Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Syarfan Isyroq

NPM : 193110617
Kelas : 3D

1. Jelaskan pengertian teknologi Islam


=> Teknologi Islam adalah ilmu tentang cara menerapkan sains dalam memanfaatkan
alam dengan mengikuti aturan/hukum Allah agar mendapatkan kesejahteraan dan
keselamatan manusia di dunia dan akhirat. Pengembangan ilmu pengetahuan bagi
seorang Muslim, termasuk teknologi di dalamnya, merupakan bagian dari ketaatan
kepada perintah Allah SWT. Islam tidak pernah mengenal jargon ilmu untuk ilmu, apalagi
ilmu untuk kerusakan umat manusia. Ilmu pengetahuan dikembangkan oleh umat Islam
untuk kebaikan umat manusia. Ilmu pengetahuan terletak di bawah sinar kebijaksanaan
Ilahiah. Scientia tunduk di bawah cahaya sapientia (kearifan).

2. Bagaimana hubungan antara Islam dan IPTEK


=> Berdasarkan tinjauan ideologi yang mendasari hubungan keduanya, terdapat 3 jenis
paradigma :
 Paradagima Sekuler, yaitu paradigma yang memandang agama dan IPTEK
adalah terpisah satu sama lain. Sebab, dalam ideology sekularisme Barat,
agama telah dipisahkan dari kehidupan. Agama tidak dinafikan eksistensinya,
tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan pribadi manusia dengan
tuhannya. Agama tidak mengatur kehidupan umum/publik. Paradigma ini
memandang agama dan IPTEK tidak bisa mencampuri dan mengintervensi
yang lainnya.

 Paradigma Sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang menafikan


eksistensi agama sama sekali. Agama itu tidak ada, tidak ada hubungan dan
kaitan apa pun dengan IPTEK.
IPTEK bisa berjalan secara independen dan lepas secara total dari agama.
Paradigma ini mirip dengan paradigma sekuler di atas, tapi lebih ekstrem.
Dalam paradigma sekuler, agama berfungsi secara sekularistik, yaitu tidak
dinafikan keberadaannya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan
vertikal manusia-tuhan. Sedang dalam paradigma sosialis, agama dipandang
secara ateistik, yaitu dianggap tidak ada (in-exist) dan dibuang sama sekali dari
kehidupan.
Berdasarkan paradigma sosialis ini, maka agama tidak ada sangkut pautnya
sama sekali dengan IPTEK.

 Paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah dasar
dan pengatur kehidupan.
Aqidah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam
menjadi Qa’idah Fikriyah (landasan pemikiran), yaitu suatu asas yang di
atasnya dibangun seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia
3. Tuliskan ayat-ayat Al-Qur’an mengenai IPTEK
=>
 Surat Yunus Ayat 101

َ ُ ‫َ َٰ ُ َ ُّ ُ ُ َ َ أ َّ ُ أ‬ ‫ََ ُأ‬ َ ‫َّ َ َ َ أ‬ َ َ ْ ُ ُ


ِۚ ِ ‫ت وٱۡل‬
١٠١ ‫ۡرض وما تغ ِِن ٱٓأۡليت وٱنلذر عن قو ٖم َّل يؤمِنون‬ ِ َٰ ‫ق ِل ٱنظ ُروا ماذا ِِف ٱلسمَٰو‬

Artinya : Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-
orang yang tidak beriman".

Kandungan Surat Yunus ayat 101 :


Surat Yunus ayat 101 menganjurkan manusia mengadakan pengkajian, penelitian dan
pengamatan tentang fenomena alam yang ada di langit dan bumi. Dengan melakukan hal
tersebut diharapkan manusia bisa mengambil manfaat sebesar-besarnya bagi ilmu
pengetahuan agar bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan dalam
hidupnya.
 Surat Al-Baqarah Ayat 164
ٓ َ َ َ َّ ُ َ َ َ ‫أ َ أ‬ ‫َّ أ َ َّ َ َ أ ُ أ َّ َ أ‬ َ ‫أ‬ َ‫أ‬ َ َ َّ ‫إ َّن ِف َخ ألق‬
‫ك ٱل ِِت َت ِري ِِف ٱۡلحرِ بِما ينفع ٱنلاس وما‬ ِ ‫ۡرض َوٱختِل َٰ ِف ٱَّل ِل وٱنلهارِ وٱلفل‬ ِ ‫ت َوٱۡل‬ ِ َٰ ‫ٱلسمَٰو‬ ِ ِ ِ
َ‫ل‬ َ ‫ل‬ ُ
‫ِيها مِن ك َدٓابَّة َوت أ‬ َّ َ َ ‫أ‬ َ َ ٓ ٓ
َ ‫ٱلس َماءِ مِن َّماءٖ فأ أح َيا بهِ ٱۡلۡرض َب أع َد َم أوت َِها َو َبث ف‬ ُ َّ ‫نز َل‬
َّ ‫ٱَّلل م َِن‬ َ
ِ‫ٱلريَٰح‬ ‫يف‬
ِ ‫ۡص‬ ٖ َ ‫أ‬
ِ ِ ِ ِ
َ ُ َ ‫َ َٰ ل‬ َ ‫أ ُ َ َّ َ أ َ َّ ٓ أ‬
١٦٤ ‫ت ل ِق أو ٖم َي أع ِقلون‬ ِ ‫ٱلس َماءِ َوٱۡل‬
ٖ ‫ۡرض ٓأَلي‬ ‫اب ٱلمسخ ِر بۡي‬ َ َّ َ
ِ ‫وٱلسح‬

Artinya : Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa
yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin
dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda
(keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Kandungan Surat Al-Baqarah ayat 164 :


1) Allah menciptakan alam dan seisinya untuk kepentingan manusia karena manusia
dijadikan sebagai khalifah di muka bumi.
2) Sebagai khalifah di bumi, manusia diberi bekal ilmu dan teknologi bukan materi
kebendaan ataupun keturunan yang jadi pegangan.
3) Allah menurunkan air hujan sehingga tanah yang tadinya tandus menjadi subur,
kemudian dengan teknologi tanah tersebut ditanami berbagai jenis tumbuhan yang
sangat berguna bagi kehidupan manusia.
4) Allah yang menjadikan bumi adanya pergantian siang dan malam yang sangat
bermanfaat bagi kehidupan.
5) Allah menciptakan laut untuk makhluk-Nya sebagai mata pencaharian, sarana
transportasi antar pulau.
6) Allah menciptakan perkisan angin yang akan membawa rahmat dan kadang
membawa bencana.
 Surat Ar-Rahman ayat 33
َّ َ ُ ُ َ َ ْ ُ ُ َ َ‫أ‬ َ َ َّ ‫نف ُذوا ْ م أِن أَ أق َطار‬
ُ َ َ ‫أ ََ أُأ‬ ‫َ َأ َ َ أ ل َ أ‬
ِ ‫ت َوٱۡل‬
‫ۡرض فٱنفذ ْۚوا َّل تنفذون إَِّل‬ ِ َٰ ‫ٱلسمَٰو‬ ِ ‫ت‬ ‫ن‬‫أ‬ ‫م‬ ‫ت‬‫ع‬‫ط‬ ‫ت‬‫ٱس‬ ‫ن‬
ِ ِ ‫إ‬ ‫نس‬
ِ ‫ٱۡل‬
ِ ِ ‫يَٰمعَش‬
‫ٱۡل ِن و‬
‫أ‬
٣٣ ‫ب ِ ُسل َطَٰ ٖن‬

Artinya : Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru
langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan
kekuatan.

Kandungan Surat Ar-Rahman ayat 33 :


Ayat ini menyeru jin dan manusia jika mereka sanggup menembus, melintasi penjuru
langit dan bumi karena takut akan siksaan dan hukuman Allah, mereka boleh mencoba
melakukannya. Demikian mereka tidak mempunyai kekuatan sendiri pun dalam
menghadapi kekuatan Allah SWT.
Menurut sebagian ahli tafsir, pengertian ‘Sulthan’ pada ayat ini adalah ilmu pengetahuan.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan ilmu pengetahuan / teknologi manusia dapat
menembus ruang angkasa.

4. Apa saja perkembangan IPTEK dalam Islam


=>
Peradaban modern yang begitu luas memasyarakatkan produk-produk teknologi
canggih seperti televisi vidio alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya
serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua, muda atau anak-anak yang
tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yang diakibatkannya, tetapi
menjadi tanggung jawab manusia yang menggunakan dan mengopersionalkannya.
Produk IPTEK ada yang bermanfaat manakala manusia menggunakan dengan
baik dan tepat dan dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala
digunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata.
Islam tidak menghambat kemajuan IPTEK, tidak anti produk teknologi, tidak
akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan
dengan analisa-analisa yang teliti, obyektif dan tidak bertentangan dengan dasar al-
Qur`an.
Produk IPTEK ada yang bermanfaat manakala manusia menggunakan dengan
baik dan tepat dan dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala
digunakannya untuk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata.
Pada abad ke VIII sampai dengan abad ke XIII Islam pernah berjaya dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologinya. Ini dibuktikan dengan banyaknya ilmuwan-ilmuwan
Islam yang terkenal tulisannya pada masa itu, misalnya dalam bidang astronomi, al-Battn
(Albategnius) dapat menghasilkan tabel-tabel astronomi yang sangat akurat pada sekitar
tahun 900 M, selain dalam bidang astronomi, dalam bidang kedokteranpun ada Abu
Bakar Muhammad bin Zakariyya al-Razi atau Rhazes (250-313 H/864-925 M atau 320
H/932 M), Ibn Sina atau Avicenna (1037 M), Ibn Rushd atau Averroes (1126-1198 M),
Abu al-Qsim al-Zahrw (Abulcasis), dan Ibn uhr atau Avenzoar (1161 M).
Teknologi hanyalah suatu keterampilan, hasil dari ilmu pengetahuan berkenaan
dengan teknik, serba mesin itu. Teknologi tidak berarti bila manusia dibelakang teknologi
itu tidak berfungsi, tidak berperan dan mati. Sebelum teknologi dihidupkan, wajib lebih
dahulu menghidupkan hati manusia yang akan mempergunakan perangkat teknologi, agar
hasil yang diperoleh bermanfaat untuk kehidupan manusia. Jangan sebaliknya merusak
kehidupan itu sendiri.
Pemilik ilmu pengetahuan dan pengguna teknologi mestinya mampu mencipta
dan menampilkan produk teknologi di tengah kehidupan dunia menyeluruh (global) tanpa
merusak harkat manusia melalui produk hasil ciptaan teknologi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai