Anda di halaman 1dari 33

Assalamua’alaikum, Sahabat para pejuang jodoh.

Gimana
kabarnya? 

Masih semangat dengan PENANTIAN? Masih semangat


MEMANTASKAN?

Jangan sampai kita jadi PATAH ARANG, TAK SEMANGAT,


dan akhirnya PUTUS ASA dari rahmat dan karuniaNya.
Na’udubillah..

Ya, gak kerasa sudah 2021 lagi. Padahal mungkin target


menikah dari beberapa tahun yang lalu. Namun jodoh
idaman ternyata tak kunjung datang melamar, atau wanita
yang diidamkan masih terhalang.
Belum lagi setiap ketemu lebaran, ingin rasanya NUTUP
TELINGA atau BERSEMBUNYI di bumi. Ya apalagi kalau
bukan pertanyaan yang memerahkan telinga, “KAPAN
NIKAH?”, “MANA CALONNYA?” atau nada membandingkan
saudara, “wah yang ini udah anak satu, lucu banget. Nah
yang ini kapan?”. Mungkin beberapa dari kita ingin teriak,
“Ada TEMA LAIN nggak?” atau, “Jangan nanya terus, bantu
cariin dong!”..

Ya, BENER. Siapa sih yang nggak mau segera menikah?


Apalagi menikah dengan seseorang yang selama ini dicintai
dalam diam, dido’akan dalam sujud panjang, ciee.. romantis
banget khaaaan?

Ya, ternyata masalah jodoh ini gampang-gampang susah.


Hehe.. saya bilang gampangnya dua kali loh, artinya kalau
NIAT dan CARA kita bener insyaAllah jodoh idaman itu
mudah didapatkan.

Oh ya, sebelum lanjut... izinkan saya cerita tentang kisah asli


seorang pemuda yang sedang dalam penantian.

Dia seorang pemuda dari keturunan yang baik. Walau hidup


sederhana namun keluarganya memegang kuat ajaran
agama, ia pun tumbuh jadi seorang anak yang soleh.

Seperti pemuda yang lainnya ia pun punya rasa suka dengan


pasangan jenis (bukan lawan jenis ya, nanti dilawan terus
dong. KAPAN NIKAHNYA? . Rasa itu tumbuh dari
SMP, ia suka pada seorang akhwat yang solehah
menurutnya. Sampai beranjak SMA ia masuk ke sekolah
yang sama, juga organisasi yang sama dengan sang ukhti.
Sampai pada kelas XI SMA ia didapuk menjadi seorang
ketua ROHIS, rasa cinta itu makin bersemi, secara gitu sering
rapat bareng. Jadi suka curi-curi pandang. Ternyata sang
akhwat juga punya rasa yang sama dengan sang ikhwan ini.
Gayung bersambut, mulailah ekspresi cinta itu bersemai, dari
suka misscall, ngasih semangat, nunjukin prestasi sampai
perhatian lainnya.

Sampai pada suatu hari, sang ikhwan seakan ditampar


dengan tausiyah seorang ustadz.

“Mana mungkin kita dapat jodoh yang BAIK, kalau kita


hanya memperbaiki TOPENG, bukan KUALITAS DIRI”.

Akhirnya sang ikhwan ini sadar, selama ini ia hanya


memperlihatkan TOPENG. Ingin KELIATAN keren, soleh,
hebat, tapi BUKAN untuk Allah. Namun untuk wanita yang
dia sukai. Iapun teringat sebuah hadits :
“Sesungguhnya amalan itu tergantung pada niatnya, dan
sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang
ia niatkan. Barang siapa berhijrah karena Allah dan Rasul-
Nya, maka hijrahnya (akan diterima) sebagai hijrah karena
Allah dan Rasul-Nya, dan barangsiapa berhijrah karena
dunia yang ia cari atau wanita yang hendak dinikahinya,
maka ia akan mendapati apa yang ia tuju. (H.R Bukhari &
Muslim)”.

Akhirnya sang ikhwan itu bertaubat, dia meminta ampun


kepada Allah atas segala kekhilafannya, lebih malu lagi
karena sebagai ketua ROHIS yang suka ngomong jangan
pacaran, kena juga virus merah jambu. Ia pun memberanikan
diri untuk sms sang akhwat,
“Ukhti, afwan atas segala sikap ana selama ini, ana tahu
INI SALAH. InsyaAllah mulai sekarang kita tak akan
berkomunikasi terlalu intens lagi”.

Awalnya berat bagi sang ikhwan untuk sms, karena ada rindu
dan kenangan indah disana. Namun, dengan
MEMAKSAKAN DIRI, juga hati gerimis ia berani kirimkan sms
itu. Ternyata sang akhwat itu pun meminta maaf. Lega
rasanya ia sudah melepaskan kemaksiatan yang
terbungkus begitu indah itu. Ia pun bertekad untuk
menggunduli rambut sebagai kifarat penggugur dosa, biar
orang tak lagi mengagumi topengnya, tapi menerima
AKHLAK BAIKNYA.

Entah mengapa semenjak itu, justru banyak wanita yang


mendekatinya. Namun ia berhasil menjaga jarak dan
istiqomah dalam perbaikan dirinya.
Saat kuliah, ia memilih untuk fokus BERKARYA dan MANDIRI.
Alhamdulillah ia pun mendapatkan beasiswa bergengsi
yang membuatnya tak meminta lagi pada orang tua, bahkan ia
fokus untuk bisa membahagiakan ibunya. Disamping
target beasiswa yang menuntut IPK DIATAS 3,0 ia pun aktif
di berbagai organisasi dalam dan luar kampus. Sampai
akhirnya ia bisa menulis berbagai buku BEST SELLER dan
menjadi TRAINER NASIONAL sejak kuliah dari pengalaman
suksesnya di dunia kampus.

Dengan kesibukannya mengatur waktu untuk membantu


orang tua, kuliah, berorganisasi dan berbisnis akhirnya
tepat saat wisuda sarjana ia sudah bisa membeli sebuah
mobil baru hasil jerih payahnya selama ini. Bahkan beberapa
bulan kemudian ia pun bisa membeli rumah SEBELUM
MENIKAH.

Sampai di satu titik, ia pun sudah punya niat menikah,


namun malu untuk bilang sama orangtua. Malu bukan
karena tak siap, tapi malu kalau orang tua belum merasa
dimuliakan oleh anaknya. Sampai akhirnya sang ayah
bertanya, “Nak, KAPAN NIKAH?” sontak dia kaget, dan
langsung jawab :

“Siap yah, kalau umi ayah izinkan insyaAllah diikhtiarkan”.


Orang tuanya bahkan heran, “emang udah ada jodohnya?”.
Dan dia jawab, “Belum, Yah. Do’akan aja ya  !”

Target dia menikah seperti ayahnya, yaitu 21 tahun. Namun


ternyata TAK SEMUDAH ITU mendapatkan jodoh idaman. Ia
punya kriteria yang cukup tinggi, ingin mendapatkan jodoh
seorang dokter yang hafidzah Al-Quran. Mulailah pencarian
mendapatkan jodoh itu. Ternyata, TAK SEMUDAH YANG
DIBAYANGKAN, walaupun ia sudah bertemu dengan alumni
training hampir di seluruh Indonesia namun untuk urusan
jodoh tak jadi begitu saja gampang.

Ujian demi ujian penemuan jodoh pun ia lewati dengan


ikhlas. Dari mulai mencari via facebook, rekomendasi temen,
sampai minta tolong seorang Ustadz, sudah ia lewati semua.
Yang belum ngiklan di koran aja. Hehe.. 
Pernah, ia bertanya pada Ustadznya,

“Ustadz, tolong carikan ane JODOH !”.

Tapi sang ustadz malah bilang,

“Afwan akhi, antum cari sendiri aja ya!”.

Hatinya hancur, seakan tak menyangka ustadz yang selama


ini ia hormati dan muliakan tak mau membantunya, untung
aja gak guling-guling di lantai sambil meronta seperti anak TK
minta dibeliin es oleh ibunya. Dengan berat hati ia
bertanya pada sang ustadz,

“KENAPA..??”.

Lalu dengan yakinnya sang ustadz bilang,

“Ane aja BELUM NIKAH”.. *gubrak* hehe..

Ya iyalah, kalau ada yang bagus juga pasti buat ustadz dulu
keles.

Nah, perjuangan menemukan tulang rusuk pun ia lanjutkan.


Masih mau lanjut ceritanya? Hehe.. serius amat. Seruput teh
manis dulu sana. Oke kita lanjut ya 

Ia pun pernah dita’arufkan (dikenalkan : red) dengan seorang


mahasiswa pascasarjana di sebuah universitas ternama dan
sudah hafal belasan juz. Namun, ada sesuatu yang ia kurang
cocok salah satunya dari latar belakang keluarganya yang
ternyata cerai. Dalam pandangan subjektif lelaki ini ia
berharap mendapatkan jodoh dari keluarga yang utuh.
Gagal ta’aruf tak MENYURUTKAN LANGKAHNYA. Ada
seorang akhwat yang mendekati adiknya, ngasih banyak
hadiah lah, dan pedekate lainnya. Namun itu bukan style nya,
lelaki dong nyari tulang rusuknya, seperti sperma yang
mendekati ovum. Padahal sah-sah aja khan..?

Nah, sampai kelelahan dalam pencarian jodoh, akhirnya ia


mengambil air wudhu, sholat hajat lalu mengganti do’a,

“Ya Allah, berikan aku jodoh. Siapapun aja deh yang mau
denganku, yang siap menerima aku dan keluargaku apa
adanya. Bahkan kalau bisa yang belum pernah mengenal
aku dan keluargaku, biar bisa sama-sama membangun
cinta karenaMu” .
Subhanallah, beberapa hari setelah do’a dan kepasrahan itu
dipanjatkan, ada keajaiban yang luar biasa. Ia meminta pada
seorang sahabatnya.

“Kang, masih ada stok akhwat yang belum nikah ngga?


Kalau ada ta’aruf dong! ”.

Eh, ternyata ada dua, dan akang ini merekomendasikan dia


dengan salah satu dari dua wanita itu. Hari pertama tukeran
CV via email, hari kedua ketemuan bawa mahrom
saudaranya, dan tepat hari ketujuh sang ikhwan langsung
memberanikan diri mengkhitbah (melamar: red) sang akhwat
tersebut. Dan 2 minggu kemudian, dilangsungkanlah akad
nikah dan walimah yang begitu sederhana namun
BAHAGIA.

Ya, saat Allah berfirman, “Kun (Jadi)..” “Fayakun.. (Maka


jadilah)”. Dan alhamdulillah, lelaki yang beruntung
mendapatkan wanita yang baru seminggu dikenalnya itu
bernama Setia, nama lengkapnya SETIA FURQON KHOLID.
Yang sekarang nulis ebook buat sahabat ini. Do’akan ya biar
keluarga kami sakinah mawaddah warahmah. Saya do’akan
juga sahabat bisa dapet jodoh idaman yang bisa
membangun cinta sampai SURGA. Aamiin 

Nah, pengalaman saya selama 7 tahun di dunia pelatihan


untuk anak muda, juga melayani RIBUAN EMAIL yang masuk
ke inbox facebook, instagram dan whatsapp, tentang
permasalahan KARIR, CINTA sampai masalah jodoh.
Membuat saya tergerak untuk bisa buat ebook ini. Yang
mudah-mudahan bisa MEMBANTU Sahabat yang ingin
mendapatkan jodoh terbaik.

Di setiap seminar pra nikah, sering saya bilang :


“Ada dua hal yang sebaiknya JANGAN SALAH dalam
memilih dalam hidup ini, yaitu masalah KARIR dan JODOH”.
Untuk bimbingan karir akhirnya saya buat buku “Muda Karya
Raya”, hanya 7 Detik menjadi pemuda kaya penuh karya”,
kalau mau dengerin audionya gratis bisa klik
http://setiafurqon.com/download-audio-setia-furqon- kholid.
Nah, untuk masalah KEGALAUAN dan JODOH saya juga
buat beberapa buku yang alhamdulillah BEST SELLER
tentang cinta, salah satunya “Jangan Jatuh Cinta! Tapi
bangun Cinta” yang ngomongin masalah CINTA, PACARAN,
MENIKAH, dan BANGUN CINTA. Kalau mau liat buku-buku
saya yang lain bisa klik aja http://setiafurqon.com/buku.

Oke, kita lanjutkan ya, masih semangat...??? Ya harus dong,


kan mau dapet jodoh idaman. Hehe..
Sadar nggak Sahabat, kita BUKAN sedang berkompetisi
dengan siapapun, misalnya temen yang udah nikah,
saudara yang udah punya anak, atau siapapun. Tapi
sejatinya kita sedang bergelut dengan usia yang Allah
amanahkan. Nah loh, SIAPA YANG JAMIN besok lusa kita
MASIH HIDUP? Padahal sebuah hadits menjelaskan,

“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus


kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu
yang bermanfaat, dan anak shaleh yang berdoa
kepadanya.” (HR Muslim).

Nah, kalau SEDEKAH JARIYAH dan ILMU bisa kita berikan.


Kalau ANAK darimana lagi kalau bukan dari PERNIKAHAN?
Tentunya bisa juga sih diganti dengan mengurus anak yatim.
Tapi siapa sih wanita dan lelaki yang nggak ingin
meneruskan keturunan yang soleh-solehah? Iya nggak?
Jangan BAPER dulu ya  Kecuali baper: bawa perubahan.

Ada juga orang yang bilang dengan PEDE namun tersirat rasa
putus asa, “Ah enjoy aja kali, let it flow aja. nanti juga
kalau udah ada JODOHNYA pasti datang!”

Pernyataan ini emang nggak sepenuhnya salah, tapi coba


perhatikan, bisa jadi ini membuat kita NGGAK
NYEMPURNAIN IKHTIAR loh. Karena kita cuman menunggu
pasif tanpa mempersiapkan diri dengan baik. Seperti Umar
Bin Khattab yang pernah memarahi seorang pemuda yang
berdo’a terus di masjid untuk bisa mendapatkan rizki dari
Allah tapi gak mau pergi ke pasar. Sama dengan Anda,
kalau INGIN DAPET JODOH terus do’a aja nggak sungguh-
sungguh, niatnya nggak lurus, ikhtiarnya gak bagus ya mana
bisa DAPETIN JODOH IDAMAN. Iya nggak? Bisa sih dapet,
tapi mau dapet yang biasa aja? Jadi inget sebuah iklan, buat
anak kok coba-coba? Buat jodoh kok coba-coba. Hehe..

Nah, hati-hati juga buat Anda yang sudah terlalu nyaman


sendiri dengan KEJOMBLOAN, sebuah riset yang dihelat
oleh Sahlgrenska Academy menemukan, PRIA yang HIDUP
SENDIRI alias menjomblo cenderung rentan terkena stroke
dan beresiko MENINGGAL LEBIH CEPAT. Walah..!! Riset ini
melibatkan 1,090 pasien di Swedia Barat dan hasilnya
sebagian pasien akhirnya mengalami stroke karena
TINGGAL SENDIRI. Hiiii.. na’udzubillah..

Jadi inget lagu Kuntoaji, nyanyi dulu yuk.. mainkan..


Sudah terlalu lama sendiri
Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya

Pagi ke malam hari tak pernah terlintas di hati


Bahkan di saat sendiri aku tak pernah merasa sepi
Sampai akhirnya kusadari aku tak bisa terus begini
Aku harus berusaha tapi mulai darimana

Sudah terlalu lama sendiri


Sudah terlalu lama aku asyik sendiri
Lama tak ada yang menemani rasanya

Kalau saya aja yang ingin nikah di usia 21 tahun baru dapet 2
TAHUN KEMUDIAN, apalagi bagi Anda yang nggak
meniatkan. Emang ada yang nggak niatin nikah? Ada loh.
Yang KESIBUKAN KERJA, keasyikan dengan HOBI, atau
SIBUK PACARAN. Ayo.. siapa ya.. ? 


MACAM-MACAM MITOS SEPUTAR NIKAH

Belum ada jodohnya. BUKAN belum ada jodohnya,


belum lurus niat, BELUM BAGUS ikhtiarnya
Nunggu dia datang melamar? Kenapa nunggu yang
PHP, yang SIAP MENDATANGI itu patut diapresiasi.

Tapi belum ada cinta? Bagi wanita, cinta


itu bisa DIBANGUN. Bisa ditumbuhkan.

Tapi aku belum pernah pacaran, siapa yang bisa kenal


aku? Eh, siapa bilang harus dengan pacaran dulu.
Justru kamu UDAH BENER nggak mau pacaran, tinggal
MEMANTASKAN DAN MEMPERSIAPKAN.
Tapi yang datang belum mapan? Syarat nikah itu
nggak perlu mapan. Cari lelaki yang tanggung jawab.
Yang bisa jadi imam. Karena kalau dia mencintaimu ia
kan memuliakanmu, kalau ia tak menyukaimu dia tak
kan pernah menzalimimu.

Tapi yang datang belum punya pekerjaan dan


penghasilan tetap. Hellooooo, justru BAGUS kali. Yang
penting tetap bekerja dan penghasilan. Bukannya
Miliarder juga penghasilannya nggak tetap, kadang 1 M,
kadan 1,5 M/bulan. Hehe.. 

Terus lewat apa aku bisa kenal calon jodoh? Dengan


ta’arufan, terus khitbah, akad nikah dan walimah. Beres
khaaan?

Tapi kakak belum nikah ! Lah kan jodoh sama rizki


beda-beda. Emang mau SAMPAI TUA nungguin kakak
nikah ?

Tapi aku masih berharap sama dia? Mau sampai kapan


kamu di-PHP-in, terus kalau akhirnya dia nikah sama
yang lain gimana? Kamu berkorban untuk seseorang
yang SALAH dong !
Tapi SEMUA cowo tuh sama, carinya yang cantik, tajir,
cerdas. Sedangkan aku? Ya CARI DIMANA Sis, kalau
carinya di tempat nongkrong, cafe, atau pub sih cowo
seperti itu yang ada. Tapi kalau carinya di majlis ta’lim,
atau di KOMUNITAS yang saya buat
http://kelasjodoh.com/ insyaAllah BERKAH, siapa tahu
dapet jodoh yang sama-sama MAU MEMANTASKAN
DIRI juga.

Nah, kali ini saya ingin ngasih 5 langkah praktis biar Sobat
bisa dapetin JODOH BERKUALITAS.

1. Kekuatan Spiritualitas
Kalau mau jodoh seperti Nabi Muhammad salallahu ‘alaihi
wassalam, sudahkah kamu SEHEBAT Khadijah radiallahu
‘anhu?

Kalau mau jodoh seindah Fatimah, Sudahkah kamu


SEGAGAH dan SECERDAS Ali Bin Abi Thalib?

Kalau mau jodoh seperti FAHRI di Ayat-Ayat Cinta, Sudahkah


kamu SEHEBAT Aisha?

Ya.. artinya JODOH itu nggak jauh dari CERMINAN siapa diri
kita. Kalau mau dapet yang BERKUALITAS, ya naikkan
KUALITAS DIRI. Ingin dapet yang SOLEH, yang
SOLEHAHKAN diri. Ingin dapet yang MAPAN ya
MANDIRIKAN pribadi.

Saya sering bilang, “Jodoh itu adalah momentum, saat


persiapan bertemu peluang. Ada yang BERKUALITAS tapi
diri BELUM LAYAK ya belum tentu jodoh. Sudah
memantaskan diri belum dipertemukan dengan yang
berkualitas itu juga sama. Belum jodoh berarti”.

Dan patut diingat, seorang wanita hebat itu investor masa


depan. Dia tahu mana lelaki yang kedepan bisa SUKSES
dalam KARIR dan kehidupannya. Walau hari ini dia masih
merintis. Namun, Lelaki hebat itu bermental entrepeneur.
Dia tahu mana calon istri yang bisa memanaje keuangan
suaminya, mana yang cuman bisa ngabisin aset suaminya.
Nah loh..!!! 

So, sekarang yuk luruskan niat kita. Nikah bukan karena


desakan orang tua, bukan karena males dikatain temen,
bukan karena takut jadi jomblo nggak laku, tapi karena
ibadah. Kalau NIAT IBADAH masa sih Allah nggak bantu, toh
yang pacaran aja masih berseliweran.

Selanjutnya cleansing, minta maaf sama orang tua jika


selama itu banyak dosa. Ingat loh, ridha Allah ada pada ridho
kedua orang tua kita. Mau mudah jodoh? Minta orang tua
do’akan kita.

Ketiga, ikhlaskan. Berdamai dengan masa lalu. Bertaubat


dengan keburukan dan kemaksiatan. Karena kita nggak bisa
hidup di masa lalu. Hidup harus terus berjalan, percayalah
sebesar apapun dosa kita, ampunan Allah jauh lebih besar
untuk kita.

Terakhir, hiduplah dengan kebaikan. Bergaul di komunitas


yang baik, cari mentor atau ustadz/ustadzah, dan
perbanyak kebaikan dan amal soleh. InsyaAllah semakin
dekat kita dengan jodoh.

Saya masih ingat suatu saat istri pernah ikut seminar


pranikah, dan saat itu sang trainer bilang silahkan sedekah
sebesar mungkin sambil berdo’a untuk dapat jodoh
terbaik. Eh.. alhamdulillah dapet saya. Kalau sedekahnya
lebih gede, mungkin dapet Ustadz atau artis. Hehe.. becanda.

2. Kekuatan Emosional (Emotional Power)

Kenapa ada yang cantik tapi susah dapet jodoh? Kenapa ada
yang tampan belum nikah-nikah? Ini RAHASIANYA. Ternyata
tampang keren aja nggak cukup loh. Berapa sering saya
saksikan, banyak wanita cantik yang curhat bahwa dia
cuman dipermainkan oleh para lelaki. Begitu juga dengan
lelaki tampan, banyak yang jadi nggak percaya sama wanita
karena kebanyakan cuman ngedeketin kalau ada maunya
aja.

Atau kasus lain, pernah nggak nemuin orang yang kalau dari
penampilan catchy, tapi pas makin deket makin MALES
lama-lama ketemu. Kenapa? Karena bisa jadi omongannya
kasar, sombong, ngeremehin, atau terlalu tinggi. Nah,
ternyata ada loh orang yang wajahnya pas-pasan,
dompetnya juga nggak jauh dari itu. Tapi dia disukai banyak
orang, kenapa? Karena pandai bergaul.

Menurut Goleman (2000 : 44), kecerdasan intelektual (IQ)


hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80%
adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan lain,
diantaranya adalah kecerdasan emosional atau Emotional
Quotient (EQ) yakni kemampuan memotivasi diri sendiri,
mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur
suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja
sama. Inilah jawaban dari semua. Dan 1400 tahun yang lalu,
nabi Muhammad salallahu ‘alaihi wassalam sudah tampil
dengan kemuliaan akhlak bahkan digelari “Al-Amin”, Sang
Terpercaya.

Nah, bagaimana dengan diri kita? Sudahkah kita pandai


bergaul ? Bisa bersosialisasi? Atau jangan-jangan orang takut
deket apalagi bergaul sama kita? Hi... Nggak mau kali ya..

Nah, cara melatih kekuatan emosional ini adalah dengan


berorganisasi, mengambil tanggung jawab, menjadi
pemimpin dan berkomunitas. Karena dengan itu kita belajar
bagaimana menghargai pendapat, mengatur, menghargai juga
menghormati orang lain. Saya jadi inget, waktu
curicullum vitae ta’aruf calon istri dikirim ada 17 halaman.
Ngomongin tentang puluhan keaktifannya dalam
berorganisasi dan dakwah. Subhanallah, makin kagum aku
sama dirinya. Cie-cie.. nggak usah baper.. 

Jadi, siap melatih senyum ? Siap menjaga sikap santun?


Bergaul ramah dan pandai membawa diri dengan baik?
Cmungut kaka... ^_^

3. Kekuatan Finansial (True Financial Power)

Btw, udah like fanspage saya khaaan ? hehe.. kalau belum


boleh deh like link ini
https://www.facebook.com/setiafurqonkholid1

Nah, saya pernah buat status kaya gini,


Suami idaman itu yang suka bilang "I Love You"

Tapi juga yang bisa membelikan anaknya susu

Suami idaman itu lemah lembut pada istri


Namun semangat menjemput rizki

Suami idaman itu pemimpin yang berkarakter


Namun tak kehilangan selera humor

Suami idaman itu bijak dalam memutuskan


Namun juga santun dalam mendengarkan

Suami idaman itu bukan yang tak pernah salah


Namun yang berani meminta maaf jika salah

Suami idaman itu menuntun bukan menuntut


Mengarahkan bukan menyalahkan

Ya, memang indah boncengan satu motor berdua, tapi kalau


anak sudah ada lima MANA BISA? Memang so sweet
mengontrak berdua di kamar ukuran dua kali tiga, tapi kalau
yang lahir kembar dua MANA MUAT? Memang romantis
makan SEPIRING BERDUA? Tapi kalau anggota keluarga
udah lima MANA TAHAN..??
So, udah semestinya kita mempersiapkan diri untuk bisa
mandiri finansial. Apalagi lelaki, kamu tuh bakal jadi IMAM.
Ga cukup kalo cuma modal CINTA. Gak cukup kalo cuma
modal tampan rupa. Apalagi kalo ternyata perempuan yang
mau kamu lamar itu anak tentara. Belum apa – apa udah
ditanya. “Kamu mau kasih makan anak saya apa kalo
kerjaan aja belum punya?” Langsung Perang Dunia ! Hehe...
Ada yang nyengir – nyengir kesindir nih ^_^

4. Kekuatan Intelektual (Intellectual Power)

Saya inget banget, waktu itu ada seorang perempuan yang


tiba – tiba nyeletuk : “Ngapain sih perempuan kuliah segala
kalo ujung – ujungnya ke dapur juga !” Kamu yang
perempuan gitu juga ga ? Hehehe...

Memang gak salah sih karena tugas perempuan itu ya nantinya


ujung – ujungnya pasti dapur lagi... dapur lagi. Tapi, bukan
berarti bikin kamu malah jadi males buat nimba ilmu. Males
kuliah karena alesannya tugas perempuan nanti kalo udah
nikah ya ujung – ujungnya dirumah. Padahal ehh....
SALAH BESAR banget ! Justru, seorang ibu itu harus cerdas,
harus punya kualitas. Harus pake BANGET punya ilmu. Entah
itu ilmu mendidik anak, ilmu memanage keuangan keluarga,
dan masih banyak lagi. Ibu itu adalah MADRASAH PERTAMA
bagi anak – anaknya. So, kalo sebagai ibu aja gak bisa dan
gak tau cara mendidik anak, gimana bisa anak kita tumbuh
menjadi anak yang HEBAT dan SUKSES nantinya ? Karena
tolak ukur kesuksesan anak itu ya berasal dari ibunya. Gak
percaya ? Buktiin sendiri nanti ^_^

Kalo yang laki – laki gimana ? Apalagi laki – laki. Harus punya
ilmu yang lebih. Gimana bisa bangun keluarga yang cerdas
kalo bapaknya PEMALAS ? Waktu ditanya anak – anaknya
tentang pelajaran matematika cuma bisa bengong gara –
gara dulu kebanyakan nongkrong. Emangnya gak malu ? 



5. Kekuatan Beraksi (Action Power)

Ini diaaa.... Kalo ilmu udah PUNYA, persiapan sudah


LENGKAP, diri sudah SIAP, tinggal action ! Saatnya jemput
jodohmu. Jemput dengan keadaan diri yang sudah jauh
LEBIH BAIK dari sebelumnya. Jemput dengan kekuatan hati
yang MANTAP. Gak pake plin – plan. Dengan diri yang juga
sudah MEMANTASKAN. Karena sekali lagi, kalo kamu ingin
dapet jodoh yang baik, ya kita juga harus memperbaiki diri
dong... Percaya deh, kalo jodoh itu gak jauh dari cerminan
diri dan karakter kita sendiri.

“Tapi kang, gimana caranya saya memantaskan diri ?


Gimana saya mau dapet jodoh idaman kalo keadaan saya
masih begini – begini aja ? Gimana mau ketemu jodoh kalo
dari kemarin saya ditolak sebelum melamar karena gak
sanggup menuhin permintaan mahar ?”
Eits... Tenang. Ada kelasjodoh.com yang siap jadi SOLUSI
sahabat semua yang lagi bingung mikirin jodoh yang tak
kunjung datang, siap menikah tapi belum menemukan
jodoh yang tepat, atau GALAU karena berkali – kali jadi
panitia pernikahan sahabat sedangkan kamu gak nikah – nikah.

Kelas ini LANGSUNG dimentor oleh motivator yang sejak


tahun 2010 sudah fokus untuk mengatasi kegalauan para
pemuda dan tentunya TERBUKTI ! Ratusan bahkan ribuan
orang merasakan DAMPAK dan MANFAAT dari training,
mentoring dan coaching yang saya lakukan.

Nantinya, di kelasjodoh.com kamu akan mendapatkan


banyak materi seputar pernikahan dan ini eksklusif banget !
Apa aja itu ?

1. Bagaimana membedakan cowo yang SERIUS dengan


yang ENGGAK

2. Tipe – tipe lelaki yang PANTAS dijadikan suami

3. Empat Step memantaskan diri

4. Cara dapetin suami yang tampan, kaya, dan saleh

5. Amalan mempercepat jodoh

6. Tips menjadi lelaki yang disukai wanita


7. Cara mencari wanita yang cocok jadi pendamping hidup

Daan... masih banyaak yang lainnya. Ada 40 VIDEO materi


tambahan dan review 30 E-BOOK yang juga membahas ilmu
eksklusif seputar pernikahan yang langsung dimentoring oleh
saya. Mau tau lebih lengkapnya ? Cek di
kelasjodoh.com ya ! ^_^

Wah, sudah ya jangan pada BAPER ^^. Semoga e-book ini


sangat bermanfaat bagi Anda. Jangan senyum-senyum
sendiri ya ^^ sabaaaar…. jangan ngelus dada terus ya ^^

BAPER boleh, boleh BANGET, BAPER disini BAnyakin


PERsiapan yaaa.. hehe, Saya doakan bagi Anda yang sudah
selesai membaca e-book ini segera di pertemukan dengan
jodohnya, atau bisa jadi bertemu di kelasjodoh.com. Cie cie,
Baper lagiiii :D
IKUTI KELAS JODOH

KLIK DISINI
0853-1500-4752

0853-2047-7752

Anda mungkin juga menyukai