Anda di halaman 1dari 18

m l

.ht
ng
nta
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA

e
2-t
02
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

n-2
REPUBLIK INDONESIA

hu
NOMOR 1 TAHUN 2022

-ta
TENTANG

r-1
PEDOMAN PENYUSUNAN PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN KONSTRUKSI

mo
BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
no
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
pr-
-pu

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


en

REPUBLIK INDONESIA,
rm
/pe

Menimbang : a. bahwa dalam menghitung biaya pekerjaan konstruksi


/01

diperlukan sebuah proses perkiraan biaya yang


22

menggabungkan analisis harga satuan pekerjaan dan


20

analisis biaya penerapan sistem manajemen keselamatan


m/

konstruksi untuk mendapatkan harga perkiraan


perancang, rencana anggaran biaya, atau harga
.co

perkiraan sendiri;
na

b. bahwa dalam mendukung penerapan standar keamanan,


lya

keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan yang di


mu

dalamnya meliputi standar mutu bahan, standar mutu


peralatan, standar prosedur pelaksanaan jasa
na

konstruksi, standar mutu hasil pelaksanaan jasa


.ai

konstruksi, dan standar operasi dan pemeliharaan yang


ww

merupakan bagian dari sistem manajemen keselamatan


//w

konstruksi sebagaimana diatur dalam Peraturan


Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan
ps:

atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020


htt

tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor

jdih.pu.go.id
-2-

2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, perlu

ml
menghitung perkiraan biaya pekerjaan konstruksi bidang

.ht
pekerjaan umum dan perumahan rakyat;

ng
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

nta
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

e
2-t
Rakyat tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya
Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan

02
Perumahan Rakyat;

n-2
hu
Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik

-ta
Indonesia Tahun 1945;

r-1
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik

mo
Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran
no
Negara Republik Indonesia Nomor 4916);
pr-

3. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2020 tentang


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
-pu

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020


en

Nomor 40);
rm

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


/pe

Rakyat Nomor 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan
/01

Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia


22

Tahun 2020 Nomor 473);


20

5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan


m/

Rakyat Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan


.co

Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Kementerian


Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Berita Negara
na

Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 554)


lya

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri


mu

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 26


na

Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri


.ai

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16


Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
ww

Pelaksana Teknis di Kementerian Pekerjaan Umum dan


//w

Perumahan Rakyat (Berita Negara Republik Indonesia


Tahun 2020 Nomor 1144);
ps:
htt

jdih.pu.go.id
-3-

MEMUTUSKAN:

m l
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN

.ht
PERUMAHAN RAKYAT TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN

ng
PERKIRAAN BIAYA PEKERJAAN KONSTRUKSI BIDANG

nta
PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT.

e
2-t
BAB I

02
KETENTUAN UMUM

n-2
hu
Pasal 1

-ta
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

r-1
1. Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan

mo
Umum dan Perumahan Rakyat yang selanjutnya disebut
dengan Perkiraan Biaya Pekerjaan adalah perhitungan
no
biaya komponen tenaga kerja, bahan, dan alat yang
pr-

dibutuhkan serta telah ditambah Biaya Penerapan


-pu

Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi dalam


en

melaksanakan Pekerjaan Konstruksi bidang pekerjaan


rm

umum dan perumahan rakyat.


/pe

2. Analisis Harga Satuan Pekerjaan yang selanjutnya


/01

disingkat AHSP adalah perhitungan kebutuhan biaya


22

Tenaga Kerja, bahan, dan peralatan untuk mendapatkan


20

harga satuan untuk satu jenis pekerjaan tertentu.


m/

3. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian


.co

kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,


pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
na

kembali suatu bangunan.


lya

4. Harga Perkiraan Perancang yang selanjutnya disingkat


mu

HPP adalah perhitungan Perkiraan Biaya Pekerjaan yang


na

dihitung secara profesional oleh perancang dan


.ai

digunakan sebagai salah satu acuan dalam menghitung


ww

Harga Perkiraan Sendiri.


//w

5. Harga Perkiraan Sendiri yang selanjutnya disingkat HPS


adalah perkiraan harga barang/jasa yang ditetapkan
ps:

oleh pejabat pembuat komitmen yang telah


htt

jdih.pu.go.id
-4-

memperhitungkan biaya tidak langsung, keuntungan,

ml
dan pajak pertambahan nilai.

.ht
6. Biaya Umum adalah biaya tidak langsung yang

ng
dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya suatu

nta
pekerjaan.

e
7. Harga Satuan Dasar yang selanjutnya disingkat HSD

2-t
adalah harga satuan komponen dari harga satuan

02
pekerjaan per satuan tertentu.

n-2
8. Koefisien Tenaga Kerja Konstruksi adalah indeks yang

hu
menunjukkan kebutuhan jumlah Tenaga Kerja

-ta
Konstruksi untuk mengerjakan setiap satuan kuantitas

r-1
pekerjaan.
9. Koefisien Bahan adalah indeks yang menunjukkan

mo
kebutuhan akan suatu jenis bahan untuk setiap satuan
no
kuantitas pekerjaan.
pr-

10. Koefisien Peralatan adalah indeks yang


-pu

menunjukkan kebutuhan waktu suatu alat untuk


en

menyelesaikan atau menghasilkan produk setiap satu


rm

satuan kuantitas pekerjaan.


11. Pekerjaan Manual adalah pekerjaan yang menggunakan
/pe

alat sederhana yang dioperasikan oleh Tenaga Kerja


/01

Konstruksi.
22

12. Pekerjaan Mekanis adalah pekerjaan yang menggunakan


20

peralatan mekanis yang dikendalikan oleh operator dan


m/

pembantu operator.
.co

13. Pekerjaan Semimekanis adalah pekerjaan yang


na

merupakan gabungan antara Pekerjaan Manual dan


lya

Pekerjaan Mekanis.
14. Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar kuantitas yang
mu

telah diisi harga satuan kuantitas dan jumlah biaya


na

keseluruhannya yang merupakan bagian dari


.ai

penawaran.
ww

15. Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan


//w

keteknikan untuk mendukung Pekerjaan Konstruksi


dalam mewujudkan pemenuhan standar keamanan,
ps:

keselamatan, kesehatan, dan keberlanjutan yang


htt

menjamin keselamatan keteknikan konstruksi,

jdih.pu.go.id
-5-

keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, keselamatan

m l
publik, dan keselamatan lingkungan.

.ht
16. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi yang

ng
selanjutnya disingkat SMKK adalah bagian dari sistem

nta
manajemen pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dalam
rangka menjamin terwujudnya Keselamatan Konstruksi.

e
2-t
17. Rencana Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya

02
disingkat RKK adalah dokumen telaah tentang

n-2
Keselamatan Konstruksi yang memuat elemen SMKK
yang merupakan satu kesatuan dengan dokumen

hu
kontrak.

-ta
18. Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan

r-1
Hidup yang selanjutnya disingkat RKPPL adalah

mo
dokumen telaah tentang Keselamatan Konstruksi yang
no
memuat rona lingkungan, pengelolaan, dan pemantauan
pr-
lingkungan yang merupakan pelaporan pelaksanaan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
-pu

19. Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan yang


en

selanjutnya disingkat RMLLP adalah dokumen telaah


rm

tentang Keselamatan Konstruksi yang memuat analisis,


/pe

kegiatan, dan koordinasi manajemen lalu lintas.


/01

20. Biaya Penerapan SMKK adalah biaya yang diperlukan


untuk menerapkan SMKK dalam penyelenggaraan jasa
22

konstruksi.
20

21. Tenaga Kerja Konstruksi adalah setiap orang yang


m/

memiliki keterampilan atau pengetahuan dan


.co

pengalaman dalam melaksanakan Pekerjaan Konstruksi


na

yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi kerja


lya

konstruksi.
22. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
mu

pemerintahan di bidang pekerjaan umum dan


na

perumahan rakyat.
.ai
ww

Pasal 2
//w

(1) Peraturan Menteri ini menjadi acuan bagi


kementerian/lembaga atau pemerintah daerah dalam
ps:

melakukan Perkiraan Biaya Pekerjaan yang


htt

jdih.pu.go.id
-6-

menggunakan sumber pembiayaan dari keuangan

m l
negara.

.ht
(2) Dalam hal Perkiraan Biaya Pekerjaan menggunakan

ng
sumber pembiayaan di luar keuangan negara, dapat

nta
mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

e
2-t
Pasal 3

02
(1) Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan dilakukan untuk

n-2
menghasilkan HPP, rencana anggaran biaya, atau HPS.
(2) Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan sebagaimana

hu
dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:

-ta
a. AHSP;

r-1
b. analisis Biaya Penerapan SMKK.

mo
no
BAB II
AHSP
pr-
-pu

Bagian Kesatu
en

Umum
rm
/pe

Pasal 4
(1) AHSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
/01

huruf a dilakukan untuk menghasilkan harga satuan


22

pekerjaan.
20

(2) Harga satuan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada


m/

ayat (1) merupakan jumlah dari biaya langsung dan


.co

biaya tidak langsung.


na

(3) Dalam hal pekerjaan bersifat lumsum, besaran harga


lya

satuan pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


tidak memperhitungkan biaya tidak langsung.
mu

(4) Penyusunan biaya langsung sebagaimana dimaksud


na

pada ayat (2) dilakukan melalui analisis biaya langsung


.ai

berdasarkan analisis HSD dan penghitungan nilai


ww

koefisien.
//w

(5) Dalam melakukan analisis biaya langsung sebagaimana


dimaksud pada ayat (4) mempertimbangkan faktor paling
ps:

sedikit:
htt

jdih.pu.go.id
-7-

a. lokasi pekerjaan;

ml
b. jarak dari tambang terbuka material (quarry) ke

.ht
lokasi pekerjaan, basecamp, asphalt mixing plant,

ng
batching plant, dan/atau pabrik pemecahan batu

nta
(stone crushing plant);
c. kondisi jalan ke lokasi pekerjaan;

e
2-t
d. metode kerja yang mempertimbangkan Keselamatan

02
Konstruksi;

n-2
e. rencana detail desain; dan
f. spesifikasi teknis.

hu
(6) Penghitungan Analisis HSD dan nilai koefisien

-ta
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dirinci berdasarkan

r-1
data desain, asumsi sesuai dengan kaidah keteknikan

mo
yang digunakan, dan metode kerja yang berkeselamatan.
no
Bagian Kedua
pr-

Biaya Langsung dan Biaya Tidak Langsung


-pu
en

Paragraf 1
rm

Umum
/pe

Pasal 5
/01

(1) Biaya langsung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4


22

ayat (2) merupakan jumlah dari biaya:


20

a. tenaga kerja;
m/

b. bahan; dan
.co

c. peralatan.
na

(2) Tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf


lya

a terdiri atas Tenaga Kerja Konstruksi dan tenaga kerja


nonterampil.
mu

(3) Bahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b


na

terdiri atas bahan baku, bahan olahan, dan bahan jadi.


.ai

(4) Peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c


ww

terdiri atas peralatan mekanis dan semimekanis.


//w

(5) Tenaga kerja yang diperhitungkan untuk setiap


peralatan mekanis paling banyak 2 (dua) orang.
ps:
htt

jdih.pu.go.id
-8-

(6) Dalam hal peralatan mekanis yang digunakan berupa

m l
pabrik (plant) dan peralatan penghamparan, tenaga kerja

.ht
diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan.

ng
(7) Perhitungan untuk mendapatkan biaya langsung

nta
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

e
2-t
Peraturan Menteri ini.

02
n-2
Pasal 6
(1) Biaya tidak langsung sebagaimana dimaksud dalam

hu
Pasal 4 ayat (2) merupakan jumlah dari biaya:

-ta
a. Biaya Umum; dan

r-1
b. keuntungan.

mo
(2) Biaya Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
no
termasuk biaya perbaikan dan penanganan dampak dari
kecelakaan konstruksi.
pr-

(3) Besaran biaya tidak langsung sebagaimana dimaksud


-pu

pada ayat (1) dihitung sebesar 10% (sepuluh persen)


en

hingga 15% (lima belas persen) dari biaya langsung


rm

(4) Ketentuan biaya umum sebagaimana dimaksud pada


/pe

ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan


bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
/01
22

Paragraf 2
20

Analisis HSD
m/
.co

Pasal 7
na

Analisis HSD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4)


lya

terdiri atas:
a. HSD tenaga kerja;
mu

b. HSD bahan; dan


na

c. HSD peralatan.
.ai
ww
//w
ps:
htt

jdih.pu.go.id
-9-

Pasal 8

l
m
(1) HSD tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

.ht
huruf a diperoleh dari:

ng
a. ketentuan pemerintah daerah setempat berupa

nta
upah minimum provinsi atau upah minimum
kabupaten/kota di luar pajak;

e
2-t
b. Badan Pusat Statistik; atau

02
c. data hasil survei dan data lainnya yang dapat

n-2
dipertanggungjawabkan.
(2) HSD tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

hu
terdiri atas upah pokok dan tunjangan sesuai dengan

-ta
ketentuan peraturan perundang-undangan.

r-1
(3) HSD tenaga kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mo
dihitung untuk setiap tenaga kerja.
no
Pasal 9
pr-

(1) HSD bahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf


-pu

b terdiri atas:
en

a. HSD bahan baku;


rm

b. HSD bahan olahan; dan/atau


/pe

c. HSD bahan jadi.


(2) HSD bahan sebagaimana dimaksud ayat (1) diperoleh
/01

dari ketentuan yang terdiri atas:


22

a. penetapan oleh kementerian/Lembaga atau


20

pemerintah daerah setempat;


m/

b. data hasil analisis;


.co

c. data hasil survei; atau


na

d. data lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan.


lya

(3) Penyusunan HSD bahan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) harus dihitung dengan mengutamakan
mu

penggunaan produk dalam negeri, tingkat komponen


na

dalam negeri, dan produk ramah lingkungan hidup


.ai

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-


ww

undangan.
//w
ps:
htt

jdih.pu.go.id
- 10 -

Pasal 10

m l
(1) HSD peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

.ht
huruf c meliputi biaya pasti dan biaya operasi.

ng
(2) Biaya pasti sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)

nta
diperoleh dengan memperhitungkan:
a. harga pokok alat;

e
2-t
b. nilai sisa alat;

02
c. faktor angsuran atau pengembalian modal;

n-2
d. biaya pengembalian modal;
e. biaya asuransi alat dan pajak; dan

hu
f. jumlah jam kerja alat dalam 1 (satu) tahun.

-ta
(3) Biaya operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

r-1
diperoleh dengan memperhitungkan:

mo
a. biaya bahan bakar;
b.
no
biaya minyak pelumas dan/atau oli pemanas;
c. biaya perawatan;
pr-

d. biaya perbaikan;
-pu

e. upah operator; dan


en

f. upah pembantu operator.


rm

(4) Perhitungan biaya operasi sebagaimana dimaksud pada


/pe

ayat (3) huruf c dan huruf d dipengaruhi oleh jumlah jam


kerja selama 1 (satu) tahun.
/01

(5) Dalam penyusunan HSD peralatan, faktor efisiensi alat


22

yang tertinggi digunakan untuk memperoleh kapasitas


20

maksimum peralatan.
m/
.co

Paragraf 3
na

Perhitungan Nilai Koefisien


lya

Pasal 11
mu

(1) Analisis biaya langsung dihitung menggunakan nilai


na

koefisien sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4).


.ai

(2) Nilai koefisien sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri


ww

atas:
//w

a. Nilai Koefisien Tenaga Kerja Konstruksi;


b. Nilai Koefisien Bahan; dan
ps:

c. Nilai Koefisien Peralatan.


htt

jdih.pu.go.id
- 11 -

(3) Nilai Koefisien Tenaga Kerja Konstruksi sebagaimana

m l
dimaksud pada ayat (2) huruf a dipengaruhi oleh

.ht
pengalaman dan tingkat keahlian atau kemampuan

ng
menyelesaikan pekerjaan per satuan pengukuran.

nta
(4) Nilai Koefisien Bahan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf b dipengaruhi oleh:

e
2-t
a. spesifikasi teknik;

02
b. faktor kehilangan bahan;

n-2
c. faktor konversi volume bahan;
d. kuantitas; dan

hu
e. berat volume atau berat isi bahan.

-ta
(5) Nilai Koefisien Peralatan sebagaimana dimaksud pada

r-1
ayat (1) dipengaruhi oleh:

mo
a. kapasitas alat;
b. faktor alat;
no
c. waktu siklus kerja alat; dan
pr-

d. kondisi lapangan.
-pu

(6) Untuk Pekerjaan Manual, nilai koefisien sebagaimana


en

dimaksud pada ayat (1) mengikuti ketentuan dalam


rm

Peraturan Menteri ini.


/pe

(7) Untuk Pekerjaan Mekanis dan Semimekanis, nilai


koefisien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh
/01

melalui perhitungan analisis produktivitas dan


22

disesuaikan dengan tipe peralatan, karakteristik fisik


20

bahan/material, metode kerja yang digunakan, dan


m/

kondisi lapangan pekerjaan.


.co
na

Bagian Ketiga
lya

Kelompok Bidang AHSP


mu

Pasal 12
na

(1) AHSP terdiri atas:


.ai

a. AHSP bidang umum;


ww

b. AHSP bidang sumber daya air;


//w

c. AHSP bidang bina marga; dan


d. AHSP bidang cipta karya dan perumahan.
ps:
htt

jdih.pu.go.id
- 12 -

(2) AHSP bidang umum mencakup AHSP yang berlaku di

ml
semua bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

.ht
huruf b sampai dengan huruf d.

ng
(3) AHSP bidang sumber daya air sebagaimana dimaksud

nta
pada ayat (1) huruf b disusun berdasarkan jenis
pekerjaan yang terdiri atas:

e
2-t
a. pekerjaan pintu air dan peralatan hidromekanik;

02
b. bendung;

n-2
c. jaringan irigasi;
d. pengaman sungai;

hu
e. bendungan dan embung;

-ta
f. pengaman pantai;

r-1
g. infrastruktur rawa; dan

mo
h. infrastruktur air tanah dan air baku.
(4)
no
Untuk AHSP bidang sumber daya air sebagaimana
dimaksud pada ayat (3), Biaya Penerapan SMKK menjadi
pr-

pokok pekerjaan tersendiri pada setiap jenis pekerjaan.


-pu

(5) AHSP bidang bina marga sebagaimana dimaksud pada


en

ayat (1) huruf c disusun untuk pekerjaan jalan,


rm

terowongan, dan jembatan sesuai dengan spesifikasi


/pe

umum dan spesifikasi khusus jika diperlukan.


(6) Spesifikasi umum sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
/01

terdiri atas:
22

a. umum;
20

b. penerapan SMKK;
m/

c. drainase;
.co

d. pekerjaan tanah dan geosintetik;


na

e. pekerjaan preventif;
lya

f. perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen;


g. perkerasan aspal;
mu

h. struktur;
na

i. rehabilitasi jembatan;
.ai

j. pekerjaan harian dan lain-lain; dan


ww

k. pekerjaan pemeliharaan.
//w

(7) AHSP bidang cipta karya dan perumahan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf d disusun untuk
ps:

pekerjaan:
htt

jdih.pu.go.id
- 13 -

a. persiapan;

m l
b. penerapan SMKK;

.ht
c. struktur;

ng
d. arsitektur;

nta
e. mekanikal;
f. elektrikal;

e
2-t
g. plambing;

02
h. lansekap dan kawasan;

n-2
i. eksterior bangunan; dan
j. lain-lain.

hu
-ta
Pasal 13

r-1
Dalam hal AHSP yang diperlukan belum terdapat pada

mo
bidangnya, penyusunan harga satuan pekerjaan
menggunakan:
no
a. AHSP pada kelompok bidang sebagaimana dimaksud
pr-

dalam Pasal 12 ayat (1);


-pu

b. referensi lain berdasarkan pendekatan standar nasional


en

Indonesia; atau
rm

c. perhitungan teknis dan analisis produktivitas


/pe

berdasarkan kaidah teknis yang disetujui oleh pimpinan


tinggi madya dan unit organisasi yang membidangi jasa
/01

konstruksi.
22
20

Pasal 14
m/

Rincian AHSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1)


.co

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak


na

terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.


lya

Bagian Keempat
mu

Penggunaan AHSP
na
.ai

Pasal 15
ww

(1) Penggunaan AHSP untuk Pekerjaan Konstruksi harus


//w

disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan jenis


infrastruktur yang akan dibangun.
ps:
htt

jdih.pu.go.id
- 14 -

(2) Dalam hal Pekerjaan Konstruksi sebagaimana dimaksud

ml
pada ayat (1) dilaksanakan oleh penyedia, penggunaaan

.ht
AHSP dilakukan pada tahap:

ng
a. perancangan;

nta
b. perencanaan pengadaan;
c. persiapan pengadaan;

e
2-t
d. pelaksanaan pemilihan penyedia jasa; dan

02
e. pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.

n-2
(3) Pada tahap perancangan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf a, AHSP digunakan untuk penyusunan

hu
HPP.

-ta
(4) Pada tahap perencanaan pengadaan sebagaimana

r-1
dimaksud pada ayat (2) huruf b, AHSP digunakan untuk

mo
penyusunan rencana anggaran biaya.
(5)
no
Pada tahap persiapan pengadaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf c, AHSP digunakan untuk:
pr-

a. penyusunan dan penetapan HPS; dan/atau


-pu

b. penghitungan koefisien komponen untuk


en

penyesuaian harga.
rm

(6) Pada tahap pelaksanaan pemilihan penyedia jasa


/pe

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d, AHSP


dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kewajaran
/01

harga dan/atau evaluasi harga satuan timpang.


22

(7) Pada tahap pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi


20

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e, AHSP


m/

digunakan untuk negosiasi:


.co

a. penambahan pokok pekerjaan baru;


na

b. penambahan kuantitas pekerjaan lebih dari 10%


lya

(sepuluh persen) dari kuantitas awal; dan/atau


c. penambahan kuantitas pekerjaan yang mempunyai
mu

harga satuan timpang.


na

(8) Penggunaan AHSP sebagaimana dimaksud pada ayat (3)


.ai

sampai dengan ayat (7) dilakukan sesuai dengan


ww

ketentuan peraturan perundang-undangan bidang


//w

pengadaan barang/jasa.
ps:
htt

jdih.pu.go.id
- 15 -

Pasal 16

ml
Penggunaan AHSP pada Pekerjaan Konstruksi terintegrasi

.ht
mengacu pada HSP Pekerjaan Konstruksi sejenis dan/atau

ng
tipikal yang telah dilaksanakan sebelumnya dan disesuaikan

nta
dengan kondisi karakteristik pekerjaan.

e
2-t
Pasal 17

02
Penggunaan AHSP pada Pekerjaan Konstruksi secara

n-2
swakelola maupun padat karya memperhatikan jenis
pekerjaan, metode pelaksanaan, peralatan, kondisi lapangan,

hu
keterampilan, dan kebutuhan tenaga kerja.

-ta
r-1
BAB III

mo
ANALISIS BIAYA PENERAPAN SMKK
no
Pasal 18
pr-

(1) Analisis Biaya Penerapan SMKK sebagaimana dimaksud


-pu

dalam Pasal 3 ayat (2) huruf b dilakukan untuk


en

menghasilkan Biaya Penerapan SMKK yang merupakan


rm

biaya tersendiri dan bukan bagian dari Biaya Umum.


/pe

(2) Analisis biaya penerapan SMKK sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dilakukan berdasarkan:
/01

a. uraian pekerjaan, identifikasi bahaya, penetapan


22

risiko, dan pengendalian bahaya dalam RKK;


20

b. pengendalian terkait lalu lintas di dalam RMLLP,


m/

jika ada; dan


.co

c. pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup di


na

dalam RKPPL, jika ada.


lya

(3) Biaya Penerapan SMKK sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) dimasukkan sebagai pokok pekerjaan tersendiri
mu

di dalam suatu Pekerjaan Konstruksi.


na

(4) Biaya Penerapan SMKK sebagaimana dimaksud pada


.ai

ayat (1) harus dimasukkan dengan besaran sesuai


ww

kebutuhan pada:
//w

a. daftar kuantitas dan harga; atau


b. daftar keluaran dan harga.
ps:
htt

jdih.pu.go.id
- 16 -

(5) Analisis biaya Penerapan SMKK sebagaimana dimaksud

m l
pada ayat (1) mengacu pada ketentuan peraturan

.ht
perundang-undangan bidang SMKK.

ng
nta
BAB IV
SISTEM INFORMASI HPS

e
2-t
02
Pasal 19

n-2
(1) Penyusunan HPS menggunakan aplikasi sistem
informasi HPS yang merupakan bagian dari sistem

hu
informasi jasa konstruksi terintegrasi.

-ta
(2) Sistem informasi HPS sebagaimana dimaksud pada ayat

r-1
(1) merupakan sarana dalam bentuk aplikasi basis data

mo
untuk menghitung HPS oleh para pihak yang diberi
akses.
no
(3) Pengelolaan aplikasi sistem informasi HPS sebagaimana
pr-

dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh unit organisasi


-pu

yang membidangi jasa konstruksi.


en

(4) Dalam hal aplikasi sistem informasi HPS sebagaimana


rm

dimaksud pada ayat (1) tidak dapat digunakan,


/pe

penghitungan HPS dapat dilakukan dengan cara manual.


/01

BAB V
22

KETENTUAN PERALIHAN
20
m/

Pasal 20
.co

Pengadaan jasa konstruksi yang telah dilakukan dengan


na

menggunakan AHSP berdasarkan Peraturan Menteri Nomor


lya

28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan


Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum tetap dilaksanakan
mu

prosesnya sampai selesai.


na
.ai
ww
//w
ps:
htt

jdih.pu.go.id
- 17 -

BAB VI

ml
KETENTUAN PENUTUP

.ht
ng
Pasal 21

nta
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor

e
2-t
28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan

02
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum (Berita Negara Republik

n-2
Indonesia Nomor 1166 Tahun 2016), dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

hu
-ta
Pasal 22

r-1
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

mo
diundangkan.
no
pr-
-pu
en
rm
/pe
/01
22
20
m/
.co
na
lya
mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt

jdih.pu.go.id
- 18 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

m l
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

.ht
dalam Berita Negara Republik Indonesia.

ng
nta
Ditetapkan di Jakarta

e
2-t
pada tanggal 5 Januari 2022

02
n-2
MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT

hu
REPUBLIK INDONESIA,

-ta
r-1
ttd

mo
no
M. BASUKI HADIMULJONO
pr-

Diundangkan di Jakarta
-pu

pada tanggal 7 Januari 2022


en
rm

DIREKTUR JENDERAL
/pe

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
/01

REPUBLIK INDONESIA,
22
20

ttd
m/
.co

BENNY RIYANTO
na
lya

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2022 NOMOR 9


mu
na
.ai
ww
//w
ps:
htt

jdih.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai