Laporan Organisasi Penyuluhan Di Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun
Laporan Organisasi Penyuluhan Di Kecamatan Jorlang Hataran Kabupaten Simalungun
Oleh :
RIZKA FEBRIANI BATUBARA (190320091)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2021
Kata Pengantar
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
1. PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan penelitian......................................................................................2
1.3 Manfaat penelitian....................................................................................3
2. TINJAUAN PUSTAKA................................................................................4
2.1 Jumlah penyuluh yang terdapat pada organisasi......................................4
2.2 Jangkauan kerja penyuluh.........................................................................5
2.3 Petunjuk teknis dan petunjuk lapangan....................................................6
2.4 Metode dan media penyuluhan ..............................................................10
2.5 Kendala yang di hadapi penyuluh...........................................................11
3. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................12
3.1 Kesimpulan.............................................................................................12
3.2 Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….13
BAB I
PENDAHULUAN
2. Bagaimana sistematis metode atau cara kerja para penyuluh BPP kec.
Jorlang Hataran untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
1.Agogo Pane,S,ST
2.Wagimin S.P
,4.Elvia Netty,S.P
9. Parman Saliman,S.P.
Objek dalam praktek kerja lapang ini adalah penyuluh pertanian lapangan
di Kecamatan Jorlang Hataran. Ruang lingkup praktek kerja lapang adalah untuk
mengetahui peran penyuluh pertanian terhadap peningkatan produksi padi kelapa
sawit di Kecamatan Jorlang Hataran.
Masalah dalam ketersediaan saprodi yang belum memadai secara jumlah dan
jadwal penggunaan,maka program yang harus dibuat adalah penyediaan saprodi
bagi petani yang berada di kecamatan Jorlang Hataran.Sehingga petani dapat
menggunakan saprodi secara optimal sesuai dengn jadwal tanam.
2. Ceramah
Ceramah merupakan metode penyuluhan pertanian yang dilakukan dengan
penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam bentuk pertanyaan dan
diskusi dari pihak peserta. Tujuan dari metode ini adalah untuk menyampaikan
materi-materi yang penting dan baru.
3. Demonstrasi
Demonstrasi merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian yang
dilakukan dengan cara peragaan. Kegiatan demonstrasi dilakukan dengan maksdu
agar memperlihatkan suatu inovasi baru kepada sasaran secara nyata atau konkret.
Melalui kegiatan demonstrasi sasaran (audience) di ajarkan mengenai
keterampilan dan memperagakan cara kerja teknik-teknik baru termasuk
keunggulannya untuk menyempurnakan cara lama.
a. Demonstrasi Cara
Demonstrasi ini mempertunjukkan suatu cara kerja baru atau suatu cara
lama tetapi dilakukan dengan lebih baik, misalnya bagaimana cara menanam padi
menurut sistem jajar legowo, cara melakukan vaksinasi, cara pembuatan pupuk
organik (bokasi) dan sebagainya.
b. Demonstrasi Hasil
Demonstrasi hasil untuk memperlihatkan hasil yang diperoleh dari
penerapan teknik baru, misalnya demonstrasi pemupukan dengan dosis pupuk
tertentu, adaptasi varietas tanaman padi dan sebagainya. Metode demonstrasi hasil
memperlihatkan atau membuktikan pemanfaatan satu atau beberapa seri teknologi
yang dianjurkan. Selain itu, memerlukan banyak waktu dan biasanya diperlukan
perbandingan dan pencatatan.
4. Diskusi
Metode diskusi merupakan metode yang memberikan kesempatan yang
sebesar-besarnya kepada sasaran untuk menyampaikan tanggapannya,
pendapatnya maupun saran. Berbeda dengan ceramah, peran penyuluh pertanian
dalam metode ini relatif kecil. Kehadiran penyuluh lebih banyak sebagai
fasilitator atau narasumber dan bukan semata-mata sebagai informan.
5. Kursus Tani
Kursus tani adalah kegiatan belajar dan mengajar bagi para petani dalam
waktu tertentu dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani.
6. Pameran
Pameran merupakan metode dan teknik penyuluhan pertanian dengan
pendekatan massal. Sifat pengunjungnya heterogen, tidak terbatas hanya pada
petani tetapi juga orang yang bukan petani. Dalam pemeran akan dijumpai
berbagai macam visual aid yang digunakan secara tunggal atau digabungkan.
Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab setiap penyuluh adalah
mengkomunikasikan inovasi dalam arti mengubah perilaku sasaran agar tahu, mau
dan mampu menerapkan inovasi demi peningkatan kesejahteraan hidupnya. Perlu
di ingat bahwa sasaran penyuluhan sangatlah beragam. Baik beragam mengenai
karakteristik individunya, beragam lingkungan fisik dan sosialnya, dan beragam
pula kebutuhannya, motivasi serta tujuan yang diinginkannya. Dengan demikian,
dapat kita simpulkan bahwa tidak ada satupun metode yang selalu efektif untuk
diterapkan dalam setiap kegiatan penyuluhan tetapi tergantung dari situasi dan
kondisi serta materi yang akan disuluhkan sehingga dalam penggunaan metode
dan teknik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Jorlang Hataran telah
berperan dalam meningkatkan produksi kelapa sawit di Kecamatan Jorlang
Hataran melalui peran penyuluh pertanian yang telah dilakukan oleh penyuluh-
penyuluh untuk meningkatan produksi padi kelapa sawit. Adapun peran penyuluh
tersebut adalah:
1. Peran penyuluh pertanian sebagai pembimbing petani
2. Peran penyuluh pertanian sebagai motivator
3. Peran penyuluh pertanian sebagai organisator dan dinamisator petani
4. Peran penyuluh pertanian sebagai teknisi
5. Peran penyuluh pertanian sebagai penghubung antara lembaga penelitian
dengan petani
6. Peran penyuluh pertanian sebagai fasilitator
3.2 Saran
Dari peneliti yang dilakukan, penulis menyarankan:
1. Penyuluh lebih giat lagi dalam melakukan penyuluhan agar petani mau
seutuhnya menerima informasi yang diberikan oleh penyuluh lapangan
dan mau mengikuti bimbingan serta menjalankan program-program yang
telah direncanakan.
2. Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) lebih giat lagi memantau peran
penyuluh pertanian yang dijalankan penyuluh dan sebaiknya
menambahkan jumlah penyuluh lapangan juga dapat meningkatkan peran
penyuluh pertanian dalam meningkatkan produksi padi kelapa sawit.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penyuluhan Pertanian Jorlang Hataran. 2017. Programa Penyuluhan
Pertanian BPP Jorlang Hataran. BPP Jorlang Hataran.
Ikbal. 2010.
Isbandi, R. 2005. Ilmu Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Jakarta: FISIP
UI Press.
Soeharto N.P. 2005. Program Penyuluhan Pertanian (materi dalam diklat dasar–
dasar funsional penyuluh). Jakarta.