Anda di halaman 1dari 21

Tabel Metode Pelaksanaan

No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
I PEKERJAAN FISIK
A PEKERJAAN PENDAHULUAN
A.1 PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan lokasi a. Melakukan pembersihan rumput dan akar pohon pada area pekerjaan dengan a. Terkena alat kerja
cara mencabut rerumputan dan akar pohon di sekitar area kerja dibawah b. Kaki terkena benda tajam
koordinator manager pelaksana.
b. Menyapu semua sampah sepanjang area kerja
c. Mengangkat sampah ke lokasi pembuangan sampah sesuai petunjuk
pengawas.
d. Apabila pada area pekerjaan terdapat pipa-pipa air atau listrik maka akan
dikoordinasikan dengan konsultan pengawas dan owner terhadap pemindahan
atau intruksi lain untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

2 Pengukuran dan pemasangan bowplank a. Pihak kontraktor melakukan koordinasi dengan direksi mengenai titik a. Tertusuk ujung patok yang runcing
awal/duga (peil + 00).
b. Selanjutnya dilakukan pengukuran setiap tahap item pekerjaan di ikuti b. Terkena alat kerja
dengan pemasangan patok berdasarkan gambar kerja yang ada.

c. Pemasangan bowplank dilakukan bertahap sebelum pekerjaan utama


dilaksanakan guna menghindari kecelakaan kerja akibat tali bowplank
terinjak kaki pekerja.
d. Tancapkan kayu setiap sisi area kerja menggunakan palu
e. Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan paku
f. Ukur ketinggian batako bowplank menggunakan meteran
g. Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakan dengan
menggunakan unting-unting sebagai dasar kelurusan vertikal

h. Pasang tali pada batakos bowplank tadi sampai kayu berikutnya


i. Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan

j. Periksa kembali ketinggian tali agar pas dengan batako.


k. Tali bowplank dinding batako di pasang secara vertikal dipaku permanen
pada tiang kayu setiap pojok bangunan dan secara horizontal di ikatkan
pada tali bowplank vertikal sebagai dasar kesikuan pemasangan dinding.

l. Tali bowplank kolom di pasang secara terpisah sesuai metode kerja dan
tidak dipakukan pada bekisting untuk memastikan kesikuan vertikal.

m. Tali bowplank balok di pasang mengikuti kesikuan kolom dengan


memperhatikan kelurusan secara horizontal.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
3 Pek. Gudang bahan + Peralatan a. Untuk direksi keet, Barak kerja dan los kerja akan dikoordinasikan dengan a. Terkena alat kerja
owner dimana letak yang boleh area diigunakan, Kontraktor akan membuat b. Kaki terkena benda tajam
bedeng dan direksi keet dari komponen kayu dan triplek di lokasi pekerjaan
b. Menyapu semua sampah sepanjang area kerja
c. Mengangkat sampah ke lokasi pembuangan sampah sesuai petunjuk
pengawas.
d. Kontraktor atas biaya sendiri berkewajiban membuat kantor di lapangan, los
kerja untuk para pekerja dan gudang bahan yang dapat dikunci untuk
menyimpan barang-barang, yang mana tempatnya akan ditentukan oleh
Konsultan Pengawas Lapangan/Personalia Proyek.
4 Pengadaan Air dan Listrik Kerja a. Air kerja di adakan dengan cara memasang mesin pompa pada sumber a. Kecelakaan Lalu Lintas Saat
air/sumur (jika ada dilokasi pekerjaan) untuk didistribusikan ke bak Mobilisasi
penampungan sementara. b. Tertimpa material
b. Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melaksanakan
pemantekan untuk mendapat sumber air, lalu dilakukan pemasangan pipa
dan kran air.
c. Apabila sumber air tidak ada dilokasi pekerjaan maka kontraktor melakukan
pembelian dari suplier dengan memperhatikan mutu air sesuai dengan
spesifikasi teknis.
c. Air untuk keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air.

d. Pengadaan listrik kerja dengan menciptakan meteran listrik gres dengan


pengajuan ke PLN atau dari Genset tergantung dari efisiensinya terhadap
pelaksanaan pekerjaan.
5 Pembuatan papan nama proyek a. Manager pelaksana meminta petunjuk pengawas mengenai informasi tulisan a. Terkena alat kerja
papan nama proyek untuk dilakukan pemesanan baliho dengan ukuran b. Tertimpa material
minimal 1x1 meter.
b. Mengidentifikasi lokasi penempatan papan nama agar mudah dilihat oleh
publik.
c. Menggali tanah sebagai dudukan tiang penyangga dengan ukuran 20x20 cm
dan kedalaman 30 cm.
d. Merakit tiang penyangga dengan ketinggian 2 meter dengan perkuatan paku

e. Memasang papan nama dengan melakukan pengecoran kaki tiang pada galian

f. Melakukan pengecatan tiang kayu agar awet terhadap kondisi alam.

6 Administrasi dan Dokumentasi a. Menyiapkan buku tamu a. Gangguan kesehatan akibat kondisi
b. Membuat laporan harian. Yaitu merupakan laporan yang berisikan tentang kerja secara umum.
kegiatan semua pekerjaan pada hari itu, maupun material, dan peralatan b. Tertimpa material
kerja.
c. Membuat laporan mingguan. Merupakan rekapitulasi dari laporan harian yang
sudah dibuat. Laporan ini direkap setiap 7 hari kerja.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Membuat laporan mingguan.Metode Pekerjaan
Merupakan rekapitulasi dari laporan harian yang Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
sudah dibuat. Laporan ini direkap setiap 7 hari kerja.
d. Membuat laporan bulanan. Merupakan rekapitulasi dari laporan mingguan
yang kerjakan. Laporan ini direkap setiap 28 hari kerja.
e. Membuat laporan persetujuan material.
f. Membuat permohonan ijin pelaksanaan pekerjaan.
g. Membuat permohonan ijin pengecoran.
h. Membuatan gambar shop drawing. Yaitu gambar kerja yang digunakan
sebagai pedoman bekerja. Gambar shop drawing ini bisa berubah-ubah dari
gambar aslinya tergantung keadaan dilapangan. Perubahan gambar dengan
persetujuan dari pihak konsultan dan direksi teknis. Biasanya juga
disertakan bersamaan dengan pengajuan permohonan ijin pelaksanaan
pekerjaan (request).
i. Membuatan gambar as built drawing (ABD). ABD ini adalah gambar dari
pekerjaan yang sudah selesai 100%, tidak ada perubahan lagi. Dan sudah
ditandatangani oleh semua pihak yang bersangkutan dengan proyek.

j. Foto proyek dibuat 3 (tiga) tahap, sebelum pelaksanaan pekerjaan (kondisi


eksisting), saat pelaksanaan pekerjaan dan selesai pelaksanaan pekerjaan.
Pemotretan dilakukan dengan latar belakang yang sama yang dilaksanakan
pada kondisi 0% (kondisi eksisting), 20%, 50%, 75% dan 100% (selesai
pelaksanaan) sesuai dengan pengajuan termijn, kemudian disusun/dimasukkan
ke dalam laporan pengajuan termijn/progress dan ke dalam album sebagai
dokumentasi.Pengambilan foto proyek dilakukan secara terus menerus
sampai proyek selesai, terutama apabila ada momen-momen tertentu yang
dianggap penting.

A.2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN


KONSTRUKSI
1 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan a. Petugas K3 menyiapkan RKK untuk dilakukan persetujuan pengawas dan a. Terkena alat kerja
Konstruksi PPK. b. Tertimpa material
b. Petugas K3 memasang spanduk, poster dan papan informasi K3 di sekitar c. Kaki terkena benda tajam
area kerja sesuai petunjuk pengawas.
c. Petugas K3 memastikan kelengkapan ADP untuk pekerja, tamu, dan Staf
Proyek
d. Petugas K3 menyiapkan peralatan P3K
B. PEKERJAAN STRUKTUR
B.1 PEKERJAAN TANAH
1 Pek. galian tanah pondasi a. Siapkan alat-alat yang diperlukan a. Terkena alat kerja
b. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian b. Terkena buangan tanah galian
bawah dengan kedalaman yang disyaratkan.
c. Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang
tepat.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
d. Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan
e. Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

2 Pek. urugan Kembali a. Siapkan alat-alat yang diperlukan a. Terkena alat kerja
b. Urugan tanah kembali dikerjakan setelah pekerjaan konstruksi pondasi b. Terkena buangan tanah galian
selesai dikerjakan. Kontraktor akan mengurug tanah ke bekas lubang galian
secara menyeluruh dan merata. Untuk urugan pondasi dapat digunakan
tanah hasil galian pondasi atau material lain yang disetujui oleh Konsultan
supervisi dan Owner. Tanah Humus atau tanah hasil pembersihan lapangan
tidak digunakan sebagai urugan pondasi. Tanah urugan pondasi dipadatkan
dengan alat pemadat atau alat lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas
Dan Owner.
3 Pek. Timbunan tanah a. Memastikan jenis tanah yang akan dipakai untuk urugan, dengan melihat a. Terkena alat kerja
spesifikasi tanah existing. b. Tertimpa material
b. Memprediksi volume urugan, dengan memperhitungkan luas, volume urugan c. Gangguan pernapasan akibat debu
tidak dapat diprediksi sama dengan 100 % volume di gambar, karena material.
memperhatikan faktor susut setelah tanah dipadatkan. Kebutuhan volume
urugan = ± 130 % volume gambar (faktor susut = ± 30 %).

c. Menentukan kriteria suplier urugan dengan melihat bonafiditas dan


referensi yang ada.
d. Material sirtu ditimbun disekitar areal pekerjaan
e. Pengangkutan material sirtu ketitik pekerjaan dilakukan dengan tenaga
manusia dengan bantuan peralatan gerobak dorong.
f. Membersihkan lokasi yang akan diurug dari sampah atau kotoran.
g. Material sirtu dihamparkan dengan cara manual (tenaga manusia)
menggunakan cangkul, sekrop, keranjang dan gerobak sorong.
h. Sebelum dilaksanakan pemadatan hamparan disiram air
i. Sirtu dipadatkan dengan alat pemadat (stemper kuda)
j. Melakukan pengecekan/pengukuran ketebalan urugan dengan meteran
apakah sesuai dengan ketebalan rencana.
k. Jika belum mencapai ketebalan rencana, kemudian dipadatkan kembali sampai
mencapai ketebalan rencana yaitu tebal = 10 cm.
l. Perapihan hasil pekerjaan.
B.2 PEKERJAAN PONDASI
1 Pek. Pas.pondasi bt. Gunung Camp. 1Pc : a. Sebelum pekerjaan pemasangan pasangan pondasi dimulai, terlebih dahulu a. Terkena alat kerja
4psr dilakukan pengukuran untuk pendapatkan level pasangan batu kali. b. Tertimpa material
c. Iritasi pada kulit terkena adukan
2 Pas. pondasi Saluran Keliling Bangunan b. Tandai hasil pengukuran dengan menggunakan patok kayu yang diberi warna semen.
cat.
c. Selanjutnya pastikan galian tanah untuk pasangan pondasi, ukuran lebar
dan kedalaman sudah sesuai rencana.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
d. Pasang patok kayu dan benang sebagai acuan leveling pasangan pondasi.

e. Buat adukan untuk pasangan pondasi dengan perbandingan 1Pc : 5Psr.

f. Hamparkan pasir urug dan ratakan.


g. Basahi batu kali dengan air terlebih dahulu sebelum dipasang.
h. Pasang batu aanstamping terlebih dahulu.
i. Pasang batu di atas pasangan batu aanstamping dengan menggunakan
adukan yang merata dan mengisi rongga-rongga antar batu.

j.Batu disusun sedemikin rupa sehingga pasangan batu tidak mudah retak /
patah dan berongga besar.
k. Cek elevasi pekerjaan pasangan batu apakah sudah sesuai rencana.

B.3 PEKERJAAN BETON


1 Pek. Beton sloof Sl1_15/20cm, Camp. 1 Pc : 2,08 Psr : 2,92 Krl
Pasangan Bekisting_ Sl1
Pekerjaan besi_Sl1
Pekerjaan beton_Sl1
2 Pek. Kolom beton_K1_15x20cm, Camp. 1 Pc : 2,08 Psr : 2,92 Krl
Pasangan Bekisting_ K1
Pekerjaan besi_K1
Pekerjaan beton_K1
3 Pek. Kolom beton_K2_15x20cm, Camp. 1 Pc : 2,08 Psr : 2,92 Krl
Pasangan Bekisting_ K2
Pekerjaan besi_K2
Pekerjaan beton_K2
4 Pek. Kolom Praktis_Rb_11x11cm,
5 Pek. Balok Latei_Rb_10x15cm,
6 Pek. ringbalok_Rb_10x15cm,
6 Pek. Rabat Beton Bawah Lantai, Camp. 1 Pc : 3,14 Psr : 3,74 Krl
7 Pek. Rabat Beton Keliling Bangunan, Camp. 1 Pc : 2,08 Psr : 2,92 Krl

Untuk pekerjaan ini dirangkum metode pelaksanaan sebagai berikut :


Pasangan Bekisting Fabrikasi : a. Bahan : a. Terkena alat kerja (alat pemotong
a Fabrikasi bekesting dikerjakan di lokasi proyek untuk memudahkan - Multipleks 9 dan 12 mm/papan bekisting / gergaji)
pengukuran dan mempercepat pelaksanaannya, alasannya yaitu angkutan - Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting b. Tertimpa material
bekesting menjadi dekat - Dolken Kayu c. Kejatuhan material
b. Fabrikasi bekesting untuk struktur beton diatas permukaan tanah - Paku d. Perancah terbongkar
menyerupai : kolom, balok, plat lantai dan tangga memakai materi dari
multiplek atau papan dan perkuatan memakai balok/kaso dan alat perancah b. Peralatan :
c. schafolding
Potong dan :bentuk multiplek / papan sesuai dengan ukuran gambar kerja - Alat potong
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
d. Pasang dan rangkai potongan multiplek/papan pada area struktur yang - Peralatan Tukang
akan dicor dengan perkuatan balok/kaso dan schaffolding.
c. Tenaga Kerja :
Pemasangan : - Manager Proyek
a. Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera - Petugas K3
dipasang sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing. - Tukang kayu
b. Bekisting harus dibuat kokoh, kuat, tidak bocor, tidak ngeplin, dan cukup - Kepala Tukang kayu
rapat sehingga bentuknya tidak berubah di akibatkan kayu-kayu lepas. - Mandor
c. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm atau papan yang diperkuat dengan - Pekerja
kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.
e. Untuk kolom sebaiknya dibuatkan sepatu kolom dengan besi beton atau besi
plat siku untuk menjaga supaya kolom tetap tegak lurus dan siku.
f. Cek elevasi dan kerataan pemasangan bekesting.

Pekerjaan Pembesian Fabrikasi : a. Bahan : a. Terbentur besi


a. Fabrikasi besi beton dilakukan di lokasi proyek, setelah Shop drawing - Besi beton b. Terkena bar cutter
Pembesian & Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar - Kawat beton c. Terkena bar bender
cutter, kemudian pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan d. Tertusuk kawat
menggunakan Bar bender. Pekerjaan fabrikasi harus dilaksanakan oleh b. Peralatan : d. Tertimpa besi
tenaga kerja yang ahli. Pengawasan pekerjaan ini perlu dilakukan dengan - Bar Cutter , CConsolasaliper
ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak perlu. Besi-besi yang telah - Bar Bender
difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah disediakan - Peralatan Tukang
terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.
b. Besi beton yang digunakan untuk proyek ini mutu dan diameter c. Tenaga Kerja :
(spesifikasi) diubahsuaikan dengan gambar kerja dan RKS. - Manager Proyek
c. Potong dan bentuk besi beton dengan ukuran sesuai gambar kerja - Petugas K3
d. Rangkai besi beton dengan memakai kawat beton. - Tukang besi
e. Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan - Kepala Tukang besi
penempatannya, supaya tidak membingungkan/membuang waktu untuk ketika - Mandor
akan dipasang. - Pekerja
f. Untuk kolom, pembesian tulangan dikerjakan lebih dahulu gres sehabis itu
dilanjutkan dengan pemasangan bekesting.
e. Untuk balok, plat lantai, plat lantai dan tangga bekesting dikerjakan dahulu
gres sehabis itu dilanjutan dengan pembesian tulangan.

Pemasangan :
a. Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi
pekerjaan. Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter
besi dan jarak antar besi harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi
kesalahan yang mengakibatkan pembongkaran pasangan besi. Tukang yang
ahli dan berpengalaman diperlukan untuk menjamin kualitas pemasangan.
b. Pasang begel sesuai dengan jarak ukuran yang sudah ditandai .
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
c. Ikat ujung-ujung begel dengan menggunakan bendrat
d. Gunakan catut untuk mengencangkan bendrat.
e. Rakitan tulangan ditempatkan tidak langsung bersentuhan dengan
permukaan pondasi, yaitu dengan menggunakan pengganjal yang di buat dari
tahu beton disetiap ujung sisi/tepi tulangan bawah agar ada jarak antara
tulangan dan permukaan dasar untuk melindungi/melapisi tulangan dengan
beton (selimut beton) dan tulangan tidak menjadi karat.
f. Setelah dipastikan rakitan tulangan benar-benar stabil, maka dapat
langsung melakukan pengecoran.

Pekerjaan Pengecoran beton a. Bahan : a. Terkena alat kerja


a. Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu dengan - Semen Portland b. Kejatuhan material
meminta persetujuan pengawas. - Kerikil c. Perancah terbongkar
b. Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer) dengan perbandingan - Pasir d. Iritasi pada kulit terkena adukan
volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen berbanding 2 volume pasir berbanding 3 - Air semen.
volune split serta air secukupnya atau seperti yang tertera dalam
spesifikasi. b. Peralatan :
c. Bahan-bahan adukan dimasukan kedalam tabung dengan urutan: pertama - Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
masukan pasir, kedua semen portand, ke tiga split dan biarkan tercampur - Gerobak sorong
kering dahulu dan baru kemudian ditambahkan air secukupnya - Peralatan Tukang
d. Setelah adukan benar-benar tercampur sempurna kurang lebih selama 4-10
menit tabung mollen (mixer) dibalikan dan tungkan kedalam gerobak dorong c. Tenaga Kerja :
e. Hasil dari pengecoran dimasukkan/dituangkan kedalam bekisting yang sudah - Manager Proyek
diletakan tulangan dengan bantuan alat sendok spesi centong dan - Petugas K3
dilakukan/dikerjakan bertahap sedikit demi sedikit agar tidak ada ruangan - Tukang batu
yang kosong dan kerikil/split yang berukuran kecil sampai yang besar - Kepala Tukang beton
dapat masuk kecelah-celah tulangan. - Mandor
f. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan - Pekerja
vibrator. Hal tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara
serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
g. Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton
tetap terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan
adalah dengan menyiram /membasahi beton 2 kali sehari selama 1 minggu.

B.4 PEKERJAAN ATAP


1 Pek. Rangka Atap Baja Ringan I Persiapan kerja
a. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
b. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatandan kesehatan kerja,
dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan melakukan pekerjaan di
atas ketinggian (lihat bagian keselamatan kerja).
c. Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda, antara lain:
bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku,
mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metodeuntuk
Menyiapkan semua perlengkapan Pekerjaan
pemasangan kuda-kuda, antara lain: Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass), alat penyiku,
mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
a. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda kuda, dan tidak
diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
II Leveling dan marking
a. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan
siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat
bantu
b. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian
bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada
di bawahnya.
c. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar
rencana atap.
d. Mengukur jarak antar kuda-kuda
III Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda
a. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak meng akibatkan
kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit .

b. Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau wall-
plate, berdasarkan gambar kerja.

c. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar


rencana atap.
d. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan
dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja
melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di
sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah
kanannya adalah sisi kanan.
e Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok
menggunakan benang dan lot (untin

f Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan


4 buah screw 12 – 14 x 20 HEX.

g Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan


menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak
berubah.
h Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda,
sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
c. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2 meter).
d. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan
memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan
Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar)
e Memasang balok nok.
f Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin.
Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
g Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup
atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat
memakai screw ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua) buah
h Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir yang
menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat dipasang
sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari kuda kuda terluar,
dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus diletakkan dan di-screw
dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.
e Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling
battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan bagian atas
bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan ceilling battens
dengan ring balok di beri bantalan bracket yang diikat memakai 2 (dua)
buah dynabolt. Fungsi ceilling battens adalah untuk memperkuat ikatan
antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan memanjang ceilling battens
sebaiknya tepat diatas bottom chord. Setiap sambungan harus overlap 40
cm, dan setiap pertemuan dengan bottom chord harus di-screw. Ceiling
battens selanjutnya dapat difungsikan untuk menahan plafond dan
2 Pek. Pas Kalsiplank a. Pemasangan Lisplank secara Diagonal (tegak Lurus terhadap Rangka Atap)
dimana Lisplank didudukan pada Profil C Baja Ringan yang sebelumnya mesti
dipasang terlebih dahulu, sehingga memerlukan Profil C Baja Ringan yang
lebih banyak
b. Lisplank tersebut dapat disekrup 2 buah (2 baris) pada setiap profil
melintangnya, sesua pada Gambar kerja
c. Lisplank GRC ini dipasang memanjang sesuai dengan kebutuhan Atap dan
sesuai dengan Gambar Kerja yang ada. Hal yang perlu diperhatikan adalah
Jarak antara Sekrup yang dipasang pada Lisplank sebaiknya tidak terlalu
jauh. Jarak ini bisa bervariasi, bisa dibuat antara 20cm s/d 40cm (sepanjang
profil menjang Lisplank GRC tersebut), agar terkunci dengan baik dan kuat
d. Setelah pemasangan Lisplank selesai, lakukan pendempulan pada setiap
Sekrup Lisplank dan Sambungan antar Papan Lisplank, agar tampak rapi
sebelum melakukan pengecatan. Gunakan dempul yang berkualitas baik dan
tahap terhadap Cuaca (hujan dan panas).
3 Pas. Atap Seng Warna a. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor, kedataran
nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang terpasang dengan
b. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang digunakan,
kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof battens) dengan screw
10 – 16 x 16 HEX.
c. Untuk memaksimalkan kedap air pada atap, selalu pasang sekrup di bagian
puncak profil spandek.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Untuk memaksimalkan kedap air pada
Metode atap, selalu pasang sekrup di bagian
Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
puncak profil spandek.
d. cara pemasangan paku & skerup yaitu beri tanda pada bagian permukaan
atap dengan cara menekan paku/sekrup atau mengunankan perlatan bor,
selanjutnya gunakan paku/bor untuk mengencangkan paku/sekrup di
lembaran atap denga reng, paku payung/sekrup yang di gunakan harus di
lengkapi dengan karet packing.
e. Jangan letakkan pengencang kurang dari 25mm dari ujung lembaran.
f. pada saat pemasangan atap, di wajibkan mengunakan papan yang lebar
untuk pijakan, agar tidak melengkung.
g. sambungan atap sisi kanan dan kiri minimal 1 gelombang dan sambungan
atas minimal 10 cm
h. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas.
Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi
dan tidak berbelok – belok
4 Pas. Nok Spandek a. Setiap nok harus dipasang dengan baik, yaitu nok atas bulat, nok pinggir
atau samping, nok luar finishing.
b. Kedua sisi atap dipasang genteng dari bagian bawah sampai bertemu
keduanya di puncak atap.
c. Bagian atas kuda-kuda atap, dipasang ridge tree. Anda jangan lupa
mengukur ridge tree sesuai dengan tinggi bagian bawah nok. Setelah
ukurannya sesuai, Anda bengkokan bagian bawah ridge tree di atas kuda-
kuda atap kemudian sekrup.
d. Di atas ridge tree, Anda pasang ridge beam dan kemudian disekrup.
e. Figaroll dipasang di atas ridge beam dengan panjang yang sama untuk
kedua sisinya. Kemudian tarik gulungan sepanjang bubungan. Lalu lepas
f. bagian lem di kedua
Nok dipasang di atasujung figaroll
figaroll dan tempelkan
kemudian kunci nokke dengan
genteng.sekrup
Ketikake ridge
beam. Harus berikan sealant di atas sekrup agar air terhalang untuk masuk
ke atappemasangan
g. Dalam sehingga tidak
nok,menyebabkan kebocoran.paku util untuk pengikatnya
dapat menggunakan
agar nok lebih kokoh.
h. Pastikan lagi semua nok sudah terpasang dengan baik dan sudah terpasang
sesuai ukuran.
C. PEKERJAAN ARSITEKTUR
C.1 PEKERJAAN DINDING & PLESTERAN
1 Pas. dinding transram, adukan 1 Pc : 3 Psr a. Siapkan gambar shopdrawing yang telah di approved untuk digunakan a. Terkena alat kerja
2 Pas. dinding batako, adukan 1 Pc : 4 Psr sebagai acuan. b. Kaki terkena benda tajam
b. Siapkan alat kerja dan bahan seperti bata ringan, meteran, sendok
semen/roskam, palu karet, waterpass, ember plastik, alat lot, benang,
gergaji, dll.
c. Cek / sortir batako agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana
dipasang akan mendapat permukaan yang rata.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
d. Pembuatan tanda-tanda yang menyatakan as-as atau level dengan
menggunakan cat warna yang jelas dan tahan lama.
e. Lakukan pengukuran dengan menggunakan waterpass sampai pada elevasi
yang diinginkan pada dinding rencana sesuai gambar rencana.
f. Buat profil pada tiap sudut atau tempat yang teIah ditentukan. Profil
dibuat dari kayu kaso yang berfungsi sebagai patokan ketegakan pasangan
bataco, sehingga profil harus benar-benar tegak.
g. Profil- profil diberi tanda setiap ketebalan bataco dan adukan, biasanya
digunakan pensil/spidol untuk menandai profil tersebut.
h. Pasang benang untuk setiap lapis (atau tiap dua lapis) dari profil ke profil
untuk mengontrol kelurusan pasangan.
i. Pasang bataco dinding transtram sesuai dengan profil yang telah terpasang
dengan spesi menggunakan campuran 1Pc:3psr.
j. Pasang bataco sesuai dengan profil yang telah terpasang dengan spesi
menggunakan campuran 1Pc:4psr.
k. Cek kerataan bidang pemasangan dengan jidar serta posisi pasangan bataco
apakah sesuai gambar kerja.
3 Pek. plesteran transram, 1 Pc : 3 Psr tebal 15 a. Siapkan material yang akan di pakai pada lokasi yang terdekat atau a. Terkena alat kerja
mm strategis dari dinding yang akan di plester. b. Kejatuhan material
b. Siram permukaan batako dengan air sampai basah secara merata ( c. Perancah terbongkar
4 Pek. plesteran dinding tembok, 1 Pc : 4 Psr curing ). d. Iritasi pada kulit terkena adukan
tebal 15 mm c. Buat adukan untuk kamprotan dengan perbandingan tertentu semen.
(misalkan = 1 pc : 3 ps) untuk plesteran transtraam dan (1 pc : 4 psr )
5 Pek. plesteran pondasi, 1 Pc : 3 Psr tebal untuk plesteran biasa.
15 mm d. Lakukan kamprotan pada bidang yang telah dicuring dengan jarak
lemparan ± 50 cm dari permukaan yang dikamprot dengan ketebalan
15 - 20 mm.
e. Setelah bidang yang dikamprot kering, lakukan penyiraman (curing) selama
3 hari; pagi, siang & sore.
f. Setelah itu mulailah membuat caplakan dengan adukan 1 pc : 3 psr
dan 1 pc : 4 ps.
g. Buat kepalaan dengan ketebalan 15 mm.
h. Lanjutkan dengan penyiraman jika kepalaan telah mengering.
i. Buat adukan 1 pc : 3 ps untuk transtaam dan 1 pc : 4 ps
gunakan pasir yang diayak ( halus ).
j. Lakukan plesteran pada bidang–bidang yang telah ada kepalaannya sampai
selesai seluruh permukaan padasetiap bagian dengan cara dilempar
dari jarak ± 50 cm
k. Gunakan jidar untuk meratakan permukaan sesuai dengan
l. Saat plesteran setengah kering, gunakan roskam untuk mengosok
permukaan dinding sampai halus & rata.
m. Lanjutkan dengan curing selama 7 hari: pagi, siang dan sore sampai
permukaan plesteran benar – benar basah seluruhnya.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Lanjutkan dengan curing Metode
selama Pekerjaan
7 hari: pagi, siang dan sore sampai Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
permukaan plesteran benar – benar basah seluruhnya.
n. Setelah cukup usia curing, keringkan bidang tersebut selama 1 hari
sebelum dilakukan pekerjaan selanjutnya.
6 Pekerjaan Acian Tembok a. Persiapakan bahan dan peralatan, seperti : air, semen, sethok, dan bahan- a. Terkena alat kerja
bahan yang lainnya sesui kebutuhan b. Kejatuhan material
b. Siapkan tempat penampungan air, seperti : ember cor, ember bekas cat c. Perancah terbongkar
atau tempat lainnya yang dapat digunakan untuk menampung air d. Iritasi pada kulit terkena adukan
semen.
c. Campurkan semen dengan air secara perlahan-lahan, cukup ditaburkan saja
jangan diaduk agar semen tidak menggumpal dan tidak cepat kering

d. Siram dinding yang akan diaci dengan kertas bekas semen sehingga
permukaan dinding dengan menggunakan sethok
e. Menghaluskan pekerjaan acian dengan menggunakan kertas bekas semen
sehingga permukaan benar-benar rata dan halus
f. Usahakan agar hasil acian dinding tidap cepat kering, bisa dengan cara
menyiram air. Karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan
keretakan dinding
C.2 PEKERJAAN KUSEN PINTU & JENDELA DAN KACA
1 Pas. Pintu type P1 a. Bahan :
2 Pas. Pintu type P2 - Kusen aluminium a. Terkena alat kerja
3 Pas. Jendela type J1 - Daun pintu/jendela (setelah terpasang kaca) b. Kaki terkena benda tajam
4 Pas. Jendela type J2 - Jalusi aluminium c. Kejatuhan material
5 Pas. Jendela type J3 - Fischer
6 Pas. Jendela type J4 - sekrup
7 Pas. Ventilasi atap type Va1 - Mortal/semen/sealent
hal-hal yang perlu di perhatikan - vaseline/isolasi kertas/plastik
a. cek permukanan dinding yang akan di pasang kusen
b. permukaan dinding ahrus bersih b. Peralatan :
c. pengunaan sealent pada akhir pemasangan kusen - baji karet
Langka kerja - bor listrik
a. menyiapkan kusen yang kanan di pasang - obeng
b. sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen
c. masukan kusen ke lubang kusen dengan bantuan baji karet c. Tenaga Kerja :
d. atur kedudukan kusen dan cek kelurusannya - Manager Proyek
e. lubangi dinding melalui kusen dengan bor - Petugas K3
f. kencangkan fisher dengan obeng - Tukang aluminium
g. pasang daun pintu dan jendela - Kepala Tukang
h. pasang kaca setelah daun jendela terpasang - Mandor
i. stel perletakan Asesorisnya - Pekerja
h. Finising dinding bagian celah anatra kusen dengan dinding mengunakan
motar/sealet
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja

C.2 PEKERJAAN RANGKA DAN PLAFOND


1 Pek. rangka plafond ruangan Besi hollow, a. Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan. a. Terkena alat kerja
Ukr. 60x120 cm b. Tertimpa material
b. Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain. c. Kejatuhan material
c. Tentukan elevasi plavond dan buat garis sipatan pada dinding & as sumbu
ruangan
d. Pasang rangka tepi (steel hollow) dan wall angle profil L/moudling profil W
sebagai list tepi tepat pada sipatan
e. Tentukan jarak penempatan kait penggantung
f. Pasang benang untuk pedoman penentuan titik paku penggantung untuk
menjamin kelurusan
g. Pasang paku kait dan rod/penggantung dip rangka baja ringan
h. Pasang rangka Utama 40x40 mm
i. Pasang rangka Pembagi 20/40 mm
j. Pasang dan kencangkan klip / rod.
2 Pek. plafond ruangan Tripleks 5 mm, 60 x a. Memotong bahan penutup plafon sesuai dengan ukuran gambar
120 cm b. Menghampelas bidang yang perlu dihaluskan
c. Memasang benang untuk patokan kelurusan dan kesikuan a. Terkena alat kerja
d. Memasang penutup plafon dengan patokan benang yang telah b. Tertimpa material
terpasang c. Kejatuhan material
e. Memasang penutup plafon diperkuat dengan paku/sekrup yang sesuai d. Terjatuh dari ketinggian
dengan jarak 20 cm e. Perancah ambruk
f. Tutup sambungan antara panel gypsum dengan paper tape dan compound
lalu
g. Memasang list profil bagian sisi supaya lebih indah
h. Cek kembali hasil pekerjaan
3 Pekerjaan List Plafon Kayu Profil a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti : Penyiku, pensil/spidol, a. Terkena alat kerja
meteran, pemotong dan alat perkakas kayu lainnya. b. Tertimpa material
b. Sortir list kayu yang akan digunakan dari cacat seperti retak, lubang c. Kejatuhan material
rayap, dan kelurusan yang kurang sempurna. d. Terjatuh dari ketinggian
c. Lakukan pengukuran kebutuhan panjang list plafon yang akan digunakan. e. Perancah ambruk

d. Lakukan pemotongan list untuk daerah-daerah sudut dengan menggunakan


penyiku dan sudut kemiringan 45°.
e. Lakukan pemasangan dimulai dari sudut dengan mempertemukan list kayu
yang telah dipotong sudut tadi.
f. Pakukan list keatas dengan jarak paku maksimal 50 cm. Lakukan dengan
hati-hati agar tidak memecahkan list.
C.4 PEKERJAAN PASANGAN LANTAI & DINDING/ UBIN
1 Pas. lantai keramik, 40 x 40 cm, 1 Pc : 3 a. Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan. a. Terkena alat kerja
Psr, b. Tertimpa material
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
b. Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain. c. Kejatuhan material
c. Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman : ukuran / dimensi, d. Iritasi pada kulit terkena adukan
presisi dan warna. semen.
d. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air ( ember)
selama 1 jam.
e. Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/ tatakan
keramik, setelah proses perendaman.
f. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peli ini
untuk seluruh kesatuan.
g. Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi
pada shop drawing. Kedudukan benang harus datar dan siku , apabila
dinding yang ada adalah dinding keramik, maka kedudukan nad
lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding.

h. Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan , sepanjang garis dasar


yang telah terpasang
i. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik
dengan waterpass.
j. Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lain nya dengan adukan
/ spesi.
k. Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai,
usahakan supaya tidak ada las-lasa.
l. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu
karet untuk mendatarkan/ meratakan permukaan keramik supaya tidak
rusak/ cacat.
m. Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass.
n. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain /
lap basah sampai bersih.
o. Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah
delatasi.
p. Kemudian siapkan isian / bahan cor nad pada bak air (ember) dan aduklah
hingga rata.
q. Setelah adukan rata, isi sela-sela nad dengan bahan cor nad dengan
menggunakan sendok spesi (sekop). Pengisian nad dilakukan apabila
kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering.

r. Kemudian rapikan nad tersebut dengan scape.


s. Diamkan dan tunggu sampai nad tersebut benar-benar kering.
t. Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah
dipasang nad dari sisa-sia bahan cor nad dengan menggunakan kain/ lap
basah sampai bersih.
2 Pas. Tegel Plint 10 x 40 cm a. Siapkan peralatan dan bahan – bahan yang akan digunakan. a. Terkena alat kerja
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Siapkan peralatan dan Metode
bahan Pekerjaan
– bahan yang akan digunakan. Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
b. Tertimpa material
b. Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain – lain. c. Kejatuhan material
c. Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman : ukuran / dimensi, d. Iritasi pada kulit terkena adukan
presisi dan warna. semen.
d. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air ( ember)
selama 1 jam.
e. Keramik dianginkan dengan cara diletakkan pada tempat dudukan/ tatakan
keramik, setelah proses perendaman.
f. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peli ini
untuk seluruh kesatuan.
g. Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi
pada shop drawing. Kedudukan benang harus datar dan siku , apabila
dinding yang ada adalah dinding keramik, maka kedudukan nad
lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding.

h. Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan , sepanjang garis dasar


yang telah terpasang
i. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik
dengan waterpass.
j. Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lain nya dengan adukan
/ spesi.
k. Setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai posisinya sampai selesai,
usahakan supaya tidak ada las-lasa.
l. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu
karet untuk mendatarkan/ meratakan permukaan keramik supaya tidak
rusak/ cacat.
m. Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass.
n. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain /
lap basah sampai bersih.
o. Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnya lantai) maka buatlah
delatasi.
p. Kemudian siapkan isian / bahan cor nad pada bak air (ember) dan aduklah
hingga rata.
q. Setelah adukan rata, isi sela-sela nad dengan bahan cor nad dengan
menggunakan sendok spesi (sekop). Pengisian nad dilakukan apabila
kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering.

r. Kemudian rapikan nad tersebut dengan scape.


s. Diamkan dan tunggu sampai nad tersebut benar-benar kering.
t. Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah
dipasang nad dari sisa-sia bahan cor nad dengan menggunakan kain/ lap
basah sampai bersih.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
D. PEKERJAAN UTILITAS
D.1 PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
1 Pas. Instalasi Titik Lampu a. Sediakan terlebih dahulu kap lampu yang akan dipasang, isolasi, kabel, baut, a. Terkena alat kerja
obeng, cutter, gunting dan lainnya. b. Tertimpa material
b. Siapkan gambar rencana kerja untuk mengetahui jumlah lampu yang akan c. Kejatuhan material
dipasang, jarak antara lampu satu dengan yang lain, posisi sklar, dll. d. Terjatuh dari ketinggian
e. Perancah ambruk
c. Pastikan kap lampu sudah terinstalasi dengan kabe lampu saklar. Isolasi f. Tersengat listrik
pda kabel terdapat hubungan antara kabel saklar dengan kabel kap lampu
bawaan, perhatikan kabel sudah terisolasi dengan rapat

d. Tata rapih kabel diatas plafon untuk mencegah terjadinya konsleting listrik

e. Pasang kap lampu pada plafon, dan kunci bagian bawah dengan baut

f. Setelah kap lampu terpasang, kemudian pasang lampu 13 Watt sesuai


gambar rencana kerja
2 Pas. Lampu Philips 24 Watt a. Semua instalasi ttitk lampu di pasangkan bola lampu sesuia gambar a. Terkena alat kerja
3 Pas. Lampu Philips 11 Watt bestek/kerja b. Tertimpa material
b. Setelah balon lampu terpasang sesuai letak pada denah pada gambar
rencana kerja kemudian di coba dinyakan.

4 Pas. stop kontak a. Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih a. Terkena alat kerja
dahulu di check kembali. b. Tertimpa material
b. Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis c. Kejatuhan material
muatam dari kabel tersebut. d. Terjatuh dari ketinggian
c. Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke stop kontak e. Perancah ambruk
dan pastikan kabel sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak f. Tersengat listrik
terjadi korsleting pada listrik.
d. Setelah kabel pada stopkontak terpasang, selanjutnya stop kontak
dipasang pada dinding sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja.

e. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati agar tidak merusak bahan dan
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
5 Pas. saklar ganda a. Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih a. Terkena alat kerja
dahulu di check kembali b. Tertimpa material
b. Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis c. Kejatuhan material
muatam dari kabel tersebut. d. Terjatuh dari ketinggian
c. Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke saklar dan e. Perancah ambruk
pastikan kabel sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi f. Tersengat listrik
korsleting pada listrik.
d. Setelah kabel pada saklar terpasang, selanjutnya saklar ganda dipasang
pada dinding sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Setelah kabel pada saklarMetode Pekerjaan
terpasang, selanjutnya saklar ganda dipasang Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
pada dinding sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja.

e. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati agar tidak merusak bahan dan
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
6 Pas. saklar tunggal a. Semua instalasi yang tertanam dalam tembok dan lantai kerja terlebih a. Terkena alat kerja
dahulu di check kembali b. Tertimpa material
b. Pertama kabel instalasi yang sudah dikerjakan untuk mengetahui jenis c. Kejatuhan material
muatam dari kabel tersebut. d. Terjatuh dari ketinggian
c. Setelah itu pasang dan kaitkan kabel yang ada langsung ke saklar dan e. Perancah ambruk
pastikan kabel sudah terpasang sesuai dengan muatannya agar tidak terjadi f. Tersengat listrik
korsleting pada listrik.
d. Setelah kabel pada saklar terpasang, selanjutnya saklar ganda dipasang
pada dinding sesuai dengan denah pada gambar rencana kerja.

e. Lakukan pekerjaan ini secara hati-hati agar tidak merusak bahan dan
terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
E. PEKERJAAN FINISING
1 Pek. cat tembok 3 x jalan Baru a. Untuk dinding-dinding luar bangunan digunakan cat untuk exterior dan area a. Terkena alat kerja
dinding dalam digunakan cat interior, jenisnya sesuai dengan spesifikasi b. Tertimpa material
teknis c. Kejatuhan material
b. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah betul-betul kering, tidak ada d. Terjatuh dari ketinggian
retak-retak dan meminta persetujuan kepada pengawas e. Perancah ambruk
c. Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut f. Gangguan pernapasan akibat bau
menggunakan kuas. cat.
d. Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab. g. Iritasi pada mata

e. Proteksi area kerja dengan plastic terutama untuk menghindari tumpahan


cat.
f. Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan
diampelas, sikat kawat atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran +
aci yang tidak rata).
g. Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-
pori/lubang-lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.

h. Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan


permukaan yang bersih/halus.
i. Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat
cat). Apabila setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir
ulang dan diampelas.
j. Untuk dinding luar terlebih dahulu diberi lapisan alkali untuk anti
jamur/lumut. Kemudian dilakukan pengecatan finish untuk dinding minimal 3
(tiga) lapis dengan menggunakan cat dinding emultion.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
k. Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

l. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang sama

m. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan terhadap bidang dinding harus
dijaga terhadapa kotoran.
2 Pek. Cat Plafond 3 x jalan Baru a. Pastikan permukaan plafond sudah dalam keadaan rata. a. Terkena alat kerja
b. Tertimpa material
b. Proteksi area kerja dengan plastic terutama pada bagian lantai dan c. Kejatuhan material
pintu/jendela untuk menghindari tumpahan cat. d. Terjatuh dari ketinggian
c. Permukaan plafond dibersihkan dahulu dari debu dan kotoran dengan e. Perancah ambruk
diampelas. f. Gangguan pernapasan akibat bau
d. Kemudian permukaan plafond diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat.
cat). g. Iritasi pada mata
e. Setelah diberi lapisan sealer, dilakukan pengecatan finish untuk permukaan
plafond minimal 3 (lapis) lapis dengan menggunakan jenis cat emultion.

f. Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.

3 Pek. Plakat informasi Kegiatan a. Meminta petunjuk konsultan pengawas dimana letak plakat akan di a. Terkena alat kerja
tempatkan. b. Iritasi pada kulit terkena adukan
b. Permukaan dinding dibersihakan dari kotoran/debu dan disiram terlebih semen
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan untuk plakat.
c. Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan dinding
plakat yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
d. Buat adukan untuk melekatkan plakat
e. Rendam batu marmer/plakat dahulu dalam air.
f. Buat kepalaan pemasangan plakat yang nantinya dijadikan acuan untuk
pemasangan.
g. Kemudian lekatkan plakat selanjutnya pada permukaan dinding dengan acuan
pasangan kepalaan yang telah dibuat.
h. Tekan dengan tangan atau pukul dengan palu karet agar mendapatkan
permukaan pasangan yang rata.
i. Cek dengan waterpass untuk kerataan pemasangan plakat.
j. Setelah pemasangan plakat selesai, biarkan beberapa saat untuk
mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan batu marmer. Setelah
itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.

k. Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan pasangan plakat dari


sisa adukan semen.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
II PENGADAAN MOBILER/PERABOT
A. PENGADAAN MOBILER/PERABOT
1 Pengadaan Meubelair a. Persiapan Administrasi yang meliputi persiapan surat-menyurat dan a. Kecelakaan Lalu Lintas Saat
perizinan-perizinan yang dianggap perlu. Mobilisasi
b. Mobilisasi dan konsolidasi dengan pihak Main Suplier/main Dealer Pemasok b. Tertimpa material
barang.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
c. Pengecekan ketersediaan barang
d. Persiapan tempat penyimpanan barang sementara.
e. Setelah persiapan sudah selesai, pemesanan barang sudah bisa dilakukan
dengan menghubungi pihak main supplier/Main Dealer barang. Adapun proses
pemesanan yang akan dilakukan adalah dengan cara Tatap Muka langsung,
via telepon dan e-mail. Dalam pemesanan bahan, spesifikasi harus benar-
benar sesuai dengan permintaan pihak direksi/owner. Setelah pemesanan
barang dilakukan, perlu diadakan Crosscheck terhadap pesanan dan
dilakukan penelitian terhadap barang pesanan tersebut.
No Lingkup/Uraian Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahan, Peralatan dan Tenaga Kerja Risiko Kerja
f. Pengepakan barang dilaksanakan setelah hasil penelitian terhadap barang
pesanan sudah benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan
tidak terdapat cacat ataupun kekurangan dari barang yang telah dipesan.
Pengepakan barang dilakukan di tempat pemesanan barang. Bahan yang di
packing harus benar-benar telindungi dari resiko perjalanan nantinya.
Adapun tata cara pengepakan adalah dengan memisahkan barang-barang
yang memiliki resiko tinggi dalam perjalanan seperti barang elektronik dan
barang yang memiliki unsur kaca dengan barang-barang yang tidak terlalu
memiliki resiko perjalanan seperti barang-barang yang tahan terhadap
goncangan.

g. Pengiriman dilakukan dengan memakai jasa ekspedisi atau dengan menjemput


barang secara langsung ketempat pesanan. Pengiriman yang memakai jasa
ekspedisi adalah pengiriman barang berdimensi cukup besar dan berada
cukup jauh dari tempat penyimpanan sementara. Sedangkan penjemputan
barang secara langsung dilakukan terhadap barang yang ukurannya tidak
terlalu besar dan berada relative cukup dekat dari tempat penyimpanan
sementara. Setelah semua barang pesanan sudah lengkap, maka pengiriman
kelokasi pekerjaan sudah dapat dilaksanakan.

h. Setelah barang pesanan telah sampai dilokasi pekerjaan, semua barang


harus diperiksa kembali keadaannya. Hasil pemeriksaan barang kemudian
dituangkan dalam sebuah berita acara pemeriksaan barang oleh pihak
direksi/owner pekerjaan. Dengan selesainya pemeriksaan barang dan
dinyatakan telah sesuai dengan permintaan pihak direksi/Owner, maka serah
terima pekerjaan sudah dapat dilaksanakan. Serah terima barang
dituangkan dalam sebuah berita acara serah terima pekerjaan.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

ADY RAHMAN ALI, ST


NIP. 19781124 200904 1 001

Anda mungkin juga menyukai