Anda di halaman 1dari 8

SOAL AKM IPA

KELAS 9 SEMESTER 1

Nama : ...
Kelas : ...

Bacalah artikel berikut dan jawablah soal yang menyertainya!

Manusia Kedua Hasil Kloning Dilahirkan

Liputan6.com, Amsterdam: Manusia hasil teknologi duplikasi genetik atau kloning untuk


kali kedua dalam sejarah dilahirkan. Kali ini, inovasi teknologi tersebut dilahirkan di
Amsterdam, Belanda, Jumat (3/1) malam waktu setempat. Bayi perempuan dari pasangan
lesbian berkewarganegaraan Belanda itu dilaporkan terlahir sehat. Bayi itu hadir delapan hari
setelah manusia pertama hasil kloning yang diberi nama Eve--sesuai nama istri Nabi Adam--
dilahirkan di Amerika Serikat 

Bayi perempuan itu tercipta melalui proses fertilisasi invitro atau IVF yang formatnya biasa
diterapkan pada pasangan tak subur. Proses kloning difasilitasi perusahaan Clonaid, pengikut
fanatik sekte Raelian--kelompok yang percaya bahwa 25 ribu tahun silam di bumi telah
mendarat makhluk luar angkasa dan menciptakan ras manusia melalui proses kloning.
Menurut Direktris Clonaid Brigitte Boisselier, ribuan peminat sudah mengantre untuk
menciptakan manusia-manusia baru melalui kloning yang siap membayar US$ 200 ribu, di
antaranya dari benua Asia.

Hingga berita ini ditulis, Kepala Sekte Kepercayaan Raelian Bart Overvliet masih
merahasiakan identitas bayi. Pemimpin sekitar 55 ribu pengikut sekte Raelian--30 orang di
antaranya warga Belanda--dari berbagai negara ini juga merahasiakan identitas dan tempat
tinggal sang ibu.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Belanda mengatakan, hingga akhir Januari 2003, akan
lahir empat bayi kloning lain. Menurut dia, hal itu dimungkinkan karena Undang-Undang
Belanda tak melarang kelahiran manusia hasil kloning.

UU tersebut didukung para ilmuwan. Mereka berpendapat tak ada alasan mendasar kloning
manusia mustahil dilakukan. Sebab, teknik kloning manusia sama persis dengan yang dipakai
pada pengkloningan domba Dolly pada 1996. Tapi, kloning pada manusia memiliki risiko
besar. Seperti kloning pada binatang, mengkloning manusia juga bisa mengalami kegagalan,
seperti pembentukan organ tubuh yang tak sempurna.

Dalam proses kloning, nukleus dipindahkan dari sel telur wanita dan digantikan nukleus dari
sel binatang atau orang yang dikloning. Jika proses ini dilakukan dalam waktu dan cara yang
tepat, sel telur akan mulai membelah atau terbagi, persis seperti sel telur yang telah dibuahi
sperma. Selanjutnya, genetika embrio yang dihasilkan sama persis dengan sang ibu--bila sel
telur yang dipakai milik sang ibu. Tapi bila nukleus bukan milik sang ibu, embrio bakal
menurunkan sifat genetika dari si pendonor. Hingga kini, para ilmuwan masih tak yakin
tentang konsekuensi yang terjadi bila sel telur yang dipakai bukan milik sang ibu.(ICH/Nlg)

(Sumber: Liputan6, 5 Jan 2003, 08:50 WIB)


Pertanyaan 1: Manusia Kedua Hasil Kloning Dilahirkan
Apakah DNA anak manusia hasil kloning akan sama dengan DNA manusia aslinya?
Jelaskan!
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................

Pertanyaan 2: Manusia Kedua Hasil Kloning Dilahirkan


Apakah kloning pada manusia bisa dikategorikan sebagai cara bereproduksi manusia?
Jelaskan!
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................

Mesin Fotokopi

Mesin fotokopi menghasilkan salinan dokumen asli secara cepat dan hasilnya pun jelas. Cara
kerja mesin fotokopi adalah dengan menyorotkan sinar ke dokumen asli. Citra pantulannya
difokuskan ke tabung yang dimuati listrik statis. Muatan tersebut menyebar dan melekat pada
tabung dan menyesuaikan gelap terang pada dokumen asli. Bubuk toner ditarik oleh muatan
statis di sekeliling tabung, yang kemudian dipindahkan ke selembar kertas salinan dan
dikeringkan melalui pemanasan.

(Dikutip dari http://blog.ub.ac.id/satriadhaniswara/pemanfaatan-teknologi-elektrostatis/,


diakses tanggal 7 November 2020)

Pertanyaan 3: Mesin Fotokopi


Lengkapilah tabel berikut ini untuk toner dan kertas masing-masing dengan
melingkari kata positif atau negatif, untuk menunjukkan muatan listrik benda itu
adalah positif atau negatif.
Positif atau Negatif
Toner Positif/negatif
Kertas Positif/negatif
( Sumber: https://jatimtimes.com, Feb 11, 2019 14:34)
Pertanyaan 4: Jejak Penyakit Kelamin dan HIV/AIDS di Kabupaten Malang
Jika kamu menjadi pemerintah Kabupaten Malang, apa yang akan kamu lakukan agar jumlah
penderita penyakit kelamin dan HIV/AIDS tidak bertambah bahkan menurun?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Pertanyaan 5: Jejak Penyakit Kelamin dan HIV/AIDS di Kabupaten Malang
Berdasarkan poster, dapat dilihat bahwa jumah KTA HIV/AIDS dari tahun 2015 sampai
tahun 2017 terus bertambah. Mengapa hal tersebut terjadi?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Metamorfosis pada Serangga

Metamorfosis pada serangga merupakan proses yang kompleks dan melibatkan berbagai organ
pada fase instar (larva). Semua proses tersebut terangkum pada gambar berikut. Perubahan
dari larva menjadi pupa berlangsung pada hari ke 5-7 setelah telur menetas.

Seorang siswa melakukan dua jenis percobaan pada larva dari kupu-kupu pada larva yang
berumur 4 hari (4 hari setelah menetas).
 Percobaan I: segmen yang memisahkan bagian dada dan perut larva diikat dengan kawat
sehingga tidak terjadi aliran haemolimfa dari dada ke perut atau sebaliknya.
 Percobaan II: kepala dipisahkan dari bagian tubuh lainnya.
Pertanyaan 6: Metamorfosis pada Serangga
Tentukan pernyataan berikut ini benar (B) atau salah (S)!
A. Pada percobaan I, pengamatan pada hari ke 7 akan menunjukan bahwa bagian A
berkembang menjadi pupa sedangkan bagian B tetap menyerupai bentuk larva.
B. Bagian tubuh larva pada pada percobaan II gagal berkembang menjadi pupa.
C. Percobaan I bertujuan untuk membuktikan bahwa metamorfosis dipengaruhi oleh sistem
endokrin dan saraf.
D. Jika dilakukan pengukuran kadar hormon ecdysone (ec) dan juvenile hormone (JH) pada
tubuh larva di percobaan II, maka kadar JH di hari ke-6 akan lebih rendah dari hari ke-4
sedangkan kadar ecdysone di hari ke-6 lebih tinggi dari hari ke-4.

Bamat, Baterai Berbahan Baku Tomat Busuk yang Ramah Lingkungan

Cimahi - Dua mahasiswa Unoversitas Jenderal Ahmad Yani (Unjani) membuat baterai yang
lebih ramah lingkungan. Baterai yang dinamai "Bamat" itu bahan bakunya terbuat dari pasta
tomat busuk sehingga lebih aman bagi lingkungan.
Ide inovatif ini berawal dari keprihatinan Muhammad Abidin dan Fitri Isni Apriliyani melihat
ancaman pencemaran lingkungan yang serius dari limbah batu baterai. Sebab, di dalam
baterai terdapat kandungan zat berbahaya.
"Ada kadmium yang bisa merusak sistem saraf dan mengakibatkan kelumpuhan, ini perlu ada
penanganan yang serius," kata Abidin saat ditemui di Gedung Rektorat Unjani, Kota Cimahi,
Selasa (30/4/2019).
Kedua mahasiswa Fakultas Sains dan Informatika itu pun memulai risetnya untuk membuat
baterai yang lebih ramah lingkungan. Awalnya Abidin dan Fitri menggunakan belimbing
wuluh, namun hasilnya tidak optimal baik dari faktor daya mau pun ekonomis.
"Akhirnya kami mencari sayuran yang memiliki keasaman yang dengan belimbing wuluh,
kemudian kami melihat tumpukan tomat busuk di pasar," ujarnya.
Menurutnya, cara ini lebih ekonomis. Sebab Indonesia merupakan negara agraria yang bisa
menghasilkan 916.000 ton tomat pertahunnya. Tapi, produksi melimpah itu semua tidak bisa
dimanfaatkan. Sehingga banyak yang terbuang dan membusuk di pasar.
Setelah mendapat tomat-tomat busuk itu, mereka lumatkan dengan menggunakan blender.
Pasta tomat kemudian ditampung di dalam wadah dan diukur keasamannya. Hingga tingkat
keasaman yang ditentukan didapatkan, pasta tomat kemudian dimasukkan ke dalam tabung
baterai yang telah dibongkar.
"Untuk sementara ini kami masih melakukan sampel seperti itu, ada Bamat yang diisi oleh
pasta tomat, ada juga Bamat gabungan antara pasta tomat dengan kandungan B3 di
dalamnya," katanya.
Abidin mengatakan, proses trial dan error pembuatan Bamat memakan waktu sekitar dua
bulan. Ia pun telah melakukan uji coba baterai pada mesin dinamo.
Mereka membuat konsep Bamat sebagai baterai yang bisa diisi ulang, sehingga tak dibuang
sekali pakai dan kembali mencemari lingkungan. Abidin mengatakan, produknya masih harus
disempurnakan sebelum diproduksi massal.
"Sekarang masih dalam tahap penyempurnaan, kalau tegangannya standar 1,5 V, Bamat ini
masih 1,25 Volt untuk baterai C," katanya.
Meski terbilang baru, namun Bamat buatan mereka telah mendapatkan penghargaan utama
pada Himagro Incredible Festival yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang.
"Alhamdulillah produk kami bersaing dengan produk dari ITB, UGM dan universitas besar
lainnya," ucapnya.
Anceu Murniati, pembimbing kedua mahasiswa tersebut mengatakan saat ini sudah ada salah
satu mitra yang tertarik untuk mengembangkan Bamat.
"Tapi kami dari dunia kampus masih akan terus melakukan pengembangan, untuk mencari
komposisi yang stabil dan lainnya. Kami juga akan terus melakukan inovasi,"
katanya. (tro/tro)
(Sumber: detikNews, 30 Apr 2019 15:14 WIB)

Pertanyaan 7: Bamat, Baterai Berbahan Baku Tomat Busuk yang Ramah Lingkungan
Mengapa bahan baku baterai diganti dengan tomat?
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................

Pertanyaan 8: Bamat, Baterai Berbahan Baku Tomat Busuk yang Ramah Lingkungan
Mengapa kita harus menggunakan baterai yang ramah lingkungan?
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................

Minat Budidaya Sayur Hidroponik di Rumah? Segini Modalnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona ( Covid-19) membuat pamor hidroponik


semakin populer. Mulai banyak orang kini terjun menggeluti budidaya tanaman berbasis
urban farming tersebut.
Ada yang sekadar hobi, tak sedikit pula mereka yang serius menekuninya dan mulai dijadikan
bisnis rumahan. Para pakar bilang, hidroponik juga jadi obat stres bagi mereka yang terlalu
lama berdiam di rumah.
Lalu, berapa modal untuk memulai hidroponik?
Ginanjar Ibnu Tamimi, praktisi hidropinik yang juga pemilik usaha Hanifarm,
mengungkapkan modal memulai budaya hidropinik sangat tergantung dengan model yang
diinginkan.
Modal biasanya menyesuaikan dengan luasan lahan. Semakin tinggi atau banyaknya tingkat,
biayanya tentu akan semakin mahal dan tergantung jumlah pipa PVC yang terpakai.
Kisarannya bisa menghabiskan Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta.
Kalau untuk pemula, sekedar hobi dan memenuhi kebutuhan sayuran untuk dapur sendiri,
bisa mulai dengan ukuran 1x4 meter. Bahkan bisa 1x2 meter dengan dibuat meninggi ke atas.
Itu kira-kira untuk instalasi habis Rp 1,5 juta," jelas Ginanjar kepada Kompas.com beberapa
waktu lalu. 
Dilihat di sejumlah marketplace, mudah ditemukan paket instalasi hidroponik dengan pipa
paralon. Sebagai contoh, media tanam dengan menggunakan pipa 2,5 tipe D, panjang 100 cm,
lebar 50 cm, tinggi 90 cm, serta jumlah lubang 44 dijual seharga Rp 1,1 juta.
Model media tanam pipa hidroponik yang dijual di pasaran umumnya mudah dibongkar
pasang. Peralatan dijual lengkap dengan modul instalasinya yang relatif cukup mudah
dipahami.
Sementara, banyak pula instalasi hidroponik lengkap yang dijual di bawah Rp 1 juta, namun
dengan spesifikasi yang lebih sederhana.
Menurut dia, kualitas sayur yang lebih baik membuat harga sayuran hidroponik relatif lebih
mahal. Namun, faktor itulah yang membuat sayur-mayur yang dihasilkan dari kebun
hidroponik memiliki segmen pasar tersendiri.
Lanjut Ginanjar, kesadaran orang akan hidup sehat saat pandemi Covid-19 membuat
permintaan sayuran dari kebun hidroponik meningkat. Berbeda dengan sayuran yang dijual di
pasar, hidroponik menghasilkan sayuran yang relatif lebih segar dan bebas pestisida.
"Selain dari perorangan, pembeli banyak juga dari restoran-restoran dan beberapa hotel.
Kalau ke swalayan belum masuk, karena harus kontinu. Saya sendiri berencana memperluas
kebun," ucap Ginanjar yang saat mengelola kebun seluas 20x15 meter yang dibantu dua
orang tenaga kerja.
Ginanjar yang biasa memanen sayur sepekan sekali ini bisa menjual hingga 400 kilogram
berbagai jenis sayuran dalam sebulan. Beberapa sayuran yang dihasilkan di kebunnya antara
lain kale, selada, dan berbagai jenis sawi seperti pakchoy, caisim, dan sawi putih.
"Primadona saat ini kale, harganya per kilogram bisa sampai Rp 120.000. Lalu selada Rp
40.000, sawi saya jual Rp 35.000. Meski lebih mahal dari sayuran di pasar, sayur hidroponik
semakin banyak dicari," tuturnya.
Sementara itu, dilansir dari Antara, Ketua Program Studi S2 lahan Kering sekaligus Ketua
Program Studi S2 Agroekoteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Udayana, Dr. Gede
Wijana mengatakan mengaplikasikan sistem hidroponik di rumah bisa membantu sebagai
obat stres selama masa pandemi Covid-19.
" Hidroponik ini mampu menghasilkan kuantitas dan kualitas sayuran yang bagus dengan
pemeliharaan yang baik. Jadi yang dipersiapkan adalah instalasinya," kata Gede Wijana.
"Bibit, nutrisi AB mix atau racikan sendiri, pompa pengangkat larutan nutrisi dan tentu perlu
listrik. Dalam pembuatan bibit perlu benih dan media penanam benih antara lain rockwool,"
kata dia lagi.
Ia mengatakan bahwa hidroponik rumahan pada dasarnya diperuntukkan untuk yang tidak
punya lahan luas dan bisa diaplikasikan pada lahan yang sempit, seperti bagian emperan
rumah, di taman bagian depan atau samping rumah.
Sistem menanam hidroponik rumahan ini, tidak hanya berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
sayuran sehari hari, tetapi bisa juga berfungsi sebagai seni menjadi tanaman penghias rumah,
lahan untuk menyalurkan kreativitas dan sebagai obat stres.
Adapun jenis-jenis sayuran yang bisa diaplikasikan dengan sistem hidroponik diantaranya
sayuran daun seperti kangkung, bayam, pockcoy, selada, seledri, dan bisa juga sayuran
berbuah seperti cabe, tomat, terung, dan timun.
Ia mengatakan masing-masing tanaman memiliki perbedaan waktu untuk panen. Untuk
sayuran daun dalam waktu 25 - 30 hari bisa panen sedangkan untuk sayuran buah 45 hari atau
lebih waktu untuk memanen.
"Prosedur dengan sistem hidroponik ini, pertama-tama membuat bibit di rockwool, kemudian
setelah umur 25 - 30 hari bisa pindahkan ke netpot dan besarkan di lobang tanam di instalasi
hidroponik," ujar Gede Wijana.
"Lalu berikan nutrisi AB mix di tandon, hidupkan pompa sehingga nutrisi mengalir di pipa-
pipa. Jaga jangan sampai air atau larutan nutrisi habis. Selain itu, cek juga agar nutrisi tetap
jalan dan panen jika sudah waktunya. Panen bisa dilakukan bertahap sesuai jenis tanaman,"
tambah dia.
(Sumber: Kompas.com, 10 Juli 2020, 07:06 WIB)

Pertanyaan 9: Minat Budidaya Sayur Hidroponik di Rumah? Segini Modalnya


Media apa saja yang bisa digunakan untuk budidaya sayur hidroponik?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Pertanyaan 10: Minat Budidaya Sayur Hidroponik di Rumah? Segini Modalnya


Mengapa hidroponik ini mampu menghasilkan kuantitas dan kualitas sayuran yang bagus?
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai