page=all
Namun, sudahkah teman-teman melihat ulat bulu yang tinggal di dalam lautan?
Yap, di laut juga ada hewan yang mirip dengan ulat bulu.
Tidak seperti cacing kebanyakan, cacing ini memiliki bulu yang cukup lebat, mirip ulat bulu.
Karena itu, cacing ini juga sering dijuluki sebagai ulat bulu laut.
BACA JUGA: Eulagisca gigantea, Cacing yang Punya Bulu dan Gigi
Bulu-bulu yang dimiliki hewan laut ini sangat beracun dan dapat membuat bagian tubuh kita
yang terkena bulu ini menjadi terluka.
Bulu-bulu yang dimiliki hewan ini dapat menembus kulit kita dengan mudah, lo!
Bulu-bulu yang menembus kulit kita inilah yang menyebabkan iritasi pada bagian kulit yang
terkena.
O iya, cacing berbulu dapat menumbuhkan kembali bagian tubuh yang telah rusak.
Hewan berbulu ini umumnya hidup di pasir atau di antara terumbu karang.
Tidak seperti ulat bulu yang suka makan tanaman, cacing berbulu merupakan salah satu hewan
pemakan bangkai yang cukup rakus.
Jika terdapat hewan di laut yang mati, seperti kerang atau ikan, maka hewan ini akan memakan
dan menggerogoti mangsanya dari dalam.
http://bobo.grid.id/read/08682550/tak-hanya-di-darat-di-laut-juga-ada-ulat-bulu-?page=all
Bristleworm atau cacing berbulu, adalah cacing yang badannya berbuku-buku yang dengan bulu
yang cukup lebat.
Mereka ada dalam berbagai ukuran, dari bawah satu inci sampai 2 kaki panjangnya.Yang kecil
biasanya berwarna merah muda, sementara spesimen yang lebih besar kadang-kadang ditemui
berwarna abu-abu atau coklat.
Mereka umumnya hidup di pasir atau di antara terumbu karang. Dan bersifat nocturnal, atau aktif
di malam hari.
Cacing bulu merupakan salah satu hewan pemakan bangkai yang cukup rakus. Jika ada seekor
hewan yang mati di dalam laut, seperti kerang atau ikan, maka cacing bulu akan bergerak masuk
dan mulai mengkonsumsi atau menggerogoti mangsanya dari dalam.
Cacing bulu, bisa berkembang biak dengan mudah, dan ini pada suatu saat bisa mengalami
ledakan populasinya pada suatu tempat.
Pada umumnya, bulu si cacing ini sangat tajam dan dapat dengan mudah menembus kulit.
Semakin besar cacing, semakin maka akan semakin besar pula bulunya.Dan cacing yang
bertubuh besar pun juga dapat memiliki rahang cukup besar yang, digunakan untuk memangsa
dan pertahanan dirinya
Cacing bulu, hewan pemakan bangkai yang cukup rakus. Foto : Wisuda
Bristleworm atau cacing berbulu. Foto : Wisuda
Predator potensial untuk si cacing bulu adalah coral banded shrimp dan kepiting arrow serta
beberapa jenis krustacea lainnya.
Si cacing bulu dari dasar laut ini, sekarang sudah mulai digemari oleh para pehobi ikan hias air
laut, karenanya keberadaan si cacing bulu, akan terancam semakin menyusut, jika eksploitasinya
tidak dibatasi oleh kuota. Karena, walaupun terlihat biasa saja, si cacing bulu ini mempunyai
peranan yang cukup penting dalam keberlangsungan ekosistem bawah laut.
Bulu-bulu tersebut sangat beracun. Hanya dalam hitungan detik, kulit dan daging dari bagian
tubuhmu yang terkena akan terluka, semakin melebar seakan digerogoti habis hingga tersisa
tulang. Jika tidak segera diobati, luka akan membusuk dan kemungkinan diamputasi.
https://www.idntimes.com/travel/tips/yvonie-hutabarat/hewan-laut-yang-berbahaya-c1c2/full
Bristle worm biasanya tinggal pada celah celah batu karang atau Liverock dengan cara
melubangi untuk tempat tinggal mereka. Anda mungkin jarang melihat mereka berada pada
dalam tank anda, karena mereka adalah makhluk Nocturnal atau biasa mencari makan pada
malam hari atau saat lampu akuarium anda dimatikan.
Bila anda tidak sabar menunggu mereka keluar dari sarangnya, maka anda harus mencari mereka
dengan cara mengangkat liverock anda. namun hal ini dapat membuat tank anda berantakan tapi
cara ini yang paling ampuh.
dengan mengangkat liverock lalu rendam liverock tersebut ke dalam air tawar selama 15 menit,
maka anda akan melihat hama ini keluar dari sarangnya, bahkan bukan hanya cacing ini yang
bisa anda temukan, pengalaman saya menemukan kepiting kecil yang juga merusak karang ikut
keluar.
Beberapa dari jenis hewan ini adah pengurai yang baik namun kebanyakan dari mereka adalah
pembunuh dan merusak parameter air laut.
Bulu-bulu yang dimiliki hewan ini sangat beracun. Ketika kita menyentuhnya, kulit yang terkena bulu
hewan ini akan terluka. Bulu-bulu ini mampu menembus kulit kita. Bulu-bulu yang menembus kulit kita
akan menyebabkan iritasi kulit. Perlunya penanganan secepatnya ketika hal ini terjadi agar luka yang
disebabkan oleh si kecil berbulu ini tidak menyebar dan semakin parah. Meskipun kamu tidak
menyentuh hewan ini, sebaiknya jangan mendekati batu karang yang terdapat keberadaan si kecil
berbulu ini. Karena batu karang tersebut telah terkontaminasi oleh bulu-bulu hewan ini.
Apakah kamu memiliki aquarium ikan yang terdapat batu karangnya? Kita harus waspada bila
memilikinya, bisa jadi ternyata di dalam aquarium itu terdapat bulu.
Predator potensial untuk si kecil berbulu ini adalah coral banded shrimp dan kepiting arrow serta
beberapa jenis krustacea lainnya.