Setiap warga negara sesuai dengan kemampuan dan tingkatnya pendidikannya
harus memiliki pengetahuan, pemaham-an, penghayatan, penghargaan, komitmen, dan pengalaman Pancasila, lebih-lebih para mahasiwa yang notabene merupa-kan calon-calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa harus memiliki penghayatan terhadap nilai-nilai Pancasila karena akan menentukan eksistensi bangsa kedepan. Urgensi Pendidikan Pancasila di peguruan tinggi ini berlaku untuk semua jurusan/program studi, sebab nasib bangsa tidak hanya di tentukan oleh segelintir profesi yang di hasilkan oleh sekelompok jurusan/program studi saja, tetapi juga merupakan tanggung jawab semua bidang. Pemaham-an nilai-nilai pancasila di kalangan mahasiswa amat penting, tanpa membedakan pilihan profensinya di masa yang akan datang, baik yang berprofensi sebagai pengusaha/entrepreneur, pengawai swasta, pegawai pemerintah, dan sebagainya. Semua lapisan masyarakat memiliki peran amat menentukan terhadap eksistensi dan kejayaan bangsa di masa depan. Perguruan tinggi harus melembagakan nilai-nilai Pancasila ke seluruh sivitas akademika. Pembentukan mental karak-ter sivitas akademika yang memiliki fondasi nilai Pancasila diharapkan dapat mengantisipasi dampak negatif perkem-bangan cepat teknologi dan dunia maya di era disruptif seperti sekarang. Mahasiswa harus dapat menerapkan dan menjalankan Pancasila sebagai pedoman hidup di dalam masyarakat dan di dalam kehidupan akademiknya. Mahasis-wa harus menempa dirinya secara terus- menerus agar menjadi kader bangsa yang memiliki jati diri. Internalisasi nilai-nilai Pancasila dapat dilakukan dari keluarga. Semisal dengan cara melatih anak berterima kasih, meminta maaf, atau mengucapkan minta tolong dan mau memberi pertolongan kepada anggota keluarga, tetangga, dan orang lain. Ketahanan keluarga itu berjalan, maka ketahanan nasional akan terbentuk. Keteladanan keluarga menjalankan nilai Pancasila akan lebih efektif bagi generasi muda sekarang, ketimbang menggunakan pendekatan indoktrinasi. Cara komunikatif, partisipatif, dan interaktif dipandang lebih efektif untuk mengarahkan pada internalisasi nilai-nilai Pancasila. Pada power point yang sangat singkat yang saya sampaikan adalah merupakan tahapan untuk internalisasi Pancasila tersebut. Pemerintah telah membentuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), yang telah mengadakan berbagai kegiatan untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Mulai dari seminar, workshop, hingga roadshow ke berbagai lembaga pendidikan. Badan ini juga turut mengontrol kebijakan-kebijakan pemerintah, menginventarisir produk peraturan perundanga-undangan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan merekomendasikan untuk dilakukan perubahan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.