Anda di halaman 1dari 42

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

(RKS)

PEKERJAAN :
REHABILITASI GEDUNG KOLAM RENANG KONI SULTRA

LOKASI :
KOTA KENDARI

SUMBER DANA :
APBD

TAHUN ANGGARAN :
2021

SYARAT - SYARAT TEKNIS


REHABILITASI GEDUNG KOLAM RENANG KONI SULTRA
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

Pasal 1
KETENTUAN UMUM & PEKERJAAN PERSIAPAN

A. KETENTUAN UMUM
A. Pelaksanaan pekerjaan selama 120 Hari Kalender sejak terbitnya SPMK
B. Dalam pekerjaan ini dibutuhkan perusahaan dengan SBU Klasifikasi

Bangunan Sipil Sub Klasifikasi SI 011/ SI 012 Kualifikasi Kecil(K)


C. Personil yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah Sebagai berikut :
No. Tingkat Jabatan Dalam Pengalaman Sertifikat Jumlah
Pendidikan Pekerjaan kerja kompetensi
(Kualifikasi Yang akan professional kerja
Minimum) dilaksanakan
1. - Pelaksana 2 Tahun TA 022 1
2. - Ahli K3 3 Tahun SKA 603 1

Peserta tender diminta untuk menandatangani surat pernyataan masing-masing


bermeterai yang isinya memuat tentang :
- Kesediaan untuk dilakukan konfirmasi via daring(online) melalui video confrence
maupun video call untuk memastikan kebenaran personil manajerial yang di
tawarkan;
- Kesediaan mendatangkan seluruh Personil manajerial yang ditawarkan didalam
dokumen penawaran pada saat pelaksanaan Pre Construction Meeting (PCM) dan
pelaksanaan Mutual Check (MC-0);
- Kesediaan untuk tidak melakukan penggantian personil manajerial sampai
dengan 60 (Enam Puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal
penandatanganan berita acara Mutual Check Awal (MC0),kecuali atas
pertimbangan khusus (Sakit,Meninggal dunia) maka penyedia dapat melakukan
penggantian atas persetujuan PPK dengan melampirkan alasan dan bukti yang dapat
diklarifikasi dan dipertanggung jawabkan kebenarannya;
- Kesanggupan untuk mempertanggung jawabkan secara hukum apabila dalam
pelaksanaan pekerjaan maupun dalam pelaksanaan Pemilihan penyedia/Tender
ditemukan dokumen terkait personil managerial yang tidak valid dan tidak dapat
dipertanggung jawabkan kebenarannya oleh penyedia selaku pengguna jasa
personil tersebut (pemalsuan dokumen) dan siap mengikuti ketentuan yang
berlaku didalam perarturan pengadaan barang/jasa pemerintah yang berlaku;

22 | P a g e
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

- Pernyataan bahwa apabila ditemukan terjadi pemalsuan dokumen


penawaran terhadap personil managerial yang akan menjadi lampiran
kontrak,maka sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari penyedia dan
bukan merupakan resiko hukum dari PPK sebagaimana yang tercantum didalam
peraturan pengadaan barang jasa yang berlaku.

D. Peralatan utama Yang disyaratkan dalam pekerjaan ini adalah :


No. Jenis Peralatan Kap/ Jumlah Status/Kepemilikan Ket.
Kap.Produksi
Minimum
1 Dump Truk 4 M3 3 Unit Milik/Sewa/Sewa
Beli
2 Concrete Mixer 0,5 M3 2 Unit Milik/Sewa/Sewa
Beli
3 Self Loading 12 M3/Jam 1 Unit Milik/Sewa/Sewa
Concrete Mixer Beli
4 Water Tank 2 Unit Milik/Sewa/Sewa
2200 liter Beli
5 Generator Set 1 Unit Milik/Sewa/Sewa
220 Volt Beli
6 Pick Up - 2 Unit Milik/Sewa/Sewa
Beli
Peserta tender WAJIB Melampirkan :
1. Surat dukungan dari Supplier Ready Mix Beton yang memiliki IUP sesuai dengan
peraturan Perundang-undangan Yang berlaku yang isinya memuat tentang
Kesediaan untuk mendukung ketersediaan Material Beton serta bersedia melakukan
pendampingan teknis dalam pengendalian kualitas pada pekerjaan yang di tawarkan
apabila penyedia ditetapkan sebagai pemenang dalam pekerjaan tersebut. Surat
tersebut wajib ditandatangani oleh direktur perusahaan pendukung.
2. Peserta tender diminta untuk menandatangani surat pernyataan m a s i n g - m a s i n g
bermeterai yang isinya memuat tentang :
- kesediaan menunjukkan peralatan utama beserta dokumen Asli pendukung
kepemilikan terhadap peralatan yang ditawarkan pada saat sebelum dilaksanakan
pelaksanaan penandatanganan kontrak;
- Kesediaan untuk tidak melakukan penggantian peralatan utama sampai dengan 30
(Tiga Puluh) hari kalender terhitung sejak tanggal penandatanganan berita acara Mutual
Check Awal (MC-0), kecuali atas persetujuan PPK dengan melampirkan alasan dan bukti
yang dapat diklarifikasi dan dipertanggung jawabkan kebenarannya;

33 | P a g e
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021
- Kesanggupan untuk mempertanggung jawabkan secara hukum apabila
dalam pelaksanaan pekerjaan maupun dalam pelaksanaan Pemilihan
penyedia/Tender ditemukan dokumen terkait peralatan utama yang tidak valid
(pemalsuan dokumen) dan siap mengikuti ketentuan yang berlaku didalam perarturan

44 | P a g e
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021
pengadaan barang/jasa pemerintah yang berlaku;
- Pernyataan bahwa apabila ditemukan terjadi pemalsuan dokumen penawaran
terhadap peralatan utama yang akan menjadi lampiran kontrak,maka sepenuhnya
merupakan tanggung jawab dari penyedia dan bukan merupakan resiko hukum dari
PPK sebagaimana yang tercantum didalam peraturan pengadaan barang jasa yang berlaku.

. Bahaya Dan Penetapan Resiko Keselamatan Konstruksi :


No Jenis Type Uraian Identifikasi Tingkar Keterangan
Bahaya Risiko
1 PEKERJAAN GALIAN Pekerja Terluka Akibat Sedang
TANAH DAN URUGAN Alat Kerja dan terperosok
di lubang galian, Terkilir,
Terpapar Virus Covid 19.

2 PEKERJAAN Pekerja Terluka Akibat Sedang


PEMBESIAN DAN Alat Kerja dan terkena
BETON paparan semen, Terpapar
Virus Covid 19 pada
lokasi pekerjaan.
3 PEKERJAAN Pekerja Terluka Akibat Sedang
PASANGAN BATU DAN Alat Kerja dan terkena
BATAKO paparan semen, Tertimpa
Material, Terpapar Virus
Covid 19 pada lokasi
pekerjaan.
4 PEKERJAAN Pekerja Terluka Akibat Sedang
ELEKTRIKAL Alat Kerja, Tersengat
Arus Listrik Terpapar
Virus Covid 19 pada
lokasi pekerjaan.
5 PEKERJAAN Pekerja terkena Sedang
PLESTERAN DAN ACIAN paparan semen, Terpapar
Virus Covid 19 pada
lokasi pekerjaan.

55 | P a g e
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021
B. PENGUKURAN
1. Survey Lokasi
Survey Lokasi Bangunan/ Tapak Bangunan
Penyedia Jasa Konstuksi wajib meneliti situasi dan kondisi yang berhubungan atau kira-kira akan
berhubungan dengan pekerjaan seperti tata letak objek/ bangunan, tapak, terutama keadaan tanah
bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal lain yang dapat mempengaruhi harga
penawaran.
2. Ketelitian
Kelalaian atau kekurang telitian Penyedia Jasa Konstuksi dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan
untuk mengajukan tuntutan.

66 | P a g e
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

3. Penentuan Ukuran
Dalam pengukuran supaya benar-benar akurat dan disesuaikan dengan gambar rencana sebelum
direalisasikan pekerjaan fisik dan sebaiknya supaya dikonsultasikan dengan Direksi Lapangan/
Pengawas Lapangan, maka pembongkaran menjadi tanggung jawab pihak Penyedia Jasa
Konstuksi pelaksana berikut biaya yang dikeluarkan untuk hal seperti itu.
4. Elevasi lantai
Elevasi lantai (permukaan atas lantai) ditentukan sesuai dengan gambar perencanaan.
5. Memasang papan bangunan:
a. Ketetapan bangunan diukur dengan kontur yang dipancang kuat-kuat dan papan terentang
dengan ketebalan 2 cm diketam rata pada sisi.
b. Penyedia Jasa Konstuksi harus menyediakan orang ahli dalam cara-cara mengukur, alat-
alat penyipat datar (Theodolit, Waterpas) prisma silang pengukuran menurut system dan
kondisi tanah bangunan dan lain-lain, yang selalu berada di lapangan.
6. Rencana Kerja dan cara-cara pelaksanaan
Dalam waktu 1 (satu) minggu setelah pelulusan, Penyedia Jasa Konstuksi wajib menyerahkan
suatu rencana kerja berupa Bart Chart atau Network Planning.
Rencana kerja tersebut meliputi :
a. Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan pembangunan dari masing-
masing bagian pekerjaan.
b. Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh bahan-bahan.
c. Jadwal kerja yang diusulkan untuk pekerja-pekerja di lapangan.
d. Jumlah pegawai Penyedia Jasa Konstuksi yang diusulkan selama pekerjaan berlangsung
dengan disebutkan fungsi atau keahliannya.
e. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, setiap pembelian atau pemesanan bahan oleh
Penyedia Jasa Konstuksi harus terlebih dahulu ada pengajuan Requesheet kepada
pengawas, atau dalam hal ini pihak direksi atau perencana.
f. Requesheet permohonan pembelian / pemesanan material harus disertai dengan contoh
untuk mendapat persetujuan pengawas.
g. Demikian pula untuk pelaksanaan item-item pekerjaan harus selalu didahului dengan
pengajuan requesheet, dan nanti mendapat persetujuan dari pengawas baru boleh
dilaksankan.
h. Dokumen kontrak antara Owner dan Pelaksana harus masing-masing dipegang oleh pihak
pengawas, direksi dan pelaksana sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
7. Jangka waktu pelaksanaan
Penyedia Pekerjaan Konstruksi diberikan waktu dalam penyelesaian pekerjaan selama 150 hari
kalender terhitung sejak penandatanganan SPMK.

B. BUKU HARIAN
Penyedia Jasa Konstuksi harus menyediakan Buku Harian untuk mencatat semua petunjuk-petunjuk,
keputusan-keputusan dan detail-detail penting dari pekerjaan.

C. LAPORAN
Penyedia Jasa Konstuksi harus membuat laporan harian,mingguan dan laporan bulanan mengenai
kemajuan pekerjaan. Laporan kemajuan pekerjaan tersebut sekurang-kurangnya memuat keterangan-
keterangan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian selama 1 (satu) minggu dan bulanan mengenai
risalah kemajuan pekerjaan sebagai berikut:
a. Jumlah pegawai / pekerja yang dipekerjakan di pekerjaan tersebut.
b. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir minggu dan akhir bulan.
c. Bahan-bahan dan barang-barang perlengkapan yang telah masuk.
d. Keadaan cuaca.
e. Kunjungan tamu-tamu yang ada hubungannya dengan Proyek.
f. Pekerjaan tambah kurang.
g. Catatan dan perintah konsultant pengawas dan perencana yang disampaikan secara lisan maupun
tertulis.

77 | P a g e
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

h. Kunjungan tamu-tamu lain.


i. Kejadian Khusus.
j. Photo-photo ukuran kartu pos dalam rangkap 3 (tiga) dan dibuat sebelum pekerjaan dimulai
sampai pekerjaan selesai sesuai dengan petunjuk Direksi.
k. Untuk pekerjaan dengan jenis kontrak unit price, selain yang disebutkan diatas, Penyedia Jasa
Konstuksi harus membuat laporan back up data kemajuan fisik berdasarkan realisasi lapangan
yang diperiksa dan diketahui oleh direksi. Back up data ini harus memuat, mencamtuPeneydia
Jasa Konsultansian dan memperlihatkan secara jelas volume kerja, baik dalam bentuk kubikasi,
meter bujursangkar atau meter lari.

D. PENYEDIAAN
Penyedia Jasa Konstuksi harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjan
secara sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua tenaga, semua bahan dan
semua alat-alat pembantu yang dipergunakan seperti, katrol-katrol, instalasi, steiger, alat-alat pengangkat,
mesin-mesin, alat-alat penarik dan sebagainya yang diperlukan oleh Penyedia Jasa Konstuksi dan untuk
menyingkirkan semua alat-alat tersebut pada waktu pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi,
dan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang diakibatkannya.

E. JALAN MASUK KE TEMPAT PEKERJAAN


Jalan masuk ke tempat pekerjaan harus dinyatakan dan dibuat atas biaya Penyedia Jasa Konstuksi,
sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan, dengan seizin Direksi.

F. AIR KERJA
Air untuk keperluan pekerjaan harus diusahakan oleh Penyedia Jasa Konstuksi sendiri. Penyedia Jasa
Konstuksi harus membayar segala ongkos pengadaan dan penyambungan air yang dipakai dan
pembongkarannya kembali. Pemberi tugas dalam hal ini tidak bertanggung kawab atau pengganti biaya
yang dikeluarkan oleh Penyedia Jasa Konstuksi umtuk keperluan itu.
Penyedia Jasa Konstuksi harus menyediakan/mengadakan sumber air bersih untuk keperluan pelaksana
pekerjaan, termasuk pompa dan reservoir/bak air yang dapat menampung sekurang-kurangnya 10 m³
yang senantiasa harus terisi penuh, air harus selalu bersih, bebas dari lumpur atau minyak dan bahan-
bahan kimia lainnya yang dapat merusak konstruksi bangunan yang dibangun.

G. LISTRIK KERJA
Penyedia Jasa Konstuksi harus mengadakan fasilitas listrik secukupnya yang berasal dari Generator listrik
ataupun dari PLN dengan memasang meteran baru dengan kekuatan 40 A berikut dengan panel kontrol.
Setelah pembangkit tenaga sementara atau penerangan buatan yang dipergunakan untuk pekerjaan
harus diadakan oleh Penyedia Jasa Konstuksi, termasuk pemasangan sementara dari kabel-kabel,
meteran, upah, dan tagihan dan pemberiannya kembali pada waktu pekerjaan selesai adalah beban
Penyedia Jasa Konstuksi. Sebelumnya harus ada persetujuan dan ketentuan-ketentuan lain dari Direksi.

H. KESELAMATAN KERJA (JAMSOSTEK) DAN KEAMANAN


1. Keselamatan Kerja / Keamanan:
a. Penyedia Jasa Konstuksi pelaksana harus mengikuti peraturan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja, menyerdiakan peti obat-obatan dan lain-lain yang diperlukan untuk P3K.
b. Peti obat dan peralatan kecelakaan harus dapat dipakai oleh semua pihak yang
memerlukan dilapangan.
c. Peti obat harus senantiasa lengkap selama masa pelaksanaan pekerjaan.
d. Lokasi pekerjaan harus mendapat pengamanan yang cukup baik dari pencurian, kebakaran
dan lain-lain yang dianggap berbahaya dan dari keluar masuknya orang yang tidak
berkepentingan.
e. Harus disediakan alat-alat pemadam kebakaran atau bak-bak pasir dan air serta ember.
Dianjurkan agar pekerjaan diasuransikan oleh Penyedia Jasa Konstuksi Pelaksana.

88 | P a g e
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

f. Penyedia Jasa Konstuksi Pelaksana bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan


karyawannya apabila petugas/karyawan mengalami kecelakaan didalam pelaksanaan
pekerjaannya, untuk itu diwajibkan melaporkan ke instansi setempat yang berwenang
dengan menyampaikan tembusannya kepada Pemberi Tugas.
2. Kebersihan / kesehatan
a. Tempat kerja harus senantiasa dijaga dari kotoran-kotoran yang dapat menimbulkan
penyakit.
b. Penyedia Jasa Konstuksi pelaksana diwajibkan menyediakan air minum untuk Direksi
Pekerjaan/ Pengawas Harian maupun untuk petugas-petugas atau pekerja-pekerjanya.
c. Untuk pekerja-pekerja yang tinggal dalam proyek, Penyedia Jasa Konstuksi pelaksana
harus membuat MCK yang bersih.
d. Apabila terjadi kasus penyakit menular diantara pekerjanya maka Penyedia Jasa Konstuksi
pelaksana diharuskan bertindak agar tidak menjalar lebih lanjut.
3. Perburuhan / Jaminan Sosial
a. Penerimaan pekerja, pengeluaran pekerja dan jaminan sosial bagi pekerja-pekerja agar
dipenuhi ketentuan-ketentuan Menteri Tenaga Kerja, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstuksi pelaksana.
b. Baik untuk waktu kerja buruh maupun jaminan sosial, Penyedia Jasa Konstuksi pelaksana
diharuskan mentaati peraturan-peraturan yang berlaku.

I. PERLINDUNGAN
1. Wilayah orang lain
Penyedia Jasa Konstuksi diharuskan membatasi daerah operasinya di sekitar tapak dan harus
mencegah para pekerjanya melanggar wilayah yang tidak diperuntukkan operasi proyek ini.
2. Milik Umum
Penyedia Jasa Konstuksi harus menjaga agar perjalanan umum bersih dari alat-alat, mesin,
bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu-lintas, baik bagi
kendaraan maupun pejalan kaki.
Penyedia Jasa Konstuksi juga bertanggung jawab atas gangguan dan pemindahan yang terjadi
terhadap saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi-operasi
Penyedia Jasa Konstuksi. Ia wajib membayar segala ongkos dan biaya yang berhubungan dengan
pemasangannya kembali beserta perbaikan-perbaikannya.
3. Bangunan yang ada
Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Penyedia Jasa Konstuksi bertanggung jawab penuh
atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan
sebagainya di tapak, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan karena operasi-operasi
Penyedia Jasa Konstuksi dalam arti kata yang luas. Kerusakan tersebut harus diperbaiki oleh
Penyedia Jasa Konstuksi hingga memuaskan dan dapat diterima oleh Pemberi Tugas dan Direksi.
4. Keamanan
Penyedia Jasa Konstuksi bertanggung jawab atas keamanan seluruh pekerjaan termasuk bahan-
bahan bangunan dan perlengkapan instalasi di tapak, hingga kontrak selesai dan diterima baik
oleh Pemberi Tugas. Ia harus menjaga perlengkapan dan bahan-bahan dari segala kemungkinan
kerusakan untuk seluruh pekerjaan termasuk bagian-bagian yang dilaksanakan oleh Sub Penyedia
Jasa Konstuksi dan menjaga agar pekerjaan bebas dari air kalau hujan lebat dan banjir,
memompa, menimba, atau seperti apa yang dikehendaki atau diinstruksikan.
5. Kesejahteraan, keselamatan kerja dan pertolongan pertama
Penyedia Jasa Konstuksi harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengamanan yang layak untuk dilindungi para pekerja dan tamu yang berkunjung ke tempat
pekerjaan. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini selain untuk memuaskan Pemberi Tugas
juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-undang dan peraturan mengenai keselamatan
kerja yang berlaku pada waktu ini.
Di Pekerjaan Penyedia Jasa Konstuksi Wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk
pertolongan pertama yang mudah dicapai. Sebagai tindakan hendaknya di tiap tapak ditempatkan
paling sedikit seorang petugas yang telah dilatih soal-soal mengenai pertolongan pertama.

99 | P a g e
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

J. MOBILISASI DEMOBILISASI ALAT


Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai Penyedia Jasa Konstuksi pelaksana supaya menyiapkan segala
peralatan yang diperlukan selama pekerjaan pelaksanaan berlangsung (on site) di lapangan dan adanya
jaminan dari Penyedia Jasa Konstuksi pelaksana bahwa alat-alat yang disiapkan tersebut benar-benar
siap pakai.

K. PELAKSANAAN PEKERJAAN DILUAR JAM KERJA NORMAL


Penyedia Jasa Konstuksi akan mendapat izin tertulis dari pengawas Lapangan/Direksi untuk
melaksanakan pekerjaan yang tertera dalam kontrak ini di luar jam-jam yang biasa pada hari-hari minggu
atau hari-hari libur yang resmi.
Biaya pengawasan akibat lembur diatur dalam ketentuan yang lain.

L. KEBERSIHAN DAN KERAPIAN


Penyedia Jasa Konstuksi harus mengangkut semua sampah secara teratur jika sudah bertumpuk dan
pada waktu penyelesaian pekerjaan keadaan lapangan harus bersih dan rapi.

M. PEGAWAI PENYELENGGARA DARI PENYEDIA JASA KONSTUKSI


1. Pimpinan harian pada pelaksanaan pekerjaan oleh Penyedia Jasa Konstuksi harus diserahkan
kepada penyelenggara/kepala unit kerja dengan kualifikasi ahli sesuai dengan keahlian pekerjaan
yang ditangani / berpengalaman dan mempunyai wewenang penuh untuk mengambil keputusan.
2. Site Manager harus selalu berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap saat yang
diperlukan pemberi tugas.
3. Petunjuk dan perintah Konsultant Pengawas dan Perencana didalam pelaksanaan disampaikan
langsung kepada Penyedia Jasa Konstuksi atau memalui Site Manager sebagai penanggung
jawab dilapangan
4. Penyedia Jasa Konstuksi diwajibkan untuk diwajibkan untuk menjalankan disiplin yang ketat
terhadap semua pekerja (buruh) dan pegawainya kepada mereka yang melanggar terhadap
peraturan umum, mengganggu atau merusak ketertiban, berlaku tidak wajar, melakukan perbuatan
yang merugikan pelaksanaan pekerjaan harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas
perintah pengawas harian. Bila Penyedia Jasa Konstuksi lalai, maka akan dikenakan tindakan
sesuai dengan yang dimaksud dalam Sub Bab denda.

N. PENGAWASAN
1. Pengawasan setiap hari terhadap pelaksanaan pekerjaan adalah dilakukan oleh Konsultant
Pengawas dibantu dengan Perencana (jika sewaktu-waktu dibutuhkan).
2. Pada setiap saat Konsultant Pengawas dan Perencana atau petugas-petugasnya harus dapat
mengawasi, memeriksa dan menguji setiap bagian pekerjaan, bahan dan peralatan. Kotraktor
harus mengadakan fasilitas-fasilitas yang diperlukan.
3. Bagain-bagian yang telah dikerjakan tetapi luput dari pengamatan Konsultan Pengawas adalah
menjadi tanggung Jawab Penyedia Jasa Konstuksi.
4. Ditempat pekerjaan, Konsultan Pengawas menempatkan petugas-petugas pengawas yang
bertugas setiap saat untuk mengawasi pekerjaan.

O. GAMBAR PELAKSANAAN DI LAPANGAN


Gambar-gambar pelaksanaan untuk seluruh pekerjaan harus selalu ada dilapangan dalam setiap waktu.
Gambar-gambar tersebut harus dalam keadaan jelas dapat dibaca dan menunjukkan perubahan-
perubahan terakhir.

P. UKURAN
Ukuran yang harus diikuti adalah ukuran dengan angka dan tidak daripada ukuran skala dari gambar-
gambar. Jika merasa ragu-ragu tentang suatu ukuran, Penyedia Jasa Konstuksi harus segera meminta
nasihat Pemberi Tugas atau wakilnya di pekejaan.

1010 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

Q. KETIDAK SESUAIAN ANTARA GAMBAR, URAIAN & SYARAT-SYARAT DAN BQ


Bilamana ada ketidaksesuaian satu sama lain antara gambar-gambar kontrak, volume kontrak, syarat-
syarat Umum beserta Uraian dan Syarat-syarat, maka hal ini harus sesegera mungkin di tunjukkan
kepada Pemberi Tugas atau pengawas untuk selanjutnya dikonsultasikan dengan perencana untuk
mendapatkan keputusan.

R. CONTOH MATERIAL DAN BARANG


Contoh bahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera disediakan tanpa
kelambatan atas biaya Penyedia Jasa Konstuksi, dan contoh-contoh tersebut harus sesuai dengan
standard contoh yang telah disetujui.
Contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara begitu pula hingga dapat dianggap bahwa bahan
atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Standard contoh yang telah disetujui disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk dijadikan dasar
penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara mengerjakan yang dipakai tidak sesuai dengan standard
contoh, baik kualitas maupun sifat-sifatnya.

S. BAHAN-BAHAN DAN BARANG-BARANG JADI


Bila dalam uraian dan syarat-syarat disebutkan nama pabrik pembuatan dari suatu barang, maka ini
hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kualitas dan tipe dari barang-barang yang dianggap dapat
memuaskan Pemberi Tugas.

T. SYSTEM PEMBAYARAN
System pembayaran akan diatur dalam kontrak diluar dari RKS ini.

U. TAHAPAN PENYERAHAN PEKERJAAN


Tahapan penyerahan pekerjaan secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penyerahan Tahap Pertama atau Profesional Hand Over (PHO) setelah pekerjaan mencapai 100%
2. Penyerahan Tahap Kedua atau Final Hand Over (FHO) setelah pekerjaan perbaikan,
pemeliharaan dan penyempurnaan dilaksanakan sesuai dengan permintaan direksi.

V. GAMBAR REVISI DAN GAMBAR YANG DILAKSANAKAN (AS BUILT DRAWING)


Untuk semua penyimpangan pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar-gamar, baik penyimpanan Itu
atas perintah Pemberi Tugas atau tidak, Penyedia Jasa Konstuksi harus membuat gambar-gambar yang
sesuai dengan apa yang dilaksanakan gambar revisi yang memperlihatkan dengan jelas perbedaan
antara gambar-gambar kontrak dengan pekerjaan yang dilaksanakan dan dalam waktu tidak lebih dari 4
(empat) hari setelah pelaksanaan perubahan gambar tersebut harus sudah selesai dilaksanakan.
Penyedia Jasa Konstuksi harus menyerahkan gambar-gambar yang sesuai dengan kenyataan
pelaksanaan (as built dwaing) dalam bentuk buku pada waktu penyerahan pertama dalam rangkap 3
(tiga) dan semua pembuatannya ditanggung oleh Penyedia Jasa Konstuksi

Pasal 2
KETENTUAN / TAMBAHAN

A. PEKERJAAN PERBAIKAN
Pekerjaan perbaikan yang dimaksud adalah pekerjaan yang dilakukan dengan cara mengganti atau
memperbaiki hasil pekerjaan yang ada yang tidak memenuhi spesifikasi/standart teknis.
Penanganan atau metode perbaikan dikerjakan atau mengacu pada spesifikasi yang telah ditentukan
pada masing-masing pekerjaan.

1111 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

Pasal 3
PEKERJAAN SIPIL

A. PEKERJAAN PEMBONGKARAN
1. Pembersihan mencakup pembongkaran / pembersihan / pemindahan konstruksi keluar dari
dalam tapak / site terhadap semua hal yang dinyatakan oleh Konsultan Pengawas / Perencana
dan Direksi tidak akan digunakan lagi, maupun yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan
diantaranya :
a. Pembongkaran dan pembersihan bangunan existing.
b. Pembersihan material yang ada di lokasi.

2. Setiap pembongkaran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga siap untuk dapat dilaksanakan
pemasangan baru sesuai dengan Gambar Kerja.

3. Barang hasil bongkaran dan pembersihan harus dikeluarkan dari tapak / site konstruksi dan
dikumpulkan di tempat / lokasi tertentu yang ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.Pada
dasarnya, barang-barang bongkaran tersebut tidak dapat dipakai lagi dalam pekerjaan, kecuali
apabila dinyatakan lain oleh Konsultan Pengawas.

1212 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

B. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah
Semua penggalian harus dikerjakan sesuai dengan panjang, kedalaman, kemiringan dan
lingkungan yang diperlukan untuk pelaksanaan seperti yang dinyatakan dalam gambar, tanah yang
dianggap baik oleh pengawas dapat digunakan lagi. Untuk urugan atau dibuang tergantung
instruksi Pemberi Tugas.
Galian tanah dilaksanakan untuk semua pasangan pondasi dan semua pasangan lainnya dibawah
tanah seperti : rollag atau sloof, semua saluran-saluran, penanaman pohon dan lain-lain yang
dilakukan sesuai dengan Rencana Gambar.
Galian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang ditentukan dan bila itu terjadi, pengurukan
kembali harus dilakukan denagn pemasangan atau beton tumbuk tanpa biaya tambahan dari
pemberi tugas.
Pada bagian-bagian galian yang dianggap sudah langsor, Penyedia Jasa Konstuksi harus
mengadakan tindakan pencegahan dengan memasang papan-papan atau cara lain. Kerusakan-
kerusakan yang terjadi akibat longsornya tanah dengan alasan apapun menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstuksi.
Untuk melaksanakan, tempat kerja utama galian pondasi harus dalam keadan bebas air, untuk itu
Penyedia Jasa Konstuksi harus menyediakan alat-alat pengering dalam keadaan siap pakai
dengan daya dan jumlah yang bisa menjamin kelancaran pekerjaan.
a. Perlindungan pada benda-benda yang berfaedah dan pekerjaan
Semua saluran-saluran yang masih berjalan; roil, air, listrik atau benda-benda lain yang
berfaedah harus di lindungi agar tidak rusak, kecuali kalau dinyatakan untuk dihilangkan.
Bila timbul kerusakan harus diperbaiki atau diganti oleh Penyedia Jasa Konstuksi atau
beban Penyedia Jasa Konstuksi. Bila Benda-benda tersebut di atas itu ada dan masih
berfungsi dan tidak dinyatakan dalam gambar dan yang tidak diberitahukan kepada
Penyedia Jasa Konstuksi dan kini membutuhkan perlindungan atau perlu ditempatkan
kembali, maka Penyedia Jasa Konstuksi harus bertanggung jawab untuk mengambil
langkah-langkah yang perlu untuk menjamin agar benda-benda itu tetap berjalan lancar dan
tidak mendapat gangguan.
Bila terganggu karena operasi pekerjaan Penyedia Jasa Konstuksi, maka ia harus segera
mengambil langkah-langkah dengan jalan membetulkan agar dapat berfungsi terus tanpa
penambahan biaya dari pemberi tugas.
Adakan pemeliharaan selama pekerjaan berjalan dan perlindungan yang diminta oleh jenis
dan sifat pekerjaan.
Daerah tapak bangunan yang letaknya lebih rendah dari pada tinggi tanah yang berada
sekelilingnya harus dilindungi dari erosi yang mungkin terjadi dengan tanggul-tanggul tanah
dan selokan-selokan sementara.
Penyedia Jasa Konstuksi bertanggung jawab untuk menyangga pinggir lubang galian dan
tidak ada tuntutan yang bakal dipertimbangkan untuk galian tambahan, pekerjaan
menembok, bahan atau cara membuat lainnya, dalam hal ini Penyedia Jasa Konstuksi
harus bertanggung jawab atas segala kerusakan terhadap bangunan-bangunan lain di
tempat pekerjaan atau jalan umum, gedung dan lain-lain yang diakibatkan oleh runtuhnya
pinggir-pinggir dan tanggul-tanggul lubang galian.
b. Pembuangan Tanah Bekas Galian
Apabila dianggap perlu, tanah dari pekerjaan penggalian yang telah dikerjakan supaya
dibuang ke tempat yang telah mendapt ijin dari pemerintah setempat / Direksi Pekerjaan,
yang tidak menggangu jalur lalu lintas, arus sungai maupun tempat yang dekat dengan
pemukiman penduduk.
c. Perlindungan terhadap gangguan air
Selama masa pelaksanaan dan masa pemeliharaan, Penyedia Jasa Konstuksi harus
melindungi seluruh site dari gangguan air ataupun erosi. Untuk itu termasuk pembuatan
selokan-selokan sementara, sumur-sumur pompa atau lainnya yang dapat mencegah
kerusakan terhadap hasil pekerjaan ataupun yang mungkin menghambat jalannya
pekerjaan.

1313 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

d. Perlindungan terhadap sarana utlitas


Semua sarana air buangan, air minum, listrik dan sarana utilitas lainnya yang masih
berjalan harus dilindungi dari perusakan dan bila terjadi kerusakan harus diperbaiki dan
dibetulkan oleh Penyedia Jasa Konstuksi atas biaya Penyedia Jasa Konstuksi.
2. Urugan Tanah /Timbunan ( Bekas Galian ) Dan Urugan Pasir
a. Urugan Tanah untuk Daerah Bangunan:
1) Pengurugan kembali tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lain-lain yang
dibangun yang bakal ditutup atau tersembunyi oleh tanah urugan diperiksa dan
disetujui oleh Pemberi Tugas/Direksi.
2) Pengurugan sekitar pondasi, septitank dan lain-lain yang dibangun harus
dilaksanakan sekaligus berturut-turut dan tidak boleh melakukannya terpisah-pisah,
kecuali jika ada persetujuan Pemberi Tugas. Hanya bahan yang telah disetujui boleh
dipakai untuk urugan dan ini harus ditaruh lapisan demi lapisan yang masing-masing
tebalnya tidak boleh melebihi 5 cm.
3) Tiap lapisan harus ditibris betul-betul dan dikuatkan, sebaiknya dengan memakai
alat mesin dan tidak boleh dicampur dengan air, kecuali jika dikehendaki dan
disetujui oleh Direksi.
4) Urugan harus dilakukan lapis demi lapis denagn ketebalan tidak melebihi 20 cm,
setiap lpis harus diapdatkan dengan hand compactor, tampi roller atau steel wheels
power roller. Roller yang digunakan untuk mencegah kerusakan struktur yang telah
ada atau pada tempat-tempat yang sulit alat besar.
5) Tanah urugan yang terlalu kering harus dibasahi dulu sebelum sambil digilas
dipadatkan.
6) Setiap tanah harus dibersihkan dari tunas tumbuh-tumbuhan dan segala macam
sampah atau kotoran. Tanah urugan harus dari jenis tanah berbutir (tanah lading
atau tanah berpasir dan tidak terlalu basah).
7) Urugan tanah harus dipadatkan dengan mesin pemadat (compactor) dan tidak
dibenarkan hanya menggunakan timbers.
8) Kekurangan atau kelebihan tanah harus ditambah atau disingkirkan dari lokasi
pekerjaan.
b. Urugan pasir / tanah:
1) Urugan pasir harus dilaksanakan dibawah semua lantai setelah 15cm dan dibawah
rabat setebal 10cm, kecuali ditentukan lain dalam gambar.
2) Lapisan pasir harus dipadatkan dengan disiram air (sampai jenuh air) dan diratakan.
3. Pemadatan
a. Penjelasan tentang pekerjaan ini tidak terpisahkan dan berhubungan dengan pekerjaan
pengurugan tanah. Selama pemadatan Penyedia Jasa Konstuksi harus memperbaiki
pekerjaan pemadatan dengan bahan yang sesuai dengan persyaratan. Dan pemadatan
tersebut supaya dilakukan setiap ketinggian 20 cm sambil disiram air.
b. Pemadatan Tanah yang dilakukan pada daerah tapak bangunan dan titik titik pondasi dan
jalur pondasi serta jalan-jalan / jalan harus mencapai minimal 98 % kepadatan maksimum,.
Untuk daerah luar tapak bangunan sekurang-kurangnnya 95 % kepadatan maksimum.
c. Standard kepadatan maksimum sesuai dengan standard proktor, kecuali kalau ditentukan
lain oleh Pemberi Tugas.
d. Pemadatan dari urugan tanah harus dilaksanakan hanya bila kadar air dari material berada
dalam rentang kurang dari 3% sampai lebih dari 1% dari kadar air optimum. Kadar air
optimum harus didefinisikan sebagai kadar air pada kepadatan kering maksimum yang
diperoleh bila tanah dipadatkan sesuai dengan AASHTO T 99.
e. Seluruh urugan padas harus ditutup dengan satu atau lebih lapisan setebal 20 cm dari
bahan bergradasi baik yang tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5 cm dan
sanggup mengisi rongga-rongga pada padas bagian atas urugan. Lapis penutup ini akan
dibangun sampai kepadatan yang diisyaratkan. untuk urugan tanah.
f. Masing-masing lapis dari urugan yang dipasang harus dipadatkan seperti yang ditentukan,
diuji untuk kepadatan dan diterima oleh Direksi Teknik sebelum lapis berikutnya dipasang.

1414 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

g. Timbunan harus dipadatkan mulai pada tepi luar dan berlanjut ke arah sumbu jalan
sedemikian sehingga masing-masing bagian menerima jumlah usaha pemadatan yang
sama. Bilamana mungkin, lalu lintas alat konstrksi harus dilewatkan atas urugan dan
arahnya terus berubah-ubah untuk menyebarkan usaha pemadatan dari lalu lintas tersebut.
h. Bila bahan urugan akan dipasang pada kedua sisi dari pipa atau saluran beton atau
struktur, maka operasi harus dilakukan agar urugan selalu kira-kira sama tingginya pada
kedua sisi struktur.
i. Bila bahan urugan dapat ditimbun pada satu sisi dari tembok kepala, atau tembok sayap,
pilar, tembok penahan atau tembok kepala gorong-gorong, harus diperhatikan agar tempat
bersebelahan dengan struktur jangan dipadatkan sedemikian sehingga menyebabkan
bergesernya struktur atau timbul tekanan yang berlebih pada struktur.
j. Terkecuali disetujui oleh Direksi Teknik, urugan disebelah ujung dari jembatan tidak boleh
ditempatkan lebih tinggi dari dasar dinding belakang sampai struktur jembatan atas telah
dipasang.
k. Urugan pada lokasi yang tidak dapat dicapai dengan peralatan pemadat mesin gilas
konstruksi, harus dipasang dalam lapisan horizontal yang tidak lebih 15 cm tebal gembur
dan secara menyeluruh dipadatkan dengan penumbuk loncat mekanis atau timbris
(stamper) minimum seberat 10 kg. Harus diperhatikan secara khusus untuk menjamin
pemadatan yang memuaskan dibawah dan ditepi pipa untuk mencegah rongga dan untuk
menjamin pipa betul-betul terdukung.
4. Bahan Urugan
Timbunan / Material Pilihan
a. Bahan urugan dapat berupa urugan padat dari campuran pasir dan batu dengan diameter +
10 cm, tanpa ada campuran tanah. Adapun perbandingan banyaknya pasir dengan batu
tersebut 2:3. pasir yang digunakan bukan pasir pasang , tapi pasir urug yang berbutir kasar
dan tajam.
b. Didapat dari tanah daerah bangunan setempat atau dari tempat-tempat/sumber-sumber di
luar tanah bangunan yang bebas dari akar-akaran, bahan organic, sampah dan batu-
batuan yang lebih besar dari 10 cm dan telah disetujui oleh Pengawas Lapangan.
c. Bila terdapat bahan urug yang tidak memuaskan untuk pemadatan seperti diuraikan di atas,
maka bahan urug itu harus diganti dengan pasir urug (fill sand)
d. Bahan yang dipilih sebaiknya tidak termasuk tanah yang berplastisitas tinggi yang
diklasifikasikan sebagai A-7-6 menurut AASHTO M145 atau sebagai CH menurut ”Unified
Casagranda Soil Clasifiaction System”. Bila penggunaan tanah berplastisitas tinggi tidak
dapat dihindarkan, bahan tersebut harus digunakan hanya pada bagian dasar dari
timbunan atau penimbunan kembali yang tidak memerlukan daya dukung atau kekuatan
geser yang tinggi.
e. Tanah sangat expensiv yang memiliki nilai aktif lebih besar dari 1,25, atau derajat
pengembangan yang diklasifikasikan AASHTO T258 sebagai ”very high” atau ”extra high”
tidak boleh digunakan sebagai bahan timbunan.
5. Perataan Terakhir
Semua daerah yang dicakup Proyek termasuk bagian-bagian yang digali dan diurug, dan daerah-
daerah transisi yang berdekatan harus diratakan secara licin dan sama dan bebas dari permukaan-
permukaan yang tidak beraturan.
Harus diusahakan agar permukaan tanah memiliki kemiringan 2% dari arah bangunan, kecuali
bilamana dinyatakan lain dalam gambar.
6. Pemeriksaan Pekerjaan Tanah
a. Pekerjaan pemadatan tanah diperiksa dan ditest oleh Laboratoriun Tanah yang ditunjuk
oleh Direksi.
b. Tugas pekerjaan yang disampaikan pada Laboratorium Tanah ditentukan oleh pengawas /
direksi yang pada umumnya terdiri dari:
1) Cara mengurug dan pemadatan
2) Test kepadatan untuk semua fill & back fill (compaction test) dan pemeriksaan
bahan urug.

1515 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

3) Mengirimkan laporan-laporan hasil pemadatan kepada Arsitek.


7. Pembersihan
Pembersihan semua bahan bekas galian yang berlebihan yang tidak dipakai untuk fill, back fill atau
grading dan semua sampah dan bekas bongkaran bangunan harus dibuang dari tanah bangunan

C. PEKERJAAN PEMASANGAN BATU GUNUNG


a. Batukali /batu gunung yang digunakan harus batu kali/ gunung dari hasil pecahan-pecahan yang
berukuran 10-15 cm kecuali > 15 cm hanya untuk penghamparan batu kosong yang berfungsi
sebagai penahan beban dan jenis batu yang digunakan harus yang keras, berwarna hitam keabu-
abuan, sama sekali tidak boleh menggunakan batu-batu bulat berkulit lepas. Semua pasangan
batu kali /gunung dilaksanakan dengan campuran yang sudah ditentukan dalam kontrak dan
disetujui Direksi baik kwalitas material maupun campurannya.
b. Pasir pasngan yang dipergunakan untuk bahan adukan harus terdiri dari butir-butir yang bersih dari
segala jenis kotoran dan tidak mengandung lempung, garam atau unsur organis lainnya.
c. Pasir urug atau lapisan dasar pondasi harus memenuhi ketentuan yang berlaku dan dipadatkan
sesuai perintah Direksi.
d. Adukan untuk pekerjaan pasangan terdiri dari 1 semen dan 4 pasir berdasarkan perbandingan
volume. Air yang dipergunakan untuk campuran harus bersih dari endapan lumpur dan unsur-
unsur lain yang dapat mempengaruhi warna dan baunya. Air yang mengandung garam akibat
pasang surut laut tidak boleh dipakai. Adukan harus dibuat dalam jumlah terbatas dan hanya untuk
penggunaan langsung. Adukan yang dalam 30 menit dibuat belum dipergunakan, harus
disingkirkan dan tak boleh dipakai lagi.
e. Pekerjaan pasangan diharuskan dilaksanakan dalam keadaan kering.
f. Pasangan batu kali/gunung dilaksanakan dengan adukan 1 Pc : 4 Ps. Pekerjaan harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga diperoleh hubungan yang menyatu. Batu-batu disusun sedemikian
rupa, sehingga terdapat 3 bidang/muka mendapat perekat/adukan. Pada waktu pemasangan batu
kali/gunung, keadaan galian harus kering, dan apabila terdapat genangan air harus dipompa lebih
dulu. tidak lebih dari 5 mm.

D. PEKERJAAN BETON
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus mengikuti ketentuan-ketentuan seperti yang
tercantum dalam :
NI – 2 – PBI 1971
NI – 3 – 1970
NI – 5 – 1961
NI – 8 – 1974
STKM – JIS G 3445
PB 1989
1. Material
Semen
Semen yang digunakan adalah terdiri dari jenis merk dan mutu (sesuai SNI) yang baik atas persetujuan
Penyedia Jasa Konsultansi dan Direksi Teknis ditetapkan harus memakai produk lokal, semen yang
tidak boleh digunakan adalah :
 Semen yang telah mengeras sebagian/seluruhnya.
 Kantong zaknya telah sobek.
 Semen yang tertumpah
 Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah bermalam.
 Semen yang sudah lama dijemur/kena matahari.
Keamanan / tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas dari
kelembaban lantai atau percikan air.

1616 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

Pasir beton
 Pasir beton yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik serta bersih dan tidak tercampur
dengan tanah liat atau kotoran/bahan organis lainnya.
 Pasir yang digunakan berupa pasir alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat – alat
pemecahan batu.
 Pasir untuk campuran beton dipakai yang berbutir kasar dan bersih Lumpur/bahan organis lainnya.
 Pasir harus terhindar dari batu – batu tajam dan keras. Butir – butir halus bersifat kekal, tidak pecah
atau hancur oleh pengaruh cuaca.
 Pasir tidak boleh mengandung Lumpur lebih dari 5 % (ditentukan terhadap berat kering).
 Pasir laut tidak boleh dipakai untuk semua mutu beton. Selanjutnya pasir harus memenuhi syarat –
syarat PBI 71 Bab 3.3. atau SK-SNI Bab.I

Kerikil/Batu pecah beton


 Kerikil dapat berupa kerikil alam atau batuan – batuan yang diperoleh dari pemecahan batu.
 Bahan ini harus terdiri dari butir-butir yang keras dan tidak berpori, bebas dari bahan – bahan yang
dapat merusak fungsinya terhadap konstruksi.
 Dalam segala hal, syarat-syarat ini disesuaikan dengan ketentuan dalam PBI 1971 Bab 3.
 Kerikil harus disimpan diatas permukaan bersih dan keras serta dihindarkan terjadinya pengotoran
serta tercampur adukan.
 Bahan untuk batu gunung keculi dipersyaratan lain, harus sesuai dengan PUBB 1977 NI-3.
 Batu Belah / kali yang digunakan berukuran sesuai standar kebutuhan untuk pondasi dan untuk
pasangan batu kosong bahwa pondasi, berstruktur cukup kuat dan awet serta tidak keropos.
 Kerikil/batu pecah beton sebelum digunakan harus dicuci dengan air sampai bersih (bila kotor).
Penumpukan bahan kerikil/batu pecah beton harus dipisahkan dengan material lain.
Air
Air yang digunakan harus air tawar bersih tidak mengandung minyak, asam, garam (bahan organik)
atau bahan lain yang dapat merusak beton.
Untuk seluruh pelaksanaan agar menggunakan air yang tidak mengandung minyak, asam alkali, garam,
bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang merusak bangunan, memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PUBI-1970 / NI-3. Dalam hal ini harus dinyatakan dengan hasil test dari laboratorium
yang berkompeten.
Khusus untuk beton jumlah air yang digunakan untuk membuat adukan disesuaikan dengan jenis
pekerjaan beton, dapat ditentukan dengan ukuran isi atau ukuran berat serta harus dilakukan dengan
tepat
Additive
Untuk mencapai slump yang disyaratkan dengan mutu yang tinggi, bila diperlukan campuran beton
dapat menggunakan bahan-bahan additive merk POZZOLITH 300 R atau setara. Bahan tersebut harus
disetujui oleh Pengawas. Additive yang mengandung chloride tidak boleh dipergunakan.

2. Takaran Material Beton

 Takaran/ukuran perbandingan material beton tidak diperbolehkan hanya menggunakan


skop/diperkirakan saja. Takaran yang diperbolehkan adalah ukuran dan bahan sama, antara lain
seperti : ember, drum plastik, atau tong dari kayu dengan standar yang telah ditentukan..
 Testing dilakukan sesuai dengan PBI. 1971 Bab 4.7. termasuk slump test maupun compression test.
Bilamana beton tidak memenuhi slumptest maka seluruh adukan tidak boleh digunakan dan harus
dibuang keluar site oleh Penyedia Jasa.
 Apabila tidak memenuhi compression test maka prosedur PBI. 1997 untuk perbaikan beton yang
harus dilakukan. Pemboran harus membuat mixed desain untuk ditujukkan dan disetujui Direksi
sebelum mulai dengan pengecoran dan pada tiap perubahan sumber pengambilan agregat.

1717 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

3. Besi Beton Biasa (Konvensional)

 Besi Beton yang dipakai adalah besi beton polos atau besi beton ulir.
 Besi beton polos yang dipakai adalah besi beton dengan tegangan leleh 2.400 kg/cm2 dan tertera di
dalam gambar dengan ukuran metric (U.24).
 Besi beton ulir (High Strength Steel) yang dipakai adalah besi beton dengan tegangan leleh 3.200
kg/cm2 dan tertera di dalam gambar dengan ukuran diameter dalam inchi (U.32).
 Besi beton yang tersebut di atas haruslah memenuhi syarat PBI - 1971 - NI.
 Besi beton ulir (High Strength Steel) mutlak digunakan pada pembesian yang sudah menggunakan
ukuran diameter yang lebih besar dari 12 mm (atau ditentukan lain oleh pengawas / direksi)
 Penyedia Jasa Konstruksi harus bisa membuktikan dan melaporkan kepada Direksi Proyek bahwa
besi beton yang dipakai termasuk jenis mutu baja yang direncanakan. Jika nanti terdapat
kesalahan/kekeliruan mengenai jenis besi beton yang dipergunakan, maka Penyedia Jasa harus
bertanggung jawab atas segalanya dan mengganti semua tulangan baik yang sudah terpasang
maupun yang belum terpasang.
 Laporan mengenai jenis besi beton harus dibuat secara tertulis dan dilampirkan juga keterangan dari
pabrik besi beton dimana tulangan tersebut diproduksi, yang menyebutkan bahwa besi beton
tersebut termasuk tulangan yang bermutu sesuai dengan yang direncanakan, yang dilengkapi
dengan hasil-hasil percobaan laboratorium.
 Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka
untuk jangka waktu tertentu.
 Besi beton yang digunakan adalah mutu yang ssesuai dengan spesifikasi dan kekuatan konstruksi
yang diperlukan yaitu baja dengan mutu U-24 sesuai PBI 1971.
 Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat – cacat seperti serpih
dan sebagainya, serta berpenampang bulat. Memenuhi syarat – syarat yang ditentukan dalam PBI
1985.
 Dimensi dan ukuran penampang, bulat besi beton harus sesuai dengan petunjuk gambar kerja
(sesuai standar SII), memenuhi batas toleransi minimal seperti yang dipersyaratkan dalam PBI 1971.
 Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu
24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi. Biaya menjadi tanggungan Penyedia Jasa
Konstruksi.
 Batang baja/besi beton harus bebas dari karat dan cacat perubahan bentuk. Harus disimpan
terlepas dari tanah serta tidak diperbolehkan ditempat terbuka untuk jangka waktu panjang.
 Besi beton harus bersih dari lapisan, minyak, karat bebas dari cacat seperti retak, bengkok –
bengkok dan lain – lain sebagainya serta harus berpenampang, bulat dan memenuhi syarat yang
tercantum dalam PBI – 1971.

4. Pekerjaan Pembesian Beton (Konvensional)

 Pembesian/rakitan besi beton dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan diukur dengan mm
(millimeter) untuk besaran diameternya.
 Ikatan besi beton harus kuat mengikat tulangan/ pembesian hingga tidak berubah tempat selama
pengecoran & selimut beton harus sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.
 Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antara dengan potongan besi minimal
sama dengan diameter besi tersebut.
 Jarak pemasangan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton dengan standar PBI-1971
adalah minimal 2,5 cm antara besi dengan besi lainnya dalam satu modul.
 Ketentuan – ketentuan lain adalah mengikuti syarat yang tercantum dalam PBI – 1971.
 Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan waktu 1 x 24
jam setelah adanya perintah tertulis dari Direksi.
 Kawat pengikat harus berukuran minimal diameter 1 mm seperti yang disyaratkan dalam NI – 2 Bab.
3.7.

1818 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

 Untuk pekerjaan bertahap dimana pekerjaan struktur atau semi struktur tidak dikerjakan secara
keseluruhan maka harus dipersiapkan stek tulangan / Pembesian untuk tahap berikutnya. Pekerjaan
stek tulangan mengacu pada standar PBI-1971
 Stek tulangan yang telah terpasang harus dilindungi / dibungkus dengan plastik atau yang
semacamnya.

5. Jenis dan Mutu Beton

 Jenis dan mutu beton pada pekerjaan ini dapat dilihat di BQ.
 Mutu beton yang digunakan adalah sesuai yang dipersyaratkan dengan standar komposisii bahan
atau sesuai dengan analisa pekerjaan beton yang tercamtun dalam kontrak.
 Beton rabat dengan perbandingan 1 pc : 3 psr : 5 krl.

6. Pengecoran dan Perawatan Beton

Semua beton harus diaduk dalam beton molen, dengan kapasitas diatas 250 L. lebih disukai molen
yang bekerja berdasarkan perbandingan berat. Bila digunakan pengaduk berdasarkan volume, maka
Penyedia Jasa harus menghitung perbandingan material dalam volume dengan membagi berat tiap
bahan oleh obsorpsi air dan kadar kelembaban.
Toleransi :
 Toleransi untuk beton kasar.
Bagian-bagian pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi hanya 1 cm dengan syarat toleransi ini
tidak boleh komulatif.
Ukuran-ukuran bagian harus dalam batas-batas ketelitian – 0,3 dan + 0,5 cm.
 Toleransi untuk beton dengan permukaan rata.
Toleransi untuk beton adalah 0,6 cm untuk penempatan bagian-bagian dan antara 0 dan 0,2 cm
untuk ukuran-ukuran bagian.
Pergeseran bekisting pada sambungan-sambungan tidak boleh melebihi 0,1 cm penyimpangan
terhadap kelurusan bagian harus dalam batas-batas 1 % tetapi toleransi ini tidak boleh kumulatif.
Yang harus diperhatikan sebelum dan selama proses pengecoran :
 Pemberitahuan Sebelum Pengecoran:
Sebelum pengecoran beton Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan memberitahukan kepada
Penyedia Jasa Konsultansi dan Direksi Teknis serta mendapatkan persetujuan.
Apabila hal ini dilalaikan atau pekerjaan persiapan untuk pengecoran tidak disetujui oleh Direksi,
maka Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan membongkar beton yang sudah dicor dengan biayanya
sendiri.
 Pengangkutan dan Pengecoran Beton:
Beton harus diangkut dengan menghindari dengan terjadinya penguraian dari komponen-
komponennya serta tidak diperkenankan untuk dicor dari ketinggian melebihi 2 m. Pada kolom yang
panjang, pengecoran dilakukan lewat lubang pada bekisting untuk menghindari hal tersebut.
Semua kotoran dan lain – lain harus dibersihkan sebelum pengecoran.
Permukaan bekisting yang menghadap beton harus dibasahi dengan air bersih segera sebelum
pengecoran.
Semua peralatan yang bersangkutan harus bersih serta bebas dari beton keras, lunak dan
sebagainya.
 Pengecoran Beton
Pengecoran beton dalam bekisting harus diselesaikan sebelum beton mengeras, yaitu sebelum 30
menit pada keadaan normal.
Pengecoran harus dilakukan secara kontinyu untuk satu bagian pekerjaan, pemberhentian
pengecoran tidak dibenarkan.
Sambungan-sambungan pengecoran yang terjadi harus memenuhi persyaratan didalam PBI. 1997.
Pengecoran tidak boleh dilakukan waktu hujan kecuali apabila Penyedia Jasa telah mengadakan
persiapan-persiapan untuk itu serta disetujui oleh Direksi.

1919 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

Slump (Kekentalan Beton)


Kekentalan beton untuk jenis kontruksi berdasarkan pengujian dengan PBI-1971 adalah sebagai berikut
:
Jenis Konstruksi Slump/max (mm) (mm) Min
- Kaki dan Dinding Pondasi 125 50
- Pelat, balok dan dinding 150 75
- Kolom 150 75
- Pelat 125 50

Penyambungan Beton dan Water Stop


a. Setiap penyambungan beton, permukaan harus dibersihkan/dikasarkan dan diberi bahan bonding
agent seperti : EMAGG atau sejenis yang dapat menjamin kontinuitas adukan beton lama dengan
yang baru.
b. Tempat-tempat penyambungan pengecoran yang terletak di bawah permukaan tanah atau tempat-
tempat yang berhubungan dengan genangan air hujan/air kotor harus diberi PVC water stop LWG
(9”) dan dipasang sesuai dengan petunjuk pengawas/prosedur.

Construction Joint (Sambungan Beton)


- Rencana atau schedule pengecoran harus dipersiapkan untuk penyelesaian satu struktur secara
menyeluruh. Dalam schedule tersebut Direksi akan memberikan persetujuan dimana letak
construction Joints tersebut.
Dalam keadaan mendesak Direksi dapat merubah letak construction joints.
- Permukaan construction joints harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas seluruh permukaan
sampai didapat permukaan beton, sesudah 2 jam tapi kurang dari 4 jam sejak beton dituang.
- Bila pada sambungan beton/coran timbul retak atau bocor, perbaikan dilakukan dengan
CONCRESIVE SGB Process.

7. Pemadatan Beton

Beton harus dipadatkan benar-benar dengan fibrator yang sudah disetujui dan mempunyai frekuensi
minimum 3000 putaran permenit. Tak ada bagian beton yang boleh dipadatkan lebih dari 20 detik. Bila
disaran kan oleh direksi.
Bagian beton yang telah mengeras tidak boleh digetarkan baik langsung, maupuin melalui penulangan.
Pemadatan beton harus memenuhi peraturan-peraturan dalam PBI. 1997.

8. Proses Pengerasan

Penyedia Jasa Konstruksi wajib melindungi beton yang baru dicor terhadap matahari, angin dan hujan
sampai beton tersebut sempat mengeras secara wajar dan menghindarkan pengeringan yang terlalu
cepat dengan cara sebagai berikut :
 Semua bekisting yang mengandung beton yang baru dicor harus dibasahi secara teratur sampai
dibongkar.
 Semua permukaan beton tidak terlindungi harus dibasahi untuk 14 hari setelah pengecoran.
 Semua permukaan lantai beton harus dilindungi terhadap pengeringan dengan memberi tutup yang
basah.
Tidak dibenarkan untuk menimbun barang atau mengangkut barang diatas beton yang menurut
pendapat Penyedia Jasa Konsultansi dan Direksi Teknis belum cukup mengeras.

9. Pembongkaran Bekisting

2020 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

 Tidak dibenarkan untuk membongkar bekisting, sebelum mencapai kekuatan sesuai PBI 1997 Bab 5
ayat 8 (hal 51).
 Apabila pembongkaran bekisting menyebabkan sebagian pekerjaan beton mandapat tekanan
melebihi perhitungan, maka tidak dibenarkan untuk membongkar bekistingnya untuk jangka waktu
selama keadaan itu berlangsung. Harus ditekankan disini bahwa tanggung jawab terhadap
keamanan beton sepenuhnya ada dipihak Penyedia Jasa Konstruksi serta harus memenuhi
peraturan mengenai pembongkaran bekisting didalam PBI 1997.
 Penyedia Jasa Konstruksi wajib memberitahukan Direksi pada waktu akan membongkar bekisting
bagian-bagian pekerjaan beton yang penting serta mendapatkan persetujuan Direksi, tapi hal ini
tidak mengurangi tanggung jawab atas hal tersebut.

10. Cetakan Beton

Standard
Seluruh cetakan harus mengikuti persyaratan-persyaratan nominalisasi dibawah ini :
NI – 2 – 1971
NI – 3 – 1979

Bahan – Bahan
- Bahan pelepas acuan (releasing agent) harus sepenuhnya digunakan pada semua acuan untuk
pekerjaan beton.
- Cetakan untuk beton cor ditempat biasa
Bahan cetakan harus dibuat dari kayu lapis atau logam dengan diberi penguat-penguat secukupnya
sehingga keseluruhan form work dapat berdiri stabil dan tidak terpengaruh oleh desakan-desakan
beton pada waktu pengecoran serta tidak terjadi perubahan bentuk, yang disetujui oleh Pengawas.
- Rencana (design) seluruh cetakan menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstruksi sepenuhnya.
- Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran batas-batas bidang dari hasil beton yang diinginkan
oleh Perencana dalam gambar-gambar.
- Cetakan harus sedemikian rupa menghasilkan muka beton yang rata. Untuk itu dapat digunakan
cetakan dari multiplex, plat besi atau papan dengan permukaan yang halus dan rata.
- Sebelum beton dituang konstruksi cetakan harus diteliti untuk memastikan bahwa benar dalam
letak, kokoh, rapat, tidak terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton dituang serta
bersih dari segala benda yang tidak diinginkan dan kotoran kotoran.
- Permukaan cetakan harus diberi minyak yang biasa diperdagangkan (form oil) untuk mencegah
lekatnya beton pada cetakan.
- Pelaksanaan agar berhati-hati jangan terjadi kontak dengan besi yang dapat mengurangi daya lekat
besi yang baru dituang
- Permukaan cetakan harus dibasahi dengan rata supaya tidak terjadi penyerapan air beton yang
baru dituang.
- Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari Penyedia Jasa Konsultansi dan
Direksi Teknis atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai berikut :
 Bagian bawah sisi balok 28 hari
 Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
 Balok dengan beban konstruksi 21 hari
 Pelat lantai/atap 21 hari

Dengan persetujuan Penyedia Jasa Konsultansi dan Direksi Teknis cetakan beton dapat dibongkar
lebih awal asal benda uji yang kondisi perawatannya sama dengan beton sebenarnya telah mencapai
kekuatan 75 % dari kekuatan pada umur 28 hari. Segala ijin yang diberikan oleh Direktur sekali-kali
tidak boleh menjadi bahan untuk mengurangi / membebaskan tanggung jawab Penyedia Jasa dari
adanya kerusakan-kerusakan yang timbul akibat pembongkaran cetakan tersebut.
Pembongkaran cetakan beton tersebut harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikan rupa sehingga
tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton, tetap dihasilkan sudut-sudut tajan dan tidak pecah.

2121 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

Bekas cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah harus dicabut dan
dibersihkan sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kembali.

11. Hasil Pengecoran dan Finishing

Kondisi Umum
 Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapih, bersih dan tanpa cacat, lurus dan tepat pada
posisinya sesuai dengan gambar rencana.
 Permukaan beton yang akan difinish dengan cat, diplester lagi dengan adukan 1:3, diberi plamur
dan dicat.
 Pengecatan dapat dilaksanakan setelah Pengawas memeriksa dan menyatakan persetujuannya.
Kondisi Khusus
 Bilamana pada hasil pengecoran ada bagian yang keropos atau tidak tertutupi adukan beton pada
saat pengecoran harus segera ditutupi dengan adukan beton yang mempunyai kualitas sama atau
menurut petunjuk direksi.
 Toleransi besarnya bagian yang keropos atau tidak tertutupi material adukan beton tidak boleh lebih
besar dari 5x5 cm atau 5% dari setiap 1 m2 luas permukaan. Atau menurut petunjuk dari direksi.
Untuk bagian struktur utama, tidak dibenarkan adanya kondisi seperti yang disebutkan diatas atau harus
dilkukan pembongkaran dan pengecoran ulang.

Pasal 4
PEKERJAAN ARSITEKTUR

A. PASANGAN DINDING BATAKO


1. Lingkup Pekerjaan
Batako merupakan salah satu bahan bangunan penyusun untuk dinding. batako berasal dari bata
concrete atau bata beton yang dalam Bahasa teknik sering disebut dengan bataton. Bata ini
dibuat dengan campuran pasir, semen, kericak, dan air. Batako dicetak melalui proses pemadatan
menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran tertentu. Proses pengerasan batako tidak melalui
pembakaran, dan batako dapat dipelihara dengan menempatkannya di tempat yang lembab atau
tidak terkena matahari langsung dan hujan.

2. Persyaratan Bahan

a. Ukuran batako ditentukan pada awal pelaksanaan dan disetujui oleh konsultan
pengawas/direksi.

2020 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

b. Bahan batako, yaitu kualitas paling baik, tidak memiliki cacat dan penyimpangan ukuran
yang berarti.
c. Bahan dan contoh harus disetujui oleh Pengawas Lapangan.

Portland Cement
a. Mutu/kwalitas harus sama dengan PC yang digunakan untuk konstruksl beton, tidak keras,
tidak mengandung butiran dan tidak adanya gejala-gejala membatu.
b. Pemakaian semen di dalam satu adukan tidak dibenarkan lebih dari satu merk.
c. Untuk bahan bangunan ramuan adukan menggunakan semen (berdasarkan kwalitas yang
ditetapkan dalam SKSNI-1991).
d. Semen yang datang dl tempat pekerjaan/lapangan harus disimpan dalam gudang yang
lantainya kering dan minimum 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya.

Pasir Pasang
Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala macam kotoran, baik dari bahan organis dan
alkalis maupun lumpur, tanah karang, garam./basa dan sebagainya sesuai dengan syarat-syarat
dalam PBI 1971.
Jenis Adukan
a. Adukan untuk pasangan kedap air adalah 1 bagian semen pc dan 2 bagian pasir pasang
(trasram)

b. Adukan untuk pasangan dinding biasa (di atas trasram) adalah 1 bagian semen pc dan 5
bagian pasir pasang.

3. Pelaksanaan Pembuatan Adukan

a. Adukan harus dibuat dengan menggunakan mesin pengaduk (molen) sesuai kapasitas yang
dibutuhkan, semen dan pasir harus dicampur dalam keadaan kering, yang kernudian diberi air
sesuai persyaratan sampai didapat campuran yang baik.
b. Adukan yang sudah mengering/kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.

4. Pelaksanaan

a. Letakkan adukan semen ke tempat yang akan dipasang batako, cukup untuk satu batako dulu.
b. Letakkan batako di atas adonan semen secara perlahan dengan ujung batako sedikit
mendorong adonan.
c. Sesuaikan posisi batako dengan gerakan menggeser bukan mengangkat.
d. Ulangi cara tersebut pada tiap pemasangan batako hingga selesai satu baris
e. Agar pemasangan lebih lurus (dan harus lurus agar tidak mudah roboh) gunakan tali untuk
meluruskan dengan cara mengikat tali tersebut di kedua ujung tembok.
f. Semua siar vertikal, siar antar dinding, dan kolom maupun blok harus terisi penuh.
g. Sesuaikan ketebalan adukan siar pada kisaran 1 cm dengan variasai 3 mm.
h. Setelah pemasangan batako pada dinding selesai, tutupi dinding tersebut dengan terpal atau
penutup lainnya agar terlindung dari hujan dan terik matahari.
i. Berikan percikan air setiap hari selama 1-2 hari.
j. Terakhir, lindungi dinding dari pengaruh cuaca dengan memplester dinding.

B. PLESTERAN DAN ACIAN


Bidang yang akan memerlukan plesteran dengan aduakan 1pc:3 psr digunakan untuk daerah-daerah
sebagai berikut:
1. Semua dinding yang berfungsi sebagai turap (penahan tanah) hingga ketinggian 20cm dari
permukaan lantai finish bagian ter-atas.
2. Semua dinding hingga ketinggian 20 cm dari permukaan lantai.
3. Dinding untuk daerah basah (km/wc) setinggi 1,5 mtr.

2121 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

4. Pondasi batu batako atau trasram yang bersentuhan dengan bahan urugan tanah atau pasir.
Untuk bidang lainnya (yang memerlukan plesteran) dipakai adukan 1pc : 4 psr.
Plesteran halus (acian) dipakai campuran semen dan air hingga mendapat campuran yang homogen.
Acian dilaksanakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering benar).
Untuk pasangan bata sebelum diplester harus dibasahi dulu dan siar-siarnya dikerok sedalam ± 1cm.
Permukaan beton yang akan diplester harus dibersihkan dari sisa-sisa bekesting dan kemudian dikerek
(scratch) terlebih dahulu atau diberi kamprotan adukan.
Tebal minimal plesteran adalah 15mm dan tebal maximal 25 mm.Untuk plesteran yang tebal lebih dari
25mm,harus diberi tulangan dari kawat ayam. Tebal total dinding ½ bata setelah diplester tidak lebih dari
1,5cm sedangkan tebal total dinding bata tidak lebih dari 25 cm.
Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi pipa listrik untuk
seluruh bangunan.
Untuk semua bidang pasangan bata dan beton yang akan difiniskan dengan cat dipakai plesteran halus
(acian) diatas permukaan plesterannya.
Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda yang bertemu dalam suatu bidang datar harus diberi naad
ukuran lebar 0,7cm dan dalam 0,5 cm.
Untuk permukaan datar dan batas toleransi perlengkungan atau pencembungan bidang tidak boleh
melebihi 2,5mm untuk setiap 2 meter persegi ,jika melebihi Penyedia Jasa Konstuksi wajib
memperbaikinya atas persetujuan pengawas / Direksi lapangan.
Kelembaban plesteran yang telah dicuci harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar,tidak
terlalu tiba-tiba dengan cara membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindunginya dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air
secara cepat.Jika terjadi keretakan akibat pengeringan, maka bidang yang retak harus dibongkar dan
diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh pengawas atas tanggungan Penyedia Jasa Konstuksi.
Dalam pemasangan dinding yang kena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan lebat harus diberi
perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan sesuatu yang sesuai untuk perlindungan.
Dinding tembok harus dibasahi teus-menerus selama paling sedikit 7 (tujuh) hari setelah didirikan.
Angker-angker yang pasang terhadap dinding yang bersinggungan dengan beton, haus dimasukan di
dalam pondasi sambungan-sambungan dinding setelah dibersihkan dari kulit oxid besi, karet dan debu
bangunan.
Beton harus dikasarkan dengan alat yang sesuai pada sambungan vertical dengan dinding, agar adukan
tembok dapat melekat.

Macam Perbandingan Penggunaan


Pekerjaan

1 1pc : 3psr  untuk pekerjaan pasangan plint Keramik,tangga Keramik ,


ubin marmer,terakota, Keramik dan vynil.
 untuk plesteran beton bertulang yang kedap air.
 untuk rollag pasangan batu bata.

2 1pc : 4ps 1. Untuk pasangan dinding yang tidak kedap air.


2. Untuk semua plesteran dinding tidak kedap air baik untuk
bagian dalam maupun bagian luar.
Sebelum plesteran kering betul, dapat dilakukan Pengacian tembok dengan campuran 1 PC : 8 PCputih.
Diaci/digosok hingga permukaannya licin dan rata.

C. PEKERJAAN WATERPROOFING MASTERGUARD


1. Lingkup Pekerjaan
Salah satu pekerjaan dalam membuat konstruksi kolam renang yaitu melakukan waterproofing.
Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah melapisi permukaan kolam renang menggunakan bahan
pelapis anti-air (waterproof) sehingga terhindar dari kebocoran. Pekerjaan waterproofing ini sendiri

2222 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

dilakukan setelah pemeriksaan rendam beton selesai dilaksanakan. Dengan mengaplikasikan


bahan waterproof, kolam renang pun bakal aman dari risiko kebocoran sehingga menghemat biaya
perawatannya.
Pekerjaan waterproofing merupakan suatu pekerjaan untuk membuat dinding dan dasar kolam
renang menjadi bersifat kedap air dan tidak bisa ditembus oleh air. Itu sebabnya, pekerjaan ini
sangat penting dilakukan dalam kaitannya membangun kolam renang. Kita membutuhkan bahan
khusus yang bersifat anti air (waterproof) di sini. Dalam pelaksanaannya, proses waterproofing ini
harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya supaya membuahkan hasil yang maksmal dan kolam pun
terhindar dari kebocoran.
2. Jenis Waterproofing
Menurut bahan utamanya, waterproofing dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, di antaranya :
a. Watreproofing Polimer
Waterproofing polimer adalah waterproofing yang terbuat dari bahan-bahan polimer
tertentu. Jenis waterproofing ini cocok sekali diterapkan untuk lingkungan eksterior.
Kelebihan utamanya yaitu waterproofing polimer mempunyai tingkat elastisitas yang cukup
tinggi, dapat diterapkan secara langsung, tahan terhadap sinar ultraviolet, dan memiliki
beragam warna. Sayangnya jenis waterproofing ini kurang baik diaplikasikan pada bidang
yang terus tergenangi air.
b. Watreproofing Semen
Waterproofing semen yang paling banyak digunakan sebagai waterproofing dasar dari
kolam renang. Hal ini tidak terlepas dari sifat-sifat waterproofing tersebut yang cocok
diaplikasikan di area yang selalu terendam air layaknya kolam renang. Waterproofing
semen ini perlu dicampur dengan bahan tambahan terlebih dahulu sebelum dapat
digunakan. Setelah adukannya selesai dibuat, waterproofing semen harus segera
diterapkan ke permukaan kolam renang.
c. Watreproofing Aspal
Waterproofing aspal merupaan waterproofing yang sangat praktis karena bisa langusng
dipakai pada setiap permukaan kolam renang, baik bagian dinding maupun lantai dasarnya.
Akan tetapi, waterproofing ini tidak cocok diaplikasikan pada lingkungan outdoor sebab
tidak tahan terhadap sinar ultraviolet. Apabila terpapar sinar UV dalam waktu yang cukup
lama, waterproofing aspal akan mudah meleleh. Selain itu, warnanya yang hitam pekat
membuatnya kurang disukai.

3. Metode Pelaksanaan
a. Jika setelah proses pengecoran ditemukan ada beton yang keropos atau mengalami
keretakan, perlu dilakukan perbaikan sebelum dilakukan pemasangan waterproofing.
b. Bersihkan seluruh permukaan kolam renang terlebih dahulu memakai kain lap atau spons
yang basah. Jikalau perlu, Anda dapat menggunakan kompresor untuk menyemprot sela-
sela kolam renang yang sulit dijangkau agar hasilnya lebih bersih.
c. Setelah kolam renang dirasa sudah benar-benar bersih, selanjutnya Anda perlu
membiarkannya sejenak supaya kondisi permukaan menjadi kering kembali. Tahap ini
mungkin membutuhkan waktu sekitar 1-3 jam tergantung kondisi cuaca.
d. Kini waktunya untuk menerapkan bahan waterproofing ke permukaan kolam renang
tersebut. Anda bisa memilih jenis waterproofing yang paling sesuai dengan karakteristik dan
spesifikasi dari kolam renang.
e. Cara mengaplikasikan waterproofing dengan sistem coating ini sangat mudah karena
prosesnya kurang lebih sama seperti pekerjaan mengecat. Anda bisa menerapkannya

2323 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

memakai roller dan kuas. Untuk hasil yang maksimal, lakukan penerapan minimal 2 kali
lapisan.
f. Pelapisan waterproofing tahap kedua dapat dilaksanakan setelah lapisan pertama sudah
berada dalam kondisi setengah kering. Khusus untuk bagian sudut kolam renang serta area
lain yang memerlukan penebalan, lakukan penerapan waterproofing sebanyak 3 kali
lapisan.

D. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, dan tenaga untuk pemasangan lantai
Keramik, Batu Alam Andesit pada lantai dan dinding serta pekerjaan eksternal lainnya yang
ditunjukkan dalam gambar rencana.
2. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai standar-standar yang ditetapkan dalam ;
a. NI-2-1971
b. NI-3-1970
c. NI-8-1972
d. SII-0241-1970
e. SII-0023 –BI
f. PUBI - 1982
3. Persyaratan Bahan
a. Jenis Keramik yang digunakan adalah jenis Platinum Sejenis, badan kramik padat (lebih
padat dari porselin), berwarna cerah.
b. Permukaan tidak boleh menampakkan cacat, bengkok (melenting) retak-retak, bagian
glasir terlepas, lubang-lubang jarung atau cacat kotor dari bahan glasir.
c. Harus siku, tahan terhadap gesekan dengan kekerasan tidak kurang dari 5 skala mohs
(kehilangan berat karena uji gesekan tidak lebi dari 0,10 gr/ ubin).
4. Bahan-Bahan
a. Keramik untuk lantai dan dinding
Keramik yang digunakan adalah Keramik kwalitas baik. Warna, tipe dan pola ditentukan
dalam gambar, dengan ukuran 60x60 cm. Alas lantai digunakan dari beton cor, setelah
pasir urug ruang dipadatkan
Keramik yang telah terpasang rapi, selanjutnya dipoles agar didapatkan permukaan yang
mengkilap dan rapi secara horisontal.
Untuk lantai dan dinding, menggunakan Keramik dengan ukuran sesuai gambar yang
dipasang rata dan nat lurus dan tidak berongga.
Bahan untuk dinding dan lantai yang cacat tidak boleh dipasang dengan tetap
memperhatikan permukaan dinding Keramik yang harus rata dan pemasangannya rapih
dan bersih.
b. Bahan perekat dan Pengisi Nat
Bahan additive campuran perekat untuk ubin Keramik / Keramik yang dipergunakan untuk
pemasangan pada dinding dan lantai adalah produksi AM.40 CERAMA CEMENT, C-CURE
(untuk interior), AM.30 MORTAFLEX fix, C-CURE (untuk eksterior) atau yang setara dan
disetujui Direksi Lapangan.
1) Adukan untuk alas : 1 PC : 4 Psr.
2) Adukan untuk sambungan : 1 PC : 3 Psr.
Portland Cement (PC), pasir dan air, dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-
ketentuan pasal terdahulu.
2424 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

c. Penyedia Jasa Konstuksi menyediakan tambahan  0,3% untuk setiap jenis Keramik guna
pemeliharaan pemilik bangunan (extra stock) dan diserahkan kepada Pemilik bangunan.
5. Syarat-Syarat Pelaksanaan
a. Semua bahan-bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih
dahulu diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pengawas untuk mendapat
persetujuan. Pengajuan/penyerahan harus disertai brosur/spesifikasi dari pabrik yang
bersangkutan.
b. Apabila dianggap perlu Direksi Pengawas dapat meminta untuk mengadakan test-test
laboratorium yang dilakukan terhadap contoh-contoh bahan yang diajukan sebagai dasar
persetujuan. Seluruh biaya test laboratorium menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstuksi sepenuhnya.
c. Material lain yang belum terdapat dalam persyaratan diatas, tetapi diperlukan untuk
penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini harus kualitas terbaik dari jenisnya
dan harus disetujui oleh Direksi Pengawas.
d. Ukuran dari unit-unit bahan yang dipasang sesuai dengan yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar, dari produk yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas.
e. Pekerjaan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang terampil/ahli dengan hasil yang baik
dan sempurna.
6. Pelaksanaan
1. Pemeriksaan
a) Sebelum mulai memasang Keramik, Penyedia Jasa Konstuksi harus memeriksa
apakah persiapan dasarnya sudak baik dan yakin bahwa dasar pasir sudah betul-
betul padat.
b) Semua pasangan pipa-pipa, penanaman ke tanah, saluran-saluran dan sebagainya
harus dilaksanakan dan diperiksa sebelum memulai memasang ubin.
c) Cara mencampur adukan alas tersebut harus dicampur dalam alat tempat
mencampur adukan alas tersebut harus dicampur dalam alat tempat mencampur
yang telah disetujui atau dicampur dengan tangan di atas permukaan yang keras.
Sangat dilarang memakai adukan yang sudah mulai mengerah atau
membubukannya/menghancurkannya untuk dipakai lagi
d) Permukaan dinding bata/beton harus diberi plester yang rata dulu, sebelum lapisan
Keramik dipasang.
2. Memotong Keramik
a. Sedapat mungkin pemotongan tegel Keramik harus dicegah dan tidak boleh pada
ada potongan yang lebih kecil dari 0,5 ukuran Keramik, kecuali jika tercantum dalam
gambar. Pemotongan harus dilakukan dengan hati-hati tanpa pinggirnya berigi-rigi
atau kelihatan lapisannya.
b. Apabila diperlukan pemotongan, harus menggunakan mesin pemotong Keramik dan
sudut tepinya digurinda hingga halus dan rata.
3. Memasang Keramik
a) Penyedia Jasa Konstuksi harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Lapangan
pada saat menentukan awal pemasangan Keramik.
b) Keramik yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, utuh, tidak retak dan cacat.
c) Keramik harus dipasang di atas adukan yang setengah dan tebalnya di manapun
tidak boleh lebih tipis dari 20 mm, dipadatkan sampai dasar dan dibiarkan lembab
untuk mengurangi penghisapan. Lapisan atas adukan yang akan dipasangi tegel itu
harus di jatuhkan dan disebarkan seperti dikehendaki dan sambungan-sambungan

2525 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

harus merupakan garis lurus dan juga warnanya harus diusahakan sama dengan
tegelnya.
Sebelum memasang tegel/Keramik, alas adukan harus ditaburi cemen kering 1 m2
setiap kali dan tegel-tegel disiapkan dengan jalan membersihkan debu dari bagian
bawahnya dan mengusapkan adonan semen 24 jam sebelum dipasang.
Lebar sambungan harus 3 mm dan diisi dengan adonan kering yang diuraikan pada
Bab sebelumnya, di atas adukan yang terdiri dari 1:1 semen sesudah menunggu
sampai isian pertama menjadi kuat.
d) Nat Keramik yang diizinkan adalah 4 mm dan 2 mm untuk Marmer.harus rata dan
lurus serta pemasangan harus dileveling dengan memakai waterpass.
e) Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, Penyedia Jasa Konstuksi harus
mengadakan persiapan yang baik terutama pemadatan pasir urugan yang
menggunakan mesin stemper dengan baik permukaan yang akan dipasang Keramik
harus bersih, cukup kering dan rata air. Harus disetujui oleh pengawas/direksi, baik
kontrol rencana peil lantai yang diinginkan maupun leveling.
f) Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan letak-letak ruang, beda tinggi lantai,
pemasangan Keramik lantai, dimulai dari tulangan/patokan yang telah direncanakan.
g) Sebelum dipasang Keramik lantai agar direndam dalam air terlebih dahulu.
h) Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.
i) Adukan semen kental untuk pemasangan Keramik / Keramik harus penuh, baik
dipermukaan dasar maupun dibadan belakang Keramik yang terpasang, yang
sementara terpasang.
j) Perbandingan dan adukan dan ketebalan rata-rata dianjurkan adalah : untuk lantai
1pc : 3ps dengan ketebalan rata-rata ± 0,5 – 1,5 cm diatas lantai kerja.
k) Lebar Nat yang dianjurkan, untuk lantai ± 3 mm dengan adukan pengisi nat dari
semen Tegel special hingga berisi penuh dan dioles dengan jari tangan atau dengan
menggunakan bahan dari karet atau gabus misalnya ; potongan sandal jepit swallow
agar permukaan menjadi mulus dan mengkilap dipandang mata.
l) Pengisian siar-siar dengan bahan grouting dilaksanakan paling sedikit 4 (empat) hari
setelah pemasangan Keramik / Keramik /homogeneous tile mengering.
m) Pemasangan semen nat, dilaksanakan paling cepat 24 jam sesudah pemasangan
tegel Keramik.
n) Siar-siar/nat harus diisi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan dalam persyaratan
bahan, warna sesuai dengan warna Keramik yang dipasang.
o) Pemotongan Keramik harus dihindarkan bila terpaksa harus dipotong, maka
potongan terkecil tidak boleh kurang dari ½ ukuran Keramik. Pemotongan harus
dilakukan dengan hati-hati dan memakai alat pemotong elektrik.
p) Apabila mutu dan cara pemasangan tersebut diatas tidak memenuhi mutu standard
atau percontohan yang sudah disepakati, maka direksi/pengawas wajib melakukan
perintah pembongkaran secara tertulis kepada pelaksana Penyedia Jasa Konstuksi
dilapangan
q) Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda hingga
rapih dan bersih.
r) Hasil pemasangan Keramik harus dilindungi dari hal-hal yang dapat menimbulkan
kerusakan atau cacat, bila hal ini terjadi sebelum penyerahan pekerjaan maka harus
diperbaiki atas biaya Direksi Lapangan.
s) Setiap 4m x 4m harus dipasang sealant.

2626 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

Catatan:
Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih
dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas / Direksi

E. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. Sistem Penerangan
1. Klasifikasi Lampu Penerangan.
 Lampu-lampu penerangan:
Lampu penerangan normal (normal lighting) yaitu lampu penerangan buatan dengan
intensitas penerangan yang sesuai persyaratan untuk menjamin kelancaran.

Armature Lampu LED Flood Light 200 watt


Armatur ampu harus terbuat dari plat baja dengan penyelesaian catbubuk warna putih,
dengan kapasitas lampu 1 x 200 Watt Balast Electronic atau sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.

 Housing, sesuai dengan klasifikasi proteksi (IP 20) dan mengacu kepada standar
Internasional IEC 598.
 Pegangan lampu: Terbuat dari plastik tahan panas hingga suhu105OC, berwarna biru
transparent
 Armature harus dilengkapi dengan aksesoris berupa reflector aluminium dengan
finishing cat putih.
 Instalasi armature pada Out door harus mudah dilakukan.

Armature Lampu LED Flood Light 100 Watt


Armatur lampu harus terbuat dari plat baja dengan penyelesaian cat bubuk warna putih,
dengan kapasitas lampu 1 x 100 Watt Balast Electronic atausesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.

 Housing, sesuai dengan klasifikasi proteksi (IP 20) dan mengacu kepada standar
Internasional IEC 598.
 Pegangan lampu: Terbuat dari plastik tahan panas hingga suhu 105OC, berwarna biru
transparent
 Armature harus dilengkapi dengan aksesoris berupa reflector aluminium dengan
finishing cat putih.
 Instalasi armature pada Out door harus mudah dilakukan.

Armature Lampu LED Flood Light 60 Watt


Armatur lampu harus terbuat dari plat baja dengan penyelesaian catbubuk warna putih,
dengan kapasitas lampu 1 x 60 Watt Balast Electronic atausesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.

 Housing, sesuai dengan klasifikasi proteksi (IP 20) dan mengacu kepada standar
Internasional IEC 598.
 Pegangan lampu: Terbuat dari plastik tahan panas hingga suhu 105OC, berwarna biru
transparent
 Armature harus dilengkapi dengan aksesoris berupa reflector aluminium dengan
finishing cat putih.
 Instalasi armature pada Out door harus mudah dilakukan.

Armature Lampu LED Flood Light 30 Watt


Armatur lampu harus terbuat dari plat baja dengan penyelesaian cat bubuk warna putih,
dengan kapasitas lampu 1 x 200Watt Balast Electronic atau sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.

2727 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

 Housing, sesuai dengan klasifikasi proteksi (IP 20) dan mengacu kepada standar
Internasional IEC 598.
 Pegangan lampu: Terbuat dari plastik tahan panas hingga suhu 105OC, berwarna biru
transparent
 Armature harus dilengkapi dengan aksesoris berupa reflector aluminium dengan
finishing cat putih.
 Instalasi armature pada Out door harus mudah dilakukan.

2. Persyaratan Pekerjaan Panel Tegangan Rendah


 Konstruksi Box Panel
 Panel terbuat dari plat baja dengan rangka terbuat dari besi siku dengan ukuran minimal
40x40x4 mm (free standing) atau plat besi yang terbentuk (wall mounted).
 Rangka utama harus diberi tutup dari bahan plat baja dengan ketebalan sebagai berikut:
Panel Dinding Pintu
LVMDP 20 mm 3,0 mm
PP 1,6 mm 2,0 mm

 Plat tutup harus dikerjakan dengan baik dan setiap siku dari plat tutup ini harus benar-benar
90o. Plat penutup kerangka panel harus disekrup dengan rapi yang dilengkapi cincin plastic
sebelum cincin besi terhadap kerangka panel. Plat penutup ini harus dapat dilepas-lepas.
 Panel dilengkapi dengan tutup atas atau tutup bawah yang dapat dilepas-lepas dan harus
disiapkan lubang serta Compression Cable Glad untuk setiap incoming dan outgoing feeder.
 Pada dinding belakang atau/dan samping diperlukan membuat lubang-lubang ventilasi yang
cukup. Lubang ventilasi ini harus dibuat dengan cara punch dan rapi. Pada bagian dalam dari
dinding yang diberiventilasi yang di-punch harus dilengkapi tambahan dinding yang diberi
lubang punch, hal ini untuk menjaga masuknya benda-benda atau tusukan pada bagian-bagian
yang bertegangan dari peralatan panel.
 Engsel yang digunakan harus kuat dan tidak menonjol dan harus diusahakan tersembunyi serta
rapi. Kunci dan handle pintu harus dari type Spagnolet dengan tungkai penguat bawah dan
atas dan dari bahan yang dilapisi vernikel.
 Rangka, penutup, cover plate dan pintu seluruhnya harus diberi catdasar dan dilapisi dengan
powder coating warna abu-abu.
 Panel yang berada di luar bangunan harus mempunyai indexprotection 557.
 Ukuran panel diusahakanstandartukuran panel dan disediakan ruangyang cukup apabila
terdapat penambahan peralatan.
 Dalam box panel harus disediakan sarana pendukung kabel yang diketanahkan (grounding)
dan busbar pentanahan, yang berfungsi untuk dudukan ujung kabel pentanahan.
 Pada circuit breaker, sepatu kabel, kabel incoming dan outgoing serta terminal penyambungan
kabel harus diberi indikasi/label/ sign plates mengenai nama beban atau kelompok beban yang
dicatu daya listriknya. Label ini harus terbuat dari plat aluminium atau sesuai standard DIN
4070.
 Pada bagian atas panel (dari ambang atas sampai dengan 12 cm dibawah ambang atas panel
atau disesuaikan dengan kebutuhan) harus disediakan tempat untuk pemasangan lampu
indikator, fuse dan alat-alatukur. Bagian tersebut merupakan bagian yang terpisah dari pintu
paneldan kedudukannya menetap (fixed).

3. Busbar dan Terminal Penyambungan.


 Panel harus sesuai untuk sistem 3 phasa, 4 kawat dan mempunyai 5 busbar dimana busbar
pentanahan terpisah.
 Busbar dari bahan tembaga yang digalvanisasi dengan bahan perak. Galvanisasi ini, termasuk
pula bagian- bagian yang menempel pada busbar, seperti sepatu kabel dan lain lain.

2828 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

 Pemasangan kabel (untuk semua ukuran luas penampang kabel) pada busbar dan terminal
penyambungan harus menggunakan sepatu kabel.
 Busbar dan terminal penyambungan harus disusun dan dipegang olehisolator dengan baik,
sehingga mampu menahan electro mechanicalforce akibat arus hubung singkat terbesar yang
mungkin terjadi.

4. Circuit Breaker.
 Circuit breaker yang digunakan dari jenis MCB, MCCB dan ACB yangdilengkapi dengan thermal
overcurrent release dan electromagneticovercurrent release yang rating ampere trip-nya dapat
diatur (adjustable).
 Outgoing circuit breaker dari Panel khusus untuk motor-motor harus dilengkapi dengan proteksi
kehilangan arus satuphasa.
 Circuit Breaker untuk proteksi motor-motor listrik harus menggunakanCircuit Breaker yang
dirancang khusus untuk pengaman motor (CircuitBreaker tipe M).
 Breaking capacity dan rating CB yang digunakan harus sebesar yang tercantum dalam Gambar
Perencanaan.
 Tipe Circuit Breaker yang digunakan adalah,
- \< 32 Ampere tipe MCB,
- 40 >/ sampai dengan 63 Ampere tipe MCCB Fix,
- \< 80 Ampere tipe MCCB Adjustable.
 Pemasangan MCB harus menggunakan Omega Rail sedangkan pemasangan MCCB dan
komponen-komponen lain, seperti magneticcontactor, time switch dan lain-lain harus
menggunakan dudukan plat. Pemasangan komponen-komponen tersebut harus rapi dan kokoh
sehingga tidak akan lepas oleh gangguan mekanis.
 Jika di dalam Gambar Perencanaan dinyatakan ada spare, maka spare tersebut harus terpasang
secara lengkap atau sesuai dengan keterangan pada gambar.
 Semua Circuit Breaker harusdiberi label/signplate yang terbuat dari Alumunium mengenai nama
beban atau kelompok beban yang dicatu daya listriknya. Label itu harus terbuat dari plat
alumunium atau sesuai standard DIN-4070.

5. Alat Ukur/indikator.
 Panel panel dilengkapidenganalat-alat ukur, seperti :
a.Volt meter & Selector switch,
b.Ampere meter,*
c. Cosphi meter,
d.Frequensi meter,
e. Trafo arus,
f. kWh meter,
g.Indicator lamp & mini fuse,

Tidak semua panel dilengkapi dengan peralatan seperti di atas, melainkanharus disesuaikan
dengan gambar perencanaan.

 Volt meter dilengkapi dengan selector switch yang mempunyai mode 7(tujuh) posisi
a.3 kali phasaterhadapnetral,
b.3 kali phasaterhadapphasa,
c. posisi Off.

 Ampere meter yang digunakan mempunyai range pengukuran sesuaidengan rating incoming
Circuit Breaker, seperti pada tabel berikut ini:

No. Rating incoming CB Panel Ranges of Ampere mater


1 2500 – 4000 A 0 – 3600/6300 A
2 1500 – 3600 A 0 – 2500/4000 A

2929 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

3 800 – 1250 A 0 – 1500/2500 A


4 630 – 1000 A 0 – 1000/1200 A
5 500 – 630 A 0 – 600/1200 A
6 350 – 400 A 0 – 400/600 A
7 250 – 300 A 0 – 250/500 A
8 125 – 200 A 0 – 200/400 A
9 80 – 100 A 0 – 100/200 A
10 50 – 63 A 0 – 60/120 A
11 < 40 A 0 – 40/80 A

 Pengukuran arus yang besar harus menggunakan trafo arus yang dirancang khusus untuk
pengukuran. Rating trafo arus harus sesuai dengan rating Amperemeter yang digunakan dan
tahan menerima impactshort circuit terbesar yang mungkin terjadi. Rating trafo arus yang
digunakan harus sesuai dengan tabel berikut ini:

No. Ranges of Amperemeter Rating Trafo Arus


1. 0 – 1500/2500 A 2500/5
2. 0 – 1000/2000 A 1000/5
3. 0 – 600/1200 A 600/5
4. 0 – 400/800 A 400/5
5. 0 – 250/500 A 200/5
6. 0 – 200/400 A 200/5
7. 0 – 100/200 A 100/5
8. 0 – 60/120 A Direct
9. 0 – 40/80 A Direct

 Amperemeter yang dipasang pada panel utama selain mempunyaipointer (jarum penunjuk) untuk
menunjukkan besarnya arus listrik yangada dilengkapi juga dengan pointer lain yang berfungsi
sebagai"Maximum Demand Indicator"
 Lampu indikator yang digunakan adalah :
a.Warna hijau untuk phasa R,
b.Warna kuning untuk phasa S,
c. Warna merah untuk phasa T,
Lampu-lampu indikator harus diproteksi dengan menggunakan mini fuse.
 Amperemeter dan Voltmeter harus menggunakan tipe oving iron rectangular dengan kelas alat
2,0 dan mempunyai dimensi sebagai berikut :

No. Nama Panel Dimensi Alat Ukur


1 60x120x25
LVMDP
2 PP-LP 60x80x120

6. Tipe Panel.
 Berdasarkan carapemasangannya, panel-panel teganganrendah diklasifikasikansebagaiberikut :

No. Nama Panel Tipe Panel


1 LVMDP Wall Mounting
2 PP, PP-AC Wall Mounting

 Panel jenis wall mounting dipasang flush mounting pada dinding tembok dengan lokasi sesuai
Gambar Perencanaan. Pemasangan panel pada dinding harus diperkuat dengan baut tanam
(anchor bolt) sehingga tidakakan rusak oleh gangguan mekanis.

3030 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

 Box panel dan semua material yang bersifatkonduktif yang berada disekitar panel listrik harus
dihubungkan keSistem Pembumian Pengaman.

7. Gambar Skema Rangkaian Listrik.


 Panel harus dilengkapi dengan gambar skema rangkaian listrik,lengkap dengan keterangan
mengenai bagian instalasi yang diatur olehpanel tersebut.
 Gambar skema rangkaian listrik dibuat dengan baik, dilaminasiplastic dan ditempelkan pada
pintuluar panel bagian dalam.

2. Persyaratan Pekerjaan Kabel Tegangan Rendah

2.1 Ketentuan Umum.


 Persyaratan teknis ini berlaku untuk:
a.Kabel daya,
b.Instalasi daya, c.
Instalasi penerangan.
 Yang dimaksud dengan kabel daya adalah kabel yang menghubungkanantara panel satu dengan
panel yang lainnya termasuk peralatan bantuyang dibutuhkan.
 Yang dimaksud dengan instalasi daya adalah kabel yangmenghubungkan panel-panel daya
dengan beban-beban stop kontak, Exhaust Fan, sesuai dengan Gambar Perencanaan.
Didalaminstalasidayaini harus sudah termasuk outlet daya, conduit, sparing, doosuntuk outlet
daya/penyambungan/ pencabangan, flexible conduitdan peralatan-peralatan bantu lainnya yang
dibutuhkan untukkesempurnaan sistem instalasi daya.
 Yang dimaksud dengan instalasi penerangan adalah kabel-kabel yang menghubungkan antara
panel-panel penerangan dengan fixturefixture lampu penerangan buatan. Di dalam instalasi
penerangan ini harus sudah termasuk semua jenis/tipesaklar, conduit, sparing, doos untuk
saklar/penyambungan/pencabangan, metal flexible conduit dan peralatan-peralatan bantu
lainnya yang dibutuhkan untuk kesempurnaan system instalasi penerangan buatan.

2.2 Jenis Kabel.


 Kabel kabellistrik yang digunakan harus sesuai dengan standard SIIdan SPLN atau standard-
standard lain yang diakui di negara RepublikIndonesia serta mendapat rekomendasi dari
LPENEYDIA JASA KONSULTANSI.
 Ukuran luas penampang kabel untuk jaringan instalasi listrik Tegangan Rendah yang digunakan
minimal harus sesuai dengan Gambar Perencanaan.
 Kabel listrik yang digunakan harus mempunyai rated voltage sebesar600 Volt/1000 Volt.
 Tahanan isolasi kabel yang digunakan harus sedemikian rupasehingga arus bocor yang terjadi
tidak melebihi 1 mA untuk setiap 100M panjang kabel.
 Kecuali untuk instalasi yang harus beroperasi pada keadaan darurat (seperti lift dan lain-lain
seperti ditunjukkan di dalam Gambar Perencanaan) kabel-kabel yang digunakan adalah kabel
PVC dengan jenis kabel yang sesuai dengan fungsi dan lokasi pemasangannya seperti tabel di
bawah ini :

No. Pemakaian Jenis Kabel


1 Ins. Penerangan dalam bangunan NYA/NYM
2 Ins. Dan kabel daya dalam bangunan NYY
3 Kabel dayak husus bangunan Tahan api/flexible
mineral indulated

 Pada kabel instalasi harus dapat dibaca mengenai merk, jenis, ukuranluas penampang, rating
tegangan kerja dan standard yang digunakan.
 Pada ujung kabel-kabel daya utama harus diberi label/sign-plate yang terbuat dari alumunium
mengenai nama beban yang dicatu daya listriknya atau nama sumber yang mencatu daya
kabel/beban tersebut.

3131 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

2.3 Persyaratan Pemasangan.


 Pemasangan kabel instalasi tegangan rendah harus memenuhi peraturan PLN dan PUIL 2006
atau peraturan lain yang diakui di Negara Republik Indonesia.
 Kabel harus diatur dengan rapi dan terpasang dengan kokoh sehingga tidak akan lepas atau
rusak oleh gangguan-gangguan mekanis.
 Pembelokan kabel harus diatur sedemikain rupa sehingga jari-jari pembelokan tidak boleh
kurang dari 15 kali diameter luar kabel tersebut atau harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik pembuat kabel.
 Setiap ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel tipe press,ukuran sesuai dengan
ukuran luas penampang kabel serta dililit dengan excelcior tape dan difinish dengan bahan
isolasi ciut panas yang sesuai.
 Penyambungan kabel pada kabel daya, kabel instalasi daya daninstalasi penerangan tidak
diperkenankan kecuali untuk pencabangan pada kabel instalasi daya dan instalasi penerangan.
Penyambungan kabel untuk pencabangan harus dilakukan di dalam junction box atau doos
sesuai dengan persyaratan.
 Penarikan kabel harus menggunakan peralatan-peralatan bantu yang sesuai dan tidak boleh
melebihi strength dan stress maximum yang direkomendasikan oleh pabrik pembuat kabel.
 Sebelum dilakukan pemasangan/penyambungan, bagian ujung awal dan ujung akhir dari kabel
daya harus dilindungi dengan 'sealing end cable',sehingga bagian konduktor maupun bagian
isolasi kabel tidak rusak.
 Pemasangan kabel di dalam tanah dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a.Ditanam langsung di dalam tanah,
b.Ditanam di dalam tanah dengan dilindungi pipa GIP.
c. Kabel daya listrik yang ditanam langsung di dalam tanah harus mempunyai kedalaman minimal
70 cm di bawah permukaan tanah dengan cara penanaman kabel sebagai berikut:
- Disediakan galian kabel dengan kedalaman minimal 80cm dan lebar galian sesuai dengan
jumlah kabel yang akan ditanam.
- Diberi alas pasir setebal 10 cm.
- Gelarkan kabel yang akan ditanam dan disusun serapi mungkin.
- Timbuni lagi dengan pasir setebal 10 cm dan di atas pasir tersebut diberi bata pelindung
sebanyak 6 (enam)buah per meter.
- Timbuni dengan tanah urug halus serta tanah galian danusahakan tanah galian yang
digunakan bebas dari kerikil yang dapat merusak isolasi kabel.
d.Kabel listrik yang ditanam di dalam tanah dengan menggunakan pipa GIP sebagai pelindung
harus dilengkapi dengan bak control berukuran sesuai Gambar Perencanaan. Bak kontrol
tersebut dipasang pada setiap pembelokan, pencabangan atau daerah-daerah tertentu
lainnya sesuai dengan modul pipa.
e.Setiap pipa hanya digunakan untuk sebuah kabel berinti banyak untuk sistem 3 phasa atau
empat kabel berintitunggal untuk sistem 3phasa.
f. Pipa tersebut harus mempunyai diameter dalam 1,5 kali total diameter luar kabel yang
dilindunginya.
g.Apabila kabel sistem 3 phasa yang ditanam dalam tanah lebih dari satu buah, maka kabel-
kabel tersebut harus disusun sejajar dengan jarak satu sama lain minimal sebesar 7 cm.
h.Bak kontrol yang digunakan harus terbuat dari beton dan dilengkapi dengan tutup yang
memakai handle dan harus mudah dibuka.
i. Pada ujung pipa pelindung kabel harus dibentuk seperti corong,dihaluskan sehingga bebas
dari hal-hal yang dapat merusak kabel. Setelah kabel dipasang lubang ujung kabel tersebut
harus disumbat dengan bahan karet atau bahan-bahan lain yang tidak merusak kabel dan
tidak mudah rusak.

 Pemasangan kabel di dalam bangunan dapat dilakukan sebagaiberikut :


a.Pada rak kabel,
b.Di dalam dinding.

3232 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

 Pemasangan kabel pada rak kabel harus diperhatikan hal-hal sebagaiberikut :


a.Kabel harus diatur rapi
b.Kabel harus diperkuat dengan klem pada setiap jarak 40 cm dengan perkuatan mur baut pada
dudukan/struktur rak.
c. Untuk kabel instalasi daya dan penerangan harus dilindungidengan conduit (di dalam High
Impact Conduit).
d.Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel di dalamconduit kecuali di dalam kotak
sambung atau kotak cabang.

 Pemasangan kabel dalam dinding harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :


a.Kabel harus dilindungi dengan sparing.
b.Sparing (pipa pelindung kabel yang ditanam dalam High ImpactConduit) sebelum ditutup
tembok harus disusun rapi dan diklem pada setiap jarak 60 cm. Jika sparing tersebut
berjumlah cukup banyak, maka perkuatan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan
kombinasi antara klem dan kawat ayam sehingga tersusun rapi dan kokoh.
c. Kabel instalasi yang datang dari conduit menuju sparing harusdilindungi dengan 'metal flexible
conduit' serta pertemuan antaraconduit/sparing dengan metal flexible conduit harus dilakukan
dengan cara klem.
d.Untuk instalasi kabel expose harus di dalam RSC (Rigid SteelConduit).

3. Persyaratan Teknis Peralatan Instalasi

1. Outlet Daya.
 Outlet daya dan plug yang digunakan harus memenuhi standard SNI,SPLN, VDE/DIN atau
standard-standard lain yang berlaku dan diakui diIndonesia.
 Outlet daya dan plug harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
a.Rating tegangan : 250 Volt
b.Rating arus : 16 A atau seperti GambarPerencanaan
c. Tipe pemasangan : recessed

 Outlet daya dan plug harus mempunyai label yang menunjukkan merk pabrik pembuat, standard
produk, tipe dan rating arus serta tegangannya.
 Outlet daya untuk peralatan Koridor, Machine Lift harus dilengkapi dengan lampu indikator,
saklar dan label
 Outlet daya yang digunakan jenis putas&tusuk kontak yang dilengkapi dengan protector.
 Penyedia Jasa Konstruksi harus mengkoordinasikan warna, bentuk dan ukuran outlet daya
dengan pihak Perencana Arsitektur/Interior.
 Outlet daya dipasang pada dinding atau partisi harus menggunakan doos dengan ketinggian
pemasangan 90 cm untuk ruang kerja, sedangkan pada area untilitas dan koridoor, penempatan
outlet pada ketinggian 30cm dari permukaan lantai.
 Tata letak outlet daya sesuai dengan Gambar Perencanaan dan harus dikoordinasikan dengan
tata letak furnitures.

2. Saklar Lampu Penerangan.


 Saklar yang digunakan harus sesuai dengan standard PLN, SNI danVDE/DIN atau standard-
standard lain yang berlaku dan diakui diIndonesia.
 Saklar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
a.Rating tegangan : 250 Volt
b.Rating arus : minimal 10 A
c. Tipe : recessed
 Saklar lampu harus mempunyai label yang menunjukkan merk pabrikpembuat, standard produk,
tipe dan rating arus serta tegangannya.

3333 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

 Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan ketinggian 120cm dari permukaan lantai
atau ditentukan oleh Perencana Interior.Pemasangan saklar harus menggunakan doos.
 Tata letak saklar harus sesuai dengan Gambar Perencanaan dan dikoordinasikan dengan
Perencana Interior.

3. Persyaratan Teknis Penunjang Instalasi


 Rigid Conduit.
 Rigid conduit yang dipasang secara exposed menggunakan RigidSteel Conduit (RSC) type
thickwall dengan ketebalan minimum 2 mmdan conduit-conduit yang ditanam di dalam tembok
atau betonmenggunakan High Impact Conduit.
 Conduit dan sparing harus mempunyai ukuran diameter dalam sebesar1,5 kali dari total diameter
luar kabel yang dilindunginya dan ukuranminimum sebesar 3/4". Oleh karena itu, Penyedia Jasa
Konstruksi sebelum memasang conduit harus re-konfirmasi dahulu terhadap kabel yang akan
dilindunginya.
 Ujung ujung conduit harus dihaluskan dan diberitules agar tidak merusak isolasi kabel.
 Conduit untuk keperluan instalasi satu dengan instalasi lainnya harus dibedakan dengan cara
dicat finish dengan warna yang berbeda sebagai berikut :
a.Instalasi listrik : warna hitam,
b.Instalasi tata suara : warna putih,
c. Instalasi telepon : warna kuning,

 Pemakaian conduit di sini dimaksudkan untuk finishing seluruh instalasidaya, instalasi


penerangan dan instalasi lainnya. Oleh karena itu pemasangannya harus dilakukan serapi
mungkin dan dikoordinasikan dengan pekerjaan Finishing Arsitektur.
 Pemasangan pipa conduit di atas plafond harus dikoordinasikan dengan penggunaan jalur untuk
utilitas lain seperti instalasi komunikasi,fire alarm, sound system, matv, ducting AC dan lain-lain
sehingga tersusun rapi, kokoh dan tidak saling mempengaruhi.
 Pemasangan pipa conduit atau sparing tidak boleh merusak ataumengganggu instalasi utilitas
lainnya.
 Dalam hal jalur pipa conduit pada gambar diperkirakan tidak mungkin lagi untuk dilaksanakan,
maka Penyedia Jasa Konstruksi wajib mencari jalur lain sehingga pelaksanaan mudah dan tidak
mengganggu utilitas lain, tetapi tetap harus sesuai dengan persyaratan.
 Pertemuan antara pipa sparing yang muncul dari dalam dinding dengan pipa conduit di atas
plafond harus menggunakan doos dan diantara doos tersebut dipasang flexible
conduit.Pemasangan flexibleconduit tersebut harus dilakukan dengan cara klem.
 Setiap sparing maupun conduit maximum hanya dapat diisi dengan 1(satu) kabel berinti banyak
atau satu pasang kabel untuk phasa, netral dan grounding, baik untuk kabel daya maupun untuk
kabel lain.
 Conduit untuk instalasi listrik harus berjarak minimum 50 cm dari pipa air panas.
 Jumlah sparing (conduit yang ditanam di dalam beton) harus disediakan minimum sebanyak 120
% dari jumlah kabel yang akan melewatinya atau minimum mempunyai satu buah sparing lebih
banyak dari jumlah kabel yang akan melewatinya.

4. Metal Flexible Conduit.


 Flexible conduit digunakan untuk melindungi kabel :
a.Yang ke luar dari conduit dan masuk ke dalam sparing.
b.Yang ke luar dari conduit ketitik titik lampu.
c. Yang ke luar dari conduit kemesin-mesin atau beban-beban yang lainnya.
d.Pembelokan instalasi.
e.Dan keperluan lain seperti tercantum di dalam Gambar Perencanaan

 Penyambungan flexible conduit dengan conduit lain harus dilakukan didalam doos
penyambungan.

3434 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

 Ukuran conduit harus mempunyai diameter dalam minimum 1,5 kalitotal diameter luar kabel yang
dilindunginya.
 Flexible conduit yang digunakan harus tahan karat dan cukup kuat untuk menahan gangguan-
gangguan mekanis yang mungkin terjadi.
 Pemasangan flexible conduit harus menggunakan klem.

4. Persyaratan Teknis Fixture Penerangan

 Armatur-armatur lampu harus memenuhi persyaratan teknis, bentuk dan penampilan sesuai
dengan Gambar Perencanaan.
 Armatur-armatur lampu menggunakan produk lokal dengan standard kualitas yang baik.
 Armatur-armatur lampu yang terbuat dari plat baja harus mempunyai ketebalan plat minimal 0,7
mm, dicat dasar dengan meni tahan karatdan dicat finish warna putih atau sesuai petunjuk
Perencana Interior. Pengecatan ini menggunakan cat bakar.
 Armatur lampu untuk lampuRM,TLD, TL, DL harus dilengkapi dengan komponen-komponen
lampu berupa ballast, starter dan kapasitor dengan kualitas terbaik.
 Pemasangan armature harus dipasang dengan baik dan kokoh sehingga tidak mudah terlepas
oleh gangguan-gangguan mekanis. Cara pemasangan lampu harus sesuai dengan rekomendasi
pabrik pembuat.

5. Memeriksa dan Melengkapi Gambar - Gambar


Penyedia Jasa Konstruksi wajib memeriksa design terhadap kekurangan ataupun
kesalahan/ketidakcocokan baik dari segi besaran-besaran listriknya maupun pemasangan dan lain-
lain Segala kekurangan/kesalahan harus dilengkapi sesuai sistem yangdiajukan dalam penawaran
Pengertian akan hal ini adalah bahwa instalasi harus dapat dilaksanakan dan semua unit dapat
bekerja dengan baik dan benar baikmaterial utama maupun accessories. Pengkomplitan/
Kelengkapan instalasi secara detail dan konsekwensi dari ayat ini adalah menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstruksi.

F. PEKERJAAN INSTALASI PIPA AIR


1. Pipa Distribusi Air
Pipa distribusi air outlet utama dan inlet utama menggunakan pipa PVC dia. 6 inchi sedangkan Pipa
PVC dia. 3 inchi untuk outlet saluran keliling kolam sesuai gambar kerja

2. Pipa Distribusi Air Kotor :


Pembuangan menggunakan Pas. Floor drain stainless 3 inchi sesuai gambar kerja.

3. Syarat syarat pelaksanaan


- Semua fixtures harus dipasang dengan baik, sebelum pemasangan harus diperiksa/dibersihkan
dari kotoran-kotoran.
- Pelaksana pekerjaan bertanggung jawab atas komponen yang perlu (misalnya fixtures, fitting dan
lain-lain) untuk melengkapi instalasi.

4. Pipa Instalasi harus dipasang dalam keadaaan kokoh dan rapi pada dinding atau lantai, dan tidak
terjadi kerusakan pada alat-alat tersebut pada klos-klos dudukannya pada dinding atau lantai..

5. Peralatan Instalasi Pipa Air


Semua jenis peralatan / bahan seperti ; Dop, Sambungan L bow, Floor drain dan lain-lain harus
kualitas baik atau sesuai petunjuk dari direksi.

6. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Perencana/Pengawas Pekerjaan pabrik
untuk mendapatkan Bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan.

3535 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

7. Kontraktor wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa
pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya kontraktor, selama kerusakan bukan disebabkan oleh
tindakan Pemilik.

G. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga untuk melaksanakan pekerjaan
pengecatan pada seluruh permukaan dinding, logam dan pipa-pipa serta permukaan-permukaan
lain sesuai dengan gambar kerja.
Pekerjaan yang termasuk bagian ini :
a. Pengecetan dinding dan kolom
b. Pengecetan dak beton,
2. Pengendalian Pekerjaan
a. Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar sebagi berikut :
b. JIS-6909/6010
c. NI-3-1970
d. NI-4-1972
e. ASTM-D-3363(Powder Coating)
f. A-153 (Galvanizing)
3. Bahan-Bahan
Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan dan disetujui adalah produksi: ICI, Mowilex,
Nippon Paint, Dana Paint, Vinotex, Jotun, Internasional atau setara sesuai dengan penggunaannya
yang telah disetuji Direksi Lapangan.
a. Cat Besi / Baja / Logam
Dilaksanakan pada bagian permukaan besi / logam tampa kecuali dengan menggunakan
cat anti karat / zincromate ex Dana pait, Nippon Paint atau yang setara, atau Meni Ex.
Glatik. Untuk cat finishing digunakan cat Marine Coat, Glotex atau yang setara. Sebelum
dicat, besi / logam harus dibersihkan dari karat, minyak dan kerak dengan cara digosok
dan disikat dengan sikat baja.
b. Cat Vinyl Acrylic Emulsion & Cat Acrylic Enamel
Dilaksanakan pada permukaan tembok bagian dalam, dinding expose dengan
menggunakan bahan Ex. Metrolite, Vinotex.
Sedangkan untuk Dinding tembok, beton expose bagian Luar menggunakan bahan Ex.
Mowilex.
c. Seluruh permukaan balok kayu / rangka kayu maupun penggantung harus di Residu anti
rayap atau di meni (Ex.Gelatik) atau yang di rekomendasikan pengawas.
d. Waterprofing Atap Plat Beton dan Kamar Mandi
Cat yang dipergunakan dapat dari merk-merk pabrik seperti; ICI (Dulux), SIKA, dan
Mowilex, Nippon paint atau lainnya yang kulaitasnya setaraf dan disetujui.
e. Cat kayu melamic.
Cat mengkilat digunakan merk Impra atau Nippon paint, yaitu muali dari lapisan Wood
filler, Wood Stin, Sending Sealer dan lapisan Celar Doff. Tata laksana pengecatan harus
mengikuti petunjuk patent dari pabrik.
4. Daftar Bahan-Bahan
Setelah kontrak ditandatangani, Penyedia Jasa Konstuksi harus secepatnya tapi tidak kurang dari
2 (dua) bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan mengajukan daftar dari semua bahan-

3636 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

bahan yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan dan dikoreksi kepada Pemberi
Tugas/Direksi. Semua bahan-bahan harus disetujui oleh Pemberi Tugas/Direksi.
5. Pemilihan Warna
Semua warna harus dipilih oleh Arsitek/Direksi, dan Penyedia Jasa Konstuksi harus memasukan
dalam penawarannya biaya untuk mengadakan contah warna-warna untuk disetujui.
Penyedia Jasa Konstuksi harus menyerahkan contah warna-warna tersebut kepada Arsitek pada
suatu potongan triplex atau asbes berukuran 30x30 cm masing-masing warna.
Setelah disetujui oleh Arsitek,maka yang satu akan disimpan oleh Penyedia Jasa Konstuksi.
6. Pelaksanaan
a. Cat Tembok
1) Sebelum pengecatan dinding dimulai Penyedia Jasa Konstuksi harus membuat
contoh-contoh warna kepada Direksi Lapangan untuk disetujui.
2) Penyedia Jasa Konstuksi harus melaksanakan pengecatan atas semua permukaan
sesuai dengan aturan pakai yang dijelaskan oleh pabrik pembuat cat.
3) Permukaan bidang yang akan dicat harus dibersihkan lebih dahulu dari segala
kotoran, debu, minyak dan dan dibuat rata serta dalam keadaan kering dengan
kadar air max. 15%! ditest.
4) Pengecatan tembok disyaratkan menggunakan roller atau semprot texture pada
tempat-tempat sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi Lapangan.
5) Lapisan pengecatan jenis vinyl acrylic emulsion harus mencapai minimal 2 (dua) kali,
dilakukan pada dinding interior, jenis weather shield digunakan untuk dinding exterior
sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatannya dan persetujuan Direksi Lapangan.
6) Plesteran harus diberi waktu secukupnya untuk mongering dan jangan dipulas (dicat)
sampai permukaannya betul-betul kering (kadar lembab 8 %). Semua pekerjaan
plesteran atau semen yang cacat harus dipotong dan diperbaiki dengan plesteran
dari jenis yang sama.
7) Retak-retak sedikit harus (retak rambut) ditambal dengn penambal keras dan tidak
menyusut, retak-retak yang lebar harus dipotong dengan pinggir-pinggirnya dan
tambal dengan plesteran sekelilingnya. Sebelum permukaan plesteran diberi satu
lapisan cat dasar yang tahan sekali, debu-debu yang menempel pada
permukaannya harus dibersihkan dengan lap yang kering dan kasar lalu dilanjutkan
dengan menyekannya memakai lap yang dibasahi dengan air bersih lalu
dikeringjkan.
b. Cat Besi/baja/logam
1) Penyedia Jasa Konstuksi harus membersihkan bagian dari baja yang akan dicat anti
karat dengan cara melakukan Sandblasting yang sesuai dengan SA.21/2, BS.4232 second
quality, SSPC-SP-10, bila menurut Direksi/Direksi Lapangan dianggap perlu.
2) Pelaksanaan pekerjaan cat khusus untuk cat tahan karat harus menggunakan
airless spray paling sedikit 2 (dua) lapis.
3) Penyedia Jasa Konstuksi harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan aturan
pemakaian cat dari pabrik pembuatnya yang disetujui.
4) Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan harus dalam kaleng-kaleng asli dari pabrik,
lengkap dengan label perusahaan, merk dan sebagainya.
Khusus untuk daerah pantai atau bergaram yang berada pada radius 10 km dari
bibir pantai harus diberlakukan pengecetan khusus dengan metode pelaksanaan
sbb:
a) Cat Besi / Baja / Logam untuk Daerah Pantai

3737 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

b) Bahan besi / baja / logam sebelum dikirim ke lokasi pekerjaan, harus dicat
terlebih dahulu untuk menghindari korosi yang berlebihan selama pengiriman,
sebelum pemasangan / erection atau sebelum ditutup dengan cat penutup /
finishing
c) Sebelum dicat, besi / logam harus dibersihkan dari karat, minyak dan kerak
dengan cara digosok dan disikat dengan sikat baja. Kemudian permukaan
besi / logam segera dicat / ditutup dengan cat anti karat / dizincromate
minimal 3 lapis dengan cat merk Nippon Paint atau setara
d) Selanjutnya setelah terpasang dicat kembali dengan cat khusus untuk daerah
pantai yakni cat marine coat sebanyak 3 lapis. Cat yang digunakan adalah
Nippon Paint atau yang setara.
e) Ketebalan cat untuk baja / logam:
(tiga) lapis anti karat / zincromate = 3 x 35 microns dry
(tiga) lapis marine coat = 3 x 35 microns dry
5) Cat Besi / Baja / Logam Untuk Daerah Normal
Besi / baja / logam yang akan dicat harus dibersihkan dari karat, minyak dan kerak
dengan cara menggosok, menyikat dengan sikat baja, logam kemudian harus
segera ditutup dengan cat meni, cat dasar dan cat akhir dengan lapisan sebagai
berikut :
Cat untuk baja / logam exterior oil paint :
1 (satu) lapis Alkyd Undercoat = 35 microns dry
2 (dua) lapis Alkyd Paint = 2 x 35 microns dry
Finish : Gloss
Jika dikehendaki oleh direksi / pengawas, maka pengecetan dengan spesifikasi
daerah pantai / laut dapat diberlakukan pada daerah normal.
6) Cat Vinyl Acrylic Emulsion & Cat Acrylic Enamel
Permukaan yang akan dicat harus dalam kondisi bersih dari bekas-bekas plesteran,
acian, debu atau kotoran-kotoran lainnya yang menumpuk atau menggumpal pada
permukaan dinding. Bila dianggap perlu permukaan yang kotor dapat dicuci dengan
air dan disikat sampai bersih.
Selanjutnya permukaan yang telah bersih dan dalam kondisi kering diplamur /
diplamir. Plamur atau plamir dilakukan sebanyak 3 lapis. Dinding yang telah diplamur
dan diamplas harus dalam kondisi yang rata dan licin untuk selanjutnya dicat.
Sebelum pengecetan
Dilaksanakan pada permukaan tembok bagian dalam, expose dengan menggunakan
bahan Ex. Metrolite, Vinotex.
Sedangkan untuk Dinding tembok, beton expose bagian Luar menggunakan bahan
Ex. Mowilex.
7. Keahlian
Pekerjaan mengecat hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah ahli dan
berpengalaman dalam bidang ini, seorang mandor yang betul-betul cakap harus selalu mengawasi
di tempat tersebut selama pekerjaan itu dilaksanakan.
Catatan:
Bahan atau material yang akan dimasukkan ke lokasi atau akan digunakan pada bangunan, terlebih
dahulu harus ada pengajuan contoh (Requesheet) untuk mendapat persetujuan dari pengawas/ Direksi

3838 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

H. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Syarat – syarat untuk pekerjaan lain yang belum tercantum dalam uraian di atas akan diatur dan
ditentukan lebih lanjut sesuai dengan persyaratan teknis yang berlaku.

I. PEMBERSIHAN AKHIR
 Setiap hari setelah selesai bekerja, Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus membersihkan lapangan yang
digunakan.
 Penyedia Pekerjaan Konstruksi hendaknya menghubungi pihak-pihak lain untuk koordinasi pembersihan
lapangan tersebut.
 Setelah Penyedia Pekerjaan Konstruksi selesai, Penyedia Pekerjaan Konstruksi harus memindahkan
semua sisa bahan pekerjaan dan peralatannya, kecuali yang masih diperlukan selama masa
pemeliharaan.

Pasal 5
PENUTUP

1. Selain Rencana Kerja serta Syarat-syarat ini dan semua ketentuan administrasi, pemeriksaan /mutu
bahan serta ketentuan lain yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan, termasuk pula sebagai syarat-
syarat harus dipenuhi/ditaati oleh Penyedia Jasa Konstuksi.
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini adalah merupakan susunan dari beberapa bab dan sub bab yang
menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan saling melengkapi satu sama lain.
3. Bilamana ada ketidakjelasan atau dianggap tidak jelas / meragukan dalam penjelasan / keterangan dalam
RKS atau gambar rencana / detail dll, maka hendaknya segera ditanyakan atau diperjelas ke pihak Direksi
atau pengawas untuk selanjutnya dikonsultasikan kepada pihak perencana.
4. Hal-hal yang belum jelas atau belum tercantum dalam RKS dan gambar rencana tetapi kenyataannya
harus dikerjakaan, harus terlebih dahulu dibuatkan gambar shop drawing dan RKS oleh Penyedia Jasa
Konstuksi dan disetujui oleh pengawas Direksi Teknis serta diketahui oleh Pejabat pembuat Komitmen.
5. Semua bahan-bahan yang akan digunakan harus melalui persetujuan Direksi / Pengawas Pekerjaan
yang ditandai dengan surat keterangan persetujuannya terutama bahan-bahan produksi industri yang
mempunyai banyak jenis merek.
6. Akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang salah dan tidak memenuhi syarat semuanya
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa Konstuksi.

Kendari, ….. 2021

DI BUAT OLEH :
KONSULTAN PERENCANA
CV. FIKRINDO KONSULTAN

3939 | P a
ge
Rehabilitasi Gedung Kolam Renang Koni Sultra 2021

HASRUDIN, S.T., M.Si.


DIREKTUR

4040 | P a
ge

Anda mungkin juga menyukai