Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 5, Mei 2019, hlm. 4439-4446 http://j-ptiik.ub.ac.id

Pengembangan Sistem Pengelolaan Ruang Baca Berbasis Web Dengan


Menggunakan Django Framework
(Studi Kasus: Ruang Baca Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya)
Atikah Nur Rahimah1, Denny Sagita Rusdianto2, Mahardeka Tri Ananta3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1atikah.nurahimah@gmail.com, 2denny.sagita@ub.ac.id, 3deka@ub.ac.id

Abstrak
Universitas Brawijaya memiliki satu perpustakaan pusat dan beberapa perpustakaan yang lebih kecil di
setiap fakultasnya, termasuk perpustakaan yang berada di Fakultas Ilmu Komputer yang biasa disebut
Ruang Baca. Saat ini, pengelolaan Ruang Baca dilakukan dengan menggunakan sebuah perangkat lunak
open source yang bernama Senayan Library Management System (SLIMS). SLIMS dirasa kurang
efektif karena sistem keanggotaannya tidak dapat terhubung dengan data mahasiswa yang dimiliki
fakultas sehingga sulit untuk dilakukan pemeriksaan status mahasiswa yang akan melakukan transasksi.
Selain itu, Ruang Baca tidak memiliki data koleksi khususnya skripsi untuk dilihat oleh mahasiswa
secara online sehingga menyulitkan mahasiwa yang ingin mencari data diluar jam kerja Ruang Baca.
Sebagai solusi, dikembangkanlah sebuah Sistem Pengelolaan Ruang Baca berbasis web. Sistem ini
memiliki data anggota yang terintegrasi dengan data mahasiswa milik fakultas. Selain itu, sistem ini
dapat digunakan oleh mahasiswa untuk melakukan pencarian data koleksi termasuk skripsi secara
online. Penelitian ini diawali dengan proses rekayasa kebutuhan yang menghasilkan 62 kebutuhan
fungsional dan 1 kebutuhan non fungsional. Kemudian, dilakukan perancangan sistem. Implementasi
sistem dilakukan dengan menggunakan framewok Django. Dari proses pengujian, didapatkan hasil
100% valid untuk pengujian unit, integrasi, dan validasi. Sedangkan untuk pengujian usability,
didapatkan nilai 82.92 yang berarti Sistem Pengelolaan Ruang Baca masuk pada kategori ‘A’.
Kata kunci: perpustakaan, pengelolaan, django web framework, python
Abstract
Brawijaya University has one central library and several smaller libraries in each of its faculties,
including a library located in the Faculty of Computer Science which is commonly called a Reading
Room. Currently, Reading Room management is done by using an open source software called Senayan
Library Management System (SLIMS). The use of SLIMS is deemed not quite helpful because the
membership system cannot be connected with the student database that is owned by the faculty which
make it difficult to check the students’s status when they are going to make transactions. In addition, the
Reading Room does not have collection data, especially thesis, to be seen by students online, making it
difficult for students who want to find data outside of the Reading Room’s working hours. As a solution,
a web-based Reading Room Management System was developed. This system has features for managing
collection data and reading room transactions with member data that is integrated with the faculty. In
addition, this system can be used by students to search collection data including thesis data online. This
research begins with requirements engineering process that produces 59 functional requirements and 1
non-functional requirement. Then, the system design is carried out. The implementation is done using
Django framewok. From the testing process, the results are 100% valid for unit testing, integration, and
validation. As for usability testing, the value of 82.92 means that the Reading Room Management System
falls into the 'A'.
Keywords: library, management, django web framework, python

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 4439
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4440

terkait penelitian yang dilakukan pada skripsi


1. PENDAHULUAN tersebut.
Universitas Brawijaya memiliki satu Untuk memudahkan pengembangan sistem
perpustakaan pusat, dan beberapa perpustakaan ini, sistem akan dikembangkan dengan
lainnya disetiap fakultas contohnya adalah menggunakan Django. Django merupakan
perpustakaan di Fakultas Ilmu Komputer sebuah web framework yang menggunakan
(FILKOM) yang disebut Ruang Baca. Koleksi di bahasa pemrograman Python. Django dipilih
Ruang Baca FILKOM didominasi oleh topik karena memiliki fitur yang dapat mempermudah
koleksi yang kiranya dibutuhkan mahasiswa pengembangan sistem contohnya antarmuka
FILKOM seperti literatur pemrograman, basis admin yang otomatis untuk mempermudah
data, dan lain-lain. Selain itu, Ruang Baca proses manipulasi data pada table basis data.
FILKOM juga menyediakan literatur berupa Proses manipulasi tabel basis data juga dapat
hard copy laporan PKL dan skripsi mahasiswa dilakukan dengan mudah dengan django
FILKOM untuk digunakan mahasiswa yang migrations function. Selain itu, Django dibangun
ingin mencari referensi penelitian. dengan bahasa pemrograman Python, bahasa
Saat ini manajemen koleksi dan transaksi di pemrograman tingkat tinggi yang mudah dibaca
Ruang Baca FILKOM UB telah menggunakan manusia.
sebuah perangkat lunak open source bernama Dengan adanya Sistem Pengelolaan Ruang
Senayan Library Management System (SLIMS). Baca ini diharapkan petugas ruang baca dapat
SLIMS membantu proses perekaman koleksi terbantu dalam proses pengelolaan data koleksi
dan pengelolaan transaksi seperti peminjaman dan transaksi pada ruang baca. Mahasiswa juga
buku. Namun ternyata SLIMS masih jauh dari diharapkan dapat terbantu untuk mencari data
sistem yang diharapkan. Salah satu skripsi sebagai referensi penelitian kapanpun
kekurangannya adalah sistem keanggotaan dan dimanapun.
perpustakaan yang ada pada SLIMS tidak
2. TINJAUAN PUSTAKA
terintegrasi dengan data mahasiswa yang berada
pada fakultas sehingga sulit dilakukan
2.1. Perpustakaan
pengecekan status mahasiswa ketika ingin
melakukan transaksi. Status mahasiswa Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari
dianggap penting karena mahasiswa yang dapat sebuah badan atau lembaga tertentu yang
melakukan transaksi pada ruang baca hanyalah bertugas untuk mengatur bahan-bahan pustaka
mahasiswa aktif FILKOM UB. baik buku mapun yang buka buku dan diatur
Seperti yang dikutip dari sebuah portal berita secara sistematis menurut aturan tertentu untuk
mahasiswa, pustakawan Ruang Baca FILKOM digunakan sebagai sumber informasi (Suhendar
UB menyebutkan bahwa diharapkan agar & Yaya, 2014). Undang-undang No.43 Tahun
koleksi-koleksi ruang baca baik buku, skripsi, 2007 Pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa
laporan PKL atau lainnya dapat dilihat dalam perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi
sebuah system secara online (Kis & Fat, 2017). karya tulis, cetak, dan atau karya reka secara
Hal itu disebabkan karena mahasiswa sudah professional dengan sistem yang berguna
tidak bisa meminjam skripsi dan dibawa pulang. memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
Selain hard copy dari skripsi tersebut, tidak ada pelestarian, informasi, dan rekreasi baga para
lagi data skripsi yang dapat mahasiswa lihat. pemustaka.
Oleh karena itu, akan dikembangan sebuah
Sistem Pengelolaan Ruang Baca berbasis web. 2.2. Django Web Framewrok
Sistem ini memiliki fitur untuk mengelola data Django adalah sebuah web framework yang
koleksi dan data transaksi di ruang baca. Data menggunakan bahasa pemrograman Python
keanggotaan sistem ini juga akan terhubung yang mendukung pembuatan website dengan
dengan data mahasiswa milik fakultas untuk konsep rapid development (Django Software
memudahkan proses pengecekan status Foundation, 2017). Wiki-Python menyatakan
mahasiswa. Sistem ini juga memiliki fitur yang bahwa framework yang sekarang telah berada di
memungkinkan mahasiswa untuk melihat daftar versi 2.1 ini sebagai web framework paling
koleksi baik buku ataupun skripsi secara online. popular dikalangan high-level frameworks.
Data skripsi yang diberikan juga mengandung Karena menggunakan bahasa pemrograman
abstrak skripsi yang dapat dibaca untuk referensi Python yang telah memiliki banyak library siap

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4441

pakai, mengembangkan sistem dengan Django


berarti dapat menggunakan library tersebut
sesuai dengan keperluan pengembangan.
Django bertujuan untuk memudahkan
pengembangan situs web dan basis data yang
kompleks (Django Software Foundation, 2017).
Salah satu keunggulan django adalah,
framework ini telah merepresentasikan ORM
(Object Relational Mapper) sehingga tidak perlu
menyesuaikan query jika terjadi perubahan
database yang digunakan. Berikut ini adalah
beberapa keuntungan menggunakan Django:
1. Object-Relational Mapping (ORM)
Support.
2. Automatic Admin Interface.
3. Elegant URL Design.
4. Template System. Gambar 1 The Protoype Paradigm
5. Cache system.
6. Internationalization. 3. METODOLOGI PENELITIAN
7. A light weight web server for Metode penelitian yang digunakan dalam
development and test. penelitian ini dimulai dari tahap awal yaitu
identifikasi domain permasalahan hingga tahap
2.3 Model Prototype
akhir yaitu penarikan kesimpulan dan saran.
Model pengembangan Prototype adalah Tahapan penelitian yang digunakan dalam
model pengembangan perangkat lunak yang penelitian ini digambarkan dalam Gambar 2.2.
cocok digunakan untuk pengembangan sebuah
sistem dimana kebutuhan-kebutuhannya sudah
terdefinisikan secara umum namun tidak
spesifik. Dalam hal ini, pengembang dan
pemangku kepentingan dapat menyatukan
pemahaman dengan lebih baik tentang seperti
apa sistem akan dibangun (Pressman, 2010).
Biasanya, prototype dibangun dengan tujuan
untuk mendefinisikan kebutuhan sistem yang
lebih spesifik, untuk melakukan validasi
terhadap kebutuhan sistem, atau untuk
mendapatkan evaluasi terkait dengan user
interface sistem tersebut. Proses ini akan
belangsung secara iteratif berdasarkan proses
trial-and-error. Untuk menghindari iterasi yang
berlebihan, pengembang perlu untuk
menetapkan perjanjian awal dengan pemangku
kepentingan dengan tujuan untuk
mengefisiensikan waktu dan dana Gambar 2 Tahapan Penelitian
pengembangan sistem (Pressman, 2010). Akhir
dari model Prototype adalah evaluasi terhadap 3.1. Identifikasi Domain Permasalahan
prototype tersebut dimana end users akan
mencoba menggunakan prototype tersebut untuk Ruang Baca FILKOM UB dipilih menjadi
beberapa waktu sampai akhirnya dapat objek penelitian berdasarkan pengalaman
mendefinisikan hasil evaluasi termasuk eror atau peneliti sebagai mahasiswa FILKOM UB.
kelalaian yang disebabkan oleh sistem. Hasil Namun untuk memperkuat alasan tersebut
evaluasi sistem dapat digunakan sebagai acuan dilakukanlah wawancara dengan pustakawan
pengembangan sistem yang lebih lanjut Ruang Baca FILKOM UB yaitu bapak Drs.
(Somerville, 2011). Syaifudin, M.Hum terkait dengan kegiatan pada
Ruang Baca FILKOM UB dan permasalahan-

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4442

permasalahan yang dihadapi dalam melakukan dispesifikasikan sebelumnya. Proses ini


kegiatan tersebut. Hasil wawancara digunakan juga termasuk proses dokumentasi
untuk mengidentifikasi masalah yang akan kebutuhan yang akan dimuat dalam
digunakan sebagai dasar dilakukannya bentuk table kebutuhan dan table aktor.
penelitian. Pemberian kode pada setiap kebutuhan
baik fungsional maupun non-fungsional
3.2. Studi Literatur juga dilakukan agar lebih mudah
Setelah domain permasalahan dilakukan identifikasi, dan tracking baik
teridentifikasi, selanjutnya adalah pengumpulan dari sumber (table kebutuhan) ke proses
literatur yang mendukung dalam penyusunan perancangan ataupun sebaliknya.
kerangka berpikir peneliti. Kerangka berpikir 4. Pemodelan Kebutuhan
dan literatur tersebut berguna untuk memberikan Pemodelan kebutuhan dilakukan secara
pemahaman lebih terkait teori-teori pendukung Object Oriented dengan menggunakan
penelitian dan pengembangan Sistem Informasi diagram UML yaitu Use Case Diagram
Ruang Baca FILKOM UB. untuk menjelaskan sistem yang
dikembangkan berdasarkan sudut
3.3. Rekayasa Kebutuhan pandang aktor dan juga Use case Scenario
untuk menjelaskan secara lebih detil
Proses rekayasa kebutuhan dilakukan untuk tentang Use Case seperti tahapan-tahapan
mengolah permasalahan-permasalahan dan data- yang dapat dilakukan oleh aktor dalam
data yang sudah dikumpulkan untuk menggunakan sistem untuk memenuhi
menghasilkan kebutuhan-kebutuhan pengguna tujuan tertentu.
terhadap solusi perangkat lunak yang
ditawarkan. Proses rekayasa kebutuhan terbagi 3.4. Perancangan Sistem
atas beberapa proses sebagai berikut.
1. Elisitasi dan Analisis Kebutuhan Proses perancangan akan dilakukan setelah
Proses elisitasi kebutuhan dilakukan model kebutuhan telah disepakati oleh
melakukan wawancara tahap dua yang stakeholders. Proses perancangan baik dari
dilakukan secara terstruktur dengan bapak perancangan komponen ataupun arsitektur
Syaifudin, Drs., M.Hum kebutuhan- sistem akan menghasilkan rancangan arstektur
kebutuhan pengguna akan sistem yang sistem, sequence diagram, perancangan basis
akan dikembangkan. Kemudian dilakukan data yaitu Physical dan Conceptual Data Model,
analisis kebutuhan terkait solusi yang diagram kelas, rancangan komponen sistem, dan
ditawarkan berdasarkan kebutuhan- rancangan antarmuka. Setelah rancangan
kebutuhan pengguna. Proses tersebut antarmuka selesai, dilakukan pengecekan
meliputi analisis kebutuhan sistem yaitu prototype sistem oleh pemangku kepentingan
apa saja yang harus disediakan oleh sistem untuk kemudian dievaluasi. Implementasi dapat
untuk membantu mengatasi permasalahan dilakukan ketika prototype telah disetujui oleh
pada Ruang Baca FILKOM UB baik pemangku kepentingan.
fungsional maupun non-fungsional, dan
3.5. Implementasi Sistem
siapa saja aktor yang telibat dalam
penggunaan sistem nantinya. Tahap implementasi pada penelitian ini
2. Spesifikasi Kebutuhan terbagi atas tiga proses yaitu Implementasi Basis
Dari hasil analisa dan studi literatur, Data, Implementasi Komponen, Implementasi
kebutuhan-kebutuhan yang sudah Antarmuka. Implementasi sistem akan
terdefinisikan dispesifikkan menjadi lebih menggunakan bahasa pemrograman Python
detil guna menghindari kesalahpahaman dengan framework Django dengan
dari pihak pengembang dan pengguna. menggunakan arsitektur model-template-view
Hasil spesifikasi ini juga akan digunakan dari Django yang mengadaptasi pola
sebagai acuan perancangan dan perancangan model-view-controller. Sedangkan
implementasi sistem kedepannya. untuk basis data yang digunakan adalah MySQL.
3. Manajemen Kebutuhan
Proses manajemen kebutuhan dilakukan 3.6. Pengujian
dengan melakukan kontrol tehadap setiap Tahapan pengujian akan dilakukan dengan
kebutuhan yang telah didefinisikan dan dua strategi yaitu Black box untuk Validation

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4443

Testing dimana sistem diuji sebagai satu Kemudian permasalahan yang ditemukan,
kesatuan dan pengujian dilakukan berdasarkan disusun sebuah proses bisnis baru yaitu proses
aksi dari pengguna dan dievaluasi berdasar bisnis to-be. Analisis juga dilakukan dari sisi
output yang didapatkan oleh pengguna dari stakeholder yaitu bapak Syaifudin. Hasil dari
sistem. Pengujian validasi menggunakan analisis kebutuhan diketahui bahwa proses
Software Requirements Spesifiaction (SRS) pengecekan status mahasiswa saat ini hanya
sebagai panduan dalam memilih validation-test menggunakan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM)
criteria-nya (Pressman, 2010). Selain pengujian sehingga tidak bisa dilakukan proses pengecekan
Black box, pengujian juga akan dilakukan status mahasiswa. Selain itu, perekaman data
dengan strategi White box dengan menggunakan masih menggunakan kertas formulir sehingga
Control Flow Graph untuk menghitung perekaman data melalui sistem akan mengurangi
kompleksitas algoritme yang digunakan penggunaan kertas dan mempersingkat waktu
menggunakan sebuah metode yang disebut transaksi. Proses bisnis to-be untuk transaksi
McCabe’s Cyclomatic Complexity pada tahap pemesanan dapat dilihat pada gambar 4.
pengujian unit dan integrasi. Pengujian Usability
juga akan dilakukan untuk mengetahui seberapa
mudah sistem digunakan.
3.7. Kesimpulan dan Saran
Isi dari kesimpulan adalah hasil analisis dan
pengujian yang dilakukan pada sistem dengan
tujuan untuk menjawan rumusan masalah pada
awal penelitian. Selain kesimpulan, saran dari
penulis juga diberikan sebagai masukan terhadap
penelitian selanjutnya dan sebagai acuan Gambar 3. Proses Bisnis As-Is transaksi
pengembangan sistem yang lebih lanjut. pemesanan

4. REKAYASA KEBUTUHAN

4.1. Elisitasi Kebutuhan dan Analisis


Kebutuhan
Dari hasil elisitasi kebutuhan, diketahui
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Sistem pengelolaan yang digunakan saat
ini memiliki kekurangan yaitu terlalu
rumit dan tidak sesuai dengan kebutuhan
di Ruang Baca. Selain itu, data anggota
pada sistem tidak terhubung dengan
pangkalan data mahasiswa yang dimiliki
fakultas sehingga sulit dilakukan
pengecekan status mahasiswa.
2. Mahasiswa hanya dapat mengakses
informasi koleksi pada saat jam kerja
Ruang Baca.
Proses elisitasi juga menghasilkan proses
bisnis As-Is yang merupakan tahapan yang
dilakukan pada satu proses bisnis. Proses binis
yang didapatkan adalah proses bisnis transaksi
pemesanan, peminjaman, dan pengembalian Gambar 4. Proses Bisnis To-Be transaksi
koleksi. Proses bisnis untuk transaksi pemesanan pemesanan.
dapat dilihat pada gambar 3.
Pada proses analisis kebutuhan dilakukan
peninjauan kembali permasalahan yang
mungkin terjadi pada proses bisnis as-is.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4444

4.2. Identifikasi Aktor 4.3. Kebutuhan Sistem


Identifikasi Aktor dilakukan dengan tujuan Terdapat dua jenis kebutuhan sistem, yakni
untuk mengetahui siapa saja pemangku kebutuhan fungsional dan non-fungsional.
kepentingan pada sistem ini dan untuk Terdapat 62 kebutuhan fungsional dan 1
mengidentifikasi kebutuhan para pemangku kebutuhan non-fungsional. Kebutuhan
kepentingan tersebut dengan sistem yang akan fungsional sistem dimodelkan menggunakan
dikembangkan. Berikut merupakan aktor dalam sebuah use case diagram.
sistem ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel 1. Identifikasi Aktor 5. PERANCANGAN
Aktor Deskripsi
Visitor Visitor adalah semua 5.1. Perancangan Arsitektur
orang yang mengakses Perancangan arsitektur sistem
sistem. menggambarkan interaksi antar komponen-
Admin Admin adalah komponen di dalam Sistem Informasi Ruang
pustakawan yang Baca dan komunikasi yang terjadi terhadap
bekerja di ruang baca. objek di luar sistem. Arsitektur Sistem Informasi
Staff Staff adalah orang yang Ruang Baca FILKOM UB terdiri atas beberapa
bertugas di Ruang Baca komponen. Diagram arsitketur tersebut
untuk membantu menggunakan model MTV-Architecture dari
pekerjaan pustakawan django framework. Komponen dalam sistem
(mahasiswa/siswa terbagi atas Models, Templates, Views yang
magang). saling terhubung satu sama lain. Views bertugas
Anggota Anggota adalah seluruh untuk menangani request dan response web
mahasiswa FILKOM dimana views akan menerjemahkan permintaan
UB yang berstatus aktif. dari web dan mengembalikannya dalam bentuk
Modul Modul Mahasiswa apapun (halaman HTML, kode eror, atau XML).
Mahasiswa adalah modul penyedia Models akan bertugas sebagai media perantara
informasi terkait dengan antara sistem dengan basis datanya, seluruh
mahasiswa FILKOM komunikasi dengan basis data akan melalui
UB. Modul Mahasiswa models. Sedangkan templates berisi kode HTML
menyediakan informasi yang mengatur tampilan halaman web. Terdapat
terkait dengan NIM, dua modul yang akan berkomunkasi dengan
nama, jurusan, prodi, sistem ini. Dua modul tersebut adalah Modul
email, nomor telepon, Mahasiswa dan Modul Skripsi.
dan status mahasiswa.
Modul Skripsi Modul Skripsi adalah 5.2. Sequence Diagram
modul yang
menyediakan informasi Sequence Diagram akan menjelaskan
terkait dengan skripsi interaksi pengiriman pesan antar objek dalam
seorang mahasiswa baik sistem dalam menjalankan suatu fungsionalitas.
yang telah diajukan Sequence diagram dibuat berdasarkan use case
menjadi proposal atau scenario yang telah disusun pada proses
yang belum. Modul Rekayasa Kebutuhan. Sequence Diagram ini
skripsi menyediakan juga akan berpengaruh pada penulisan
informasi terkait judul, pseudocode fungsi.
dosen pembimbing satu
dan dua (apabila ada), 5.3. Perancangan Basis Data
status dari skripsi Basis Data dilakukan dengan membuat
tersebut, abstrak, beserta diagram Conceptual Data Model sebagai
data mahasiswa yang representasi dari suatu tabel basis data beserta
mengajukan berupa struktur dan juga relasi antar tabelnya dan
nama, nim, jurusan, dan Phsycal Data Model sebagai penggambaran
program studi. tabel basis data, relasi, dan panjabaran atribut
dalam tabelnya. Phsycal Data Model akan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4445

dijadikan acuan dalam mengimplementasikan Dari hasl evaluasi, stakeholder tidak


basis data. Perancangan basis data menghasilkan memberikan perubahan terhadap rancangan
rancangan dari 12 tabel basis data yaitu koleksi, sistem sehinnga proses perancangan berhenti
mahasiswa, notifikasi, feedback, akun pengguna, pada iterasi pertama dan siap untuk
topik koleksi, tipe koleksi, sumber koleksi, diimplementasikan.
bahasa koleksi, denda, transaksi pemesanan, dan
transaksi peminjaman. 5. IMPLEMENTASI
Proses implementasi yang dilakukan ada 3 yaitu
5.4. Perancangan Kelas
implementasi basis data, implementasi
Perancangan kelas dilakukan dengan antarmuka, dan implementasi kode program.
menggambarkan semua objek pada Sistem Implementasi basis data dibuat berdasarkan
Informasi Ruang Baca beserta relasi antar diagram Physical Data Model yang telah dibuat
objeknya ke dalam diagram kelas. Diagram kelas sebelumnya. Implementasi basis data dilakukan
juga akan memuat mandatory dari relasi antar dengan membuat basis data berisi tabel sesuai
objek tersebut dan hubungan antar suatu kelas dengan rancangan basis data. Nama basis data
dengan kelas yang lain. pada sistem ini adalah basis data ‘rbfilkom’ yang
dibangun menggunakan MySQL.
5.5. Perancangan Komponen Implementasi Antarmuka mengacu pada
Perancangan komponen dibuat dengan rancangan antarmuka sistem, gambar 7
tujuan sebagai acuan dalam menunjukkan contoh implementasi antarmuka
mengimplementasikan suatu fungsi yang akan dari halaman ‘daftar jenis koleksi’. Sedangkan
bekerja pada sistem. Perancangan komponen implementasi kode program mengacu pada
memuat proses-proses yang akan dilakukan perancangan komponen yang dilakukan
dalam suatu fungsi untuk mencapai tujuan sebelumnya.
tertentu. Perancangan komponen menghasilkan
pseudocode suatu fungsi.

5.6. Perancangan Antarmuka


Perancangan Antarmuka dilakukan dengan
membuat gambaran mengenai tampilan web
yang nantinya akan digunakan sebagai acuan
untuk mengimplementasikan suatu halaman web
dengan HTML. Perancangan antarmuka
didesain menggunakan tampilan web dari Gambar 7. Implementasi Antarmuka Halaman
perangkat desktop. Gambar 5 merupakan ‘Daftar Jenis Koleksi’
gambaran perancangan antarmuka dari halaman
‘Daftar Jenis Koleksi’. 6. PENGUJIAN SISTEM
Pengujian yang dilakukan pada penelitian
ini adalah pengujian unit, integrasi, pengujian
validasi, dan pengujian usability. Pengujian unit
dilakukan dengan pendekatan white-box testing
dengan menggunakan McCabe’s Cyclomatic
Complexity dengan bantuan Flow Graph.
Pengujian integrasi bottom-up dengan bantuan
class driver. Pengujian integrasi juga dilakukan
dengan pendekatan white-box. Hasil dari kedua
pengujian tersebut adalah 100% valid dengan
nilai V(G) pada masing-masing fungsi pada
Gambar 5. Perancangan Antarmuka Halaman
pengujian unit dan pada pengujian integrasi
‘Daftar Jenis Koleksi’
adalah kurang dari 10 yang menandakan bahwa
Prototype sistem berupa rancangan
algoritma yang digunakan dapat dikatakan baik
antarmuka sistem beserta rancangan basis data
dan less error prone sehingga tidak perlu
sistem diberikan kepada bapak Syaifuddin
dilakukan perancangan ulang.
selaku stakeholder dan kemudian di evaluasi.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 4446

Pengujian validasi dilakukan dengan antarmuka admin yang dapat digunakan


pendekatan black-box testing dan menghasilkan untuk memasukkan data kedalam tabel
100% valid untuk semua kasus uji. Pengujian basis data selain itu Django juga
usability dilakukan dengan memberikan menyediakan library packages yang
kuisioner SUS dengan skala likert kepada 6 sangat banyak membantu pengembangan
responden (1 admin Ruang Baca, 5 mahasiswa sistem. Django juga secara otomatis
FILKOM UB) dan sebuah instruksi untuk membuat tabel basis data user, session,
menjalankan beberapa tugas dengan permission, dan group untuk proses
menggunakan Sistem Pengelolaan Ruang Baca. autentikasi pengguna.
Hasil dari kuisioner dikonversikan kemudian 4. Dilakukan 4 jenis pengujian yaitu
dihitung total untuk tiap responden dan dihitung pengujian unit, integrasi, validasi, dan
rata-ratanya. Rata-rata nilai berada di angka pengujian usability. Dari hasil pengujian
82.92 yang berada di kategori ‘A’ yang berarti unit, disimpulkan bahwa seluruh fungsi
pengguna menyukai Sistem Pengelolaan Ruang yang diujikan bernilai valid dan memiliki
Baca FILKOM UB dan cenderung akan angka cyclomatic complexity dibawah 10
merekomendasikannya. yang berarti rancangan algoritma dari
fungsi-fungsi yang diujikan sudah baik.
8. KESIMPULAN Dari hasil pengujian integrasi juga
Kesimpulan pada penelitian ini digunakan disimpulkan bahawa fungsi yang diujikan
untuk menjawab rumusan masalah. Dari hasil berintegrasi dengan baik dan valid. Hasil
penelitian ini disimpulkan bahwa: dari pengujian validasi terhadap 50 fungsi
1. Dari 3 buah proses bisnis (peminjaman, adalah 100% valid. Kemudian dari hasil
pemesanan, dan pengembalian koleksi) pengujian usability menggunakan SUS,
didiefinisikan 2 fitur yaitu peminjaman didapatkan nilai 82.92 yang berarti Sistem
yang terdiri atas fungsi tambah transaksi Pengelolaan Ruang Baca masuk pada
peminjaman, ubah transaksi peminjaman kategori A dimana pengguna menyukai
(pengembalian), dan fungsi hapus sistem ini dan cenderung akan
transaksi. Lalu selanjutnya adalah fitur merekomendasikannya.
pemesanan koleksi yang terdiri dari fungsi
9. DAFTAR PUSTAKA
tambah transaksi, ubah transaksi, dan
hapus transaksi. Selain itu, terdapat 51 Django Software Foundation, 2017. Django
fungsi lainnya, 62 buah kebutuhan Documentation - Design Philosophies.
fungsional, dan 1 kebutuhan non- [Online]
fungsional. Dari proses tersebut juga Available at:
dihasilkan sebuah use case diagram dan https://docs.djangoproject.com/en/2.0/mi
use case scenario. sc/design-philosophies/
2. Dari proses perancangan yang dilakukan, [Accessed 27 February 2019].
didapatkan hasil berupa rancangan
Kis & Fat, 2017. Display. [Online]
arsitektur, sequence diagram, diagram
Available at:
perancangan basis data yang terdiri dari
http://display.ub.ac.id/news/tak-boleh-
Conceptual Data Model, Logical Data
dipinjam-ruang-baca-dipenuhi-
Model, dan Physical Data Model. Proses
mahasiswa-skripsi/
perancangan juga menghasilkan diagram
[Accessed 28 August 2018].
kelas, pseudocode, dan rancangan
antarmuka sistem. Pressman, R. S., 2010. Software Engineering : A
3. Tahap implementasi menghasilkan basis Practitioners Approach 7th Edition. New
data yang akan digunakan yaitu basis data York: McGraw-Hill.
‘rbfilkom’, implementasi antarmuka Somerville, I., 2011. Software Enginerring. New
sistem, dan sistem yang siap diujikan.
york: Addison-Wesley.
Implementasi dilakukan dengan
menggunakan framework Django dengan Suhendar & Yaya, 2014. Pedoman
bahasa pemrograman Python. Diketahui Penyelenggaran Perpustakaan Sekolah.
Django dapat mempermudah Bandung: Remaja Rosdakarya.
pengembangan sistem karena memiliki

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai