Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil alamin, segala puji syukur kehadirat Alloh swt yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat membuat “Pedoman Pelayanan
PONED” dalam rangka akreditasi di Puskesmas Karangdadap tahun 2016.

Penyusunan Pedoman Pelayanan PONED ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan
berbagai pihak. Oleh karena itu perkenankan kami mengucapkan terimakasih kepada;

1. Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan sebagai Tim Akreditasi tingkat kabupaten


2. Kepala Puskesmas Karangdadap sebagai penanggungjawab
3. Seluruh staf Puskesmas Karangdadap yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.

Dalam penyusunan Pedoman Pelayanan PONED ini, kami sudah berusaha semaksimal
mungkin. Akan tetapi kami tetap mengharapkan kritik dan asaran dari semua pihak.

Semoga Pedoman Pelayanan PONED ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.

Karangdadap, 1 Juli 2016

Kordinator PONED

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas

BAB IV TATA LAKSNA PELAYANAN

A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan

BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIIIPENGENDALIAN MUTU

BAB IX PENUTUP

2
PEDOMAN PELAYANAN PONED

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam upaya penurunan AKI dan AKB, grand strategi di tetapkan Indonesia adalah
making pregnancy safer ( MPS ) dalam MPS di tetap kan berbagai upaya yang bisa
dilakukan untuk mendukung penurunan AKI dan AKB. Salah satu hal yang di upayakan
adalah pengadaan puskesmas dengan PONED ( pelayanan obstetri neonatal emergency
dasar) . puskesmas PONED diharapkan mampu menjadi rujukan antara sebelum Rumah
sakit, untuk mengatasi kegawat daruratan yang terjadi pada ibu hamil, melahirkan dan nifas.
Sebagai mana telah diketahui bahwa salah satu faktor penyebab kematian ibu adalah
keterlambatan merujuk ke rumah sakit. Apabila ada kegawat daruratan, keterlambatan ini
yang berkaitan dengan kondisin geografis.

Menurut KEMENKES RI no 128/MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar pusat


kesehatan masyarakat, puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten
atau kota yang bertanggung jawab menyelanggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja. Sebagai unit pelaksana teknis , puskesmas berperan menyelangarakan
sebagian dari tugas teknis operasioanal dinas kesehatan kabupaten atau kota dan
merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta unjung tombak pembangunan kesehatan di
Indonesia.

3
B. TUJUAN

Untuk menghindari rujukan yang lebih dari 2 jam dan untuk memutuskan mata rantai rujukan
itu sendiri.

C. SASARAN PEDOMAN

1) Puskesmas mampu poned dengan jejaring sistem rujukannya


2) Puskesmas non poned di sekitarnya dengan jejaring rujukannya
3) Rumah sakit rujukan spesialisasi obstetri neonatal
4) Lintas sektor terkait (RS PONED) Rumah sakit sayang ibu dan bayi
5) Organisasi profesi , LSM , masyarakat peduli, media masa

D. RUANG LINGKUP

Pedoman ruang lingkup pelayanan poned di fokuskan pada :

a. Aspek manajemen puskesmas mampu poned


b. Proses membangun regional sistem rujukan dan pembinaan pelayanan obstetri dan
neonatal emergency atau komplikasi
c. Upaya menggerakkan masyarakat melalui peran serta aktif mitra-mitra kesehatan

E. BATASAN OPERASIONAL PONED

PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency


Dasar. PONED dilakukan di puskesmas induk dengan pengawasan Dokter. Petugas
kesehatan yang boleh memberikan PONED yaitu Dokter, Bidan, Perawat dan Tim PONED
puskesmas beserta penanggung jawab terlatih.

PONED dapat dilayani oleh puskesmas yang mempunyai fasilitas atau


kemampuan untuk penanganan kegawatan daruratan obstetri dan neonatal dasar.
Puskemas PONED merupakan puskesmas yang siap 24 Jam sebagai rujukan antara kasus-
kasus rujukan dari polindes dan puskesmas non perawatan.

4
BAB II

A. KUALIFIKASI SDM

Terdapat beberapa kompetensi dan atau keahlian yang harus dimiliki oleh SDM yaitu :

- Kemampuan berfikir kritis dan pemecahan masalah


- Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan berbagai pihak
- Kemampuan Mengembangkan kreatifitas yang dimilikinya untuk menghasilkan berbagai
terobosan yang inovatif
- Mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi kinerja dan aktifitas sehari-
hari
- Mampu belajar kontekstual .

Disamping itu di definisikan pula sejumlah aspek berbasis .... dan perilaku yaitu :

- Laedership : sikap dan kemampuan untuk menjadi pemimpin dan menjadi yang
terdepan dalam berinisiatif demi menghasilkan berbagai terobosan-terobosan.
- Personal responsibility : sikap bertanggung jawab terhadap seluruh perbuatan yang
dialkukan sebagai seorang individu mandiri.
- People skill : memiliki keahlian dasar untuk menjalankan fungsi sebagai mahluk individu
dan sosial
- stabilisity : upaya beradaptasi dan beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi
sejalan dengan dinamika kehidupan.

Nama jabatan Kualifikasi pendidikan formal dan Tenaga yang


informal dibutuhkan
- Kepala puskesmas S1 1
- Dokter pelaksana S1 1
poned D3 10
- Bidan S1 2
- Perawat D3 7

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN

SDM ruang poned Puskesmas Karangdadap berjumah 19 orang sesuai dengan struktur
organisasi.

Nama jabatan Kualifikasi formal Waktu kerja Jumlah


dan informal
- Penanggung jawab S1 1 shift 1 orang
managemen poned

5
- Dokter poned S1 1 shift 2 orang

- Petugas penanganan pasien D3 3 shift 19 orang


gawat darurat

C. JADUAL KEGIATAN PUSKESMAS

NO WAKTU TEMPAT KEGIATAN


1. Minggu ke IV Puskesmas Pelatihan ulang (retraining)
Karangdadap
Supervisi fasilitatif
2. Puskesmas Pelatihan kemampuan klinik dan KIE
Karangdadap

3. Pelatihan kemampuan mengenai alat


kesehatan termasuk pencegahan infeksi
Puskesmas Pembinaan teknis oleh RS PONEK
Karangdadap Magang di RS

6
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

U
R.BERSALIN 1

R.BERSALIN 2

R.PI KM

R.NIFAS

B. STANDAR FASILITAS

Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan bersama yang menyatu
dengan tempat dan kedudukannya, sebagian atau seluruhnya yang berada diatas tanah.
Puskesmas perawatan dalam institusi pelajaran kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat inap,rawat
jalan dan gawat darurat. Fasilitas adalah segala sesuatu hal yang menyangkut sarana,

7
prasarana maupun alat (baik alat medis maupun non medis) yang dibutuhkan oleh
puskesmas dalam membuka pelayanan yang sebaik-baiknya kepada pasien.

Instalasi kebidanan adalah fasilitas yang menyelenggarakan pelayanan


persalinan, perinatal dan nifas. Sarana adalah segala sesuatu benda fisik yang dapat
bervisualisasi atau yang teraba oleh panca indra. Prasarana adalah instalasi yang membuat
suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN PONED

1) Injeksi antibiotik
2) Injeksi uterotonika
3) Injeksi sedativa

8
4) Placenta manual
5) Extraksi vacum
6) Pelayanan KIA/KB
7) Pelayanan ANC dan PNC
8) Pertolongan persalinan normal
9) Pendeteksian resiko tinggi ibu hamil
10) Penatalaksanaan ibu hamil sakit
11) Persalinan sungsang
12) Partus lama
13) KPD
14) Gemelli
15) Pre Eklamsi
16) Eklamsi
17) Perdarahan post partum
18) Abortus incomplit
19) 19.Distochia bahu
20) 20.Asfiksia
21) 21.BBLR
22) 22. Hypotermia

Komponen pelayanan maternal (infeksi nifas, pre eklamsi atau eklamsi, tindakan obstetri
pada pertolongan persalinan , ppp)

Komponen pelayanan neonatal (BBLR, hipertensi, hipoglikemia, ikterus, masalah


pemberian nutrisi)

B. METODE

Guna meningkatkan managemen dan mutu pelayanan perlu dilakukan kegiatan


bimbingan .. dan evaluasi untuk melihat sejauh mana kegiatan dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan.

Kegiatan bimtek bertujuan :

- Mendapatkan gambaran penatalaksanaan kasus maternal dan neonatal di puskesmas


karangdadap
- Transfer ilmu dan ketrampilan kepada tim poned
- Inventarisasi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan poned melalui input
dan...
- Membahas RTC

C. LANGKAH KEGIATAN

1. Menerima rujukan dari fasilitas rujukan di bawah.........


2. Melakukan pelayanan kegawatdaruratan obstetri neonatal sebatas wewenang
3. Melakukan rujukan kasus secara aman ke rumah sakit dengan penanganan pra hospital

9
4. Pelaporan

BAB V

LOGISTIK

1. ALAT

- Ruang tindakan obstetri dan neonatal dengan kondisi...... yang boleh dilakukan di poned
- Ruang....
- Ruang nifas
- Ruang untuk sterilisasi, penyimpanan alkes
- Ruang...
- Tempat cuci tangan dengan air mengalir dengan air mengalir

10
- Ruang perawatan bayi baru lahir pasca tindakan, BBLR, asfikia dan kondisi lainnya yang
masih harus dirawat di puskesmas
- Ruang perawatan bayi mempunyai akses langsung dengan kamar perawat jaga, ruang
dilengkapi box bayi yang terpelihara dengan spesifikasi khusus
- Ruang jaga sekaligus sebagai kamar jaga untuk bidan atau perawat

..........

- mempunyai akses langsung ke ruang perawatan BBL dengan masalah


- dilengkapi washtafel, kamar mandi, wc untuk petugas
- ruang persalinan dengan ..........

Peralatan : sesuai standar dalam jenis dan jumlahnya harus selalu tersedia dalam keadaan
bersih atau steril dan siap pakai

- Obsgyn bed, meja bayi, tempat tidur dewasa di ruang nifas


- Lemari alat-alat medis di ruang penyimpanan alat
- Meja-meja khusus untuk penempatan peralatan siap pakai diruang tindakan, persalinan,
lanjut tindakan, O2 dan kelengkapannya

Ruang perawatan bayi : inkubator 2, box bayi 2

2.

3. OBAT : ketersediaan obat dan bahan habis pakai

4. SOP :

Sarana transportasi rujukan pasien berupa ambulance. Ambulance dilengkapi saran medis (kit
emergency, O2 , transportable incubator, tersedia perangkat komunikasi 1 Hp radio medik/telpon
rujukan).

Dana operasional penyelenggara poned

Ada tim terlatih poned bersertifikat, tim pendukung poned, adanya...... dan peralatan sesuai
standar

Adanya ruangan untuk penerimaan pasien

Adanya biaya operasional dalam jumlah yang memadai

Adanya SPO yang disusun tim poned dan di tanda tangani oleh kepala puskesmas ..............

11
BAB VI

KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN ATAU PROGRAM

Meningkatkan upaya keselamatan ibu hamil, ibu bersalin, nifas dan bayi

Dokumen yang diminta L TL KET


Kebijakan / Pedoaman / Panduan Rumah Sakit
a. identifikasi pasien
b. komunikasi pemberian informasi dan edukasi yang efektif
c. pelayanan farmasi emergency obat-obatan yang....
d. hand hygiene
e. .................

SPO
a. pemasangan gelang identifikasi pasien
b. komunikasi via telpon

12
c. pemberian .....
d. cuci tangan
Dokumentasi implementasi
a. rekam medis
b. daftar obat-obat......

BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Potensi bahaya keselamatan dan kesehatan kerja di dasarkan pada...... korban

KATEGORI A KATEGORI B KATEGORI C KATEGORI D


Potensi bahaya yang Potensi bahaya yang Resiko terhadap Potensi bahaya yang
menimbulkan resiko menimbulkan resiko kesejahteraan atau menimbulkan resiko
dampak jangka langsung pada kesehatan sehari- pribadi dan
panjang pada keselamatan hari psikologis
kesehatan
Bahaya faktor kimia Kebakaran Air minum Pelecahan, termasuk
(debu, uap...., uap) intimidasi dan
pelecehan seksual

Bahaya faktor biologi Listrik Toilet untuk fasilitas

13
(penyakit dan virus , mencuci
bakteri.........)

Bahaya faktor fisik Potensi bahaya Ruang makan atau Terinfeksi HIV/AIDS
(bising, penerangan, mekanikal (tidak kantin
getaran, iklimkerja, adanya pelindung
jatuh) mesin)

Cara bekerja dan House keeping P3K ditempat kerja Kekerasan ditempat
bahaya faktor (perawatan ........) kerja
ergonomis (posisi
bangku kerja,
pekerjaan berulang-
ulang, jam kerja yang
lama)

Potensi bahaya transportasi Stress narkoba


lingkungan yang ditempat kerja
disebabkan oleh
polusi pada
perusahaan di
masyarakat

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu (quality control) atau QC adalah suatu kualitas yang pada intinya
adalah menjadikan entitas sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam
kegiatan produksi. Terdapat 3 aspek yang di tekankan pada perdebatan ini yaitu :

1. unsur-unsur seperti.........., manajemen pekerjaan, proses-proses yang terdefinisi dan


telah dikelola dengan baik, kriteria integritas dan kinerja dan identifikasi catatan
2. kompetensi, seperti pengetahuan, ketrampilan,pengalaman dan kualifikasi
3. elemen lunak seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan, budaya organisasi,
motivasi, semangat tim dan hubungan yang berkualitas

14
BAB IX

PENUTUP

Dengan telah disususnnya pedoman ini, diharapkan dapat memberikan panduan bagi
para pelaksana untuk terbentuk dan berfungsinya puskesmas mampu poned di wilayah
puskesmas karangdadap. Puskesmas mampu poned akan mendekatkan pelayanan emergency
obstetri dan neonatal ke sasaran yaitu ibu hamil, bersalin, BBL dan dapat mengantisipasi
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu dan anak serta sebagai salah satu
upaya percepatan penurunan AKI dan AKB

15

Anda mungkin juga menyukai