 m, t = 0,4 s, v = 3,75 x 10-2 m/s, ∆v =
4,75 x10-2 m/s2, a = 11,875 x 10-2 m/s2, jika pengamatan ketiga menghasilkan nilai
s = 1,7 x 10-2 m, t = 0,4 s, v = 4,25 x 10 -2 m/s, ∆v = 4,75 x10-2 m/s2, a =
11,875 x 10-2 m/s2, jika pengamatan keempat menghasilkan nilai s = 2,6 x 10-2
m, t = 0,4 s, v = 6,5 x 10-2 m/s, ∆v = 4,75 x10-2 m/s2, a = 11,875 x 10-2 m/s2 dan
pengamatan terakhir yang kelima menghasilkan nilai s = 3,2 x 10-2 m, t = 0,4
s, v = 8 x 10-2 m/s, ∆v = 4,75 x10-2 m/s2, a = 11,875 x 10-2 m/s2, pada
pengamatan pertama sampai kelima tersebut merupakan jenis GLBB
(Gerak Lurus Berubah Beraturan).
Pengamatan pada tegangan = 3 volt yang menggunakan beban =
200 gr terdapat empat pengamatan, berdasarkan hasil pengamatan pada
pengamatan pertama menghasilkan nilai s = 1,9 x 10-2 m, t = 0,4 s, v =
4,75 x 10-2 m/s, ∆v = 10 x10-2 m/s2, a = 25 x 10-2 m/s2, jika pengamatan kedua
menghasilkan nilai s = 2,0 x 10-2 m, t = 0,4 s, v = 5 x 10 -2 m/s, ∆v = 10 x10-2
m/s2, a = 25 x 10-2 m/s2, jika pengamatan ketiga menghasilkan nilai s = 2,4 x 10-2
m, t = 0,4 s, v = 6 x 10 -2 m/s, ∆v = 10 x10-2 m/s2, a = 25 x 10-2 m/s2, dan
pengamatan terakhir yang keempat menghasilkan nilai s = 5,9 x 10-2 m, t = 0,4
s, v = 14,75 x 10-2 m/s, ∆v = 10 x10-2 m/s2, a = 25 x 10-2 m/s2, pada
pengamatan pertama sampai keempat tersebut merupakan jenis GLBB
(Gerak Lurus Berubah Beraturan).
Pengamatan pada tegangan = 3 volt yang menggunakan beban =
250 gr terdapat empat pengamatan, berdasarkan hasil pengamatan pada
pengamatan pertama menghasilkan nilai s = 2,1 x 10-2 m, t = 0,4 s, v =
5,25 x 10-2 m/s, ∆v = 16,25 x10-2 m/s2, a = 40,625 x 10-2 m/s2, jika pengamatan
kedua menghasilkan nilai s = 4,2 x 10-2 m, t = 0,4 s, v = 10,5 x 10-2 m/s, ∆v =
16,25 x10-2 m/s2, a = 40,625 x 10-2 m/s2, jika pengamatan ketiga menghasilkan
nilai s = 48 x 10-2 m, t = 0,4 s, v = 12 x 10 -2 m/s, ∆v = 16,25 x10-2 m/s2, a =
40,625 x 10-2 m/s2, dan pengamatan terakhir yang keempat menghasilkan nilai s
= 48,6 x 10-2 m, t = 0,4 s, v = 21,5 x 10 -2 m/s, ∆v = 16,25 x10-2 m/s2, a =
40,625 x 10-2 m/s2, pada pengamatan pertama sampai keempat tersebut
merupakan jenis GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan).
G. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengamatan dengan diperoleh hasil pengamatan
serta pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Gerak lurus adalah gerak suatu obyek yang lintasannya berupa garis lurus.
Gerak lurus terbagi menjadi 2 bagian yaitu Gerak Lurus Berubah
Beraturan (GLBB) dan Gerak Lurus Beraturan (GLB).
2. Pengamatan pada tegangan = 3 volt yang menggunakan beban = 100 gr
terdapat tujuh pengamatan yang menghasilkan nilai jarak (s) dan waktu (t)
yang berbeda-beda namun nilai kecepatan (v), ∆v dan nilai a yang sama,
serta pada pengamatan pertama sampai ketujuh tersebut merupakan jenis
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan).
3. Pengamatan pada tegangan = 3 volt yang menggunakan beban = 150 gr
terdapat lima pengamatan yang menghasilkan nilai jarak (s) dan waktu (t)
yang berbeda-beda namun nilai kecepatan (v), ∆v dan a hasilnya sama, serta
pada pengamatan pertama sampai kelima tersebut merupakan jenis GLBB
(Gerak Lurus Berubah Beraturan).
4. Pengamatan pada tegangan = 3 volt yang menggunakan beban = 200 gr
terdapat empat pengamatan yang menghasilkan nilai jarak (s) dan waktu
(t) yang berbeda-beda namun nilai kecepatan (v), ∆v dan a hasilnya sama,
serta pada pengamatan pertama sampai keempat tersebut merupakan jenis
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan).
5. Pengamatan pada tegangan = 3 volt yang menggunakan beban = 250 gr
terdapat empat pengamatan yang menghasilkan nilai jarak (s) dan waktu
(t) yang berbeda-beda namun nilai kecepatan (v), ∆v dan a hasilnya sama,
serta pada pengamatan pertama sampai keempat tersebut merupakan jenis
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan).
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno,dkk. 1979. Gerak Lurus. Jakarta: Erlangga.
Anonimous.2013.http://himaterna.blogspot.com/2013/12/laporan-praktikum-