ت
ِ س َم َاوا
َّ ار ال
ِ طَ ط ْعت ُ ْم أ َ ْن ت َ ْنفُذُوا ِم ْن أ َ ْق ِ ْ يَا َم ْعش ََر ْال ِج ِِّن َو
َ َ اْل ْن ِس ِإ ِن ا ْست
طان َ س ْلُ ِض فَا ْنفُذُوا ۚ ََل ت َ ْنفُذُونَ إِ ََّل ب ِ َو ْاْل َ ْر
Terjemahan ayat
“Hai jemaah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi,
maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.”
Penjelasan
Ayat tersebut berisi anjuran bagi siapapun yang bekerja di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, untuk berusaha mengembangkan kemampuan sejauh-jauhnya sampai-sampai
menembus (melintas) penjuru langit dan bumi. Namun al-Qur’an memberi peringatan agar
manusia bersifat realistik, sebab betapapun baiknya rencana, namun bila kelengkapannya tidak
dipersiapkan maka kesia-siaan akan dihadapi. Kelengkapan itu adalah apa yang dimaksud dalam
ayat itu dengan istilah sulthan, yang menurut salah satu pendapat berarti kekuasaan, kekuatan
yakni ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penguasaan dibidang ilmu dan teknologi jangan
harapkan manusia memperoleh keinginannya untuk menjelajahi luar angkasa. Oleh karena itu,
manusia ditantang dianjurkan untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Terjemahan ayat
“Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatup
sayapnya diatas mereka? Tidak ada yang menahan di (udara) selain Yang Maha Pemurah Dia
Maha Melihat Segala Sesuatu”.
Penjelasan
Ayat diatas menceritakan tentang bagaimana burung bisa terbang mengembangkan sayapnya.
Itu karena burung dilengkapi dengan organ-organ tertentu, misalnya sayap, bulu-bulu yang dapat
menahan angin dan badan yang lebih ringan dari pada tenaganya, tentu hal serupa juga tidak
mustahil bagi manusia untuk bisa terbang, Bila dilengkapi dengan organ-organ yang mampu
menerbangkannya. Hai ini pernah dicoba oleh manusia terdahulu ketika mereka mencoba terbang
seperti burung. Mereka membuat sayap kemudian diikatkan pada kedua tangannya, lalu terbang
dari atas, namun sayang mereka tidak bisa terbang ke atas karena tidak seimbang antara berat
badannya dan kekuatan sayapnya.
Tetapi berkat akal pikirannya manusia akhirnya mampu membuat pesawat udara dan alat-alat
lain yang dapat menerbangkan dirinya bahkan benda-benda yang jauh lebih berat. Maha Besar
Allah yang telah manusia dan dilengkapi dengan akal pikiran.
Menurut Tafsir Ibnu Katsir oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri
Ayat diatas menegaskan bahwa terbangnya burung dengan kekuasaan Allah, menunjukkan
bahwa dia Maha Melihat setiap perkara yang kecil dan yang besar. Kemudian Allah berfirman “
dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan
sayapnya di atas mereka?” yakni, terkadang burung mengepakkan sayapnya di udara dan
terkadang melipatnya dan mengembangkan-nya. “ tidak ada yang menahannya , “ yakni di udara,
“ selain Yang Maha Pemurah”. karena rahmat dan kelembutannya, dia menundukkan udara untuk
burung-burung agar dapat terbang menembusnya.
3. Surat Al-Hadid: 25
ُ َّوم الن
اس َ ُاب َو ْال ِميزَ انَ ِل َيقَ َ ت َوأ َ ْنزَ ْلنَا َم َع ُه ُم ْال ِكت
ِ سلَنَا بِ ْالبَيِِّنَا
ُ س ْلنَا ُر
َ لَقَ ْد أ َ ْر
َّ اس َو ِليَ ْعلَ َم
َّللاُ َم ْن ِ َّشدِيد َو َمنَافِ ُع ِللن َ ْط ۖ َوأ َ ْنزَ ْلنَا ْال َحدِيدَ ِفي ِه بَأْس ِ بِ ْال ِقس
ٌّ َّللا قَ ِو
ي َع ِزيز ِ سلَهُ ِب ْالغَ ْي
َ َّ ب ۚ ِإ َّن ُ َي ْن
ُ ص ُرهُ َو ُر
Terjemahan ayat
“Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata
dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan
berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama) Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa”.
Penjelasan
Dalam ayat tersebut, Allah menganugerahkan besi sebagai karunia yang tidak terhingga nilai
dan manfaatnya dalam kehidupan sehari- hari. kita bisa saksikan betapa besi banyak memberikan
manfaat kepada manusia. Dengan besi, manusia bisa menciptakan berbagai macam keperluan
rumah tangga, kendaraan laut, darat, udara dan sebagainya. Dengan besi pula manusia dapat
membina kekuatan bangsa dan negaranya, karena dari besi dibuat segala alat perlengkapan
pertahanan dan keamanan negeri, seperti senapan, kendaraan perang dan sebagainya. Karena besi,
bangunan-bangunan pencakar langit didirikan.
Tentu besi itu hanya salah satu contoh saja dari sekian banyak anugerah Allah yang telah
diberikan kepada manusia untuk keperluan hidupnya, seperti emas, perak, tembaga, timah, baja
dan lainnya. Kesemuanya itu tersedia di dalam perut bumi, tinggal bagaimana manusia bisa
mengeksploitasi dengan tidak merusak lingkungan.
Menurut Tafsir Ibnu Katsir oleh Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri
Ayat diatas menegaskan bahwa para nabi diutus dengan membawa mukjizat, keadilan dan
kebenaran. Allah berfirman “ sesungguhnya kami telah mengutus rasul-rasul kami dengan
membawa bukti-bukti yang nyata” yaitu dengan membawa mukjizat, argumentasi-argumentasi
yang akurat dan bukti-bukt nyata. “ dan telah kami turunkan bersama mereka al-kitab, yaitu dalil
naqli yang benar. “ dan neraca “ yang dimaksud adalah keadilan sebagaimana yang ditafsir oleh
Mujahid, Qatadah dan lainnya. Kitab dan neraca keadilan itulah yang merupakan sumber
kebenaran yang diakui oleh akal sehat lagi lurus. Dan lawannya adalah berbagai pendapat serta
pandangan yang tidak benar.
3. Siklus Hujan
Nabi Bersabda :
MAKALAH :
OLEH :
2014/2015
TEKNIK INDUSTRI ( A )
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Al-Qur’an merupakan firman Allah yang mengandung berbagai aspek kehidupan, baik aspek
hukum, sejarah, aqidah( keimanan), eskatologi,maupun isyarat tentang pengetahuan. Semua itu
diperuntukan bagi manusia agar dijadikan pedoman hidup sehingga kehidupannya lebih baik dan
mendapat rahmat dari Allah SWT.
Di dalam Al Qr’an ada isyarat ilmu pengetahuan yang perlu digali oleh manusia. Isyarat ilmu
pengetahuan itu masih bersifat global sehingga memerlukan kesungguhan manusia untuk meneliti atau
melakukan eksperimen untuk dapat menyingkap isi kandungannya.
Al-Qur’an adalah kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw sebagai petunjuk bagi
umatnya. Di dalamnya terdapat ayat-ayat yang jelas bagi manusia yang mau menggunakan akalnya. Al-
Qur’an tidak meninggalkan sesuatu yang kecil apalagi yang besar kecuali mencatatnya. Tiada satupun
perkara baru yang diperbuat manusia, demikian pula ilmu pengetahuan manusia kecuali pasti ada dalilnya
di dalam Al-Qur’an. (Jamaluddin, Mubasyir, 2006:35)
Terkait denganapa saja yang berhubungan atau yang dbutuhkan manusia pada saat ini seperti
kesehatan teknologi dan sejarah , Al-Qur’an tidak memberikan penjelasan yang sangat rinci tentang
semua itu . Misalnya, Al-Qur’an tidak menjelaskan bahan-bahan apa saja atau apa saja untuk
mengembangkan semua kebutuhan yang ada dalam kehidupan manusia. Al-Qur’an juga tidak
menjelaskan tentang metode-metode pengobatan, teknologi atau cara membuat obat dan teknologi
tersebut serta cara menggunakannya. Hal itu bisa dimaklumi karena Al-Qur’an memang bukan buku
farmasi atau buku kesehatan . Al-Qur’an bukan buku IT atau farmakologi. Akan tetapi, Al-Qur’an adalah
Kitab Suci yang memberikan panduan bagi umat Islam supaya mereka selamat dan bahagia di dunia dan
akhirat. Tentang obat dan kesehatanpun Al-Qur’an memberikan panduan global, arah-arahan sebagai
penuntun bagi manusia dalam berinteraksi di bidang tersebut supaya mereka tidak merugi di dunia
maupun di akhirat kelak .
Ayat – ayat Al -Qur’an tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia
Mengetahui penjelasan ayat – ayat Al -Qur’an tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan
manusia
Manfaat penelitian terbagi menjadi dua yakni bagi para penulis dan para pembaca
Bagi penulis :
Pembaca dapat memperoleh pembahasan tentang penjelasan Al-Qur’an yang berkaitan dengan ilmu
pegetahuan sepanjang masa.
Mendapatkan penjelasan Al-Qur’an sebagai sejarah .
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Ayat – ayat Al -Qur’an tentang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupan manusia
Artinya: Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan
hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali .
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari
langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya. [Al
Hijr (15):22].
Artinya:
Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di
atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia
dapat melihatnya, (dan) barang siapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia
mempunyai cahaya sedikit pun. [An Nuur(24):40]
Kegelapan di laut dalam ditemukan sekitar kedalaman 200 meter dan di bawahnya. Pada
kedalaman ini, hampir tidak ada cahaya. Dibawah kedalaman 1000 meter tidak ada cahaya sama sekali
Sekarang, kita mengetahui mengenai struktur umum dari laut, ciri-ciri makhluk hidup didalamnya,
salinitasnya, maupun jumlah air yang terdapat didalamnya, luas permukaan dan kedalamannya. Kapal
selam dan peralatan khusus, yang dikembangkan dengan tekhnologi modern, memungkinkan ilmuwan
untuk mendapatkan informasi ini.
Manusia tidak dapat menyelam lebih dari 40 meter tanpa bantuan peralatan khusus. Mereka tidak
dapat hidup dikedalaman tanpa bantuan, dalam bagian gelap lautan, seperti pada kedalaman 200 meter.
Oleh karena itu, ilmuwan hanya baru-baru ini saja menemukan potongan informasi rinci mengenai laut.
Tetapi, pernyataan "kedalaman didalam lautan" digunakan dalam Surat An-Nur 1400 tahun yang lalu. Jelas
ini merupakan salah satu mukjizat Al-Qur'an bahwa informasi tersebut diberikan ketika tidak ada
peralatan yang tersedia guna memungkinkan manusia menyelam ke kedalaman laut.
Ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa terdapat gelombang internal, yang "terjadinya pada batas
densitas atau kerapatan antara lapisan-lapizsan yang berbeda". Gelombang internal ini menutup perairan
yang dalam dari laut dan samudera karena air dalam mempunyai kerapatan yang lebih tinggi daripada air
di atasnya. Gelombang internal berperilaku seperti gelombang permukaan. Mereka pecah, seperti
gelombang permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi dapat dideteksi
dengan mempelajari suhu atau perubahan salinitas pada lokasi tertentu.
Pernyataan dalam Al-Quran persis sama seperti penjelasan diatas. Tanpa riset, kita hanya dapat melihat
gelombang pada permukaan laut. Adalah tidak mungkin bagi seseorang untuk mengetahui mengenai
gelombang internal di bawah laut. Tetapi, dalam surat An-Nur, Allah memberitahukan kepada kita
mengenai jenis gelombang yang terjadi pada kedalaman lautan. Jelas, fakta ini, yang baru-baru ini saja
ditemukan ilmuwan, sekali lagi menunjukkan bahwa Al-Qur'an merupakan firman Allah.
C. Semakin naik kelangit semakin sedikit kadar oksigen sehingga kita sesak bernafas.
Artinya:
"Barangsiapa dikehendaki Allah diberi petunjuk, niscaya Allah akan melapangkan dadanya untuk berserah
diri (kepada Allah). dan barangsiapa yang dikehendaki sesat, maka Allah menjadikan dadanya sempit dan
sesak seolah-olah ia naik kelangit" [Al An'am 125].
Dari siapakah Muhammad saw tahu kalau kita naik kelangit akan sesak nafas kita karena
kekurangan oksigen? Ayat ini turun 14 abad yang lalu yang belum ada penelitian tentang langit.
Artinya:
"Allah menciptakan kamu didalam perut Ibu mu tahap kejadian demi tahap kejadian didalam gelap yang
tiga". [Az Zumar(39):6].
Dalam pameran Islam di London terpampang kaligrafi dengan tulisan ayat Al Quran tersebut,
berserta terjemahannya dalam bahasa Inggris. Lalu masuklah dokter ahli bedah kandungan bangsa inggris,
yang jelas tak beragama Islam. setelah melihat benda yang dipajang akhirnya ia melihat kaligrafi tersebut.
Tentu ia tidak tahu huruf kaligrafi tersebut, tapi setelah membaca terjemahannya ia sungguh kagum dan
heran. Sebagai ahli kandungan dia mengetahui bahwa bayi yang terdapat dalam rahim ibunya di lindungi
oleh tiga lapisan selaput halus tapi kuat. selaput itu adalah Amnion membrane, Decudea membrane, dan
Chorion membrane. Dokter itu terpesona karena mengetahui ayat itu turun 14 abad yang lalu, disaat
bangsa Eropa dan amerika tenggelam dalam kebodohan. Dari mana Muhammad saw tahu bahwa dalam
rahim ada tiga kegelapan yang harus di lewati si bayi, yaitu tiga selaput membrane tersebut?
E. Ubun-ubun di kepala (otak) kita yang mengendalikan gerakan kita.
Artinya: Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-
ubunnya,(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.[Al ‘Alaq(96):15-16]
Ungkapan "(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" pada ayat diatas adalah paling
menarik. Riset yang dilakukan pada tahun-tahun belakangan ini mengungkapkan bahwa bagian
prefrontal, yang bertanggung jawab atas manajemen fungsi-fungsi tertentu dari otak, terletak pada
bagian depan tengkorak. Ilmuwan baru menemukan fungsi bagian ini, yang ditunjukkan Al-Qur'an 1400
tahun yang lalu, dalam waktu 60 tahun terakhir. Jika kita melihat pada bagian dalam tengkorak di bagian
depan kepala, kita akan menemukan bagian depan dari cerebrum. Sebuah buku yang berjudul "Essentials
of Anatomy and Physiology", yang mencakup hasil-hasil riset paling akhir.
"Motivasi dan pemikiran untuk merencanakan melakukan gerakan terdapat pada bagian anterior dari
frontal lobes, bagian prefrontal. Ini merupakan bagian dari cortex asosiasi....."
Dalam hubungan dengan keterlibatannya dalam gerakan, bagian prefrontal juga dianggap merupakan
pusat fungsional bagi penyerangan...
Jadi, bagian cerebrum ini bertanggung jawab atas perencanaan, motivasi, dan menimbulkan perilaku baik
dan berdosa, dan bertanggung jawab atas orang berbohong atau mengatakan yang benar.
Jelas bahwa pernyataan "ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka" benar-benar berhubungan
dengan penjelasan diatas. Fakta ini, yang baru ditemukan ilmuwan dalam waktu 60 tahun terakhir,
dinyatakan Allah dalam Al-Qur'an sejak lama.
F. Jari jemari itu telah disusun dengan sedemikian rupa sehingga sidik jari setiap orang itu berbeda-
beda.
Artinya: Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?
Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna. [Al
Qiyaamah(75):4]
Penekanan pada sidik jari mempunyai arti khusus. Ini karena sidik jari setiap orang unik hanya
untuknya sendiri. setiap orang yang hidup atau pernah hidup di dunia ini mempunyai sejumlah sidik
jari. Itulah sebabnya mengapa sidik jari diterima sebagai bukti identitas yang sangat penting, khusus hanya
untuk pemiliknya, dan digunakan untuk tujuan ini di seluruh dunia.
Tetapi yang terpenting adalah bahwa sidik jari ini baru ditemukan pada akhir abad ke-19. sebelum itu,
orang-orang menganggap sidik jari hanya sebagai lekukan biasa tanpa arti khusus. Tetapi dalam Al-Qur'an,
Allah menunjukkan ujung jari, yang tidak menarik perhatian siapapun pada waktu itu, dan menunjukkan
kepada kita arti pentingnya - yang pada akhirnya dipahami di zaman kita.
Disebutkan juga pada ayat yang lain, bahwa matahari tidak statis tapi bergerak dalam orbit tertentu:
Artinya : dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi
Maha Mengetahui. [Yaasiin (36):38]
Fakta-fakta yang disampaikan dalam Al-Qur'an ini telah ditemukan pada pengamatan astronomi
di zaman kita. Menurut perhitungan para astronom, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa 7200
km/jam ke arah bintang Vega pada orbit tertentu yang disebut dengan Solar Apex. Ini berarti bahwa
matahari bergerak kira-kira 17.280.000 km/hari. Bersama dengan matahari, semua planet-planet dan
satelit dalam sistem gravitasi matahari juga menempuh jarak yang sama. Di samping itu, semua bintang
di alam jagad raya mempunyai gerak yang sama yang terencana.
Artinya:Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya KAMI BENAR-BENAR
MELUASKANNYA. [Adz Dzaariyaat (51):47]\
Kata "langit" sebagai mana dinyatakan dalam ayat ini, digunakan di berbagai tempat dalam Al-
Qur'an dengan arti ruang dan jagad raya. Sekali lagi disini, kata tersebut digunakan dalam arti ini. Dengan
kata lain, didalam Al-Qur'an diwahyukan bahwa jagad raya ini "berkembang". Dan ini merupakan
kesimpulan sebenarnya yang telah dicapai oleh ilmu pengetahuan sekarang. Sampai awal abad 20, satu-
satunya pandangan yang berlaku di dunia Ilmu Pengetahuan adalah bahwa "jagad raya mempunyai sifat
yang konstan dan telah ada sejak waktu yang tidak terbatas". Tetapi riset, pengamatan, dan perhitungan
yang dilakukan dengan tekhnologi modern, telah mengungkapkan bahwa jagad raya sebenarnya telah
dimulai diciptakan, dan terus "berkembang". Pada awal abad ke-20, ahli fisika Rusia yang bernama
Alexander Friedman dan ahli kosmologi Belgia yang bernama Georges Lemaitre secara teoritis
menghitung bahwa jagad raya ini selalu dalam keadaan bergerak dan berkembang. Fakta ini dibuktikan
juga oleh data observasi pada tahun 1929. ketika mengamati langit dengan teleskop, Edwin Hubble, ahli
astronomi Amerika, menemukan bahwa bintang-bintang dan galaksi terus menerus bergerak menjauh
satu sama lain. Sebuah jagad raya dimana ia bergerak menjauh dari yang lainnya menunjukkan suatu jagad
raya yang terus menerus berkembang. Fakta ini dijelaskan dalam Al-Qur'an ketika masih belum ada orang
yang mengetahuinya. Ini karena Al-Qur'an merupakan firman Allah, Pencipta, dan Penguasa seluruh alam.
Stephen Hawking (pengarang 'A Brief History of Time') menyatakan: 'The universe is not static, as had
previously been thought, it is expanding'.
Artinya : Dan Kami menjadikan langit itu sebagai ATAP YANG TERPELIHARA, sedang mereka berpaling dari
segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya. [Al Anbiyaa’ (21):32]
Ciri langit ini telah dibuktikan oleh riset ilmiah yang dilakukan pada abad ke-20.
Atmosfer yang mengelilingi bumi mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup.
Sambil menghancurkan banyak meteor-meteor besar dan kecil ketika mencapai bumi, atmosfer ini
mencegahnya jatuh ke bumi dan merusak makhluk hidup. Disamping itu, atmosfer menyaring berkas sinar
yang datang dari ruang angkasa yang berbahaya bagi makhluk hidup. Yang menarik, atmosfer hanya
membiarkan sinar-sinar dekat ultra violet, dan gelombang radio. Semua radiasi ini penting bagi kehidupan.
Berkas sinar dekat ultra violet, yang hanya sebagian masuk kedalam atmosfer sangat penting bagi
fotosintesis tumbuhan dan kelangsungan hidup semua makhluk hidup. Sebagian besar berkas ultra violet
yang intens yang dipancarkan dari matahari disaring oleh lapisan ozon atmosfer dan hanya sebagian kecil
saja dari spektrum ultra violet yang sampai ke bumi. Fungsi perlindungan atmosfer tidak hanya sampai
disini. Atmosfer juga
melindungi bumi dari dinginnya luar angkasa yang membekukan yaitu sekitar minus 270 derajat
celcius..Bukan hanya atmosfer yang melindungi bumi dari efek yang berbahaya ini. Disamping atmosfer,
Sabuk Van Allen, sebuah lapisan yang disebabkan oleh medan megnaetik bumi, juga berfungsi sebagai
pelindung terhadap radiasi yang berbahaya yang mengancam planet kita. Radiasi ini, yang terus menerus
dipancarkan oleh matahari dan bintang-bintang lain, sangat mematikan terhadap makhluk hidup. Apabila
tidak ada Sabuk Van Allen, ledakan yang hebat dari energi yang disebut dengan solar flares yang sering
kali terjadi pada matahari akan menghancurkan semua kehidupan di muka bumi.
Doktor Hugh Ross mengatakan sesuatu yang penting mengenai Sabuk Van Allen bagi kehidupan kita:
Sebenarnya, bumi mempunyai kepadatan yang paling tinggi diantara planet didalam sistem solar
kita. Inti besar yang terdiri dari nikel dan besi bertanggung jawab atas medan magnet kita yang besar.
Medan magnet ini menghasilkan pelindung radiasi Van Allen, yang melindungi bumi dari bombardir
radiasi. Apabila pelindung ini tidak ada, kehidupan tidak akan mungkin ada diatas bumi. Satu-satunya
planet lain yang berbatu yang mempunyai medan magnet adalah Mercurius -tetapi kekuatan medannya
100 kali lebih lemah dari dari kekuatan medan magnet bumi. Bahkan Venus, saudara planet kita, tidak
mempunyai medan magnet sama sekali. Pelindung radiasi Van Allen merupakan suatu rancangan yang
unik pada bumi.
Energi yang dipancarkan dalam salah satu ledakan saja yang terdeteksi pada tahun-tahun terakhir
dihitung ekuivalen dengan deteksi 100 juta bom atom yang sama yang dijatuhkan di Hiroshima. Lima
puluh delapan jam setelah ledakan, diamati bahwa jarum magnetik kompas menunjukkan gerakan yang
luar biasa dan 250 km diatas atmosfer bumi, suhu meningkat diatas 2500 derajat celcius.
Singkatnya, suatu sistem yang sempurna bekerja diatas bumi kita. Dia mengelilingi bumi dan
melindungi bumi kita dari ancaman eksternal. Para ilmuwan baru-baru ini saja mengetahui, tetapi di abad-
abad yang lalu, Allah memberitahukan kepada kita dalam Al-Qur'an tentang fungsi atmosfer bumi sebagai
suatu lapisan pelindung.
Bagaimana hujan terbentuk tetap masih merupakan misteri besar untuk beberapa tahun yang lalu.
Hanya setelah radar cuaca ditemukan menjadi mungkin untuk menemukan tahap-tahapan bagaimana
hujan terbentuk. Menurut temuan ini, pembentukan hujan terjadi dalam tiga tahapan. Pertama, bahan
baku hujan naik ke udara dengan angin. Kemudian, awan-awan terbentuk, dan akhirnya muncul titik-titik
hujan. Penjelasan mengenai pembentukan hujan menyebutkan dengan pasti proses ini. Dalam salah satu
ayat, pembentukan ini digambarkan sebagai berikut:
Artinya:
Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di
langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke
luar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-
Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira. [Ar Ruum (30):48]
Sekarang mari kita selidiki tiga tahapan yang dijelaskan dalam ayat tersebut secara lebih teknis.
Tidak terhitung gelembung udara yang terbentuk oleh busa laut secara terus-menerus dan menyebabkan
partikel-partikel air terangkat ke langit. Partikel-partikel ini, yang kaya dengan garam kemudian terbawa
oleh angin dan naik ke Atmosfer. Partikel-partikel ini, yang disebut dengan Aerosol, berfungsi sebagai
perangkap air dan membentuk titik-titik awan dan mengumpulkan air di setiap uap air sendiri, yang naik
dari laut sebagai titik-titik kecil.
2. TAHAPAN KEDUA "...yang menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut
yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal..."
Awan-awan terbentuk dari uap air yang mengalami kondensasi kristal garam atau partikel debu di udara
karena titik-titik air pada awan ini sangat kecil (diameternya antara 0,01 dan 0,02 mm), awan-awan
tersebut mengalami suspensi di udara, dan menyebar di langit. Jadi, langit tertutup dengan awan
Artinya:
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)
nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-
celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan
awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-
hampir menghilangkan penglihatan. [An Nuur (24):43]
Para ilmuwan yang mempelajari jenis-jenis awan menemukan hasil yang mengagetkan mengenai
pembentukan awan-awan hujan. Awan hujan terbentuk dan berbentuk sesuai dengan sistem dan tahapan
tertentu. Tahapan pembentukan cumulonimbus, sejenis awan hujan adalah sebagai berikut:
TAHAP PENGARAKAN:
TAHAP PENUMPUKAN:
Ketika awan-awan kecil bergabung, dorongan ke atas didalam awan yang lebih besar meningkat.
Dorongan ke atas dekat pusat awan lebih kuat daripada bagian pinggirnya. Dorongan ke atas ini
menyebabkan badan awan bergerak secara vertikal, sehingga awan itu bertumpuk-tumpuk. Pertambahan
vertikal ini menyebabkan tubuh awan masuk ke daerah yang lebih dingin di atmosfer, dimana titik-titik air
dan salju terbentuk dan membesar. Ketika titik-titik air dan salju terbentuk dan membesar. Ketika titik-
titik air dan salju ini menjadi terlalu berat untuk didukung dorongan ke atas, mereka mulai jatuh
dari awan sebagai hujan, salju dan lain-lain. Kita harus ingat bahwa ahli meteorologi baru-baru ini saja
mengetahui rincian pembentukan awan, struktur dan fungsinya, dengan menggunakan peralatan canggih
seperti pesawat, satelit, komputer dan lain-lain. Ini
jelas bahwa Allah memberikan sepotong informasi yang tidak mungkin diketahui
Artinya :
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. [An Nahl (16) : 69].
Terang sekali bahwa Al Qur’an 14 abad yang lalu mengatakan bahwa didalam madu terdapat obat yang
dapat menyembuhkan manusia. Hal ini ternyata sangat sesuai dengan penenlitian modern tentang madu.
Artinya:
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Al-
Anbiyaa 30)"
"Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan
di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu. (An-Nur:45)"
Protoplasma merupakan zat utama pembentuk tubuh makluk hidup. Dan 80 sampai 85%
protoplasma terdiri dari air. Tepat sama dengan apa yang dikatakan Al Qur’an 1400 tahun yang lalu di
daerah gurun yang jarang air.
Al Qur’an menyatakan bahwa gunung-gunung sebagai pasak bagi bumi. Hal ini sangat bersesuaian dengan
penemuan Geologi terbaru.
Professor Emeritus Frank adalah penasehat Ilmu Pengetahuan Jimmy Carter (mantan presiden AS), dan
12 tahun menjadi President of the National Academy of Sciences, Washington, DC. Dalam bukunya yakni
Earth mengatakan bahwa gunung mempunyai akar-akar didasarnya. Akar-akar ini jauh menghujam di
bumi jadi gunung bagi bumi seperti pasak.
M. Al Qur’an mengisyaratkan bahwa Manusia dapat melintasi penjuru langit.
Artinya:
"Hai jama'ah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka
lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan". [Ar Rahmaan (55):33].
Isyarat Al Qur’an bahwa manusia dapat melintasi penjuru langit itu dikemukakan 1400 tahun yang lalu.
Dimana tidak seorang pun manusia yang berpikir dapat menembus langit. Keinginan manusia agar dapat
terbang menembus langit itu baru ada di abad ke 19. Dan pada abad 20 manusia benar-benar dapat
terbang menembus langit. Tapi Al Qur’an 14 abad yang lalu sesungguhnya sudah mengisyaratkan bahwa
manusia dapat terbang menembus langit dan hal itu tidak mungkin kecuali dengan kekuatan.
N. Al Qur’an menerangkan bahwa langit dan bumi itu dulunya satu lalu dipisahkan. Teori Big bang.
Artinya:
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? [Al Anbiyaa’ : 30].
Ketua Jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dan Professor bidang Moleculer dan Genetika Manusia,
Baylor College Medicine, Houston Amerika
Pernyataannya :
"Agama dapat menjadi petunjuk yang berhasil untuk pencarian ilmu pengetahuan. Dan agama ISLAM
dapat mencapai sukses dalam hal ini. Tidak ada pertentangan antara ilmu GENETIKA dan AGAMA.
Kenyataan di dalam ALQURAN yang ditunjukkan oleh ilmu pengetahuan menjadi valid. Al-Quran yang
berasal dari ALLAH mendukung Ilmu Pengetahuan"
Guru besar Ilmu Anatomi dan Perkembangan Biologi, Universitas Thomas Jefferson, Philadelphia,
Pennsylvania, AS
" Nabi Muhammad SAW sebagai buku ilmu pengetahuan dari ALLAH"
Ahli Anatomi, Ahli Kesehatan Anak-anak dan Ahli Ginekologi kebidanan dan Ilmu Reproduksi di Universitas
Menitoba, Winnipeg, Menitoba, Kanada.
" Al-Quran adalah sebuah kitab, petunjuk, kebenaran, bukti dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai
akhir zaman"
Ketua Jurusan Geologi Institute Geosciences, Universitas Johannes Guttenburg, Maintz, Jerman
" .... Metode ilmiah modern sekarang membuktikan apa yang telah dikatakan Muhammad 1400 tahun
yang lalu. Al-Quran adalah buku teks ilmu pengetahuan yang simple dan sederhana untuk orang yang
sederhana ( ketika zaman rasulullah ilmu pengetahuan masih minim alias belum ada tapi sekarang
dibuktikan )"
6. Prof. Palmer
Ahli Geologi ternama Amerika Serikat." Al-Quran adalah kitab yang menakjubkan yang menggambarkan
masa lalu, sekarang, dan masa depan."
7. Prof. Shroeder
" Ilmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang tertulis di dalam Al-Quran beberapa tahun yang
lalu. Para Ilmuwan sekarang hanya menemukan apa yang tekah tersebut di dalam Al-Quran sejak 1400
tahun yang lalu."
" Dengan membaca Al-Quran, saya dapat menemukan jalan masa depan saya untuk investigasi alam
semesta"
Artinya :
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajad" (QS Al-Mujaadilah : 11)
Artinya :
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah orang yang berilmu"
( QS Al-Faathir : 28 )
Artinya:
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya
orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran" (QS Az-Zumar : 9)
"Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran" (QS Ar-Ra'd:19)
Dari ayat – ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Ilmu Pengetahuan dapat diperoleh dengan
dua cara, yaitu dengan belajar sungguh menggunakan potensi-potensi yang diberikan oleh Allah. kepada
kita dan ilmu yang diperoleh tanpa usaha manusia, seperti yang diperoleh melalui ilham, intuisi, dan
wahyu Ilahi. Ilmu yang diperoleh dengan cara kedua ini hanya diberikan kepada hamba Allah yang benar-
benar dekat dengan-Nya serta kepada siapa yang dikehendaki-Nya.
Artinya:
“Katakanlah “Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda (kekuasaan
Allah) dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. ” (QS Yunus : 101)
Isi kandungan
Dalam ayat ini Allah menjelaskan perintah-Nya kepada rasul Nya agar dia menyuruh kaumnya untuk
memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala yang ada di langit dan
di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh dengan bintang-bintang,
matahari dan bulan yang menyinari bumi, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan yang turun
ke bumi, menghidupkan bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman, dan pohon-pohonan dengan
buah-buahan yang beraneka warna dan rasa. Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-
macam hidup diatas bumi, memberi manfaat yang tidak sedikit kepada manusia. Demikian pula keadaan
bumi itu sendiri yang terdiri dari gurun pasir, lembah yang terjal, dataran yang luas, samudera yang penuh
dengan berbagai ikan yang semuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah SWT bagi
orang-orang yang berfikir dan yakin kepada penciptanya. Semua ciptaan Allah tersebut, apabila dipelajari
dan diteliti akan melahirkan pengetahuan bagi manusia.
Akan tetapi mereka yang tidak percaya adanya pencipta alam ini, membuat semua tanda-tanda
keesaan dan kekuasaan Allah di alam ini tidak akan bermanfaat baginya meskipun telah diperingatkan
oleh para nabi dan para rasul. Hal ini sebagaimana yang terjadi pada umat-umat terdahulu, yang tidak
percaya akan adanya Allah. Bahkan, mereka menyembah ciptaan-ciptaan Allah, seperti bulan dan bintang.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa syarat utama untuk memperoleh ilmu pengetahuan
tentang ciptaan – ciptaan Allah yang berada di seluruh alam semesta ini adalah beriman kepada Allah
swt.
Artinya :
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit
berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu
segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS Al Baqarah :
164)
Isi Kandungan
Dalam ayat ini, Allah menjelaskan perintah-Nya kepada Rasul-Nya agar dia menyeru kaumnya untuk
memperhatikan dengan mata kepala mereka dan dengan akal budi mereka segala kejadian di langit dan
di bumi. Mereka diperintahkan agar merenungkan keajaiban langit yang penuh dengan bintang-bintang,
matahari dan bulan, keindahan pergantian malam dan siang, air hujan yang turun ke bumi, menghidupkan
bumi yang mati, menumbuhkan tanam-tanaman, dan pohon-pohonan dengan buah-buahan yang
beraneka warna rasanya. Hewan-hewan dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam hidup di atas
bumi, memberi manfaat yang tidak sedikit kepada manusia. Demikian pula keadaan bumi itu sendiri yang
terdiri dari gurun pasir, lembah yang luas, dataran yang subur, samudra yang penuh dengan ikan berbagai
jenis, pada kesemuanya itu terdapat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah swt. bagi orang-orang
yang berpikir dan yang yakin kepada Penciptanya.
Akan tetapi bagi mereka yang tidak percaya akan adanya Pencipta alam ini karena jiwa insaniahnya tidak
berfungsi sebagaimana mestinya, maka kesemua tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah dalam alam
ini tidak bermanfaat baginya.
Demikian pula peringatan Nabi-nabi kepada mereka tidak memberi bekas ke dalam jiwa mereka.
Pandangan mereka tidak sampai kepada pengambilan pelajaran dari ayat Allah itu dan tidak sampai
kepada kesimpulan-kesimpulan adanya Allah Yang Maha Esa. Mereka tidak memperoleh pelajaran dari
sunah Allah pada umat manusia di masa lampau. Sekiranya mereka memperoleh pelajaran daripada ayat-
ayat Allah itu dan dari sunah Allah pada umat manusia, tentulah jiwa mereka bersih dan terpelihara dari
kotoran dan najis yang mendorong mereka kepada kekafiran dan kesesatan.
Dialah yang menciptakan langit dan bumi beserta isinya untuk keperluan manusia. Sudah seharusnyalah
manusia memperhatikan dan merenungkan rahmat Allah yang maha suci itu. Karena dengan begitu, akan
bertambah yakinlah ia pada kekuasaan dan keesaan Nya, akan bertmabha luas pulalah ilmu
pengetahuannya mengenai alam ciptaan Nya dan dapat pula dimanfaatkannya ilmu pengetahuan itu
sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah yang maha mengetahui. Hendaklah selalu diperhatikan dan
diselidiki apa yang tersebut dalam ayat ini, yaitu :
1. Bumi yang dihuni manusia dan apa yang tersimpan didalamnya tidak akan pernah habis baik
didarat maupun dilaut
2. Langit dengan planet dan bintang-bintangnya semua berjalan dan bergerak menurut tata tertib
dan aturan Ilahi. Tidak ada yang menyimpang dari aturan-aturan itu
3. Pertukaran malam dan siang dan perbedaan panjanng dan pendeknya pada beberapa negeri
karena perbedaan letaknya, kesemuanya itu membawa faedah dan manfaat yang amat besar bagi
manusia
4. Bahtera berlayar dilautan untuk membawa manusia dari satu negeri ke negeri yang lain dan untuk
membawa barang-barang perniagaan untuk memajukan perekonomian
5. Allah SWT menurunkan hujan dari langit sehingga dengan air hujan itu bumi yang telah mati atau
lekang dapat menjadi hidup dan subur, dan segala macam hewan dapat pula melangsungkan
hidupnya
6. Pengendalian dan pengisaran angin dari suatu tempat ke tempat yang lain adalah tanda dan bukti
bagi kekuasaan Allah dan kebesaran rahmatnya bagi manusia
7. Demikian pula, harus dipikirkan dan diperhatikan kebesaran nikmat Allah kepada manusia dengan
bertumpuk-tumpuknya awan antara langit dan bumi. Ringkasnya, semua rahmat yang diciptakan
Allah termasuk apa yang tersebut dalam ayat 164 ini patut dipikirkan dan direnungkan bahkan
dibahas dan diteliti untuk meresapkan keimanan yang mendalam dalam kalbu, dan untuk
memajukan ilmu pengetahuan yang juga membawa kepada pengakuan akan keesaan dan
kebesaran Allah .
Secara terminologis, kata ‘sejarah’ diambil dari bahasa Arab, ‘syajaratun’ yang berarti pohon.
Secara istilah, kata ini memberikan gambaran sebuah pertumbuhan peradaban manusia dengan
perlambang ‘pohon’. Yang tumbuh bermula dari biji yang kecil menjadi pohon yang lebat rindang dan
berkesinambungan.
Maka sesungguhnya, dari petunjuk Al Qur’an, pengertian “syajarah” berkaitan erat dengan
“perubahan”. Perubahan yang bermakna “gerak” kehidupan manusia dalam menerima dan menjalankan
fungsinya sebagai “khalifah”
Maka tugas hidup manusia dimuka bumi adalah :” menciptakan perubahan sejarah” (khalifah).
Oleh karena itu, untuk dapat menangkap pelajaran dari pesan-pesan sejarah di dalamnya,
memerlukan kemampuan menangkap yang tersirat sebagai ibarat atau ibrah di dalamnya. Seperti yang
tersurat dalam Q.S. 12: 111, “laqad kana fi qashasihim ‘ibratun li ulil albab”. Sesungguhnya dalam sejarah
itu terdapat pesan-pesan sejarah yang penuh perlambang, bagi orang-orang yang memahaminya.
Dua pertiga Al-Qur’an disajikan dalam bentuk kisah. Al-Qur’an dan Al-Hadits ini merupakan pedoman
hidup bagi manusia. Dengan demikian, betapa berkepentingannya kita terhadap kajian-kajian kesejarahan
dalam kedua sumber tersebut. Menangkap pesan-pesan sejarah untuk menciptakan sejarah, untuk
mengetahui “pohon sejarah” apa yang sedang dibuat. “Kasyajaratin thayyibah” pohon sejarah yang
sukses dengan fondasi akar yang kuat, batang yang menjulang dan ranting yang merindang serta buah
sejarah yang bisa dinikmati sepanjang musim. “Kasyajaratin khabisyah” pohon sejarah yang rapuh, akar
yang tercabut dari bumi, tidak ajeg dalam hidup yang akhirnya mudah runtuh dan rubuh.
Ketika petunjuk Allah digunakan sebagai pedoman, ia diibaratkan sebagai “pelita kaca” yang bercahaya
seperti mutiara dan dinyalakan dengan bahan bakar min syajaratin mubarakah (Q.S. 24: 35).
Lihatlah sejarah Nabi Musa yang diibaratkan sebagai pohon yang tinggi dan tumbuh di tempat yang tinggi
(Q.S. 28: 30). Sebaliknya, Al-Qur’an juga memberikan gambaran kegagalan Nabi Yunus yang dilukiskan
sebagai “pohon labu” yang rendah dan lemah (Q.S. 37: 146). Sementara bagi yang mencoba menciptakan
sejarah dengan menjauhkan dirinya dari petunjuk Allah, hasilnya hanyalah akan menumbuhkan sebatang
“pohon pahit” (Q.S. 37: 62, 64 dan Q.S. 44: 43).
Mengapa Allah memberikan rumusan, untuk memperoleh masa depan, harus menoleh kemasa lalu? Ada
apa kisah dalam sejarah dalam Al-Quran dapat digunakan sebagai pedoman “Mengubah Sejarah”
ditempat berbeda, dan waktu yang tidak sama? Sejarah memberikan Mau’idzah (pelajaran) yang
membuat umat Islam dzikra (sadar) sebagai actor sejarah, untuk menciptakan sejarah yang benar.
Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami
teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan
bagi orang-orang yang beriman. (Q.S 11: 120)
Pohon kehidupan di muka bumi ini telah Allah tanam sejak Allah menciptakan Adam a.s dan Ibnu Adam
(keturunannya) untuk mengemban amanah penegakan kekuasaan Allah di bumi sebagai Khalifah Allah,
wakil atau mandataris Allah. Inilah pohon kehidupan yang dikehendaki oleh Sang Maha Pencipta Raja
seluruh Alam semesta. Pohon “Kasyajaratin thayyibah”.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di
bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya
Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (Qs. Al-Baqarah (2) : 30)
Menurut Al-Qur’an paling tidak ada empat fungsi sejarah yang terangkum dalam QS 11: 120
Artinya :
Dan semua kisah rasul-rasul, kami ceritakan kepadamu (Muhammad), agar dengan kisah itu
Kami teguhkan hatimu; dan di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat
(pelajaran) danperingatan bagi orang yang beriman. (QS Hûd : 120)
BAB 3
3.1 Kesimpulan
Islam agama yang syamil, kamil dan mutakamil (menyeluruh, sempurna dan menyempurnakan).
Islam tidak hanya mengatur perihal ibadah vertikal saja, namun seluruh aspek kehidupan, termasuk
diantaranya mempelajari Iptek.
Al-Qur`an diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah tidak hanya memerintahkan untuk sekedar
dibaca namun juga menghendaki seluruh umatnya membaca, menggali, mendalami, meneliti apa saja
yang ada di alam semesta ini serta mengambil manfaat untuk kehidupan manusia dengan mengetahui
ciri-ciri sesuatu seperti: bencana alam, tanda-tanda zaman, sejarah, diri sendiri yang tertulis maupun yang
tidak tertulis sehingga dapat menghadapi tantangan dan menjawab permasalahan-permasalahan dunia
modern yang diterapkan dalam segala aspek kehidupan.
Proses kehidupan manusia itu selalu mengalami perkembangan yang pesat dari awal
terbentuknya manusia, bayi, anak-anak, remaja, dewasa sampai tua dan alam semesta ini dibuat Allah
tidak sia-sia, tetapi ada hikmah didalamnya agar manusia dapat mempelajari iptek
Oleh karena itu Al –Qur’an diturunkan , tidak hanya sebagai bacaan . Naumun juga sebagai
tuntunan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan yang terus ada sampai Allah mengakhiri
semuanya .
3.2 Saran
Dari seluruh pembahasan yang ada dalam makalah ini , maka diperuntukkan bagi setiap umat
manusia untuk tidak sampai berpuas diri dalam meraih atau mendapatkan ilmu yang diperuntukkan
dalam menjalani kehidupan . Al – Quran sebagai tuntunan utama manusia telah memberikan bukti nyata
dan benar – benar ada . Sikap ingin tahu menuntut manusia untuk mengembangkan potensi diri yang ada
. Dari dalam ataupun dari luar kemampuan yang ada , jika kita sudah berniat pasti kita akan bisa
melakukannya dan jika kita berusaha maka kita akan mendapatkannya
Daftar Pustaka
Dinarmagzzz.Mei 2013. Ayat - ayat al- quran yang telah terbukti . Diambil
darihttp://dinarmagzz.blogspot.com/2013/05/ayat-ayat-al-quran-yang-telah-terbukti.html ( Di unduh
Tanggal 3 Maret 2015 )
http://www.ahadees.com/arabic.html