Metode Newton
Haabijasa Luckmanoor Adzakie, Laili Dani Ramadhan
Abstrak
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mencari penyelesaian sistem persamaan non-linear dengan metode Newton?
2. Bagaimana penerapan penyelesaian sistem persamaan non-linear dengan metode
Newton dalam contoh kasus?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menyelesaikan sistem persamaan non-
linear dengan metode Newton serta penerapannya dalam contoh kasus.
Pembahasan
Persamaan non-linier dapat diartikan sebagai persamaan yang tidak mengandung syarat
seperti persamaan linier, sehingga persamaan linier dapat merupakan persamaan yang
memiliki pangkat selain satu ( X n → n ≠1 , n ∈ ℝ ) atau merupakan persamaan yang memiliki
dua variabel ( xy ).
Sistem persamaan non-linier dengan m persamaan dan n variabel secara umum
berbentuk:
f 1 ( x 1 , x 2 , … , x n )=0
f 2 ( x 1 , x 2 , … , x n ) =0
⋮
f m ( x1 , x2 , … , xn ) =0
Metode Newton-Raphson adalah f (x) dengan pendekatan satu titik, di mana fungsi f (x)
mempunyai turunan f ’ ( x) .Untuk menemukan akar dari persamaan-persamaan tersebut,
metode ini menggunakan teknik pendekatan linier dan iterasi yang dimulai dengan mencari
garis singgung kurva pada titik ( X i , f ( X i )) . Metode ini merupakan salah satu metode dalam
menyelesaikan persamaan tak linier. Penerapan Metode Newton-Raphson di kehidupan
sehari-hari antara lain yaitu; mencari nilai Internal Rate of Return (IRR) pada bidang
manajemen keuangan, pembuatan software untuk menentukan dosis obat, atau mencari
ukuran suatu benda untuk menentukan biaya minimum benda tersebut.
Selayaknya metode-metode lainnya, Metode Newton-Raphson juga memiliki kelebihan
dan kekurangan;
Kelebihan dari Metode Newton-Raphson :
1. Mampu menyelesaikan persamaan yang kompleks
2. Paling sering digunakan karena tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai
konvergen
Kekurangan dari Metode Newton-Raphson :
1. Tidak selalu menemukan akar (divergen)
2. Tidak dapat mencari akar kompleks (imajiner)
Untuk menyelesaikan masalah persamaan non-linier, pertama kita harus menentukan nilai
awal ( X 0). NIlai X 0 yang kita pilih bebas (semakin dekat nilai X 0 dengan akar sebenarnya
maka iterasi akan lebih sedikit). Kemudian lakukan pengulangan untuk menentukan taksiran
f ( xk )
akar selanjutnya ( x 1 , x 2 , x 3 ,… ) dengan subtitusi nilai X 0 pada rumus x k+1=x k − . Iterasi
f ' ( xk )
berhenti jika diperoleh nilai f ( x k ) =0, atau nilai akar-akar tafsirannya sudah tetap ( x k+1 =x k ),
x
atau nilai eror relatif x k ≤ toleransi eror x yang diminta, dengan rumus eror relatif |
k=
x k − x k− 1
|
xk
2. Sulit memperoleh penyelesaian ketika titik pendekatan berada di antara 2 titik stasioner
seperti ilustrasi pada gambar (3.2). Untuk menghindarinya, penentuan titik pendekatan
dapat menggunakan bantuan metode tabel.
Gambar (3.2)
3. Turunan persamaan sering kali sulit untuk diperoleh (tidak dapat dikerjakan dengan metode
analitik).
Penerapan