KELAS 9 SEMESTER 1
Nama : ...
Kelas : ...
Bayi perempuan itu tercipta melalui proses fertilisasi invitro atau IVF yang formatnya biasa
diterapkan pada pasangan tak subur. Proses kloning difasilitasi perusahaan Clonaid, pengikut
fanatik sekte Raelian--kelompok yang percaya bahwa 25 ribu tahun silam di bumi telah
mendarat makhluk luar angkasa dan menciptakan ras manusia melalui proses kloning.
Menurut Direktris Clonaid Brigitte Boisselier, ribuan peminat sudah mengantre untuk
menciptakan manusia-manusia baru melalui kloning yang siap membayar US$ 200 ribu, di
antaranya dari benua Asia.
Hingga berita ini ditulis, Kepala Sekte Kepercayaan Raelian Bart Overvliet masih
merahasiakan identitas bayi. Pemimpin sekitar 55 ribu pengikut sekte Raelian--30 orang di
antaranya warga Belanda--dari berbagai negara ini juga merahasiakan identitas dan tempat
tinggal sang ibu.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Belanda mengatakan, hingga akhir Januari 2003, akan
lahir empat bayi kloning lain. Menurut dia, hal itu dimungkinkan karena Undang-Undang
Belanda tak melarang kelahiran manusia hasil kloning.
UU tersebut didukung para ilmuwan. Mereka berpendapat tak ada alasan mendasar kloning
manusia mustahil dilakukan. Sebab, teknik kloning manusia sama persis dengan yang dipakai
pada pengkloningan domba Dolly pada 1996. Tapi, kloning pada manusia memiliki risiko
besar. Seperti kloning pada binatang, mengkloning manusia juga bisa mengalami kegagalan,
seperti pembentukan organ tubuh yang tak sempurna.
Dalam proses kloning, nukleus dipindahkan dari sel telur wanita dan digantikan nukleus dari
sel binatang atau orang yang dikloning. Jika proses ini dilakukan dalam waktu dan cara yang
tepat, sel telur akan mulai membelah atau terbagi, persis seperti sel telur yang telah dibuahi
sperma. Selanjutnya, genetika embrio yang dihasilkan sama persis dengan sang ibu--bila sel
telur yang dipakai milik sang ibu. Tapi bila nukleus bukan milik sang ibu, embrio bakal
menurunkan sifat genetika dari si pendonor. Hingga kini, para ilmuwan masih tak yakin
tentang konsekuensi yang terjadi bila sel telur yang dipakai bukan milik sang ibu.(ICH/Nlg)
Mesin Fotokopi
Mesin fotokopi menghasilkan salinan dokumen asli secara cepat dan hasilnya pun jelas. Cara
kerja mesin fotokopi adalah dengan menyorotkan sinar ke dokumen asli. Citra pantulannya
difokuskan ke tabung yang dimuati listrik statis. Muatan tersebut menyebar dan melekat pada
tabung dan menyesuaikan gelap terang pada dokumen asli. Bubuk toner ditarik oleh muatan
statis di sekeliling tabung, yang kemudian dipindahkan ke selembar kertas salinan dan
dikeringkan melalui pemanasan.
Metamorfosis pada serangga merupakan proses yang kompleks dan melibatkan berbagai organ
pada fase instar (larva). Semua proses tersebut terangkum pada gambar berikut. Perubahan
dari larva menjadi pupa berlangsung pada hari ke 5-7 setelah telur menetas.
Seorang siswa melakukan dua jenis percobaan pada larva dari kupu-kupu pada larva yang
berumur 4 hari (4 hari setelah menetas).
Percobaan I: segmen yang memisahkan bagian dada dan perut larva diikat dengan kawat
sehingga tidak terjadi aliran haemolimfa dari dada ke perut atau sebaliknya.
Percobaan II: kepala dipisahkan dari bagian tubuh lainnya.
Pertanyaan 6: Metamorfosis pada Serangga
Tentukan pernyataan berikut ini benar (B) atau salah (S)!
A. Pada percobaan I, pengamatan pada hari ke 7 akan menunjukan bahwa bagian A
berkembang menjadi pupa sedangkan bagian B tetap menyerupai bentuk larva.
B. Bagian tubuh larva pada pada percobaan II gagal berkembang menjadi pupa.
C. Percobaan I bertujuan untuk membuktikan bahwa metamorfosis dipengaruhi oleh sistem
endokrin dan saraf.
D. Jika dilakukan pengukuran kadar hormon ecdysone (ec) dan juvenile hormone (JH) pada
tubuh larva di percobaan II, maka kadar JH di hari ke-6 akan lebih rendah dari hari ke-4
sedangkan kadar ecdysone di hari ke-6 lebih tinggi dari hari ke-4.
Cimahi - Dua mahasiswa Unoversitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) membuat baterai yang
lebih ramah lingkungan. Baterai yang dinamai "Bamat" itu bahan bakunya terbuat dari pasta
tomat busuk sehingga lebih aman bagi lingkungan.
Ide inovatif ini berawal dari keprihatinan Muhammad Abidin dan Fitri Isni Apriliyani melihat
ancaman pencemaran lingkungan yang serius dari limbah batu baterai. Sebab, di dalam
baterai terdapat kandungan zat berbahaya.
"Ada kadmium yang bisa merusak sistem saraf dan mengakibatkan kelumpuhan, ini perlu ada
penanganan yang serius," kata Abidin saat ditemui di Gedung Rektorat Unjani, Kota Cimahi,
Selasa (30/4/2019).
Kedua mahasiswa Fakultas Sains dan Informatika itu pun memulai risetnya untuk membuat
baterai yang lebih ramah lingkungan. Awalnya Abidin dan Fitri menggunakan belimbing
wuluh, namun hasilnya tidak optimal baik dari faktor daya mau pun ekonomis.
"Akhirnya kami mencari sayuran yang memiliki keasaman yang dengan belimbing wuluh,
kemudian kami melihat tumpukan tomat busuk di pasar," ujarnya.
Menurutnya, cara ini lebih ekonomis. Sebab Indonesia merupakan negara agraria yang bisa
menghasilkan 916.000 ton tomat pertahunnya. Tapi, produksi melimpah itu semua tidak bisa
dimanfaatkan. Sehingga banyak yang terbuang dan membusuk di pasar.
Setelah mendapat tomat-tomat busuk itu, mereka lumatkan dengan menggunakan blender.
Pasta tomat kemudian ditampung di dalam wadah dan diukur keasamannya. Hingga tingkat
keasaman yang ditentukan didapatkan, pasta tomat kemudian dimasukkan ke dalam tabung
baterai yang telah dibongkar.
"Untuk sementara ini kami masih melakukan sampel seperti itu, ada Bamat yang diisi oleh
pasta tomat, ada juga Bamat gabungan antara pasta tomat dengan kandungan B3 di
dalamnya," katanya.
Abidin mengatakan, proses trial dan error pembuatan Bamat memakan waktu sekitar dua
bulan. Ia pun telah melakukan uji coba baterai pada mesin dinamo.
Mereka membuat konsep Bamat sebagai baterai yang bisa diisi ulang, sehingga tak dibuang
sekali pakai dan kembali mencemari lingkungan. Abidin mengatakan, produknya masih harus
disempurnakan sebelum diproduksi massal.
"Sekarang masih dalam tahap penyempurnaan, kalau tegangannya standar 1,5 V, Bamat ini
masih 1,25 Volt untuk baterai C," katanya.
Meski terbilang baru, namun Bamat buatan mereka telah mendapatkan penghargaan utama
pada Himagro Incredible Festival yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang.
"Alhamdulillah produk kami bersaing dengan produk dari ITB, UGM dan universitas besar
lainnya," ucapnya.
Anceu Murniati, pembimbing kedua mahasiswa tersebut mengatakan saat ini sudah ada salah
satu mitra yang tertarik untuk mengembangkan Bamat.
"Tapi kami dari dunia kampus masih akan terus melakukan pengembangan, untuk mencari
komposisi yang stabil dan lainnya. Kami juga akan terus melakukan inovasi,"
katanya. (tro/tro)
(Sumber: detikNews, 30 Apr 2019 15:14 WIB)
Pertanyaan 7: Bamat, Baterai Berbahan Baku Tomat Busuk yang Ramah Lingkungan
Mengapa bahan baku baterai diganti dengan tomat?
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
Pertanyaan 8: Bamat, Baterai Berbahan Baku Tomat Busuk yang Ramah Lingkungan
Mengapa kita harus menggunakan baterai yang ramah lingkungan?
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................