.ht
ng
nta
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA
e
2-t
02
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
n-2
REPUBLIK INDONESIA
hu
NOMOR 1 TAHUN 2022
-ta
TENTANG
r-1
PEDOMAN PENYUSUNAN PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN KONSTRUKSI
mo
BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
no
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
pr-
-pu
REPUBLIK INDONESIA,
rm
/pe
perkiraan sendiri;
na
jdih.pu.go.id
-2-
ml
menghitung perkiraan biaya pekerjaan konstruksi bidang
.ht
pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
ng
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
nta
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
e
2-t
Rakyat tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya
Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan
02
Perumahan Rakyat;
n-2
hu
Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
-ta
Indonesia Tahun 1945;
r-1
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik
mo
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
no
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
pr-
Nomor 40);
rm
jdih.pu.go.id
-3-
MEMUTUSKAN:
m l
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
.ht
PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
ng
PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN KONSTRUKSI BIDANG
nta
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT.
e
2-t
BAB I
02
KETENTUAN UMUM
n-2
hu
Pasal 1
-ta
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
r-1
1. Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan
mo
Umum dan Perumahan Rakyat yang selanjutnya disebut
dengan Perkiraan Biaya Pekerjaan adalah perhitungan
no
biaya komponen tenaga kerja, bahan, dan alat yang
pr-
jdih.pu.go.id
-4-
ml
dan pajak pertambahan nilai.
.ht
6. Biaya Umum adalah biaya tidak langsung yang
ng
dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya suatu
nta
pekerjaan.
e
7. Harga Satuan Dasar yang selanjutnya disingkat HSD
2-t
adalah harga satuan komponen dari harga satuan
02
pekerjaan per satuan tertentu.
n-2
8. Koefisien Tenaga Kerja Konstruksi adalah indeks yang
hu
menunjukkan kebutuhan jumlah Tenaga Kerja
-ta
Konstruksi untuk mengerjakan setiap satuan kuantitas
r-1
pekerjaan.
9. Koefisien Bahan adalah indeks yang menunjukkan
mo
kebutuhan akan suatu jenis bahan untuk setiap satuan
no
kuantitas pekerjaan.
pr-
Konstruksi.
22
pembantu operator.
.co
Pekerjaan Mekanis.
14. Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar kuantitas yang
mu
penawaran.
ww
jdih.pu.go.id
-5-
m l
publik, dan keselamatan lingkungan.
.ht
16. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang
ng
selanjutnya disingkat SMKK adalah bagian dari sistem
nta
manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam
rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi.
e
2-t
17. Rencana Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya
02
disingkat RKK adalah dokumen telaah tentang
n-2
Keselamatan Konstruksi yang memuat elemen SMKK
yang merupakan satu kesatuan dengan dokumen
hu
kontrak.
-ta
18. Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan
r-1
Hidup yang selanjutnya disingkat RKPPL adalah
mo
dokumen telaah tentang Keselamatan Konstruksi yang
no
memuat rona lingkungan, pengelolaan, dan pemantauan
pr-
lingkungan yang merupakan pelaporan pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
-pu
konstruksi.
20
konstruksi.
22. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
mu
perumahan rakyat.
.ai
ww
Pasal 2
//w
jdih.pu.go.id
-6-
m l
negara.
.ht
(2) Dalam hal Perkiraan Biaya Pekerjaan menggunakan
ng
sumber pembiayaan di luar keuangan negara, dapat
nta
mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.
e
2-t
Pasal 3
02
(1) Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan dilakukan untuk
n-2
menghasilkan HPP, rencana anggaran biaya, atau HPS.
(2) Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan sebagaimana
hu
dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:
-ta
a. AHSP;
r-1
b. analisis Biaya Penerapan SMKK.
mo
no
BAB II
AHSP
pr-
-pu
Bagian Kesatu
en
Umum
rm
/pe
Pasal 4
(1) AHSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
/01
pekerjaan.
20
koefisien.
//w
sedikit:
htt
jdih.pu.go.id
-7-
a. lokasi pekerjaan;
ml
b. jarak dari tambang terbuka material (quarry) ke
.ht
lokasi pekerjaan, basecamp, asphalt mixing plant,
ng
batching plant, dan/atau pabrik pemecahan batu
nta
(stone crushing plant);
c. kondisi jalan ke lokasi pekerjaan;
e
2-t
d. metode kerja yang mempertimbangkan Keselamatan
02
Konstruksi;
n-2
e. rencana detail desain; dan
f. spesifikasi teknis.
hu
(6) Penghitungan Analisis HSD dan nilai koefisien
-ta
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dirinci berdasarkan
r-1
data desain, asumsi sesuai dengan kaidah keteknikan
mo
yang digunakan, dan metode kerja yang berkeselamatan.
no
Bagian Kedua
pr-
Paragraf 1
rm
Umum
/pe
Pasal 5
/01
a. tenaga kerja;
m/
b. bahan; dan
.co
c. peralatan.
na
jdih.pu.go.id
-8-
m l
pabrik (plant) dan peralatan penghamparan, tenaga kerja
.ht
diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan.
ng
(7) Perhitungan untuk mendapatkan biaya langsung
nta
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
e
2-t
Peraturan Menteri ini.
02
n-2
Pasal 6
(1) Biaya tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam
hu
Pasal 4 ayat (2) merupakan jumlah dari biaya:
-ta
a. Biaya Umum; dan
r-1
b. keuntungan.
mo
(2) Biaya Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
no
termasuk biaya perbaikan dan penanganan dampak dari
kecelakaan konstruksi.
pr-
Paragraf 2
20
Analisis HSD
m/
.co
Pasal 7
na
terdiri atas:
a. HSD tenaga kerja;
mu
c. HSD peralatan.
.ai
ww
//w
ps:
htt
jdih.pu.go.id
-9-
Pasal 8
l
m
(1) HSD tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
.ht
huruf a diperoleh dari:
ng
a. ketentuan pemerintah daerah setempat berupa
nta
upah minimum provinsi atau upah minimum
kabupaten/kota di luar pajak;
e
2-t
b. Badan Pusat Statistik; atau
02
c. data hasil survei dan data lainnya yang dapat
n-2
dipertanggungjawabkan.
(2) HSD tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hu
terdiri atas upah pokok dan tunjangan sesuai dengan
-ta
ketentuan peraturan perundang-undangan.
r-1
(3) HSD tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mo
dihitung untuk setiap tenaga kerja.
no
Pasal 9
pr-
b terdiri atas:
en
undangan.
//w
ps:
htt
jdih.pu.go.id
- 10 -
Pasal 10
m l
(1) HSD peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
.ht
huruf c meliputi biaya pasti dan biaya operasi.
ng
(2) Biaya pasti sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
nta
diperoleh dengan memperhitungkan:
a. harga pokok alat;
e
2-t
b. nilai sisa alat;
02
c. faktor angsuran atau pengembalian modal;
n-2
d. biaya pengembalian modal;
e. biaya asuransi alat dan pajak; dan
hu
f. jumlah jam kerja alat dalam 1 (satu) tahun.
-ta
(3) Biaya operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
r-1
diperoleh dengan memperhitungkan:
mo
a. biaya bahan bakar;
b.
no
biaya minyak pelumas dan/atau oli pemanas;
c. biaya perawatan;
pr-
d. biaya perbaikan;
-pu
maksimum peralatan.
m/
.co
Paragraf 3
na
Pasal 11
mu
atas:
//w
jdih.pu.go.id
- 11 -
m l
dimaksud pada ayat (2) huruf a dipengaruhi oleh
.ht
pengalaman dan tingkat keahlian atau kemampuan
ng
menyelesaikan pekerjaan per satuan pengukuran.
nta
(4) Nilai Koefisien Bahan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf b dipengaruhi oleh:
e
2-t
a. spesifikasi teknik;
02
b. faktor kehilangan bahan;
n-2
c. faktor konversi volume bahan;
d. kuantitas; dan
hu
e. berat volume atau berat isi bahan.
-ta
(5) Nilai Koefisien Peralatan sebagaimana dimaksud pada
r-1
ayat (1) dipengaruhi oleh:
mo
a. kapasitas alat;
b. faktor alat;
no
c. waktu siklus kerja alat; dan
pr-
d. kondisi lapangan.
-pu
Bagian Ketiga
lya
Pasal 12
na
jdih.pu.go.id
- 12 -
ml
semua bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
.ht
huruf b sampai dengan huruf d.
ng
(3) AHSP bidang sumber daya air sebagaimana dimaksud
nta
pada ayat (1) huruf b disusun berdasarkan jenis
pekerjaan yang terdiri atas:
e
2-t
a. pekerjaan pintu air dan peralatan hidromekanik;
02
b. bendung;
n-2
c. jaringan irigasi;
d. pengaman sungai;
hu
e. bendungan dan embung;
-ta
f. pengaman pantai;
r-1
g. infrastruktur rawa; dan
mo
h. infrastruktur air tanah dan air baku.
(4)
no
Untuk AHSP bidang sumber daya air sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), Biaya Penerapan SMKK menjadi
pr-
terdiri atas:
22
a. umum;
20
b. penerapan SMKK;
m/
c. drainase;
.co
e. pekerjaan preventif;
lya
h. struktur;
na
i. rehabilitasi jembatan;
.ai
k. pekerjaan pemeliharaan.
//w
pekerjaan:
htt
jdih.pu.go.id
- 13 -
a. persiapan;
m l
b. penerapan SMKK;
.ht
c. struktur;
ng
d. arsitektur;
nta
e. mekanikal;
f. elektrikal;
e
2-t
g. plambing;
02
h. lansekap dan kawasan;
n-2
i. eksterior bangunan; dan
j. lain-lain.
hu
-ta
Pasal 13
r-1
Dalam hal AHSP yang diperlukan belum terdapat pada
mo
bidangnya, penyusunan harga satuan pekerjaan
menggunakan:
no
a. AHSP pada kelompok bidang sebagaimana dimaksud
pr-
Indonesia; atau
rm
konstruksi.
22
20
Pasal 14
m/
Bagian Keempat
mu
Penggunaan AHSP
na
.ai
Pasal 15
ww
jdih.pu.go.id
- 14 -
ml
pada ayat (1) dilaksanakan oleh penyedia, penggunaaan
.ht
AHSP dilakukan pada tahap:
ng
a. perancangan;
nta
b. perencanaan pengadaan;
c. persiapan pengadaan;
e
2-t
d. pelaksanaan pemilihan penyedia jasa; dan
02
e. pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
n-2
(3) Pada tahap perancangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a, AHSP digunakan untuk penyusunan
hu
HPP.
-ta
(4) Pada tahap perencanaan pengadaan sebagaimana
r-1
dimaksud pada ayat (2) huruf b, AHSP digunakan untuk
mo
penyusunan rencana anggaran biaya.
(5)
no
Pada tahap persiapan pengadaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf c, AHSP digunakan untuk:
pr-
penyesuaian harga.
rm
pengadaan barang/jasa.
ps:
htt
jdih.pu.go.id
- 15 -
Pasal 16
ml
Penggunaan AHSP pada Pekerjaan Konstruksi terintegrasi
.ht
mengacu pada HSP Pekerjaan Konstruksi sejenis dan/atau
ng
tipikal yang telah dilaksanakan sebelumnya dan disesuaikan
nta
dengan kondisi karakteristik pekerjaan.
e
2-t
Pasal 17
02
Penggunaan AHSP pada Pekerjaan Konstruksi secara
n-2
swakelola maupun padat karya memperhatikan jenis
pekerjaan, metode pelaksanaan, peralatan, kondisi lapangan,
hu
keterampilan, dan kebutuhan tenaga kerja.
-ta
r-1
BAB III
mo
ANALISIS BIAYA PENERAPAN SMKK
no
Pasal 18
pr-
kebutuhan pada:
//w
jdih.pu.go.id
- 16 -
m l
pada ayat (1) mengacu pada ketentuan peraturan
.ht
perundang-undangan bidang SMKK.
ng
nta
BAB IV
SISTEM INFORMASI HPS
e
2-t
02
Pasal 19
n-2
(1) Penyusunan HPS menggunakan aplikasi sistem
informasi HPS yang merupakan bagian dari sistem
hu
informasi jasa konstruksi terintegrasi.
-ta
(2) Sistem informasi HPS sebagaimana dimaksud pada ayat
r-1
(1) merupakan sarana dalam bentuk aplikasi basis data
mo
untuk menghitung HPS oleh para pihak yang diberi
akses.
no
(3) Pengelolaan aplikasi sistem informasi HPS sebagaimana
pr-
BAB V
22
KETENTUAN PERALIHAN
20
m/
Pasal 20
.co
jdih.pu.go.id
- 17 -
BAB VI
ml
KETENTUAN PENUTUP
.ht
ng
Pasal 21
nta
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
e
2-t
28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
02
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum (Berita Negara Republik
n-2
Indonesia Nomor 1166 Tahun 2016), dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.
hu
-ta
Pasal 22
r-1
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
mo
diundangkan.
no
pr-
-pu
en
rm
/pe
/01
22
20
m/
.co
na
lya
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt
jdih.pu.go.id
- 18 -
m l
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
.ht
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
ng
nta
Ditetapkan di Jakarta
e
2-t
pada tanggal 5 Januari 2022
02
n-2
MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
hu
REPUBLIK INDONESIA,
-ta
r-1
ttd
mo
no
M. BASUKI HADIMULJONO
pr-
Diundangkan di Jakarta
-pu
DIREKTUR JENDERAL
/pe
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
/01
REPUBLIK INDONESIA,
22
20
ttd
m/
.co
BENNY RIYANTO
na
lya
jdih.pu.go.id