Kelompok 18
RIZKI RAHAYU PUTRI (16310262)
RONA ASLA ROMIZAH (16310263)
ROFI ARIVANY (16310264)
RUDI SETYAWAN (16310265)
RIZKI NURAHMAN (16310266)
SAKTI PERWIRA AJI (16310267)
SALMA RESTIANY SABILA (16310268)
SANDRAWATI (16310269)
SAPPHIRA BELLATRIX USMAN (16310270)
SARMILAH (16310271)
SATRIA BUDI DARMA (16310272)
SELFA YUNITA (16310273)
SEPTI AULIZA REFOLINDA (16310274)
SEPTYEN TRI DAMAYANTI (16310275)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan makalah yang
DESEMBER 2019”
Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk
melaksanakan salah satu tugas yang menjadi aspek penilaian serta sebagai bahan
Komunitas). Dengan selesainya tugas ini, maka kami megucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu makalah ini terutama kepada :
1. DR. dr. Achmad Farich, M.M selaku Rektor Universitas Malahayati Bandar
Lampung
Komunitas (CHOP)
4. dr. Aida Melisa, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Rawat Inap Kota Karang
6. Rekan-rekan dan juga kepada semua pihak yang membantu dan memberikan
kekurangan. Oleh karenanya, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang. Kami berharap dengan
adanya tugas ini dapat bermanfaat khususnya kami sebagai penyusun dan juga
pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................ 5
1.3 TUJUAN ..................................................................................... 5
BAB II TEORI
2.1 PUSKESMAS ............................................................................. 6
2.2 POKOK PELAYANAN PUSKESMAS ...................................... 7
2.2.1 ADMINISTRASI ............................................................. 7
2.2.2 PELAYANAN UKM ........................................................ 8
2.2.3 PELAYANAN UKP ........................................................ 11
PENDAHULUAN
Puskesmas Rawat Inap Kota Karang didirikan sekitar tahun 1980-an yang
pertamanya yaitu dr. Timotius. Puskesmas Rawat Inap Kota Karang berada di
kelurahan Kota Karang, yang berada dalam wilayah Kecamatan Teluk Betung
Secara georafis wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Rawat Inap Kota
Karang merupakan daerah pesisir dan pegunungan. Tiga kelurahan yang terletak
kerjanya meliputi daerah Pulau Pasaran, Sinar Laut dan daerah Kahuripan. Pos
ditangani oleh tenaga paramedis honorer. Puskesmas ini dapat melayani peserta
yang melayani PNS. Saat ini, pelayanan umum di Puskesmas Rawat Inap Kota
Karang sudah tidak ada lagi semenjak berjalannya program Jamkesda. Puskesmas
Rawat Inap Kota Karang memiliki beberapa tenaga kesehatan yang terdiri dari:
dirujuk ke RSUD Dr. A. Dadi Tjokrodipo Bandar Lampung dan RSUD Dr.H.
Abdul Moeloek Bandar Lampung. Bisa juga dilakukan rujukan ke rumah sakit
swasta. Rujukan pada pasien inap di rumah sakit swasta ditempatkan di ruang
hari Jum’at pukul 07.30 - 10.30, dan pada hari Sabtu pukul 08.00 – 12.30.
Puskesmas ini memiliki Unit Gawat Darurat (UGD) yang selalu buka 24 jam.
Sarana Pelayanan Kesehatan di Wilayah Kerja BLUD UPT Puskesmas
3. Ruang KIA & MTBS : ruangan yang memeriksa keluhan pada ibu dan
4. UGD & Rawat Inap: ruangan ini dilengkapi 3 bed, alat nebulizer, set
lain.
kasur litotomi. Hampir setiap hari di puskesmas ini selalu ada proses
persalinan.
6. Ruang Apotek (Farmasi) : tempat menyimpan obat- obatan, dan ruang
Deficiency Syndrome)
4. Bagaimana capaian dan target UKM Puskesmas Rawat Inap Kota Karang?
5. Bagaimana capaian dan target UKP Puskesmas Rawat Inap Kota Karang?
1.2 TUJUAN
Karang.
TEORI
2.1 PUSKESMAS
pembangunan kesehatan.
dikategorikan menjadi Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap.
pelayanan.
2.2 POKOK PELAYANAN PUSKESMAS
2.2.1 ADMINISTRASI
yaitu statis administrasi atau disebut organisasi dan unsur dinamis administrasi
formal dimana terdapat orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai
merupakan suatu proses atau kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh anggota-
1. Kuratif (pengobatan)
2. Preventif (pencegahan)
dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan. Sasaran dari upaya ini adalah
masyarakat terdiri dari upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan
1. UKM Esensial
pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana, pelayanan gizi, serta
advokasi.
Pelayanan gizi dilakukan dengan kegiatan deteksi dini kasus gizi di masyarakat,
kesehatan masyarakat esensial yaitu kesehatan ibu dan anak dengan pelaksanaan
preventif kesehatan. Dalam pelaksanaan BOK perlu dibuat penyusunan PoA (Plan
of Action). Hal ini dilakukan agar pelaksanaan BOK sesuai dengan juknis. Hasil
menekan kasus kematian ibu dan anak adalah puskesmas yang dalam penyusunan
PoA mengacu pada juknis (petunjuk teknis) BOK dan dalam pelaksanaannya
Hal ini juga didukung dengan pelaksanaan program yang dilakukan oleh
tim dan melibatkan kader serta dilakukan monitor secara rutin. Sebaliknya,
yang dalam pelaksanaan programnya tidak sesuai dengan PoA yang mengacu
pada juknis BOK. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh bidan dan tidak dilakukan
pelaksana program KIA harus sering diingatkan agar sesuai dengan PoA.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian dari program upaya kesehatan
bahwa angka kematian neonatal di Indonesia sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup.
Meskipun berbagai pelayanan kesehatan ibu dan anak sudah banyak
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya di setiap
lampiran Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 terdiri atas pelayanan kesehatan jiwa,
narkotika dan program wajib lapor pecandu narkotika. Pelayanan kesehatan gigi
terdiri dari pelayanan kesehatan gigi pada ibu hamil, lansia, balita, dan PAUD.
program UKS meliputi pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) dan
adalah deteksi dini dan pembinaan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK).
PEMBAHASAN
petugas.
Rawat Inap Kota Karang adalah dimana masyarakat mendaftarkan diri atau
memberikan kartu berwarna dan nomor antrian, dimana kartu berwarna ini
sebagai berikut :
PENDAFTARAN
POLI UMUM
POLI LANSIA
POLI KIA-KB INSTALASI
LAB POLI MTBS
POLI PAL FARMASI
POLI GIGI
IGD RAWAT
INAP
PULANG
Selain alur pendaftaran yang tersedia di Puskesmas, adapula alur
Pasien datang
Gawat Tidak
Darurat Gawat
Darurat
Tindakan Pendaftaran di
Medis loket
Periksa
Observasi
dokter/Tindakan
Sudah Apotik
Laboratorium
melewati
masa
kritis
organisasi.
terdiri dari :
1. UGD 24 Jam
Ruang VK Ruang Steril VK dan UGD
2. Poliklinik :
Poli Umum Poli KIA
3. Klinik Konsultasi :
Klinik Paru
Klinik Gizi
4. Laboratorium
5. Instalasi Farmasi
3. Memahami perencanaan
4. Memahami program
kegiatan dalam 1 buah buku laporan Rencana Usulan Kegiatan. Dalam laporan
1) KIA-KB
2) Gizi
No Indikator Kinerja Target Capaian (%)
D. GIZI
1. Pemberian kapsul vitamin A pada Balita (6-
100% 91,75
59)
2. Pemberian kapsul vitamin A pada Ibu nifas 2
100% 60,65
kapsul
3. Pemberian tablet besi (90 tablet) pada ibu
99% 64,68
hamil
4. Persentase balita kurus yang mendapat
100% 54
makanan tambahan
5. Persentase balita ditimbang berat badannya
94,7% 82,42
(D/S)
6. Persentase balita naik berat badannya (N/D) 96,67% 46,66
7. Persentase balita kasus gizi buruk
100% 0
mendapatkan perawatan
8. Persentase ibu hamil dengan KEK (kurang
100% 84
energi kronis) dapat makanan tambahan
9. Persentase anemia pada ibu hamil 0% 1,1
10. Persentase bayi yang telah mencapai 6 bulan
100% 50
mendapat ASI ekslusif
11. Persentase rumah tangga mengkonsumsi
91,77% 100
garam yodium
12. Persentase bayi baru lahir yang mendapat
100% 63,11
IMD
13. Persentase bayi baru lahir dengan berat badan
0% 2,91
rendah (berat badan < 2500 gram)
14. Persentase balita mempunyai buku KIA/KMS 100% 100
15. Persentase balita yang ditimbang tidak naik
0,13% 5,03
berat badannya
16. Persentase balita yang ditimbang yang tidak
naik berat badannya dua kali berturut-turut 0,13% 0,87
(2T)
17. Persentase balita dibawah garis merah (BGM) 0% 0,63
18. Persentase remaja putri mendapat dan
99,87% 99,77
mengkonsumsi (TTD)
KESEHATAN LINGKUNGAN
A. Penyehatan Air
1 Persentase penduduk memiliki akses air
80 % 81,00
bersih
B. Hygiene dan Sanitasi Makanan dan
Minuman
1 pembinaan tempat pengelolaan makanan 100 % 63,16
C. Penyehatan Lingkungan Permukiman dan
Jamban Keluarga
1 Persentase rumah sehat 80 % 78,72
D. Sanitasi Berbasis Msyarakat
1 Jumlah kelurahan yang melaksanakan STBM 100 % 0
2 Jumlah kelurahan ODF 100 % 0
E. Pengawasan Sanitasi
1 Inspeksi sanitasi sumber air 50 % 96,83
2 Inspeksi pasar sehat 100 % 0
Inap Kota Karang seperti penyuluhan PHBS, posyandu balita (yang dilaksanakan
setiap hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu), posyandu Lansia (setiap hari
Rabu), kelas ibu hamil (setiap hari Jumat dan Sabtu), posbindu, penyuluhan ke
A. Penyakit Menular
2) Kesehatan Kerja
1) Tanggap Mahmud
inovasi milik Puskesmas Rawat Inap Kota Karang. Inovasi ini terbentuk
Dengan tingginya angka kejadian ini, maka Puskesmas Rawat Inap Kota Karang
dilakukan untuk mengedukasi kepada ibu-ibu muda mengenai apa saja faktor
resiko yang dialami selama masa kehamilan dan apa saja persiapan yang harus
dilakukan 3 bulan sekali. Dan dari data 7 kader Tanggap Mahmud yang dibina
2) NGASI Kuy
Ngasi Kuy adalah program lanjutan dari program Tanggap Mahmud dan
merupakan program inovasi terbaru yang diharapkan dengan adanya program ini
para ibu-ibu dapat memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya selama 2 tahun
yaitu usia yang dianjurkan bagi bayi untuk mendapatkan ASI eksklusif, sehingga
angka kejadian bayi kurang gizi dapat berkurang. ASI Eksklusif memiliki banyak
manfaat bagi perkembangan dan pertumbuhan bayi maka edukasi perihal ASI ini
sangat penting didapatkan oleh ibu-ibu muda yang ada di Kota Karang.
Pembinaan Ngasi Kuy dilakukan diruang rawat inap ibu pada saat partus dan
1) Farmasi
dimaksud dengan sistem pengiriman obat setiap tiga bulan. Setiap obat yang
diterima oleh puskesmas akan di data dalam Laporan Penerimaan dan Laporan
Pengeluaran Obat yang berfungsi untuk mengetahui berapa banyak jumlah obat
8 Amlodipin 5 mg 4.340
Eritrosit.
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang kami dapat di Puskesmas Rawat Inap Kota
sebagian sudah tercapai baik penyuluhan, posyandu dan kegiatan yang lainnya.
Adapun program inovasi sudah berjalan dengan baik dimana penyuluhan untuk
mamah muda sudah tercapai. Selain itu, program inovasi lainnya seperti Ngasi
Kuy sebagian sudah terlaksana dan untuk kedepan nya akan dioptimalkan.
Sementara untuk alur pelayanan dan administrasi nya sejauh ini dari hasil
pengamatan kami, dimana pelaksanaan di lapangan sudah sesuai dengan alur yang
ada.
4.2 SARAN
Saran yang dapat kami berikan kepada pihak Puskesmas yaitu agar lahan