Anda di halaman 1dari 29

PBL BLOK CHOP PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA

KARANG BANDAR LAMPUNG TANGGAL 09 DESEMBER –


20 DESEMBER 2019

Kelompok 18
RIZKI RAHAYU PUTRI (16310262)
RONA ASLA ROMIZAH (16310263)
ROFI ARIVANY (16310264)
RUDI SETYAWAN (16310265)
RIZKI NURAHMAN (16310266)
SAKTI PERWIRA AJI (16310267)
SALMA RESTIANY SABILA (16310268)
SANDRAWATI (16310269)
SAPPHIRA BELLATRIX USMAN (16310270)
SARMILAH (16310271)
SATRIA BUDI DARMA (16310272)
SELFA YUNITA (16310273)
SEPTI AULIZA REFOLINDA (16310274)
SEPTYEN TRI DAMAYANTI (16310275)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan makalah yang

berjudul “PBL BLOK CHOP PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA

KARANG BANDAR LAMPUNG TANGGAL 09 DESEMBER-20

DESEMBER 2019”

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk

melaksanakan salah satu tugas yang menjadi aspek penilaian serta sebagai bahan

pembelajaran mata kuliah kegiatan CHOP (Program Kesehatan Berorientasi

Komunitas). Dengan selesainya tugas ini, maka kami megucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu makalah ini terutama kepada :

1. DR. dr. Achmad Farich, M.M selaku Rektor Universitas Malahayati Bandar

Lampung

2. dr.Festy Ladyani, M.Kes selaku Koor Program Kesehatan Berorientasi

Komunitas (CHOP)

3. dr.Melyence Sepnurtika, M.Kes selaku dosen pembimbing kelompok 18

Program Kesehatan Berorientasi Komunitas (CHOP)

4. dr. Aida Melisa, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Rawat Inap Kota Karang

5. Puskesmas Rawat Inap Kota Karang yang memberikan banyak informasi

menganai sistem yang ada di puskesmas tersebut.

6. Rekan-rekan dan juga kepada semua pihak yang membantu dan memberikan

masukan dalam pembuatan tugas ini.


Kami menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini masih terdapat banyak

kekurangan. Oleh karenanya, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Kami berharap dengan

adanya tugas ini dapat bermanfaat khususnya kami sebagai penyusun dan juga

pembaca.

Bandar Lampung, Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................ 5
1.3 TUJUAN ..................................................................................... 5

BAB II TEORI
2.1 PUSKESMAS ............................................................................. 6
2.2 POKOK PELAYANAN PUSKESMAS ...................................... 7
2.2.1 ADMINISTRASI ............................................................. 7
2.2.2 PELAYANAN UKM ........................................................ 8
2.2.3 PELAYANAN UKP ........................................................ 11

BAB III PEMBAHASAN


3.1 VISI DAN MISI PUSKESMAS ................................................. 12
3.2 PELAYANAN ADMINISTRASI SISTEM ORGANISASI ...... 12
3.3 CAPAIAN DAN TARGET UKM .............................................. 17
3.4 CAPAIAN DAN TARGET UKP ................................................. 26

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 KESIMPULAN ........................................................................... 28
4.2 SARAN ....................................................................................... 28
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.1.1 Sejarah Puskesmas Rawat Inap Kota Karang

Puskesmas Rawat Inap Kota Karang didirikan sekitar tahun 1980-an yang

merupakan puskesmas tertua di Kecamatan Teluk Betung Barat, dengan dokter

pertamanya yaitu dr. Timotius. Puskesmas Rawat Inap Kota Karang berada di

kelurahan Kota Karang, yang berada dalam wilayah Kecamatan Teluk Betung

Timur, dengan batas wilayah di sebelah:

 Utara : Kelurahan Sukarame II

 Selatan : Teluk Lampung

 Barat : Kelurahan Keteguhan

 Timur : Kelurahan Pesawahan

Secara georafis wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Rawat Inap Kota

Karang merupakan daerah pesisir dan pegunungan. Tiga kelurahan yang terletak

di pinggir pantai yaitu: Sukamaju, Keteguhan dan Kota Karang. Sedangkan

wilayah di pegunungan yaitu : Kelurahan Keteguhan dan Sukarame II.

Puskesmas ini memiliki beberapa Posyandu dan Poskeskel yang unit

kerjanya meliputi daerah Pulau Pasaran, Sinar Laut dan daerah Kahuripan. Pos

Kesehatan Kelurahan (POSKESKEL) merupakan pelayanan kesehatannya yang

ditangani oleh tenaga paramedis honorer. Puskesmas ini dapat melayani peserta

Jamkesmas, Jamkesda, Askes, dan pelayanan umum. Pelayanan Jamkesmas


didanai dari APBN, Jamkesda dari APBD Kota Bandar Lampung, serta Askes

yang melayani PNS. Saat ini, pelayanan umum di Puskesmas Rawat Inap Kota

Karang sudah tidak ada lagi semenjak berjalannya program Jamkesda. Puskesmas

Rawat Inap Kota Karang memiliki beberapa tenaga kesehatan yang terdiri dari:

1. Dokter Umum 7. Bagian Gizi

2. Dokter Gigi 8. Analisis Kesehatan (LAB)

3. Bidan 9. Asisten Apoteker

4. Perawat 10. Tenaga Kesehatan Sukarela

5. Perawat Gigi 11. Pegawai Honorer

6. Bagian Sanitasi/AKL 12. Ibu-ibu Kader Posyandu

Setiap pegawai memegang kelola masing - masing sesuai bidangnya.

Rujukan Puskesmas Rawat Inap Kota Karang biasanya paling banyak

dirujuk ke RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung dan RSUD Dr.H.

Abdul Moeloek Bandar Lampung. Bisa juga dilakukan rujukan ke rumah sakit

swasta. Rujukan pada pasien inap di rumah sakit swasta ditempatkan di ruang

kelas 3 dengan maksimal pembiayaan rawat inap selama 5 hari.

Puskesmas Kota Karang buka setiap Senin-Kamis pukul 07.30 - 14.30,

hari Jum’at pukul 07.30 - 10.30, dan pada hari Sabtu pukul 08.00 – 12.30.

Puskesmas ini memiliki Unit Gawat Darurat (UGD) yang selalu buka 24 jam.
Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja BLUD UPT Puskesmas

Rawat Inap Kota Karang.

No Nama Tempat Pelayanan Jumlah


1 Puskesmas Induk Kota Karang 1
2 Balai Pengobatan 1
3 Bidan Praktek Swasta 1
4 Poskeskel 3
5 Apotek 1
6 Dokter praktek swasta 0
7 Posyandu 18

Ruangan – ruangan yang berada di Puskesmas Kota Karang terdiri dari:

1. Ruang administrasi/ pendaftaran : ruangan tempat para pasien

mendaftarkan diri sebelum dilakukan pemeriksaan.

2. BP Umum : ruang periksa penyakit secara umum. Penyakit yang terbanyak

ditangani adalah ISPA, penyakit kulit, penyakit gangguan pencernaan,

gangguan sendi, dan gastroenteritis.

3. Ruang KIA & MTBS : ruangan yang memeriksa keluhan pada ibu dan

anak dan imunisasi .

4. UGD & Rawat Inap: ruangan ini dilengkapi 3 bed, alat nebulizer, set

oksigenasi, obat-obatan kegawatdaruratan, EKG, alat kauterisasi dan lain –

lain.

5. Ruang Kebidanan (Partus) : ruangan tempat kelahiran yang memiliki 2

kasur litotomi. Hampir setiap hari di puskesmas ini selalu ada proses

persalinan.
6. Ruang Apotek (Farmasi) : tempat menyimpan obat- obatan, dan ruang

tempat pemberian obat. Ruangan ini memiliki 1 apoteker, 1 asisten

apoteker dan beberapa tenaga pembantu.

7. Ruang Gigi : ruangan untuk pemeriksaan semua keluhan penyakit gigi.

8. Ruang Kesling : ruangan Kesehatan Lingkungan

9. Ruang Promosi Kesehatan : ruangan untuk promosi kesehatan yang terdiri

dari mengedukasi masyarakat dengan cara penyuluhan.

Program Kerja Puskesmas Primer ini antara lain:

1. Penyuluhan ke sekolah – sekolah seperti SD, SMP, atau SMA mengenai

PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat), NAPZA (Narkotika, Alkohol ,

Psikotropika dan Zat adiktif lain), dan AIDS (Acquired Immuno

Deficiency Syndrome)

2. Posyandu (Ibu hamil, Balita, dan Lansia).

3. Pengendalian TBC (Tuberculosis)


1.1 RUMUSAN MASALAH

1. Apa Visi dan Misi Puskesmas Kota Rawat Inap Karang?

2. Bagaimana Sistem Pelayanan dan Sistem Administrasi Puskesmas Rawat

Inap Kota Karang?

3. Bagaimana Struktur Organisasi Puskesmas Rawat Inap Kota Karang?

4. Bagaimana capaian dan target UKM Puskesmas Rawat Inap Kota Karang?

5. Bagaimana capaian dan target UKP Puskesmas Rawat Inap Kota Karang?

1.2 TUJUAN

1. Mengetahui Visi dan Misi Puskesmas Kota Karang.

2. Mengetahui Sistem Pelayanan dan Sistem Administrasi Puskesmas Kota

Karang.

3. Mengetahui Struktur Organisasi Puskesmas Kota Karang.

4. Mengetahui capaian-capaian dan target UKM Puskesmas Kota Karang.

5. Mengetahui capaian-capaian dan target UKP Puskesmas Kota Karang.


BAB II

TEORI

2.1 PUSKESMAS

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 1

menjelaskan puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan

Perseorangan (UKP) dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah

kerjanya. Sedangkan menurut Depkes RI (2004) puskesmas adalah unit pelaksana

teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab

menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan.

Puskesmas merupakan ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia

dengan tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan.

Berdasarkan kemampuan penyelenggaraannya sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014 Pasal 25, puskesmas

dikategorikan menjadi Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap.

Puskesmas non rawat inap adalah puskesmas yang tidak menyelenggarakan

pelayanan rawat inap kecuali pertolongan persalinan normal. Puskesmas rawat

inap adalah puskesmas yang diberi tambahan sumber daya untuk

menyelenggarakan pelayanan rawat inap sesuai dengan pertimbangan kebutuhan

pelayanan.
2.2 POKOK PELAYANAN PUSKESMAS

2.2.1 ADMINISTRASI

Administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja dilakukan bersama-sama

untuk mencapai tujuan yang telah diteteapkan. Administrasi diwujudkan melalui

fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari perencanaan, perorganisasian,

pelaksanaan, dan pengawasan. Administrasi dibagi menjadi dua unsur pengertian

yaitu statis administrasi atau disebut organisasi dan unsur dinamis administrasi

atau disebut manajemen.

Organisasi merupakan suatu wadah atau institusi atau kelompok ikatan

formal dimana terdapat orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai

tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Sedangkan manajemen

merupakan suatu proses atau kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh anggota-

anggota organisasi untuk menggerakan unsur-unsur manajemen dalam mencapai

tujuan. Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya, puskesmas

merupakan saranan pelayanan kesehatan pemerintah yang wajib

menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil dan,

merata yaitu pelayanan kesehatan yang meliputi :

1. Kuratif (pengobatan)

2. Preventif (pencegahan)

3. Promotif (peningkatan kesehatan)

4. Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)


2.2.2 PELAYANAN UKM

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014

menyebutkan yang dimaksud dengan upaya kesehatan masyarakat adalah kegiatan

yang bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah

dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan. Sasaran dari upaya ini adalah

keluarga, kelompok, dan masyarakat. Di tingkat puskesmas, upaya kesehatan

masyarakat terdiri dari upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan

masyarakat non esensial (pengembangan).

1. UKM Esensial

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014

menerangkan yang dimaksud dengan upaya kesehatan esensial adalah upaya

kesehatan masyarakat yang harus dilakukan oleh setiap puskesmas. Upaya

kesehatan masyarakat esensial menurut pasal 36 Permenkes Nomor 75 Tahun

2014 meliputi pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan,

pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi, serta

pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit. Bentuk kegiatan pelayanan

promosi kesehatan adalah penyuluhan, pemberdayaan masyarakat, pelatihan dan

advokasi.

Pelayanan kesehatan lingkungan dilakukan melalui kegiatan pemantauan

tempat-tempat umum, pengelolaan makanan dan sumber air bersih. Sedangkan

pelayanan KIA dan KB meliputi pelayanan imunisasi, skrining kesehatan siswa

sekolah pendidikan dasar, dan penyuluhan KB pada kelompok usia subur.

Pelayanan gizi dilakukan dengan kegiatan deteksi dini kasus gizi di masyarakat,

surveilans gizi, dan melalukan asuhan keperawatan pada kelompok atau


masyarakat. Untuk pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit, program ini

meliputi pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta pencegahan

dan pengendalian penyakit menular.

Aridewi, et all. (2013) menjelaskan hubungan pencapaian program upaya

kesehatan masyarakat esensial yaitu kesehatan ibu dan anak dengan pelaksanaan

BOK (Biaya Operasional Kesehatan). BOK membantu upaya promotif dan

preventif kesehatan. Dalam pelaksanaan BOK perlu dibuat penyusunan PoA (Plan

of Action). Hal ini dilakukan agar pelaksanaan BOK sesuai dengan juknis. Hasil

penelitian yang dilakukan di kabupaten Kudus, Jawa Tengah mengenai

pemanfaatan BOK di bidang KIA menunjukkan bahwa puskesmas yang berhasil

menekan kasus kematian ibu dan anak adalah puskesmas yang dalam penyusunan

PoA mengacu pada juknis (petunjuk teknis) BOK dan dalam pelaksanaannya

berjalan sesuai dengan PoA.

Hal ini juga didukung dengan pelaksanaan program yang dilakukan oleh

tim dan melibatkan kader serta dilakukan monitor secara rutin. Sebaliknya,

puskesmas yang kurang berhasil dalam melaksanakan program adalah puskesmas

yang dalam pelaksanaan programnya tidak sesuai dengan PoA yang mengacu

pada juknis BOK. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh bidan dan tidak dilakukan

monitoring oleh kepala puskesmas. Penelitian ini menyebutkan bahwa petugas

pelaksana program KIA harus sering diingatkan agar sesuai dengan PoA.

Hal lain yang perlu mendapat perhatian dari program upaya kesehatan

masyarakat esensial adalah tingginya angka kematian neonatal. Penelitian yang

dilakukan berdasarkan analisis data RISKESDAS tahun 2010 menunjukkan

bahwa angka kematian neonatal di Indonesia sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup.
Meskipun berbagai pelayanan kesehatan ibu dan anak sudah banyak

dikembangkan, penurunan kematian neonatal masih lambat. Penelitian ini

menunjukkan perlunya pelayanan kesehatan nenonatal yang berkualitas untuk

mencegah kematian neonatal di Indonesia (Sukamti, et all. 2015). Pelayanan yang

berkualitas akan memerlukan pendanaan yang baik sehingga diharapkan

pemanfaatan anggaran yang ada dapat dilaksanakan seoptimal mungkin.

2. UKM Non Esensial

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014

menerangkan yang dimaksud dengan upaya kesehatan pengembangan adalah

upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya disesuaikan dengan prioritas

masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya di setiap

puskesmas. Upaya kesehatan masyarakat pengembangan seperti yang tertera pada

lampiran Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 terdiri atas pelayanan kesehatan jiwa,

pelayanan kesehatan gigi, pelayanan kesehatan tradisional komplementer, Unit

Kesehatan Sekolah (UKS), kesehatan indera, kesehatan lanjut usia, serta

kesehatan kerja dan olahraga. Pelayanan kesehatan jiwa meliputi konseling

narkotika dan program wajib lapor pecandu narkotika. Pelayanan kesehatan gigi

terdiri dari pelayanan kesehatan gigi pada ibu hamil, lansia, balita, dan PAUD.

Sedangkan yang dimaksud pelayanan kesehatan tradisional komplementer

adalah TOGA (program pemanfaatan tanaman obat keluarga). Untuk pelaksanaan

program UKS meliputi pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) dan

usaha kesehatan gigi sekolah SD sampai dengan SMA. Sedangkan untuk

kesehatan indera bentuk kegiatan ini meliputi pelayanan dan penyuluhan

kesehatan indera. Kegiatan pelayanan kesehatan lansia dilakukan dengan adanya


posyandu lansia. Sementara itu bentuk kegiatan kesehatan kerja dan olahraga

adalah deteksi dini dan pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK).

2.2.3 PELAYANAN UKP

Upaya kesehatan perseorangan, sesuai dengan yang tertera dalam

Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 75 Tahun 2014 adalah

serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,

pencegahan, penyembuhan penyakit serta pengurangan penderitaan akibat

penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1 VISI DAN MISI PUSKESMAS

3.1.1 VISI PUSKESMAS

Mewujudkan masyarakat pesisir Kota Karang menjadi masyarakat sehat

dan mandiri Tahun 2021.

3.1.2 MISI PUSKESMAS

1. Menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita.

2. Menggerakkan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.

4. Menurunkan angka kematian Ibu ≥ 20 tahun.

5. Menjunjung tinggi sikap gotong royong dan kekeluargaan antar sesama

petugas.

3.2 PELAYANAN ADMINISTRASI SISTEM ORGANISASI

Administrasi adalah segala kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Bentuk pelayanan administrasi puskesmas dapat berupa penyusunan

kebijakan, penyusunan rencana strategis, penyusunan pedoman mutu, penyusunan

rencana kegiatan dan sebagainya. Alur pelayanan administrasi di Puskesmas

Rawat Inap Kota Karang adalah dimana masyarakat mendaftarkan diri atau

keluarganya yang akan berobat di pendaftaran lalu petugas pendaftaran akan

memberikan kartu berwarna dan nomor antrian, dimana kartu berwarna ini

memiliki arti yang berbeda yaitu :


1. Kartu kuning : untuk pasien prioritas ibu hamil, bayi lima tahun, dan

orang tua lanjut usia.

2. Kartu putih : untuk pasien berusia 5 sampai 54 tahun

3. Kartu pink : untuk pasien imunisasi

Adapun alur pendaftaran yang terdapat di Puskesmas Kota Karang

sebagai berikut :

PENDAFTARAN

LOKET 1 LOKET 2 LOKET 3


LOKET 4
LANSIA
&
KASIR

POLI UMUM
POLI LANSIA
POLI KIA-KB INSTALASI
LAB POLI MTBS
POLI PAL FARMASI
POLI GIGI
IGD RAWAT
INAP

PULANG
Selain alur pendaftaran yang tersedia di Puskesmas, adapula alur

pelayanan 24 jam (UGD sebagai berikut :

Pasien datang

Gawat Tidak
Darurat Gawat
Darurat

Tindakan Pendaftaran di
Medis loket

Periksa
Observasi
dokter/Tindakan

Sudah Apotik
Laboratorium
melewati
masa
kritis

Pulang Rawat Inap


Rujuk
Rumah
Sakit
Dalam pelayanan administrasi terdapat manajemen puskesmas yang terdiri

dari jenis-jenis pelayanan di puskesmas, rencana usulan kegiatan dan struktur

organisasi.

A. Jenis-jenis pelayanan kesehatan di Puskesmas Rawat Inap Kota Karang

terdiri dari :

1. UGD 24 Jam
Ruang VK Ruang Steril VK dan UGD

Ruang Perawatan Umum Ruang Perawatan Bersalin

2. Poliklinik :
Poli Umum Poli KIA

Poli Lansia Poli KB

Poli Gigi Poli MTBS

3. Klinik Konsultasi :

Klinik Ramah Remaja

Klinik Bumil & Busui

Klinik Sanitasi & Hygiene

Klinik Paru

Klinik Konseling Obat

Klinik Gizi

Klinik Pengobatan Tradisional

4. Laboratorium

5. Instalasi Farmasi

6. Ruang Gudang Obat


B. Rencana Usulan Kegiatan

Rencana usulan kegiatan puskesmas bertujuan untuk mencapai

tujuan puskesmas harus di mulai dari rencana usulan kegeiatan yang di

sampaikan oleh seluruh pemegang program atau kegeiatan yang ada di

puskesmas adapun tujuan dari RUK adalah :

1. Memahami perundangan yang berlaku

2. Memahami dan dalam memanejemen data

3. Memahami perencanaan

4. Memahami program

Puskesmas Rawat Inap Kota Karang menginventarisir rencana usulan

kegiatan dalam 1 buah buku laporan Rencana Usulan Kegiatan. Dalam laporan

tersebut menjelaskan kegiatan-kegiatan yang akan diusulkan di tahun berikutnya.


3.3 CAPAIAN DAN TARGET UKM

3.3.1 PROGRAM ESENSIAL

1) KIA-KB

No Indikator Kinerja Target Capaian (%)


PELAYANAN GIZI KIA-KB
A. Kesehatan Ibu
1 Presentase kunjungan bumil K1 100% 78,37
Presentase kunjungan bumil
2 100% 66,45
dengan K4
Persentase persalinan ditolong
3 100% 69,44
tenaga kesehatan terlatih
Persentase ibu nifas yang
4 memperoleh 3 kali pelayanan 100% 69,44
sesuai standar (KF3)
Persentase bumil dengan
5 100% 164,84
komplikasi yang ditangani.
B. Kesehatan Anak
Cakupan neonatal dengan
1 100% 1,62
komplikasi yang ditangani
Cakupan kunjungan neonatus ke
2 100% 69,44
sarana kesehatan (KN1)
3 cakupan neonatal lengkap (KN3) 100% 69,44
Persentase bayi yang memperoleh
4 94% 80,29
pelayanan kesehatan
Pelaksanaan Penjaringan
5 100% 100
Kesehatan Kelas 1 dan Kelas 7
Persentase anak usia pendidikan
6 dasar yang mendapatkan skrining 87% 15,44
kesehatan sesuai standar
7 Cakupan pelayanan anak balita 100%

C. Pelayanan Keluarga Berencana


1 Cakupan peserta KB aktif 96% 70,02
2 MKJP 50% 23,65
3 NON MJKP 46% 46,43

2) Gizi
No Indikator Kinerja Target Capaian (%)
D. GIZI
1. Pemberian kapsul vitamin A pada Balita (6-
100% 91,75
59)
2. Pemberian kapsul vitamin A pada Ibu nifas 2
100% 60,65
kapsul
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu
99% 64,68
hamil
4. Persentase balita kurus yang mendapat
100% 54
makanan tambahan
5. Persentase balita ditimbang berat badannya
94,7% 82,42
(D/S)
6. Persentase balita naik berat badannya (N/D) 96,67% 46,66
7. Persentase balita kasus gizi buruk
100% 0
mendapatkan perawatan
8. Persentase ibu hamil dengan KEK (kurang
100% 84
energi kronis) dapat makanan tambahan
9. Persentase anemia pada ibu hamil 0% 1,1
10. Persentase bayi yang telah mencapai 6 bulan
100% 50
mendapat ASI ekslusif
11. Persentase rumah tangga mengkonsumsi
91,77% 100
garam yodium
12. Persentase bayi baru lahir yang mendapat
100% 63,11
IMD
13. Persentase bayi baru lahir dengan berat badan
0% 2,91
rendah (berat badan < 2500 gram)
14. Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS 100% 100
15. Persentase balita yang ditimbang tidak naik
0,13% 5,03
berat badannya
16. Persentase balita yang ditimbang yang tidak
naik berat badannya dua kali berturut-turut 0,13% 0,87
(2T)
17. Persentase balita dibawah garis merah (BGM) 0% 0,63
18. Persentase remaja putri mendapat dan
99,87% 99,77
mengkonsumsi (TTD)

3) Kesehatan Lingkungan (Kesling)

No Indikator Kinerja Target Capaian ( %)

KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Penyehatan Air
1 Persentase penduduk memiliki akses air
80 % 81,00
bersih
B. Hygiene dan Sanitasi Makanan dan
Minuman
1 pembinaan tempat pengelolaan makanan 100 % 63,16
C. Penyehatan Lingkungan Permukiman dan
Jamban Keluarga
1 Persentase rumah sehat 80 % 78,72
D. Sanitasi Berbasis Msyarakat
1 Jumlah kelurahan yang melaksanakan STBM 100 % 0
2 Jumlah kelurahan ODF 100 % 0
E. Pengawasan Sanitasi
1 Inspeksi sanitasi sumber air 50 % 96,83
2 Inspeksi pasar sehat 100 % 0

4) Promosi Kesehatan (Promkes)

Adapun kegiatan program kesehatan yang terdapat di Puskesmas Rawat

Inap Kota Karang seperti penyuluhan PHBS, posyandu balita (yang dilaksanakan

setiap hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu), posyandu Lansia (setiap hari

Rabu), kelas ibu hamil (setiap hari Jumat dan Sabtu), posbindu, penyuluhan ke

sekolah-sekolah (GEMAR, sasaran anak SD), ABAT (HIV, NAPZA, sasaran

anak SMP-SMA), SMD (Survei Mawas Diri), MMK (Musyawarah Masyarakat

Keluarahan) dan penyuluhan ke PAUD.

No Indikator Kinerja Target Capaian


(%)
I PROMOSI KESEHATAN
A Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada :
1 Persentase rumah tangga ber-PHBS 70% 14.93
2 Persentase Tatanan Institusi Pendidikan yang
70% 10
melaksanakan PHBS
3 Persentase Sarana Kesehatan yang ber-PHBS 100% 100
4 Persentase Tatanan Tempat Ibadah yang
70% 50
melaksanakan PHBS

4) Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular

A. Penyakit Menular

No. Indikator Kerja Target Capaian (%)


A. TB Paru
1. Cakupan penderita kasus TB yang
70% 58
ditemukan semua tipe (CNR)
2. Angka Keberhasilan Pengobatan 80% 41
3. Persentasi Pasien TB dites HIV dan hasilnya
90% 55
tercatat di register
B. HIV-AIDS
1. Pengetahuan HIV-AIDS komprehensif usia
50% 16
12-19 thn
2. Penawaran tes HIV pada ibu hamil yang
90% 73
periksa di puskesmas
3. Cakupan ibu hamil yang dites HIV dan
60% 73
mengetahui hasil
C. HEPATITIS
1. Cakupan Deteksi Dini Hepatitis B 80% 89
2. Cakupan Bayi diberikan HBIg 100% 100
D. KUSTA
1. Penemuan penderita kusta ditangani sesuai
1 orang 100
standar
E. DIARE
1. Cakupan Layanan Penderita Diare semua
100% 100
umur
2. Cakupan Layanan Penderita Diare Balita 100% 74
3. Proporsi penderita Diare yang menggunakan
100% 100
oralit
F. ISPA
1. Cakupan penemuan dan tatalaksana
100% 100
penderita pneumonia balita
G. MALARIA
SPR 0,29 % 100
Insiden Rate Malaria (API) 0 100
H. DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
1. Angka Bebas Jentik (ABJ) 95% 78
2. Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE)
100% 9 kasus
DBD
I. KECACINGAN
1. Cakupan Pemberian Obat Cacing (POPM) 75% 95

B. Penyakit Tidak Menular

No. Indikator Kerja Target Capaian (%)


Cakupan kelurahan yang melaksanakan
1. 100% 100
Posbindu PTM
Presentase wanita usia 30-50 tahun yang
2. diskrining kanker serviks dan kanker 30% 13,9
payudara
Prevalensi usia produktif ( usia 15-59 tahun)
3. 100% 100
yang diskrining kesehatan
Prevalensi penderita hipertensi yang
4. 30% 83
mendapat pelayanan kesehatan
5. Prevalensi pelayanan kesehatan penderita 30% 73
Diabetes Melitus
Prevalensi pelayanan kesehatan penderita
6. 30% 55
Obesitas
Prevalensi merokok pada penduduk usia <
7. 30% 16
18 tahun
Persentase sekolah yang telah menerapkan
8. 30% 100
Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

3.3.2 PROGRAM NON ESENSIAL


1) Kesehatan Jiwa
No Indikator Kerja Target Capaian (%)
1 Presentase penderita gangguan kesehatan
100 % 100
jiwa yang dilayani di Puskesmas
2 Persentase penderita gangguan kesehatan
100 % 100
jiwa yang dirujuk ke RSJ
3 Persentase penderita gangguan kesehatan
jiwa yang dilakukan kunjungan rumah oleh 100 % 100
PKJM
4 Persentase penderita gangguan kesehatan
0 0
jiwa yang bebas pasung

2) Kesehatan Kerja

No Indikator Kerja Target Capaian (%)


KESEHATAN KERJA
1 Jumlah Pos UKK yang terbentuk per
puskesmas 100% 10

2 Jumlah Pos UKK yang terbentuk per


120 orang 230 orang
puskesmas
3.3.3 PROGRAM INOVASI

1) Tanggap Mahmud

Tanggap Mahmud atau Tanggap Mamah Muda merupakan program

inovasi milik Puskesmas Rawat Inap Kota Karang. Inovasi ini terbentuk

dikarenakan banyaknya prevalensi wanita dibawah usia yang sudah hamil.

Dengan tingginya angka kejadian ini, maka Puskesmas Rawat Inap Kota Karang

membentuk suatu program inovatif yaitu Tanggap Mahmud. Program ini

dilakukan untuk mengedukasi kepada ibu-ibu muda mengenai apa saja faktor

resiko yang dialami selama masa kehamilan dan apa saja persiapan yang harus

dilakukan menjelang masa persalinan. Pembinaan kader Tanggap Mahmud ini

dilakukan 3 bulan sekali. Dan dari data 7 kader Tanggap Mahmud yang dibina

oleh Puskesmas, terdapat jumlah ibu hamil sebanyak 32 orang.

2) NGASI Kuy

Ngasi Kuy adalah program lanjutan dari program Tanggap Mahmud dan

merupakan program inovasi terbaru yang diharapkan dengan adanya program ini

para ibu-ibu dapat memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya selama 2 tahun

yaitu usia yang dianjurkan bagi bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif, sehingga

angka kejadian bayi kurang gizi dapat berkurang. ASI Eksklusif memiliki banyak

manfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi maka edukasi perihal ASI ini

sangat penting didapatkan oleh ibu-ibu muda yang ada di Kota Karang.

Pembinaan Ngasi Kuy dilakukan diruang rawat inap ibu pada saat partus dan

sekaligus diberikan edukasi pemberian ASI Eksklusif.


3.4 CAPAIAN DAN TARGET UKP

1) Farmasi

Farmasi mempunyai sistem pengiriman obat “TRIBULAN” atau yang

dimaksud dengan sistem pengiriman obat setiap tiga bulan. Setiap obat yang

diterima oleh puskesmas akan di data dalam Laporan Penerimaan dan Laporan

Pengeluaran Obat yang berfungsi untuk mengetahui berapa banyak jumlah obat

yang diterima maupun dikeluarkan oleh farmasi.

Adapun pemakaian 10 obat/sediaan terbanyak pada bulan Agustus 2019

adalah sebagai berikut :

No. Nama Obat Pemakaian Tablet

1 Paracetamol tablet 500 mg 14.300

2 Glyseril Gualacolate 8.200

3 Klorfeniramin Maleat (CTM) 4 mg 7.700

4 Antasida Doen kombinasi 7.200

5 Amoxicillin 500 mg 6.300

6 Deksametason 0,5 mg 5.400

7 Vitamin B Complex 5.000

8 Amlodipin 5 mg 4.340

9 Asam Askorbat (Vit. C) 50 mg 4.000

10 Tablet tambah darah kombinasi 1.800


2) Laboratorium

Dari hasil observasi yang dilakukan di Puskesmas Kota Karang,

didapatkan hasil yaitu:

1. Pemeriksaan darah rutin seperti Hb, Leukosit, Trombosit, Hematokrit,

Eritrosit.

2. Kimia Darah (gula darah, kolesterol, trigliserida, dan asam urat)

3. PP Test (Ig G, Ig M, demam berdarah, HIV, sifilis, malaria, golongan

darah, HBsAg, Salmonella, dan BTA).

No Indikator Kerja Target Capaian (%)


III. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hemoglobin pada
1 100 % 100
ibu hamil
Pemeriksaan Urine Reduksi pada
2 100 % 100
ibu hamil
Pemeriksaan Urine Protein pada
3 100 % 100
ibu hamil
4 Pemeriksaan sputum suspek TBC 100 % 74,06
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang kami dapat di Puskesmas Rawat Inap Kota

Karang, untuk semua program-program di Puskesmas sebagian besar sudah

mencapai target. Semua penanggung jawab kegiatan di lapangan sudah

menjalankan kegiatan sesuai dengan peran nya masing-masing dan standar

operasional yang ada. Pelaksanaan, pelayanan, dan administrasi di lingkungan

Puskesmas sudah berjalan sesuai dengan bagian maisng-masing sesuai dengan

struktur organisasi yang ada.

Untuk semua kegiatan pelayanan promosi kesehatan sudah terlaksana dan

sebagian sudah tercapai baik penyuluhan, posyandu dan kegiatan yang lainnya.

Adapun program inovasi sudah berjalan dengan baik dimana penyuluhan untuk

mamah muda sudah tercapai. Selain itu, program inovasi lainnya seperti Ngasi

Kuy sebagian sudah terlaksana dan untuk kedepan nya akan dioptimalkan.

Sementara untuk alur pelayanan dan administrasi nya sejauh ini dari hasil

pengamatan kami, dimana pelaksanaan di lapangan sudah sesuai dengan alur yang

ada.

4.2 SARAN

Saran yang dapat kami berikan kepada pihak Puskesmas yaitu agar lahan

di Puskesmas bisa lebih diberdayakan untuk sarana pengembang biakan pohon

daun kenikir sebagai percontohan dalam penyuluhan ke masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai