Anda di halaman 1dari 3

Nama:Wardatul Hasanah

Nim:201102010035

Kelas:Hk1

1.)persamaannya adalah

Sama sama disandarkan pada Rasulullah SAW baik itu perkataan, perbuatan, ketetapan ataupun
sifat.

perbedaannya adalah

khabar mutawatir, yaitu berita yang datang dari banyak pihak yang mustahil bagi logika bahwa
semuanya sepakat dalam dusta.

Sedangkan

Khabar ahad/wahid adalah sesuatu berita yang disampaikan satu orang. Menurut istilah hadits ahad
adalah hadits yang tidak memenuhi syarat hadits mutawatir.

2.)

Aktivitas kritik hadis marak terjadi pada abad ke-3

hijriyah. Namun hal tersebut tidak menunjukkan bahwa di era

sebelumnya sama sekali tidak terjadi kegiatan kritik hadis.

Sebab ketika penelitian hadis dipahami (dengan sederhana)

sebagai upaya untuk membedakan antara hadis yang sahih

dan yang tidak sahih, maka kegiatan kritik hadis dalam bentuk

yang begitu sederhana telah muncul sejak masa Rasululullah

masih hidup

Contoh Hadis yang bertentangan dengan firman Allah

Swt. dan sabda Rasul Saw. yang lebih sahih

sebagaimana berikut:

‫أنا خاتم النبين ال نبي بعدي إال أن يشاء هللاا‬


Artinya:“Saya adalah penutup para Nabi, tidak ada Nabi setelahku

kecuali dikehendaki Allah Swt.

Hadis ini bertentangan dengan firman Allah Swt.

berikut:

َّ ََ‫َاتمَََ النَّبِيِِّينََ َوكَان‬


َُ‫َّللا‬ َ ‫َّللا َوخ‬
ِ َّ ‫ل‬ََ ‫َما كَانََ محَََُ َّمدٌ أَبَا أَ َحدَ مِنَ ِر َجا ِلكُمَ َولَكِنَ َرسُو‬
٤٠( ‫علِي ًما‬ َِِّ ُ‫( ِبك‬
َ َ‫ل شَيء‬
Artinya:
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-

laki di antara kamu., tetapi Dia adalah Rasulullah dan

penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui

segala sesuatu.” (Al-Ahzab: 40).

Dan sabda Rasul Saw. yang lebih sahih sebagaimana

berikut:

َ‫ن دِينَار‬
َِ ‫َّللا ب‬
ِ َّ ‫عب َِد‬
َ َ‫عن‬ َُ ‫ل ب‬
َ َ‫ن َجعفَر‬ َُ ‫سعِيدَ َحدَّثـَنَا إِسمََ اعِي‬ َُ ‫َحدَّثـَنَا قـُتـَيبَ َةُ ب‬
َ ‫ن‬
َ‫علَي ِه‬ ََُّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬
ِ َّ ‫ل‬ََ ‫عنهُ أَنََّ َرسُو‬
َ ‫َّللا‬
ََُّ ‫ي‬ََ ‫ض‬ َ ‫عنَ أَب‬
ِ ‫ي ِ ه َُريـ َرَةَ َر‬ َ َ‫صالِح‬ َ ‫عنَ أَب‬
َ ِ‫ي‬ َ
َ ‫نى بـَيتًا فَأَح‬
ُ‫سنَه‬ َِ َ‫ل األََ نبِيَاءَِ مِنَ قـَبلِي َك َمث‬
ََ َ‫ل َرجُلَ بـ‬ ََ ‫سلَّ ََم قَا‬
ََ َ‫ل إِنََّ َمثَلِي َو َمث‬ َ ‫َو‬
ُ‫اس يَطُوفُونََ بِ َِه َويـَع َجبُونََ لَه‬
َُ َّ‫ل الن‬
ََ ‫ل مِنَ زَ ا ِويَةَ فَ َج َع‬ ِ ‫َوأَجمََ لَهُ ِإالََّ َمو‬
ََ َ‫ض ََع بِنَة‬

ِ ‫ل فَأَنَا اللَّبِنَ َةُ َوأَنَا خ‬


‫َاتمََُ النَّبِيِِّينََ روا‬ ََ ‫ضعَتَ هَ ِذَِه اللَّبِنَ َةُ قَا‬ َ َ‫( َويـَقُولُونََ ه‬
ِ ‫لَّ ُو‬
٣٢٧١: ‫( البخارى‬

Artinya:

“Telah bercerita kepada kami Qutaibah bin Sa'id telah

bercerita kepada kami Isma'il bin Ja'far dari 'Abdullah bin

Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu

bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Perumpamaanku dan nabi-nabi sebelumku seperti seseorang

yang membangun suatu rumah lalu dia membaguskannya

dan memperindahnya kecuali ada satu labinah (tempat

lubang batu bata yang tertinggal belum diselesaikan) yang

berada di dinding samping rumah tersebut, lalu manusia

mengelilinginya dan mereka terkagum-kagum sambil berkata;

'Duh seandainya ada orang yang meletakkan labinah (batubata) di tempatnya ini". Beliau bersabda:
"Maka akulah

labinah itu dan aku adalah penutup para nabi". (HR.

Bukhari/ No. 3271).

3.)macam macam hadis dhaif

1.Muallaq

Muallaq ialah hadits yang dihilangkan perawinya dari awal sanad, baik satu orang ataupun lebih
secara berturut-turut.”

2.mursal
Hadits yang dihilangkan perawi setelah thabi’in (sahabat) dari akhir sanadnya.”

3.mu'dhal

Hadits yang dalam rangkaian sanadnya terdapat dua perawi yang dihilangkan secara berturut-turut.”

4.munqhati'

Hadits yang rangkaian sanadnya terputus di manapun terputusnya.”

5.mursal khafi

Perawi meriwayatkan hadits dari orang yang semasa dengannya, tetapi sebenarnya dia tidak
mendengar hadits itu darinya, dia sendiri meriwayatkannya dengan redaksi sima’ (seolah-olah dia
mendengar langsung).”

6.mudallas

Hadits Mudallas adalah menyamarkan aib atau cacat seorang rawi di dalam isnadnya dan
menampakkan kebaikan rawi di dalam isnadnya".

4.)syarat hadis shahih

1.Sanadnya bersambung.

2.Periwayatan bersifat adil.

3.Periwayatan bersifat dhabit.

4.Tidak janggal atau Syadz.

5.Terhindar dari 'illat (cacat).

Syarat hadis dhaif

1.gugurnya perawi hadits.

2.cacat pada matan atau perawi.

3.tidak berasal dari ucapan rasulullah.

4.hadits yang dimasuki sisipan, dan bukan bagian dari hadits tersebut.

Anda mungkin juga menyukai