Hukum Ekonomi Syari'ah
Hukum Ekonomi Syari'ah
Nim : 12120222605
Kelas. : Hukum ekonomi syariah muamalah D
Artinya : sebelum bertindak. Perasaan malu selalu mendatangkan kebaikan. Rasulullah SAW
bersabda, “Sifat malu seluruhnya merupakan kebaikan.” (HR. Muslim)
Orang yang memiliki rasa malu berarti berusaha untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri
(iffah). Memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak, dan
menjatuhkannya. Bagi Mukmin sejati, ia akan merasa malu kalau ucapannya tidak sesuai
dengan kenyataan, penuh dusta dan kebohongan. Malu melanggar aturan, malu jika
perbuatannya merugikan orang lain, atau mendatangkan keburukan bagi dirinya.
Sangat penting bagi kita untuk memupuk dan menghiasi diri dengan rasa malu. Berusaha
sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, dan berupaya menebar kebaikan. Kesadaran
seorang Muslim yang didorong oleh iman, islam dan ihsannya menjadi kekuatan.
Ibnu Rajab membagi malu menjadi dua macam. Pertama, malu yang menjadi karakter dan
tabiat bawaan, dia tidak diusahakan melainkan Allah anugerahkan kepada seorang hamba-Nya.
Tentu saja hal tersebut ekslusif miliknya para nabi dan rasul serta wali Allah Swt.
Kedua, malu yang diperoleh dari mengenal Allah dan mengenal keagungan-Nya, serta
keyakinannya tentang Maha Tahu-nya Allah Swt. Malu jenis ini merupakan bagian dari
buahnya iman yang dimiliki oleh seorang hamba, bahkan termasuk derajat ihsan yang paling
tinggi. Menyadari bahwa Allah Swt selalu melihat dan mengawasi apa yang dilakukan baik
dalam gelap maupun terang, lapang ataupun sempit. Maka berbahagialah mereka yang rasa
malunya terjaga, imannya mengendalikan seluruh nadi kehidupan, islam dan ihsannya menjadi
perhiasan semua amal perbuatan. Wallaahu’alamin.