Anda di halaman 1dari 24

A.

Pendahuluan
1. Pengantar
2. Tujuan Penggunaan Buku Saku
B. Kata Sambutan dari Perusahaan
C. Sejarah Perusahaan
D. Misi perusahaan
E. Nilai-nilai Perusahaan
F. Tujuan Perusahaan
G. Komitmen Perusahaan Terhadap Karyawan
H. Kode Etik
1. Larangan Menggunakan Kata Kasar
2. Kejuruan adalah Emas
I. Kententuan Larangan Ajakan (Hasutan)
J. Ketentuan Kerahasiaan
K. Ketentuan Larangan Kompetisi
L. Ketentuan Penolakan Penerapan Buku Saku
M. Pegawai menandatangani tanda terima dan menyetujui bahwa ia memahami dan akan mematuhi
ketentuan-ketentuan yang disertakan

1 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


A. Ketentuan Berpakaian
Standar penampilan pribadi merupakan penampilan diri seseorang, organisasi, atau perusaaan
yang sesuai dengan standar yang berlaku baik di lingkungan pribadi, masyarakat maupun di
lingkungan kerja. Standart penampilan karyawan meliputi standar dalam berpakaian dan
penampilan fisik. Standar penampilan diperlukan untuk membangun keyakinan bagi pengunjung
dan image positif bagi perusahaan, meningkatkan layanan dan menjaga kepuasan pengunjung.

Adapun ketentuan berpakaian adalah :

1. Pria
a. Rambut
- Pendek, rapi dan bersih, tidak mengganggu mata.
- Panjang rambut tidak melebihi kerah kemeja.
- Warna rambut natural
b. Wajah
- Kumis dan bulu hidung dicukur rapi,
- Tidak memanjangkan jambang,
- Untuk yang memelihara jenggot dipotong rapi
c. Aksesoris
Gunakan aksesoris sederhana dan tidak mencolok, Tidak melebihi 2 titik:
- Tangan kanan/ kiri (jam tangan)
- Jari tangan kanan / kiri (cincin)
d. Seragam Kerja
- Sesuai dengan ketentuan, rapi, bersih dan tidak kusut.
- Menggunakan name tag.
- Lengan kemeja tidak digulung.
- Menggunakan celana panjang berbahan kain ataupun jeans.
- Memakai sepatu dan dilarang memakai sandal disaat jam kerja baik jam kerja normal
maupun duty.

2 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


2. Wanita
a. Rambut
- Rapi, bersih, dan tidak berminyak.
- Rambut yang panjangnya menyentuh atau melewati pundak harus dicepol.
- Warna rambut natural
- Make Up/Bedak disesuaikan dengan warna kulit dan tidak tebal,
- Warna eye shadow dan blash on disesuaikan dengan warna kulit
b. Aksesoris
Menggunakan aksesoris sederhana dan tidak mencolok. Tidak melebihi 5 titik 1 titik
untuk 1 aksesoris:
- Telinga (giwang
- Dada (bros)
- Tangan kanan / kiri (jam tangan)
- Jari kanan/kiri (cincin)
- Hiasan jilbab.
c. Untuk yang berbusana muslim, Warna jilbab sesuai dengan ketentuan. Jilbab
hendaknya sederhana dengan bahan yang baik. Jilbab rapi dan dimasukkan ke dalam
blouse.
d. Seragam Kerja:
- Sesuai dengan ketentuan, rapi, bersih dan tidak kusut.
- Menggunakan name tag.
- Lengan kemeja tidak digulung.
- Menggunakan celana panjang berbahan kain ataupun jeans.
- Memakai sepatu dan dilarang memakai sandal disaat jam kerja baik jam kerja
normal maupun duty.

B. Jam Kerja dan Lembur


1. Waktu kerja Management diatur adalah:
a. 7 (tujuh) jam sehari dan 40 (empat puluh) jam seminggu, 6 (enam) hari kerja
b. Senin s/d Jumat Jam kerja dimulai Pukul 9.00 WIB s/d Pukul 17.00 WIB.
c. Sabtu jam kerja dimulai Pukul 9.00 WIB s/d Pukul 14.00 WIB.

2. Waktu Kerja Engineering diatur adalah:


a. Shift I mulai pukul 07.00 WIB s/d 15.00 WIB
b. Shift II mulai pukul 15.00 WIB s/d 23.00 WIB
c. Shift II mulai pukul 23.00 WIB s/d 07.00 WIB

3. Hari dan jam kerja yang bersifat khusus ditentukan tersendiri oleh atasan yang
berwenang dengan sepengetahuan bagian Sumber Daya Manusia.

C. Waktu Istirahat dan Makan Siang.


Jam istirahat ditentukan selama 1 (satu) jam dalam setiap hari.

1. Management jam istirahat mulai pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB
2. Engineering Shift I jam istirahat mulai pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB
3. Engineering Shift II jam istirahat mulai pukul 18.00 WIB s/d 19.00 WIB
4. Engineering Shift III tidak memiliki jam istirahat karena bersifat Penjagaan Gedung.

D. Ketentuan Kehadiran
Karyawan yang tidak hadir pada hari kerjanya tanpa ijin atau tanpa memberitahukan
atasannya, dianggap tidak hadir tanpa ijin/mangkir dan dapat diberi surat peringatan. Jumlah
hari ketidakhadiran karena mangkir akan mengurangi jatah cuti dan dan atau jatah pengganti
hari libur

3 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


E. Tempat Kerja Bebas Asap
Setiap karyawan dilarang merokok di tempat kerja maupun tempat lain di seluruh gedung
kecuali area khusus merokok.

F. Parkir Karyawan
1. Setiap karyawan diberikan akses parkir Gratis untuk 1 unit sepeda motor dan/atau 1 unit
mobil.
2. Area parkir karyawan ditentukan oleh Management Gedung.

G. Pengunjung/Tamu Tempat Kerja


1. Setiap karyawan dilarang menerima tamu tanpa izin atasan di tempat kerja yang tidak
berhubungan dengan urusan pekerjaan.
2. Setiap karyawan dilarang menerima tamu tanpa izin atasan disaat jam kerja yang tidak
berhubungan dengan urusan pekerjaan.

H. Informasi Penggajian.
1. Pembayaran Gaji/Upah dilakukan setiap awal bulan berjalan dengan cara
Payroll/Transfer ke rekening karyawan yang tercatat di perusahaan.
2. Tanggal Pembayaran Gaji/Upah dapat diundur apabila tanggal jatuh tempo pada tanggal
libur nasional maupun kondisi financial perusahaan.
3. Apabila dilakukan penundaan sesuai ketentuan perundang-undangan, seluruh karyawan
akan diberitahuan oleh bagian SDM, dan tidak ada tuntutan kepada perusahaan.

I. Asuransi/Perawatan Kesehatan
1. Yang dimaksudkan dengan perawatan kesehatan ialah usaha penyembuhan terhadap
suatu penyakit atau gangguan kesehatan yang secara nyata dapat menghambat
karyawan dalam melaksanakan tugasnya dan bukan usaha untuk menambah kekuatan
kecantikan dan sebagainya.
2. Perusahaan menjamin terpeliharanya kesehatan karyawan dengan cara
mengikutsertakan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).

J. Penggantian Biaya
1. Segala bentuk biaya yang dikeluarkan secara pribadi oleh karyawan yang dipergunakan
untuk kepentingan perusahaan maka perusahaan akan mengganti (reimburse).
2. Karyawan wajib menunjukkan bukti tertulis maksimal 3 x 24 jam, apabila ketentuan tidak
terpenuhi maka perusahaan tidak berkewajiban untuk mengganti (reimburse).

K. Ketentuan Hewan Peliharaan di Tempat Kerja


Karyawan tidak diperbolehkan membawa hewan peliharaan kedalam tempat kerja atau
kedalam gedung tanpa persetujuan dari atasan.

L. Ketentuan Libur
1. Setiap hari libur nasional merupakan hari libur karyawan.
2. Bagi karyawan dengan sistem kerja shift, wajib tetap bekerja sesuai dengan shift pada
saat hari libur nasional dan bagi karyawan tersebut diberikan hari pengganti libur dengan
masa kadaluarsa pengajuan hari libur selama 14 hari kerja.

M. Ketentuan Sakit
1. Apabila karyawan tidak hadir kerja pada hari kerjanya karena sakit maka secepatnya
yang bersangkutan /keluarganya wajib memberitahu atasan langsung dan bagian Sumber
Daya Manusia secara lisan atau secara tertulis.
2. Karyawan yang tidak hadir kerja pada hari kerjanya karena sakit diharuskan
membawa Surat Keterangan Dokter, serta resep dokter.

4 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


N. Kebijakan Kerja dari Rumah
1. Setiap karyawan wajib untuk tetap memantau pekerjaannya dari rumah.
2. Setiap karyawan dilarang menonaktifkan komunikasi seluler selama berada dirumah.
3. Apabila ditentukan bekerja dari rumah sesuai dengan peraturan pemerintah, maka akan
disesuaikan dengan peraturan tersebut.

O. Evaluasi Kinerja (Key Performance Indicator)


1. Setiap karyawan akan dilakukan evaluasi kerja untuk setiap periode oleh atasan.
2. Ketentuan hasil evaluasi bersifat mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.
3. Setiap hasil evaluasi akan diberikan penghargaan dan atau sanksi yang diberikan oleh
atasan.

P. Etika Kerja

Etika Kerja adalah sistem nilai atau norma yang digunakan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan
Karyawan dalam pelaksanaan kerja sehari-hari.
A. Etika Kerja bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan
Etika kerja Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan mengacu pada butir-butir perilaku
yang merupakan penjabaran nilai-nilai Intact Sincerity, Competence, Integrity, Reliability,
Innovative, selaras dengan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik.

1. Intact Sincerity
Dengan senantiasa menunjukkan sikap, perilaku atau tindakan:
a. Bekerja sebagai ibadah dengan dijiwai keimanan dan ketakwaan yang tinggi
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berdoa sebelum bekerja dan senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas hasil yang diperoleh dengan tetap berusaha untuk meningkatkan hasil yang
lebih baik.
2. Competence
Dengan senantiasa menunjukkan sikap, perilaku atau tindakan:
a. Bertekad untuk selalu menjadikan Perusahaan memiliki keunggulan terbaik di
bidang usaha Property/Retai/Pusat Perbelanjaan/Mall.
b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan karakter yang unggul.
c. Saling berbagi informasi, pengetahuan dan gagasan baru guna meningkatkan
keahlian secara kolektif.
3. Integrity
Dengan senantiasa menunjukkan sikap, perilaku atau tindakan:
a. Memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalankan setiap ketentuan, kesepakatan,
janji dan standar etika yang berlaku.
b. Bertekad untuk mewujudkan transparansi, tanggung jawab, keadilan, dan
independensi dalam memperlakukan setiap karyawan, pengunjung, pemasok,
mitra kerja dan stakeholder lainnya.
4. Reliability
Dengan senantiasa menunjukkan sikap, perilaku atau tindakan:
a. Memberikan kinerja yang unggul: tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya dan aman.
b. Peduli terhadap masalah atau kebutuhan Pengunjung.
c. Menekankan kerjasama tim.
d. Memperhitungkan setiap risiko yang dapat muncul dalam setiap kegiatan dan
melakukan tindakan antisipasi untuk mengurangi atau mengalihkan dampak
negatifnya.
e. Bertekad untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, selamat dan
sehat.

5 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


5. Innovative
Dengan senantiasa menunjukkan sikap, perilaku atau tindakan:
a. Mencari ide-ide atau cara-cara baru dalam setiap bidang pekerjaan yang
diembannya.
b. Melakukan benchmarking terhadap Perusahaan-Perusahaan yang unggul agar
kinerja terbaik dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
c. Selalu menetapkan sasaran kinerja yang menantang dan lebih baik dari kinerja
sebelumnya atau dari kinerja pesaing.
d. Menyadari bahwa kesalahan atau kegagalan merupakan bagian dari kesempatan
untuk belajar dan perbaikan diri.

B. Etika Kerja Sebagai Pimpinan

Etika kerja sebagai pimpinan ditujukan untuk mendorong internalisasi nilai-nilai budaya
Perusahaan yang selaras dengan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik.

1. Berusaha menutup GAP (kesenjangan) antara kompetensi yang dituntut dengan yang
dimilikinya dengan cara belajar sendiri, mengikuti program pelatihan yang dirancang
Perusahaan, dan lain-lain.
2. Menetapkan target kerja yang menantang untuk diri sendiri dan berusaha
mencapainya.
3. Melakukan pengukuran secara periodik atas hasil yang dicapai dan melakukan analisa
dan evaluasi terhadap semua faktor yang berpengaruh.
4. Menjadi suri tauladan dalam menjalankan prinsip-prinsip kebenaran.
5. Menjunjung tinggi kejujuran, contohnya: mau mengakui dan
mempertanggungjawabkan setiap kesalahan dan kegagalan yang dilakukan secara
terbuka.
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara terus menerus atas ketepatan dan
keandalan peralatan, sistem, proses dan prosedur yang digunakan.
7. Menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis baik horizontal maupun vertical
untuk meningkatkan sinergi antar unit kerja.
8. Mau mendengarkan, memperhatikan dan menerima masukan untuk menggali ide ide
baru dalam mendorong proses improvement dan inovasi.
9. Mewujudkan setiap ide atau gagasan yang telah disepakati.

C. Etika Pimpinan dalam Melakukan Komunikasi

Secara umum pimpinan harus menerapkan perilaku santun dengan tutur bahasa dan sikap
yang baik saat berkomunikasi dengan bawahan.

Dalam melakukan komunikasi seorang pimpinan struktural dapat menempuh cara sebagai
berikut:
1. Berkomunikasi dengan bawahannya langsung.
2. Mekanisme Komunikasi By Pass adalah ketika seorang Pimpinan diperbolehkan untuk
menggali informasi langsung dari orang lain yang bukan merupakan bawahannya
secara langsung, tetapi Pimpinan tersebut harus segera menyampaikan proses
pertukaran informasi kepada atasan dari sumber informasi tersebut.
3. Komunikasi Failsafe adalah ketika seorang Pimpinan merasa bahwa terdapat sesuatu
yang kritikal pada bagian/unit lain, Pimpinan tersebut harus memberikan informasi
kepada orang yang setara dengan levelnya di bagian/unit lain tersebut; namun dalam
situasi darurat (terjadi 0.1 %)*, Pimpinan tersebut dapat memberikan perintah
langsung kepada orang lain yang bukan merupakan bawahannya secara langsung,

6 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


tetapi dalam waktu 1 x 24 jam, Pimpinan harus menyampaikan hal tersebut kepada
atasan yang berkepentingan.
*) Situasi Darurat adalah kondisi yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Mengancam jiwa manusia.
- Berpotensi menyebabkan berhentinya pabrik.
- Berpeluang menimbulkan kerugian atau kehilangan kesempatan Perusahaan yang
sangat Potensial.
- Menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang serius.

D. Etika Bawahan dalam Melakukan Komunikasi

Secara umum bawahan harus menerapkan perilaku santun dengan tutur bahasa dan sikap
yang baik saat berkomunikasi dengan pimpinan.

Dalam melakukan komunikasi seorang bawahan dapat menempuh cara sebagai berikut:
1. Berkomunikasi dengan pimpinan (atasan) langsung.
2. Komunikasi By Pass adalah ketika seorang bawahan diperbolehkan untuk
menyampaikan laporan/informasi langsung kepada orang lain yang bukan merupakan
atasannya secara langsung, tetapi bawahan tersebut harus segera menyampaikan
proses petukaran informasi kepada atasannya langsung.
3. Komunikasi Failsafe adalah ketika seorang bawahan merasa bahwa terdapat sesuatu
yang kritikal pada bagian/unit lain, bawahan tersebut harus memberikan informasi
kepada atasannya dan/atau orang yang setara dengan levelnya di bagian/unit kerja
yang lain tersebut; namun dalam situasi darurat *), bawahan tersebut dapat
memberikan informasi secara langsung kepada orang lain yang bukan merupakan
atasannya secara langsung, tetapi dalam waktu 1 X 24 jam, bawahan harus
menyampaikan hal tersebut kepada atasannya dan kepada orang yang setara dengan
levelnya di unit kerja terkait.
*) Situasi Darurat adalah kondisi yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Mengancam jiwa manusia
- Berpotensi menyebabkan berhentinya pabrik
- Berpeluang menimbulkan kerugian atau kehilangan kesempatan Perusahaan
yang sangat Potensial
- Menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang serius
- Komunikasi secara By Pass dan Failsafe ini dapat dilakukan jika atasan
langsung dari bawahan tersebut dalam kondisi yang sulit atau tidak
memungkinkan untuk dihubungi.

E. Menjaga Kerahasiaan Data dan Informasi Perusahaan

Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan dalam hal menjaga kerahasiaan data dan
informasi Perusahaan, berkomitmen :
1. Menyimpan rahasia Perusahaan.
2. Menggunakan sistem keamanan data yang memadai secara terproteksi.
3. Memberikan informasi yang relevan, proporsional dan bukan rahasia Perusahaan
sesuai kewenangan masing-masing dengan senantiasa menjaga kepentingan
Perusahaan.
4. Setiap permintaan data informasi yang bukan kewenangannya harus dilakukan
dengan izin Direksi.
5. Menyerahkan semua data yang berhubungan dengan Perusahaan pada saat berhenti
bekerja di Perusahaan, kepada pimpinan serendah-rendahnya Manager.
6. Tidak boleh menginformasikan dan/atau menyebarluaskan data dan informasi yang
bersifat rahasia kepada pihak lain kecuali atas persetujuan Direksi.

7 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


F. Etika dalam Menyampaikan Informasi kepada Karyawan

Perusahaan berkewajiban menyampaikan informasi terkait Perusahaan maupun


kekaryawanan kepada karyawan baik melalui edaran maupun komunikasi langsung
dengan ketentuan sbb:
1. Menyampaikan informasi tentang Perusahaan melalui komunikasi langsung kepada
karyawan dalam acara upacara bendera, briefing, pidato sambutan, dan lain-lain.
Selanjutnya informasi tersebut dapat disebarluaskan melalui media-media yang
dimiliki Perusahaan dan disampaikan dalam rapat koordinasi di level Subdit maupun
Divisi.
2. Menyampaikan informasi operasional Perusahaan dapat melalui edaran yang
dikeluarkan oleh bagian SDM.

G. Menjaga Aset Perusahaan

Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan dalam mengoptimalkan penggunaan asset


Perusahaan berkomitmen:

1. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan bertanggung jawab untuk mengamankan


lingkungan kerja, termasuk aset dan data Perusahaan, serta transaksi bisnis
Perusahaan.
2. Menggunakan seluruh aset Perusahaan secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan Perusahaan.
3. Melindungi dan mengamankan seluruh aset Perusahaan dari kerusakan, kehilangan,
penggunaan-penggunaan yang tidak sah, penggelapan dan kecurangan.
4. Menggunakan aset Perusahaan hanya untuk kepentingan Perusahaan.
5. Menjatuhkan sanksi atas setiap kerusakan/kehilangan aset Perusahaan, termasuk
mengganti kerugian kepada Perusahaan.
6. Melaksanakan penjualan, write-off atau pelepasan aset sesuai dengan peraturan.
7. Tidak boleh meminjamkan dan/atau memindahkan aset kepada pihak luar manapun
tanpa melalui persetujuan Direksi.
Tidak boleh menghancurkan atau membuang aset Perusahaan tanpa persetujuan
Direksi.

H. Etika Terkait Gratifikasi


Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan berkomitmen dalam setiap aktivitas
pelaksanaan pekerjaan alan menghindari segala bentuk gratifikasi dengan ketentuan
sebagai berikut:
1. Menolak segala bentuk pemberian (gratifikasi) yang terindikasi suap.
2. Melaporkan setiap pemberian terkait kedinasan yang diterima dari pihak luar kepada
bagian SDM dalam waktu 5 hari kerja sejak tanggal penerimaan.
3. Tidak meminta imbalan dari pihak ketiga (pemasok, pelanggan, mitra, dll) yang
bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

8 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


Q. Stuktur Organisasi

9 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


R. Daftar Penyewa

No Lantai Luas Area Sewa Persentase Luas Area


(m2) Sewa
1 Basement 1 1.000 11%
2 Ground 1.884,39 20,66%
3 First Floor 1.684,23 18,47%
4 Second Floor 2.208,21 24,21%
5 Third Floor 2.347,00 25,74%
Total area 9.119,83 100%

Tenant 1

No Nama Penyewa Lantai Luas Persentas Keterangan


Area e Luas
Sewa Area Sewa
(m2)
1 INUL VIZTA B1 1.000 11%
2 STARBUCKS GF 235,50 2.6%
3 JEKYL HYDE GF 251,92 2.8%
4 WENDY’S GF 263,03 2.9%
5 CHATIME GF 36,00 0.4%
6 TUAH DELI GF 65,84 0.7%
8 DRAJA COFFEE GF 276 3.0%
9 WARUNG KUDETA GF 243 2.7%
10 HOT-STAR GF 65,84 0.7%
11 YAKITORI BOX GF 108 1.2%
12 K3 GF 67,27 0.7%
13 KOPAJA GF 16 0.2%
14 ATM CENTRE GF 8,00 0.1%
15 VIZTA GYM L1 832 9.1%
16 LADENDAL L1 64 0.7%
17 WE THE FOOD L1 278 3.0%
18 XO-SUKI L1 352 3.9%
19 MI ZHOU L1 64 0.7%
20 CGV CINEMAS L3 2219,00 24.3%
21 Smooking Area CGV L3 129,6 1.42%
TOTAL 6.675 72%

Efektif 1 Juni 2020

1
Efektif 1 Mei 2020

10 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


S. Denah Gedung

11 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


12 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall
13 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall
T. Alur Komunikasi Divisi (Diagram 1 Garis)

Palacheta Subianto Muhammad


H fi

Zulfan Efendi

Aminuddin Bayu Habibie

Deni H. Wibowo Rizky Azhami

Mita Huzzannah

Engineering

U. Ketentuan Pemberian Informasi Berdasarkan Undang-Undang


Apabila menyangkut dengan pekerjaan sepanjang diperintahkan oleh Undang-Undang,
karyawan dapat memberikan informasi kepada penegak hukum dan telah mendapat
persetujuan dari Direksi.

14 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


A. Kebijakan Kesempatan Kerja Yang Setara
Focal Point Medan berkomitmen memberikan kesetaraan dalam kesempatan kerja kepada setiap
pekerja. Keyakinan dan standar ketenagakerjaan Focal Point Medan menegaskan bahwa tidak
akan melakukan diskriminasi pada saat mengambil keputusan untuk mempekerjakan,
mempromosikan atau mempensiunkan pekerja/calon pekerja berdasarkan ras, warna kulit, jenis
kelamin, usia, kelas sosial, agama, orientasi seksual, politik, atau disabilitas – hanya tunduk pada
persyaratan yang melekat pada peran yang akan dilakukan. Tujuan mendasar adalah guna
menjamin profil pekerja yang beragam dan representatif melalui promosi kesetaraan
ketenagakerjaan.

B. Akomodasi Untuk Para Penyandang Disabilitas


Berkaitan dengan aksesibilitas terhadap perlindungan hukum bagi karyawan atau tenaga kerja
khusus penyandang disabilitas, Focal Point Medan merapkan:
1. Perlindungan ekonomis, yaitu jenis perlindungan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk
memberikan kepada karyawan suatu penghasilan yang cukup memenuhi kebutuhan sehari-
hari baginya beserta keluarganya, termasuk dalam hal karyawan tersebut tidak mampu
bekerja karena sesuatu di luar kehendakya. Termasuk dalam perlindungan ekonomis, antara
lain perlindungan upah, Jamsostek, dan THR;
2. Perlindungan sosial, yaitu suatu perlindungan berkaitan dengan usaha kemasyarakatan, yang
tujuannya memungkinkan karyawan untuk mengenyam dan memperkembangkan
perikehidupan sebagai manusia pada umumnya dan sebagai anggota masyarakat dan anggota
keluarga. Perlindungan sosial tersebut meliputi perlindungan terhadap karyawan anak,
Karyawan perempuan, memberikan waktu istirahat/cuti, dan sebagainya.
3. Perlindungan teknis, yaitu perlindungan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk menjaga
karyawan dari bahaya kecelakaan yang dapat ditimbulkan oleh alat kerja lainnya atau bahan-
bahan yang diolah atau dikerjakan oleh perusahaan. Perlindungan teknis ini berkaitan dengan
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), yaitu perlindungan ketenagakerjaan yang bertujuan

15 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


agar karyawan dapat terhindar dari segala risikobahaya yang mungkin timbul di tempatkerja,
baik disebabkan oleh alat-alat atau bahan-bahan yang dikerjakan

C. Kebijakan Pelecehan dan Diskriminasi


1. Lingkungan kerja yang aman sangat mendukung untuk mencapai hubungan industrial yang
kuat dan produktif. Guna mencapai lingkungan kerja yang sedemikian, sangat penting untuk
memastikan bahwa tempat kerja tersebut bebas dari segala bentuk diskriminasi, termasuk
pelecehan, sehingga Focal Point Medan berkomitmen untuk melindungi karyawan dari segala
bentuk pelecehan dan diskriminasi yaitu:
a) Pelecehan fisik termasuk sentuhan yang tidak diinginkan dengan kecendrungan seksual
seperti mencium, menepuk, mencubit, melirik, dan mendelik dengan penuh hawa nafsu.
b) Pelecehan verbal termasuk komentar-komentar yang tidak diinginkan tentang kehidupan
pribadi seseorang, anggota tubuh atau penampilannya, lelucon dan komentar yang
menyiratkan sesuatu yang bersifat seksual.
c) Pelecehan dengan bahasa tubuh termasuk bahasa tubuh yang menjurus kepada sesuatu
yang bersifat seksual dan/atau gerak-geriknya, kedipan mata yang berulangulang,
menjilat bibir dan gerak-gerik lain dengan menggunakan jari-jemari.
d) Pelecehan yang bersifat tertulis atau grafis termasuk pemaparan barang-barang
pornografi, gambar-gambar eksplisit yang bersifat seksual, gambar pelindung layar
computer atau poster dan pelecehan melalui e-mail dan sarana komunikasi elektronik
lainnya.
e) Pelecehan psikologis/emosional yang termasuk di antaranya permintaan yang terus
menerus dan tidak diinginkan, undangan yang tidak diinginkan untuk pergi berkencan,
hinaan-hinaan, ejekan-ejekan dan sindiran-sindiran yang berkonotasi seksual.
2. Semua bentuk pelanggaran ketentuan tersebut diatas sepanjang menimbulkan pelecehan dan
diskriminasi maka akan diberikan surat peringatan.

D. Prosedur Pelaporan Pelecehan Dan Diskriminasi


1. Segala bentuk pelaporan disampaikan kepada bagian SDM
2. Prosedur pengajuan keberatan dapat berdasar atas:
a) Keluhan yang diajukan informal yang menekankan pada pemecahan masalah ketimbang
bukti faktual atau verifikasi dari keluhan; atau
b) Prosedur formal yang menitikberatkan pada fokus apakah bukti faktual atau verifikasi
dari keluhan dapat dibuktikan.
3. Prosedur pengajuan keluhan harus paling tidak mengandung elemen-elemen berikut:
a) Prosedur langkah demi langkah untuk pelaporan dan pemrosesan keluhan, dengan jangka
waktu yang wajar untuk setiap langkah;
b) Prosedur investigasi; dan
c) Prosedur pengajuan tingkat lanjut yang memungkinkan para pihak yang tidak puas untuk
mengajukan banding atas hasil investigasi kepada otoritas yang lebih tinggi.

E. Proses Investigasi Pelecehan


Prosedur harus menyertakan langkah langkah berikut:
1. Lakukan wawancara pribadi dengan pihak yang mengajukan keluhan dan dapatkan kejelasan
tentang tuduhan yang dilontarkan secara tertulis;
2. Sampaikan tuduhan-tuduhan yang dilontarkan kepada terduga pelaku pelecehan secara
lengkap;
3. Berikan kesempatan kepada (para) terduga pelaku pelecehan untuk merespon dan
mempertahankan diri mereka terhadap tuduhan-tuduhan yang dilontarkan;
4. Apabila ada perselisihan berkenaan dengan fakta-fakta yang disampaikan, lakukan investigasi
terhadap tuntutan, dapatkan pertanyaan dari para saksi dan kumpulkan bukti lain;
5. Sebuah temuan dibuat atas dasar apakah keluhan tersebut absah;
6. Laporan tertulis yang mendokumentasikan proses investigasi, bukti, temuan-temuan dan
hasil-hasil yang direkomendasikan diserahkan kepada atasan/ direksi
16 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall
7. Bagian SDM harus mengimplementasikan hasil-hasil yang direkomendasikan atau
memutuskan alur tindakan alternative.

F. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


1. Setiap karyawan wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diwajibkan sesuai
dengan lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.
2. Setiap karyawan wajib mengatahui cara-cara dan sikap kerja yang aman dalam
melaksanakan pekerjaan.
3. Memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang akan
secara berkala
4. Segala bentuk kelalaian yang menyebabkan cacat ataupun kematian maka perusahaan
dibebaskan dari segala tuntutan hukum dikemudian hari.
5. Segala bentuk kecelakaan kerja dijamin oleh BPJS Tenaga Kerja.

G. Kebijakan Pertemanan
1. Apabila terjadi pernikahan antar-karyawan, maka salah seorang harus mengundurkan
diri.
2. Antar karyawan dilarang saling memiliki hubungan termasuk dan tidak terbatas pada pacaran
dan atau diluar ketentuan sebagai rekan kerja.

H. Kekerasan di Tempat Kerja


1. Setiap karyawan dilarang melakukan kekerasan terhadap sesame rekan kerja, Direksi
berserta keluarganya.
2. Segala bentuk kekerasan yang menimbulkan kerugian moril dan materil akan diberikan surat
peringatan.
3. Apabila dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan, maka akan dilakukan
Pemutusan Hubungan Kerja tanpa tanpa dibebankan pembayaran apapun kepada
perusahaan.

I. Senjata Tajam di Tempat Kerja


1. Setiap karyawan dilarang membawa senjata api dan sejata tajam.
2. Senjata tajam yang dipergunakan sebagai alat kerja dikecualikan dalam ketentuan ini.

J. Kebijakan Narkoba dan Alkohol


1. Setiap karyawan dilarang membawa, mengkonsumsi, mengedarkan segala bentuk Narkoba
dan Minumal beralkohol ditempat kerja.
2. Penggunaan Alkohol hanya boleh diluar jam kerja dan ditempat yang diizinkan oleh
pemerintah.
3. Pelanggaran ini akan diberhentikan dari perusahaan tanpa dibebankan pembayaran apapun
kepada perusahaan.

K. Menerima dan Memberi Hadiah


1. Sepanjang diperuntukkan atas nama perusahaan dan diizinkan oleh atasan/Direksi menerima
dan member hadiah tidak merupakan pelanggaran.
2. Pelanggaran ketentuan ini diberikan surat peringatan.

L. Bepergian Untuk Keperluan Bisnis


1. Bepergian untuk keperluan Bisnis wajib disetujui oleh atasan/Direksi.
2. Perusahaan bertanggungjawab terhadap karyawan sepanjang untuk keperluan Bisnis.
3. Bepergian untuk keperluan bisnis tanpa diketahui atasan/Direksi tidak menjadi
tanggungjawab perusahaan.
4. Pelanggaran ketentuan ini diberikan surat peringatan.

17 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


M. Penggantian Biaya Bepergian
1. Karyawan yang melakukan perjalanan Dinas, diberikan biaya akomodasi oleh perusahaan
yang disetujui oleh atasan/Direksi.
2. Segala bentuk biaya akomodasi akan dikembalikan oleh perusahaan dengan menunjukkan
bukti tertulis yang sudah divalidasi.
3. Pelanggaran ketentuan ini diberikan surat peringatan.

N. Kebijakan Cuti Hamil/Bersalin


1. Lamanya cuti yang diberikan adalah 3 bulan, yang pengambilannya disesuaikan dengan
kondisi kesehatan yang bersangkutan.
2. Bagi karyawan wanita yang mengalami gugur kandungan diberikan cuti selama 1,5
bulan terhitung dari hari kandungannya gugur atau sesuai dengan surat keterangan
dokter kandungan atau bidan.
3. Untuk menjaga kesehatan, maka cuti melahirkan dapat diperpanjang sampai paling lama 3
(tiga) bulan, berdasarkan surat keterangan dokter.
4. Bagi karyawan yang karena kondisi kesehatannya belum dapat bekerja setelah
perpanjangan cuti melahirkan (dibuktikan dengan surat keterangan dokter) maka
kepada yang bersangkutan berlaku ketentuan sakit berkepanjangan dengan ketentuan
pembayaran gaji sebagai berikut :
a. bulan keempat : 100%
b. bulan kelima sampai dengan kedelapan : 75%
c. bulan kesembilan sampai dengan keduabelas : 50%
d. untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (dua puluh lima perseratus) dari gaji sebelum
pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.
5. Cuti melahirkan tidak menghapus hak cuti tahunan maupun besar namun untuk cuti besar
pengambilannya dilakukan paling cepat 1 tahun setelah cuti melahirkan.
6. Bagi karyawan yang akan mengambil cuti melahirkan harus mengajukan permohonan
selambat- lambatnya satu minggu sebelum cuti dimulai.

O. Kebijakan Izin Meninggalkan Pekerjaan


1. Berdasarkan UU No 13 tahun 2003 pasal 93, dalam hal-hal penting, karyawan dapat diberi
ijin untuk tidak hadir pada hari kerjanya tanpa dipotong cuti, dengan mendapat Upah/Gaji
penuh yaitu untuk keperluan-keperluan sebagai berikut:
a. Kematian suami/ isteri, orang tua/ mertua atau anak/ menantu : 2 (dua) hari kerja
b. Kematian anggota keluarga dalam satu rumah : 1 (satu) hari kerja
c. Pernikahan karyawan : 3 (tiga) hari kerja
d. Pernikahan anak karyawan : 2 (dua) hari kerja
e. Khitanan anak : 2 (dua) hari kerja
f. Pembaptisan anak : 2 (dua) hari kerja
g. Isteri melahirkan atau keguguran kandungan : 2 (dua) hari kerja
2. Bila keperluan-keperluan seperti tersebut pada butir (1) di atas berlangsung di luar
kota, maka ijin tidak hadir dapat ditambah dengan waktu perjalanan tercepat.
3. Untuk keperluan-keperluan tersebut pada butir (1) di atas, kecuali untuk kematian dan
kelahiran, karyawan diharuskan mengajukan permohonan ijin kepada atasannya selambat-
lambatnya 2 (dua) minggu sebelumnya.
4. Atas pertimbangan-pertimbangan Perusahaan, ijin meninggalkan pekerjaan di luar
ketentuan-ketentuan di atas dapat diberikan tanpa Upah/Gaji.

P. Petugas Duty (Pengganti Sementara)


1. Petugas duty adalah karyawan yang bertugas disaat hari libur nasional yang jadwalnya digilir
setiap minggunya.
2. Petugas duty bertanggungjawab terhadap operasional perusahaan selama satu hari
operasional mall.

18 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


Q. Cuti Biasa
1. Karyawan berhak cuti selama 12 hari kerja setelah bekerja minimum 12 bulan berturut-turut
dengan mendapat gaji penuh.
2. Karyawan dengan masa kerja diatas 3 tahun berhak cuti selama 14 hari kerja.
3. Karyawan yang bekerja lebih dari 1 tahun boleh mengambil hak cutinya 3 bulan lebih cepat
sebelum hari jatuhnya cuti berdasarkan tahun masa kerjanya.
4. Hak cuti tahunan karyawan diberikan dalam batas waktu 1 tahun setelah hari jatuhnya cuti.
5. Hak cuti yang tidak diambil setelah 1 tahun dari hari jatuhnya cuti dianggap hapus (gugur).
6. Cuti yang belum diambil sama sekali dan masih berlaku untuk tahun yang berjalan, dapat
digabung pengambilannya dengan cuti tahun berikutnya dengan ijin khusus Direksi. Lama
cuti gabungan maksimal 18 hari kerja.

R. Proses Pendisiplinan (penerapan Sanksi)

1. Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan karyawan yang melanggar ketentuan yang diatur
dalam perjanjian kerja dan peraturan perusahaan atau kesepakaran kerja bersama dapat
dikenakan sanksi.
2. Apabila pelanggaran tersebut diatas mengakibatkan kerugian bagi perusahaan maka selain
dikenakan sanksi, karyawan wajib mengganti kerugian kepada perusahaan.
3. Jenis sanksi yang diberikan adalah pemberian surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.
4. Setelah surat peringatan ketiga, perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja
sesuai pasal 161 UU No. 13 tahun 2003.
5. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga tidak perlu diberikan menurut urut-
urutannya, tapi dinilai dari besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan karyawan.
6. Tingkatan surat peringatan ditentukan bersama oleh atasan langsung minimal setingkat
manajer dengan bagian Sumber Daya Manusia dan disetujui oleh direksi.
7. Dalam hal surat peringatan diterbitkan secara berurutan maka surat peringatan
pertama berlaku paling lama 6 (enam) bulan.
8. Apabila karyawan melakukan pelanggaran sebelum berakhirnya masa berlaku surat
peringatan pertama, maka perusahaan dapat menerbitkan surat peringatan kedua, yang juga
mempunyai jangka waktu berlaku paling lama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya
peringatan kedua.
9. Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum surat peringatan kedua habis
masa berlakunya, maka perusahaan dapat menerbitkan peringatan ketiga (terakhir) yang
berlaku paling lama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya peringatan ketiga.
10. Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum surat peringatan ketiga
(terakhir) habis masa berlakunya,maka perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan
kerja.
11. Dalam hal jangka waktu sejak diterbitkannya surat peringatan sudah terlampaui, maka
apabila karyawan yang bersangkutan melakukan pelanggaran maka surat peringatan yang
diterbitkan oleh perusahaan adalah kembali sebagai peringatan pertama, kedua atau
ketiga sesuai besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan karyawan.
12. Tenggang waktu dimaksudkan sebagai upaya mendidik karyawan agar dapat memperbaiki
kesalahannya dan di sisi lain merupakan waktu yang cukup bagi pengusaha untuk melakukan
penilaian terhadap kinerja karyawan yang bersangkutan.

S. Prosedur Pengaduan
1. Segala bentuk pengaduan yang berhubungan dengan tugas dan fungsi pekerjaan disampaikan
kepada Divisi HRD.
2. Segala bentuk pengaduan yang berhubungan dengan Teknis pekerjaan disampaikan kepada
atasan masing-masing Divisi.

19 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


T. Pemutusan Hubungan Kerja
1. PHK Karena Mencapai Usia Pensiun
a) Seorang karyawan yang telah mencapai usia genap 50 tahun, akan diputuskan hubungan
kerjanya dengan hormat dari perusahaan.
b) Maksud dari perusahaan untuk memutuskan hubungan kerja tersebut akan
disampaikan secara tertulis oleh bagian Sumber Daya Manusia kepada karyawan
yang bersangkutan sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sebelumnya dan diulangi 11
(sebelas) bulan kemudian.
c) Pemutusan hubungan kerja tersebut dilakukan pada akhir bulan.
2. PHK Karena Pelanggaran Peraturan Perusahaan dan Kesepakatan Kerja
Perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja jika karyawan tetap
melakukan pelanggaran pada saat surat peringatan ketiga (terakhir) belum habis masa
berlakunya.

3. PHK Karena Terjadi Pernikahan Sesama Karyawan


Apabila terjadi pernikahan antar-karyawan, maka salah seorang harus mengundurkan
diri, kecuali ditentukan lain oleh Direksi.

4. PHK Karena Karyawan sakit berkepanjangan


Perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja setelah melampaui batas 12
(dua belas) bulan kepada karyawan yang:
a) Mengalami sakit berkepanjangan dan menurut keterangan dokter tidak sehat jasmani dan
atau rohani untuk melanjutkan pekerjaan
b) Mengalami cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat melakukan pekerjaannya

5. PHK Karena Karyawan Meninggal Dunia


Apabila karyawan meninggal dunia, maka hubungan kerja secara otomatis putus.

6. PHK Karena Perusahaan Menyalahi Aturan


Karyawan dapat mengajukan permohonan pemutusan hubungan kerja, dalam hal pengusaha
melakukan perbuatan sebagai berikut :
a) menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam karyawan;
b) membujuk dan/atau menyusuh karyawan untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
c) tidak membayar gaji tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 (tiga) bulan
berturut-turut atau lebih;
d) memberikan pekerjaan yang membahayakan jiwa, keselamatan, kesehatan dan
kesusilaan karyawan sedangkan pekerjaan tersebut tidak dicantumkan pada
perjanjian kerja.

7. PHK Karena Karyawan Mangkir


Karyawan yang tidak masuk kerja selama 5 (lima) hari kerja berturut-turut tanpa ijin resmi
sebelumnya dan karyawan tidak dapat memberikan keterangan dengan bukti yang sah
yang dapat diterima oleh perusahaan, dan telah dipanggil oleh perusahaan 2 (dua) kali
secara patut dan tertulis dapat diputus hubungan kerjanya karena dikualifikasikan
mengundurkan diri.

8. PHK Karena Karyawan Ditahan Pihak Berwajib


a) Dalam hal karyawan ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindak pidana
bukan atas pengaduan perusahaan, maka perusahaan tidak wajib membayar gaji tetapi
wajib memberikan bantuan kepada keluarga karyawan yang menjadi tanggungannya
dengan ketentuan sebagai berikut:
- untuk 1 (satu) orang tanggungan 25% (dua puluh lima perseratus) dari Upah/Gaji
20 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall
- untuk 2 (dua) orang tanggungan 35% (tiga puluh lima perseratus) dari Upah/Gaji
- untuk 3 (tiga) orang tanggungan 45% (empat puluh lima perseratus) dari Upah/Gaji;
- untuk 4 (empat) orang tanggungan atau lebih 50% (lima puluh perseratus) dari
Upah/Gaji;
b) Bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk paling lama 6 (enam) bulan
takwim terhitung sejak hari pertama karyawan ditahan oleh pihak yang berwajib.
c) Perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan yang
setelah 6 (enam) bulan tidak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya karena
dalam proses perkara pidana.
d) Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum masa 6 (enam) bulan
sebagaimana dimaksud berakhir dan karyawan dinyatakan tidak bersalah, maka
perusahaan wajib mempekerjakan karyawan kembali.
e) Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum masa 6 (enam) bulan berakhir
dan karyawan dinyatakan bersalah, maka perusahaan dapat melakukan pemutusan
hubungan kerja kepada karyawan yang bersangkutan.

9. PHK Karena Kesalahan Berat


Perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja terhadap karyawan dengan alasan karyawan
telah melakukan kesalahan berat sebagai berikut :
a) melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang dan/atau uang milik
perusahaan;
b) memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan sehingga merugikan perusahaan;
c) mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai dan/atau mengedarkan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja;
d) melakukan perbuatan asusila atau perjudian di lingkungan kerja;
e) menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau
pengusaha di lingkungan kerja;
f) membujuk teman sekerja atau pengusaha untuk melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan;
g) dengan ceroboh atau sengaja merusak atau membiarkan dalam keadaan bahaya barang
milik perusahaan yang menimbulkan kerugian bagi perusahaan;
h) dengan ceroboh atau sengaja membiarkan teman sekerja atau pengusaha dalam
i) keadaan bahaya di tempat kerja;
j) membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasiakan
kecuali untuk kepentingan negara, atau melakukan perbuatan lainnya di lingkungan
perusahaan yang diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

10. PHK Karena Perusahaan Mengalami Perubahan status


a) Pemutusan hubungan kerja dapat terjadi apabila terjadi perubahan status, penggabungan,
peleburan, atau perubahan kepemilikan perusahaan dan :
b) Karyawan tidak bersedia melanjutkan hubungan kerja, atau Perusahaan tidak bersedia
menerima karyawan di perusahaannya

11. PHK Karena Perusahaan melakukan Efisiensi


Perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan karena
perusahaan tutup bukan karena mengalami kerugian 2 (dua) tahun berturut-turut atau bukan
karena keadaan memaksa (force majeur) tetapi perusahaan melakukan efisiensi.

12. PHK Karena Perusahaan Tutup/ Pailit


Pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh karena
perusahaan tutup yang disebabkan perusahaan mengalami kerugian secara

21 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


U. Prosedur Darurat

1. Penanggulangan kebakaran kecil/awal


Pada umumnya kebakaran besar dimulai dari kebakaran kecil, untuk mencegah agar
kebakaran tidak menjadi besar, maka:
a. Karyawan/Pengunjung yang mengetahui lebih dahulu
1) Memadamkan kebakaran kecil awal tersebut dengan menggunakan alat pemadam api
pertama/ringan yang tersedia di lantai tersebut.
2) Melaporkan terjadinya kebakaran tersebut kepada Management Mall.
b. Management Mall
1) Bila kebakaran tersebut dapat dipadamkan oleh karyawan dan peralatan seperti
tersebut pada butir a.1 diatas, maka Management mall tidak wajib melaporkan
kejadian tersebut kepada Direksi
2) Bila kebakaran tersebut belum dapat dipadamkan oleh karyawan seperti tersebut
pada butir a.1 diatas, maka laporkan kejadian tersebut ke divisi Operational.

2. Penanggulangan Kebakaran Besar


Bila kebakaran tersebut tidak dapat dikuasai oleh pelapor selanjutnya adalah:
1) Memecahkan kaca pelapor kebakaran (break glass) yang terpasang dilantainya sebagai
tanda/isyarat bahwa di lantainya terjadi kebakaran besar.
2) Melaporkan terjadinya kebakaran kepada Direksi
3) Mengkoordinasi pelaksanaan evakuasi karyawan dan pengunjung di lantainya serta
menyelamatkan dokumen/jiwa.
4) Setelah Dan Gedung menerima berita kebakaran baik melalui laporan maupun dari tanda
alarm, maka tindakan Dan Gedung selanjutnya adalah :
a. Memerintah semua penghuni gedung supaya tetap tenang dan mengumumkan lokasi
kebakaran.
b. Mengkoordinir evakuasu karyawan dan pengunjung melalui tim perlantai, mulai dari
atas lantai yang terbakar sampai dengan lantai yang teratas, disusul dengan evakuasi
karyawan dan pengunjung mulai dari bawah lantai yang terbakar sampai dengan lantai
yang terbawah.
5) Apabila belum dapat dipadamkan segera melaporkan/memberi informasi tentang
terjadinya kebakaran kepada Dinas Pemadam Kebakaran setempat.

3. Prosedur Evakuasi
Seperti pada prosedur penanggulangan kebakaran besar, pelaksanaan evakuasi
karyawan/pengunjung lantai-lantai di koordinir oleh Management Mall, Evakuasi
karyawan/pengunjung dilaksanakan melalui ”Tangga Darurat” atau sarana lain yang tersedia :
Hal – hal yang perlu diperhatikan sewaktu evakuasi adalah :
1. Berjalan dengan cepat jangan lari.
2. Jangan membawa atau memakai barang-barang yang dapat menyulitkan pelaksanaan
evakuasi.
3. Berikan prioritas kepada karyawan/pengunjung lain yang lemah fisiknya.
4. Menuruni tangga dengan cara berjajar berturut- turut sesuai lebar kapasitas tangga.
5. Keluar dari tangga darurat harus melalui pintu menuju halaman dan berkumpul di tempat
yang cukup aman

4. Prosedur Penyelamatan.
Seperti pada prosedur evakuasi, pelaksanaan penyelamatan pada lantai yang bersangkutan di
koordinir oleh Management Mall. Untuk
penyelamatan ini, baik penyelamatan dokumen maupun jiwa pelaksanaanya bersamaan
dengan pelaksanaan evakuasi.
1. Hal – hal yang perlu dilakukan pada penyelamatan dokumen.

22 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


a. Seleksi/memilih dokumen – dokumen yang penting untuk diselamatkan, dokumen
tidak penting tidak perlu dibawa oleh karena menyulitkan dalam melaksanakan
penyelamatan dokumen.
c. Membawa dokumen yang perlu diselamatkan dengan sebatas kemampuan (jangan
membawa dokumen melebihi batas kemampuan).
d. Berjalan dengan cepat tetapi tidak lari, melalui jalur evakuasi yang (koridor,tangga
darurat).
e. Himpunan semua dokumen yang berhasil diselamatkan pada tempat berkumpul.

2. Hal – hal yang perlu dilakukan pada penyelamatan jiwa :


a. Bila memungkinkan, kepada korban berikan pertolongan pertama.
b. Korban segera dibawa ke tempat yang aman dengan melalui jalur evakuasi untuk
selanjutnya diserahkan kepada tim medis.

V. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan anak-anak.

1. Luka/Lecet
- bersihkan area yang terluka dengan air, kemudian oleskan bedak, krim, atau spray
antibakteri untuk mensterilkan luka.
- Tutup luka dengan kain kasa steril atau plester luka. Jika masih tetap terjadi pendarahan
pada luka, segera bawa ke Dokter.
2. Memar
- Jika terjadi memar atau pendarahan di dalam kulit harus mencegah terjadinya
pembengkakan.
- Kompres bagian yang memar dengan handuk bersih dan es batu atau ice pack; jaga agar
daerah memar tetap tinggi.
- Jika ada pembengkakan di sekitar luka memar terutama sendi, ada kemungkinan
kerusakan pada saraf, tulang, atau tendon (otot) segera bawa ke Dokter.
3. Luka bakar
- Bersihkan daerah yang terluka dengan air dingin mengalir atau celupkan dalam air untuk
mendinginkan kulit. Jangan gunakan air yang terlalu dingin atau es.
- Berikan antibiotik pada luka dan tutup dengan kain kasa halus, steril, dan dipasang
longgar.
- Berikan pereda nyeri untuk membuat nyaman.
- Jika infeksinya melebar atau luka bakar berat, konsultasikan segera ke dokter untuk
mencegah lebih banyak jaringan parut yang rusak pada kulit.
4. Gigitan dan Sengatan Serangga
- Pertama, pastikan tidak ada bagian lain yang tersengat dan segera buang sengat dari kulit
untuk mencegah lebih banyak racun yang masuk ke kulit.
- Berikan antihistamin untuk mengontrol gejala alergi.
- Oleskan calamine, pasta baking soda atau krim hydrocortisone ke area sengatan.
- Segera kunjungi Dokter jika gejala bertambah parah.
5. Menelan Benda Beracun atau Berbahaya
- Pastikan saluran napas dan mulut anak Anda bersih dari substansi tersebut dan
kemungkinan untuk menelannya lagi.
- Segera kunjungi Dokter jika gejala bertambah parah.

W. Keamanan di Tempat Kerja


1. Seluruh karyawan diwajibkan memastikan terlebih dahulu keamanan pekerjaan yang
dilakukan.
2. Kemananan yang dimaksud meliputi keamanan fisik data perusahaan seperti Invoice, Faktur-
faktur, Perjanjian-Perjanjian, dan sebagainya maupun keamanan non-fisik seperti
software/program serta email yang berhubungan dengan perusahaan.

23 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall


X. Keamanan Umum Gedung
1. Kemanan Umum Gedung di tugaskan kepada Perusahaan Penyedia Jasa Keamanan (Security)
2. Segala bentuk gangguan keamanan didalam Gedung wajib diberitahukan kepada divisi
operasional dan komandan regu security.
3. Setiap barang masuk dan atau keluar gedung wajib memiliki Surat Ijin Masuk/Keluar Barang.
4. Setiap pengerjaan Renovasi/Fit Out area sewa penyewa wajib memiliki Surat Ijin Kerja.
5. Apabila Direksi dan atau Keluarganya berada didalam Gedung wajib dilakukan pengawasan
demi keamanan Direksi dan atau Keluarganya.

Y. Penanganan Masalah
1. Segala bentuk masalah yang dihadapi wajib didiskusikan dengan Divisi SDM.
2. Setiap karyawan dengan jenjang tidak berhubungan langsung dengan Direksi wajib terlebih
dahulu menyampaikan kepada atasan Divisi terkait.
3. Setiap masalah yang dihadapi dihadapi secara bersama-sama demi kemajuan perusahaan.
4. Setiap karyawan dilarang memposting dan atau menyebarluaskan melalui media elektronik
segala bentuk masalah yang dihadapi di perusahaan, pelanggaran ketentuan ini diberikan
Surat Peringatan.

Z. Direktori Kontak Kantor

Office:
PT. Palarudhibi Teguh Makmur
Building Management Office Medan Focal Point
Jln. Ringroad/Gagak Hitam, Asam Kumbang, Medan Selayang, Medan, 20133
Telp : 061-88802121 Fax : 061-88802122

Line Management:
1. Head of Operational : 101
2. Legal, HR & GA : 106
3. Finance : 104
4. Operastional : 105

24 Buku Saku Karyawan (Employee Book) | Medan Focal Point Mall

Anda mungkin juga menyukai