Anda di halaman 1dari 7

Nama : MARDIYANA

Nim : P07220118082

Rangkuman Tentang System Organisasi Asuhan Keperawatan , Bangsal Keperawatan

Pengorganisasian adalah pengelompokan/pengaturan kegiatan yang dilakukan


untuk mencapai tujuan organisasi, melalui supervisi, komunikasi dan koordinasi
dengan unit kerja lain secara vertikal/atasan dan horizontal/bawahan ( Depkes RI,
2001).
Pengorganisasian pelayanan keperawatan adalah proses pengelompokan
kegiatan terhadap tugas, wewenang, tanggung jawab dan koordinasi kegiatan
baik vertikal maupun horizontal yang dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Fungsi ini mencakup penetapan tugas-tugas yang harus dilakukan, siapa yang
harus melakukan, seperti apa tugas-tugas dikelompokkan, siapa yang melaporkan
ke siapa, dan di mana serta kapan keputusan harus diambil oleh seorang perawat.
Berbicara tentang siapa yang harus melakukan apa maka analisis kebutuhan
tenaga harus tepat baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
1. Metode fungsional
Yaitu pengorganisasian tugas keperawatan yang didasarkan kepada
pembagian tugas menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Seorang perawat
dapat melakukan dua jenis atau lebih untuk semua klien yang ada di unit
tersebut.
Contoh penerapan :
Perawat A tugasnya menyuntik, dan perawat B melakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital serta penyuapi pasien.dan Perawat C bertugas untuk
merawat luka dan sebagainya.
Keuntungan :
a. Perawat terampil untuk tugas dan pekerjaan tertentu
b. Perawat senior menyibukkan diri dengan tugas manajerial, sedangkan
perawat pasien diserahkan kepada perawat junior dan atau belum
berpengalaman
c. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai tugas
d. Sangat baik untuk Rumah Sakit yang kekurangan tenaga . Kekurangan
tenaga yang ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang
berpengalaman untuk satu tugas sederhana
e. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik
yang praktek untuk keterampilan tertentu
f. Manajemen klasik yang menekankan efisiensi, pembagian tiugas yang
jelas dan pengawasan yang baik.

Kelemahan :
a. Pelayanan keperawatan terpilah-pilah atau tidak memungkinkan untuk
melakukan keperawatan secara holistik
b. Apabila pekerjaan selesai cenderung perawat meninggalkan klien dan
melaksanakan pekerjaan non keperawatan
c. Kepuasan kerja secara keseluruhan sulit dicapai dan sulit diidentifikasi
kontribusi terhadap pelayanan
d. Perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja
e. Tidak memberikan kepuasan pada pasien maupun perawat

Struktur model asuhan keperawatan fungsional

2. Metode team
Yaitu pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok
perawat kepada sekelompok klien yang dipimpin oleh perawat teregistrasi
dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya.
Contoh penerapan :
Ketua Tim bertanggung jawab dalam mengarahkan anggotanya sebelum
tugas dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta
membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila mengalami
kesulitan.
Keuntungan :
a. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
b. Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
c. Konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat ditekan melalui rapat tim
. Cara ini efektif untuk belajar
d. Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda
dengan aman dan efektif
Kelemahan :
a. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru, sehingga dapat mengakibatkan komunikasi
dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas
terhambat
b. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman cenderung
tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua
tim
c. Akuntabilitas dalam tim kabur
Struktur model asuhan keperawatan team :
3. Metode kasus
Setiap pasien ditugaskan kepada semua perawat yang melayani seluruh
kebutuhannya pada saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang
berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat
oleh orang yang sama pada hari berikutnya.
Contoh penerapan :
Metode penugasan kasus biasa diterapkan satu pasien satu perawat,
umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawatan khusus
seperti : isolasi, intensive care.
Keuntungan :
a. Perawat lebih memahami kasus per kasus
b. Sistem evaluasi dari manajerial menjadi lebih mudah
Kelemahan :
a. Belum dapatnya di identifikasi perawat penanggung jawab
b. Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar
yang sama
Struktur model asuhan keperawatan kasus :

4. Metode primer
Keperawatan primer adalah suatu metode pemberian asuhan
keperawatan dimana perawat profesional bertanggung jawab dan bertanggung
gugat terhadap asuhan keperawatan pasien selama 24 jam/hari.
Contoh penerapan :
Keperawatan primer ini akan menciptakan kesempatan untuk
memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, dimana asuhan
keperawatan berorientasi kepada pasien. Pengkajian dan menyusun rencana
asuhan keperawatan pasien dibawah tanggung jawab perawat primer, dan
perawat assosiet yang akan melaksanakan rencana asuhan keperawatan dalam
tindakan keperawatan.
Keuntungan :
a. Otonomi perawat meningkat, karena motivasi, tanggung jawab dan
tanggung gugat meningkat
b. Menjamin kontinuitas asuhan keperawatan
c. Meningkatnya hubungan antara perawat pasien
d. Membebaskan perawat dari tugas-tugas yang bersifat perbantuan
e. Metode ini mendukung pelayanan professional
f. Terciptanya kolaborasi yang baik
Kelemahan :
a. Ruangan tidak memerlukan bahwa semua perawat pelaksana harus
perawat professional
b. Biaya yang diperlukan mahal

Struktur model asuhan keperawatan metode primer :


5. Metode primer modifikasi
Metode primer modifikasi adalah metode gabungan antara metode
penugasan tim dengan metode perawatan primer.
Contoh penerapan :
Dalam memberikan asuhan keperawatan dengan menggunakan metode
modifikasi primer satu tim terdiri dari 2 hingga 3 perawat memiliki tanggung
jawab penuh pada sekelompok pasien berkisar 8 hingga 12 orang
Keuntungan :
a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang komprehensif
b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
c. Memungkinkan komunikasi antar tim,sehingga konflik mudah diatasi
dan memberikan kepuasan pada anggota tim
d. Saling memberi pengalaman antar sesama tim
e. Bersifat kontinuitas dan komprehensif
f. Mendapatkan akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil, dan
memungkinkan pengembangan diri
g. Mendorong kemandirian perawat
h. Ada ketertarikan pasien dan perawat selama dirawat
Kelemahan :
a. Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan menjadi
tanggung jawabnya
b. Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru sehingga dapat mengakibatkan komunikasi
dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga kelancaran tugas
terhambat
c. Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu tergantung
atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim
d. Perlu kualitas dan kuantitas tenaga perawat
e. Hanya dapat dilakukan oleh perawat professional
f. Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.

Struktur model asuhan keperawatan metode primer modifikasi

Anda mungkin juga menyukai