Manneke Budiman
Manneke Budiman
salam damai sejahtera bagi Ibu, Bapak, dan Saudara sekalian yang hadir
secara luring maupun daring dalam Acara Pengukuhan Guru Besar Fakultas
Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia pada hari ini.
Perkenankan saya menyajikan Pidato Pengukuhan saya sebagai
Guru Besar Ilmu Susastra pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI
dengan judul “Dari Kajian Sastra ke Kajian Budaya: Humaniora dalam
Perubahan Zaman”
Pada awal tahun 1980an, terjadi suatu peristiwa yang mengguncang pondasi
epistemologis disiplin-disiplin ilmu dalam humaniora. Seorang guru besar
ilmu susastra di Columbia University, Amerika Serikat, yang lahir di
Palestina dari ayah berkebangsaan Amerika dan ibu berdarah Arab, Edward
Said namanya, memublikasikan kritik intelektualnya terhadap Barat dalam
Manneke Budiman
Buku Orientalisme mengakhiri masa panjang studi sastra dan budaya yang
bersifat inosen, lepas dari politik, dengan minat yang murni dan melulu pada
estetika serta keluhuran peradaban. Sastra tidak bisa dilepaskan dari perkara
kekuasaan, seperti yang diperlihatkan Said. Walaupun sastra bisa saja
berangan-angan untuk tetap berjarak dari kekuasaan, di antara kedua kutub
yang sepertinya berseberangan itu terdapat jembatan yang disebut dengan
ideologi (Hall, Segal, Osborne, 1997:29-30, 39). Sejak Orientalisme, pula,
kurikulum sastra di berbagai studi sastra di perguruan tinggi mengalami
perombakan radikal, terutama pada cara membaca teks-teks kanon secara
kritis untuk menguak kerja ideologi yang menggunakan sastra dan budaya
sebagai penjelmaannya.
Manneke Budiman
Masuknya teori-teori kritis ke dalam kajian sastra dan budaya tidak hanya
menarik minat dari segi bagaimana teori-teori itu membongkar modus
operandi kuasa hegemonik dalam membentuk kesadaran, tetapi juga karena
membukakan kemungkinan-kemungkinan untuk melakukan resistensi atas
hegemoni tersebut. Dengan demikian, selalu ada peluang untuk mengubah
status quo dengan cara menawarkan alternatif-alternatif bagi terjadinya
perubahan sosial (Caroll, 2006:27; Howarth, 2015). Berubahnya nama
Fakultas Sastra menjadi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya pada awal
tahun 2000an turut memfasilitasi perubahan paradigma dan perluasan ruang
lingkup studi-studi sastra di UI. Kini, isu-isu hegemoni, resistensi, negosiasi
yang melandasi relasi kuasa antara kekuatan wacana dominan seperti
kapitalisme global, transnasionalisme, dan neoliberalisme dengan
kelompok-kelompok yang terpinggirkan atau terdampak olehnya, telah
nyaris mendominasi kancah kajian budaya pada Departemen Ilmu Susastra
di FIB UI.
Kendatipun demikian, realitas sosial terus berubah dan kondisi
kehidupan kita pada saat ini tidak lagi sama seperti dulu ketika wacana
perlawanan terhadap hegemoni dikembangkan. Meskipun di mana-mana
ketimpangan sosial, ketidakadilan, serta peminggiran masih terus
berlangsung, dan humaniora tetap perlu merespon permasalahan-
Manneke Budiman
berasal dari entitas non-manusia, yang tidak bisa dilawan dengan bentuk
resistensi apapun.
Dalam hal ini, ihtiar manusia tidak lagi berpusat pada bagaimana
cara menanggulangi atau menaklukkan tantangan yang mengancam masa
depannya, melainkan lebih pada bagaimana caranya untuk menyerap
guncangan tanpa terluka parah, beradaptasi dengan ketidakpastian masa
depan, dan memulihkan diri dengan cepat ketika mengalami serangan
(Bracke, 2016:54). Kajian kritis atas kebudayaan, ke depan, boleh jadi akan
lebih bersangkutan dengan kesintasan manusia dalam lingkungan alam dan
tatakehidupan yang berubah secara drastis, di mana kuasa global seperti
kapitalisme pun bisa terpukul keras, seperti yang kini sedang terjadi akibat
pandemi Covid-19. Wilayah penjelajahan baru ini juga bisa memberikan
ruang kelegaan bagi kajian-kajian kritis dalam humaniora, yang pada titik
ini mungkin sudah mulai susah untuk bernapas di dalam ruang teoritis
dominan skema hegemoni dan resistensi.
Masih adakah peluang bagi kajian budaya kritis untuk tetap
bernuansa politis seperti sekarang dan terus menawarkan strategi atau siasat
untuk menggoyahkan status quo bilamana ia akhirnya masuk ke habitat riset
baru vulnerability dan resilience dan meninggalkan rumahnya saat ini
hegemony dan resistance? Saya belum bisa memberikan jawabannya, dan
tidak ada kepastian bahwa jawaban yang tuntas akan pernah dapat
ditemukan karena, seperti telah disinggung secara sambil lalu dalam pidato
ini, kita menghadapi masa depan yang tak bisa direncanakan, dipastikan,
ataupun dikendalikan.
Manneke Budiman
Akhir kata, dengan kerendahan hati saya panjatkan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa atas berkat serta kasihNya, dan juga saya haturkan
ucapan terima kasih yang tulus kepada banyak sekali pihak atas dukungan
terus-menerus bagi saya selama perjalanan pembelajaran di Universitas
Indonesia sedari mula hingga hari ini, teristimewa kepada:
mereka telah membuat saya menjadi orang seperti sekarang ini, dengan
segala kekurangan dan kelebihan,
• Terakhir tetapi tak kalah penting, istri saya Chrystina Mitayani dan
kedua putri kami, Michaela Firly Pradita dan Gabriella Ismardianti,
yang selalu punya cara untuk mengungkapkan cinta mereka, bahkan di
saat-saat ketika saya sedang sangat menjengkelkan dan mengacaukan
irama normal hidup mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Tsing, A.L. 2015. The Mushroom at the End of the World: On the
Possibility of Life in Capitalist Ruins. Princeton: Princeton
University Press.
Vishnu, P.W. 2015. Literary Criticism and Theory: Problems of Location
in Research. Conference Proceeding: Interdisciplinary International
Conference on New Trends in Humanities, Gender and Cultural
Studies, Vol. 1. Chembur, Mumbai, India.
Manneke Budiman
DATA PRIBADI
Nama : Manneke Budiman
NIP : 1196511171993031002
Pangkat/Golongan : Pembina Muda/IVc
Jabatan terakhir : Guru Besar Ilmu Susastra FIB UI
Tempat/Tgl. Lahir : Bangil, 17 November 1965
Agama : Katolik
Status Pernikahan : Menikah
Alamat Kantor : Kampus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia, Depok 16424
Telepon Kantor : (021) 786-3528
Alamat Rumah : Jl. Haji Nawi Buntu no. 4, Kel. Gandaria Utara,
Kec. Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12140
Email : manneke.budiman@gmail.com
manneke.budiman@ui.ac.id
Nama Istri : Krystina Mitayani
Nama anak : Michaela Firly Pradita
Gabriella Ismardianti
RIWAYAT PENDIDIKAN FORMAL
1972-1977 SD Negeri Kidul Dalem I Bangil, Jatim
RIWAYAT KEPEGAWAIAN
1993-1997 Penata Muda Gol. III/a
1997-1999 Penata Muda Tkt. 1 Gol. III/b
1999-2003 Penata Gol. III/c
2003-2005 Penata Tkt. 1 Gol. III/d
2005-2007 Pembina Gol. IV/a
2007-2021 Pembina Tkt. 1 Gol. IV/b
2021 Pembina Utama Muda Gol. IV/c
9 2017 Hadi, R.P.S. & Budiman, M. The Lunar New Year and
Guanggunjie Tradition: The Representation of China in the
Lentera Broadcast by China Radio International. Dalam
M. Budianta, M. Budiman, A. Kusno, & M. Moriyama
(ed.), Cultural Dynamics in a Globalized World.
London & New York: Taylor & Francis,279-284
TANDA JASA/PENGHARGAAN
2007 Karya Terbaik II, Lomba Penulisan Kritik Sastra Dewan Kesenian
Jakarta (DKJ)
2008 Nicki Magnolo Memorial Teaching Assistant Prize for the 2007-
2008 School-Year, Asian Studies Department, University of British
Columbia, Kanada