ّللا لَ ْن يَ ْخلُقُوا ِ ب َمثَ ٌل فَا ْست َِمعُوا لَهُ ِإ َّن الَّذِينَ تَدْعُونَ ِم ْن د
ِ َّ ُون َ ض ِر ُ َّيَا أَيُّ َها الن
ُ اس
ُ ُ طل
)73( وب ْ َو ْال َم
73. Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, Maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu.
Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor
lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. dan jika lalat itu merampas sesuatu dari
mereka, Tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang
menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah. (Qs. Alhajj: 73)
Kandungan ayat:
1. Allah mengingatkan bahwa Allah telah membuat perumpamaan-perumpamaan bagi
kehidupan manusia, termasuk di antaranya adalah tentang lalat..
2. Meskipun seluruh makhluk yang disekutukan sebagai Tuhan selain Allah itu bersatu
dan bekerja sama, tidak ada yang mampu menciptakan makhluk sebagai amsal/
perumpamaann yang indah untuk hidup manusia selain Allah
3. Bahkan makhluk yang disekutukan sebagai Tuhan selain Allah itu bersatu, tidak akan
mampu mengatur dan mengubah takdirnya untuk memberi manfaat dan merampas.
merugikan seekor lalat dalam kehidupan manusia
4. Selain Allah, baik yang disekutukan untuk disembah selain Allah, dan juga manusia
yang menyembah sekutu tersebut, semuanya lemah (akan binasa di hadapan Allah.
Tamsil ( ) َمثَ ٌلatau Amtsal adalah bentuk jamak dari matsal. Kata matsal, mitsl, dan
matsil serupa dengan syabah, syibh dan syabih, baik lafadz maupun maknanya. Secara
etimologi, kata amtsal adalah bentuk jamak dari mitsl dan matsal yang berarti serupa atau
sama, dapat juga berarti contoh, teladan, peribahasa atau cerita perumpamaan.
Dengan tamsil atau perumpamaan itu Allah mengajar dan mendidik manusia dengan berbagai
ilmu dan nasihat moral. Banyak orang mendapat petujuk karenanya dan banyak pula orang
makin sesat karena gagal membaca tamsil tersebut. Orang yang gagal dan sesat itu Allah
beri nama orang fasiq.
َ ّللاُ بِ ِه أَ ْن يُو
َص َل َويُ ْف ِسدُون َّ طعُونَ َما أَ َم َر
َ ّللا ِم ْن بَ ْع ِد ِميثَاقِ ِه َويَ ْق َ َالَّذِينَ يَ ْنقُضُون
ِ َّ َع ْهد
)27( َض أُولَئِكَ هُ ُم ْالخَا ِس ُرون ِ األر
ْ فِي
27. (yaitu) orang-orang yang melanggar Perjanjian Allah sesudah Perjanjian itu teguh, dan
memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya
dan membuat kerusakan di muka bumi. mereka Itulah orang-orang yang rugi.
Menurut Ibnu Qayyim, sebagaimana dikutip oleh Manna’al-Qattan, amtsal ( ) َمثَ ٌلialah
menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hal hukumnya, mendekatkan sesuatu
yang bersifat abstrak dengan yang bersifat indrawi atau mendekatkan salah satu dari dua hal
yang indrawi atas yang lain, dengan menganggap yang satu sebagai yang lain.
Allah telah membuat banyak perumpamaan (tamsil) khususnya dalam kitab Al-Qur’an, maka
dengarkanlah, perhatikan, dan ambillah tadaburnya. Ada 24 jenis nama binatang yang
ditamsilkan dalam kitab Al-Qur’an diantaranya adalah nyamuk, burung hud-hud, gajah, ,sapi
betina, unta, dan lain-lain. Dalam kesempatan terbatas ini kita ambil dua tamsil, yaitu nyamuk
dan unta.
1. Lalat
Lalat adalah binatng yang kotor dan menjijikkan. Hidupnya saja dalam tempat-tempat
kotor. Nyamuk dituduh sebagai binatang penyebar berbagai penyakit khususnya sakit
perut. Namun, mengapa Allah mengangkatnya sebagai tamsil kehidupan seperti dalam ayat
di atas? Bahkan Allah menantang agar manusia beserta sesembahannya selain Allah utnuk
bersatu menciptakan lalat atau binatang yang sebanding dengan lalat itu.
Kecepatan terbang binatang menjijikkan ini luar biasa sehingga sulit ditangkap dengan
tangan biasa. Per detiknya, ia mampu mengepakkan sayap 200 hingga 400 kali. Dunia sains
modern menguatkan kebenaran hadits tersebut.
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa pada salah satu sayap lalat terdapat zat
penangkal kuman dan berbagai macam mikroba. Sehingga ketika ada sejumlah kuman,
mikroba, atau bakteri jahat menempel pada sayap atau kaki-kaki lalat, dan lalat tersebut
hinggap di sebuah benda cair, maka tenggelamkanlah sayap atau bagian tubuh lainnya.
Sebab, di samping satu sayapnya yang membahayakan, terdapat sayap lain yang menjadi
penawar dan penangkalnya.
Dalam tubuh lalat bahkan terdapat lebih dari 500 juta kuman. Ia biasa hinggap di tempat
kotor, sehingga ketika hinggap di tempat bersih, maka besar kemungkinan ia hanya
memindahkan kotoran yang ada pada tubuhnya.
Yang lebih mengundang perhatian adalah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Melalui riwayat Abu Hurairah, beliau menyabdakan:
ب أَ َح ِد ُك ْم فَ ْليَ ْغ ِم ْسهُ ث ُ َّم ِليَ ْن ِز ْعهُ فَإِ َّن فِي ِإ ْحدَى َجنَا َح ْي ِه
ِ اب فِي ش ََرا ُ َِإذَا َوقَ َع الذُّب
دَا ًء َواأل ُ ْخ َرى ِشفَا ًء
Artinya, “Jika lalat jatuh di minuman salah seorang dari kalian, maka benamkanlah lalat
tersebut, kemudian angkat kembali. Sebab, dalam salah satu sayapnya ada penyakit, sedangkan
pada sayap lainnya terdapat obatnya.”
Yang jelas Allah menciptakan lalat adalah sebagai tamsil, perumpamaan yang di dalamnya
banyak mengundang ilmu dan pembelajaran moral bagi manusia. Wallahu a’lam.
2. Nyamuk
Dalam Qs. Al Hajj ayat 73 di atas, telah disebutkan bahwa Allah menciptakan amsal
binatang kecil berupa seekor nyamuk. Allah menantang kepada manusia yang kufur agar
memohon kepada Tuhannya yang selain Allah itu untuk menciptan makhluk kecil dan nista
berupa seekor nyamuk. Silakan Tuhan-Tuhan selain Allah itu bersatu, bersekutu,
berkalaborasi. Allah sudah mengangkangi jawabnya: TIDAK AKAN BISA.
Dalam Qs.Albaqarah ayat 26, Allah juga berfirman bahwa dirinya tidak segan-segan/tidak
malu-malu menciptakan seekor nyamuk atau bahkan yang lebih kecil. Banyak manusia jadi
terheran-heran mengapa Allah menciptakan makhluk kecil seperti nyamuk itu. Ternyata
dengan adanya nyamuk itu banyak manusia yang desatkan akidahnya, dan juga banyak
manusia yang diselamatkan.
Pada waktu turunnya surat Al Hajj ayat 73 yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa
berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat membuat lalat, Sekalipun mereka kerjakan
bersama-sama, dan turunnya surat Al Ankabuut ayat 41 yang di dalamnya Tuhan
menggambarkan kelemahan berhala-berhala yang dijadikan oleh orang-orang musyrik itu
sebagai pelindung sama dengan lemahnya sarang laba-laba.
Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau
memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau
memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu
menjadi sesat.
Ini merupakan demo kekuasaa Allah. Allah tidak hanya mencipta benda/ hal yang besar saja,
tetapi juga yang kecil-kecil. Kehebatan nyamuk atas binatang lainnya:
Pada zaman dahulu kala, ada seorang raja yang tinggal di timur tengah yang bernama Raja
Iskandar Zulkarnain, yang merupakan seorang panglima perang yang gagah berani dan
tangguh. Seluruh negeri yang di taklukkannya selalu menyatakan tuntuk dan menyerah.
Pedangnya bagaikan memiliki mata, dapat menyerang dan mengarah pada sasaran yang
dinginkannya.
Prajurit raja Iskandar Zulkarnain sangat besar dan gagah berani dengan persenjataan yang kuat.
Di medan perang , raja Iskandar Zulkarnain, adalah ahli siasat dan memiliki taktik perang yang
jitu untuk memenangkan peperangan.
Seperdelapan luas bumi telah dikuasai oleh raja Iskandar Zulkarnain, hingga sampai mendekati
India. Pada waktu ia akan menaklukkan negeri itu, ketika ia sedang menyeberangi sungai
Hindustan, suatu malam ia dihinggapi dan digigit seekor nyamuk kecil, namun akibatntya amat
fatal, raja Iskandar zulkarnain jatuh sakit, menderita demam hebat. Nyamuk yang telah
menggigitnya itu telah membawa benih penyakit malaria.
Dari hari ke hari sakit raja Iskandar Zulkarnain makin parah. ketika merasa ajalnya sudah
hampir tiba, ia memanggil orang-orang kepercayaannya.
"wahai para pemimpin prajurit dan para sahabatku, jika nanti aku meninggal dunia,
masukkanlah jenazahku ke dalam peti mati. Dan buatlah lubang pada kedua sisi peti, kemudian
julurkan kedua tanganku keluar melalui lobang itu. Tempatkan peti matiku ke dalam sebuah
kereta jenazah yang terbuka, dan araklah kereta itu kembali ke Macedonia dengan perlahan-
lahan, agar bangsa-bangsa yang pernah kita taklukkan disepanjang perjalanan dapat
menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, bahwa Iskandar yang Agung, yang perkasa,
yang selalu menang perang, pada waktunya mati tidak membawa apa-apa. Tak sebungkah
emaspun digenggamnya dari harta rampasan yang begitu banyak. Agar para raja, para
penguasa, dan para panglima sesudahku kelak tidak akan sombong dengan kekuasaan mereka.
Sebab ternyata ujung semua kebesaran serta keagungan adalah kematian, dan manusia tidak
berdaya untuk menghindarinya".
Demikian pesan raja Iskandar Zulkarnain yang Agung sebelum menghembuskan nafas yang
terahir. Dia yang begitu gagah dan kuat, penakluk semua negeri yang diperanginya, ternyata ia
tidak berdaya hanya menghadapi seekor nyamuk yang kecil. Raja Iskandar Zulkarnain
dikalahkan Seekor Nyamuk!
قُ ِل اللَّ ُه َّم َمالِكَ ْال ُم ْل ِك تُؤْ تِي ْال ُم ْلكَ َم ْن تَشَا ُء َوت َ ْن ِزعُ ْال ُم ْلكَ ِم َّم ْن تَشَا ُء َوت ُ ِع ُّز َم ْن تَشَا ُء َوت ُ ِذ ُّل َم ْن
ٌ ش ْيءٍ قَد
ِير َ علَى كُ ِهل َ َتَشَا ُء ِبيَدِكَ ْال َخي ُْر ِإنَّك
Artinya:
Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang
yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki.
Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu."
Kisahnya.
Raja Namrud adalah seorang raja yang hidup pada masa Nabi Ibrahim as. Karena
kekuasaan yang ia miliki, Raja Namrud menjadi seorang raja yang zalim dan sombong.
Bersamaan dengan itu, Allah SWT mengirimkan seorang malaikat dalam wujud burung.
Namun, Raja Namrud akhirnya membunuh burung tersebut dengan anak panahnya hingga
berdarah kemana-mana.
Setelah mengetahui bahwa panahnya itu berhasil, Raja Namrud menjadi bersuka cita dan
berpaling dengan berkata sombong. "Akulah raja segalanya, aku telah berhasil membunuh
Tuhan di surga," ucap Raja Namrud.
Raja Namrud pun menjadi semakin sombong dan kezalimannya makin parah, bahkan tak
berperikemanusiaan lagi. Maka, untuk menunjukkan kekuasaan-Nya, Allah SWT kemudian
mengirimkan seekor nyamuk yang lemah untuk membunuh raja Namrud.
3. Unta
Pada zaman nabi Saleh AS, Allah menciptakan seekor unta istimewa yang lahir dari
bebatuan. Kaum Tsmaud yang diberi hadiah seekor unta itu pun menyambutnya secara
istimewa.
Tersebutlah seorang remaja kaum Tsamud bernama Saleh. Ia adalah pengikut ajaran Nabi
Nuh dan Nabi Hud. Saleh merasa sedih melihat kebodohan kaumnya. Mereka menganggap
berhala sebagai tuhan. Padahal berhala itu dibuat tangan mereka sendiri. Saleh berdoa kepada
Allah mohon diberi kekuatan untuk mendakwahi mereka. Setelah Saleh dewasa, Allah
mengangkatnya menjadi nabi. Ia bertugas mendakwahi kaum Tsamud agar mereka beriman
kepada Allah. Nabi Saleh mendatangi pemimpin kaum Tsamud.
"Hai Saleh, ada keperluan apa engkau datang kemari?" tanya pemimpin kaum Tsamud.
Keesokan harinya, berkumpullah kaum Tsamud ingin mendengarkan apa yang akan
disampaikan Nabi Saleh. Nabi Saleh naik ke tempat yang cukup tinggi, kemudian berkata,
"Wahai kaumku, aku adalah seorang nabi utusan Allah. Aku diutus untuk mengajak kalian
beriman kepada Allah. Allahlah yang harus kita sembah bukan berhala."
"Hai Saleh, betapa beraninya engkau melarang kami menyembah berhala!" kata mereka.
"Wahai kaumku, apakah kalian tidak berpikir bahwa berhala yang kalian sembah itu
hanyalah sebongkah batu yang kalian buat sendiri?" tanya Nabi Saleh. Pertanyaan ini membuat
kaum Tsamud diam membisu. Hati mereka sesungguhnya membenarkan hal-hal yang
dikatakan Nabi Saleh.
"Hai Saleh, jika engkau memang nabi utusan Allah, apa buktinya?" tanya mereka.
"Kalau itu yang kalian inginkan, aku akan meminta mukjizat kepada Allah. Namun, kalian
harus berjanji akan taat dan mengikuti ajaranku," kata Nabi Saleh.
Nabi Saleh mendapat petunjuk Allah untuk membawa kaumnya ke suatu gunung.
Sesampainya di tempat yang dituju Nabi Saleh berkata,"Wahai kaumku, kalian nanti akan
melihat seekor unta keluar dari puncak gunung. Setelah itu, kalian harus taat kepadaku
sebagaimana yang kalian janjikan."
Mereka menantikan munculnya unta yang dijanjikan Nabi Saleh. Tiba-tiba terdengarlah
suara menggelegar yang berasal dari bebatuan terbelah. Bersamaan dengan itu keluarlah seekor
unta betina yang cantik. "Wahai kaumku, tidak seorang pun dapat menciptakan unta betina itu
kecuali Allah. Biarkanlah unta itu makan dan minum dari sumur kalian. Jika kalian sampai
mengganggunya apalagi menyembelihnya, Allah akan menurunkan siksanya kepada kalian,"
kata Nabi Saleh.
"Hai Saleh, sekarang kami percaya bahwa engkau seorang nabi utusan Allah. Kami
beriman kepada Allah dan akan mengikuti ajaranmu. Kami pun tidak akan mengganggu
untamu itu," kata sebagian kecil dari kaum Tsamud.
Adapun pemimpin kaum Tsamud dan sebagian besar pengikutnya tetap tidak mau
beriman. Mereka menganggap bahwa peristiwa keluarnya unta dari celah batu itu merupakan
sihir yang dilakukan Nabi Saleh.
Unta betina Nabi Saleh tidaklah seperti unta kebanyakan, yang bebas berjalan ke mana-
mana. Tidak seorang pun yang berani mendekatinya. Jika unta ini menggerakkan kepala atau
ekor saja, semua orang akan mundur ke belakang. Seorang anak pemberani mencoba
mendekati sang unta, lalu menundukkan kepada dan mendekatkannya kepada anak itu. Anak
itu mulai mengusap-usap kepala sang unta. Apa yang dilakukan oleh anak itu menghilangkan
ketakutan orang-orang kepada unta tersebut. Mereka mulai berani mengusap-usap tubuh sang
unta. Kaum Tsamud pun meminta,"Hai Saleh, kami ingin mengambil manfaat dari susu unta
betina milik Allah itu. Barangkali saja air susu ini penuh berkah."
Nabi Saleh mengizinkan mereka memerah susu unta itu. Air susu unta menjadi sumber
minuman bagi kaum Tsamud yang tidak pernah habis-habisnya. Dari air susu unta itu dibuatlah
menjadi keju, mentega, dan minyak. Kaum Tsamud menyayangi unta itu karena unta itu
menjadi sumber makanan dan minuman mereka.
Sejak ada unta tersebut, orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Saleh semakin
bertambah. Hal itu membuat pemimpin kaum Tsamud marah. "Selama ada unta betina itu
orang-orang akan teringat kepada mukjizat Allah. Karena itu, pengikut Nabi Saleh pasti akan
terus bertambah. Jika kita tidak membunuh unta betina itu, kita akan kehilangan pengikut."
Akhirnya, mereka memutuskan membunuh unta itu. Diadakanlah sayembara, yang berani
membunuh unta nabi Saleh, akan dinikahkan dengan gadis-gadis cantik putri pemimpin kaum
Tsamud. Hanya dua orang pemuda bernama Gudar dan Mushada berani mengikuti
sayembara itu. Ketika unta itu sedang berjalan ke sebuah sumur untuk minum, Gudar dan
Mushada melihatnya. Unta pun berlari menjauhi mereka berdua. Namun, Mushada berhasil
memanah kaki unta hingga unta tidak bisa berjalan. Gudar melepaskan pedangnya pada leher
unta.
"Ah, ternyata apa yang dikatakan Nabi Saleh hanya dusta belaka. Buktinya tidak terjadi
apa-apa setelah unta betina itu kita bunuh,"kata Gudar kepada Mushada. Pemimpin kaum
Tsamud mengelu-elukan Gudar dan Mushada. ia pun segera menikahkan Gudar dan Mushada
kepada anak gadisnya.
Nabi Saleh marah, mengetahui untanya dibunuh. "Tunggulah azab Allah yang telah
dijanjikan. Bersenang-senanglah kalian selama tiga hari. Setelah itu, Allah akan membinasakan
kalian semua."
Penangguhan waktu yang diberikan Nabi Saleh selama tiga hari adalah untuk memberi
kesempatan kepada kaum Tsamud bertobat. tetapi, kesempatan itu malah digunakan mereka
untuk menyusun rencana membunuh Nabi Saleh dan pengikutnya. Sebelum mereka
melaksanakan niat jahatnya itu Allah menurunkan azab-Nya.
Semoga kita bisa mengambil i’tibar dari amtsal-amtsal Allah yang digelar di mayapada ini.
Semoga kita dibimbing untuk tetap menjadi insan-insan yang saleh dan mendapat khusnul
khatimah.
Wallahua'lam