Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Fitria Daulay

Nim : 12120222605
Kelas. : Hukum ekonomi syariah muamalah D

1. RASA MALU BAGIAN DARI IMAN

Artinya : sebelum bertindak. Perasaan malu selalu mendatangkan kebaikan. Rasulullah SAW
bersabda, “Sifat malu seluruhnya merupakan kebaikan.” (HR. Muslim)
Orang yang memiliki rasa malu berarti berusaha untuk menjaga kehormatan dan kesucian diri
(iffah). Memelihara kehormatan diri dari segala hal yang akan merendahkan, merusak, dan
menjatuhkannya. Bagi Mukmin sejati, ia akan merasa malu kalau ucapannya tidak sesuai
dengan kenyataan, penuh dusta dan kebohongan. Malu melanggar aturan, malu jika
perbuatannya merugikan orang lain, atau mendatangkan keburukan bagi dirinya.

Sangat penting bagi kita untuk memupuk dan menghiasi diri dengan rasa malu. Berusaha
sekuat tenaga menghindari perbuatan tercela, dan berupaya menebar kebaikan. Kesadaran
seorang Muslim yang didorong oleh iman, islam dan ihsannya menjadi kekuatan.
Ibnu Rajab membagi malu menjadi dua macam. Pertama, malu yang menjadi karakter dan
tabiat bawaan, dia tidak diusahakan melainkan Allah anugerahkan kepada seorang hamba-Nya.
Tentu saja hal tersebut ekslusif miliknya para nabi dan rasul serta wali Allah Swt.
Kedua, malu yang diperoleh dari mengenal Allah dan mengenal keagungan-Nya, serta
keyakinannya tentang Maha Tahu-nya Allah Swt. Malu jenis ini merupakan bagian dari
buahnya iman yang dimiliki oleh seorang hamba, bahkan termasuk derajat ihsan yang paling
tinggi. Menyadari bahwa Allah Swt selalu melihat dan mengawasi apa yang dilakukan baik
dalam gelap maupun terang, lapang ataupun sempit. Maka berbahagialah mereka yang rasa
malunya terjaga, imannya mengendalikan seluruh nadi kehidupan, islam dan ihsannya menjadi
perhiasan semua amal perbuatan. Wallaahu’alamin.

2. MEMBERSIHKAN (MENGHILANGKAN) NAJIS DAN PERIHAL


WUDHU
1. Membersihkan Kencing
a. Materi dan arti hadits
‫سلَّ َم‬َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َللا‬ َ ‫عبَّاس قَا َل َم َّر النَّبِي‬ َ ‫ع ْن اب ِْن‬ َ ‫ع ْن ُم َجاهِد‬ َ ‫صور‬ ُ ‫ع ْن َم ْن‬ َ ‫َحدَّثَنَا عُثْ َما ُن قَا َل َحدَّثَنَا َج ِرير‬
‫علَ ْي ِه‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ُ‫َللا‬ ِ ‫ان فِي قُب‬
َ ‫ُور ِه َما فَقَا َل النَّ ِبي‬ ِ َ‫سانَي ِْن يُ َعذَّب‬
َ ‫ص ْوتَ ِإ ْن‬
َ ‫سمِ َع‬ َ َ‫ان ا ْل َمدِينَ ِة أَ ْو َم َّكةَ ف‬ ِ ‫ط‬َ ‫مِن حِ ي‬ ْ ‫ِب َحائِط‬
ْ ‫ان فِي َك ِبير ث ُ َّم قَا َل َبلَى َكانَ أَ َحدُهُ َما َل َي ْستَت ُِر‬
‫مِن َب ْو ِل ِه َو َكانَ ْاْلخ َُر َي ْمشِي ِبالنَّمِي َم ِة‬ ِ ‫ان َو َما يُ َعذَّ َب‬ِ ‫سلَّ َم يُ َعذَّ َب‬
َ ‫َو‬
‫َللا ل َِم فَعَ ْلتَ َهذَا‬ِ َّ ‫علَى كُ ِل قَبْر مِ ْن ُه َما ِكس َْرة فَقِي َل لَهُ يَا َرسُو َل‬ َ ‫ض َع‬ َ ‫س َرهَا ِكس َْرتَي ِْن فَ َو‬ َ ‫عا بِ َج ِريدَة فَ َك‬ َ َ‫ث ُ َّم د‬
‫سا (أخرجه البخارى فى كتاب الوضوء – باب ما‬ َ َ‫سا أَ ْو ِإلَى أَ ْن يَ ْيب‬َ َ‫ع ْن ُه َما َما لَ ْم تَ ْيب‬
َ ‫ف‬ َ َّ‫قَا َل لَ َعلَّهُ أَ ْن يُ َخف‬
‫)جاء فى غسل البول‬
Dari Ibn Abbas, katanya: “Nabi SAW berjalan melalui sebuah kebun kota
Madinah atau Mekkah, lalu terdengar oleh beliau suara dua orang manusia yang
disiksa dalam kuburnya, Nabi bersabda: “keduanya disiksa dalam kuburnya dan
disiksa karena dosa yang dianggap besar”, kemudian beliau bersabda: “yang
seorang buang air ditempat yang tidak tertutup dan yang seorang membuat fitnah
yang menyebabkan orang bermusuhan” sesudah itu beliau menyuruh untuk
mengambil dua pelepah kurma lalu dipatahnya menjadi dua dan diletakkannya di
atas masing-masing kubur itu sepotong. Ada orang bertanya: Ya Rasulullah,
mengapa engkau berbuat begitu? Nabi menjawab: “mudah-mudahan diringankan
siksa kedua orang itu selama kedua pelepah kurma itu belum kering. (HR. al-
Bukhari).[1]
b. Penjelasan
Dari hadits diatas kita di perintahkan untuk membersihkan kencing, karena
kencing termasuk najis mukhafafah bagi kencing bayi laki-laki. Cara
membersihkan najis mukhafafah cukup dengan memercikkan air pada tempat
yang dikenai najis itu. Jadi tidak perlu dibasuh secara menyeluruh. Adapun
kencing anak perempuan yang belum memakan apa-apa selain ASI, kaifiat
mencucinya hendaklah dibasuh sampai air mengalir di atas benda yang kena najis
itu, dan hilang zat najis sampai sifat-sifatnya sebagaimana mencuci kencing orang
dewasa.

Anda mungkin juga menyukai