DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
2020/2021
ABSTRAK
Bisnis merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dikerjakan oleh perusahaan
untuk mencari keuntungan atau nilai tambah. Mengingat persaingan yang sangat ketat, setiap
perusahaan harus memiliki strategi untuk dapat bertahan hidup. Persaingan bisnis merupakan
aktivitas ekonomi yang penting sebagai acuan untuk meningkatkan kualitas produksi. Banyak
metode kontemporer yag digunakan para pelaku usaha untuk menghadapi persaingan. Teori
mutakhir yang kini tengah diusung adalah neuromarketing yang faktanya bisa mempengaruhi
psikologi konsumen sehingga dengan mudah tertarik untuk mengkonsumsi produk yang
ditawarkan. Dengah cara mempengaruhi psikologi, ada pebisnis yang melakukan penipuan
supaya meraup keuntungan sebesar-besarnya. Contohnya dengan praktek permainan harga
yakni diskon psikologikal yang dinaikkan harganya terlebih dahulu lalu kemudian
didiskon.Umumnya praktek tersebut biasa terjadi di perusahaan-perusahaan ritel besar.
A. Latar Belakang
Usaha-usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha supermarket untuk menarik animo
masyarakat antara lain dengan cara : mengadakan promo untuk produk-produk tertentu;
mengadakan bazar; mengadakan penjualan dengan harga murah dalam bentuk kegiatan cuci
gudang; mengadakan event-event tertentu seperti fashion show; lomba-lomba, pentas musik,
pameran, dll; dan juga memberikan diskon secara besar-besaran, bahkan sampai dengan 70%.
Sebagai contoh harga sebuah pakaian diskon sebesar 50% . Pada faktur penjualan tertulis
harga Rp 299.900 sebelum diberikan diskon dan setelah itu diberikan diskon sebesar 50%
sehingga harga menjadi Rp 149.950. Hal ini tentu saja merupakan potongan harga yang tidak
murni atau hanya rekayasa permainan harga oleh pelaku usaha.
Meskipun begitu, Belanja dengan harga discount sangat mudah ditemui di Indonesia.
Potongan harga (discount), bisa ditemui ditempat belanja modern ataupun pasar tradisional.
Konsumen juga bisa menikmati discount hampir setiap waktu. Membeli barang bagus yang
harganya di discount memang menyenangkan bagi konsumen. Karena adanya potongan harga
(discount), orang yang semula hanya jalan-jalan bersama keluarga, berjalan jalan dengan
teman/mencuci mata dipusat perbelanjaan, bisa tergoda untuk membeli. Potongan harga
(discount) seakan menjadi daya tarik utama untuk menarik minat masyarakat membeli atau
mengkonsumsi suatu barang. Dengan adanya discount konsumen dapat membeli barang
dengan harga yang relatif rendah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penulis merumuskan
masalah sebagai berikut :
1. Apa itu yang dinamakan diskon sebagai salah satu permainan harga oleh penjual?
2. Bagaimana praktek pelaku usaha dalam penjualan barang-barang dengan memakai
permainan harga?
3. Bagaimana perlindungan hak konsumen terhadap praktek pelaku usaha?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari diskon sebagai salah satu permainan harga oleh
penjual
2. Untuk mengetahui praktek pelaku usaha dalam penjualan barang-barang dengan
memakai permainan harga.
3. Untuk mengetahui perlindungan hak konsumen terhadap praktek pelaku usaha.
ISI
Pengertian Diskon
Harga adalah sejumlah uang yang diperlukan ketika ingin mendapatkan sejumlah
kombinasi dari produk dan pelayanannya”. Jadi menurut definisi di atas harga adalah
sejumlah nominal yang harus dibayarkan konsumen ketika membeli produk tertentu atau
untuk kegunaan jasa yang lainnya. Sedangkan diskon yaitu “pengurangan langsung harga
barang pada waktu pembelian selama periode waktu yang ditentukan. Menurut uraian diatas
peneliti berpendapat diskon adalah pengurangan harga di bawah harga normal ketika
konsumen membeli sebuah produk tertentu. “potongan harga (Price Discount) adalah
potongan dimana harga sesungguhnya lebih rendah dibandingkan dengan harga umum dan
potongan harga bersifat menarik.” “potongan harga adalah pengurangan harga produk dari
harga normal dalam periode tertentu.” Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan tersebut,
peneliti dapat mendefinisikan bahwa harga diskon adalah penurunan harga di beberapa
produk dalam periode tertentu.
Strategi harga diskon pada penjual merupakan strategi dengan memberikan potongan
harga dari harga yang telah ditetapkan demi meningkatkan penjualan suatu produk barang
atau jasa. Diskon dalam bentuk diskon kuantitas, diskon pembayaran tunai / langsung tunai /
diskon penjualan yang dapat diberikan pada umum. Perusahaan memberikan hadiah kepada
konsumen atas pembayaran awal, volume pembelian, dan pembelian di waktu luar musim
dengan mengubah harga dasar suatu produk.
Demikian, harga merupakan faktor utama yang merupakan penerus posisi dan harus
diputuskan sesuai sasaran pemasaran, bauran ragam produk dan pelayanan, serta bagi
persaingan. Dengan memberikan harga yang lebih murah dari peritel lainnya dan dengan
seringnya memberikan harga promo, maka akan menarik pembelian tidak terencana
konsumen. Metode potongan harga ini diberikan juga berdasarkan pada taktik promosi
penjual kepada para konsumen agar menarik perhatian para konsumen. Tetapi potongan
harga ini juga memberikan dampak positif bagi para konsumen yang berpenghasilan rendah
karena berkat adanya potongan harga produk yang semula tidak mampu dibelinya sekarang
bisa mampu untuk dibeli. Seperti inilah seharusnya dinamika harta benda berperan dalam
kehidupan. Orang yang sebelumnya tidak mampu akhirnya diberi kesempatan untuk bisa
membeli produk yang diinginkan
Selanjutnya, discount (potongan) dapat diberikan dengan mempertimbangkan
pembelian, karena musim, ada tujuan tertentu perusahaan dan karena sistem pembayaran.
Makin banyak pembelian, maka potongan harga yang diberikan makin besar. Discount
(potongan) menurut musim, diberikan kepada konsumen,karena toko ingin menghabiskan
stok barangnya. Selanjutnya, agar barang yang lama tidak tertumpuk dengan barang yang
baru sehingga barang yang lama bisa laku terjual meskipun dengan harga dibawah harga
normal.
Kita sering menjumpai di berbagai promo diskon yang diadakan oleh vendor-vendor
ternama. Tapi, mungkin kita tidak menyadari kalau ternyata ada peran ilmu psikologi yang
bermain dalam menentukan harga-harga diskon tersebut.Contohnya, kita pasti sering melihat
berbagai promo diskon yang menampilkan harga-harga seperti 49.999, 99.999, dst. Alih-alih
berpikir bahwa harga-harga tsb lebih murah, ternyata selisihnya hanya 1 rupiah saja dari
harga normal.Seperti yang harga normalnya Rp. 100.000 dijual menjadi Rp. 99.999. Tentu
kita lebih tertarik untuk membeli yang harganya Rp. 99.999. Padahal, selisihnya hanya 1
rupiah saja.Di situlah permainan psikologi harga bekerja. Para penjual menentukan harga
sedemikian rupa, sehingga kita lebih tertarik untuk membeli produk tsb secepatnya. Bagi
konsumen, fakta ini mungkin terdengar cukup menyebalkan. Karena kita baru menyadari
kalau ternyata selama ini kita sering dikelabuhi harga.
Sebaliknya, permainan psikologi harga ini menjadi pembahasan penting yang perlu
dikuasai para pengusaha, agar bisa meningkatkan penjualannya secara signifikan.Beberapa
cara yang sering dilakukan oleh pelaku usaha dalam permainan harga ini diantaranya :
Trik psikologi harga yang paling sering digunakan dalam menampilkan harga diskon adalah
teknik coret. Pelaku usaha cukup menampilkan harga di label, yaitu harga yang didiskon
dengan harga normal yang dicoret. Dengan menampilkan dua harga seperti ini, konsumen
akan merasa lebih diuntungkan, karena mereka bisa lebih berhemat jika membeli produk
yang didiskon. Sehingga, mereka akan melakukan pembelian secepatnya.
Teknik psikologi harga selanjutnya adalah taktik simpan kata. Dalam teknik ini, penjual
menyimpan/ menyembunyikan beberapa keterangan syarat diskon yang berlaku dari harga
yang ditampilkan, agar konsumen lebih fokus pada harga.Namun, yang ditampilkan adalah
syarat dan ketentuan yang berlaku dalam ukuran lebih kecil dan dilengkapi dengan tanda
petik berupa bintang kecil (*).Secara psikologis, konsumen yang melihat tampilan harga di
atas akan langsung berpikir, “murah sekali harganya”. Padahal, di balik promo tersebut ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi (ditulis dalam ukuran font yang lebih kecil dan terlihat
tidak menonjol).
Artinya, penjual menjual produk yang sama dengan beberapa pilihan harga. Namun,
dibuatlah 1 harga paling mahal, tetapi terlihat paling menguntungkan.
Dari varian harga tersebut, kebanyakan orang akan lebih memilih ukuran thai tea ukuran
medium. Karena ukuran large dirasa terlalu banyak dan harganya terlalu mahal. Tapi,
berbeda halnya jika referensi harga sebagai berikut:
Nah, dari varian harga yang kedua, orang pasti akan lebih tertarik membeli thai
tea ukuran large. Karena harga yang medium tidak berbeda jauh dengan yang
berukuran large. Konsumen pun akan mengira ukuran large lebih menguntungkan, karena
isinya lebih banyak dan harganya pun tidak terlalu mahal dari ukuran medium.
Supaya harga diskon terlihat lebih menonjol dan langsung menarik perhatian konsumen,
maka didesainlah label harga menggunakan warna yang mencolok. Pelaku usaha biasa
menggunakan warna merah, atau menggunakan warna kertas label yang berbeda dari label
produk lainnya yang tidak didiskon. Hal ini secara psikologis akan membuat konsumen lebih
tergiur untuk segera membeli produk yang didiskon tsb.
Daripada menjual satu produk yang didiskon, akan lebih menarik lagi jika Anda menerapkan
sistem bundling (menjual beberapa barang jadi satu). Penjual menuliskan promo beli produk
A gratis produk B, atau beli 2 gratis 1, dst. Dengan cara ini, konsumen akan merasa lebih
diuntungkan, sehingga ia pun segera membeli promo bundling tsb.
Praktek curang yang dilakukan oleh para pelaku usaha supermarket dalam
memberikan diskon secara besar-besaran adalah dengan cara menaikkan harga barang
terlebih dahulu, bahkan sampai 200% untuk kemudian dijual dengan harga jual yang di-
diskon sampai dengan 70%. Pemberian diskon sampai dengan 70% ini merupakan suatu
taktik Department Store untuk menarik minat konsumen. Sehingga dalam hal ini, Department
Store dapat dikatakan profit oriented karena pelaku usaha dalam melakukan kegiatan
usahanya dengan upaya menarik keuntungan. Berkaitan dengan salah satu usaha para pelaku
usaha supermarket dalam rangka menarik minat pembeli untuk datang ke supermarket, yaitu
dalam bentuk pemberian diskon secara besar-besaran. Tindakan ini ditengarahi terdapat suatu
tindak kecurangan yang dilakukan oleh pelaku usaha supermarket. Pada umumnya, pelaku
usaha dalam melakukan kegiatan usahanya dengan cara menarik keuntungan dari produk /
barang yang dijual sehingga nantinya upaya yang dilakukan oleh pelaku usaha ini dapat
memajukan perkembangan dunia usaha mereka. Sebuah bisnis harus dipandang sebagai
proses pemuasan pelanggan, bukan proses memproduksi barang. Produk itu sementara,
sedangkan kebutuhan dasar dan kelompok pelanggan itu bertahan selamanya
Harga adalah sejumlah nominal yang harus dibayarkan konsumen ketika membeli
produk tertentu atau untuk kegunaan jasa yang lainnya. Sedangkan diskon yaitu pengurangan
langsung harga barang pada waktu pembelian selama periode waktu yang ditentukan. Para
pelaku usaha umumnya melakukan permainan harga dengan trik psikologi harga antara lain :
Teknik harga coret, Mengurangi 1 digit dari harga normal,Taktik simpan kata, Menampilkan
harga referensi yang tepat,ekuivalen harian,Menampilkan harga dengan warna mencolok/
kontras,Bundling beberapa barang,Perkuat nilai dan keunggulan produk/Jasa.
Praktek curang yang sering dilakukan oleh para pelaku usaha supermarket dalam
memberikan diskon secara besar-besaran adalah dengan cara menaikkan harga barang
terlebih dahulu kemudian baru diberikan diskon, sehingga terkesan lebih murah padahal itu
hanyalah trik untuk meningkatkan penjualan. Untuk itu terdapat Undang-undang yang
berguna sebagai perlindungan konsumen atas hak-haknya agar pelaku usaha tidak semena-
mena melakukan kecurangan dengan permainan harga yang dapat merugikan konsumen
tersebut.
REFERENSI
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5719/Bab%202.pdf?
sequence=10
https://interactive.co.id/blog/psikologi-harga-dalam-membuat-program-diskon-yang-terlihat-
menggiurkan-145.html
https://www.wartaekonomi.co.id/read233725/ssstt-lakukan-lima-trik-penjualan-mainkan-
harga-ini-anti-rugi