Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

KOMUNITAS

Disusun
Mardiyana
P07220118082
Pengertian Keperawatan
Komunitas
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari
beberapa organismeyang berbagi lingkungan,
umumnya memiliki ketertarikan dan habitat
yang sama. Dalam komunitas manusia,
individu-individu di dalamnya dapat memiliki
maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi,
kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah
kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal
dari bahasa Latin communitas yang berarti
"kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari
communis yang berarti "sama, publik, dibagi
oleh semua atau banyak"(Komunitas, n.d.2020)
Tujuan Keperawatan Komunitas

Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah


untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan
masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut.

1.Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care)


terhadap individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok
dalam konteks komunitas.

2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh


masyarakat (health general community) dengan
mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu,
dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat mempunyai
kemampuan untuk :

A. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang


dialami
B. Menetapkan masalah kesehatan dan
memprioritaskan masalah tersebut
C. Merumuskan serta memecahkan masalah
kesehatan
D. Menanggulangi masalah kesehatan yang
mereka hadapi
E. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan
masalah yang mereka hadapi, yang akhirnya
dapat meningkatkan kemampuan dalam
memelihara kesehatan secara mandiri (selfcare).
PRINSIP-PRINSIP
KEPERAWATAN KOMUNITAS
•Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat
yang  besar bagi komunitas.
•Kerjasama
     Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral
•Secara langsung
    Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi,
klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik
mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan
•Keadilan.
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas
dari komunitas itu sendiri.
•Otonomi Klien
     Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau
melaksanakan  beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada.
Fungsi perawat dalam melaksanakan tugasnya adalah antara lain:

Fungsi Independent
Yaitu fungsi dimana perawat melaksanakan perannya secara
mandiri, tidak tergantung pada orang lain atau tim kesehatan
lainnya.

Fungsi Dependent
Kegiatan ini dilakukan dan dilaksanakan oleh seorang perawat
atas instruksi dari tim kesehatan lainnya (dokter, ahli gizi, radiologi
dan lainya). fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan
atau instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan
tugas yang diberikan.

Fungsi Interdependent
Fungsi ini berupa kerja tim yang sifatnya saling ketergantungan
baik dalm keperawatan maupun kesehatan dilakukan dalam
kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan di antara satu
dengan yang lainnya
Tingkat pencegah pada praktik
keperawatan komunitas

1. Melalui area pencegahan primer,


bentuk intervensi yangdilakukan perawat adalah melakukan
promosikesehatan dan pencegahan penyakit.

2. Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention).


Upaya pencegahan sekunder yang dilakukan OHN diberikan melalui
berbagai strategi yaitu pelayanankeperawatan langsung (direct care)
untuk kasuspenyakit akut dan kecelakaan serta upaya untukmenemukan
penyakit sejak awal, dan intervensi lebihdini untuk mengurangi risiko
timbulnya kecacatan bagipe kerja.

3. Upaya Pencegahan Tersier (Tertiary Prevention)


Pada level pencegahan tersier, OHN berperan dalamUpaya rehabilitasi
status kesehatan pekerja setelahMengalami sakit yang berat atau masalah
kesehatanSerius lainnya.
Strategi Intervensi Keperawatan Komunitas

1. Proses kelompok (group process)Seseorang dapat mengenal


dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
Pengalaman sebelumnya, selain faktor pendidikan/pengetahuan
individu, media masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan
petugas kesehatan dan sebagainya.

2. KelompokPendidikan Kesehatan (Health Promotion)

Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang


dinamis, dimana Perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses
transfer materi/teori dari seseorang ke Orang lain dan bukan pula
seperangkat prosedur.

3.Kerjasama (Partnership)

Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan


masyarakat jika tidak Ditangani dengan baik akan menjadi
ancaman bagi lingkungan masyarakat luas.
Asumsi Dan Kepercayaan Terhadap Perawatan Kesehatan
Komunitas Menurut ANA (American Nurses Association)

Asumsi
Sistem pemeliharaan yang kompleks.
Komponen sistem pemeliharaan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
Perawatan subsistem pemeliharaan kesehatan dan produk pendidikan dasar
praktek penelitian.
Pemeliharaan kesehatan primer lebih menonjol dari sekunder dan tersier
Perawatan kesehatan menyangkut setting pemeliharaan kesehatan primer.
Kepercayaan
Pemeliharaan kesehatan harus memadai dan diterima semua orang.
Orang yang menerima asuhan harus dilibatkan.
Perawat sebagai pemberi dan klien sebagai konsumen
pelayanankesehatan.

Lingkungan berdampak terhadap kesehatan populasi dan individu.


Pencegahan penyakit bagian esensial dari peningkatan kesehatan.
Kesehatan sebagai proses menyangkut kehidupan dalam jangka
waktu yang lama.

Klien hanya anggota tetap dari tim pemeliharaan kesehatan.


Individu dalam sistem kesehatan masyarakat bertanggung jawab
secara mandiri dan aktif berpartisipasi dalam pemeliharaan
kesehatan.
Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas Indonesia

Perkembangan kesehatan masyarakat di indonesia dimulai pada abad


ke-16,yaitu dimulai dengan adanya upaya pembatasan penyakit cacar
dan kolera yang sangat ditakutioleh masyarakat saat itu. Penyakit
kolera masuk ke indonesia tahun 1927, dan pada padatahun 1937
terjadi wabah kolera eltor.

Selanjutnya tahun 1948 cacar masuk ke indonesia melalui singapura


dan mulai berkembang di indonesia, sehingga berawal dari
wabahkolera tersebut pemerintah Belanda (pada waktu itu indonesia
dalam penjajahan Belanda)

melakukan upaya-upaya kesehatan masyarakat. Gubernur Jendral


Deandles pada tahun1807 telah melakukan upaya pelatihan dukun
bayi dalam praktik persalinan.Upaya inidilakukan dalam rangka
menurunkan angka kematian bayi dalam praktik persalinan.
TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT
zaman kemerdekaan, salah satu tonggak perkembangan kesehatan
Masyarakat di Indonesia adalah saat diperkenalkannya Konsep Bandung ( Bandung
plane)Pada tahun 1951 oleh dr. Y. Leimena dan dr.Patah-yang selanjutnya
dikenalkan dengan Nama Patah-Leimena. Dalam konsep ini,diperkenalkan bahwa
dalam upaya pelayananKesehatan masyarakat ,aspek preventif dan kuratif tidak
dapat dipisahkan. Hal ini berartiDalam mengembangkan sistem pelayanan
kesehatan, kedua aspek ini tidak bolehDipisahkan, baik dirumah sakit maupun
dipuskesmas.

tahun 1956 Dimulai kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat oleh dr. Y.


Susanti denganBerdirinya proyek Bekasi ( lemah abang ) sebagai proyek
percontohan/ model pelayananBagi pengembangan kesehatan masyarakat pedesaan
di indonesia dan sebagai pusatPelatihan tenaga kesehatan. Proyek ini juga
menekankan pada pendekatan tim dalambPengelolaan program kesehatan. Untuk
melancarkan penerapan konsep pelayanan terpadu
Ini,
Puskesmas disepakati sebagai suatu unit yang
memberikan pelayanan kuratif dan preventifvsecara
terpadu, menyeluruh, dan mudah dijangkau, dalam wilayah
kerja kecamatan ataubsebagian kecamatan di kotamadya
atau kabupaten.

Sebagai lini terdepan pembangunanbkesehatan,


puskesmas diharapkan selalu tegar.Untuk itu,
diperkenalkanlah program untukselalu menguatkan
puskesmas (strengthening puskesmas).Di negara
berkembang sepertiIndonesia, fasilitas kesehatan
berlandaskan masyarakat disarankan lebih efektif dan
penting.

Departemen kesehatan telah membuat usaha intensif


untuk membangun puskesmas yangkemudian dimasukkan
ke dalam master plan untuk operasi penguatan pelayanan
kesehatanbnasional. Kegiatan pokok dalam program dasar
dan utama puskesmas mencakup 18 kegiatan.
•Kesehatan ibu dan anak (KIA)
•Keluarga berencana (KB)
•Gizi
•Kesehatan Lingkungan
•Pencegahan dan Pemberantasan penyakit menular serta
imunisasi,
•Penyuluhan kesehatan masyaraka
•Pengobatan
•Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
•Perawatan kesehatan masyarakat
•Kesehatan gigi dan mulit
•Usaha kesehatan jiwa
•Optometri
•Kesehatan geriatrik
•Latuhan dan olahraga
•Pengembangan obat-obatan tradisional
•Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
•Laboratorium dasar
•Pengumpulan informasi dan pelaporan untuk sistem
informasi kesehatan.
 
Pada tahun1969, sistem puskesmas hanya disepakati dua
saja, yaitu puskesmas tipe A Yang dikelola oleh dokter dan
puskesmas
tipe B yang dikelola oleh seorang paramedis.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai