PENYELENGGARAAN PELAYANAN
RAWAT INAP & PONED
PUSKESMAS WULUHAN
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirohim
Assalamualaikum WR.WB
Segala puji bagi Allah SWT , Pedoman Rawat Inap Puskesmas Wuluhan Kecamatan
Wuluhan Kabupaten Jember telah selesai disusun .
Pedoman ini dibuat untuk melaksanakan kegiatan Rawat Inap di Puskesmas Wuluhan
sebagai unit penyelenggara pelayanan publik .
Selain itu, penyusunan pedoman ini bertujuan untuk memberikan petunjuk cara pelaksanaan
pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Wuluhan bagi seluruh staf Puskesmas Wuluhan..
Semoga panduan ini dapat bermanfaat bagi pengguna layanan Puskesmas Wuluhan dan
pihak – pihak lain yang berkepentingan .
Wassalam
dr. Sunaryo
NIP. 19600318 198901 1 001
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………..4
B. Tujuan ………………………………………………………….4
C. Ruang Lingkup Pelayanan ………………………………………………4
D. Definisi Operasional………………………………………………….. 6
.E. Landasan Hukum ……………………………………………………… 7
F. Pedoman/ Referensi ……………………………………………………7
BAB II STANDART KETENAGAAN ………………………………………………8
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia………………………………… 8
B. Distribusi ketenagaan ………………………………………………… 8
C. Jadwal Kegiatan ………………………………………………………….9
BAB III STANDART FASILITAS ………………………………………………………11
A. Denah Ruang ………………………………………………………….11
B .Standart Fasilitas …………………………………………………………11
BAB IV LOGISTIK ………………………………………………………….13
BAB V TATA LAKSANA PELAYANAN …………………………………………… 17
A. Tata Laksana Pelayanan…………………………………………………17
B. Tata Laksana Sistem Rujukan………………………………………… 17
BAB VI KESELAMATAN SASARAN……………………………………………… 19
A. Identifikasi Risiko dan Penilaian Risiko ………………………………19
B. Analisa Risiko…………………………………………………………. 22
C. Evaluasi Risiko ………………………………………………………….22
BAB VII KESELAMATAN KERJA ……………………………………………………24
A. Identifikasi Keselamatan Kerja …………………………………… 24
B. Analisa …………………………………………………………. 25
C. Tindakan yang berisiko Terpajan…………………………………… 25
D. Prinsip Keselamatan Kerja ………………………………………… 25
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU………………………………………………… 26
A. Indikator Mutu Kineja Puskesmas (PKP) …………………………… 26
B. Indikator Pengukuran sasaran Keselamatan Pasien ………………26
C. Indikator Perilaku ……………………………………………………….26
BAB IX PENUTUP ………………………………………………………………………33
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di
satu wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan yang difungsikan sebagai Gate
Keeper dalam pelayanan kesehatan, harus dapat memberikan jaminan terhadap
penyelenggara pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang paripurna, adil,
merata, berkualitas dan memuaskan masyarakat.
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan
rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar
pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Dalam rangka memberikan Pelayanan kesehatan yang bermutu , maka di Rawat Inap
perlu dibuat standar pelayanan yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam tata
cara pelaksanaan pelayanan yang diberikan ke pasien pada umumnya dan khususnya
pasien Rawat Inap Puskesmas Wuluhan, Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka,
dalam melakukan pelayanan pemeriksaan harus berdasarkan standar pelayanan Rawat
Inap Puskesmas Wuluhan
B. TUJUAN
Sebagai pedoman untuk melaksanakan kegiatan pelayanan di Rawat Inap sehingga dapat
memberikan hasil pemeriksaan yang bermutu dan akurat sehingga dapat memberikan
kepuasan pada masyarakat.
4
a. Ruang Rawat Inap bagi pasien penyakit umum ; melayani asuhan keperawatan
pasien dengan diagnose yang terdapat pada daftar penyakit ICD X.
b. PONED dan Ruang Rawat Gabung; melayani asuhan kebidanan dan bayi yang
memerlukan tindakan lanjut, baik kegawatdaruratan persalinan maupun
permasalahan kebidanan dan bayi.
c. RGD layanan 24 jam
5
4 A 01 01.02 DEMAM TIPOID DAN PARATIPOID
5 I 10 18.01 HIPERTENSI PRIMER
6 J 45 19.16 ASMA
7 R 10 33.01 DEMAM TAK DIKETAHUI SEBAB
8 S 06 34.05 TRAUMA KEPALA
9 R 10 31.01 NYERI ABDOMEN
10 E 11 13.04 DM (IDDM)
11 E 10 13.05 DM (NIDDM)
12 I 64 18.07 STROKE
13 R 11 31.02 NOUSEA VOMITUS
14 K 56 21.09 ILIUS
15 J 44 19.15 COPD
D. DEFINISI OPERASIONAL
a) Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja
b) Pelayanan rawat inap adalah segala upaya pelayanan dan pengobatan penyakit serta
pemulihan dan peningkatan kesehatan yang dilaksanakan atas dasar hubungan keselarasan
antara dokter, tenaga kesehatan yang terkait serta individu / masyarakat yang membutuhkan.
c) Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan
nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian
asuhan keperawatan termasuk lingkungan yang diperlukan untuk menopang pemberian
asuhan keperawatan tersebut
d) Standar diagnosis keperawatan / kebidanan: penilaian klinis mengenai respon pasien
terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialami baik secara actual maupun
6
potensial yang bertujuan untuk mengidentifikasi respon pasien individu, keluarga dan
komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan
e) PONED (Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar ) adalah layanan yang menangani kegawat
daruratan dasar pada kasus ibu melahirkan dan bayi baik yang fisiolgis maupun patologis .
f) Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan lain kepada pasien di sarana kesehatan
g) Informed consent adalah pernyataan tentang persetujuan atau penolakan pasien dan atau
keluarganya trehadap layanan /tindakan yang akan diberikan.
h) Berhubungan dengan pasien :
Jam buka pelayanan : 24 jam
Jam kunjung pasien:
siang : 10.00 - 13.00
sore : 16.00 – 20.00
Penunggu pasien maximum 2 orang
Anak dibawah usia 12 tahun tidak diperkenankan menunggu dan berkunjung
atau masuk diruang perawatan
Dilarang merokok di Area Puskesmas Wuluhan
Pencatatan Identitas Pasien
Sebelum dilakukan pelayanan di Rawat Inap petugas menanyakan identitas dan
dicocokkan dengan Rekam Medis
D. LANDASAN HUKUM
1. Undang – undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
2. Undang – undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
3. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI nomor 129 tahun 2008 tentang standar
pelayanan di rumah sakit
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
6. PMK No. 269 ttg Rekam Medis
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017 tentang keselamatan
pasien
E. PEDOMAN / REFERENSI
1. Standar Minimal Pelayanan Puskesmas, Menkes , 2014
2. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), edisi I, PPNI, 2017
3. Buku acuan PONED edisi V, Depkes RI 2008.
4. ICD X
7
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
8
Interaksi dan impementasi proses keperawatan; ronde perawat dan visite
dokter (klarifikasi keadaan perkembangan perawatan pasein)
Interaksi antar petugas ; preconveren dan postconveren yaitu pertemuan
petugas sebelum dan sesudah kegiatan asuhan keperawatan ( serah
terima/operan dan pembagian tugas dalam pelasanaan proses
perawatan)
Pencatatan / laporan harian asuhan keperawatan seluruh pasien
Pendokumentasian status pasien rawat inap (lest rawat inap)
Penyuluhan Kesehatan individu/keluarga
Penerimaan dan pemulangan pasien
2. Kegiatan bulanan;
Monitoring dan evaluasi kegiatan bulanan
Pertemuan perawat / bidan setiap bulan
9
Namun karena keterbatasan ketenagaan dan semua peugas merangkap sebagai
penanggung jawab progam Upaya Kesehatan Masyarakat(UKM), maka pengaturan
jadwal disesuaikan dengan kegiatan petugas. Sebagai berikut:
Pada shif pagi terdiri dari:
1 dokter penanggung jawab perawatan
1 perawat koordinator perawatan
1 ketua tim perawatan dengan 1 pelaksana perawat
1 ketua tim kebidanan dengan 1 pelaksana bidan
2 asisten perawat/bidan
Jumlah 8 orang, (perawat dan bidan merangkap pemegang progam UKM)
Pada shif sore terdiri dari
1 dokter on call
1 penanggungjawab shif
1 pelaksana bidan
1 asisten perawat/bidan
Jumlah 3 orang
Pada shif malam terdiri dari
1 dokter on call
1 penanggungjawab shif /pelaksana perawat
1 pelaksana bidan
1 asisten perawat/bidan
Jumlah 3 orang
Pengaturan jaga petugas penunjang:
Petugas dapur dibagi 2 shif pagi dan sore
Petugas cuci masuk pagi
Petugas laborat layanan jam kerja, untuk layanan laborat GDA dan HB
dilakukan di ruang perawatan dengan petugas perawat yang jaga
Petugas obat layanan jam kerja, untuk layanan obat diluar jam dinas
dilakukan oleh petugas perawat jaga, dengan pelaporan obat sesai sop
layanan obat
Petugas sopir siap on call bila bertugas diluar jam dinas
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruangan
10
Puskesmas Wuluhan terletak di kecamatan Wuluhan dengan posisi sebagai berikut:
• Utara : perumahan penduduk
• Barat : pertokoan
• Selatan : pasar dan polsek wuluhan
• Timur : pasar/ pertokoan
RUMAH PENDUDUK
P
E
R
T
O P
K A
O S
A A
N R
PASAR
KETERANGAN:
Jalan raya :
Jalan kampung :
11
Kantor perawatan = 1 ruang
Tindakan bersalin = 1 ruang
Tindakan / UGD = 1 ruang
Ruang ECG = 1 ruang
Ruang anak = 1 ruang
Ruang dewasa = 5 ruang
Ruang isolasi = 1 ruang
KM dan WC, = 3 ruang
Kamar mandi = 2 ruang
Dapur = 1 ruang
Ruang cuci =1 ruang
Ruang tunggu
Musolla
Tempat parkir
3. Layanan mobile dokter spesialis pada puskesmas Poned
Layanan mobile dokter spesialis kandungan (SPOG) setiap bulan
Layanan mobile dokter spesialis anak setiap 3 bulan
4. Layanan ambulance rujukan 24 jam
5. Layanan ambulance jenajazah
BAB IV
LOGISTIK
12
A. Alat Alat Pelayanan
1. Tensi
2. Termometer
3. Timer
4. Stestoskop
5. Lampu senter
6. Timbangan dewasa dan bayi
7. Set pemeriksaan THT
8. Tempat sampah non medis tutup
9. Tempat sampah medis tutup
10. Sudip lidah
11. APD
12. Bengkok
13. Alat ECG
14. Nebbuleiser
15. Tabung Oksigen set
16. Kursi roda
17. Brank car
18. Tiang infus
19. Masker oksigen
20. Stilisator
C. OBAT - OBATAN
D. Bahan Habis Pakai
1. Sarung tangan
2. Sabun cair
3. Safety box
4. Masker
5. Aseptik gel
6. Tissue
C. Mebelair
1. Kursi kerja
2. Lemari arsip
3. Tempat tidur pasien
4. Lemari simpan alat
5. Kursi hadap pasien
13
E. Alat lainnya
Σ Σ
NO NAMA BARANG STANDAR SATUAN AWAL KONDISI
BAIK RUSAK
1 SPREI 60 BJ 30 15 15
2 SARUNG BANTAL 60 BJ 30 10 20
3 SARUNG GULING 10 BJ 10 0 10
4 BANTAL 30 BJ 30 10 20
5 GULING 10 BJ 10 0 10
6 SELIMUT 30 BJ 0 0 0
7 PERLAK 30 BJ 0 0 0
8 GORDEN JENDELA 45 BJ 30 10 20
9 GORDEN SKAT 10 BJ 6 4 2
10 TAPLAK MEJA PASIEN 40 BJ 30 0 30
11 TAPLAK MEJA KANTOR 10 BJ 0 0 0
12 KASUR BUSA 30 BJ 30 20 10
13 SARUNG O2 15 BJ 0 0 0
14 SAFIR PENUTUP MAYAT 5 BJ 0 0 5
15 SAPU TANGAN HANDUK 60 BJ 50 0 50
16 SCORET 5 BJ 0 0 0
17 JAM TEMBOK 15 BJ 5 5 0
18 TELEVISI 3 BJ 2 2 0
19 KIPAS ANGIN R. PASEN 10 BJ 0 0 0
20 LEMARI ALAT 10 BJ 5 5 0
21 RAK SEPATU 2 BJ 0 0 0
22 RAK HANDUK 2 BJ 0 0 0
23 LAPTOP 4 SET 1 1 0
24 RAK OBAT 4 BJ 1 1 0
25 FILING KABINET 15 BJ 6 0 6
26 AC 5 SET 0 0 0
27 SENTER 3 BJ 1 1 0
28 KANEBO 10 BJ 0 0 0
TEMPAT SAMPAH BESAR DLM
29 RUANG 10 BJ 0 0 0
TEMPAT SAMPAH BESAR LUAR
30 RUANG 5 BJ 3 2 1
31 KESET KAMAR MANDI 10 BJ 0 0 0
32 WASTAVEL 6 SET 3 3 0
33 TEMPAT PIRING KOTOR 5 BJ 0 0 0
34 SPALEK 50 BJ 0 0 0
35 BUKU REGESTER 6 BJ 0 0 0
36 TROLY 3 BJ 1 1 0
37 THERMOMETER DIGITAL 10 BJ 5 3 2
38 TENSIMETER DIGITAL 3 BJ 1 1 0
39 STETOSKOP DEWASA 4 BJ 4 2 2
40 STETOSKOP ANAK 1 BJ 0 0 0
41 MANOMETER O2 7 SET 5 3 2
42 GUNTING FERBAN 3 BJ 1 0 1
43 TONG SPATEL 3 BJ 1 0 1
14
44 STIKPAN 5 BJ 3 2 1
45 URINAL 5 BJ 3 0 3
46 HETING SET 3 SET 2 1 1
47 GUNTING AJ 3 BJ 2 1 1
48 KLEM ARTERI 3 BJ 2 1 1
49 GUNTING LURUS 3 BJ 2 1 1
50 PLASTER 50 ROL 6 0 6
51 SARUNG TANGAN NON STERIL 100 BOX 3 0 3
52 SARUNG TANGAN STERIL 30 BOX 3 0 3
53 PENGHARUM RUANG SPPRAY 10 BJ 2 0 2
54 HAND SOAP 10 BTL 4 0 4
55 SABUN DETERGEN 10 KG 6 0 6
56 KAMPER KAMAR MANDI 10 BJ 0 0 0
57 PENGHARUM RUANG GANTUNG 10 BJ 0 0 0
58 BATERAI JAM DINDING 20 BJ 0 0 0
59 TISSU PENGERING CUCI TANGAN 100 ROL 0 0 0
60 HYPAFIX 1000 ROL 5 0 5
61 UNDERPAD 100 BJ 50 0 50
62 ALKOHOL SWAB 20 BOX 20 0 20
63 POLY CATETER NO 14 5 BJ 0 0 0
64 POLY CATETER NO 16 30 BJ 10 0 10
65 POLY CATETER NO 18 30 BJ 10 0 10
66 MASKER NASAL 200 BJ 100 0 100
67 ODEX 5 LT 5 0 5
68 NASAL CANUL O2 BY 20 BJ 0 0 0
69 NASAL CANUL O2 DEWASA 20 BJ 0 0 0
70 NEOROBION INJ 500 AMP 0 0 0
71 CYTOTEC 20 TAB 0 0 0
72 OKSIGEN 25 TABUNG 0 0 0
73 LIST PASEN RB 1000 SET 0 0 0
74 LIST PASEEN RAWAT INAP 3000 SET 0 0 0
75 LIST DOKUMEN JKN 3000 SET 0 0 0
76 LEMARI DATA 3 BJ 0 0 0
77 LEMARI ARSIP 2 BJ 1 0 1
78 AMINOPEL 10 KANTONG 0 0 0
79 AMPICILIN INJ 300 VIAL 0 0 0
80 PAPAVERIN TAB 1000 KLG 0 0 0
81 CTM TAB 2000 KLG 1 0 1
82 HCT TAB 100 KLG 0 0 0
83 METVORMIN TAB 1000 BOK 0 0 0
84 PIRACETAM INJ 1000 AMP 0 0 0
85 PENITOIN TAB 1000 KLG 0 0 0
86 ANTRAIN INJ 500 AMP 0 0
87 DOPLER 2 BJ 2 0 2
88 DANDANG BESAR STERIL ALAT 2 BJ 2 2 0
89 PANCI SEDANG 2 BJ 2 1 1
90 PANCI BESAR 2 BJ 1 0 1
91 PANCI LURIK 2 BJ 1 0 1
92 CERET STANLIS 2 BJ 1 0 1
93 NAMPAN 5 BJ 2 2 0
94 SENDOK 30 BJ 30 0 30
15
95 PIRING 30 BJ 30 0 30
96 MANGKOK 30 BJ 30 0 30
97 WAJAN 2 BJ 2 0 2
98 LEMARI MAKAN 1 BJ 1 0 1
99 TROLY MAKAN 1 BJ 1 0 1
100 CELEMEK KAIN 3 BJ 0 0 0
BAB V
TATALAKSANA PELAYANAN
16
A. Tata Laksana Pelayanan
1. Petugas menerima pasien dari poli rawat jalan atau poli 24 jam
2. Petugas mengkaji pasien mulai identitas sampai kebutuhan asuhan keperawatan.
3. Petugas melakukan pemeriksaan medis sesuai keluhan pasien
4. Dokter merencanakan asuhan perawatan kepada pasien
5. Petugas memberikan penjelasan tentang kondisi kesehatan dan tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien dan keluarganya.
6. Pasien / keluarga menyetujui/ menolak dengan menadatangani form pernyataan
.yang telah disediakan
7. Petugas melaksanakan asuhan perawatan sesuai kebutuhan pasien
8. Petugas melengkapi form rekam medis pasien .
9. Petugas menyiapkan tempat rawat ianap
10. Petugas memberi penjelasan tentang hak dan kwajiban pasien/keluaga selama
mendapat perawatan
11. Pasien / keluarga menyetujui dan menandatangani pernyataannya.
12. Petugas mencatat dan mendokumentasikan di buku register rawat inap
17
Petugas melaporkan semua hasil rujukan di puskesmas
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
18
Keselamatan Pasien ( Patient Safety ) Adalah suatu sistem dimana Puskesmas
membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen resiko, identifikasi
dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya,
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh Kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Tujuan penerapan keselamatan pasien adalah terciptanya budaya keselamatan
pasien, meningkatkan akuntabilitas puskesmas terhadap pasien dan masyarakat,
menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) di puskesmas, terlaksananya
program- program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak
diharapkan.
Puskesmas Wuluhan wajib menerapkan standar keselamatan pasien yang meliputi
:
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
6. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Tujuh langkah menuju keselamatan pasien di puskesmas Wuluhan adalah :
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko
4. Mengembangkan sistem pelaporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
19
a. Informasi internal (rapat unit/koordinasi, audit, pelaporan insiden, klaim,
komplain)
b. Informasi eksternal (pedoman dari pemerintah, organisasi profesi,
lembaga penelitian)
c. Pemeriksaan atau audit eksternal
Contoh risiko potensial berdasarkan area pelayanan:
NO AREA RISIKO
1. Akses pasien
1. Proses pemulangan pasien lama
2. Pasien pulang paksa
3. Kegagalan merujuk pasien
4. Proses transfer pasien yang tidak baik
2. Kecelakaan
1. Tersengat listrik
2. Terpapar dengan bahan berbahaya
3. Tertimpa benda jatuh
4. Tersiram air pans
5. Terpeleset
3. Assesmen dan Terapi
1. Kesalahan identifikasi pasien
2. Kesalahan pelabelan spesimen Laboratorium
3. Kesalahan pemberian obat
4. Masalah administrasi keuangan pasien
1. Kesalahan estimasi biaya
2. Pengenaan tagihan yang sama 2x
3. Kesalahan input data tagihan
4. Perbedaan tarif dan tagihan
5. Transaksi tidak terinput
5. Kejadian Infeksi
1. Kegagalan / kontaminasi alat medis
2. Infeksi nosokomial (plebitis)
3. Needlestick injury
4. Kesalahan pembuangan limbah medis
5. Infeksi pasca penjahitan luka
6. Rekam Medik
1. Kegagalan memperoleh informed consent
2. Kesalahan pelabelan rekam medik
3. Kebocoran informasi rekam medik
4. Ketidaklengkapan catatan dalam rekam medis
5. Kehilangan / kesalahan penyimpanan rekam medik
20
7. Obat
1. Penulisan resep yang tidak baik
2. Riwayat alergi obat yang tidak teridentifikasi
3. Kesalahan dosis obat
4. Obat rusak / expired
5. Kesalahan identifikasi pasien dalam pemberian obat
6. Kegagalan monitor efek samping obat
8. Keamanan
1. Pencurian
2. Pasien hilang
3. Lingkungan yang tidak aman
21
lebih lama serta memberikan efek buruk yg sifatnya
sementara (KTD)
G Terjadi kesalahan yg mengakibatkan efek buruk yang sifatnya
permanen (KTD)
H Terjadi keslahan dan hampir merenggut nyawa pasien contoh
syok anafilaktik (KTD)
Error, I terjadi kesalahan dan pasien meninggal dunia (Sentinel)
death
B. Analisis Risiko
Analisa dilakukan dengan menentukan score risiko atau insiden tersebut untuk
menentukan prioritas penanganan dan level manajemen yang harus bertanggung jawab untuk
mengelola / mengendalikan risiko / insiden tersebut termasuk dalam kategori biru / hijau /
kuning / merah.
TINGKAT RISIKO DESKRIPSI PELUANG / FREKUENSI
1 Sangat jarang / rare (> 5 tahun/kali)
2 Jarang / unlikely (>2-5 tahun/kali)
3 Mungkin / posible (1-2 tahun/kali)
4 Sering / likely (beberapi kali/ tahun)
5 Sangat sering / almost certain (tiap
minggu/bulan)
Hal ini akan menentukan evaluasi dan tata laksana selanjutnya. Untuk risiko / insiden
dengan kategori biru dan hijau maka evaluasi cukup dengan investigasi sederhana
sedangkan untuk kategori kuning dan merah perlu dilakukan evaluasi lebih mendalam
dengan metode RCA (root cause analysis - reaktif / responsive) atau HFMEA (healthcare
failure mode effect analysis – proaktif).
C. Evaluasi Risiko
1. Risiko atau insiden yang sudah dianalisis akan di evaluasi lebih lanjut sesuai
dengan skor dan grading yang di dapat dalam analisis.
SKOR = DAMPAK X PELUANG
2. Pemeringkatan memerlukan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai, dan
meliputi proses berikut :
a. Menilai secara obyektif beratnya / dampaknya / akibat dan menentukan skor
b. Menilai secara obyektif kemungkinan / peluang / frekuensi suatu peristiwa terjadi
dan menentukan suatu skor
c. Mengalikan dua parameter untuk memberi skor risiko
3. Penilaian risko akan dilakukan dalam dua tahap
a. Tahap pertama akan diselesaikan oleh penilai risiko yang terlatih, yang akan
mengidentifikasi bahaya, efek yang mungkin terjadi dan pemeringkatan risiko.
22
b. Tahap kedua dari penilaian akan dilakukan pleh Kepala Unit Kerja yang akan
melakukan verifikasi tahap pertama dan membuat suatu rencana tindakan untuk
mengatasi risiko.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
A. Identifikasi keselamatan kerja
Unit Keselamatan Cidera
No Penyebab
Pelayanan
Benda tajam, alat Luka sayat, luka
Ruang 1.Fisik medis, ventilasi, tusuk, kelelahan
1
Perawatan kelembaban/ suhu
Tembok rontok
2.Kimia Desinfektan, Dermatitis,
merkuri gangguan SSP
3.Biologi Virus, bakteri, jamur, Hepatitis B,
spora Hepatitis C,
HIV/AIDS, infeksi
bakteri /jamur /
23
spora
4.Ergonomi Posisi janggal, Muskulos-keletal
angkat angkut
5.Psikososial Beban kerja, shift Stres kerja
kerja
Benda tajam, alat Tertusuk, tergores,
Ruang 1.Fisik
2 medis, suhu panas, kelelahan
bersalin
tembok rontok
2.Kimia Iritasi, batuk, sesak
Debu, Desinfektan
3.Biologi Infeksi virus /
Virus, bakteri, jamur
bakteri/jamur
6.Ergonomi Posisi janggal, Muskulos-keletal
persalinan sulit
4.Psikososial Beban kerja, shit Stres kerja
kerja
Ruang sempit, Gangguan
Kamar kelembaban, musculos-
3 Mandi dan 1.Fisik ventilasi, keletal,pengap,
WC pencahayaan, lantai terpeleset
licin
Infeksi bakteri/
2. Biologi Bakteri, parasit
parasit
Perilaku Kecelakaan
1.Psikososial menggunakan
kloset tidak benar
Dehidrasi,
Kelembaban/ suhu
gangguan
panas
1.Fisik penglihatan, iritasi
4 Dapur pencahayaan, lantai
mata, terpeleset,
licin, tabung gas,
kebakaran,
ventilasi
kelelahan
2.Kimia Dermatitis, batuk
Debu
3.Biologi Bakteri, virus, Infeksi bakteri/virus
kecoa, lalat
4.Ergonomi Gangguan
Angkat angkut
musculoskeletal
Ruang Kelelahan
5 cuci / 1.Fisik Kelembaban
laundry
Larutan, sabun, Dermatitis
2.Kimia pemutih(klorin),
disinfektan
3.Biologi Infeksi virus,
Virus, bakteri, jamur
bakteri, jamur
4.Ergonomi Kerja monoton, Muskulos-keletal
angkat-angkut
5.Psikososial Stres kerja
Beban kerja
B. ANALISA
1. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat
melindungi diri sendiri, pasien dan masyarakat dari penyebaran infeksi.
24
2. Petugas kesehatan didalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai
resiko tinggi terinfeksi penyakit menular dilingkungan tempat kerjanya, untuk
menghindarkan paparan tersebut, setiap petugas harus menerapkan prinsip
“Universal Precaution”.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Indikator mutu kinerja yang digunakan di Rawat Inap Puskesmas Wuluhan dalam
memberikan pelayanan adalah :
A. Indikator Mutu Kinerja Puskesmas (PKP)
No Indikator Target
1 Cakupan Jumlah penderita baru yang dirawat 1,5 % jmlh penduduk
2 Jumlah Hari Perawatan 3 x jumlah pasien dirawat
3 Jumlah Tempat Tidur 23
4 BOR 70%
25
5 ALOS 3 hari
6 BTO (Bed Turn Over) 50 x
7 TOI ( Turn of Interval) 2
8 Kelengkapan isi Rekam Medis 100 %
9 angka pulang paksa <5 %
10 Kejadian plebitis <0,5 %
11 Jumlah penderita Maternal risti / komplikasi 20 % jumlah bumil
12 Jumlah penderita Neonatal risti / komplikasi 20% jumlah bayi
13 Kematian ibu bersalin 0
B. Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien seperti pada tabel berikut ini:
NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PASIEN TARGET
1. Identifikasi Pasien dengan benar 100%
2. Pemberian infomasi kesehatan kepada pasien yang efektif ≥ 80%
3. Pemberian Obat yang benar dan aman Kepada Pasien 100%
4. Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan yang benar 100%
5. Pengurangan terjadinya Risiko Infeksi ≥75%
6. Pengurangan risiko cidera pasien akibat terjatuh 100%
C. Indikator Perilaku
NO INDIKATOR PERILAKU STANDART
1 Hand Hygiene 100%
2 Pemakaian APD 100%
3 Kepatuhan terhadap SOP 100%
Definisi operasional
No Indikator Definisi operasional Target
1 Jumlah Jumlah pasien rawat inap baru yang 1,5 %
penderita yangdirawat di Puskesmas, pada periode jmlh
dirawat Januari sampai dengan Desember penduduk
2 Jumlah Hari
jumlah hari perawatan dari seluruh 3 x jml
Perawatan pasien yang dirawat di ruang rawat pasien
inap Puskesmas dalam periode dirawat
Januari sampai dengan Desember
3 Jumlah Tempat Jumlah tempat tidur yang digunakan/ 23 buah
Tidur ada untuk penderita rawat inap di
Puskesmas periode 1 tahun kalender
4 BOR hasil perhitungan dari jumlah hari 100%
(Bad Of Rate) perawatan di Puskesmas dibagi
dengan hasil kali jumlah tempat tidur
dengan jumlah hari perawatan dalam
periode 1 tahun dikalikan 100%.
Nilai 60 - 85 % = 100 ,
Nilai ≥ 40 - < 60 - > 85 - ≤ 100 % =
70, Nilai : < 40 - > 100 % = 50
5 ALOS jumlah rata-rata hari perawatan dari 100%
seluruh pasien yang dirawat di ruang
26
rawat inap Puskesmas dalam periode
Januari sampai dengan Desember
27
15 Identifikasi Identifikasi pasien yang benar meliputi:
nama, umur, alamat , nomor rekam medis
Pasien pasien
dengan benar Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat X 100%
Jumlah seluruh pasien yang dilayani
Kepuasan Pelanggan.
Judul Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan poli umum yang
mampu memberikan kepuasaan pelanggan
Definisi Operasional Kepuasan adalah penyataan tetang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan
Frekuensi Setiap hari
Pengumpulan data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kumulatif rerata poin kepuasan pelanggan
di poli umum
28
Denominator Jumlah seluruh poin kotak kepuasan pelanggan
poli umum (minimal n = 15)
Sumberdata Kotak kepuasan pelanggan, brosur kritik dan
saran
Standart ≥ 80%
Penangung jawab Tim Penanganan Keluhan
pengumpulan data
Kejadian Phlebitis
Judul Angka kejadian phlebitis
Dimensi Mutu Keselamatan pasien
Tujuan Mengetahui kejadian infeksi phlebitis hasil pemasangan infus
pada pasien
Definisi phlebitis adalah infeksi yang terjadi pada pasien yang telah
Operasional dilakukan pemasangan infus selama dirawat di Puskesmas
Frekuensi tiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa tiap tiga bulan
Numerator Jumlah pasien rawat inap yang phlebitis dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien rawat inap yang dilakukan pemasangan infus
dalam satu bulan
Sumber Data laporan phlebitis
Standar ≤ 1,5 %
Penanggung jawab Penanggung Jawab Ruang Perawatan
Pengumpulan data
29
Tujuan Mengetahui kepatuhan petugas dalam melayani pasien dengan
menggunakan APD
Definisi APD adalah Alat Pelindung Diri yang digunakan petugas untuk
Operasional melindungi diri dan pasien agar terhindar dari infeksi nosokomial
akibat tindakan medis yang dilaksanakan saat bertugas. Yang
termasuk APD adalah pemakaian masker, hanscoun, scort,
sepatu kerja dan cara cuci tangan yang benar
Frekuensi tiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Analisa tiap tiga bulan
Numerator Jumlah petugas yang menggunakan APD dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh petugas yang melakukan APD dalam satu bulan
Sumber Data Audit internal
Standar 100 %
Penanggung jawab Penanggung Jawab ruang rawat inap
Pengumpulan data
Kejadian kematian ibu pasca persalinan pada pelayanan PONED dan rawat gabung
30
Operasional perdarahan, pre eklamsi, eklamsia, partus lama dan
sepsis
Perdarahan adalah perdarahan yang terjadi pada saat
kehamilan semua skala persalinan dan nifas
Pre eklamsia dan eklamsia mulai terjadi pada
kehamilan trimester kedua,preeklamsia dan eklamsia
merupakan kumpulan dua dari tiga tanda, yaitu :
- Tekanan darah sistolik > 160 mmHg dan diastolic
> 110 mmHg
- Protein uria > 5 gr / 24 jam 3+/4- pada
pemeriksaan kualitatif
- Oedem tungkai
Eklamsia adalah tanda pre eklamsia yang disertai dengan
kejang dan atau penuruann kesadaran
Sepsis adalah tanda – tanda sepsis yang tejadi akibat
penanganan aborsi, persalinan dan nifas yang tidak ditangani
dengan tepat oleh pasien atau penolong
Frekuensi Setiap hari
Pengumpulan
data
Periode Analisa Sebulan sekali
Numerator Jumlah kematian pasien persalinan karena
perdarahan, pre eklamsia/ eklamsia dan sepsis
Denominator Jumlah pasien persalinandengan perdarahan, pre
eklamsia/ eklamsia dan sepsis
Sumberdata Rekam medis
Standart 0
Penangung Penanggung Jawab PONED dan rawat gabung
jawab
pengumpulan
data
31
PENUTUP
Demikian pedoman penyelenggaraan pelayanan Rawat Inap ini dibuat sebagai acuan
pelayanan bagi petugas di puskesmas Wuluhan Mudah - mudahan dengan adanya
pedoman pelayanan ini, dapat lebih memudahkan semua pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan kegiatan dan pelayanan internal maupun eksternal.
32