Anda di halaman 1dari 17

BAB I

SPESIFIKASI TEKNIS

1. URAIAN UMUM 1.1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan


adalah :

Pekerjaan Pembangunan Kolam Deder


pada Dinas Kelautan dan Perikanan
Kab. Kutai Timur UPT. Balai Benih Ikan
(BBI) di Kecamatan Kaliorang.

1.2. Pelaksanaan pekerjaan harus mengacu


pada :
a. Rencana kerja dan syarat-syarat
b. Bestek, detail dan gambar kerja
c. Risalah Aanwizjing
d. Keputusan Direksi lapangan.

1.3. Apabila terjadi perbedaan teknis/


persepsi tentang pelaksanaan maka
diharuskan berkonsultasi dan
persetujuan pihak Direksi.

1.4. Pemborong diharuskan menyerahkan


contoh material/ bahan/ barang
sebelum digunakan/ dipasang di
lapangan.

2. LINGKUP PEKERJAAN 2.1. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi


pengadaan material, tenaga kerja dan
peralatan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan yang
termasuk dalam kontrak.

2.2. Lingkup pekerjaan adalah :


Pekerjaan Pembangunan Kolam Deder
I. Pekerjaan Pendahuluan
a. Persiapan Lokasi Kerja dan
Pembersihan.
b. Dokumentasi dan Administrasi
c. Pasangan Bouwplank.

II. Pekerjaan Pendahuluan


a. Galian Tanah Pondasi
b. Urugan Tanah

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


III. Pekerjaan Pancangan Pondasi
a. Pas. Kayu Balok utk Cerucuk uk.
8/8 cm - 2m
b. Pekerjaan Balok Sunduk uk. 5/7
cm
c. Pekerjaan Papan Kalang 2/18
cm
d. Pekerjaan Pasangan
Anstamping
e. Pekerjaan Pasangan Batu
Gunung

IV. Pekerjaan Struktur Kolam


a. Pekerjaan Sloof
b. Pekerjaan Kolom Utama
c. Pekerjaan Kolom Praktis
d. Pekerjaan Ringbalk
e. Pekerjaan Balok Latay
f. Pekerjaan Cor Lantai Kolam
g. Pekerjaan Cor Teras Kolam
h. Pasangan Dinding Batako. 1 : 4
i. Plesteran Dinding Trasram 1 : 2
j. Pekerjaan Acian Dinding

V. Pekerjaan Sanitair
a. Pekerjaan Saluran Penguras Bak
PVC-Ø4''
b. Pekerjaan Saluran Fillter PVC-
Ø4''
c. Pekerjaan Saluran Level Air PVC-
Ø2''
d. Pekerjaan Saluran Ke Tabung
Fillter PVC-Ø3''
e. Pekerjaan Tabung Fillter PVC-
Ø4''
f. Pekerjaan Pengadaan Fillter

VI. Pekerjaan Drainase


a. Pekerjaan Pasangan Dinding
Batako. 1 : 4
b. Pekerjaan Plesteran Dinding
Trasram 1 : 2
c. Pekerjaan Acian

3. SITUASI 3.1. Lokasi Pembangunan Kolam Deder (BBI)


adalah :

Balai Benih Ikan (BBI) Kecamatan


Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur.

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


3.2. Kontraktor wajib meneliti situasi Tapak,
terutama keadaan tanah, sifat dan
luasnya pekerjaan, dan hal-hal lain
yang dapat mempengaruhi harga
penawaran. untuk itu setiap rekanan
diharuskan meneliti dengan seksama
setiap detail rencana bangunan
kolam.

3.3. Kontraktor harus sudah


memperhitungkan segala kondisi yang
ada (Existing) di Tapak yang meliputi
antara lain, pepohonan, saluran
drainase, pipa, kabel dibawah tanah
dan lain sebagainya yang dapat
mengganggu kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.

3.4. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan


harus dilakukan pembongkaran
ataupun pemindahan hal-hal tersebut
diatas, maka Kontraktor diwajibkan
memperbaiki kembali, atau
menyelesaikan pekerjaan tersebut
sebaik mungkin tanpa mengganggu
system yang ada.

3.5. Didalam kasus ini Kontraktor tidak


dapat mengajukan “klaim” biaya
pekerjaan tambah, sebelum
melakukan pemindahan /
pembongkaran segala sesuatu yang
ada di lapangan, Kontraktor
diwajibkan melaporkan dahulu ke
Konsultan Pengawas/Direksi.

4. PERATURAN TEKNIS 4.1. Dalam melaksanakan Pekerjan,


BANGUNAN YANG kecuali bila ditentukan lain dalam
DIGUNAKAN Rencana Kerja dan Syarat- syarat ini,
berlaku dan mengikat ketentuan-
ketentuan dibawah ini termasuk segala
perubahan dan tambahannya :
a. Peraturan Umum tentang
Pelaksanaan Pembangunan di
Indonesia atau Algemene
Voorwarden voor de Uitvoering
bij Aaneming vanoenbare
Werken (AV) 1941.

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


b. Peraturan Umum dari Dinas
Keselamatan Kerja Departemen
Tenaga Kerja.
c. Peraturan Beton bertulang
Indonesia NI - 2 PBI 1971.
d. Peraturan Muatan Indonesia
PMI.
e. Peraturan Umum Bahan
Bangunan Indonesia NI - PUBI
1970.
f. SK SNI No. T - 15 - 1991 - 03.
g. Pedoman Plumbing Indonesia
PPI 1979.
h. Peraturan Semen Portland
Indonesia NI - 8.
i. Peraturan Batako sebagai
bahan bangunan NI - 10.
j. Peraturan dan ketentuan lain
yang dikeluarkan oleh
Dinas/Instansi Pemerintah
setempat yang bersangkutan
dengan masalah bangunan
kolam.
k. Untuk melaksanakan Pekerjaan
ini, berlaku dan mengikat pula :
● Gambar Kerja yang dibuat
oleh Konsultan Perencana
dan disahkan oleh Pemberi
Tugas termasuk pula
Gambar Detail Pelaksanaan
(Shop Drawing) yang
diselesaikan oleh Kontraktor
dan sudah disahkan dan
disetujui oleh Konsultan
Pengawas/Direksi.
● Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS).
● Gambar dan Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan
(AANWIJZING).
● Jadwal Pelaksanaan
(Tentative Time Schedule)
yang telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas/Direksi
dan Pemberi Kerja.

5. JADWAL PELAKSANAAN 5.1. Sebelum mulai pelaksanaan pekerjaan


di lapangan, Kontraktor wajib membuat
rencana kerja pelaksanaan dan
bagian-bagian pekerjaan berupa Bar

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


Chart & S-Curve Bahan dan Tenaga dan
mengkoordinasikan hasilnya kepada
Konsultan Pengawas/Direksi, sehingga
pelaksanaan pekerjaan terkendali dan
tidak mengganggu kelancaran proyek
secara keseluruhan dan kelancaran
kegiatan di sekitar lokasi pekerjaan.

5.2. Rencana Kerja tersebut harus


mendapatkan persetujuan terlebih
dahulu dari Konsultan Pengawas/Direksi,
paling lambat dalam waktu 14 (empat
belas)hari kalender setelah surat
keputusan penunjukan (SKP)diterima
oleh Kontraktor.

6. ALAT-ALAT PELAKSANAAN 6.1. Semua alat-alat untuk pelaksanaan


pekerjaan harus disediakan oleh
Kontraktor, sebelum pekerjaan fisik
dimulai, dalam keadaan baik dan
siap pakai, antara lain :
a. Beton molen yang akan
ditentukan kemudian oleh Konsultan
Pengawas/Direksi.
b. Theodolit dan Waterpass yang telah
diijinkan oleh Konsultan
Pengawas/Direksi.
c. Perlengkapan penerangan untuk
kerja lembur.
d. Pompa air sesuai kebutuhan untuk
system pengeringan, jika diperlukan.
e. Penggetar beton yang jumlah dan
tipenya akan ditentukan kemudian
oleh Konsultan Pengawas/Direksi.
f. Mesin Pemadat / Stamper.

7. PEKERJAAN TANAH 7.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi pelaksanaan
galian dan urugan tanah serta urugan
pasir dengan penyelesaian dan
pembentukan galian/urugannya harus
mengikuti kemiringan/elevasi dan
ukuran-ukuran sesuai gambar rencana,
adapun pelaksanaannya sebagai
berikut :
7.2. Pekerjaan Penggalian
Pekerjaan ini meliputi penggalian tanah
untuk :
● Pondasi
● Galian tanah untuk Pipa
Pembuangan Saluran air kolam.

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


Dan lain-lain seperti tercantum dalam
Gambar Kerja.
7.3. Galian tanah dilaksanakan untuk
pembuatan lubang pondasi, lubang-
lubang saluran dan pekerjaan-
pekerjaan lain yang menurut
kondisinya memerlukan adanya galian
tanah.
7.4. Galian tanah dilaksanakan setelah
kontraktor bersama-sama pengawas
lapangan menetapkan as-as + elevasi
yang akan dilakukan galian pada
papan bouwplank.
7.5. Pekerjaan Pengurukan
Pekerjaan ini meliputi Pengurukan dan
pemadatan tanah untuk :
● Penimbunan galian tanah dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
● Pengurugan tanah untuk
peninggian lantai bangunan kolam.
● Dan lain-lain seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.
7.6. Pekerjaan Pemadatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan
memadatkan kembali tanah yang
selesai diurug dalam rangka
pelaksanaan pekerjaan Konstruksi dan
peninggian untuk pembentukan
tanah/ peninggian lantai kolam.
7.7. Persyaratan Bahan
a. Tanah
● Tanah dari dalam tapak atau
tanah dari luar tapak.
● Tanah untuk pengurugan,
pemadatan, dan pembentukan
muka tanah harus tanah asli
bukan tanah humus, bebas dari
kapur, bekas bongkaran, Lumpur
maupun unsur- unsur lain yang
dapat mengurangi kualitas
pekerjaan.

7.8. Urugan pasir


a. Urugan pasir harus dilaksanakan
pada bagian-bagian dasar/bawah
pasangan pondasi telapak/foot
plate sesuai gambar.
b. Ketebalan urugan pasir ditentukan
Tebal 10 cm untuk dibawah pondasi

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


c. Ketebalan ukuran pasir tersebut,
adalah ketebalan padat dengan
cara ditimbris sambil disiram air.
d. Pasir urug yang digunakan harus
bersih dari kotoran-kotoran/humus-
humus.

8. PEKERJAAN PASANGAN 8.1. Pekerjaan pasangan ini dilaksanakan


PONDASI pada :

a. Pasangan pondasi batu belah.


b. Pasangan Anstamping.

8.2. Bahan yang digunakan, pada


dasarnya semua jenis bahan yang
digunakan dalam pekerjaan ini harus
memenuhi persyaratan NI-10 dan PUBI
1970 (NI-3), diantaranya :
a. PC/semen : digunakan satu jenis
semen sekualitas TONASA atau
yang memenuhi persyaratan
dalam peraturan Portland Cement
Indonesia NI-8 atau ASTM C-150
Type I Atau Standard Inggris BS-12.

b. Pasir pasang : digunakan pasir yang


berbutir tajam dan keras dengan
tidak mengandung kadar Lumpur
pasir harus bersih dan tidak
mengandung bahan organik /
kotoran yang dapat merusak kondisi
campuran.

c. Batu belah/batu gunung :


digunakan batuan keras, bersih,
tidak keropos dan mempunyai
permukaan yang kasar.

d. Air : digunakan air yang bersih,


tawar dan tidak mengandung
bahan yang merugikan pasangan,
seperti asam alkali, atau bahan
organik lainnya.

8.3. Cara pelaksanaan :


a. Pasangan batu belah/gunung :
1). Dilaksanakan pada pasangan
pondasi atau pekerjaan lain
yang dinyatakan memakai
pasangan batu belah/gunung.

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


2). Batu belah/gunung sebelum
dipasang harus bersih dari
segala kotoran.
3). Pemasangan batu
belah/gunung harus bersilang,
pemberian adukan harus
penuh berisi/tidak boleh ada
yang berongga.
4). Tinggi pasangan batu
belah/gunung tidak boleh
lebih dari 0,50 m pada setiap
harinya.
5). Bagian pasangan batu
belah/gunung harus diplester
ciprat sesuai dengan jenis
adukan yang dipakai
pasangan.
6). Proses pengeringan pasangan
harus dibantu dengan siraman
air.
7). Selama pasangan batu
karang belum secara utuh
selesai (persekian meter),
lobang pondasi tidak
dibenarkan diurug.

9. PEKERJAAN BETON 9.1. Pekerjaan Beton ini dilaksanakan pada :


a. Pekerjaan Sloff
b. Pekerjaan Kolom Utama
c. Pekerjaan Kolom Praktis
d. Pekerjaan Ring Balk
e. Pekerjaan Balok Latay
f. Pekerjaan Cor Lantai Kolam
g. Pekerjaan Cor Teras Kolam

9.2 Bahan yang digunakan, pada


dasarnya semua jenis bahan yang
digunakan dalam pekerjaan ini harus
memenuhi persyaratan diantaranya :
Semen Portland
a. PC/semen : digunakan satu jenis
semen sekualitas TONASA atau
yang memenuhi persyaratan
dalam peraturan Portland Cement
Indonesia NI-8 atau ASTM C-150
Type I Atau Standard Inggris BS-12.

b. Semen yang telah mengeras


sebagian/seluruhnya, tidak
diperkenankan untuk digunakan.

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


c. Tempat penyimpanan semen
harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga semen bebas dari
kelembapan.

d. Konsultan pengawas dapat


memeriksa semen yang disimpan
dalam gudang pada setiap waktu
sebelum dipergunakan. Kontraktor
harus bersedia untuk memberi
bantuan yang dibutuhkan oleh
Konsultan pengawas Pekerjaan
untuk pengambilan contoh-contoh
tersebut, semen yang tidak dapat
diterima sesuai pemeriksaan oleh
Konsultan Pengawas, harus tidak
dipergunakan/diafkir.

e. Jika semen yang dinyatakan tidak


memuaskan tersebut telah
dipergunakan untuk beton, maka
Konsultan Pengawas dapat
memerintahkan untuk dibongkar,
beton tersebut dan diganti dengan
memakai semen yang telah disetujui
atas beban kontraktor.

f. Pasir Beton harus terdiri dari pasir


dengan butir-butir yang bersih dan
bebas dari bahan - bahan
organis, Lumpur dan lain
sebagainya, serta memenuhi
komposisi butir dan kekerasan
seperti yang tercantum dalam NI - 2
PBI 1971.

g. Koral yang digunakan harus bersih


dan bermutu baik serta
mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai persyaratan
yang tercantum dalam NI-2 PBI
1971, koral yang digunakan ukuran
2/3 cm.

h. Air yang digunakan harus air tawar


yang bersih dan tidak
mengandung minyak, asam, garam
alkalis serta bahan-bahan
organis/bahan lain yang dapat
merusak beton.

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


i. Apabila dipandang perlu
Pengawas dapat meminta
kepada pemborong supaya air
yang dipakai diperiksa
dilaboratorium pemeriksaan bahan
yang resmi atas biaya pemborong.

Baja Tulangan
a. Baja tulangan yang dipakai harus
dari mutu U-32 untuk baja diameter
lebih besar atau sama dengan 12
dan U-24 untuk baja diameter lebih
kecil 12, kecuali untuk diameter 16
keatas harus menggunakan U-32
(ulir) sesuai dengan PBI 1971, JIS SR
24 British Standard No 785 atau ASTM
Designation A-15. dan harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.

b. Konsultan Pengawas berhak


meminta kepada kontraktor,surat
keterangan tentang pengujian
oleh pabrik dari semua baja
tulangan beton yang disediakan
untuk persetujuan konsultan
pengawas sesuai dengan
persyaratan mutu untuk setiap
bagian konstruksi seperti tercantum
dalam gambar rencana.

c. Baja tulangan Beton harus bersih


dari lapisan minyak/lemak dan
bebas dari cacat-cacat seperti
serpih-serpih,karat dan zat kimia
lainnya yang dapat
mengurangi/merusak daya lekat
antara baja tulangan dengan
beton.

d. Ukuran diameter baja tulangan


harus sesuai dengan gambar
rencana dan tidak diperkenankan
adanya toleransi bentuk ukuran.
diameter besi ulir adalah diameter
dalam.

e. Ukuran baja tulangan tersebut harus


sesuai dalam Gambar Kerja,
penggantian dengan diameter
lain harus dengan persetujuan
tertulis dari Direksi. Segala biaya

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


yang diakibatkan oleh
penggantian tulangan terhadap
yang digambar sejauh bukan
kesalahan Gambar Kerja adalah
tanggung jawab Kontraktor.

f. Semua baja tulangan harus


disimpan pada tempat yang
bebas lembab, disesuaikan
diameter serta asal pembelian.
Semua baja tulangan harus
dilindungi terhadap semua
macam kotoran dan lemak serta
sejauh mungkin dilindungi terhadap
karat.

Bahan campuran tambahan (Additives)


a. Pemakaian bahan tambahan
kimiawi (Concrete admixture /
Additives) kecuali yang disebut
tegas dalam Gambar Kerja atau
RKS harus seijin tertulis dari Konsultan
Pengawas/Direksi.

b. Bahan tambahan yang


mempercepat pengerasan awal
(initial set) tidak boleh dipakai.
Sedangkan untuk beton kedap air
dibawah tanah (hydrostatic
pressure) tidak boleh bahan
kedap air yang mengandung
garam stearate.

c. Bahan campuran tambahan beton


harus sesuai dengan iklim tropis dan
memenuhi AS 1978 & ASTM C 494
Type B dan Type D sekaligus
sebagai pengurang air adukan
dan penunda pengerasan awal.

d. Semua Admixture yang akan


digunakan, ditentukan berdasarkan
hasil pekerjaan benda uji /
contoh-contoh yang dibuat dan
telah mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas / Direksi.

e. Untuk penyambungan kembali


akibat terhentinya suatu
pengecoran beton dipakai bahan
perekat CALBOND sebelum dicor

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


dengan beton baru, serta
permukaannya harus dikasarkan.
Jumlah pemakaian untuk 1 m2
adalah 0,3 liter calbond dicampur
dengan larutan semen/PC sekitar
25% nya dengan cara ditaburkan.

Bekisting
a. Bekisting dibuat dari panel multiplex
9mm atau papan minimal 2cm
dengan rangka penguat
penyokong dan penyangga dibuat
dari balok kayu 5/7, 5/10
secukupnya, sehingga mampu
mendapatkan kekuatan dan
kekakuan mendukung beton
sampai selesai proses ikatan beton.
Untuk kolom struktur dipakai papan
kayu tebal 3/20.

b. Steger cetakan / Bekisting dipakai


balok kayu dengan ukuran minimum
5/10cm atau pipa besi (scaffolding).
Tidak diperkenankan memakai
bambu.

c. Khusus cetakan bekisting untuk


beton pracetak harus dibuat lebih
kokoh dan lebih kaku, permukaan
panel lurus, halus sehingga
menghasilkan bidang yang rata
dan halus.

9.3. Persyaratan Teknis


Komposisi campuran beton
Beton dibentuk dari semen Portland/PC,
pasir, kerikil, batu pecah, air seperti
yang ditentukan, semuanya
dicampur dalam perbandingan
yang sesuai dan diolah sebaik-
baiknya sehingga sampai didapat
kekentalan yang tepat.

9.4. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan


Beton Kelas dan Mutu Beton
a. Kelas dan Mutu dari beton harus
sesuai dengan standard Beton
Indonesia NI-2 , PBI-1971.

b. Kriteria untuk menentukan mutu


beton adalah persyaratan bahwa

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


hasil pengujian benda-benda uji
harus memberikan (kekuatan tekan
beton kareteristik) yang lebih besar
dari yang ditentukan.

Komposisi Campuran Beton


a. Beton harus dibentuk dari semen
Portland, pasir, kerikil, dan air
seperti yang ditentukan
sebelumnya.
Bahan beton dicampur dalam
perbandingan yang serasi dan
diolah sebaik-baiknya sampai
pada kekentalan yang tepat/baik.

b. Untuk mendapatkan mutu beton


yang sesuai dengan yang
disyaratkan/ditentukan dalam
spesipikasi ini, harus dipakai
“campuran yang
direncanakan”(MIX DESIGNED).

c. Ukuran maxsimal dari Agregat kasar


dalam beton untuk bagian-bagian
dari pekerjaan tidak boleh
melampaui ukuran yang ditetapkan
dalam persyaratan bahan beton,

d. Perbandingan antara bahan-bahan


pembentuk beton yang dipakai
untuk berbagai mutu, harus
ditetapkan dari waktu ke waktu
selama berjalannya pekerjaan,
demikian juga pemeriksaan
terhadap agregat dan beton yang
dihasilkan.

e. Perbandingan campuran dan


factor air semen yang tepat akan
ditetapkan atas dasar beton yang
dihasilkan yang mempunyai
kepadatan yang tepat,keawetan
dan kekuatan yang dikehendaki.

f. Kekentalan (Konsistensi) adukan


beton untuk bagian-bagian
konstruksi beton,harus disesuaiukan
dengan jenis konstruksi yang
bersangkutan, cara pengangkutan
adukan beton dan cara
pemadatannya.Kekentalan adukan

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


beton antara lain ditentukan oleh
faktor air semen.

g. Agar dihasilkan suatu konstruksi


beton yang sesuai dengan yang
direncanakan, maka factor air
semen ditentukan sebagai berikut:

Faktor air semen untuk kolom balok,


plat lantai, dinding beton, dan
maksimum 0,60 Faktor air semen
untuk tempat-tempat basah lainnya
maksimum 0,55.

h. Untuk lebih mempermudah dalam


pengerjaan beton, dan dapat
dihasilkan suatu mutu sesuai dengan
yang direncanakan, maka untuk
konstruksi beton dengan factor air
semen maksimum 0,55 harus
memakai Plasticizer sebagai bahan
additive. Pemakaian merk dari
bahan additive tersebut harus
mendapat persetujuan dari
konsultan pengawas/ direksi.

i. Pengujian beton akan dilakukan


oleh konsultan pengawas
pekerjaan atas biaya kontraktor
pelaksana. Perbandingan
campuran beton jika dipandang
perlu harus diubah untuk tujuan
penghematan yang dikehendaki,
workability, kepadatan,
kekedapan, atau kekuatan. dan
kontraktor tidak berhak atas claim
yang disebabkan perubahan yang
demikian.

9.5. Selimut Beton


Penempatan besi beton di dalam
cetakan tidak boleh menyinggung
dinding atau dasar cetakan,serta harus
mempunyai jarak tetap untuk setiap
bagian - bagian konstruksi.
Apabila tidak ditentukan di dalam
gambar rencana, maka tebal selimut
beton untuk satu sisi pada masing-
masing konstruksi adalah sebagai
berikut :
a. Balok Sloof = 4,00 cm

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


b. Kolom = 3,00 cm
c. Balok = 2,50 cm

9.10. Perlindungan
Kontraktor harus melindungi semua
beton terhadap kerusakan-kerusakan
sebelum penerimaan terakhir oleh
Konsultan Pengawas.

10. PEKERJAAN DINDING DAN 10.1. Yang termasuk Lingkup Pekerjaan


PLESTERAN Dinding dan Plesteran Meliputi :
a. Pasangan dinding batako.
b. Plesteran dan Acian dinding
batako.

10.2. Persyaratan Bahan :


a. Batako bermutu baik, dengan
pengepresan menggunakan alat
pres dan bebas dari cacat dan
retak minimum telah menjadi dua
(2) bagian, produk lokal dan
memenuhi standar “Persyaratan
Bahan-bahan PUBB 1970”
b. Pasir dari kualitas baik, bersih dan
bebas dari Lumpur, bahan organis,
batu-batuan harus diayak. Khusus
untuk pekerjaan plesteran pasir
harus dicuci terlebih dahulu.
c. Semen yang dipakai standard dan
memenuhi persyaratan NI-8 type I
menurut ASTM-150
d. Hal lain yang diperlukan ditentukan
oleh Direksi.

10.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Pekerjaan pasangan dinding
batu/batako harus terkontrol
waterpast baik arah vertical
maupun horizontal. Pada setiap 8
baris batako harus dipasang angker
besi dan kolom, Pelaksanaan
pasangan dinding batako/batu
tidak boleh melibihi ketinggian 2 m
setiap hari. sebelum dipasangkan
batu/batako terlebih dahulu
dibasahi air dengan cara direndam.

b. Sebelum dinding batako dipleter siar


harus dikorek sedalam 1cm untuk

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


mendapatkan ikatan yang lebih
baik.
kelembaban plesteran harus
dijaga.

c. Seluruh pekerjaan pasangan dan


plesteran yang tidak lurus,
berombak dan retak-retak harus
dibongkar dan diperbaiki atas iaya
pemborong.
sehingga pengeringan bidang
plestran stabil dan kemudian
diperhalus dengan acian semen.

d. Pasangan dinding batako dipasang


dengan campuran 1pc : 4ps terisi
penuh dengan jarak yang rapat
dan neut diisi dengan semen warna
gelap, pasangan harus mempunyai
jarak yang sama dan tekstur, bentuk
yang rapih.

11. PEKERJAAN PEMBONGKARAN 11.1. Lingkup Pekerjaan


PENGAMAN DAN a. Pembersihan tapak Konstruksi dan
PEMBERSIHAN SETELAH pada semua pekerjaan yang
PEMBANGUNAN termasuk dalam lingkup pekerjaan
seperti tercantum di gambar kerja
dan terurai dalam buku RKS, dari
semua barang atau bahan
bangunan lainnya yang dinyatakan
tidak digunakan lagi setelah
pekerjaan selesai menjadi tanggung
jawab kontraktor.

b. Semua bekas bongkaran


bangunan Existing dan sebagainya,
harus dikeluarkan dari tapak/site
konstruksi.

c. Selama pembangunan
berlangsung, kontraktor harus
menjaga keamanan bahan /
material, barang maupun
bangunan yang dilaksanakannya
sampai tahap serah terima.

12. PEKERJAAN LAIN - LAIN 12.1. Hal-hal yang timbul pada

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER


pelaksanaan yang memerlukan
penyelesaian di lapangan akan
diatur/dibicarakan dilapangan oleh
konsultan pengawas dan kontraktor,
bila diperlukan akan dibicarakan
dengan konsultan perencana.

12.2. Sebelum penyerahan pertama,


kontraktor wajib meneliti semua
bagian pekerjaan yang belum
sempurna, dan harus segera
diperbaiki, semua bagian pekerjaan
harus bersih, dan semua barang
yang tidak berguna harus
disingkirkan dari Proyek. dan harus
dilaksanakan sesuai petunjuk
konsultan pengawas.

12.3. Meskipun telah ada pengawas dan


unsur-unsur lainnya, semua
penyimpangan dari ketentuan
gambar kerja dan bestek menjadi
tanggung jawab Pelaksana, untuk
itu Pelaksana/pemborong harus
menyelesaikan pekerjaan dengan
sebaik mungkin.

SPESIFIKASI TEKNIS PEMBANGUNAN KOLAM DEDER

Anda mungkin juga menyukai