Anda di halaman 1dari 1

INTERNALISASI PANCASILA

Iskatrinah Katri

Setiap warga negara sesuai dengan kemampuan dan tingkatnya pendidikannya


harus memiliki pengetahuan, pemaham-an, penghayatan, penghargaan, komitmen, dan
pengalaman Pancasila, lebih-lebih para mahasiwa yang notabene merupa-kan calon-calon
pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa harus memiliki penghayatan terhadap
nilai-nilai Pancasila karena akan menentukan eksistensi bangsa kedepan. Urgensi
Pendidikan Pancasila di peguruan tinggi ini berlaku untuk semua jurusan/program studi,
sebab nasib bangsa tidak hanya di tentukan oleh segelintir profesi yang di hasilkan oleh
sekelompok jurusan/program studi saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab semua
bidang. Pemaham-an nilai-nilai pancasila di kalangan mahasiswa amat penting, tanpa
membedakan pilihan profensinya di masa yang akan datang, baik yang berprofensi sebagai
pengusaha/entrepreneur, pengawai swasta, pegawai pemerintah, dan sebagainya. Semua
lapisan masyarakat memiliki peran amat menentukan terhadap eksistensi dan kejayaan
bangsa di masa depan.
Perguruan tinggi harus melembagakan nilai-nilai Pancasila ke seluruh sivitas
akademika. Pembentukan mental karak-ter sivitas akademika yang memiliki fondasi nilai
Pancasila diharapkan dapat mengantisipasi dampak negatif perkem-bangan cepat teknologi
dan dunia maya di era disruptif seperti sekarang. Mahasiswa harus dapat menerapkan dan
menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup di dalam masyarakat dan di dalam
kehidupan akademiknya. Mahasis-wa harus menempa dirinya secara terus- menerus agar
menjadi kader bangsa yang memiliki jati diri.
Internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dari keluarga. Semisal dengan
cara melatih anak berterima kasih, meminta maaf, atau mengucapkan minta tolong dan
mau memberi pertolongan kepada anggota keluarga, tetangga, dan orang lain. Ketahanan
keluarga itu berjalan, maka ketahanan nasional akan terbentuk. Keteladanan keluarga
menjalankan nilai Pancasila akan lebih efektif bagi generasi muda sekarang, ketimbang
menggunakan pendekatan indoktrinasi. Cara komunikatif, partisipatif, dan interaktif
dipandang lebih efektif untuk mengarahkan pada internalisasi nilai-nilai Pancasila. Pada
power point yang sangat singkat yang saya sampaikan adalah merupakan tahapan untuk
internalisasi Pancasila tersebut.
Pemerintah telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), yang
telah mengadakan berbagai kegiatan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Mulai
dari seminar, workshop, hingga roadshow ke berbagai lembaga pendidikan. Badan ini juga
turut mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah, menginventarisir produk peraturan
perundanga-undangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan
merekomendasikan untuk dilakukan perubahan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Anda mungkin juga menyukai