Pendahuluan
1. Pengantar
2. Tujuan Penggunaan Buku Saku
B. Kata Sambutan dari Perusahaan
C. Sejarah Perusahaan
D. Misi perusahaan
E. Nilai-nilai Perusahaan
F. Tujuan Perusahaan
G. Komitmen Perusahaan Terhadap Karyawan
H. Kode Etik
1. Larangan Menggunakan Kata Kasar
2. Kejuruan adalah Emas
I. Kententuan Larangan Ajakan (Hasutan)
J. Ketentuan Kerahasiaan
K. Ketentuan Larangan Kompetisi
L. Ketentuan Penolakan Penerapan Buku Saku
M. Pegawai menandatangani tanda terima dan menyetujui bahwa ia memahami dan akan mematuhi
ketentuan-ketentuan yang disertakan
1. Pria
a. Rambut
- Pendek, rapi dan bersih, tidak mengganggu mata.
- Panjang rambut tidak melebihi kerah kemeja.
- Warna rambut natural
b. Wajah
- Kumis dan bulu hidung dicukur rapi,
- Tidak memanjangkan jambang,
- Untuk yang memelihara jenggot dipotong rapi
c. Aksesoris
Gunakan aksesoris sederhana dan tidak mencolok, Tidak melebihi 2 titik:
- Tangan kanan/ kiri (jam tangan)
- Jari tangan kanan / kiri (cincin)
d. Seragam Kerja
- Sesuai dengan ketentuan, rapi, bersih dan tidak kusut.
- Menggunakan name tag.
- Lengan kemeja tidak digulung.
- Menggunakan celana panjang berbahan kain ataupun jeans.
- Memakai sepatu dan dilarang memakai sandal disaat jam kerja baik jam kerja normal
maupun duty.
3. Hari dan jam kerja yang bersifat khusus ditentukan tersendiri oleh atasan yang
berwenang dengan sepengetahuan bagian Sumber Daya Manusia.
1. Management jam istirahat mulai pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB
2. Engineering Shift I jam istirahat mulai pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB
3. Engineering Shift II jam istirahat mulai pukul 18.00 WIB s/d 19.00 WIB
4. Engineering Shift III tidak memiliki jam istirahat karena bersifat Penjagaan Gedung.
D. Ketentuan Kehadiran
Karyawan yang tidak hadir pada hari kerjanya tanpa ijin atau tanpa memberitahukan
atasannya, dianggap tidak hadir tanpa ijin/mangkir dan dapat diberi surat peringatan. Jumlah
hari ketidakhadiran karena mangkir akan mengurangi jatah cuti dan dan atau jatah pengganti
hari libur
F. Parkir Karyawan
1. Setiap karyawan diberikan akses parkir Gratis untuk 1 unit sepeda motor dan/atau 1 unit
mobil.
2. Area parkir karyawan ditentukan oleh Management Gedung.
H. Informasi Penggajian.
1. Pembayaran Gaji/Upah dilakukan setiap awal bulan berjalan dengan cara
Payroll/Transfer ke rekening karyawan yang tercatat di perusahaan.
2. Tanggal Pembayaran Gaji/Upah dapat diundur apabila tanggal jatuh tempo pada tanggal
libur nasional maupun kondisi financial perusahaan.
3. Apabila dilakukan penundaan sesuai ketentuan perundang-undangan, seluruh karyawan
akan diberitahuan oleh bagian SDM, dan tidak ada tuntutan kepada perusahaan.
I. Asuransi/Perawatan Kesehatan
1. Yang dimaksudkan dengan perawatan kesehatan ialah usaha penyembuhan terhadap
suatu penyakit atau gangguan kesehatan yang secara nyata dapat menghambat
karyawan dalam melaksanakan tugasnya dan bukan usaha untuk menambah kekuatan
kecantikan dan sebagainya.
2. Perusahaan menjamin terpeliharanya kesehatan karyawan dengan cara
mengikutsertakan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).
J. Penggantian Biaya
1. Segala bentuk biaya yang dikeluarkan secara pribadi oleh karyawan yang dipergunakan
untuk kepentingan perusahaan maka perusahaan akan mengganti (reimburse).
2. Karyawan wajib menunjukkan bukti tertulis maksimal 3 x 24 jam, apabila ketentuan tidak
terpenuhi maka perusahaan tidak berkewajiban untuk mengganti (reimburse).
L. Ketentuan Libur
1. Setiap hari libur nasional merupakan hari libur karyawan.
2. Bagi karyawan dengan sistem kerja shift, wajib tetap bekerja sesuai dengan shift pada
saat hari libur nasional dan bagi karyawan tersebut diberikan hari pengganti libur dengan
masa kadaluarsa pengajuan hari libur selama 14 hari kerja.
M. Ketentuan Sakit
1. Apabila karyawan tidak hadir kerja pada hari kerjanya karena sakit maka secepatnya
yang bersangkutan /keluarganya wajib memberitahu atasan langsung dan bagian Sumber
Daya Manusia secara lisan atau secara tertulis.
2. Karyawan yang tidak hadir kerja pada hari kerjanya karena sakit diharuskan
membawa Surat Keterangan Dokter, serta resep dokter.
P. Etika Kerja
Etika Kerja adalah sistem nilai atau norma yang digunakan oleh Dewan Komisaris, Direksi dan
Karyawan dalam pelaksanaan kerja sehari-hari.
A. Etika Kerja bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan
Etika kerja Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan mengacu pada butir-butir perilaku
yang merupakan penjabaran nilai-nilai Intact Sincerity, Competence, Integrity, Reliability,
Innovative, selaras dengan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik.
1. Intact Sincerity
Dengan senantiasa menunjukkan sikap, perilaku atau tindakan:
a. Bekerja sebagai ibadah dengan dijiwai keimanan dan ketakwaan yang tinggi
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Berdoa sebelum bekerja dan senantiasa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas hasil yang diperoleh dengan tetap berusaha untuk meningkatkan hasil yang
lebih baik.
2. Competence
Dengan senantiasa menunjukkan sikap, perilaku atau tindakan:
a. Bertekad untuk selalu menjadikan Perusahaan memiliki keunggulan terbaik di
bidang usaha Property/Retai/Pusat Perbelanjaan/Mall.
b. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan karakter yang unggul.
c. Saling berbagi informasi, pengetahuan dan gagasan baru guna meningkatkan
keahlian secara kolektif.
3. Integrity
Dengan senantiasa menunjukkan sikap, perilaku atau tindakan:
a. Memiliki komitmen yang tinggi untuk menjalankan setiap ketentuan, kesepakatan,
janji dan standar etika yang berlaku.
b. Bertekad untuk mewujudkan transparansi, tanggung jawab, keadilan, dan
independensi dalam memperlakukan setiap karyawan, pengunjung, pemasok,
mitra kerja dan stakeholder lainnya.
4. Reliability
Dengan senantiasa menunjukkan sikap, perilaku atau tindakan:
a. Memberikan kinerja yang unggul: tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya dan aman.
b. Peduli terhadap masalah atau kebutuhan Pengunjung.
c. Menekankan kerjasama tim.
d. Memperhitungkan setiap risiko yang dapat muncul dalam setiap kegiatan dan
melakukan tindakan antisipasi untuk mengurangi atau mengalihkan dampak
negatifnya.
e. Bertekad untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, selamat dan
sehat.
Etika kerja sebagai pimpinan ditujukan untuk mendorong internalisasi nilai-nilai budaya
Perusahaan yang selaras dengan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang baik.
1. Berusaha menutup GAP (kesenjangan) antara kompetensi yang dituntut dengan yang
dimilikinya dengan cara belajar sendiri, mengikuti program pelatihan yang dirancang
Perusahaan, dan lain-lain.
2. Menetapkan target kerja yang menantang untuk diri sendiri dan berusaha
mencapainya.
3. Melakukan pengukuran secara periodik atas hasil yang dicapai dan melakukan analisa
dan evaluasi terhadap semua faktor yang berpengaruh.
4. Menjadi suri tauladan dalam menjalankan prinsip-prinsip kebenaran.
5. Menjunjung tinggi kejujuran, contohnya: mau mengakui dan
mempertanggungjawabkan setiap kesalahan dan kegagalan yang dilakukan secara
terbuka.
6. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara terus menerus atas ketepatan dan
keandalan peralatan, sistem, proses dan prosedur yang digunakan.
7. Menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis baik horizontal maupun vertical
untuk meningkatkan sinergi antar unit kerja.
8. Mau mendengarkan, memperhatikan dan menerima masukan untuk menggali ide ide
baru dalam mendorong proses improvement dan inovasi.
9. Mewujudkan setiap ide atau gagasan yang telah disepakati.
Secara umum pimpinan harus menerapkan perilaku santun dengan tutur bahasa dan sikap
yang baik saat berkomunikasi dengan bawahan.
Dalam melakukan komunikasi seorang pimpinan struktural dapat menempuh cara sebagai
berikut:
1. Berkomunikasi dengan bawahannya langsung.
2. Mekanisme Komunikasi By Pass adalah ketika seorang Pimpinan diperbolehkan untuk
menggali informasi langsung dari orang lain yang bukan merupakan bawahannya
secara langsung, tetapi Pimpinan tersebut harus segera menyampaikan proses
pertukaran informasi kepada atasan dari sumber informasi tersebut.
3. Komunikasi Failsafe adalah ketika seorang Pimpinan merasa bahwa terdapat sesuatu
yang kritikal pada bagian/unit lain, Pimpinan tersebut harus memberikan informasi
kepada orang yang setara dengan levelnya di bagian/unit lain tersebut; namun dalam
situasi darurat (terjadi 0.1 %)*, Pimpinan tersebut dapat memberikan perintah
langsung kepada orang lain yang bukan merupakan bawahannya secara langsung,
Secara umum bawahan harus menerapkan perilaku santun dengan tutur bahasa dan sikap
yang baik saat berkomunikasi dengan pimpinan.
Dalam melakukan komunikasi seorang bawahan dapat menempuh cara sebagai berikut:
1. Berkomunikasi dengan pimpinan (atasan) langsung.
2. Komunikasi By Pass adalah ketika seorang bawahan diperbolehkan untuk
menyampaikan laporan/informasi langsung kepada orang lain yang bukan merupakan
atasannya secara langsung, tetapi bawahan tersebut harus segera menyampaikan
proses petukaran informasi kepada atasannya langsung.
3. Komunikasi Failsafe adalah ketika seorang bawahan merasa bahwa terdapat sesuatu
yang kritikal pada bagian/unit lain, bawahan tersebut harus memberikan informasi
kepada atasannya dan/atau orang yang setara dengan levelnya di bagian/unit kerja
yang lain tersebut; namun dalam situasi darurat *), bawahan tersebut dapat
memberikan informasi secara langsung kepada orang lain yang bukan merupakan
atasannya secara langsung, tetapi dalam waktu 1 X 24 jam, bawahan harus
menyampaikan hal tersebut kepada atasannya dan kepada orang yang setara dengan
levelnya di unit kerja terkait.
*) Situasi Darurat adalah kondisi yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
- Mengancam jiwa manusia
- Berpotensi menyebabkan berhentinya pabrik
- Berpeluang menimbulkan kerugian atau kehilangan kesempatan Perusahaan
yang sangat Potensial
- Menimbulkan dampak pencemaran lingkungan yang serius
- Komunikasi secara By Pass dan Failsafe ini dapat dilakukan jika atasan
langsung dari bawahan tersebut dalam kondisi yang sulit atau tidak
memungkinkan untuk dihubungi.
Dewan Komisaris, Direksi, dan Karyawan dalam hal menjaga kerahasiaan data dan
informasi Perusahaan, berkomitmen :
1. Menyimpan rahasia Perusahaan.
2. Menggunakan sistem keamanan data yang memadai secara terproteksi.
3. Memberikan informasi yang relevan, proporsional dan bukan rahasia Perusahaan
sesuai kewenangan masing-masing dengan senantiasa menjaga kepentingan
Perusahaan.
4. Setiap permintaan data informasi yang bukan kewenangannya harus dilakukan
dengan izin Direksi.
5. Menyerahkan semua data yang berhubungan dengan Perusahaan pada saat berhenti
bekerja di Perusahaan, kepada pimpinan serendah-rendahnya Manager.
6. Tidak boleh menginformasikan dan/atau menyebarluaskan data dan informasi yang
bersifat rahasia kepada pihak lain kecuali atas persetujuan Direksi.
Tenant 1
1
Efektif 1 Mei 2020
Zulfan Efendi
Mita Huzzannah
Engineering
G. Kebijakan Pertemanan
1. Apabila terjadi pernikahan antar-karyawan, maka salah seorang harus mengundurkan
diri.
2. Antar karyawan dilarang saling memiliki hubungan termasuk dan tidak terbatas pada pacaran
dan atau diluar ketentuan sebagai rekan kerja.
1. Setiap ucapan, tulisan atau perbuatan karyawan yang melanggar ketentuan yang diatur
dalam perjanjian kerja dan peraturan perusahaan atau kesepakaran kerja bersama dapat
dikenakan sanksi.
2. Apabila pelanggaran tersebut diatas mengakibatkan kerugian bagi perusahaan maka selain
dikenakan sanksi, karyawan wajib mengganti kerugian kepada perusahaan.
3. Jenis sanksi yang diberikan adalah pemberian surat peringatan pertama, kedua dan ketiga.
4. Setelah surat peringatan ketiga, perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan kerja
sesuai pasal 161 UU No. 13 tahun 2003.
5. Surat peringatan pertama, kedua dan ketiga tidak perlu diberikan menurut urut-
urutannya, tapi dinilai dari besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan karyawan.
6. Tingkatan surat peringatan ditentukan bersama oleh atasan langsung minimal setingkat
manajer dengan bagian Sumber Daya Manusia dan disetujui oleh direksi.
7. Dalam hal surat peringatan diterbitkan secara berurutan maka surat peringatan
pertama berlaku paling lama 6 (enam) bulan.
8. Apabila karyawan melakukan pelanggaran sebelum berakhirnya masa berlaku surat
peringatan pertama, maka perusahaan dapat menerbitkan surat peringatan kedua, yang juga
mempunyai jangka waktu berlaku paling lama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya
peringatan kedua.
9. Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum surat peringatan kedua habis
masa berlakunya, maka perusahaan dapat menerbitkan peringatan ketiga (terakhir) yang
berlaku paling lama 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya peringatan ketiga.
10. Apabila karyawan masih melakukan pelanggaran sebelum surat peringatan ketiga
(terakhir) habis masa berlakunya,maka perusahaan dapat melakukan pemutusan hubungan
kerja.
11. Dalam hal jangka waktu sejak diterbitkannya surat peringatan sudah terlampaui, maka
apabila karyawan yang bersangkutan melakukan pelanggaran maka surat peringatan yang
diterbitkan oleh perusahaan adalah kembali sebagai peringatan pertama, kedua atau
ketiga sesuai besar kecilnya pelanggaran yang dilakukan karyawan.
12. Tenggang waktu dimaksudkan sebagai upaya mendidik karyawan agar dapat memperbaiki
kesalahannya dan di sisi lain merupakan waktu yang cukup bagi pengusaha untuk melakukan
penilaian terhadap kinerja karyawan yang bersangkutan.
S. Prosedur Pengaduan
1. Segala bentuk pengaduan yang berhubungan dengan tugas dan fungsi pekerjaan disampaikan
kepada Divisi HRD.
2. Segala bentuk pengaduan yang berhubungan dengan Teknis pekerjaan disampaikan kepada
atasan masing-masing Divisi.
3. Prosedur Evakuasi
Seperti pada prosedur penanggulangan kebakaran besar, pelaksanaan evakuasi
karyawan/pengunjung lantai-lantai di koordinir oleh Management Mall, Evakuasi
karyawan/pengunjung dilaksanakan melalui ”Tangga Darurat” atau sarana lain yang tersedia :
Hal – hal yang perlu diperhatikan sewaktu evakuasi adalah :
1. Berjalan dengan cepat jangan lari.
2. Jangan membawa atau memakai barang-barang yang dapat menyulitkan pelaksanaan
evakuasi.
3. Berikan prioritas kepada karyawan/pengunjung lain yang lemah fisiknya.
4. Menuruni tangga dengan cara berjajar berturut- turut sesuai lebar kapasitas tangga.
5. Keluar dari tangga darurat harus melalui pintu menuju halaman dan berkumpul di tempat
yang cukup aman
4. Prosedur Penyelamatan.
Seperti pada prosedur evakuasi, pelaksanaan penyelamatan pada lantai yang bersangkutan di
koordinir oleh Management Mall. Untuk
penyelamatan ini, baik penyelamatan dokumen maupun jiwa pelaksanaanya bersamaan
dengan pelaksanaan evakuasi.
1. Hal – hal yang perlu dilakukan pada penyelamatan dokumen.
1. Luka/Lecet
- bersihkan area yang terluka dengan air, kemudian oleskan bedak, krim, atau spray
antibakteri untuk mensterilkan luka.
- Tutup luka dengan kain kasa steril atau plester luka. Jika masih tetap terjadi pendarahan
pada luka, segera bawa ke Dokter.
2. Memar
- Jika terjadi memar atau pendarahan di dalam kulit harus mencegah terjadinya
pembengkakan.
- Kompres bagian yang memar dengan handuk bersih dan es batu atau ice pack; jaga agar
daerah memar tetap tinggi.
- Jika ada pembengkakan di sekitar luka memar terutama sendi, ada kemungkinan
kerusakan pada saraf, tulang, atau tendon (otot) segera bawa ke Dokter.
3. Luka bakar
- Bersihkan daerah yang terluka dengan air dingin mengalir atau celupkan dalam air untuk
mendinginkan kulit. Jangan gunakan air yang terlalu dingin atau es.
- Berikan antibiotik pada luka dan tutup dengan kain kasa halus, steril, dan dipasang
longgar.
- Berikan pereda nyeri untuk membuat nyaman.
- Jika infeksinya melebar atau luka bakar berat, konsultasikan segera ke dokter untuk
mencegah lebih banyak jaringan parut yang rusak pada kulit.
4. Gigitan dan Sengatan Serangga
- Pertama, pastikan tidak ada bagian lain yang tersengat dan segera buang sengat dari kulit
untuk mencegah lebih banyak racun yang masuk ke kulit.
- Berikan antihistamin untuk mengontrol gejala alergi.
- Oleskan calamine, pasta baking soda atau krim hydrocortisone ke area sengatan.
- Segera kunjungi Dokter jika gejala bertambah parah.
5. Menelan Benda Beracun atau Berbahaya
- Pastikan saluran napas dan mulut anak Anda bersih dari substansi tersebut dan
kemungkinan untuk menelannya lagi.
- Segera kunjungi Dokter jika gejala bertambah parah.
Y. Penanganan Masalah
1. Segala bentuk masalah yang dihadapi wajib didiskusikan dengan Divisi SDM.
2. Setiap karyawan dengan jenjang tidak berhubungan langsung dengan Direksi wajib terlebih
dahulu menyampaikan kepada atasan Divisi terkait.
3. Setiap masalah yang dihadapi dihadapi secara bersama-sama demi kemajuan perusahaan.
4. Setiap karyawan dilarang memposting dan atau menyebarluaskan melalui media elektronik
segala bentuk masalah yang dihadapi di perusahaan, pelanggaran ketentuan ini diberikan
Surat Peringatan.
Office:
PT. Palarudhibi Teguh Makmur
Building Management Office Medan Focal Point
Jln. Ringroad/Gagak Hitam, Asam Kumbang, Medan Selayang, Medan, 20133
Telp : 061-88802121 Fax : 061-88802122
Line Management:
1. Head of Operational : 101
2. Legal, HR & GA : 106
3. Finance : 104
4. Operastional : 105