Anda di halaman 1dari 77

KOMPONEN

SISTEM
PENGISIAN IC
Model VisKar

Penyusun:
Adelina S, S.Sos., M.Si

Model VisKar- 1
Idntifikasi
PROGRAM
1. JUDUL : Komponen Sistem
Pengisian IC
2. MATA PELAJARAN : Kelistrikan
3. KATEGORI : Video Learning Object
4. SASARAN : Siswa SMK jurusan TKR
5. FORMAT : Presenter,Visualisasi, Animasi
6. DURASI : 5 menit
7. PENULIS NASKAH : Adelina Sulistyoningsih, S.Sos.,M.Si
8. PENGKAJI MATERI : Wardaya, S.T
9. PENGKAJI MEDIA : Bambang Suprijono
10. KEDUDUKAN PROGRAM MEDIA VIDEO:
Sebagai bahan belajar dalam pembelajaran materi
kelistrikan untuk siswa SMK jurusan teknik Kenda-
raan Ringan.
11. KOMPETENSI DASAR :
Merawat secara berkala sistem pengisian IC
12. INDIKATOR :
Perawatan Sistem Pengisian IC
13. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah menyaksikan tayangan video pembelajaran
ini diharapkan siswa dapat:
a. Menjelaskan komponen dan fungsi komponen
sistem pengisian IC.
b. Menjelaskan cara kerja sistem pengisian IC.

Model VisKar- 2
Materi
PROGRAM
Program media Video pembelajaran ini berisi materi
sebagai berikut:
1. Presenter membuka program dan mengajak belajar
bersama tentang komponen sistem pengisian IC
2. Dilanjutkan dengan visualisasi beberapa komponen
sistem pengisian dengan disertai narasi yang men-
dukung.
Komponen sistem pengisian IC
a. Rotor
Rotor ini, adalah komponen yang berfungsi Untuk
membangkitkan medan magnet.

Model VisKar- 3
b. Stator
Stator adalah komponen yang berfungsi untuk
membangkitkan arus listrik bolak - balik

c. Dioda
Diode ini merupakan Rectifier berfungsi untuk
merubah arus AC menjadi DC.

Model VisKar- 4
d. Frame
Frame ini adalah salah satu komponen yang
berfungsiUntuk memegang bagian bagian
alternator

e. Fan
Frame ini adalah salah satu komponen yang
berfungsiUntuk memegang bagian bagian
alternator

f. Pully
Pully ini merupakan salah satu komponen yang
Berfungsi untuk menerima tenaga mekanis dari
mesin untuk memutar rotor

Model VisKar- 5
g. Brush
Brush adalah komponen yanh berfungsi untuk
Mengalirkan arus ke rotor coil untuk membentuk
garis gaya magnet.

h. Ic regulator
Ic regulator ini adalah komponen yang berfungsi
untuk Mengatur voltase,untuk menjaga agar tegang-
an output alternator tetap konstan

Model VisKar- 6
i. Battre
Battere ini adalah alat elektro kimia yang dibuat
untuk menssuplai listrik ke sistem pengisian, peng-
apian, lampu-lampu.

j. Lampu CHG
Lampu carging system ini merupakan komponen
yang berfungsi sebagai lampu peringatan pengisian

Model VisKar- 7
Animasi sistem pengisian IC

1. Arus dari baterai mengalir sekering, ke kunci


kontak, ke terminal IG, dan masuk ke MIC. Arus
yang mengalir ke MIC tersebut kemudian
mengalir (B) transistor (Tr1), ke E Tr1,
selanjutnya ke massa. Hal ini menyebabkan Tr1
menjadi ON. Pada saat yang sama arus juga
mengalir ke B Tr3, ke E Tr3, kemudian ke massa.
Akibatnya Tr3 menjadi ON.
Model VisKar- 8
2. Aktifnya Tr1 menyebabkan arus mengalir dari
baterai ke terminal B, kerotor coil, ke terminal F,
ke C Tr1, ke E Tr1, selanjutnya ke massa.
menyebabkan terjadinya medan magnet pada
kumparan rotor.

3. Aktifnya Tr3 arus mengalir dari baterai kunci


kontak, lampu pengisian, L regulator, C Tr3,
ke E Tr3, massa. Aliran arus menyebabkan
lampu pengisian menyala. (CHARGE LAMP)

4. Presenter menutup program dengan menyam-


paikan pertanyaan HOTS:
a. Bagaimana cara kerja sistem pengisian ic
ketika alternator di bawah voltase yang
dibangkitkan?
b. Bagaimana cara kerja sistem pengisian IC
alternator di atas voltase yang dibangkit-kan?

Pendalaman
MATERI
Setelah mesin hidup, maka rotor (yang sudah menjadi
magnet) berputarkarena diputarkan oleh poros engkol
melalui tali kipas sehingga pada kumparan statorterjadi
tegangan AC. Tegangan ini kemudian disearahkan menjadi
DC oleh diodapenyearah. Karena kumparan stator sudah
menghasilkan tegangan, maka arus padasalah satu ujung
kumparan stator mengalir ke terminal P. Aliran arus ini
oleh MICdiolah dan digunakan untuk mengalirkan arus
basis (B) Tr2 sehingga Tr2 menjadi ONdan menghentikan
aliran arus ke B Tr3 sehingga Tr3 menjadi OFF. Karena Tr3
Model VisKar- 9
OFF,maka aliran arus dari lampu ke massa mela lui Tr3
terhenti sehingga lampu tidakmendapat massa dan
aktifnya Tr2 menyebabkan aliran arus dari IG ke E Tr2, ke
CTr2, ke terminal L, dan kemudian ke lampu pengisian.
Karena lampu mendapat duaaliran arus dari L dan dari
kunci kontak, maka tidak ada per bedaan tegangan di
antarakaki-kaki lampu sehingga lampu padam (lampu
juga mati karena tidak mendapatmassa dari Tr3).
Tegangan yang disearahkan oleh dioda mengalir ke
terminal B dan mengalirke baterai sehingga terjadi pengi-
sian. Apabila tegangan yang dihasilkan alternatorkurang
dari 14 V, maka terminal S tidak mendeteksi adanya
kelebihan tegangansehingga MIC akan tetap memberikan
arus ke B Tr1 sehingga Tr1 tetap ON. Hal inimenyebabkan
arus dari dioda kengalir ke kumparan rotor, ke terminal F,
ke C Tr 1, keE Tr1, kemudian ke massa. Hal ini me-
nyebabkan medan magnet pada kumparan rotortetap
kuat. Jadi pada saat tegangan alternator kurang dari 14 V,
medan magnetdipertahankan pada keadaan kuat sehingga
tegangan tidak drop.

Model VisKar- 10
Tugas/Lembar
EVALUASI
Untuk lebih memahami komponen sistem pengisian IC,
kerjakan tugas di bawah ini.
1. Yang tidak termasuk komponen utama sistem
pengisianadalah....
a. Baterai
b. Alternator
c. Dinamo stater
d. Charger warning lamp
e. Fuse
2. Sumber arus listrik utama pada kendaraan adalah….
a. Accu.
b. Alternator
c. Starter motor
d. Rotor
e. CHG
3. Berat jenis air acuu yang baik adalah….
a. 1,2.
b. 1,27
c. 2,16.
d. 0,27.
e. 12,6.
4. Untuk mengukur berat jenis accu dipergunakan alat:
a. Dial gauge.
b. Mikrometer.
c. Multimeter.
d. Silinder gauge.
e. Hydrometer.

Model VisKar- 11
5. Nama komponen (rotor, slip ring, rectifier, terminal B)
di tunjukan pada nomor?

a. 1,3,5,8
b. 12, 9, 10, 4
c. 12,9,6,13
d. 3,11,8,7
e. 12,8,2,1

6. Fungsi stator pada sistem pengisian pada mobil


adalah….
a. Membangkitkan arus listrik bolak - balik
b. Memberikan kelistrikan pada kuku rotor
c. Membangkitkan tegangan bolak-balik 3 phase
d. Menyearahkan arus bolak-balik 3 phase dan startor
e. Memindahkan tenaga putar dari mesin ke rotor

7. Fungsi alternator pada mobil adalah :


a. Mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
b. Mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
c. Mengubah energi listrik
d. Mengubah energi listrik menjadi arus thermis
e. Mengubah energi gesek menjadi energi listrik
Model VisKar- 12
8. Pada saat kunci kontak posisi On, mesin mati lampu
kontrol CHG pada dash board seharusnya.
a. Mati
b. Hidup
c. Redup
d. Mati hidup lagi
e. Hidup terus mati

9. Pilih bagian-bagian yang bukan dari alternator.


a. Fiel coil
b. Slip ring
c. Rotor
d. Diode penyearah
e. Komutator

10. Fungsi kipas pendingin pada alternator


a. Mendinginkan diode alternator.
b. Mendinginkan rotor alternator.
c. Mendinginkan stator alternator.
d. Mendinginkan bearing alternator.
e. Mendinginkan pully alternator

Kunci
JAWABAN
1. C 6. A
2. A 7. A
3. B 8. B
4. E 9. E
5. B 10. A

Model VisKar- 13
Kriteria
Penilaian
Proses penskoran soal pilihan ganda

NA = B X 100
N
NA : Nilai Akhir
B : Jumlah item yang benar
N : Jumlah item pilihan ganda

Referensi
 Training Manual Electrical Group Step 2 Toyota
Servise Training
 New step 1 Toyota Astra Motor

Model VisKar- 14
PERAWATAN
SISTEM
PENGISIAN IC
Model VisKar

Penyusun:
Adelina S, S.Sos., M.Si

Model VisKar- 15
Idntifikasi
PROGRAM
1. JUDUL : Perawatan Sistem Pengisian IC
2. MATA PELAJARAN : Kelistrikan
3. KATEGORI : Video Learning Object
4. SASARAN : Siswa SMK jurusan TKR
5. FORMAT : Presenter,Visualisasi, Animasi
6. DURASI : 5 menit
7. PENULIS NASKAH : Adelina Sulistyoningsih, S.Sos., M.Si
8. PENGKAJI MATERI : Wardaya, S.T
9. PENGKAJI MEDIA : Bambang Suprijono
10. KEDUDUKAN PROGRAM MEDIA VIDEO:
Sebagai bahan belajar dalam pembelajaran materi
kelistrikan untuk siswa SMK jurusan teknik Ken-
daraan Ringan.
11. KOMPETENSI DASAR :
Merawat secara berkala sistem pengisian IC
12. INDIKATOR :
Perawatan Sistem Pengisian IC
13. TUJUAN UMUM :
Siswa dapat melakukan perawatan sistem pengisian
IC dengan tepat.

Model VisKar- 16
Materi
PROGRAM
Program media Video pembelajaran ini berisi materi se-
bagai berikut:
1. Presenter membuka program dengan memberikan
sedikit ulasan tentang pentingnya merawat sistem
pengisian.

2. Dilanjutkan dengan beberapa hal yang bisa dilakukan


dalam merawat sistem pengisian:
1) Memeriksa koneksi pada terminal accu
Periksa kondisi terminal positif dan negative pada
battere (kerak/kendor)

Model VisKar- 17
2) Memeriksa kondisi fuse
Apabila fuse kendor akan mempengaruhi pengisian
battere.

3) Memeriksa kondisi dan koneksi fusible link


Apabila ffusible link kendor akan mempengaruhi
pengisian battere.

Model VisKar- 18
4) Memeriksa lampu chg
Pemeriksaan lampu chg ini, untuk mengetahui
apakah terjadi proses pengisian.

5) Memeriksa tegangan batere


o Bila dalam waktu kurang dari 20 menit sejak
Anda mengendarai kendaraan atau sejak mesin
dimatikan, switch pengapian dan sistem
kelistrikannya (headlight, blower motor, dll.) ke
ON selama 60 detik. Pengoperasian ini akan
menghilangkan pengisian permukaan pada
baterai.
o Putar switch pengapian dan sistem kelistrikan ke
off.
o Gunakan voltmeter, ukur voltase baterai antara
terminal negatif (-) dan terminal positif (+) pada
baterai.

Model VisKar- 19
Voltase standar:
12,5 sampai 12,9 V pada 20°C (68°F)

6) Mengencangkan baut terminal battere


Dengan mengencangkan baut terminal battere
dengan tepat, maka tegangan pengisian stabil

Model VisKar- 20
7) Memeriksa V Belt
Periksa apakah ada keretakan dan keausan VBelt

8) Memeriksa tegangan V belt


Memeriksa tegangan VBelt bisa menggunakan alat
SST (Tention Gauge belt)

Model VisKar- 21
9) Memeriksa tegangan pada rpm 2.000
Saat posisi RPM 2.000, tegangan pengisian harus
diatas 13,8 V

3. Caption perawatan sistem pengisian IC :


1) Pemeriksaansirkuit lampu
2) Pemeriksaan voltage batere
3) Pemeriksaan V-Belt

4. Presenter menutup program dengan menyampaikan


pertanyaan HOTS :
1) Bagimana cara pemeriksaan sirkuit ketika posisi
tanpa ada beban?
2) Bagaimana cara pemeriksaan ketika sirkuit dengan
beban?

Pendalaman
MATERI
SMK
JOB SHEET PENGISIAN
TKR PERAWATAN SISTEM
TINGKAT
SMT
PENGISIAN IC

ALAT BAHAN
1. TOOL SET 1.MOBIL
2. TENSION BELT GAUGE 2.MAJUN
3. AVO METER
4. LAMPU KERJA
5. STEERING ,VENDER DAN
SITE COVER

Model VisKar- 22
TUJUAN
1. Siswa dapat memeriksa
kondisi soket pengisian
2. Siswa dapat memeriksa
kondisi baterai
3. Siswa dapat menyetel
kekecangan tali kpas/Vant
balt
4. Pemeriksan tegangan
baterai
5. Pemeriksaan Amper
Pengisian

KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan sepatu kerja
2. Kerjakan sesuai SOP dari
buku manual
3. Kerjakan teliti dan hati hati

LANGKAH KERJA

Meriksa Fuse
Bila putus diganti

Memeriksa koneksi
pada terminal alternator
Bila kendor dikencangkan

Model VisKar- 23
Memeriksa
kekencangan baterai
Bila kendor dikencangkan

Memeriksa kondisi
lampu CHG
Bila putus diganti

Memeriksa elektrolit baterai


Berat jenis air acuu
yang baik 1,27

Pemeriksaan
tali kipas/v balt
Periksa secara visual
bahwa V-ribbed (alur) belt
tidak terlalu kotor atau
retak dan berminyak.
Bila retak diganti

PEMERIKSAAN
kekencangan V BELT
DENGAN TEKANAN 10 KG
DENGANDEFLEKSI 5-7 MM
(dengan alat penekan tali kipas)
Standar 125 N

Model VisKar- 24
PEMERIKSAAN
TEGANGAN PENGISIAN.
PADA RPM 2000
TEGANGAN STANDAR
13,8 SD 14,8 V

PEMERIKSAAN
AMPER PENGISIAN
Amper Standar 10 A
pada Rpm 2000

Tugas/Lembar
EVALUASI
Untuk lebih memahami perawatan sistem Pengisian IC,
kerjakan soal berikut :
1. Gambar berikut menunjukkan pemeriksaan ……

a. Tegangan pengisian.
b. Arus pengisian.
c. Kemampuan pengisian.
Model VisKar- 25
d. Kemampuan pengisian tanpa beban.
e. Kemampuan pengisian dengan beban

2. Gambar berikut menunjukkan pemeriksaan ..

a. Tegangan pengisian.
b. Arus pengisian.
c. Kemampuan pengisian.
d. Kemampuan pengisian tanpa beban.
e. Kemampuan pengisian dengan beban.

3. Gambar berikut ini menunjukkan pemeriksaan


a. Tegangan baterai
b. Besar arus baterai
c. Spesifikasi baterai
d. Kondisi pelat baterai
e. Berat jenis air baterai

4. Tegangan pengisian yang terlalu rendah pada sistem


pengisian dapat disebabkan oleh:
a. Kumparan voltage regulator putus
b. Belt/ tali kipas kendor
c. Pegas voltage regulator disetel terlalu keras
d. Tegangan baterai rendah
e. IC rusak

Model VisKar- 26
5. Untuk menambah kapasitas elektrolit baterai
digunakan
a. Asam sulfat
b. Air suling
c. Asam cuka
d. Air mineral
e. Air kemasan

6. Difleksi belt untuk vant bel baru pada sistem


pengisian yang diizinkan……
a. 5 – 7 mm
b. 10 -15 mm
c. 7 – 15 mm
d. 5 -10 mm
e. 5- 15 mm

7. Pengukuran arus maksimum pada sistem pengisian


dengan alternator terjadi pada putaran
a. 1500-2000 rpm
b. 4000 – 5000 rpm
c. 1000 – 1500 rpm
d. 2000 – 3000 rpm
e. 700 – 800 rpm

8. Alat untuk mengukur kekerasan drive belt pada


sistem pengisian adalah…….
a. Belt tension gauge
b. Fuler gauge
c. Defleksi gauge
d. Puli gauge
e. Termostat gauge

9. Perawatan sistem pengisian meliputi beberapa hal


antara lain kecuali…
Model VisKar- 27
a. Perawatan baterai
b. Pemeriksaan V belt
c. Pemeriksaan Arus
d. Pemeriksaan tegangan
e. Ganti baterai

10. Indikator pada baterai yang masih baik warna


a. Merah
b. Putih
c. Kuning
d. Hijau
e. Ungu

CHECKLIST DAN SCORE PELAKSANAAN PRAKTEK


PERAWATAN SISTEM PENGISIAN IC
PELAK- PENILAIAN
KOMPETENSI KET
URIAN SANAAN
YA TDK 0 1 2 3 K BK
<60 61-70 71-80 81-90
Persiapan:
A. Persiapan
tempat Kerja
 Menempatka
n kendaraan
pada stall
B.Persiapan
Peralatan
 Peralatan
kerja
 SST (Spesial
Service Tool)
 Tool box
 Bahan
material
 Steering,ven
der dan Site

Model VisKar- 28
cover
 Buku Manual
C.Pekerjaan
sebelum
Pemeriksaan
 Pemasanagan
Site Coper
 Pemaangan
alas kaki
 Pemasangan
cover
steering
 Menarik tuas
pembebas
kap mesin
 Membuka
kap mesin
 Memasang
fender cover
 Memasang
front cover
 Memasang
wheel
stopper
RATA RATA
2 .Perawatan
Sistem
pengisian IC
 Pemeriksaan
Fuse/Sekering
 Pemeriksaan
koneksi pada
terminal
alternator
 Pemeriksaan
kekencangan
baterai
 Pemeriksaan
kondisi
lampu CHG
 Pemeriksaan

Model VisKar- 29
elektrolit
baterai
 Pemeriksaan
tali kipas/v
balt
 Pemeriksaan
kekencangan
V Belt
 Pemeriksaan
tegangan
 pengisian
 Pemeriksaan
Amper
pengisian
RATA – RATA
3 .Pemeriksaan
Akhir
 Cek Kondisi
Soket
 Melumasi
Terminal
Baterai
 Bersihkan
area tempat
kerja
 Lepaskan
Site, Vender
dan Front
cove
RATA – RATA
RERATA NILAI
.........................................2020
Guru Pengajar Siswa

..................................................... .......................................................
Keterangan:
 K : Kompeten,
 BK : Belum Kompeten

Model VisKar- 30
 KRITERIA PENILAIAN

PEDOMAN PENILAIAN UJIANPRAKTIK KEJURUAN


KRITERIA SKOR
Memeriksa sesuai SOP, tanpa kerusakan
dilakukan secara mandiri tanpa 3/81-90
bimbingan
Memeriksa sesuai SOP tanpa kerusakan
dan dilakukan secara mandiri dengan 2 2/71-80
kali bimbingan
Memeriksa sesuai SOP tanpa kerusakan
dan dilakukan secara mandiri dengan 3-4 1/61-70
kali bimbingan
Memeriksa sesuai SOP tanpa kerusakan
dan dilakukan secara mandiri dengan 0/ <60
lebih 5 kali bimbingan

NAMA TINGKAT PENCAPIAN NILAI


Ket
PENGUJI KOMPETENSI AKHIR
KETRAMPILAN
PER- PELAK-
HASIL
SIAPAN SANAAN
NILAI
RATA-RATA
PEMBULA-
TAN
BOBOT 10% 70% 20%
NILAI
KOMPO-
NEN

Model VisKar- 31
Kunci
JAWABAN
1. E 6. A
2. D 7. D
3. E 8. A
4. B 9. E
5. A 10. D

Kriteria
PENILAIAN
Proses penskoran soal pilihan ganda

NA = B X 100
N
NA : Nilai Akhir
B : Jumlah item yang benar
N : Jumlah item pilihan ganda

Referensi
 Training Manual Electrical Group Step 2 Toyota
Servise Training
 New step 1 Toyota Astra Motor

Model VisKar- 32
PERBAIKAN
SISTEM
PENGISIAN IC
Model VisKar

Penyusun:
Adelina S, S.Sos., M.Si

Model VisKar- 33
Idntifikasi
PROGRAM
1. JUDUL : Perbaikan Sistem Pengisian IC
2. MATA PELAJARAN : Kelistrikan
3. KATEGORI : Video Learning Object
4. SASARAN : Siswa SMK jurusan TKR
5. KELAS : 12 semester 5
6. FORMAT : Presenter,Visualisasi, Animasi
7. DURASI : 5 menit
8. PENULIS NASKAH : Adelina Sulistyoningsih, S.Sos., M.Si
9. PENGKAJI MATERI : Sohibun,S.Pd
10. PENGKAJI MEDIA : M.Ashari, S.Sos
11. KEDUDUKAN PROGRAM MEDIA VIDEO:
Sebagai bahan belajar dalam pembelajaran materi
kelistrikan untuk siswa SMK jurusan teknik Ken-
daraan Ringan.
14. KOMPETENSI DASAR :
Perbaikan sistem pengisian IC
15. INDIKATOR :
Perawatan Sistem Pengisian IC
16. TUJUAN UMUM :
Siswa dapat melakukan perawatan sistem pengisian
IC dengan tepat.

Model VisKar- 34
Materi
PROGRAM
Program media Video pembelajaran ini berisi materi
sebagai berikut:
1. Presenter membuka program dengan menyampaikan
tujuan pembelajaran.
2. Dilanjutkan dengan beberapa hal yang harus silakukan
ketika akan melakukan perbaikan, salah satunya de-
ngan menyiapkan sst.
Gangguan terkait sistem pengisian sistem pengisian IC:
1) perbaikan kondisi lampu CHG yang up normal
2) perbaikan kerusakan altenator
3) perbaikan kerusakan IC Regulator
4) perbaikan output tegangan pengisian

Beberapa langkah perbaikan ,antara lain:


 Tali Kipas kendor
Cara memperbaikinya dengan mengencangkan
baut-baut pengikat dan stel difleksi v belt
 Dioda terbakar
Cara memperbaikinya dengan mengganti rectifier
dengan yang baru

Model VisKar- 35
 Stator Coil putus
Cara memperbaikinya dengan mengganti stator
yang baru

 Slipring kotor
Bisa di perbaiki dengan cara membersihkan slip
ring dari kotoran

Model VisKar- 36
 MIC rusak
Cara mengatasinya adalah mengganti dengan yang
baru

 Battere lemah
Cara mengatasinya dengan melakukan charge
batere

Model VisKar- 37
 Terminal kotor
Cara mengatasinya dengan membersihkan terminal
battere dengan menggunakan amplas atau kain

 Wiring Soket Kendor


Cara mengatasinya dengan memperbaiki dan
mengencangkan socket, jika keadaan socket tidak
lagi memungki kan sebaiknya d ganti yang baru

Model VisKar- 38
 Hubungan ke masa kurang baik
Cara memperbaikinya dan mengencangkan konek-
tor , dan apabila ada kotoran segera di bersihkan.

Kemudian dilanjutkan dengan pembahasan tentang


langkah perbaikan ketika pengisian terlalu tinggi,
antara lain:
1. Tegangan standart IC regulator terlalu tinggi
2. MIC rusak
Cara mengatasinya dengan mengganti MIC
dengan yang baru

Langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi


perbaikan karena tidak ada pengisian :
1. Rotor coil putus
Cara memperbaikinya dengan mengganti rotor
yang baru.
2. Stator Coil putus
Cara memperbaikinya dengan mengganti
stator yang baru
3. Brush habis
4. Cara mengatasinya dengan mengganti yang
baru sesuai dengan ukuran yang dianjurkan
5. Dioda putus :
6. Cara memperbaikinya dengan mengganti
rectifier dengan yang baru
7. MIC rusak ( arus IG tidak ada )
8. Cara mengatasinya adalah mengganti dengan
yang baru
9. Tali kipas kendor
10. Cara mengatasinya dengan mengencangkan
baut-baut pengikat dan stel difleksi kipas
11. Tali kipas putus
Model VisKar- 39
Cara mengatasinya dengan mengganti yang
baru
12. wiring soket kendor
Cara mengatasinya dengan memperbaiki dan
mengencangkan socket, jika keadaan socket
tidak lagi memungki kan sebaiknya d ganti
yang baru.

Pendalaman
MATERI
Perbaikan sistem pengisian IC dilakukan secara terus
menerus sesuai dengan job sheet yang ada untuk
mencapai kompetensi yang maximal dengan pendam-
pingan guru praktek

LEMBAR PENILAIAN UNJUK KERJA (SMK)


Program Keahlian : Mekanik Ototmotif
Standar Kompetensi : Perbaikan sistem pengisian
Kode : 20 KK9
Waktu : 60 menit

Unit Kompeten
NO Uraian
Kompetensi K BK
1 Perbaikan A. Persiapan Alat
System Pengisian B. Pemeriksaan
IC pada kendaraan
C. Lepas alternator
dari unit
kendaraan

Model VisKar- 40
2 Praktek D. Lepaskan dudukan
dilakukan puli
dengan prosedur E. Lepas cover
yang benar alternator
sesuai dengan 1. Rotor
spesifikasi, 2. Stator
penggunaan alat, 3. Pully
dan perleng-
4. Rectifier IC
kapannya.
5. Brush
F. Pasang
1. Rotor
2. Stator
3. Pully
4. Rectifier IC
5. Brush
G. Hasil
STATUS Catatan:
Kompeten/Belu
m Kompeten
Tempat
Peserta Penilai
ujian

Nama/Tanda Nama/Tanda Tangan


TGL:
Tangan

Model VisKar- 41
Tugas/Lembar
EVALUASI
Untuk lebih memahami dalam mengimplemen-tasikan
PPK dalam pembelajaran, kerjakan tugas di bawah ini.
1. Saat melakukan pengujian tanpa beban pada terminal
B tegangan yang dihasilkan kurang dari tegangan
nominal. Tindakan apa yang harus dilakukan jika
terjadi hal tersebut diatas!
a. Ganti rotor coil
b. Setting Voltage Regulator
c. Ganti sikat arang (brush)
d. Ganti stator coil
e. Setting Voltage Relay

2. Pada saat kunci kontak on mesin mati, lampu CHG


menyala. Batere-Kunci kontak-fuse-lampu CHG-
terminal L- Po-P1 dan massa.

a. Batere-Kunci kontak-fuse-lampu CHG-terminal L-


P2-P0 dan B
b. Batere-Kunci kontak-fuse-lampu CHG-terminal L-
P2-P0 dan masa

Model VisKar- 42
c. Batere-Kunci kontak-fuse-lampu CHG-terminal IG-
TR1 dan masa
d. Batere-Kunci kontak-fuse-lampu CHG-terminal L-
TR 2 dan B

3. Ketika Arus AC dan DC ketemu dan efeknya selain


menghasilkan bunyi nguing juga menyebabkan panas
berlebihan pada Alternator saat mesin berputar
serta arus pengisian aki dari alternator berkurang dan
terjadi drop voltage yang dihasilkan alternator
penyebabnya adalah...
a. Dioda rectifier
b. Rotor
c. Armatur
d. Stator
e. Bearing

4. Kedua jika dengan melepas soket alternator saat mesin


hidup bunyi tidak hilang atau tetap terdengar berarti
kerusakan terjadi pada....
a. Bearing
b. Rotor
c. Armatur
d. Stator
e. Pully

5. Berikut beberapa tips yang bukan cara mencegah agar


Dinamo Ampere Agar tidak bermasalah dan meng-
ganggu perjalanan kita dengan....
a. Kekencangan belt Alternator
b. Kabel aki positif negatif nya terpasang dengan benar
c. Menghindari kabel B+ atau Positif dinamo ampere
bersentuhan langsung dengan body

Model VisKar- 43
d. Pemeriksaan berkala test kemampuan dinamo
amper.
e. Tidak menggunakan dinamo ampere untuk ngecas
aki soak.

Kunci
JAWABAN
1. c.
2. d.
3. a.
4. a.
5. d.

Kriteria
PENILAIAN
Proses penskoran soal pilihan ganda

NA = B X 100
N

NA : Nilai Akhir
B : Jumlah item yang benar
N : Jumlah item pilihan ganda

Model VisKar- 44
Referensi
 Training Manual Electrical Group Step 2 Toyota
Servise Training
 New step 1 Toyota Astra Motor

Model VisKar- 45
Model VisKar- 46
DIAGNOSIS
SISTEM
PENGISIAN IC
Model VisKar

Penyusun:
Adelina S, S.Sos., M.Si

Model VisKar- 47
Identifikasi
PROGRAM
1. JUDUL : Diagnosis Sistem Pengisian IC
2. MATA PELAJARAN : Kelistrikan
3. KATEGORI : Video Learning Object
4. SASARAN : Siswa SMK jurusan TKR
5. FORMAT : Presenter,Visualisasi, Animasi
6. DURASI : 5 menit
7. PENULIS NASKAH : Adelina Sulistyoningsih, S.Sos., M.Si
8. PENGKAJI MATERI : Eko Yudi Aristiyanto, S.Pd.
9. PENGKAJI MEDIA : Ikhsan Waja bae
10. KEDUDUKAN PROGRAM MEDIA VIDEO:
11. Sebagai bahan belajar dalam pembelajaran materi
kelistrikan untuk siswa SMK jurusan teknik
Kendaraan Ringan.
12. KOMPETENSI DASAR :
Mendiagnosis kerusakan pada sistem pengisian IC
13. INDIKATOR :
Siswa mampu mendiagnosis kerusakan yang terjadi
pada sistem pengisian IC
14. TUJUAN UMUM :
Siswa dapat melakukan proses diagnosis sistem
pengisian IC dengan tepat.

Model VisKar- 48
Materi
PROGRAM
Program media Video pembelajaran ini berisi materi
sebagai berikut:
1. Presenter membuka program dengan memberikan
sedikit ulasan tentang pentingnya memahami alur
analisis sistem pengisian IC dalam melakukan diagno-
sa sistem pengisian IC.
2. Dilanjutkan dengan beberapa hal terkait diagnosis ,
antara lain:
a. Lampu tidak menyala saat kunci kontak ON:
Tabel gejala / gangguan:
1. Sekering putus
Apabila sekering pada sistem pengisian putus
maka arus tidak bisa diteruskan di sistem
pengisian.

Model VisKar- 49
2. Konektor baterai longgar
Pada gejala ini memastikan konektor baterai
tidak longgar (kendor).

3. Lampu Charge putus


Pada gejala ini memastikan bahwa kondisi lampu
CHG pada dashboard ini menyala jangan sampai
putus.

b. Lampu tidak mati setelah mesin hidup :


1. Drive belt kendor
2. Terminal B tegangannya diatas 15v
Model VisKar- 50
3. Terminal B tegangannya dibawah 12 v
4. Tegangan pada terminal P tidak tepat

c. Diagnosa Kerusakan Sistem Pengisian:


Berikut ini merupakan diagnosa kerusakan yang
sering terjadi pada sistem pengisian, yaitu:
 V belt putus
Memastikan pada V-Belt dalam kondisi baik
atau tidak sampai putus.

 IC Regulator terbakar
Memastikan kondisi IC regulator tidak dalam
kondisi mengalami kerusakan atau sedang
terbakar.

Model VisKar- 51
 Terminal Altenator kendor
Melakukan pengecekan pada terminal altenator
dalam kondisi baik atau tidak kendor.
 Brush habis
Memastikan kondisi Brus pada Alternator dalam
kondisi yang baik atau tidak sampai habis.

 Kemagnetan altenator hilang


Memastikan dan melakukan pengecekan menge-
nai kemagnetan yang ada pada alternator dengan
menempelkan besi pada alternator.

Model VisKar- 52
d. Gejala pada pengisian rendah:
Berikut ini merupakan gejala yang sering terjadi
pada sistem pengisian rendah, yaitu:

 V Belt kendor
Memastikan kondisi V-belt tidak kendor dan
kekencangannya sesuai dengan standart.

 Terminal altenator kotor


Memastikan kondisi terminal pada alternator
dalam kondisi bersih atau tidak dalam keadaan
kotor (kerak).

Model VisKar- 53
 Slip ring altenator kotor
Memastikan kondisi dari slip ring alternator
terhindar dari kerak atau kotoran yang ada.

 Hubungan masa tidak baik pada baterai


Memastikan kondisi terminal negatif dari baterai
benar-benar terhubung sepenuhnya.

e. Menganalisis kerusakan pengisian


Di bawah ini merupakan analisis yang ada dalam
sistem pengisian apabila terjadi masalah atau
kendala yaitu sebagai berikut:

Model VisKar- 54
 Rotor coil putus/tua
Memastikan kondisi dari rotor coil tidak putus
setelah dilakukan pengecekan pengukuran de-
ngan menggunakan Avometer.

 Stator coil putus/tua


Memastikan kondisi dari stator coil tidak putus
setelah dilakukan pengecekan pengukuran de-
ngan menggunakan Avometer.

 Brush habis
Memastikan kondisi Brus pada Alternator dalam
kondisi yang baik atau tidak sampai habis.

Model VisKar- 55
 Dioda putus
Memastikan kondisi dari Dioda tidak putus
setelah dilakukan pengecekan pengukuran
dengan menggunakan Avometer.

 IC Regulator rusak
 Memastikan komponen IC Regulator tidak
mengalami kerusakan.

 Tali kipas kendor


Memastikan kondisi dari tali kipas tidak menga-
lami kekendoran atau kekencangannya sesuai
dengan standart yang ada.

Model VisKar- 56
 Baut pengikat kendor
Memastikan kondisi pengencangan baut
pengikat alternator dalam kondisi tidak kendor.

 Tali kipas putus


Memastikan tali kipas tidak dalam kondisi putus
atau rusak.

Model VisKar- 57
 Tali kipas tua
Memastikan kondisi tali kipas dalam kondisi
yang baik.

 Tali kipas terlalu kencang


Melakukan pengecekan kekencangan pada baut
pengikat tali kipas.

Model VisKar- 58
 Socket altenator kendor
Memastikan kondisi socket alternator dalam
kondisi ang baik tidak mengalami kelonggaran
maupun kendor.

Model VisKar- 59
Pendalaman
MATERI
A. Uraian
Gangguan yang parah pada system pengisian akan
menyebabkan kualitas kerja mesin berkurang karena
energy listrik yang diberikan kurang. Gangguan
tegangan dalam system pengisian akan menyebabkan
banyak kerusakan diantaranya bola lampu-bola lampu
putus atau rangkaian peralatan elektronik akan rusak
karena sensitive terhadap kondisi tegangan tinggi. Oleh
sebab itu pengetahuan menganalisis dan diagnosis
kerusakan pada system pengisian adalah sangat
penting untuk seorang ahli otomotif.
Analisis kerusakan system pengisian adalah suatu
prosedur yang dilakukan untuk mencari masalah-
masalah atau gangguan-gangguan yang terjadi pada
system pengisian. Gangguan ini merupakan suatu
masalah yang timbul pada system pengisian dimana
gangguan ini bisa menghambat atau menurunkan
kondisi kerja system pengisian tersebut.
Penekanan pada sub-bab ini adalah pengenalan
untuk menambah pengetahuan mengenai prosedur
kerja untuk mendiagnosis gangguan pada system
pengisian. Kemudian sasaran dari pendiagnosaan ini
adalah untuk menentukan letak gangguan dengan
mempertimbangkan prosedur yang cocok sesuai
dengan standar operation prosedur (SOP). Materi yang

Model VisKar- 60
akan dijelaskan pada sub-bab ini yaitu mengenai Cara
mendiagnosis kerusakan, Pemeriksaan komponen-
komponen, Memperbaiki kerusakan atau gangguan,
Perawatan komponen.

B. Alur analisis

Analisis kerusakan menggunakan analisis Fishbone


1. Pengisian rendah

Model VisKar- 61
a. Tali kipas
Kendor
Apabila tali kipas terpasang defleksinya terlalu
kendor maka putaran yang diteruskan ke pulley
alternator tidak akan sempurna akibatnya
kemagnetan pada rotor coil tegangannya akan
dibangkitkan oleh startor kurang kuat karena
tegangan yang dihasilkan alternator sangat
dipengaruhi oleh kemagnetan rotor coil dan dan
besarnya putaran rotor coil, akibatnya alternator
hanya membangkitkan tegangan dalam jumlah
sedikit sehingga pengisianpun rendah.
Penyebab:
Baud pengikat alternator kendor akibat pengen-
cangan yang kurang. Kemudian ketegangan tali
kipas kurang, maka akan menimbulkan bunyi dan
slip.

b. Alternator
Diode terbakar (rectifier mengalami ganguan)
Apabila salah satu diode ada yang terbakar maka
arus dari tegangan yang dibangkitkan akan tidak
tersearahkan sehingga arus tidak bisa dialirkan,
akan tetapi jika hanya beberapa diode yang putus
hal tersebut akan mempengaruhi besarnya
kecilnya pengisian karena arus hanya sebagian
yang disearahkan.
Penyebab:
Diakibatkan karena kemampuan diode sudah
menurun atau karena ada arus yang melebihi
kapasitas atau karena terjadi hubungan singkat
yang menyebabkan diode terputus.

Model VisKar- 62
Startor Coil Putus
Apabila kumparan dari startor coil ada yang putus
sebagian maka kemagnetan tidak akan sempurna
terjadi pada startor coil akibatnya tegangan yang
dibangkitkan akan menjadi rendah.
Penyebab:
Diakibatkan oleh adanya isolator yang terlepas
yang mengkibatkan hubungan singkat dan menye-
babkan satartor coil putus.

Slipring Kotor Atau Aus


Apabila slip ring kotor atau aus maka arus yang
dialirkan ke rotor coil tidak akan sempurna, tetapi
hanya sebagian arus yang dapat dialirkan ke rotor
coil jumlahnya sangat sedikit akibatnya
kemagnetan pada rotor coil akan kecil sehingga
pengisian akan menjadi rendah.
Penyebab: Disebabkan oleh serbuk brush yang
aus, karena saling bergesekan dengan slip ring.
.
c. IC regulator
MIC rusak
Apabila rusak kotor maka kotoran yang
mengendap akan menjadi hambatan akibatnya
arus yang mengalir akan sebagian tertahan
sehingga arus yang mengalir pada sistem sangat
kecil akibatnya kemagnetan rotor coil juga kecil
sehingga tegangan yang dibangkitkan oleh alter-
nator juga kecil sehingga pengisian menjadi
rendah.

Model VisKar- 63
d. Baterai
Lemah
Apabila baterai lemah maka arus yang mengalir ke
terminal IG kecil sehingga arus yang masuk ke
rotor coil sedikit akibatnya kemagnetan pada
rotor coil menjadi kecil, akibatnya tegangan yang
dibangkitkan oleh alternator menjadi kecil dan
pengisian menjadi rendah.
Penyebab:
Tegangan baterai kurang dari 12 V, Terjadi self
discharging, System pengisian tidsak bekerja, Air
uccu kurang, Berat jenis berkurang

Terminal kotor
Apabila terminal baterai kotor maka kotoran yang
mengendap akan manjadi hambatan akibatnya
arus yang dialirkan akan terhambat sebagian dan
arus yang mengalir ke rotor coil menjadi sedikit
akibatnya kemagnetan rotor coil menjadi kecil,
sehingga tegangan yang dibangkitkan oleh alter-
nator menjadi kecil dan pengisianpun menjadi
rendah.
Penyebab:
Terdapat air pada terminal karena tidak diber-
sihkan baik ketika selesai mencuci maupun ketika
melewati jalan yang tergenang sehingga air itu
menjadikan terminal berkarat. Perawatan yang
kurang sehingga adanya penumpukan kotoran
pada terminal.

Model VisKar- 64
e. Wiring
Socket kendor
Apabila hubungan socket-socket kendor maka
arus yang dialirkan tidak dapat sepenuhnya
terhubung akibatnya arus yang mengalir ke rotor
coil hanya separuhnya, akibatnya kemagnetan
rotor coil menjadi kecil sehingga tegangan yang
dibangkitkan kecil dan pengisianpun menjadi
rendah.
Penyebab:
Pemasangan tidak sempurna, Usia socket yang
telah lama, Socket pecah

Hubungan ke masa kurang


Apabila hubugan ke masa kurang maka kemag-
netan rotor coil kecil, akibatnya tegangan yang
dibangkitkan oleh alternator kecil sehingga arus
untuk pengisianpun rendah juga.
Penyebab:
Konektor longgar yang mengakibatkan arus yang
terhubung ke masa kurang, Konektor terdapat
kotoran yang menyebabkan arus ke masa ter-
tahan.
2. Pengisian terlalu tinggi

Model VisKar- 65
1) Tegangan standar IC regulator pada alternator
yang terlalu tinggi.
Apabila tegangan standar IC pada alternator tidak
sesuai dengan spesifikasi maka IC tidak bisa
mengatur arus dengan yang di standarkan.

2) IC Regulator rusak
MIC rusak (arus IG tidak ada)
Apabila MIC rusak atau jebol maka semua sistem
tidak dapat bekerja dan arus tidak dapat dialirkan,
sehingga tidak ada arus yang mengalir ke rotor coil
akibatnya tidak ada kemagnetan pada rotor coil
sehingga alternator tidak dapat membangkitkan
tegangan akibatnya tidak akan terjadi pengisian.

Penyebab:
Diakibatkan oleh kelebihan tegangan yang masuk
ke MIC, atau MIC terkena air akibatnya terjadi
koslet.

3. Tidak ada pengisian

Model VisKar- 66
1. Alternator
Rotor coil putus
Meski arus dari baterai diteruskan ke regulator
kemudian ke rotor coil, alternator tetap tidak akan
dapat membangkitkan tegangan karena arus yang
mengalir tidak dapat diteruskan ke masa sehingga
tidak terjadi kemagnetan pada rotor coil dan
teganganpun tidak dapat dihasilkan dan pengi-
sianpun tidak ada.
Penyebab:
Diakibatkan karena kurang baik dalam perawatan,
kemudian usia pemakaian yang sudah lama.

Stator coil putus


Apabila stator coil putus maka arus yang
dibangkitkan tidak dapat dirubah menjadi arus DC
dan arus yang dibangkitkan tidak dapat dialirkan.
Sehingga tidak terjadi pengisian pada baterai.
Penyebab:
Kurang baik dalam perawatan, usia pemakaian
yang sudah lama.

Brush habis
Apabila brush habis maka arus yang dialirkan dari
terminal F regulator tidak dapat diteruskan ke
rotor coil sehingga tidak ada arus yang masuk ke
rotor coil sehingga kemagnetan pada rotor coil
tidak ada, akibatnya alternator tidak bisa
membangkitkan tegangan dan pengisianpun tidak
ada.

Model VisKar- 67
Penyebab:
Diakibatkan oleh usia pemakaian brush yang
sudah lama karena brush terus bergesekan maka
lama kelamaan brush akan habis.

Diode putus
Apabila diode putus maka tegangan yang
dibangkitkan tidak dapat dialirkan, sehingga tidak
ada arus yang dihasilkan dari rectifier, akibatnya
pengisianpun tidak ada.
Penyebab:
Diakibatkan karena kemampuan diode sudah
menurun atau karena ada arus yang melebihi
kapasitas atau karena terjadi hubungan singkat
yang menyebabkan diode terputus.
.
2. IC regulator
MIC rusak (arus IG tidak ada)
Apabila MIC rusak atau jebol maka semua sistem
tidak dapat bekerja dan arus tidak dapat dialirkan,
sehingga tidak ada arus yang mengalir ke rotor coil
akibatnya tidak ada kemagnetan pada rotor coil
sehingga alternator tidak dapat membangkitkan
tegangan akibatnya tidak akan terjadi pengisian.
Penyebab:
Diakibatkan oleh kelebihan tegangan yang masuk
ke MIC, atau MIC terkena air akibatnya terjadi
koslet.

3. Tali kipas
Kendor
Apabila tali kipas terpasang defleksinya terlalu
kendor maka putaran yang diteruskan ke pulley

Model VisKar- 68
alternator tidak akan sempurna akibatnya kemag-
netan pada rotor coil tidak dapat dibangkitkan
tegangannya oleh startor karena tegangan yang
dihasilkan alternator sangat dipengaruhi oleh
kemagnetan rotor coil dan besarnya putaran rotor
coil, akibatnya alternator tidak dapat membang-
kitkan tegangan sehingga pengisianpun tidak ada.
Penyebab:
Baud pengikat alternator kendor akibat pengen-
cangan yang kurang. Kemudian ketegangan tali
kipas kurang, maka akan menimbulkan bunyi dan
slip.

Putus
Apabila tali kipas putus sama halnya dengan tali
kipas kendor, apabila tali kipas putus maka tidak
ada putaran pada pulley alternator dan rotor coil
akibatnya tidak ada tegangan yang dibangkitkan
oleh alternator sehingga pengisian tidak ada.
Penyebab:
Usia pemakaian yang telah lama. Penggunaan tali
kipas yang terlalu kencang (tali kipas terlalu
kencang).

4. Wiring
Soket alternator kendor
Apabila soket-soket pada alternator kendor ter-
utama soket terminal F maka tidak akan ada arus
yang mengalir ke rotor coil sehingga rotor coil
tidak akan mengalami kemagnetan akibatnya
tidak akan ada tegangan yang dibangkitkan se-
hingga tidak akan ada pengisian.

Model VisKar- 69
Penyebab:
Pemasangan tidak sempurna, Usia socket yang
telah lama, Socket pecah

Hubungan kabel dari voltage


ke alternator putus
Apabila hubungan dari voltage ke alternator
terputus maka maka arus tidak dapat dialirkan ke
alternator dan tidak ada juga arus yang masuk ke
rotor coil sehingga tidak akan terjadi kemagnetan
pada rotor coil akibatnya tidak ada tegangan yang
dibangkitkan sehingga tidak ada pengisian.

Soket regulator kendor


Sama halnya dengan soket alternator kendor, arus
tidak dapat dialirkan jika soket pada regulator juga
kendor sehingga tidak ada arus yang masuk ke
regulator apabila arus yang masuk ke regulator
tidak ada maka arusyang masuk alternatorpun
tidak ada, akibatnya tidak akan ada tegangan yang
dibangkitkan dan pengisian tidak akan terjadi.
Penyebab:
Pemasangan tidak sempurna. Usia socket yang
telah lama Socket pecah

Model VisKar- 70
Saat kunci kontak ON, mesin belum hidup

1. Arus dari baterai mengalir sekering, ke kunci kontak,


ke terminal IG, dan masuk ke MIC. Arus yang mengalir
ke MIC tersebut kemudian mengalir (B) transistor
(Tr1), ke E

Tr1, selanjutnya ke massa. Hal ini menyebabkan Tr1


menjadi ON. Pada saat yang sama arus juga mengalir ke

Model VisKar- 71
B Tr3, ke E Tr3, kemudian ke massa. Akibatnya Tr3
menjadi ON.

2. Aktifnya Tr1 menyebabkan arus mengalir dari baterai


ke terminal B, kerotor coil, ke terminal F, ke C Tr1, ke E
Tr1, selanjutnya ke massa. menyebabkan terjadinya
medan magnet pada kumparan rotor.

3. Aktifnya Tr3 arus mengalir dari baterai kunci kontak,


lampu pengisian, L regulator, C Tr3, ke E Tr3,
massa. Aliran arus menyebabkan lampu pengisian
menyala. (CHARGE LAMP)

Saat mesin hidup, tegangan alternator


kurang dari 14 V

Setelah mesin hidup, maka rotor (yang sudah menjadi


magnet) berputar karena diputarkan oleh poros engkol
melalui tali kipas sehingga pada kumparan stator terjadi
tegangan AC. Tegangan ini kemudian disearahkan menjadi
DC oleh diode penyearah. Karena kumparan stator sudah
menghasilkan tegangan, maka arus pada salah satu ujung
kumparan stator mengalir ke terminal P.
Model VisKar- 72
Aliran arus ini oleh MIC diolah dan digunakan untuk
mengalirkan arus basis (B) Tr2 sehingga Tr2 menjadi ON
dan menghentikan aliran arus ke B Tr3 sehingga Tr3
menjadi OFF.
Karena Tr3 OFF, maka aliran arus dari lampu ke massa
mela lui Tr3 terhenti sehingga lampu tidak mendapat
massa dan aktifnya Tr2 menyebabkan aliran arus dari IG
ke E Tr2, ke CTr2, ke terminal L, dan kemudian ke lampu
pengisian.
Karena lampu mendapat dua aliran arus dari L dan dari
kunci kontak, maka tidak ada perbedaan tegangan di
antara kaki-kaki lampu sehingga lampu padam (lampu
juga mati karena tidak mendapatmassa dari Tr3).
Tegangan yang disearahkan oleh dioda mengalir ke
terminal B dan mengalir ke baterai sehingga terjadi
pengisian. Apabila tegangan yang dihasilkan alternator-
kurang dari 14 V, maka terminal S tidak mendeteksi
adanya kelebihan tegangansehingga MIC akan tetap
memberikan arus ke B Tr1 sehingga Tr1 tetap ON.
Hal ini menyebabkan arus dari dioda kengalir ke
kumparan rotor, ke terminal F, ke C Tr 1, keE Tr1,
kemudian ke massa. Hal ini menyebabkan medan magnet
pada kumparan rotortetap kuat.
Jadi pada saat tegangan alternator kurang dari 14 V,
medan magnet dipertahankan pada keadaan kuat sehing-
ga tegangan tidak drop.

Tugas/Lembar
EVALUASI
Untuk lebih memahami dalam materi diagnosis sistem
pengisian IC, kerjakan tugas di bawah ini.

Model VisKar- 73
1. Pada saat kunci kontak posisi On, mesin mati lampu
kontrol CHG pada dashboard seharusnya
a. Mati.
b. Hidup.
c. Redup.
d. Mati hidup lagi.
e. Hidup terus mati.

2. Gambar berikut menunjukkan pemeriksaan ..

a. Tegangan pengisian.
b. Arus pengisian.
c. Kemampuan pengisian.
d. Kemampuan pengisian tanpa beban.
e. Kemampuan pengisian dengan beban.

3. Tegangan pengisian yang terlalu rendah pada sistem


pengisian dapat disebabkan oleh:
a. Kumparan voltage regulator putus
b. Belt/ tali kipas kendor
c. Pegas voltage regulator disetel terlalu keras
d. Tegangan baterai rendah
e. IC rusak

Model VisKar- 74
4. Alat untuk mengukur kekerasan drive belt pada
sistem pengisian adalah…….
a. Belt tension gauge
b. Fuler gauge
c. Defleksi gauge
d. Puli gauge
e. Termostat gauge

5. Berikut ini merupakan gejala pada saat kunci kontak


posisi ON dan lampu pengisian tidak menyala,
kecuali.......
a. Sekering putus
b. Konector sekering longgar
c. Sekering terbakar
d. Tali V-belt putus
e. Lampu Charge putus

6. Berikut ini merupakan gejala pada saat mesin kondisi


menyala dan lampu pengisian tidak mati, kecuali.......
a. Drive belt kendor
b. Kontak sekering tidak baik
c. Terminal C tegangan di atas 12V
d. Terminal B tegangannya di atas 15V
e. Tegangan pada terminal F tidak tepat

7. Di bawah ini merupakan kerusakan yang sering


terjadi pada sistem pengisian IC, kecuali:
a. V Belt kendor
b. Voltage relay mengalami kebocoran arus
c. IC Regulator terbakar
d. Brush Habis
e. Kemagnetan alternator hilang

Model VisKar- 75
8. Di bawah ini merupakan salah satu kerusakan yang
terjadi pada sistem pengisian rendah
yaitu......................
a. Voltage relay mengalami kebocoran arus
b. IC Regulator terbakar
c. Brush Habis
d. Kemagnetan alternator hilang
e. Setelan pada armatur GAP terlalu rapat

9. Di bawah ini merupakan salah satu kerusakan yang


terjadi pada sistem pengisian tinggi yaitu......................
a. Voltage relay mengalami kebocoran arus
b. Voltage relay terbakar
c. Brush Habis
d. Kemagnetan alternator hilang
e. Setelan pada armatur GAP terlalu rapat

10. Di bawah ini merupakan penyebab terjadinya suara


berisik pada sistem pengisian IC, kecuali:
a. V Belt kendor
b. Voltage relay mengalami kebocoran arus
c. IC Regulator terbakar
d. Brush Habis
e. Kemagnetan alternator hilang

Model VisKar- 76
Kunci
JAWABAN
1. b. 6. c
2. d 7. b
3. b 8. e
4. a 9. b
5. d 10. a

Kriteria
PENILAIAN
Proses penskoran soal pilihan ganda

NA = B X 100
N
NA : Nilai Akhir
B : Jumlah item yang benar
N : Jumlah item pilihan ganda

Referensi
 Training Manual Electrical Group Step 2 Toyota
Servise Training
 New step 1 Toyota Astra Motor
 Pedoman Reparasi Toyota Astra Motor

Model VisKar- 77

Anda mungkin juga menyukai